Materi tematik k13 (1)

Tohir Haliwaza
Tohir HaliwazaGuru di Buahati Islamic School à Buahati Islamic School
Materi tematik k13 (1)
Pendekatan tematik mulai
direkomendasikan penggunaannya
pada Kurikulum Berbasis Kompetensi
(KBK) tahun 2004.
Kilas Balik Pembelajaran Tematik
Pada kurikulum tersebut pendekatan
tematik direkomendasikan
penggunaannya untuk kelas 1 - 2.
KBK tidak jadi ditandangani,
tapi terbit kurikulum definitif melalui
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
No. 22 tahun 2006
Pada bagian struktur kurikulum SD/MI dinyatakan
“ Pembelajaran pada Kelas I s.d. III
dilaksanakan melalui pendekatan tematik”
Dalam Peraturan Menteri tersebut tidak diatur
tentang tema, durasi tema, maupun silabus
Kurikulum ini lebih populer dengan sebutan KTSP
Pada 3 tahun pertama sejak disosialisasikan Permen
no. 22 tahun 2006 sekolah gencar menyelenggarakan
pelatihan.
Materi utama pelatihan adalah merancang
pembelajaran tematik
Kegiatan paling dominan dalam pelatihan adalah
membuat Jaringan Tema.
Kesan umum dari peserta setelah mengikuti
pelatihan adalah “tematik rumit”.
Konsep tematik banyak dipengaruhi oleh pelaksanaan
tematik di TK, yang telah lebih 10 tahun bertematik.
Padahal dalam rangka KTSP juga menerbitkan pedoman
Merancang Pembekajaran Tematik.
Pada tiga tahun kedua, sekitar tahun 2010,
semangat guru melaksanakan pembelajaran
tematik semakin surut
“tidak tematik juga tidak apa-apa”.
“dulu juga tidak tematik”
“tidak ada sanksi sekolah yang tidak
menggunakan pendekatan tematik”
Pertengahan tahun 2013 terbit Peraturan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Pada kurikulum 2013 tersebut pelaksanaan pendekatan
tematik dipertegas dan diperluas, yaitu semua jenjang SD
kelas I sampai kelas VI.
PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
NOMOR 67 TAHUN 2013
TENTANG
KERANGKA DASAR DAN STRUKTUR KURIKULUM
SEKOLAH DASAR/MADRASAH IBTIDAIYAH
Matapelajaran Kelompok A adalah kelompok matapelajaran
yang kontennya dikembangkan oleh pusat. Matapelajaran
Kelompok B yang terdiri atas matapelajaran Seni Budaya dan
Prakarya serta Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan
adalah kelompok matapelajaran yang kontennya dikembangkan
oleh pusat dan dilengkapi dengan konten lokal yang
dikembangkan oleh pemerintah daerah.
Silabus dan buku disiapkan oleh pemerintah
Kelas Jumlah
Tema
I 8 tema
II 8 tema
III 9 tema
IV 9 tema
V 5 tema
VI 6 tema
Pada pertengahan tahun 2014
saya bersama tim melakukan
bedah buku kelas I, II, IV dan V.
Tujuan utama bedah buku adalah
untuk mengetahui sebaran KD
sesuai permen 67 tahun 2013
Hasil bedah buku menjadi bahan
diskusi beberapakelompok. Hasil
bedah buku juga dikirim kepada
kementerian.
Pada tahun berikutnya (2014) Permen no. 67 tahun 2013
diganti.
Pasal 1
(1) Kurikulum pada Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah yang telah
dilaksanakan sejak tahun ajaran 2013/2014 disebut Kurikulum 2013
Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah.
(2) Kurikulum 2013 Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) terdiri atas:
a. Kerangka Dasar Kurikulum;
b. Struktur Kurikulum;
c. Silabus; dan
d. Pedoman Mata Pelajaran dan Pembelajaran Tematik Terpadu.
Dengan berlakunya Peraturan Menteri ini, Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 67 tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum
Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
• Silabus tematik terpadu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b
dikembangkan oleh Pemerintah dan dapat diperkaya dengan muatan lokal
oleh pemerintah daerah.
• Silabus sebagaimana dimaksud pada ayat (1) digunakan oleh pendidik
sebagai acuan dalam penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran.
• Silabus Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) tercantum dalam Lampiran II yang merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.
Lampiran 1.
Kelas Jumlah
Tema
I 8 tema
II 8 tema
III 8 tema
IV 9 tema
V 9 tema
VI 9 tema
Jumlah tema berbeda antara kls 1-III dengan kls IV-VI
Pada umumnya tema dikembangkan ke dalam
subtema. Satu subtema biasanya untuk 1 minggu.
Bila ada 9 tema: Semester berapa yang 4 tema ?
Semester lainnya berarti 5 tema.
Berapa subtema pada setiap tema? Jika 3 sub
berarti ada 27 minggu ( kurang) jika 4 sub berarti ada
36 minggu (lebih)
BAB IV
DESAIN PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU
A. Perencanaan Pembelajaran
1. Mengkaji Silabus
Dalam rangka pelaksanaan pembelajaran tematik terpadu,
pendidik perlu melakukan pengkajian terhadap silabus yang
telah disiapkan sebelum mengembangkannya menjadi RPP
yang akan digunakan dalam kegiatan di sekolah.
Lampiran III Halaman 236
Pendidik perlu melakukan persebaran seluruh Kompetensi Dasar dari
setiap mata pelajaran pada tema yang tersedia, sehingga tidak ada
kompetensi dasar yang tertinggal. Jika dari hasil pemetaan terdapat
KD yang belum masuk dalam silabus, guru dapat menambahkannya.
a. Pengembangan Tema dan sub tema
b. Persebaran kompetensi dasar pada tema (pemetaan)
Format Pemetaan Kompetensi Dasar dalam Tema
Mata pelajaran Kompetensi Dasar
TEMA
1 2 3 4 5 6 7 8
Kami telah melakukan ketentuan yang diatur pada lampiran
Permendikbud no. 57 tahun 2014, yaitu mengkaji sebaran KD.
Namun, kami mengkaji sebaran KD pada buku, bukan silabus. Sebab,
guru mengajar bukan menggunakan silabus, melainkan buku.
Format yang digunakan sama, yaitu format Pemetaan Kompetensi
Dasar yang tercantum pada lampiran Permendikbud no. 57 tahun
2014
Kompetensi Inti (KI) 3 Kompetensi Inti (KI) 4
Nomor Kls I Kls II Kls IV Kls V Nomor Kls I Kls II Kls IV Kls V
3.1 12 4 1 4 4.1 11 8 8 3
3.2 17 3 1 3 4.2 2 3 2 2
3.3 5 1 5 10 4.3 9 1 3 2
3.4 7 4 1 4 4.4 9 3 1 0
3.5 5 6 3 2 4.5 1 15 1 1
3.6 1 6 0 1 4.6 2 4 1 1
3.7 3 1 4 1 4.7 7 1 1 1
3.8 3 2 1 2 4.8 5 0 4 2
3.9 3 2 2 2 4.9 11 1 4 3
3.10 3 8 5 4.10 8 2 2 1
3.11 5 2 4.11 0 5 0 3
3.12 8 1 4.12 3 1
3.13 1 2 4.13 1 5
3.14 2 4.14 0 2
3.15 1 4.15 2 2
3.16 2 4.16 1 2
4.17 3 0
Mata pelajaran: 3. Matematika
Kelebihan
Kelas Kompetensi Dasar Frekuensi
1 3.2 Mengenal bangun datar dan bangun ruang menggunakan
benda-benda yang ada di sekitar rumah, sekolah, atau
tempat bermain
17
2 4.5 Memecahkan masalah nyatasecara efektif yang berkaitan
dengan penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian,
waktu, panjang, berat benda dan uang,selanjutnya
memeriksa kebenaran jawabnya
15
5 3.3 Memilih prosedur pemecahan masalah dengan
menganalisis hubungan antar simbol, informasi yang
relevan, dan mengamati pola.
10
Kurang
Kelas Kompetensi Dasar Frekuensi
I 4.11 Menggunakan benda konkrit untuk menelusuri pecahan dan
jumlah uang
0
2 4.8 Merepresentasikan, mengembangkan, dan membuat pola yang
berulang, serta menemukan pola dasar
0
4 3.6 Menentukan faktor persekutuan dua buah bilangan dan faktor
persekutuan terbesar (FPB)
4.11Mengurai dan menyusun kembali jaring-jaring bangun ruang
sederhana
0
5 4.4 Menentukan nilai simbol yang tidak diketahui dalam suatu
persamaan.
0
Kelebihan
Kelas Kompetensi Dasar Frekuensi
4 3.7 Mendeskrisikan hubungan antara sumber daya alam dengan
lingkungan, teknologi, dan masyarakat
4.6 Menyajikan laporan tentang sumberdaya alam dan
pemanfaatannya oleh masyarakat
15
5 3.4 Mengidentifikasi perubahan yang terjadi di alam, hubungannya
dengan penggunaan sumber daya alam, dan pengaruh kegiatan
manusia terhadap keseimbangan lingkungan sekitar
8
4.7 Menyajikan hasil laporan tentang permasalahan akibat
terganggunya keseimbangan alam akibat ulah manusia,
serta memprediksi apa yang akan terjadi jika permasalahan
tersebut tidak diatasi
8
Kurang
Kelas Kompetensi Dasar Frekuensi
4 3.1 Menjelaskan bentuk luar tubuh hewan dan tumbuhan dan fungsinya
3.2 Mendeskripsikan daur hidup beberapa jenis mahluk hidup
3.3 Memahami hubungan antara gaya, gerak, dan energi melalui pengamatan,
serta mendeskripsikan penerapanya dalam kehidupan sehari-hari
4.1 Menuliskan hasil pengamatan tentang bentuk luar (morfologi) tubuh hewan
dan tumbuhan serta fungsinya
4.2 Menyajikan secara tertulis hasil pengamatan daur hidup beberapa jenis
mahluk hidup.
1
5 4.4 Membuat kompas sederhana untuk mendeteksi medan magnet bumi 0
3.3 Mengenal organ tubuh manusia dan hewan serta mendeskripsikan
fungsinya
1
SBP kls 1. 3.1 Mengenal cara dan hasil gambar ekspresi (23 x)
SBP kls 4 tidak dilaksanakan: 4.6 – 4.8 – 4.9 – 4.11 – 4.12 – 4.13 –
