SlideShare a Scribd company logo
1 of 42
Kucing dan
Toxoplasma

Nusdianto Triakoso
2012

Program Kreatifitas Mahasiswa Universitas Airlangga
Toksoplasmosis
• Toksoplasmosis adalah penyakit yang
disebabkan parasit, Toxoplasma gondii
• Parasit intraselular
• Penyakit zoonosis
• Menyerang pada semua hewan, termasuk
manusia
• Felidae adalah induk semang definitif
• Hewan lain adalah induk semang intermediate
(antara)
Prevalensi
• Toxoplamosis merupakan salah satu penyakit
zoonosis yang tersebar luas di dunia
• Seroprevalensi bervariasi, 20-60%
• Prevalensi oosit pada kucing sangat kecil (0-1%)
• Bergantung pakan yang diberikan dan tempat
dipelihara
• Peluang terinfeksi sangat besar bila hewan
berada di luar rumah, berburu atau makan
daging mentah
Prevalensi
• Republik Czech (2006) sera 413 anjing dan 286
kucing
• Antibodi IgM : anjing 2,4% dan kucing 2,8%
• Antibodi IgG : anjing 25,9% dan kucing 44,1%
• Tidak ada perbedaan prevalensi pada hewan
tampak sehat (115) dan sakit (80)
– IgM, sehat 0,87% dan sakit 1,25%
– IgG, sehat 33,9% dan sakit 33,75%

• Pada anjing peliharaan tertinggi, diikuti anjing
polisi
• Tidak ditemukan gejala klinis
Prevalensi
• Turki (2007), 150 sera anjing dengan uji indirect
fluorescence antibody test
– Hasil, positif 51,3% (77/150)
– Umur dan jenis kelamin tidak berpengaruh

• Belgia (2008), 567 sera kucing rumahan diuji
indirect immunofluorescence assay
– Hasil, positif 25%.
– 12% umur <1tahun, meningkat 44% umur 7 tahun
– Seroprevalensi berkaitan dengan titer IgG
Prevalensi
• Seoul, Korea (2010), sera 72 kucing liar dan rumahan
menggunakan ELISA dan PCR. Kucing liar 38,9%
(28/72) positif, jantan lebih tinggi dibanding betina.
Kucing rumahan, bebas Toxoplasma
• Seoul, Korea (2011) 456 sera kucing liar menggunakan
ELISA dan PCR
– ELISA = 15,8% (69/456) dan PCR = 17,5% (80/456)
– Jantan : ELISA, 17% (44/259) ELISA dan PCR,16.2% (42/259)
– Betina : ELISA, 14.3% (28/196) dan PCR, 19.4% (38/196)

• Di Han River, prevalensi 15,1% (29/192) dengan ELISA
and 15,6% (30/192) dengan PCR di dataran tinggi dan
16,4% (43/264) dengan ELISA and 18,9% (50/264)
dengan PCR di dataran rendah
Prevalensi
• Urmia, Iran (2011) uji modified agglutination test
(MAT) 130 sera kucing liar dan rumahan
– Hasil, positif 35,3% (46/130). Titer antibodi berkisar
1:20 -1:1280
– 3 ekor kucing mengeluarkan T. gondii-like size
oocysts (seronegatif MAT)
– Tidak berbeda jenis kelamin dan umur

• Surabaya (2004)
– Tidak ditemukan ookista dari 100 ekor kucing yg
diperiksa
Prevalensi
• Asimptomatis : sapi, unta, rusa, ayam
• Fatal pada monyet, marsupialia, terwelu (Lepus
europaeus), rubah artik, mamalia laut, burung (Magpie
geese)
• Kista (di jaringan) sering ditemukan pada kambing,
domba, babi, kuda. Sasmita (1991) 42,4% kambing RPH
Surabaya positif, RPH Malang 40%, Kediri 20%, KalSel,
61% (Dafee et al., 1976)
• Prevalensi ayam (umbaran) sangat tinggi (~ 100%)
• Ayam, seroprevalensi : Costa Rica (40,5%); Iran (2256%); Amerika (~100%)
Anamnesis
•
•
•
•
•
•
•

Umumnya penderita tidak menunjukan gejala
Gejala yang tidak khas : lethargy, depresi, anoreksia
Kehilangan berat badan (weight loss)
Demam
Discharge okular, fotophobia, miosis pupil (kucing)
Distress respirasi
Neurologis—ataksia; seizure; tremor; paresis/paralisis;
defisit syaraf kranial
• Pencernaan—muntah; diarrhea; sakit abdominal;
ikhterus
• Stillborn kittens
Klinik
• Gejala awal lesu dan depresi. Anoreksia, demam ringan,
pireksia, lethargy. Batuk, takipnea, atau dispnea
• Gejala lain kehilangan berat badan, diare, muntah,
dermatitis, ikhterus, hiperesthesia, pincang dan
pembesaran abdomen. Pembesaran kelenjar limfe
• Kadang disertai gejala syaraf dan mata menyebabkan
buta, inkoordinasi, jalan berputar, ataxia, seizure,
perubahan perilaku, tidak bisa mengontrol defekasi,
urinasi
• Gejala SSP mirip rabies, intoksikasi timbal, arsenik
Pemeriksaan fisik
• Paling parah anak kucing terinfeksi transplasental
[stillborn atau mati prasapih]
• Anakan kucing hidup
– Anoreksia; lethargy; demam tinggi non respon antibiotik;
nekrosis/inflamasi paru (dyspnea, suara respirasi abnormal),
liver (ikhterus, ascites), and CNS (encephalopati)

• Respirasi dan gastrointestinal (postnatal)
– Sangat sering; anoreksia; lethargy; demam tinggi non respon
antibiotik; dyspnea; kurus; ikhterus; muntah; diarrhea; abdominal
effusion

• Neurologis (postnatal)
– < 10% pasien; kebutaan; stupor; inkoordinasi; circling; tortikollis;
anisocoria; seizures

• Gejala Okular (postnatal)
– Sering; uveitis (aqueous flare, hyphema, mydriasis); iritis; lepas
retina; iridocyclitis; keratic precipitates
Pemeriksaan fisik
• Muda
– Umumnya sistemik; demam; kurus; anoreksia; tonsillitis;
dyspnea; diarrhea; muntah

• Dewasa
– Cenderung infeksi terlokalisir; terutama berkiatan dengan gejala
syaraf dan muskular

• Neurologis
– Bervariasi; refleksi gejala neurologis difus; seizures; tremors;
ataksia; paresis; paralysis; kelemahan muskulus; tetraparesis

• Okular
– Jarang; pada anjing mirip gejala pada kucing

• Jantung
– Umumnya gejala tidak jelas
Klinis
• Kucing yang terinfeksi Toksoplasma seringkali tidak
menunjukkan gejala klinis (asimptomatik)
• Imunitas rendah
– Kucing anakan
– Stress
– Menderita feline immunodeficiency virus(FIV) atau
feline leukemia virus (FeLV)

