Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ini membahas tentang menyimpulkan isi teks tertulis dalam konteks bekerja. Materi ini mencakup pengertian simpulan, langkah-langkah menyimpulkan, dan pola penalaran yang digunakan dalam menyimpulkan seperti penalaran deduktif dan induktif. Tujuan pembelajaran adalah agar siswa mampu menemukan informasi penting, menganalisis informasi, dan merumuskan kesimp
1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP)
Namasekolah : SMK PASUNDAN 3 Bandung
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : XI / 2
JumlahPertemuan : 2x45 menit/ 1x pertemuan
Aspek : Menulis
I. StandarKompetensi
2. Berkomunikasi dengan bahasa Indonesia setara tingkat Madya
ll. KompetensiDasar
2.14 Menyimpulkan isi teks tertulis dalam konteks bekerja
lll. Indikator
a. Menemukan informasi penting dari sebuah teks
b. Menganalisis informasi penting dari sebuah teks
c. Mengembangkan informasi penting ke dalam bentuk paragraf
d. Merumuskan kesimpulan dari sebuah teks menggunakan kalimat yang jelas, tidak
ambigu, lugas, dan bernalar sesuai dengan informasi yang diperoleh
lV.Tujuan Pembelajaran
Melaluimetode Cooperative Learning siswa mampu:
a. Menemukan informasi penting dalam teks yang akan disimpulkan dengan tepat
b. Menggunakan pola penalaran yang sesuai dalam membuat kesimpulan
c. Merumuskan kesimpulan dengan tepat dari informasi yang telah didapatkan dari teks
d. Menyimpulkan teks dengan kalimat yang efektif dan tepat sesuai dengan isi teks
V. PBKB
• Inovatif
• Rasa ingin tahu
• Gemar membaca
• Disiplin
• Ulet
• Komunikatif
• Kreatif
• Kerja keras
2. Vl. Materi ajar
Kesimpulan dari Isi Teks
a. Pengertian Simpulan
Simpulan adalah bagian ringkas yang mengungkapkangagasan utama dari suatu
uraian atau pembicaraandengan memberi penekanan ide pokok ataugagasan sentral
serta penyelesaian dari permasalahanyang diungkapkan. Bahasa yang
digunakandalam simpulan sangat mewakili pokok-pokok persoalandan
penyelesaiannya yang diungkapkan dalamtulisan tersebut.Dalam penyusunan
simpulan penulis dapat bertolakpada pola bernalar deduktif dan induktif.
b. Langkah-langkah Menyimpulkan
Membuat kesimpulan dari suatu teks tentunya tidak terlepas dari pengetahuan
pembaca terhadap isi teks yang akan disimpulkan tersebut. Oleh karena itu, sebelum
membuat kesimpulan dari suatu teks tertentu, beberapa hal di bawah ini merupakan
langkah-langkah yang harus dilakukan terlebih dahulu sebelum menuju pada tahap
menyimpulkan.
1. Mengidentifikasi ide pokok teks
Ide pokok terdapat dalam setiap paragraf. Biasanya,ide pokok dinyatakan secara
eksplisit maupunimplisit dalam kalimat utama atau kalimat topik. Idepokok dapat
terletak di awal, di akhir, atau di awaldan akhir paragraf.Paragraf yang ide
pokoknya terdapat di awalparagraf disebut paragraf deduktif. Sebaliknya
idepokok yang terdapat di akhir paragraf disebut paragrafinduktif. Ide pokok yang
terdapat dalam paragraf-paragrafitu dinyatakan sebagai kesimpulan ataupenilaian
setelah dikemukakan fakta-fakta.Ide pokok yang terletak di awal dan di
akhirparagraf disebut paragraf campuran. Kalimat pertamaparagraf dan kalimat
terakhir isinya sama, tapi bisajuga konteks kalimat berbeda dan isinya sama.
2. Membuat rangkuman
Pada dasarnya ringkasan tidak jauh berbeda dengan rangkuman. Rangkuman
dalam menyimpulkan isi teks berguna dalam menuliskan butir-butir ide pokok
dari setiap paragraf pada teks yang kemudian digabungkan untuk memudahkan
inti keseluruhan dari teks yang akan disimpulkan. Simpulan berbeda dengan
ringkasan. Jika pada ringkasan penulistetap mempertahankan isi, sudut pandang,
serta sistematika karya aslinya,sedangkan dalam simpulan terdapat penilaian atau
pendapat pembuatsimpulan.