4.15 – 4.16
Kls 4 KD 3.4 Mengetahui berbagai alur cara dan pengolahan
media karya kreatif (16 x)
5A. Benda-benda di Sekitar.
Berdasarkan analisa indikator buku diketahui beberapa hal antara lain:
1. Buku kelas V tema Benda-benda di sekitar berisi 7 mata pelajaran, terdiri dari
50 kompetensi dasar, yang diuraikan ke dalam 149 indikator.
2. Dari 149 indikator ada 95 indikator tidak sesuai dengan kompetensi dasar.
3. Dari 149 indikator ada 62 indikator tidak operasional karena sebagian besar
menggunakan kata kerja “mengenal”.
4. Materi IPA pada buku tersebut adalah tentang jenis, sifat dan perubahan
benda. Padahal di kelas 5 tidak ada KD tentang jenis, sifat dan perubahan
benda. Materi tersebut adanya di kelas 3.
• Bukankah pembuatan silabus didahului dengan
pemetaan Kompetensi Dasar?
Pendidik perlu melakukan persebaran seluruh Kompetensi
Dasar dari setiap mata pelajaran pada tema yang tersedia,
sehingga tidak ada kompetensi dasar yang tertinggal
• Ataukah pembuatan silabus tidak didahului dengan
pemetaan Kompetensi Dasar?
Berdasarkan hasil kajian sebaran KD, kami justru mempertanyakan
ketentukan pada Permendikbud 57 tahun 2014.
• Keharusan bagi pendidik untuk mengkaji silabus, khususnya
tentang sebaran Kompetensi dasar, apalagi ditambah alasan
agar tidak ada Kompetensi Dasar yang tertinggal
Beberapa fakta:
• Berdasarkan kajian buku tematik ditemukan beberapa hal:
ada KD yang berlebihan, kurang, dan ada pula yang tidak
dilaksanakan
Kesimpulan:
Langkah pertama dalam merancang pembelajaran tematik
adalah membuat jaringan tema lalu menyusun silabus.
Langkah pertama: Membuat Jaringan Tema
Temanya: Indahnya Negeriku
Apa IPA-nya?
Apa IPS-nya?
Apa PKn-nya?
Apa Bahasanya?
Yang penting sesuai dengan
tema, lalu diberi kode.
Sudah selesai Jaringan Temanya!
Apakah semua KD sudah dilaksanakan?
Apakah ada KD yang berulang-ulang?
Saya juga tidak tahu!!!
Biar saja nanti guru sendiri yang
menemukan jawabannya!
Ya. . Inilah konsekuensi kalau langkah
pertamanya membuat Jaringan Tema.
Ada kemungkinan mengabaikan struktur
konsep dan mungkin juga kurang
proporsional. Ada yang berlebihan, tapi
ada juga yang kelewatan!
PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 160 TAHUN 2014
TENTANG
PEMBERLAKUAN KURIKULUM TAHUN 2006 DAN KURIKULUM 2013
Inti dari permen tersebut yaitu menghentikan pelaksanaan
Kurikulum 2013 di sekolah-sekolah yang baru menerapkan satu
semester, yaitu sejak Tahun Pelajaran 2014/2015 dan tetap
menerapkan Kurikulum 2013 di sekolah-sekolah yang telah tiga
semester ini menerapkan, yaitu sejak Tahun Pelajaran 2013/2014.
Jakarta, 5 Desember 2014
Sejak Permen no. 160 tahun 2014 tersebut ada kevacuman.
Baru pada pertengahan Desember 2016 masyarakat dapat
mengakses Permendikbud no. 24 Tahun 2016, walaupun sudah
ditandangani pertengahan 2016.
PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 24 TAHUN 2016
TENTANG
KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PELAJARAN
PADA KURIKULUM 2013
PADA PENDIDIKAN DASAR DAN PENDIDIKAN MENENGAH
BAB V
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 4
Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, maka ketentuan yang
mengatur tentang Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, Muatan
Pembelajaran dalam Struktur Kurikulum, Silabus, Pedoman Mata
Pelajaran, dan Pembelajaran Tematik Terpadu sebagaimana diatur dalam
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 57 Tahun 2014
tentang Kurikulum 2013 Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah, dicabut dan
dinyatakan tidak berlaku.
Perbandingan Kompetensi Dasar
Versi Permen no. 67 Tahun 2013
3.1 Menggali informasi dari teks laporan hasil pengamatan tentang gaya, gerak,
energi panas, bunyi, dan cahaya dengan bantuan guru dan teman dalam bahasa
Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku
3.2 Menguraikan teks instruksi tentang pemeliharaan panca indera serta
penggunaan alat teknologi modern dan tradisional dengan bantuan guru dan
teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah
kosakata baku
Versi Permen no. 24 Tahun 2016
3.1 Mencermati gagasan pokok dan gagasan pendukung yang diperoleh dari
teks lisan, tulis, atau visual
3.2 Mencermati keterhubungan antargagasan yang didapat dari teks lisan,
tulis, atau visual
Bahasa Indonesia kelas IV
Perbandingan Kompetensi Dasar
Versi Permen no. 67 Tahun 2013
3.1 Mengenal manusia, aspek keruangan, konektivitas antar ruang, perubahan dan
keberlanjutan dalam waktu, sosial, ekonomi, dan pendidikan
3.2 Memahami manusia, perubahan dan keberlanjutan dalam waktu pada masa
praaksara, Hindu Budha, Islam dalam aspek pemerintah, sosial, ekonomi, dan
pendidikan
Versi Permen no. 24 Tahun 2016
3.1 Mengidentifikasi karakteristik ruang dan pemanfaatan sumber daya alam
untuk kesejahteraan masyarakat dari tingkat kota/kabupaten sampai
tingkat provinsi.
4.1 Menyajikan hasil identifikasi karakteristik ruang dan pemanfaatan sumber
daya alam untuk kesejahteraan masyarakat dari tingkat kota/kabupaten
IPS kelas IV
Dalam Permen no. 24 Tahun 2016 tidak diatur a.l tentang:
• Silabus tematik
• Tema
Persepsi tentang pembelajaran tematik yang paling sesuai adalah persepsi tematik
menurut permen no. 22 tahun 2006 yang tampak pada panduan merancang
pembelajaran tematik.
Tahapan pokok merancang pembelajaran tematik adalah:
1. Pemetaan Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, Indikator dalam Tema
2. Penetapan Jaringan Tema
3. Penyusunan Silabus
4. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Rangkuman Kilas Balik
Implementasi Pembelajaran Tematik
Permen 22
Th. 2006
Permen 67
Th. 2013
Permen 57
Th. 2014
Permen 160
Th. 2014
Permen 24
Th. 2016
± 7 thn ± 1,5 thn
± 2 thn
±6bulan
Tema, silabus, dan
buku ditentukan
oleh pusat
Pendidik harus
mengkaji silabus
Sekolah yang baru satu
semester kembali ke KTSP,
yang sudah 1,5 tahun lanjut
ke K-13.
Model Permen mirip Permen
22 tahun 2006. Yang berubah
adalah KI dan KD.
Siklus10tahunan
gantikurikulum?
Dari kilas balik pembelajaran tematik dapat
disimpulkan
konsep pembelajaran tematik tidak jauh beda dengan
konsep tematik menurut
Permen Nomor 22 Tahun 2006.
Tahapan pokok merancang pembelajaran tematik menurut
Permen Nomor 22 Tahun 2006 adalah:
1. Pemetaan Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar,
Indikator dalam Tema
2. Penetapan Jaringan Tema
3. Penyusunan Silabus
4. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Saya buat dulu
Pemetaan Kompetensi
Dasar, baru dibuatkan
jaringan temanya,
Langkah pertama: Membuat Pemetaan Kompetensi Dasar
Saya sudah mempunyai
Jaringan tema berdasarkan
Pemetaan KD. Sekarang
sudah ketahuan KD semua
mata pelajaran pada tema
KELUARGAKU
Saya akan mulai dulu
dengan KD Bahasa
Indonesia, karena bahasa
Indonesia menjadi
PENGHELA semua mata
pelajaran! Asyiik
Dengan langkah-langkah ini, maka struktur
konsep Kompetensi Dasar menjadi prioritas.
Saya juga tidak perlu ragu lagi ada KD yang
ketinggalan. Selain itu pelaksanaan KD juga
proporsional, sesuai dengan keluasan dan
kedalaman setiap KD. Saya senang, anak
gampang, orangtua tenang.
1. Langkah pertama merancang pembelajaran tematik adalah memetakan
kompetensi dasar. Kegiatannya meliputi: merumuskan indikator, menen-
tukan tema, dan menyebarkan semua indikator ke dalam tema-tema.
2. Dalam penyebaran KD dan indikatornya hendaknya memperhatikan dua
hal, yaitu struktur konsep dan keluasan Kompetensi Dasar
3. Dengan pemetaan KD sebagai langkah awal maka dapat dihindari KD
tidak terlaksana dan pelaksanaan yang kurang proporsional
4. Kerumitan penilaian pembelajaran tematik Kurikulum 2013 tidak
disebabkan oleh perubahan kurikulum, melainkan disebabkan oleh
konsep tematik. Kurikulumnya sama-sama berbasis kompetensi.
5. Kelengkapan administrasi pembelajaran tematik, baik berupa Jaringan
Tema, Silabus, RPP, Lembar Kegiatan Siswa, atau Buku Teks patut
dipertanyakan kesesuainnya dengan Kurikulum 2013 jika tidak disertai
dengan PEMETAAN KOMPETENSI DASAR.
Lagu Naik ke puncak Gunung
1. Pemetaan - jaringan tema – Lalu Program Mingguan
Kini tinggal susun R-P-P - lengkap alat praganya. Reff
2. Coba-coba sampai kubisa – Tak pernah putus asa
Takkan bosan kuberusaha – supaya aku bisa. Reff
Reff. Ku mendengar nanti kulupa
Ku melihat nanti ku tahu
Ku mencoba nanti ku bisa
Kamu ku beri tahu
Materi tematik k13 (1)
1 sur 36