• Gejala klinis tidak spesifik
– Akibat penyakit lain / infeksi primer akibat respon imun yang
tidak bagus sehingga tidak mampu melawan invasi tachyzoite
– Reaktivasi infeksi subklinis pada individu yang kekebalan
menurun sehingga cyst bradizoite berubah dan mengalami
multiplikasi cepat menjadi tachyzoid
Klinik
• Penyakit sering tampak pada kucing <2 tahun, berkaitan
dengan insufisiensi respon imun. Anak kucing
menunjukkan encephalitis, liver insufficiency,
atau pneumonia
• Infeksi prenatal akan menimbulkan abortus, stillbirth, dan
kematian perinatal (tanpa sebab yg jelas), termasuk the
fading kitten syndrome
• Infeksi T. gondii secara eksperimental (neonatal)
terhadap 25 ekor anak kucing
– 3 anak kucing stillborn
– 22 ekor anak kucing yg hidup, 95% menunjukkan proliferative
interstitial pneumonia, necrotizing hepatitis, myocarditis, dan
skeletal myositis
– Infeksi pada tahap neonatus juga menyerang sistem syaraf
pusat (SSP)
Klinikopatologi
• Anemia non regeneratif, disertai leukositosis neutrofilik,
limfositosis, monositosis dan eosinofilia [akut sistemik]
• Hyperglobulinemia akibat stimulasi antigenik yang
kronik [kronis]
• Peningkatan alanine aminotransferase (ALT) [penyakit
hepatoseluler]
• Peningkatan asparate aminotransferase (AST) dan
kreatin kinase (CK) [kerusakan otot]
• Hiperbilirubinemia [cholangiohepatitis atau hepatik
lipidosis akibat disfungsi hepat sekunder]
Klinikopatologi
• Histologis : lesi terjadi kerusakan/kematian sel akibat
replikasi intraseluler T. gondii
• Reaksi inflamasi pada hewan dewasa : makrofag
• Reaksi inflamasi pada neonatus : neutrophil and
makrofag (pyogranulomatous), dengan atau tanpa
komponen limfoplasmasitik
• Kista akan menetap (persisten) di jaringan
Klinikopatologi
• SSP, encephalitis akibat tachyzoites menginfeksi
astrocytes.Nekrosis difus dan infiltrasi limfositik non
suppuratif terjadi di otak dan meluas hingga meningens
• Hepatitik nekrotik dengan nekrosis koagulatif pada
lobular
• Paru, kongesti dan edema pulmonum disertai kolaps
paru dengan area multifokal keras berwarna putih,kuning
atau keabuan pada parenkim
paru. Toxoplasma menginvasi pneumocyte tipe 1 dan 2,
makrofag alveolar, fibroblas, sel endotelial dan sel otot
polos. Reaksi proliferatif pada dinding alveolar
menimbulkan adenomatosis.
• Limfadenopati yang parah juga terjadi
Klinikopatologi
• Pericardial effusion akibat tachyzoid menginfeksi
myocardium
• Invasi pada jaringan limfatik intestinal menimbulkan
radang ulseratif usus halus
• Muskulus, biasanya terjadi proses nekrosis kronis
sehingga terbentuk nodul granulomatus yang besar
• Mata, cukup sering dan menyebabkan inflamasi retina
atau bagian anterior (anterior uveitis) disertai inflamasi
granulomatus
• Plasenta, nekrosis lokal dengan atau tanpa foki
mineralisasi
• Kulit, nodule tunggal 3 cm di sekitar kelenjar mamaria
pada kucing Jepang 16 tahun.
Siklus hidup
• Pada kucing
– Enteroepitelial (generative)
– Extraintestinal (non generative)

• Pada individu lain
– Extraintestinal (non generative)
Siklus Hidup
•

Ookista
– Hanya dikeluarkan oleh kucing
– Ookista dikeluarkan 3-5 hari setelah kucing terinfeksi (cyste) atau 20-34
hari (ookista), selama 10-14 hari pada infeksi primer
– Ookista yang tidak bersporulasi tidak berbahaya (not infective).
Sporulasi membutuhkan oksigen, kelembaban dan suhu yang
mendukung (1-5 hari)

•

Tachyzoite, sangat infektif
– Ditemukan pada jaringan hewan yang terinfeksi akut, juga pada susu,
dan telur
– Mudah mati dengan pasteurisasi, asam lambung dan enzim pencenaan

•

Bradyzoite
– Karnivora terinfeksi Toksoplasma dari memakan daging yang
mengandung cyst bradyzoite, termasuk manusia (babi, kambing,
domba)
Diagnosis
•

Pemeriksaan ookista (feses)
– Memerlukan teknik dan pengalaman.
– Umumnya tidak memuaskan. Ookista dikeluarkan 1-3 minggu setelah
infeksi
– Gejala klinik muncul setelah ookista selesai dikeluarkan

•
•

Pemeriksaan klinis juga tidak spesifik
Serologis (memeriksa antibodi terhadap Toxoplasma). Titer serum
IgM, IgG, dan antigen — merupakan sumber informasi definitif dari
sampel tunggal. Menentukan tipe infeksi (aktif, akut, kronik) dengan
pengambilan 3 mgg kemudian (pairing sample)
– ELISA, indirect fluorescence antibody assay, indirect hemagglutination
assay, modified agglutination test, latex agglutination test

•
•
•

Biologis
PCR
Histologis
Diagnosis
• Antibodi IgM
– Alat diagnosis infeksi aktif
– meningkat 1-2 mgg pasca infeksi
– menurun hingga 2-3 bulan pasca infeksi. Titer
antibodi IgM (>1:256) = positif
– prolonged titer : reaktivasi atau IgG lambat akibat
imunosupresi (FIV, FIP atau pemberian steroid)
– false negatif (infeksi akut)
– 80-90% penderita
– penderita FIV tidak menunjukkan IgM
Diagnosis
• Antibodi IgG muncul 4-6 mgg setelah infeksi, bertahan
hingga setahun atau lebih (6 tahun)
• Titer tunggal IgG tinggi tidak bersifat diagnostik
• IgG diukur ulang (stadium akut dan convalescence,
interval 3-4 mgg). Hasilnya meningkat 4 kali = positif
• Seropositif IgG
– Tidak mengeluarkan ookista
– Infeksi ulang, ookista sedikit

• Seronegatif IgG
– Tidak mengeluarkan ookista
– Dalam tahap perkembangan, bila terifeksi Toksoplasma

• Antigen : positif 1–4 mgg pasca infeksi; antigen tetap
positif dalam kondisi infeksi aktif atau kronik persisten,
tidak berpengaruh terhadap titer antibodi
Diagnosis
• CSF dan aqueous humor dianalisa terhadap adanya
tachyzoite atau antibodi anti-T. gondii. Pemeriksaan
postmortem, tachyzoite tampak dengan teknik tissue
impression smears
• Pemeriksaan histologis menunjukkan adanya tachyzoite
atau bradyzoite. Morfologi T. gondii mirip dengan
protoza lain dan harus dibedakan dengan
Sarcocystis spp (sapi), S. neurona (kuda),
Neospora caninum (anjing)
Diagnosis
• Definitif :
– Deteksi tachyzoite (Dye test, gold standart
pada manusia)
– DNA (PCR, polymerase chain reaction)
– Cairan tubuh, cairan respirasi, biopsi jaringan
(metode sitologi, histologi, imunohistokimia,
PCR)
Diagnosa Banding
• Penyakit intraokular (anterior eveitis)
– FIP, FeLV, FIV, trauma