3. Membuat kesimpulan
3. Untuk dapat menarik simpulan yang benar, kita harus menggunakandata, fakta,
atau asumsi yang benar. Jika data, fakta, atau asumsinya tidak akurat, hasil
simpulannya juga tidak akan akurat.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam membuatsimpulan.
a. Tulisan simpulan merupakan “inti” dari suatuuraian atau pembicaraan mengarah
pada penyelesaiansuatu persoalan yang diungkapkan dalamsuatu bahasan atau
karangan.
b. Tulisan simpulan harus menjiwai bagian uraianyang panjang secara keseluruhan,
sehinggapembaca tidak perlu membaca atau mengingatkembali inti persoalannya.
c. Tulisan simpulan harus mengingat kembali intipersoalannya dalam memahami
kembali idesentral dari suatu bahasan atau karangan yangkemudian dihubungkan
dengan penyelesaiannyasebagai suatu solusi.
4. Vll. Metode, Model dan Teknik Pembelajaran
1. Metode : Cooperative Learning
2. Model :Numbered Heads Together
3. Teknik : Active Knowledge Sharing
VIII. KegiatanPembelajaran
Langkah-langkah Pembelajaran
Alokasi
waktu
Karakter yang
Dikembangkan
A. Kegiatan Awal
1. Apersepsi
Guru dan siswa memulai pembelajaran dengan berdoa
terlebih dahulu
Guru melakukan ice breaking sambil mengabsen siswa
2. Motivasi
Siswa menyebutkan berbagai jenis teks atau wacana
yang telah dibaca
Siswa menyebutkan simpulan-simpulan sederhana dari
beberapa fenomena sekitar
B. Kegiatan Inti
1. Eksplorasi
Siswa menyebutkan pengertian simpulan
Siswa menjawab pertanyaan mengenai tujuan,
manfaat, dan pola penalaran dalam simpulan
2. Elaborasi
Siswa menyebutkan langkah-langkah menyimpulkan
disertai bimbingan guru
Siswa membentuk kelompok kecil yang terdiri dari
5-6 orang
Kelompok siswa diberikan teks yang sama untuk
membuat simpulan
Siswa diberikan beberapa pertanyaan oleh guru
mengenai teks yang akan disimpulkan
Siswa membuat sebuah simpulan dari teks
10
menit
5 menit
10
menit
45
menit
Disiplin
Komunikatif
Kreatif
Rasa ingin tahu
Kreatif
Rasa ingin tahu
Inovatif
Komunikatif
Rasa ingin tahu
Komunikatif
Kreatif
Kerja keras
Gemar membaca
Ulet
5. Langkah-langkah Pembelajaran
Alokasi
waktu
Karakter yang
Dikembangkan
3. Konfirmasi
Guru dan siswa mendikusikan permasalahan dalam
materi yang dipelajari
Guru bersama siswa bertanya-jawab meluruskan
kesalahan-pahaman dan memberikan penguatan
mengenai materi
C. Kegiatan Akhir
Siswa menyimpulkan materi pembelajaran dengan
bimbingan guru
Hasil pembelajaran dan keaktifan siswa diberikan
tanggapan oleh guru
Guru memberikan penguatan materi
Guru memberikan tugas sebagai penutup materi pada
siswa
10
menit
10
menit
Inovatif
Rasa ingin tahu
Kreatif
Gemar membaca
Rasa ingin tahu
Kreatif
IX. Prosedur Penilaian
Jenistes : testulisan
Bentuk tes :uraian
Instrumen penilaian
a. Keutuhan ide pokok/gagasan dalam simpulan
b. Penggunaan bahasa yang baik dan benar
c. Pemilihan kalimat yang efektif dan tidak ambigu dalam simpulan
d. Kecakapan dalam menggunakan pola penalaran yang konsisten dalam
simpulan
Pedoman penskoran
NO.