Recommandé

Konsep Pembelajaran Tematik par
Konsep Pembelajaran TematikKonsep Pembelajaran Tematik
Konsep Pembelajaran TematikGuru Online
33.4K vues81 diapositives
Pembelajaran Tematik di Sekolah Dasar par
Pembelajaran Tematik di Sekolah DasarPembelajaran Tematik di Sekolah Dasar
Pembelajaran Tematik di Sekolah DasarNASuprawoto Sunardjo
65.9K vues66 diapositives
Contoh rpp ekonomi badan usaha par
Contoh rpp ekonomi badan usahaContoh rpp ekonomi badan usaha
Contoh rpp ekonomi badan usahaKasmadi Rais
7.2K vues8 diapositives
Power point,urutan dan pola nombor par
Power point,urutan dan pola nomborPower point,urutan dan pola nombor
Power point,urutan dan pola nomborAhmad Razin
1.5K vues7 diapositives
7. pecahan par
7. pecahan7. pecahan
7. pecahanKementerian Pendidikan Malaysia
180 vues12 diapositives
ALAT PERAGA DAKON UNTUK METODE DEMONSTRASI PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA par
ALAT PERAGA DAKON UNTUK METODE DEMONSTRASI PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA ALAT PERAGA DAKON UNTUK METODE DEMONSTRASI PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA
ALAT PERAGA DAKON UNTUK METODE DEMONSTRASI PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA Mohamad Ridwan
24.6K vues66 diapositives

Contenu connexe

Tendances

Rpp x geometri par
Rpp x geometriRpp x geometri
Rpp x geometriNilana17
2.9K vues16 diapositives
RPP GEOMETRI (SUDUT TERHADAP BIDANG) SMA X par
RPP GEOMETRI (SUDUT TERHADAP BIDANG) SMA XRPP GEOMETRI (SUDUT TERHADAP BIDANG) SMA X
RPP GEOMETRI (SUDUT TERHADAP BIDANG) SMA XUrwatul Wutsqo
26.6K vues10 diapositives
Satuan acara tutorial par
Satuan acara tutorialSatuan acara tutorial
Satuan acara tutorialSunardi Makmur
2.4K vues16 diapositives
Silabus matematika smp kelas viii [revisi] par
Silabus matematika smp kelas viii [revisi]Silabus matematika smp kelas viii [revisi]
Silabus matematika smp kelas viii [revisi]Oktavianti Nur Hasanah
15K vues68 diapositives
Pembelajaran Operasi Hitung di SD par
Pembelajaran Operasi Hitung di SDPembelajaran Operasi Hitung di SD
Pembelajaran Operasi Hitung di SDNASuprawoto Sunardjo
14.7K vues94 diapositives
Administrasi pembelajaran basis data 2016 par
Administrasi pembelajaran basis data 2016Administrasi pembelajaran basis data 2016
Administrasi pembelajaran basis data 2016Hilmanta Biberta
1.4K vues55 diapositives

Tendances(20)

Rpp x geometri par Nilana17
Rpp x geometriRpp x geometri
Rpp x geometri
Nilana172.9K vues
RPP GEOMETRI (SUDUT TERHADAP BIDANG) SMA X par Urwatul Wutsqo
RPP GEOMETRI (SUDUT TERHADAP BIDANG) SMA XRPP GEOMETRI (SUDUT TERHADAP BIDANG) SMA X
RPP GEOMETRI (SUDUT TERHADAP BIDANG) SMA X
Urwatul Wutsqo26.6K vues
Administrasi pembelajaran basis data 2016 par Hilmanta Biberta
Administrasi pembelajaran basis data 2016Administrasi pembelajaran basis data 2016
Administrasi pembelajaran basis data 2016
Hilmanta Biberta1.4K vues
Cara mudah-menanamkan-konsep-dasar-operasi-hitung-bilangan-bulat-dengan-mengg... par Adz Adzan
Cara mudah-menanamkan-konsep-dasar-operasi-hitung-bilangan-bulat-dengan-mengg...Cara mudah-menanamkan-konsep-dasar-operasi-hitung-bilangan-bulat-dengan-mengg...
Cara mudah-menanamkan-konsep-dasar-operasi-hitung-bilangan-bulat-dengan-mengg...
Adz Adzan47.5K vues
[4] rpp matematika par Joko Lelur
[4] rpp matematika[4] rpp matematika
[4] rpp matematika
Joko Lelur6.8K vues
Modul ajar k3 lh par mrsbatar
Modul ajar k3 lhModul ajar k3 lh
Modul ajar k3 lh
mrsbatar4.3K vues
RPP SMA Matematika Peminatan Kelas XI par Diva Pendidikan
RPP SMA Matematika Peminatan Kelas XIRPP SMA Matematika Peminatan Kelas XI
RPP SMA Matematika Peminatan Kelas XI
Diva Pendidikan11.2K vues
2. persamaan dan pertidaksamaan nilai mutlak par Sahat Hutajulu
2. persamaan dan pertidaksamaan nilai mutlak2. persamaan dan pertidaksamaan nilai mutlak
2. persamaan dan pertidaksamaan nilai mutlak
Sahat Hutajulu99.3K vues
Perangkat 2018 matematika peminatan kls xi budip par BudiPangerti
Perangkat 2018 matematika peminatan kls xi budipPerangkat 2018 matematika peminatan kls xi budip
Perangkat 2018 matematika peminatan kls xi budip
BudiPangerti2.2K vues
RPP Bab 1 polinomial-Peminatan par Ahmad Hamdani
RPP Bab 1 polinomial-PeminatanRPP Bab 1 polinomial-Peminatan
RPP Bab 1 polinomial-Peminatan
Ahmad Hamdani20.3K vues

Similaire à Materi tematik k13 (1)

IPA KELOMPOK 6.pptx par
IPA KELOMPOK 6.pptxIPA KELOMPOK 6.pptx
IPA KELOMPOK 6.pptxPatimahPatimah11
34 vues62 diapositives
modul 8 telaah kurikulum KTSP.pptx par
modul 8 telaah kurikulum KTSP.pptxmodul 8 telaah kurikulum KTSP.pptx
modul 8 telaah kurikulum KTSP.pptxtino911946
99 vues43 diapositives
PENGEMBANGAN KURIKULUM INTEGRASI IPTEK DENGAN IMTAQ par
PENGEMBANGAN KURIKULUM INTEGRASI IPTEK DENGAN IMTAQPENGEMBANGAN KURIKULUM INTEGRASI IPTEK DENGAN IMTAQ
PENGEMBANGAN KURIKULUM INTEGRASI IPTEK DENGAN IMTAQSyaifuddin Sabda
6.6K vues30 diapositives
07. struktur dan isi kurikulum 2013 par
07. struktur  dan isi  kurikulum 201307. struktur  dan isi  kurikulum 2013
07. struktur dan isi kurikulum 2013Jati Mulyahadi
23.4K vues83 diapositives
Naskah_PDGK4502_the_1.pdf par
Naskah_PDGK4502_the_1.pdfNaskah_PDGK4502_the_1.pdf
Naskah_PDGK4502_the_1.pdfKarnada1
406 vues2 diapositives
Bahasa indonesia par
Bahasa indonesiaBahasa indonesia
Bahasa indonesiaSinta Haryati
1.7K vues10 diapositives

Similaire à Materi tematik k13 (1)(20)

modul 8 telaah kurikulum KTSP.pptx par tino911946
modul 8 telaah kurikulum KTSP.pptxmodul 8 telaah kurikulum KTSP.pptx
modul 8 telaah kurikulum KTSP.pptx
tino91194699 vues
PENGEMBANGAN KURIKULUM INTEGRASI IPTEK DENGAN IMTAQ par Syaifuddin Sabda
PENGEMBANGAN KURIKULUM INTEGRASI IPTEK DENGAN IMTAQPENGEMBANGAN KURIKULUM INTEGRASI IPTEK DENGAN IMTAQ
PENGEMBANGAN KURIKULUM INTEGRASI IPTEK DENGAN IMTAQ
Syaifuddin Sabda6.6K vues
07. struktur dan isi kurikulum 2013 par Jati Mulyahadi
07. struktur  dan isi  kurikulum 201307. struktur  dan isi  kurikulum 2013
07. struktur dan isi kurikulum 2013
Jati Mulyahadi23.4K vues
Naskah_PDGK4502_the_1.pdf par Karnada1
Naskah_PDGK4502_the_1.pdfNaskah_PDGK4502_the_1.pdf
Naskah_PDGK4502_the_1.pdf
Karnada1406 vues
6 model-pembelajaran-saintifik-mp-ekonomi par Sofyan Saputra
6 model-pembelajaran-saintifik-mp-ekonomi6 model-pembelajaran-saintifik-mp-ekonomi
6 model-pembelajaran-saintifik-mp-ekonomi
Sofyan Saputra4.2K vues
Modul 8, Mata Kuliah Pembelajaran IPA SD (Eresi Yuliyani Putri, 856959467) par esieputri
Modul 8, Mata Kuliah Pembelajaran IPA SD (Eresi Yuliyani Putri, 856959467)Modul 8, Mata Kuliah Pembelajaran IPA SD (Eresi Yuliyani Putri, 856959467)
Modul 8, Mata Kuliah Pembelajaran IPA SD (Eresi Yuliyani Putri, 856959467)
esieputri3K vues
Kerangka dasar kurikulum 2013 par Ifik Firdaus
Kerangka dasar kurikulum 2013Kerangka dasar kurikulum 2013
Kerangka dasar kurikulum 2013
Ifik Firdaus11.3K vues
Sejarah perkembangan kurikulum sejak indonesia merdeka par Kurosaki_akira
Sejarah perkembangan kurikulum sejak indonesia merdekaSejarah perkembangan kurikulum sejak indonesia merdeka
Sejarah perkembangan kurikulum sejak indonesia merdeka
Kurosaki_akira11.1K vues
8 model-pembelajaran-saintifik-mp-sosiologi par Sofyan Saputra
8 model-pembelajaran-saintifik-mp-sosiologi8 model-pembelajaran-saintifik-mp-sosiologi
8 model-pembelajaran-saintifik-mp-sosiologi
Sofyan Saputra8K vues
7 model-pembelajaran-saintifik-mp-geografi par Sofyan Saputra
7 model-pembelajaran-saintifik-mp-geografi7 model-pembelajaran-saintifik-mp-geografi
7 model-pembelajaran-saintifik-mp-geografi
Sofyan Saputra11.5K vues
13 model-pembelajaran-saintifik-mp-pkn par Ipul Saipul
13 model-pembelajaran-saintifik-mp-pkn13 model-pembelajaran-saintifik-mp-pkn
13 model-pembelajaran-saintifik-mp-pkn
Ipul Saipul2.5K vues
Laporan kegiatan pkb menyusun rpp bdr final par Akmal Akmaludin
Laporan kegiatan pkb menyusun rpp bdr finalLaporan kegiatan pkb menyusun rpp bdr final
Laporan kegiatan pkb menyusun rpp bdr final
Akmal Akmaludin1.3K vues