• Dispnea
– Asthma, kardiogenik, pneumonia [bakteri, viral,
parasit], neoplasia, cacing jantung, hernia
diafragmatika

• Neurologik (meningoencephalitis)
– Viral [FIP, rabies, pseudorabies], fungal
[cryptococcosis, blastomycosis, histoplasmosis]
– Bakterial, Idiopati [feline polioencephalomyelitis]
Terapi
• Terapi umumnya sulit. Efikasi obat tidak banyak
diketahui
• Clindamycin HCl, 25-50 mg/kg/hari IM/PO (dosis
terbagi), 2-4 minggu
– Respon bervariasi
– Periksa 2 hari pasca terapi – gejala klinis (demam, hiperestesia,
anoreksia, uveitis). Uveitis sembuh dg baik dalam 1 minggu
– Periksa 2 minggu pasca terapi – neuromuskular mulai membaik,
(defisit neurologis bisa permanen – SSP atau kerusakan
neuromuskular perifer)
– Periksa 2 minggu pasca pemilik menyatakan membaik –
memutuskan pengobatan dihentikan; defisit neuromuskular
permanen
– Efek samping : anoreksia, muntah, diare (dose dependent)
– Clindamycin dan Pyrimethamine (1 mg/kg/hari)
Terapi
• Azithromycin (10 mg/kb PO q24h)
• Kombinasi Sulfadiazine (30 mg/kg PO q12h) dengan
Pyrimethamine (0,5 mg/kg PO q12h) selama 2 minggu;
[depresi, anemia, leukopenia, thrombositopenia,
terutama pada kucing]
• Asam folat (5 mg/hari) selama terapi, memperbaiki efek
supresi sum-sum tulang
• Trimethoprime/Sulfadiazine
• Antikoksidia lain, Monensin atau Toltrazuril dapat
menurunkan oocyte shedding
• Belum ada vaksin (Live vaccine untuk domba [Tovovax,
Intervet BV, The Netherlands; AgVax, AgResearch, New
Zealand])
Terapi
• Tidak ada obat yang dapat mengatasi penyakit
(menghilangkan Toxoplasma) secara sempurna
• Prognosis infausta pada penderita yang disertai
gangguan pada hepar, paru, SSP
• Enukelasi mata pada penderita luksasio lensa dan
glaucoma
• Penderita disertai gejala SSP tidak bisa pulih
Pencegahan
• Jaga agar kucing tidak defekasi di sembarang tempat
• Ganti kotak pasir tiap hari. Desinfeksi kotak pasir
• Jauhkan kucing dari kotak pasir (tutup jika tidak
digunakan) atau tempat bermain dimana kucing
kemungkinan defekasi
• Jangan mengunakan pasir bekas kotak pasir untuk
pupuk, media tanam
• Jaga agar kucing tidak berburu, mencari makan di luar
rumah
• Beri pakan komersial atau makanan matang
• Diduga kecoak dan lalat bertindak sebagai vektor
mekanik
Pencegahan
• Hindari makan makanan mentah
–
–
–
–

Sayuran
Daging
Susu
Telur

• Cuci dengan baik sayuran atau buah yang akan dimakan
(air mengalir)
• Gunakan sarung tangan bila berkebun dan cuci tangan
• Bila merencanakan hamil, periksa sebelumnya (TORCH)
• Ibu hamil sebaiknya tidak mengganti kotak pasir
• Ibu hamil sebaiknya menghindari kontak dengan tanah,
kotak pasir, daging segar
Pencegahan
• Memasak menggunakan mikrowave, pengasapan,
penggaraman tidak mampu membunuh Toksoplasma
dengan baik
• T. gondii di dalam daging, mati pada panas (>67 oC) atau
dingin (-13 oC) yang ekstrim
• Pembekuan bahan makanan hingga -10 oC selama 24
jam dapat membunuh cyste Toksoplasma di jaringan,
namun oocyte yang bersporulasi bertahan hidup pada
-20 oC dalam 28 hari
Reference
•
•
•
•
•
•

Lappin, MR, Greene CE, Winston S, Tool S, Epstein ME. (1989) Clinical feline
toxoplasmosis. Serological diagnosis and therapeutic management in 15 cases. J
Vet.Int.Med. 3(3):139-143
Sedlak K, E Bartova. (2006) The prevalence of Toxoplasmosis gondii IgM and IgG
antibodies in dogs and cats from Chezch Republic. Vet.Med. 51(12):555-558
De Craeye S,A Fracart, J Chabauty, V de Vreen (2008) Prevalence Toxoplasma
gondii infection in Belgian house cats. Vet.Par. 157(1):128-132
Oncel, T., E Handemir, K Kamburgl, S Yurtalan (2007) Determination of Seropositivity
for Toxoplasma gondii in Stray Dog in Istanbul Turkey.Revue.Med.Vet. 158(5):223228
Park. et al. 2012. Cutaneous Toxoplasmosis in a Female Japanese Cats. Vet.Pathol.
49(20):
Lingard, A. 2011. Update On Toxoplasmosis Diagnosis : Serology. ACVSc
Week.Melbourne. 83-84
Kucing dan toxoplasma 2012 - triakoso

More Related Content

What's hot

What's hot (20)

PPT PARASITOLOGI - PINJAL DAN KUTU
PPT PARASITOLOGI - PINJAL DAN KUTU PPT PARASITOLOGI - PINJAL DAN KUTU
PPT PARASITOLOGI - PINJAL DAN KUTU
 
Streptococcus
StreptococcusStreptococcus
Streptococcus
 
Inflamasi akut
Inflamasi akutInflamasi akut
Inflamasi akut
 
Ppt antibiotik
Ppt antibiotikPpt antibiotik
Ppt antibiotik
 
Antibiotik dan golongannya
Antibiotik dan golongannyaAntibiotik dan golongannya
Antibiotik dan golongannya
 
Toksikologi 2017
Toksikologi 2017Toksikologi 2017
Toksikologi 2017
 
Reaksi hipersensitivitas
Reaksi hipersensitivitasReaksi hipersensitivitas
Reaksi hipersensitivitas
 
Penyakit Hepatitis dan Jenisnya
Penyakit Hepatitis dan JenisnyaPenyakit Hepatitis dan Jenisnya
Penyakit Hepatitis dan Jenisnya
 
Rabies
RabiesRabies
Rabies
 
Demam tifoid
Demam tifoidDemam tifoid
Demam tifoid
 
Praktikum mikrobiologi blok 17 – sistem muskoskeletal
Praktikum mikrobiologi blok 17 – sistem muskoskeletalPraktikum mikrobiologi blok 17 – sistem muskoskeletal
Praktikum mikrobiologi blok 17 – sistem muskoskeletal
 