SOAL
ASPEK PENILAIAN
HASIL
BOBOT
SKOR
MAKSIMAL
SKOR IDEAL
1 Keutuhan ide pokok/gagasan
dalam simpulan
4 4 5
6. 2 Penggunaan bahasa yang baik
dan benar
3 3 5
3 Pemilihan kalimat yang
efektif dan tidak ambigu
dalam simpulan
4 4 5
4 Kecakapan dalam
menggunakan pola penalaran
yang konsisten dalam
simpulan
4 4 5
Jumlah 15 15 20
Rentang nilai : 0-100
Nilai akhir : angka yang diperoleh x 100
angka nilai maksimal
Contoh Aspek Penilaian Hasil:
NO.
NAMA
SISWA
BOBOT
JUMLAH
Keutuhan ide
pokok/gagasan
dalam
simpulan
Penggunaan
bahasa yang
baik dan
benar
Pemilihan
kalimat yang
efektif dan tidak
ambigu dalam
simpulan
Kecakapan dalam
menggunakan
pola penalaran
yang konsisten
dalam simpulan
1 Nova 3 3 3 3 12/15 x 100 = 80
2 Anti 2 2 3 3 10/15 x 100 = 67
3 Devia 2 2 2 3 9/15 x 100 = 60
4 Hasna 3 4 3 1 11/15 x 100 = 73
X. Sumberbelajardan media
Irman, Mokhamad. dkk. 2008. Bahasa Indonesia 2: Untuk SMK/MAK Semua Program
Keahlian. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional
Marthasari, dkk. 2008. Bahasa dan Sastra Indonesia 2. Jakarta: Pusat Perbukuan,
Departemen Pendidikan Nasional
7. Mardia, Sukarta. dkk. 2006. Modul Pembelajaran Bahasa Indonesia Berdasarkan KTSP
Untuk SMK. Bandung: CV GITANISA
Media/alat:media cetak
Mengetahui, guru bahasa Indonesia Bandung, 26Maret 2013
Dosen Luar Biasa Praktikan
Mila Marliani S. Pd DiniZakia
NPM 095030050
8. A. Pengantar
Dalam materi ini mempelajari tentang menyimpulkan isi teks. Siswa dituntut untuk
dapat membuat sebuah simpulan teks yang sesuai dengan pola penalaran seperti pola
penalaran induktif atau deduktif.
B. Uraian Materi
Kesimpulan dari Isi Teks
Pengertian Simpulan
Simpulan adalah bagian ringkas yang mengungkapkangagasan utama dari suatu
uraian atau pembicaraandengan memberi penekanan ide pokok ataugagasan sentral
serta penyelesaian dari permasalahanyang diungkapkan. Bahasa yang
digunakandalam simpulan sangat mewakili pokok-pokok persoalandan
penyelesaiannya yang diungkapkan dalamtulisan tersebut.Dalam penyusunan
simpulan penulis dapat bertolakpada pola bernalar deduktif dan induktif.
Langkah-langkah Menyimpulkan
Membuat kesimpulan dari suatu teks tentunya tidak terlepas dari pengetahuan
pembaca terhadap isi teks yang akan disimpulkan tersebut. Oleh karena itu, sebelum
membuat kesimpulan dari suatu teks tertentu, beberapa hal di bawah ini merupakan
langkah-langkah yang harus dilakukan terlebih dahulu sebelum menuju pada tahap
menyimpulkan.
1. Mengidentifikasi ide pokok teks
Ide pokok terdapat dalam setiap paragraf. Biasanya,ide pokok dinyatakan secara
eksplisit maupunimplisit dalam kalimat utama atau kalimat topik. Idepokok dapat
terletak di awal, di akhir, atau di awaldan akhir paragraf.Paragraf yang ide
pokoknya terdapat di awalparagraf disebut paragraf deduktif. Sebaliknya
idepokok yang terdapat di akhir paragraf disebut paragrafinduktif. Ide pokok yang
terdapat dalam paragraf-paragrafitu dinyatakan sebagai kesimpulan ataupenilaian
setelah dikemukakan fakta-fakta.Ide pokok yang terletak di awal dan di
BAHAN AJAR
Menyimpulkan isi teks tertulis dalam konteks bekerja
9. akhirparagraf disebut paragraf campuran. Kalimat pertamaparagraf dan kalimat
terakhir isinya sama, tapi bisajuga konteks kalimat berbeda dan isinya sama.