Plus de Tohir Haliwaza

Program tahunan kelas 1 pai par
Program tahunan kelas 1 paiProgram tahunan kelas 1 pai
Program tahunan kelas 1 paiTohir Haliwaza
1.9K vues2 diapositives
Program semester 1 kelas 1 pai par
Program semester 1 kelas 1 paiProgram semester 1 kelas 1 pai
Program semester 1 kelas 1 paiTohir Haliwaza
1.7K vues4 diapositives
Hadits Taqwa dan Akhlak Yang Baik par
Hadits Taqwa dan Akhlak Yang BaikHadits Taqwa dan Akhlak Yang Baik
Hadits Taqwa dan Akhlak Yang BaikTohir Haliwaza
2.2K vues6 diapositives
Proposal online musholla nurul hidayah rt 5 rw 7 cikumpa sukmajaya depok par
Proposal online musholla nurul hidayah rt 5 rw 7 cikumpa sukmajaya depokProposal online musholla nurul hidayah rt 5 rw 7 cikumpa sukmajaya depok
Proposal online musholla nurul hidayah rt 5 rw 7 cikumpa sukmajaya depokTohir Haliwaza
422 vues18 diapositives
Silabus Bina Ibadah SD BHIS 2018 par
Silabus Bina Ibadah SD BHIS 2018Silabus Bina Ibadah SD BHIS 2018
Silabus Bina Ibadah SD BHIS 2018Tohir Haliwaza
1.6K vues115 diapositives
KI & KD 2013 Bina Ibadah BHIS 2018 par
KI & KD 2013 Bina Ibadah BHIS 2018KI & KD 2013 Bina Ibadah BHIS 2018
KI & KD 2013 Bina Ibadah BHIS 2018Tohir Haliwaza
688 vues14 diapositives

Plus de Tohir Haliwaza(20)

Program semester 1 kelas 1 pai par Tohir Haliwaza
Program semester 1 kelas 1 paiProgram semester 1 kelas 1 pai
Program semester 1 kelas 1 pai
Tohir Haliwaza1.7K vues
Hadits Taqwa dan Akhlak Yang Baik par Tohir Haliwaza
Hadits Taqwa dan Akhlak Yang BaikHadits Taqwa dan Akhlak Yang Baik
Hadits Taqwa dan Akhlak Yang Baik
Tohir Haliwaza2.2K vues
Proposal online musholla nurul hidayah rt 5 rw 7 cikumpa sukmajaya depok par Tohir Haliwaza
Proposal online musholla nurul hidayah rt 5 rw 7 cikumpa sukmajaya depokProposal online musholla nurul hidayah rt 5 rw 7 cikumpa sukmajaya depok
Proposal online musholla nurul hidayah rt 5 rw 7 cikumpa sukmajaya depok
Tohir Haliwaza422 vues
Silabus Bina Ibadah SD BHIS 2018 par Tohir Haliwaza
Silabus Bina Ibadah SD BHIS 2018Silabus Bina Ibadah SD BHIS 2018
Silabus Bina Ibadah SD BHIS 2018
Tohir Haliwaza1.6K vues
KI & KD 2013 Bina Ibadah BHIS 2018 par Tohir Haliwaza
KI & KD 2013 Bina Ibadah BHIS 2018KI & KD 2013 Bina Ibadah BHIS 2018
KI & KD 2013 Bina Ibadah BHIS 2018
Tohir Haliwaza688 vues
Proposal Pembebasan Tanah Masjid Muniroh 2018 par Tohir Haliwaza
Proposal Pembebasan Tanah Masjid Muniroh 2018Proposal Pembebasan Tanah Masjid Muniroh 2018
Proposal Pembebasan Tanah Masjid Muniroh 2018
Tohir Haliwaza9.9K vues
Mading sd bhis jakarta september 2017 par Tohir Haliwaza
Mading sd bhis jakarta september 2017Mading sd bhis jakarta september 2017
Mading sd bhis jakarta september 2017
Tohir Haliwaza199 vues
Proposal permohonan bantuan alat mainan paud saqura par Tohir Haliwaza
Proposal permohonan bantuan alat mainan paud saquraProposal permohonan bantuan alat mainan paud saqura
Proposal permohonan bantuan alat mainan paud saqura
Tohir Haliwaza4.2K vues
Pedoman Penulisan Soal SD_Juni 2017 par Tohir Haliwaza
Pedoman Penulisan Soal SD_Juni 2017Pedoman Penulisan Soal SD_Juni 2017
Pedoman Penulisan Soal SD_Juni 2017
Tohir Haliwaza1.7K vues
Panduan Penilaian K-13 sd revisi des 2016 par Tohir Haliwaza
Panduan Penilaian K-13 sd revisi des 2016Panduan Penilaian K-13 sd revisi des 2016
Panduan Penilaian K-13 sd revisi des 2016
Tohir Haliwaza5.6K vues
Wardatuz zakiyah_benda benda di sekitar kita par Tohir Haliwaza
Wardatuz zakiyah_benda benda di sekitar kitaWardatuz zakiyah_benda benda di sekitar kita
Wardatuz zakiyah_benda benda di sekitar kita
Tohir Haliwaza3K vues

Dernier

bank.ppt par
bank.pptbank.ppt
bank.pptDelviaAndrini1
49 vues8 diapositives
Kel.10-PBA.pdf par
Kel.10-PBA.pdfKel.10-PBA.pdf
Kel.10-PBA.pdfIBNUFAIZMUBAROK
8 vues16 diapositives
SEJARAH HIJRAH NABI KE MADINAH.pptx par
SEJARAH HIJRAH NABI KE MADINAH.pptxSEJARAH HIJRAH NABI KE MADINAH.pptx
SEJARAH HIJRAH NABI KE MADINAH.pptxirpandialbantani1
11 vues12 diapositives
Tugas PPT 6_Fahmi Muzakkii_E1G022105.pptx par
Tugas PPT 6_Fahmi Muzakkii_E1G022105.pptxTugas PPT 6_Fahmi Muzakkii_E1G022105.pptx
Tugas PPT 6_Fahmi Muzakkii_E1G022105.pptxFahmiMuzakkii
9 vues9 diapositives
MEDIA INTERAKTIF.pptx par
MEDIA INTERAKTIF.pptxMEDIA INTERAKTIF.pptx
MEDIA INTERAKTIF.pptxJUMADAPUTRA
7 vues73 diapositives

Dernier(20)

Tugas PPT 6_Fahmi Muzakkii_E1G022105.pptx par FahmiMuzakkii
Tugas PPT 6_Fahmi Muzakkii_E1G022105.pptxTugas PPT 6_Fahmi Muzakkii_E1G022105.pptx
Tugas PPT 6_Fahmi Muzakkii_E1G022105.pptx
FahmiMuzakkii9 vues
Link2 MATERI & RENCANA Training _"Effective LEADERSHIP"di OMAZAKI BSD City - ... par Kanaidi ken
Link2 MATERI & RENCANA Training _"Effective LEADERSHIP"di OMAZAKI BSD City - ...Link2 MATERI & RENCANA Training _"Effective LEADERSHIP"di OMAZAKI BSD City - ...
Link2 MATERI & RENCANA Training _"Effective LEADERSHIP"di OMAZAKI BSD City - ...
Kanaidi ken28 vues
Leadership Communication Skills _Training "Effective Leadership and Superviso... par Kanaidi ken
Leadership Communication Skills _Training "Effective Leadership and Superviso...Leadership Communication Skills _Training "Effective Leadership and Superviso...
Leadership Communication Skills _Training "Effective Leadership and Superviso...
Kanaidi ken8 vues
Capacity Building Kekerasan Seksual dan Peranan kampus.pdf par Irawan Setyabudi
Capacity Building Kekerasan Seksual dan Peranan kampus.pdfCapacity Building Kekerasan Seksual dan Peranan kampus.pdf
Capacity Building Kekerasan Seksual dan Peranan kampus.pdf
Bimtek Pencegahan Kekerasan dalam Rumah Tangga.pdf par Irawan Setyabudi
Bimtek Pencegahan Kekerasan dalam Rumah Tangga.pdfBimtek Pencegahan Kekerasan dalam Rumah Tangga.pdf
Bimtek Pencegahan Kekerasan dalam Rumah Tangga.pdf
Edukasi dan Peran Aktif dalam Pencegahan.pdf par Irawan Setyabudi
Edukasi dan Peran Aktif dalam Pencegahan.pdfEdukasi dan Peran Aktif dalam Pencegahan.pdf
Edukasi dan Peran Aktif dalam Pencegahan.pdf
TugasPPT6_NormanAdjiPangestu _E1G022079.pptx par NormanAdji
TugasPPT6_NormanAdjiPangestu _E1G022079.pptxTugasPPT6_NormanAdjiPangestu _E1G022079.pptx
TugasPPT6_NormanAdjiPangestu _E1G022079.pptx
NormanAdji20 vues
PAS Mtk Kls 7,8,9 Ganjil 2023.pdf par ssuser29a952
PAS Mtk Kls 7,8,9 Ganjil 2023.pdfPAS Mtk Kls 7,8,9 Ganjil 2023.pdf
PAS Mtk Kls 7,8,9 Ganjil 2023.pdf
ssuser29a952165 vues
Latihan 6_ Aldy 085.pptx par justneptun
Latihan 6_ Aldy 085.pptxLatihan 6_ Aldy 085.pptx
Latihan 6_ Aldy 085.pptx
justneptun14 vues