Balantidium coli
Balantidium coliBalantidium coli
Balantidium coli
 
Ppt malaria
Ppt malariaPpt malaria
Ppt malaria
 
Sistem komplemen
Sistem komplemenSistem komplemen
Sistem komplemen
 
Cimex lectularius
Cimex lectulariusCimex lectularius
Cimex lectularius
 
Giardia Lamblia
Giardia LambliaGiardia Lamblia
Giardia Lamblia
 
Dermatofitosis
DermatofitosisDermatofitosis
Dermatofitosis
 
Amoeba
AmoebaAmoeba
Amoeba
 
Pa disentri
Pa   disentriPa   disentri
Pa disentri
 
Imunodefisiensi
ImunodefisiensiImunodefisiensi
Imunodefisiensi
 

Similar to Kucing dan toxoplasma 2012 - triakoso

Toksoplasmosis 3 a
Toksoplasmosis 3 aToksoplasmosis 3 a
Toksoplasmosis 3 afikri asyura
 
toksoplasmosis3a-170906061115.pdf
toksoplasmosis3a-170906061115.pdftoksoplasmosis3a-170906061115.pdf
toksoplasmosis3a-170906061115.pdfHeartbeatkost
 
Pencegahan dan Pengendalian CSF - Inception Workshop CSF, Ditkeswan-AIPEID, 2...
Pencegahan dan Pengendalian CSF - Inception Workshop CSF, Ditkeswan-AIPEID, 2...Pencegahan dan Pengendalian CSF - Inception Workshop CSF, Ditkeswan-AIPEID, 2...
Pencegahan dan Pengendalian CSF - Inception Workshop CSF, Ditkeswan-AIPEID, 2...Tata Naipospos
 
Amoebiasis
AmoebiasisAmoebiasis
Amoebiasisariasmi
 
Penyakit Penyakit pada Ternak di Indonesia 2015
Penyakit Penyakit pada Ternak di Indonesia 2015Penyakit Penyakit pada Ternak di Indonesia 2015
Penyakit Penyakit pada Ternak di Indonesia 2015Nusdianto Triakoso
 
Antelmintik &amp; antiplasmodium 260218
Antelmintik &amp; antiplasmodium 260218Antelmintik &amp; antiplasmodium 260218
Antelmintik &amp; antiplasmodium 260218uswatun chasanah
 
TORCH_pptpendidikanprogramdokterspesialis.ppt
TORCH_pptpendidikanprogramdokterspesialis.pptTORCH_pptpendidikanprogramdokterspesialis.ppt
TORCH_pptpendidikanprogramdokterspesialis.pptChrisCandra1
 
TORCH_pppendidikandokerseplasiasrpgramt.ppt
TORCH_pppendidikandokerseplasiasrpgramt.pptTORCH_pppendidikandokerseplasiasrpgramt.ppt
TORCH_pppendidikandokerseplasiasrpgramt.pptChrisCandra1
 
v,jhhghv,jhghfmghfm32Penyakit gmhgfmPada Unggas (Ayam).pdf
v,jhhghv,jhghfmghfm32Penyakit gmhgfmPada Unggas (Ayam).pdfv,jhhghv,jhghfmghfm32Penyakit gmhgfmPada Unggas (Ayam).pdf
v,jhhghv,jhghfmghfm32Penyakit gmhgfmPada Unggas (Ayam).pdfhizkiabriliant7
 
Rabies : approach diagnostic and prophylaxis
Rabies : approach diagnostic and  prophylaxisRabies : approach diagnostic and  prophylaxis
Rabies : approach diagnostic and prophylaxisSoroy Lardo
 
Pleno 3 Kelompok 2 (tropmed)
Pleno 3 Kelompok 2 (tropmed)Pleno 3 Kelompok 2 (tropmed)
Pleno 3 Kelompok 2 (tropmed)Ryan Shaputra
 
Kharakteristik salmonella thypii
Kharakteristik salmonella thypiiKharakteristik salmonella thypii
Kharakteristik salmonella thypiiYasirecin Yasir
 
Leptospirosis dan Bovine Tuberculosis.pptx
Leptospirosis dan Bovine Tuberculosis.pptxLeptospirosis dan Bovine Tuberculosis.pptx
Leptospirosis dan Bovine Tuberculosis.pptxMuhammadIkbal771510
 
Transfer factor ( indonesia)
Transfer factor   ( indonesia)Transfer factor   ( indonesia)
Transfer factor ( indonesia)Sandur Pardede
 
Pembahasan UKDI CLINIC 1.pdf
Pembahasan UKDI CLINIC 1.pdfPembahasan UKDI CLINIC 1.pdf
Pembahasan UKDI CLINIC 1.pdfssuser06fc96
 
Prosedur pemeriksaan domba
Prosedur pemeriksaan dombaProsedur pemeriksaan domba
Prosedur pemeriksaan dombaSiti Nurjannah
 
2. infeksi dalam kehamilan AKBID PARAMATA RAHA
2. infeksi dalam kehamilan AKBID PARAMATA RAHA2. infeksi dalam kehamilan AKBID PARAMATA RAHA
2. infeksi dalam kehamilan AKBID PARAMATA RAHAOperator Warnet Vast Raha
 

Similar to Kucing dan toxoplasma 2012 - triakoso (20)

Toksoplasmosis 3 a
Toksoplasmosis 3 aToksoplasmosis 3 a
Toksoplasmosis 3 a
 
toksoplasmosis3a-170906061115.pdf
toksoplasmosis3a-170906061115.pdftoksoplasmosis3a-170906061115.pdf
toksoplasmosis3a-170906061115.pdf
 
Pencegahan dan Pengendalian CSF - Inception Workshop CSF, Ditkeswan-AIPEID, 2...
Pencegahan dan Pengendalian CSF - Inception Workshop CSF, Ditkeswan-AIPEID, 2...Pencegahan dan Pengendalian CSF - Inception Workshop CSF, Ditkeswan-AIPEID, 2...
Pencegahan dan Pengendalian CSF - Inception Workshop CSF, Ditkeswan-AIPEID, 2...
 
Amoebiasis
AmoebiasisAmoebiasis
Amoebiasis
 
Penyakit Penyakit pada Ternak di Indonesia 2015
Penyakit Penyakit pada Ternak di Indonesia 2015Penyakit Penyakit pada Ternak di Indonesia 2015
Penyakit Penyakit pada Ternak di Indonesia 2015
 
Toxoplasmosis
ToxoplasmosisToxoplasmosis
Toxoplasmosis
 
Antelmintik &amp; antiplasmodium 260218
Antelmintik &amp; antiplasmodium 260218Antelmintik &amp; antiplasmodium 260218
Antelmintik &amp; antiplasmodium 260218
 
TORCH_pptpendidikanprogramdokterspesialis.ppt
TORCH_pptpendidikanprogramdokterspesialis.pptTORCH_pptpendidikanprogramdokterspesialis.ppt
TORCH_pptpendidikanprogramdokterspesialis.ppt
 
TORCH_pppendidikandokerseplasiasrpgramt.ppt
TORCH_pppendidikandokerseplasiasrpgramt.pptTORCH_pppendidikandokerseplasiasrpgramt.ppt
TORCH_pppendidikandokerseplasiasrpgramt.ppt
 
v,jhhghv,jhghfmghfm32Penyakit gmhgfmPada Unggas (Ayam).pdf
v,jhhghv,jhghfmghfm32Penyakit gmhgfmPada Unggas (Ayam).pdfv,jhhghv,jhghfmghfm32Penyakit gmhgfmPada Unggas (Ayam).pdf
v,jhhghv,jhghfmghfm32Penyakit gmhgfmPada Unggas (Ayam).pdf
 