2. Membuat rangkuman
Pada dasarnya ringkasan tidak jauh berbeda dengan rangkuman. Rangkuman
dalam menyimpulkan isi teks berguna dalam menuliskan butir-butir ide pokok
dari setiap paragraf pada teks yang kemudian digabungkan untuk memudahkan
inti keseluruhan dari teks yang akan disimpulkan. Simpulan berbeda dengan
ringkasan. Jika pada ringkasan penulistetap mempertahankan isi, sudut pandang,
serta sistematika karya aslinya,sedangkan dalam simpulan terdapat penilaian atau
pendapat pembuatsimpulan.
3. Membuat kesimpulan
Untuk dapat menarik simpulan yang benar, kita harus menggunakandata, fakta,
atau asumsi yang benar. Jika data, fakta, atau asumsinya tidak akurat, hasil
simpulannya juga tidak akan akurat.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam membuatsimpulan.
a. Tulisan simpulan merupakan “inti” dari suatu uraian atau pembicaraan mengarah
pada penyelesaian suatu persoalan yang diungkapkan dalam suatu bahasan atau
karangan.
b. Tulisan simpulan harus menjiwai bagian uraian yang panjang secara keseluruhan,
sehingga pembaca tidak perlu membaca atau mengingat kembali inti
persoalannya.
c. Tulisan simpulan harus mengingat kembali inti persoalannya dalam memahami
kembali ide sentral dari suatu bahasan atau karangan yang kemudian dihubungkan
dengan penyelesaiannya sebagai suatu solusi.
Pola Penalaran dalam Mengambil Simpulan
Dalam mengambil simpulan, digunakan pola penalaran deduktif daninduktif.
1. Penalaran Deduktif
Pola ini diawali dengan mengemukakan pernyataan yang umum laludiikuti dengan
pernyataan-pernyataan khusus. Penalaran deduktifterdiri atas, tiga bentuk berikut.
a. Silogisme
10. Silogisme adalah proses pengambilan simpulan dengan mengungkapkanterlebih
dahulu pernyataan yang bersifat umum (premis umum)disusul dengan pernyataan
khusus (premis khusus).
Contoh:
PU: Semua peserta ujian diwajibkan mengenakan atribut danseragam dari sekolah
asalnya.
PK: Susi adalah salah seorang peserta ujian.
K: Susi wajib mengenakan atribut dan seragam sekolah asal.
b. Sebab-Akibat-Akibat
Pola ini diawali dengan pengungkapan fakta yang merupakan sebab,lalu disusul
dengan simpulan yang berupa akibat.
Contoh :
Masyarakat kita masih rendah tingkat kedisiplinannya. Dapat dilihat darikurang
sadarnya menjaga kebersihan lingkungan. Masih banyakpenduduk yang membuang
sampah di selokan dan di kali. Saat datang musim hujan, aliran air di selokan dan kali
tersumbat, tidak lancar.Akhirnya, banjir melanda di mana-mana.
c. Akibat-Sebab-Sebab
Pola ini dimulai dengan pernyataan yang merupakan akibat, kemudianditelusuri
penyebabnya.
Contoh:
Dua dari tiga remaja di kota-kota besar di Indonesia menurut penelitian,pernah
berpacaran. Separuh di antaranya telah terlibat pergaulan bebas.Kebanyakan dari
mereka terpengaruh oleh budaya Barat yang bebas.Mereka dengan serta-merta
mengadopsinya dari tayangan-tayanganfilm di media elektronik. Ditambah lagi,
pembinaan agama di rumahmaupun di sekolah sangat kurang.
11. 2. Penalaran Induktif
Pola penalaran ini bermula dari pengungkapan hal-hal yang khusus,kemudian ditarik
suatu simpulan yang bersifat umum. Berikut adalahpola-pola penalaran induktif.
a. Generalisasi
Generalisasi ialah pengambilan simpulan umum berdasarkan fakta dandata yang
bersifat khusus. Data dan fakta diperoleh melalui penilaian,pengamatan, atau hasil
survei.