Materi tematik k13 (1)

  • 2. Pendekatan tematik mulai direkomendasikan penggunaannya pada Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) tahun 2004. Kilas Balik Pembelajaran Tematik Pada kurikulum tersebut pendekatan tematik direkomendasikan penggunaannya untuk kelas 1 - 2.
  • 3. KBK tidak jadi ditandangani, tapi terbit kurikulum definitif melalui Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 22 tahun 2006 Pada bagian struktur kurikulum SD/MI dinyatakan “ Pembelajaran pada Kelas I s.d. III dilaksanakan melalui pendekatan tematik” Dalam Peraturan Menteri tersebut tidak diatur tentang tema, durasi tema, maupun silabus Kurikulum ini lebih populer dengan sebutan KTSP
  • 4. Pada 3 tahun pertama sejak disosialisasikan Permen no. 22 tahun 2006 sekolah gencar menyelenggarakan pelatihan. Materi utama pelatihan adalah merancang pembelajaran tematik Kegiatan paling dominan dalam pelatihan adalah membuat Jaringan Tema. Kesan umum dari peserta setelah mengikuti pelatihan adalah “tematik rumit”. Konsep tematik banyak dipengaruhi oleh pelaksanaan tematik di TK, yang telah lebih 10 tahun bertematik. Padahal dalam rangka KTSP juga menerbitkan pedoman Merancang Pembekajaran Tematik.
  • 5. Pada tiga tahun kedua, sekitar tahun 2010, semangat guru melaksanakan pembelajaran tematik semakin surut “tidak tematik juga tidak apa-apa”. “dulu juga tidak tematik” “tidak ada sanksi sekolah yang tidak menggunakan pendekatan tematik”
  • 6. Pertengahan tahun 2013 terbit Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Pada kurikulum 2013 tersebut pelaksanaan pendekatan tematik dipertegas dan diperluas, yaitu semua jenjang SD kelas I sampai kelas VI. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN NOMOR 67 TAHUN 2013 TENTANG KERANGKA DASAR DAN STRUKTUR KURIKULUM SEKOLAH DASAR/MADRASAH IBTIDAIYAH
  • 7. Matapelajaran Kelompok A adalah kelompok matapelajaran yang kontennya dikembangkan oleh pusat. Matapelajaran Kelompok B yang terdiri atas matapelajaran Seni Budaya dan Prakarya serta Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan adalah kelompok matapelajaran yang kontennya dikembangkan oleh pusat dan dilengkapi dengan konten lokal yang dikembangkan oleh pemerintah daerah. Silabus dan buku disiapkan oleh pemerintah
  • 8. Kelas Jumlah Tema I 8 tema II 8 tema III 9 tema IV 9 tema V 5 tema VI 6 tema Pada pertengahan tahun 2014 saya bersama tim melakukan bedah buku kelas I, II, IV dan V. Tujuan utama bedah buku adalah untuk mengetahui sebaran KD sesuai permen 67 tahun 2013 Hasil bedah buku menjadi bahan diskusi beberapakelompok. Hasil bedah buku juga dikirim kepada kementerian. Pada tahun berikutnya (2014) Permen no. 67 tahun 2013 diganti.
  • 9. Pasal 1 (1) Kurikulum pada Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah yang telah dilaksanakan sejak tahun ajaran 2013/2014 disebut Kurikulum 2013 Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah. (2) Kurikulum 2013 Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas: a. Kerangka Dasar Kurikulum; b. Struktur Kurikulum; c. Silabus; dan d. Pedoman Mata Pelajaran dan Pembelajaran Tematik Terpadu.
  • 10. Dengan berlakunya Peraturan Menteri ini, Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 67 tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. • Silabus tematik terpadu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b dikembangkan oleh Pemerintah dan dapat diperkaya dengan muatan lokal oleh pemerintah daerah. • Silabus sebagaimana dimaksud pada ayat (1) digunakan oleh pendidik sebagai acuan dalam penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran. • Silabus Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran II yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.
  • 11. Lampiran 1. Kelas Jumlah Tema I 8 tema II 8 tema III 8 tema IV 9 tema V 9 tema VI 9 tema Jumlah tema berbeda antara kls 1-III dengan kls IV-VI Pada umumnya tema dikembangkan ke dalam subtema. Satu subtema biasanya untuk 1 minggu. Bila ada 9 tema: Semester berapa yang 4 tema ? Semester lainnya berarti 5 tema. Berapa subtema pada setiap tema? Jika 3 sub berarti ada 27 minggu ( kurang) jika 4 sub berarti ada 36 minggu (lebih)
  • 12. BAB IV DESAIN PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU A. Perencanaan Pembelajaran 1. Mengkaji Silabus Dalam rangka pelaksanaan pembelajaran tematik terpadu, pendidik perlu melakukan pengkajian terhadap silabus yang telah disiapkan sebelum mengembangkannya menjadi RPP yang akan digunakan dalam kegiatan di sekolah.
  • 13. Lampiran III Halaman 236 Pendidik perlu melakukan persebaran seluruh Kompetensi Dasar dari setiap mata pelajaran pada tema yang tersedia, sehingga tidak ada kompetensi dasar yang tertinggal. Jika dari hasil pemetaan terdapat KD yang belum masuk dalam silabus, guru dapat menambahkannya. a. Pengembangan Tema dan sub tema b. Persebaran kompetensi dasar pada tema (pemetaan)
  • 14. Format Pemetaan Kompetensi Dasar dalam Tema Mata pelajaran Kompetensi Dasar TEMA 1 2 3 4 5 6 7 8 Kami telah melakukan ketentuan yang diatur pada lampiran Permendikbud no. 57 tahun 2014, yaitu mengkaji sebaran KD. Namun, kami mengkaji sebaran KD pada buku, bukan silabus. Sebab, guru mengajar bukan menggunakan silabus, melainkan buku. Format yang digunakan sama, yaitu format Pemetaan Kompetensi Dasar yang tercantum pada lampiran Permendikbud no. 57 tahun 2014
  • 15. Kompetensi Inti (KI) 3 Kompetensi Inti (KI) 4 Nomor Kls I Kls II Kls IV Kls V Nomor Kls I Kls II Kls IV Kls V 3.1 12 4 1 4 4.1 11 8 8 3 3.2 17 3 1 3 4.2 2 3 2 2 3.3 5 1 5 10 4.3 9 1 3 2 3.4 7 4 1 4 4.4 9 3 1 0 3.5 5 6 3 2 4.5 1 15 1 1 3.6 1 6 0 1 4.6 2 4 1 1 3.7 3 1 4 1 4.7 7 1 1 1 3.8 3 2 1 2 4.8 5 0 4 2 3.9 3 2 2 2 4.9 11 1 4 3 3.10 3 8 5 4.10 8 2 2 1 3.11 5 2 4.11 0 5 0 3 3.12 8 1 4.12 3 1 3.13 1 2 4.13 1 5 3.14 2 4.14 0 2 3.15 1 4.15 2 2 3.16 2 4.16 1 2 4.17 3 0 Mata pelajaran: 3. Matematika
  • 16. Kelebihan Kelas Kompetensi Dasar Frekuensi 1 3.2 Mengenal bangun datar dan bangun ruang menggunakan benda-benda yang ada di sekitar rumah, sekolah, atau tempat bermain 17 2 4.5 Memecahkan masalah nyatasecara efektif yang berkaitan dengan penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian, waktu, panjang, berat benda dan uang,selanjutnya memeriksa kebenaran jawabnya 15 5 3.3 Memilih prosedur pemecahan masalah dengan menganalisis hubungan antar simbol, informasi yang relevan, dan mengamati pola. 10
  • 17. Kurang Kelas Kompetensi Dasar Frekuensi I 4.11 Menggunakan benda konkrit untuk menelusuri pecahan dan jumlah uang 0 2 4.8 Merepresentasikan, mengembangkan, dan membuat pola yang berulang, serta menemukan pola dasar 0 4 3.6 Menentukan faktor persekutuan dua buah bilangan dan faktor persekutuan terbesar (FPB) 4.11Mengurai dan menyusun kembali jaring-jaring bangun ruang sederhana 0 5 4.4 Menentukan nilai simbol yang tidak diketahui dalam suatu persamaan. 0
  • 18. Kelebihan Kelas Kompetensi Dasar Frekuensi 4 3.7 Mendeskrisikan hubungan antara sumber daya alam dengan lingkungan, teknologi, dan masyarakat 4.6 Menyajikan laporan tentang sumberdaya alam dan pemanfaatannya oleh masyarakat 15 5 3.4 Mengidentifikasi perubahan yang terjadi di alam, hubungannya dengan penggunaan sumber daya alam, dan pengaruh kegiatan manusia terhadap keseimbangan lingkungan sekitar 8 4.7 Menyajikan hasil laporan tentang permasalahan akibat terganggunya keseimbangan alam akibat ulah manusia, serta memprediksi apa yang akan terjadi jika permasalahan tersebut tidak diatasi 8
  • 19. Kurang Kelas Kompetensi Dasar Frekuensi 4 3.1 Menjelaskan bentuk luar tubuh hewan dan tumbuhan dan fungsinya 3.2 Mendeskripsikan daur hidup beberapa jenis mahluk hidup 3.3 Memahami hubungan antara gaya, gerak, dan energi melalui pengamatan, serta mendeskripsikan penerapanya dalam kehidupan sehari-hari 4.1 Menuliskan hasil pengamatan tentang bentuk luar (morfologi) tubuh hewan dan tumbuhan serta fungsinya 4.2 Menyajikan secara tertulis hasil pengamatan daur hidup beberapa jenis mahluk hidup. 1 5 4.4 Membuat kompas sederhana untuk mendeteksi medan magnet bumi 0 3.3 Mengenal organ tubuh manusia dan hewan serta mendeskripsikan fungsinya 1