Rabies : approach diagnostic and prophylaxis
Rabies : approach diagnostic and  prophylaxisRabies : approach diagnostic and  prophylaxis
Rabies : approach diagnostic and prophylaxis
 
Pleno 3 Kelompok 2 (tropmed)
Pleno 3 Kelompok 2 (tropmed)Pleno 3 Kelompok 2 (tropmed)
Pleno 3 Kelompok 2 (tropmed)
 
@amiazmie
@amiazmie@amiazmie
@amiazmie
 
Kharakteristik salmonella thypii
Kharakteristik salmonella thypiiKharakteristik salmonella thypii
Kharakteristik salmonella thypii
 
Leptospirosis dan Bovine Tuberculosis.pptx
Leptospirosis dan Bovine Tuberculosis.pptxLeptospirosis dan Bovine Tuberculosis.pptx
Leptospirosis dan Bovine Tuberculosis.pptx
 
Transfer factor ( indonesia)
Transfer factor   ( indonesia)Transfer factor   ( indonesia)
Transfer factor ( indonesia)
 
Pembahasan UKDI CLINIC 1.pdf
Pembahasan UKDI CLINIC 1.pdfPembahasan UKDI CLINIC 1.pdf
Pembahasan UKDI CLINIC 1.pdf
 
Prosedur pemeriksaan domba
Prosedur pemeriksaan dombaProsedur pemeriksaan domba
Prosedur pemeriksaan domba
 
Demam tifoid
Demam tifoidDemam tifoid
Demam tifoid
 
2. infeksi dalam kehamilan AKBID PARAMATA RAHA
2. infeksi dalam kehamilan AKBID PARAMATA RAHA2. infeksi dalam kehamilan AKBID PARAMATA RAHA
2. infeksi dalam kehamilan AKBID PARAMATA RAHA
 

More from Nusdianto Triakoso

DRaft Kiatvetindo Penyakit Mulut dan Kuku 2014.pdf
DRaft Kiatvetindo Penyakit Mulut dan Kuku 2014.pdfDRaft Kiatvetindo Penyakit Mulut dan Kuku 2014.pdf
DRaft Kiatvetindo Penyakit Mulut dan Kuku 2014.pdfNusdianto Triakoso
 
Blackwell's 5 Minute Veterinary Consult - Ruminant
Blackwell's 5 Minute Veterinary Consult - RuminantBlackwell's 5 Minute Veterinary Consult - Ruminant
Blackwell's 5 Minute Veterinary Consult - RuminantNusdianto Triakoso
 
Body Condition Scoring In Dairy Cattle - Triakoso
Body Condition Scoring In Dairy Cattle - TriakosoBody Condition Scoring In Dairy Cattle - Triakoso
Body Condition Scoring In Dairy Cattle - TriakosoNusdianto Triakoso
 
Differential Seizures - Small Animal Medicine
Differential Seizures - Small Animal MedicineDifferential Seizures - Small Animal Medicine
Differential Seizures - Small Animal MedicineNusdianto Triakoso
 
Differential Dyspnea-Tachypnea - Small Animal Medicine
Differential Dyspnea-Tachypnea - Small Animal MedicineDifferential Dyspnea-Tachypnea - Small Animal Medicine
Differential Dyspnea-Tachypnea - Small Animal MedicineNusdianto Triakoso
 
Permentan Pelayanan Jasa Medik Veteriner 02/2010
Permentan Pelayanan Jasa Medik Veteriner 02/2010Permentan Pelayanan Jasa Medik Veteriner 02/2010
Permentan Pelayanan Jasa Medik Veteriner 02/2010Nusdianto Triakoso
 
Undang-undang 18/2009 Kesehatan Hewan dan Peternakan
Undang-undang 18/2009 Kesehatan Hewan dan PeternakanUndang-undang 18/2009 Kesehatan Hewan dan Peternakan
Undang-undang 18/2009 Kesehatan Hewan dan PeternakanNusdianto Triakoso
 
Differential Diarrhea - Small Animal Medicine
Differential Diarrhea - Small Animal MedicineDifferential Diarrhea - Small Animal Medicine
Differential Diarrhea - Small Animal MedicineNusdianto Triakoso
 
Differential Vomit - Small Animal Medicine
Differential Vomit - Small Animal MedicineDifferential Vomit - Small Animal Medicine
Differential Vomit - Small Animal MedicineNusdianto Triakoso
 
Meningkatnya prevalensi obesitas dan faktor faktor penyebabnya pada anjing
Meningkatnya prevalensi obesitas dan faktor faktor penyebabnya pada anjingMeningkatnya prevalensi obesitas dan faktor faktor penyebabnya pada anjing
Meningkatnya prevalensi obesitas dan faktor faktor penyebabnya pada anjingNusdianto Triakoso
 
Downer cow syndrome & bloat 2008 - triakoso
Downer cow syndrome & bloat 2008 - triakosoDowner cow syndrome & bloat 2008 - triakoso
Downer cow syndrome & bloat 2008 - triakosoNusdianto Triakoso
 
Menguasai power point - triakoso
Menguasai power point - triakosoMenguasai power point - triakoso
Menguasai power point - triakosoNusdianto Triakoso
 
Aspek klinis dan penyebaran pada pengendalian penyakit ternak - triakoso
Aspek klinis dan penyebaran pada pengendalian penyakit ternak - triakosoAspek klinis dan penyebaran pada pengendalian penyakit ternak - triakoso
Aspek klinis dan penyebaran pada pengendalian penyakit ternak - triakosoNusdianto Triakoso
 
Penyakit Ternak Non Infeksius Penmas 2010 - triakoso
Penyakit Ternak Non Infeksius Penmas 2010 - triakosoPenyakit Ternak Non Infeksius Penmas 2010 - triakoso
Penyakit Ternak Non Infeksius Penmas 2010 - triakosoNusdianto Triakoso
 

More from Nusdianto Triakoso (20)

DRaft Kiatvetindo Penyakit Mulut dan Kuku 2014.pdf
DRaft Kiatvetindo Penyakit Mulut dan Kuku 2014.pdfDRaft Kiatvetindo Penyakit Mulut dan Kuku 2014.pdf
DRaft Kiatvetindo Penyakit Mulut dan Kuku 2014.pdf
 
Patologi Nutrisi
Patologi NutrisiPatologi Nutrisi
Patologi Nutrisi
 
Blackwell's 5 Minute Veterinary Consult - Ruminant
Blackwell's 5 Minute Veterinary Consult - RuminantBlackwell's 5 Minute Veterinary Consult - Ruminant
Blackwell's 5 Minute Veterinary Consult - Ruminant
 
Penyakit Zoonosis Pada Ternak
Penyakit Zoonosis Pada TernakPenyakit Zoonosis Pada Ternak
Penyakit Zoonosis Pada Ternak
 
Pembuatan UMB - Triakoso
Pembuatan UMB - TriakosoPembuatan UMB - Triakoso
Pembuatan UMB - Triakoso
 
Body Condition Scoring In Dairy Cattle - Triakoso
Body Condition Scoring In Dairy Cattle - TriakosoBody Condition Scoring In Dairy Cattle - Triakoso
Body Condition Scoring In Dairy Cattle - Triakoso
 