Contoh:
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan kepada SMA Teladan saatmereka
melaksanakan upacara, semua siswa memakai sepatu hitam dankaos kaki putih.
Pakaian mereka putih-putih dan kemeja dimasukkanke dalam celana dan ke dalam
rok, memakai ikat pinggang warnahitam. Pakaian mereka dilengkapi dengan dasi dan
topi abu-abu. Jadidapat dikatakan siswa SMA Teladan, pakaiannya seragam dan
tertib sewaktumengikuti upacara.
b. Sebab-Sebab-Akibat
Pola ini dimulai dengan mengemukakan fakta-fakta yang menjadisebab, lalu ditarik
simpulan yang merupakan akibat.
Contoh:
Hutan banyak ditebangi secara ilegal oleh oknum pengelola hutan.Terjadi kebakaran
hutan di mana-mana. Pengawasan terhadap hutanlindung sangat lemah. Penduduk
sekitar pun ikut-ikutan sampaimembuka ladang dengan menebangi hutan. Akibatnya,
setiap datang musim hujan, bencana longsor terjadi.
c. Akibat-Akibat-Sebab
Pola ini dimulai dengan mengungkapkan fakta-fakta yang merupakanakibat lalu
dikemukakan peristiwa yang menjadi penyebabnya.
Contoh:
12. Ketika hujan, banjir melanda di mana-mana. Para penduduk mengungsidi tempat yang
tinggi. Mereka harus menunggu air surut kembali.Ini disebabkan saluran air
tersumbat oleh sampah yang dibuang wargasembarangan.
d. Analogi
Analogi ialah pengambilan simpulan dengan mengambil kesamaandari suatu hal yang
diperbandingkan. Biasanya dua hal atau lebih yangdibandingkan dianggap memiliki
kesamaan sifat dasarnya.
Contoh:
Seorang yang menuntut ilmu sama halnya dengan mendaki gunung. Sewaktumendaki,
ada saja rintangan seperti jalan yang licin yang membuatseseorang jatuh. Ada pula
semak belukar yang sukar dilalui. Dapatkahseseorang melaluinya? Begitu pula bila
menuntut ilmu seseorang akanmengalami rintangan seperti kesulitan ekonomi,
kesulitan memahamipelajaran, dan sebagainya. Apakah dia sanggup melaluinya?
Jadi,menuntut ilmu sama saja halnya dengan mendaki gunung untuk mencapai
puncaknya.
13. Daftar Pustaka
Irman, Mokhamad. dkk. 2008. Bahasa Indonesia 2: Untuk SMK/MAK Semua Program
Keahlian. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional
Mardia, Sukarta. dkk. 2006. Modul Pembelajaran Bahasa Indonesia Berdasarkan KTSP
Untuk SMK. Bandung: CV GITANISA
Marthasari, dkk. 2008. Bahasa dan Sastra Indonesia 2. Jakarta: Pusat Perbukuan,
Departemen Pendidikan Nasional
14. LEMBAR PENILAIAN
Standar Kompetensi
2. Berkomunikasi dengan bahasa Indonesia setara Tingkat Madya
Kompetensi Dasar
2.14 Menyimpulkan isi teks tertulis dalam konteks bekerja.
Indikator Jengjang kognitif Jenis soal
a. Menemukan informasi
penting dari sebuah teks
b. Menganalisis informasi
penting dari sebuah teks
c. Mengembangkan informasi
penting ke dalam bentuk
paragraf
d. Merumuskan kesimpulan
dari sebuah teks
menggunakan kalimat yang
jelas, tidak ambigu, lugas,
dan bernalar sesuai dengan
informasi yang diperoleh
C3
C3
C4
C3
Teknik tes unjuk
kerja
Bentuk produk
tulisan
Kunci Jawaban:
Jawaban sesuai dengan aspek yang dinilai.
15. Pedoman Penentuan Skor:
NO.