  • 20. SBP kls 1. 3.1 Mengenal cara dan hasil gambar ekspresi (23 x) SBP kls 4 tidak dilaksanakan: 4.6 – 4.8 – 4.9 – 4.11 – 4.12 – 4.13 – 4.15 – 4.16 Kls 4 KD 3.4 Mengetahui berbagai alur cara dan pengolahan media karya kreatif (16 x)
  • 21. 5A. Benda-benda di Sekitar. Berdasarkan analisa indikator buku diketahui beberapa hal antara lain: 1. Buku kelas V tema Benda-benda di sekitar berisi 7 mata pelajaran, terdiri dari 50 kompetensi dasar, yang diuraikan ke dalam 149 indikator. 2. Dari 149 indikator ada 95 indikator tidak sesuai dengan kompetensi dasar. 3. Dari 149 indikator ada 62 indikator tidak operasional karena sebagian besar menggunakan kata kerja “mengenal”. 4. Materi IPA pada buku tersebut adalah tentang jenis, sifat dan perubahan benda. Padahal di kelas 5 tidak ada KD tentang jenis, sifat dan perubahan benda. Materi tersebut adanya di kelas 3.
  • 22. • Bukankah pembuatan silabus didahului dengan pemetaan Kompetensi Dasar? Pendidik perlu melakukan persebaran seluruh Kompetensi Dasar dari setiap mata pelajaran pada tema yang tersedia, sehingga tidak ada kompetensi dasar yang tertinggal • Ataukah pembuatan silabus tidak didahului dengan pemetaan Kompetensi Dasar? Berdasarkan hasil kajian sebaran KD, kami justru mempertanyakan ketentukan pada Permendikbud 57 tahun 2014.
  • 23. • Keharusan bagi pendidik untuk mengkaji silabus, khususnya tentang sebaran Kompetensi dasar, apalagi ditambah alasan agar tidak ada Kompetensi Dasar yang tertinggal Beberapa fakta: • Berdasarkan kajian buku tematik ditemukan beberapa hal: ada KD yang berlebihan, kurang, dan ada pula yang tidak dilaksanakan Kesimpulan: Langkah pertama dalam merancang pembelajaran tematik adalah membuat jaringan tema lalu menyusun silabus.
  • 24. Langkah pertama: Membuat Jaringan Tema Temanya: Indahnya Negeriku Apa IPA-nya? Apa IPS-nya? Apa PKn-nya? Apa Bahasanya? Yang penting sesuai dengan tema, lalu diberi kode. Sudah selesai Jaringan Temanya! Apakah semua KD sudah dilaksanakan? Apakah ada KD yang berulang-ulang? Saya juga tidak tahu!!! Biar saja nanti guru sendiri yang menemukan jawabannya! Ya. . Inilah konsekuensi kalau langkah pertamanya membuat Jaringan Tema. Ada kemungkinan mengabaikan struktur konsep dan mungkin juga kurang proporsional. Ada yang berlebihan, tapi ada juga yang kelewatan!
  • 25. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 160 TAHUN 2014 TENTANG PEMBERLAKUAN KURIKULUM TAHUN 2006 DAN KURIKULUM 2013 Inti dari permen tersebut yaitu menghentikan pelaksanaan Kurikulum 2013 di sekolah-sekolah yang baru menerapkan satu semester, yaitu sejak Tahun Pelajaran 2014/2015 dan tetap menerapkan Kurikulum 2013 di sekolah-sekolah yang telah tiga semester ini menerapkan, yaitu sejak Tahun Pelajaran 2013/2014. Jakarta, 5 Desember 2014 Sejak Permen no. 160 tahun 2014 tersebut ada kevacuman. Baru pada pertengahan Desember 2016 masyarakat dapat mengakses Permendikbud no. 24 Tahun 2016, walaupun sudah ditandangani pertengahan 2016.
  • 26. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2016 TENTANG KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PELAJARAN PADA KURIKULUM 2013 PADA PENDIDIKAN DASAR DAN PENDIDIKAN MENENGAH BAB V KETENTUAN PENUTUP Pasal 4 Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, maka ketentuan yang mengatur tentang Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, Muatan Pembelajaran dalam Struktur Kurikulum, Silabus, Pedoman Mata Pelajaran, dan Pembelajaran Tematik Terpadu sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 57 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
  • 27. Perbandingan Kompetensi Dasar Versi Permen no. 67 Tahun 2013 3.1 Menggali informasi dari teks laporan hasil pengamatan tentang gaya, gerak, energi panas, bunyi, dan cahaya dengan bantuan guru dan teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku 3.2 Menguraikan teks instruksi tentang pemeliharaan panca indera serta penggunaan alat teknologi modern dan tradisional dengan bantuan guru dan teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku Versi Permen no. 24 Tahun 2016 3.1 Mencermati gagasan pokok dan gagasan pendukung yang diperoleh dari teks lisan, tulis, atau visual 3.2 Mencermati keterhubungan antargagasan yang didapat dari teks lisan, tulis, atau visual Bahasa Indonesia kelas IV
  • 28. Perbandingan Kompetensi Dasar Versi Permen no. 67 Tahun 2013 3.1 Mengenal manusia, aspek keruangan, konektivitas antar ruang, perubahan dan keberlanjutan dalam waktu, sosial, ekonomi, dan pendidikan 3.2 Memahami manusia, perubahan dan keberlanjutan dalam waktu pada masa praaksara, Hindu Budha, Islam dalam aspek pemerintah, sosial, ekonomi, dan pendidikan Versi Permen no. 24 Tahun 2016 3.1 Mengidentifikasi karakteristik ruang dan pemanfaatan sumber daya alam untuk kesejahteraan masyarakat dari tingkat kota/kabupaten sampai tingkat provinsi. 4.1 Menyajikan hasil identifikasi karakteristik ruang dan pemanfaatan sumber daya alam untuk kesejahteraan masyarakat dari tingkat kota/kabupaten IPS kelas IV
  • 29. Dalam Permen no. 24 Tahun 2016 tidak diatur a.l tentang: • Silabus tematik • Tema Persepsi tentang pembelajaran tematik yang paling sesuai adalah persepsi tematik menurut permen no. 22 tahun 2006 yang tampak pada panduan merancang pembelajaran tematik. Tahapan pokok merancang pembelajaran tematik adalah: 1. Pemetaan Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, Indikator dalam Tema 2. Penetapan Jaringan Tema 3. Penyusunan Silabus 4. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
  • 30. Rangkuman Kilas Balik Implementasi Pembelajaran Tematik Permen 22 Th. 2006 Permen 67 Th. 2013 Permen 57 Th. 2014 Permen 160 Th. 2014 Permen 24 Th. 2016 ± 7 thn ± 1,5 thn ± 2 thn ±6bulan Tema, silabus, dan buku ditentukan oleh pusat Pendidik harus mengkaji silabus Sekolah yang baru satu semester kembali ke KTSP, yang sudah 1,5 tahun lanjut ke K-13. Model Permen mirip Permen 22 tahun 2006. Yang berubah adalah KI dan KD. Siklus10tahunan gantikurikulum?
  • 31. Dari kilas balik pembelajaran tematik dapat disimpulkan konsep pembelajaran tematik tidak jauh beda dengan konsep tematik menurut Permen Nomor 22 Tahun 2006. Tahapan pokok merancang pembelajaran tematik menurut Permen Nomor 22 Tahun 2006 adalah: 1. Pemetaan Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, Indikator dalam Tema 2. Penetapan Jaringan Tema 3. Penyusunan Silabus 4. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
  • 32. Saya buat dulu Pemetaan Kompetensi Dasar, baru dibuatkan jaringan temanya, Langkah pertama: Membuat Pemetaan Kompetensi Dasar
  • 33. Saya sudah mempunyai Jaringan tema berdasarkan Pemetaan KD. Sekarang sudah ketahuan KD semua mata pelajaran pada tema KELUARGAKU Saya akan mulai dulu dengan KD Bahasa Indonesia, karena bahasa Indonesia menjadi PENGHELA semua mata pelajaran! Asyiik Dengan langkah-langkah ini, maka struktur konsep Kompetensi Dasar menjadi prioritas. Saya juga tidak perlu ragu lagi ada KD yang ketinggalan. Selain itu pelaksanaan KD juga proporsional, sesuai dengan keluasan dan kedalaman setiap KD. Saya senang, anak gampang, orangtua tenang.
  • 34. 1. Langkah pertama merancang pembelajaran tematik adalah memetakan kompetensi dasar. Kegiatannya meliputi: merumuskan indikator, menen- tukan tema, dan menyebarkan semua indikator ke dalam tema-tema. 2. Dalam penyebaran KD dan indikatornya hendaknya memperhatikan dua hal, yaitu struktur konsep dan keluasan Kompetensi Dasar 3. Dengan pemetaan KD sebagai langkah awal maka dapat dihindari KD tidak terlaksana dan pelaksanaan yang kurang proporsional 4. Kerumitan penilaian pembelajaran tematik Kurikulum 2013 tidak disebabkan oleh perubahan kurikulum, melainkan disebabkan oleh konsep tematik. Kurikulumnya sama-sama berbasis kompetensi. 5. Kelengkapan administrasi pembelajaran tematik, baik berupa Jaringan Tema, Silabus, RPP, Lembar Kegiatan Siswa, atau Buku Teks patut dipertanyakan kesesuainnya dengan Kurikulum 2013 jika tidak disertai dengan PEMETAAN KOMPETENSI DASAR.
  • 35. Lagu Naik ke puncak Gunung 1. Pemetaan - jaringan tema – Lalu Program Mingguan Kini tinggal susun R-P-P - lengkap alat praganya. Reff 2. Coba-coba sampai kubisa – Tak pernah putus asa Takkan bosan kuberusaha – supaya aku bisa. Reff Reff. Ku mendengar nanti kulupa Ku melihat nanti ku tahu Ku mencoba nanti ku bisa Kamu ku beri tahu