Mudah Menulis Esai
Mudah Menulis EsaiMudah Menulis Esai
Mudah Menulis Esai
 
Differential Seizures - Small Animal Medicine
Differential Seizures - Small Animal MedicineDifferential Seizures - Small Animal Medicine
Differential Seizures - Small Animal Medicine
 
Differential Dyspnea-Tachypnea - Small Animal Medicine
Differential Dyspnea-Tachypnea - Small Animal MedicineDifferential Dyspnea-Tachypnea - Small Animal Medicine
Differential Dyspnea-Tachypnea - Small Animal Medicine
 
Permentan Pelayanan Jasa Medik Veteriner 02/2010
Permentan Pelayanan Jasa Medik Veteriner 02/2010Permentan Pelayanan Jasa Medik Veteriner 02/2010
Permentan Pelayanan Jasa Medik Veteriner 02/2010
 
Undang-undang 18/2009 Kesehatan Hewan dan Peternakan
Undang-undang 18/2009 Kesehatan Hewan dan PeternakanUndang-undang 18/2009 Kesehatan Hewan dan Peternakan
Undang-undang 18/2009 Kesehatan Hewan dan Peternakan
 
Differential Diarrhea - Small Animal Medicine
Differential Diarrhea - Small Animal MedicineDifferential Diarrhea - Small Animal Medicine
Differential Diarrhea - Small Animal Medicine
 
Differential Vomit - Small Animal Medicine
Differential Vomit - Small Animal MedicineDifferential Vomit - Small Animal Medicine
Differential Vomit - Small Animal Medicine
 
Meningkatnya prevalensi obesitas dan faktor faktor penyebabnya pada anjing
Meningkatnya prevalensi obesitas dan faktor faktor penyebabnya pada anjingMeningkatnya prevalensi obesitas dan faktor faktor penyebabnya pada anjing
Meningkatnya prevalensi obesitas dan faktor faktor penyebabnya pada anjing
 
Downer cow syndrome & bloat 2008 - triakoso
Downer cow syndrome & bloat 2008 - triakosoDowner cow syndrome & bloat 2008 - triakoso
Downer cow syndrome & bloat 2008 - triakoso
 
Menguasai power point - triakoso
Menguasai power point - triakosoMenguasai power point - triakoso
Menguasai power point - triakoso
 
Aspek klinis dan penyebaran pada pengendalian penyakit ternak - triakoso
Aspek klinis dan penyebaran pada pengendalian penyakit ternak - triakosoAspek klinis dan penyebaran pada pengendalian penyakit ternak - triakoso
Aspek klinis dan penyebaran pada pengendalian penyakit ternak - triakoso
 
Pembuatan UMB - triakoso
Pembuatan UMB - triakosoPembuatan UMB - triakoso
Pembuatan UMB - triakoso
 
Penyakit Ternak Non Infeksius Penmas 2010 - triakoso
Penyakit Ternak Non Infeksius Penmas 2010 - triakosoPenyakit Ternak Non Infeksius Penmas 2010 - triakoso
Penyakit Ternak Non Infeksius Penmas 2010 - triakoso
 
Head Tilt - triakoso
Head Tilt - triakosoHead Tilt - triakoso
Head Tilt - triakoso
 

Recently uploaded

Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensissuser1cc42a
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfhurufd86
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitIrfanNersMaulana
 
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANDianFitriyani15
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptKianSantang21
 
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar KeperawatanHaslianiBaharuddin
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptbekamalayniasinta
 
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/mamateri kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/maGusmaliniEf
 
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxfania35
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfMeboix
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinanDwiNormaR
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfHilalSunu
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabayaajongshopp
 
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdfPpt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdfAyundaHennaPelalawan
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufalmahdaly02
 
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptSOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptDwiBhaktiPertiwi1
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diriandi861789
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar KepHaslianiBaharuddin
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxpuspapameswari
 

Recently uploaded (20)

Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensi
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
 
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
 
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
 
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/mamateri kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
 
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
 
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdfPpt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
 
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptSOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
 