SOAL
ASPEK PENILAIAN
HASIL
BOBOT
SKOR
MAKSIMAL
SKOR IDEAL
1 Keutuhan ide pokok/gagasan
dalam simpulan
4 4 5
2 Penggunaan bahasa yang baik
dan benar
3 3 5
3 Pemilihan kalimat yang
efektif dan tidak ambigu
dalam simpulan
4 4 5
4 Kecakapan dalam
menggunakan pola penalaran
yang konsisten dalam
simpulan
4 4 5
Jumlah 15 15 20
Pedoman Penentuan Skor
Soal No. SKOR Kriteria
1
1
Keutuhan ide pokok/gagasan dalam simpulan keluar dari isi
teks
2 Keutuhan ide pokok/gagasan dalam simpulan kurang tepat
3 Keutuhan ide pokok/gagasan dalam simpulan jelas tampak
4
Keutuhan ide pokok/gagasan dalam simpulan sesuai dengan
isi teks disertai penilaian dari siswa
Soal No. SKOR Kriteria
2
1 Penggunaan bahasa kurang tepat
2 Penggunaan bahasa baik di beberapa bagian saja
3 Penggunaan bahasa baik dan benar
16. Soal No. SKOR Kriteria
3
1 Pemilihan kalimat tidak efektif
2 Pemilihan kalimat kurang efektif dalam simpulan
3 Pemilihan kalimat efektif dalam simpulan
4 Pemilihan kalimat efektif dan tidak ambigu dalam simpulan
Soal No. SKOR Kriteria
4
1
Kecakapan dalam menggunakan pola penalaran yang
konsisten dalam simpulan tidak ada
2
Kecakapan dalam menggunakan pola penalaran tidak
konsisten dalam simpulan
3
Kecakapan menggunakan pola penalaran dalam simpulan
konsisten
4
Kecakapan menggunakan pola penalaran simpulan
konsisten disertai pola paragraf yang tepat
Pedoman penilaian:
Nilai = STS x SN
STI
Hasna : Nilai = 11 x 100
15
= 73
17. Lembar Kerja Siswa
Sampah yang setiap hari dibuang, sebenarnya bisa disederhanakan menjadi dua macam,
yaitu sampah organik yang mudah membusuk dan sampah anorganik atau yang sulit membusuk.
Sampah organik, misalnya sisa-sisa makanan atau sampah dapur yang biasanya basah, dan daun-
daun dari kebun. Sampah yang sulit membusuk atau tidak bisa membusuk, antara lain plastik, kaca
atau gelas, logam, karet, atau kulit imitasi, kayu besar, dan kain.
Kalau sekarang di setiap rumah hanya ada satu tempat sampah, berarti harus disediakan dua
jenis tempat sampah yang berdekatan letaknya. Satu tempat sampah khusus untuk sampah yang
organik yang biasanya basah dan tempat lainnya khusus untuk sampah yang tidak bisa membusuk.
Jika dua jenis sampah itu sudah terkumpul, apa yang harus dilakukan? Sampah organik yang
bisa membusuk jangan dibuang di gerobak sampah atau tempat pembuangan sementara. Jika ada
halaman yang cukup luas, kira-kira 3 x 3 m, sampah organik bisa dikubur di halaman. Semua sampah
yang tidak bisa membusuk bisa dikumpulkan bersama-sama di tingkat Rukun Tetengga (RT). Jangan
takut sampah-sampah itu kemudian menggunung. Sampah-sampah plastik, kertas, logam, kaca,
selalu dicari-cari oleh pemulung. Pengurus RT bisa mengorganisasi pembagian sampah yang berguna
kepada pemulung yang jumlahnya puluhan ribu di Jakarta. Semua sampah itu masih berguna bagi
pemulung dan masih bisa mendatangkan uang bagi mereka. Volumesampah sudah dikurangi hanya
tinggal 10 persen saja.
Tentukanlah beberapa hal di bawah ini berdasarkan teks di atas!
1. Ide pokok dari tiap paragrafnya.
2. Rangkuman dari ide pokok tersebut.
3. Simpulan isi teks tersebut.
Mengetahui, guru Bahasa Indonesia Bandung, 26Maret 2013
Dosen Luar Biasa Praktikan
Mila Marliani S. Pd. Dini Zakia
NPM 095030050