Notes de l'éditeur

  1. Ketertarikan pada tematik diawali ketika anak kedua saat di rumah bertanya, “Pa! Mana yang disebut putik bunga?” pada tahun 2004. Mana mungkin anak TK sudah dibebani dengan kosa kata putik bunga. Saya pun mempertanyakan kepada gurunya. Jawaban ibu guru tidak terduga, “Saat ini temanya Dunia Tanaman, sedang subtemanya adalah Tanaman Hias. Karena itulah kepada anak diajarkan tentang bagian-bagian bunga” Kurikulum TK 1994 memang menggunakan tematik. Saya hanya garuk-garuk kepala, “Beginikah pembelajaran tematik?” Mulai saat itu saya tertarik untuk memahami tematik. Di mulai dengan menjadi koordinator Tim Tematik dari Yayasan tempat penulis bekerja.
  2. Tahun 2004 terjadi perubahan besar dalam dunia pendidikan di Indonesia, yaitu berlakunya Kurikulum Berbasis Kompetensi, yang sering dipertentangkan dengan Kurikulum Berbasis Materi. Pada saat itu Kurikulum yang berlaku adalah Kurikulum 1994, lalu terbit suplemen 1999. Pada KBK 2004 dinyatakan bahwa kelas 1 dan 2 menggunakan pendekatan tematik. Pada 2 tahun tersebut istilah yang naik daun adalah PORTOFOLIO. Peniliaian kompetensi siswa didasarkan pada portofolio. Pada perkembangannya banyak yang memahami porotofolio adalah kumpulan hasil ulangan. Sekolah pun banyak yang mengumpulkan hasil ulangan lalu diserahkan kepada orangtua bersama dengan pembagian raport. KBK 2004 yang beredar di masyarakat sesungguhnya masih draf, karena belum (tidak) ditandatangani oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, bahkan sampai 2 tahun. Walaupun belum ditandatangi namun konsep berbasis kompetensi telah diterima oleh masyarakat pendidikan. Banyak sekolah telah melaksanakan kurikulum yang belum ditandatangani tersebut
  3. KBK tidak jadi ditandangani, tetapi terbit Permen no. 22 tahun 2006. pada permen tsb dinyatakan bahwa kelas 1 – 3 menggunakan pendekatan tematik. Untuk kepentingan tersebut pemerintah menerbitkan Pedoman Pengembangan Pembelejaran Tematik. Perbedaan utama antara KBK dengan Kurikulum 2006 adalah terletak pada indikator. Pada KBK 2004 pemerintah telah merumuskan indikator setiap Kompetensi Dasar. Istilah yang digunakan adalah Hasil Belajar. Sedangkan pada Kurikulum 2006 pemerintah hanya menetapkan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar. Penentuan indikator diserhakan kepada sekolah. Oleh karena itu berkembang istilah KTSP, yaitu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Pemerintah hanya menetapkan standar Pendidikan saja. Penyelenggaran pendidikan harus mengacu kepada standar-standar yang ditetapkan oleh pemerintah. Salah satunya adalah Standar Isi. Sesungguhnya Permendikbud nomor 22 Tahun 2006 berisi tentang Standar Isi, yaitu Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar.
  4. Sejak disosialisasikan permendikbud nomor 22. tahun 2006 banyak pelatihan tentang tematik. Sayangnya, pelatihan tematiknya bukan mengacau kepada pedoman tematik yang diterbitkan oleh kementerian Pendidikan dan kebudayaan, tetapi didasarkan pada pengalaman TK yang telah lebih dahulu (sejak 1994). Padahal terdapat perbedaan siginifikan antara pelaksanaan tematik TK, yaitu pada langkah awal merancang pembelajaran tematik. Di TK langkah awal merancang pembelajaran tematik dimulai dengan membuat JARING LABA-LABA, sedangkan menurut Pedoman Merancang Pembelajaran Tematik langkah awalnya membuat PEMETAAN KOMPETENSI DASAR. Perbedaan langkah awal tersebut berkonsekuensi panjang. Pada saat itu, pelatihan tematik selalu ada kegiatan membuat JARING LABA-LABA, lalu ditutup dengan demonstrasi pembelajaran tematik. Pada acara inilah peserta tertawa lepas. Melepas semua kepenatan membuat JARING LABA-LABA.
  5. Menurut Pedoman Merancang Pembelajaran Tematik masih banyak yang harus dilakukan guru untuk melaksanakan pembelajaran tematik. Namun pelatihan yang diperoleh masih sebatas MEMBUAT JARING LABA-LABA. Dengan JARING LABA-LABA guru belum dapat melaksanakan pembelajaran tematik. Guru masih harus membuat Program Mingguan dan RPP. Alhasil . . . Tematik ditinggalkan. “Tidak tematik juga tidak apa-apa. Dulu juga tidak. Dst” demikian ungkapan sebagian guru.
  6. Menjelang akhir 2012 tersebar isu tentang pergantian kurikulum. Yang aneh adalah draf yang beredar di masyarakat bukan berupa rumusan Standar Kompetensi dan Kompetensi dasar, tetapi Silabus. Draf silabuspun berubah-ubah. Ada draf Oktober, November, Maret dll. Saya juga memperoleh informasi bahwa silabus tersebut akan menjadi acuan bagi penyusunan buku tematik. Informasi lain adalah bahwa semua sekolah akan memperoleh Buku Tematik dari pemerintah. Tanggapan penulis waktu itu, “Mungkin salah penyebabnya adalah kegagalan tematik pada KTSP 2006. Awalnya konsep tematik diterima oleh guru kelas 1 – 3, namun pada akhirnya sebagian besar guru meninggalkan tematik. Alasannya: tematik rumit”. Agar tematik tetap dapat dilaksanakan oleh sekolah, maka pemerintah menyediakan buku siap pakai, yaitu buku Tematik. Tidak ada lagi alasan sekolah untuk tidak melaksanakan tematik.
  7. Maka dalam Permendikbud Nomor 67 Tahun 2013 dinyatakan bahwa “matapelajaran Kelompok A adalah kelompok mata pelajaran yang kontennya dikembangkan oleh pusat”. Bagian ini yang memayungi penerbitan buku tematik oleh pemerintah. Padahal dalam KTSP 2006 indikator suatu KD diserahkan kepada sekolah untuk merumuskan, tetapi dalam Kurikulum 2013 bukan hanya indikatornya, tetapi juga isi pelajaran dikembangkan oleh pusat.
  8. Keingintahuan penulis mendorong penulis untuk melakukan bedah buku, baik buku guru maupun buku, kelas I, II, IV dan V. Karena buku yang tersedia waktu itu belum sampai kelas III dan VI. Cara penulis bedah buku sebagai berikut: Membuat format semacam format Pemetaan Kompetensi Dasar. Isinya adalah Kompetensi dasar per mata pelajaran dan tema-tema Membuka buku yang memberikan informasi tentang Kompetensi Dasar suatu buku. Pada buku-buku tersebut tidak disediakan pemetaan secara utuh. Yang ada adalah pemetaan per buku. Memberi tanda ceklist sesuai dengan KD dan temanya. Hasilnya sungguh mencengangkan bagi penulis. Pelaksanaan KD lompat-lompat, berulang-ulang, namun ada KD yang tidak dilaksanakan. Berdasarkan data-data yang diperoleh tersebut, maka penulis bersama dengan tokoh-tokoh pendididikan terkemuka, antara lain Darmaningtyas, Doni Kusuma, dan Retno Listyarti (Sekjen FSGI) mengadakan jumpa pers di rumah Martha Tilaar. (15 Oktober 2014) Selanjutnya, penulis menyampaikan semua data tersebut kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, baik via email maupun surat pos.
  9. Tak genap setahun terbit Pemendikbud nomor 57 tahun 2014. Permen tersebut mencabut permen sebelumnya. Bagi pelaksanaan pembelajaran tematik yang baru dari Permen nomor 57 tahun 2014 adalah tentang Pedoman Mata pelajaran Tematik Terpadu.
  10. Dalam permen tersebut dipertegas bahwa penyelenggaran tematik harus mengacu kepada silabus yang disiapkan oleh pemerintah.
  11. Ada perubahan mengenai jumlah tema. Contoh kasus: Kelas IV. Pada tahun 2013 tema ke 5 dilaksanakan pada semester 2, lalu pada tahun 2014 tema 5 “Menghargai Jasa Pahlawan” pindah ke semester 1. Konsekuensi perpindahan adalah: Agar dalam 1 semester ada 16 minggu effektif, maka perlu mengurangi jumlah subtema pada tema 1, 2, 3, dan 4 Pengurangan subtema tidak hanya sekedar mencopot subtema 4, tetapi juga mendistribusikan subtema 4 ke sub lainnya.
  12. “Dalam rangka pelaksanaan pembelajaran tematik terpadu, pendidik perlu melakukan pengkajian terhadap silabus yang telah disiapkan sebelum mengembangkannya menjadi RPP yang akan digunakan dalam kegiatan di sekolah”. Sekilas pernyataan ini positif, di mana pihak penyusun silabus terbuka untuk suatu penyempurnaan silabus yang dibuat. Tapi . . . Kalu melihat pernyataan di bagian lain justru menimbulkan tanda tanya. Berikut ini pernyataan berikutnya, “Pendidik perlu melakukan persebaran seluruh Kompetensi Dasar dari setiap mata pelajaran pada tema yang tersedia, sehingga tidak ada kompetensi dasar yang tertinggal. Jika dari hasil pemetaan terdapat KD yang belum masuk dalam silabus, guru dapat menambahkannya.”