Kucing dan toxoplasma 2012 - triakoso

  • 1. Kucing dan Toxoplasma Nusdianto Triakoso 2012 Program Kreatifitas Mahasiswa Universitas Airlangga
  • 2. Toksoplasmosis • Toksoplasmosis adalah penyakit yang disebabkan parasit, Toxoplasma gondii • Parasit intraselular • Penyakit zoonosis • Menyerang pada semua hewan, termasuk manusia • Felidae adalah induk semang definitif • Hewan lain adalah induk semang intermediate (antara)
  • 3. Prevalensi • Toxoplamosis merupakan salah satu penyakit zoonosis yang tersebar luas di dunia • Seroprevalensi bervariasi, 20-60% • Prevalensi oosit pada kucing sangat kecil (0-1%) • Bergantung pakan yang diberikan dan tempat dipelihara • Peluang terinfeksi sangat besar bila hewan berada di luar rumah, berburu atau makan daging mentah
  • 4. Prevalensi • Republik Czech (2006) sera 413 anjing dan 286 kucing • Antibodi IgM : anjing 2,4% dan kucing 2,8% • Antibodi IgG : anjing 25,9% dan kucing 44,1% • Tidak ada perbedaan prevalensi pada hewan tampak sehat (115) dan sakit (80) – IgM, sehat 0,87% dan sakit 1,25% – IgG, sehat 33,9% dan sakit 33,75% • Pada anjing peliharaan tertinggi, diikuti anjing polisi • Tidak ditemukan gejala klinis
  • 5. Prevalensi • Turki (2007), 150 sera anjing dengan uji indirect fluorescence antibody test – Hasil, positif 51,3% (77/150) – Umur dan jenis kelamin tidak berpengaruh • Belgia (2008), 567 sera kucing rumahan diuji indirect immunofluorescence assay – Hasil, positif 25%. – 12% umur <1tahun, meningkat 44% umur 7 tahun – Seroprevalensi berkaitan dengan titer IgG
  • 6. Prevalensi • Seoul, Korea (2010), sera 72 kucing liar dan rumahan menggunakan ELISA dan PCR. Kucing liar 38,9% (28/72) positif, jantan lebih tinggi dibanding betina. Kucing rumahan, bebas Toxoplasma • Seoul, Korea (2011) 456 sera kucing liar menggunakan ELISA dan PCR – ELISA = 15,8% (69/456) dan PCR = 17,5% (80/456) – Jantan : ELISA, 17% (44/259) ELISA dan PCR,16.2% (42/259) – Betina : ELISA, 14.3% (28/196) dan PCR, 19.4% (38/196) • Di Han River, prevalensi 15,1% (29/192) dengan ELISA and 15,6% (30/192) dengan PCR di dataran tinggi dan 16,4% (43/264) dengan ELISA and 18,9% (50/264) dengan PCR di dataran rendah
  • 7. Prevalensi • Urmia, Iran (2011) uji modified agglutination test (MAT) 130 sera kucing liar dan rumahan – Hasil, positif 35,3% (46/130). Titer antibodi berkisar 1:20 -1:1280 – 3 ekor kucing mengeluarkan T. gondii-like size oocysts (seronegatif MAT) – Tidak berbeda jenis kelamin dan umur • Surabaya (2004) – Tidak ditemukan ookista dari 100 ekor kucing yg diperiksa
  • 8. Prevalensi • Asimptomatis : sapi, unta, rusa, ayam • Fatal pada monyet, marsupialia, terwelu (Lepus europaeus), rubah artik, mamalia laut, burung (Magpie geese) • Kista (di jaringan) sering ditemukan pada kambing, domba, babi, kuda. Sasmita (1991) 42,4% kambing RPH Surabaya positif, RPH Malang 40%, Kediri 20%, KalSel, 61% (Dafee et al., 1976) • Prevalensi ayam (umbaran) sangat tinggi (~ 100%) • Ayam, seroprevalensi : Costa Rica (40,5%); Iran (2256%); Amerika (~100%)
  • 9.
  • 10. Anamnesis • • • • • • • Umumnya penderita tidak menunjukan gejala Gejala yang tidak khas : lethargy, depresi, anoreksia Kehilangan berat badan (weight loss) Demam Discharge okular, fotophobia, miosis pupil (kucing) Distress respirasi Neurologis—ataksia; seizure; tremor; paresis/paralisis; defisit syaraf kranial • Pencernaan—muntah; diarrhea; sakit abdominal; ikhterus • Stillborn kittens
  • 11. Klinik • Gejala awal lesu dan depresi. Anoreksia, demam ringan, pireksia, lethargy. Batuk, takipnea, atau dispnea • Gejala lain kehilangan berat badan, diare, muntah, dermatitis, ikhterus, hiperesthesia, pincang dan pembesaran abdomen. Pembesaran kelenjar limfe • Kadang disertai gejala syaraf dan mata menyebabkan buta, inkoordinasi, jalan berputar, ataxia, seizure, perubahan perilaku, tidak bisa mengontrol defekasi, urinasi • Gejala SSP mirip rabies, intoksikasi timbal, arsenik
  • 12. Pemeriksaan fisik • Paling parah anak kucing terinfeksi transplasental [stillborn atau mati prasapih] • Anakan kucing hidup – Anoreksia; lethargy; demam tinggi non respon antibiotik; nekrosis/inflamasi paru (dyspnea, suara respirasi abnormal), liver (ikhterus, ascites), and CNS (encephalopati) • Respirasi dan gastrointestinal (postnatal) – Sangat sering; anoreksia; lethargy; demam tinggi non respon antibiotik; dyspnea; kurus; ikhterus; muntah; diarrhea; abdominal effusion • Neurologis (postnatal) – < 10% pasien; kebutaan; stupor; inkoordinasi; circling; tortikollis; anisocoria; seizures • Gejala Okular (postnatal) – Sering; uveitis (aqueous flare, hyphema, mydriasis); iritis; lepas retina; iridocyclitis; keratic precipitates
  • 13. Pemeriksaan fisik • Muda – Umumnya sistemik; demam; kurus; anoreksia; tonsillitis; dyspnea; diarrhea; muntah • Dewasa – Cenderung infeksi terlokalisir; terutama berkiatan dengan gejala syaraf dan muskular • Neurologis – Bervariasi; refleksi gejala neurologis difus; seizures; tremors; ataksia; paresis; paralysis; kelemahan muskulus; tetraparesis • Okular – Jarang; pada anjing mirip gejala pada kucing • Jantung – Umumnya gejala tidak jelas
  • 14. Klinis • Kucing yang terinfeksi Toksoplasma seringkali tidak menunjukkan gejala klinis (asimptomatik) • Imunitas rendah – Kucing anakan – Stress – Menderita feline immunodeficiency virus(FIV) atau feline leukemia virus (FeLV) • Gejala klinis tidak spesifik – Akibat penyakit lain / infeksi primer akibat respon imun yang tidak bagus sehingga tidak mampu melawan invasi tachyzoite – Reaktivasi infeksi subklinis pada individu yang kekebalan menurun sehingga cyst bradizoite berubah dan mengalami multiplikasi cepat menjadi tachyzoid
  • 15. Klinik • Penyakit sering tampak pada kucing <2 tahun, berkaitan dengan insufisiensi respon imun. Anak kucing menunjukkan encephalitis, liver insufficiency, atau pneumonia • Infeksi prenatal akan menimbulkan abortus, stillbirth, dan kematian perinatal (tanpa sebab yg jelas), termasuk the fading kitten syndrome • Infeksi T. gondii secara eksperimental (neonatal) terhadap 25 ekor anak kucing – 3 anak kucing stillborn – 22 ekor anak kucing yg hidup, 95% menunjukkan proliferative interstitial pneumonia, necrotizing hepatitis, myocarditis, dan skeletal myositis – Infeksi pada tahap neonatus juga menyerang sistem syaraf pusat (SSP)
  • 16. Klinikopatologi • Anemia non regeneratif, disertai leukositosis neutrofilik, limfositosis, monositosis dan eosinofilia [akut sistemik] • Hyperglobulinemia akibat stimulasi antigenik yang kronik [kronis] • Peningkatan alanine aminotransferase (ALT) [penyakit hepatoseluler] • Peningkatan asparate aminotransferase (AST) dan kreatin kinase (CK) [kerusakan otot] • Hiperbilirubinemia [cholangiohepatitis atau hepatik lipidosis akibat disfungsi hepat sekunder]
  • 17. Klinikopatologi • Histologis : lesi terjadi kerusakan/kematian sel akibat replikasi intraseluler T. gondii • Reaksi inflamasi pada hewan dewasa : makrofag • Reaksi inflamasi pada neonatus : neutrophil and makrofag (pyogranulomatous), dengan atau tanpa komponen limfoplasmasitik • Kista akan menetap (persisten) di jaringan