  13. Pendidik perlu melakukan persebaran seluruh Kompetensi Dasar dari setiap mata pelajaran pada tema yang tersedia, sehingga tidak ada kompetensi dasar yang tertinggal. Jika dari hasil pemetaan terdapat KD yang belum masuk dalam silabus, guru dapat menambahkannya. Di sinilah pertanyaannya: Apakah pihak Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tidak tahu isi silabus? Tidak tahu apakan ada KD yang tertinggal atau tidak?
  14. Inilah format untuk mengadakan kajian silabus yang juga terdapat pada lampiran permen. Model format tersebut juga yang penulis lakukan untuk bedah buku!
  15. Contoh hasil bedah buku tentang Kompetensi dasar Matematika. Ada dua masalah: Frekuensi: berlebihan, kurang dan tidak dilaksanakan Struktur konsep: permasalahan struktur konsep diketahui bukan dari rekapitulasi, tari dari kertas kerja atau portofolio.
  16. Contoh KD yang bermasalah
  17. Contoh KD yang bermasalah
  18. Contoh KD yang bermasalah
  19. Contoh KD yang bermasalah
  20. Contoh KD yang bermasalah
  21. Contoh KD dan indikator yang bermasalah dalam suatu buku
  22. Di sini letak masalahnya
  23. Penulis menduga bahwa pemahaman tematik yang digunakan untuk menyusun silabus dan buku adalah pemahaman tematik yang telah berkembang di TK sejak tahun 1994. Langkah pertama merancang pembelajaran tematik adalah membuat JARING LABA-LABA atau Jaringan Tema. Pada langkah ini perancang tematik memasukkan Kompetensi Dasar (KD) ke dalam Jaringan Tema. Unsur utama dalam Jaringan Tema adalah Tema dan Matapelajaran. Perancang tematik mengisi kotak mata pelajaran dengan KD/indikator yang sesuai dengan tema. Jika temanya Keluarga, maka pertanyaannya adalah “KD/indikator apa yang cocok dengan tema Keluarga?”
  24. Perancang tematik memang mengacu kepada Kurikulum yang berlaku. Pertanyaannya: Apa yang menjadi dasar perancang memasukan suatu KD ke dalam suatu Tema? Kata kuncinya adalah “YANG COCOK”. YANG COCOK jelas acuan bersifat subyektif. Cocok bagi perancang tersebut. Cocok juga dipengaruhi oleh minat dan kompetensi perancang. Contoh sederhana: jika si perancang punya hobi dan kepedulian terhadap menggambar, maka kompetensi tentang menggambar akan selalu ada pada banyak tema, karena menggambar memang dapat dilakukan pada semua tema. KD yang termasuk gampang adalah interaksi anak dengan lingkungan sekitar. Maka KD tersebut dapat berulang-ulang pelaksanaannya. Penyusunan Jaringan Tema dengan cara ini akan berakibat pada beberapa hal berikut: Pemilihan KD kurang memperhatikan struktur konsep KD. Padahal dalam Kurikulum jelas menunjukkan susunan/urutan KD didasarkan pada struktur konsep. Matematika SD kls 1 mau tidak mau harus dari membilang – lalu – menghitung banyak benda – membandingkan banyak benda – mengurutkan – menjumlahkan – mengurangkan – mengalikan – membagi. Apapun temanya urutan KD SD kelas 1 harus seperti itu. Tidak boleh loncat-loncat. Demikian juga halnya dengan IPA, IPS dan semua mata pelajaran. Akibatnya, anak melakukan banyak kegiatan, seperti kegiatan sehari-hari. Anak sedang bermain, tetapi bukan seraya belajar. Pelaksanaan KD kurang proporsional. Ada yang kelebihan (terlalu sering), kurang, bahkan ada KD yang ketinggalan. Seperti yang dikhawatirkan pada permen no. 57 tahun 2014.
  25. Umur Permen 57 tahun 2014 tidak genap 1 tahun. Karena pada akhir tahun 2014, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang baru dilantik mengeluarkan Permen no. 160 tahun 2014 tentang pemberlakukan kurikulum 2006 dan Kurikulum 2013. Permen tersebut harus dibaca sebagai tindakan dalam keadaan darurat. Belum pernah terjadi dalam sejarah pendidikan di Indonesia pergantian kurikulum dilakukan pada pertengahan tahun ajaran. Yang pernah terjadi pada tahun 1975-an tentang perpanjangan masa belajar menjadi 1,5 tahun. Apalagi ada perbedaan yang signifikan antara KD Kurikulum 2006 dengan Kurikulum 2013. Sejak itu penyelenggara pendidikan menunggu kebijakan kementerian pendidikan dan kebudayaan berikutnya terkait kurikulum. Sampai Menteri terkait digantipun belum ada kepastian tentang Kurikulum. Informasi yang penulis terima selalu sama: masih digodok! Wacana yang berkembang adalah Kurikulum 2013 diganti menjadi Kurikulum Nasional.
  26. Baru pada pertengahan bulan Desember 2016 penulis, mungkin juga pemerhati dan penyelenggara pendidikan lainnya, dapat mengakses pengganti Kurikulum 2013, yaitu Permendikbud no. 24 tahun 2016. Ternyata Permen tersebut telah ditandatangani pada bulan Juni 2016. Permen tersebut termasuk singkat. Pada permen tersebut tegas dinyatakan “Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 57 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku” Permen tersebut diikuti dengan permen lainnya, antara lain Permen yang berisi tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Mata pelajaran. Ada juga permen tentang penilaian. Walaupun singkat, namun Permen tersebut diikuti dengan perangkat kurikulum lengkap. Perhatian penulis fokus kepada beberapa hal berikut: Permendikbud 24 tahun 2016 tidak lagi mengatur tentang tema dan silabus SD kelas I sampai VI tetap menggunakan pendekatan tematik.
  27. Ada perubahan signifikan KD Bahasa Indonesia. Perubahan KD tersebut tidak memungkin buku yang telah ada hanya sekedar direvisi. Tapi harus diganti, karena bahasa Indonesia merupakan penghela semua mata pelajaran.
  28. Pergantian total juga terjadi pada Mata pelajaran IPS
  29. Memperhatikan Permen 24 tahun 2016 penulis teringat pada Permen nomor 22 tahun 2006 yang menjadi dasar KTSP. Modelnya sama! Permen tidak lagi mengatur tentang silabus dan tema. Oleh karena itu penulis yakin bahwa model pembelajaran tematik tidak jauh beda dengan model pembelajaran tematik yang dikembangkan pada Kurikulum 2006 KTSP. Tahapan merancang pembelajaran tematik sebagai berikut: Pemetaan Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, Indikator dalam Tema 2. Penetapan Jaringan Tema 3. Penyusunan Silabus 4. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
  30. Perbedaan merancang pembelajaran tematik pada Kurikulum 2006 KTSP dengan kurikulum lainnya ada pada langkah pertama. Langkah pertamanya adalah Membuat pemetaan Kompeten Dasar., Langkah ini diawali dengan merumuskan indikator setiap KD lalu menentukan tema. Lalu membuat metrik hubungan antara indikator atau KD dengan tema. Dari pengalaman penulis dalam menyebarkan/memetakan KD ini ada beberapa catatan sebagai berikut: Tematik adalah pendekatan. Tema bukan semacam pokok bahasan. Pertanyaannya bukan “Apa yang akan dipelajari anak pada keluarga, lalu memasukkan KD yang cocok”, tetapi “Apa yang dapat digunakan dari KELUARGA (sebagai sumber belajar) untuk belajar berbagai Kompertensi Dasar?” Penyebaran KD Pkn, Matematika, IPA dan IPS tidak perlu memperhatikan tema, sebab susunan KD dalam kurikulum telah menunjukkan struktur konsep. Penyebaran KD Bahasa Indonesia memperhatikan Tema dan KD lainnya yang telah lebih dahulu ditentukan.
  31. Pemetaan Kompetensi Dasar dinyatakan selesai apabila seluruh Kompetensi dasar yang ditetapkan dalam kurikulum telah tersebar/didistribusikan secara proporsional, yaitu mempertimbangkan keluasan dan kedalam suatu KD. Langkah selanjutnya, LANGKAH KEDUA, adalah Membuat Jaringan Tema. Jaringan tema merupakan pengelompokkan indikator menurut mata pelajaran yang dibuat berdasarkan pemetaan kompetensi dasar. Kelompok indikator tersebut terhubung dengan tema. Pembuatan jaringan tema tidak perlu berpikir, karena hanya mengumpulkan cek list dalam satu kelompok saja. Oleh karena itu membuat jaringan tema dapat dilakukan oleh siapa saja. Yang penting sudah ada Pemetaan Kompetensi Dasar. Jaringan Tema dapat dipersempit menjadi jaringan subtema.
  32. Buku tematik HARUS selalu disertai dengan bukti administrasi, minimal Pemetaan Kompetensi Dasar dan Jaringan Tema. Tujuan utama buku dilengkapi dengan administrasi adalah sebagai bukti pertanggungjawaban isi buku tematik. Buku Tematik yang tidak disertai dengan PEMETAAN KOMPETENSI DASAR maka isi buku tersebut patut untuk dipertanyakan. Catatan penting: Peraturan Menteri Nomor 24 Tahun 2016 hanya menetapkan Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar dan pendekatan yang digunakan pada jenjang SD, yaitu pendekatan TEMATIK. Yang paling penting: semua KI dan KD terlaksana dengan pendekatan tematik. Selamat bertematik. Salam Cosmas Supriyadi