  • 18. Klinikopatologi • SSP, encephalitis akibat tachyzoites menginfeksi astrocytes.Nekrosis difus dan infiltrasi limfositik non suppuratif terjadi di otak dan meluas hingga meningens • Hepatitik nekrotik dengan nekrosis koagulatif pada lobular • Paru, kongesti dan edema pulmonum disertai kolaps paru dengan area multifokal keras berwarna putih,kuning atau keabuan pada parenkim paru. Toxoplasma menginvasi pneumocyte tipe 1 dan 2, makrofag alveolar, fibroblas, sel endotelial dan sel otot polos. Reaksi proliferatif pada dinding alveolar menimbulkan adenomatosis. • Limfadenopati yang parah juga terjadi
  • 19. Klinikopatologi • Pericardial effusion akibat tachyzoid menginfeksi myocardium • Invasi pada jaringan limfatik intestinal menimbulkan radang ulseratif usus halus • Muskulus, biasanya terjadi proses nekrosis kronis sehingga terbentuk nodul granulomatus yang besar • Mata, cukup sering dan menyebabkan inflamasi retina atau bagian anterior (anterior uveitis) disertai inflamasi granulomatus • Plasenta, nekrosis lokal dengan atau tanpa foki mineralisasi • Kulit, nodule tunggal 3 cm di sekitar kelenjar mamaria pada kucing Jepang 16 tahun.
  • 20.
  • 21. Siklus hidup • Pada kucing – Enteroepitelial (generative) – Extraintestinal (non generative) • Pada individu lain – Extraintestinal (non generative)
  • 22. Siklus Hidup • Ookista – Hanya dikeluarkan oleh kucing – Ookista dikeluarkan 3-5 hari setelah kucing terinfeksi (cyste) atau 20-34 hari (ookista), selama 10-14 hari pada infeksi primer – Ookista yang tidak bersporulasi tidak berbahaya (not infective). Sporulasi membutuhkan oksigen, kelembaban dan suhu yang mendukung (1-5 hari) • Tachyzoite, sangat infektif – Ditemukan pada jaringan hewan yang terinfeksi akut, juga pada susu, dan telur – Mudah mati dengan pasteurisasi, asam lambung dan enzim pencenaan • Bradyzoite – Karnivora terinfeksi Toksoplasma dari memakan daging yang mengandung cyst bradyzoite, termasuk manusia (babi, kambing, domba)
  • 23.
  • 24.
  • 25.
  • 26.
  • 27.
  • 28. Diagnosis • Pemeriksaan ookista (feses) – Memerlukan teknik dan pengalaman. – Umumnya tidak memuaskan. Ookista dikeluarkan 1-3 minggu setelah infeksi – Gejala klinik muncul setelah ookista selesai dikeluarkan • • Pemeriksaan klinis juga tidak spesifik Serologis (memeriksa antibodi terhadap Toxoplasma). Titer serum IgM, IgG, dan antigen — merupakan sumber informasi definitif dari sampel tunggal. Menentukan tipe infeksi (aktif, akut, kronik) dengan pengambilan 3 mgg kemudian (pairing sample) – ELISA, indirect fluorescence antibody assay, indirect hemagglutination assay, modified agglutination test, latex agglutination test • • • Biologis PCR Histologis
  • 29. Diagnosis • Antibodi IgM – Alat diagnosis infeksi aktif – meningkat 1-2 mgg pasca infeksi – menurun hingga 2-3 bulan pasca infeksi. Titer antibodi IgM (>1:256) = positif – prolonged titer : reaktivasi atau IgG lambat akibat imunosupresi (FIV, FIP atau pemberian steroid) – false negatif (infeksi akut) – 80-90% penderita – penderita FIV tidak menunjukkan IgM
  • 30. Diagnosis • Antibodi IgG muncul 4-6 mgg setelah infeksi, bertahan hingga setahun atau lebih (6 tahun) • Titer tunggal IgG tinggi tidak bersifat diagnostik • IgG diukur ulang (stadium akut dan convalescence, interval 3-4 mgg). Hasilnya meningkat 4 kali = positif • Seropositif IgG – Tidak mengeluarkan ookista – Infeksi ulang, ookista sedikit • Seronegatif IgG – Tidak mengeluarkan ookista – Dalam tahap perkembangan, bila terifeksi Toksoplasma • Antigen : positif 1–4 mgg pasca infeksi; antigen tetap positif dalam kondisi infeksi aktif atau kronik persisten, tidak berpengaruh terhadap titer antibodi
  • 31. Diagnosis • CSF dan aqueous humor dianalisa terhadap adanya tachyzoite atau antibodi anti-T. gondii. Pemeriksaan postmortem, tachyzoite tampak dengan teknik tissue impression smears • Pemeriksaan histologis menunjukkan adanya tachyzoite atau bradyzoite. Morfologi T. gondii mirip dengan protoza lain dan harus dibedakan dengan Sarcocystis spp (sapi), S. neurona (kuda), Neospora caninum (anjing)
  • 32. Diagnosis • Definitif : – Deteksi tachyzoite (Dye test, gold standart pada manusia) – DNA (PCR, polymerase chain reaction) – Cairan tubuh, cairan respirasi, biopsi jaringan (metode sitologi, histologi, imunohistokimia, PCR)
  • 33. Diagnosa Banding • Penyakit intraokular (anterior eveitis) – FIP, FeLV, FIV, trauma • Dispnea – Asthma, kardiogenik, pneumonia [bakteri, viral, parasit], neoplasia, cacing jantung, hernia diafragmatika • Neurologik (meningoencephalitis) – Viral [FIP, rabies, pseudorabies], fungal [cryptococcosis, blastomycosis, histoplasmosis] – Bakterial, Idiopati [feline polioencephalomyelitis]
  • 34.
  • 35. Terapi • Terapi umumnya sulit. Efikasi obat tidak banyak diketahui • Clindamycin HCl, 25-50 mg/kg/hari IM/PO (dosis terbagi), 2-4 minggu – Respon bervariasi – Periksa 2 hari pasca terapi – gejala klinis (demam, hiperestesia, anoreksia, uveitis). Uveitis sembuh dg baik dalam 1 minggu – Periksa 2 minggu pasca terapi – neuromuskular mulai membaik, (defisit neurologis bisa permanen – SSP atau kerusakan neuromuskular perifer) – Periksa 2 minggu pasca pemilik menyatakan membaik – memutuskan pengobatan dihentikan; defisit neuromuskular permanen – Efek samping : anoreksia, muntah, diare (dose dependent) – Clindamycin dan Pyrimethamine (1 mg/kg/hari)
  • 36. Terapi • Azithromycin (10 mg/kb PO q24h) • Kombinasi Sulfadiazine (30 mg/kg PO q12h) dengan Pyrimethamine (0,5 mg/kg PO q12h) selama 2 minggu; [depresi, anemia, leukopenia, thrombositopenia, terutama pada kucing] • Asam folat (5 mg/hari) selama terapi, memperbaiki efek supresi sum-sum tulang • Trimethoprime/Sulfadiazine • Antikoksidia lain, Monensin atau Toltrazuril dapat menurunkan oocyte shedding • Belum ada vaksin (Live vaccine untuk domba [Tovovax, Intervet BV, The Netherlands; AgVax, AgResearch, New Zealand])
  • 37. Terapi • Tidak ada obat yang dapat mengatasi penyakit (menghilangkan Toxoplasma) secara sempurna • Prognosis infausta pada penderita yang disertai gangguan pada hepar, paru, SSP • Enukelasi mata pada penderita luksasio lensa dan glaucoma • Penderita disertai gejala SSP tidak bisa pulih
  • 38. Pencegahan • Jaga agar kucing tidak defekasi di sembarang tempat • Ganti kotak pasir tiap hari. Desinfeksi kotak pasir • Jauhkan kucing dari kotak pasir (tutup jika tidak digunakan) atau tempat bermain dimana kucing kemungkinan defekasi • Jangan mengunakan pasir bekas kotak pasir untuk pupuk, media tanam • Jaga agar kucing tidak berburu, mencari makan di luar rumah • Beri pakan komersial atau makanan matang • Diduga kecoak dan lalat bertindak sebagai vektor mekanik
  • 39. Pencegahan • Hindari makan makanan mentah – – – – Sayuran Daging Susu Telur • Cuci dengan baik sayuran atau buah yang akan dimakan (air mengalir) • Gunakan sarung tangan bila berkebun dan cuci tangan • Bila merencanakan hamil, periksa sebelumnya (TORCH) • Ibu hamil sebaiknya tidak mengganti kotak pasir • Ibu hamil sebaiknya menghindari kontak dengan tanah, kotak pasir, daging segar
  • 40. Pencegahan • Memasak menggunakan mikrowave, pengasapan, penggaraman tidak mampu membunuh Toksoplasma dengan baik • T. gondii di dalam daging, mati pada panas (>67 oC) atau dingin (-13 oC) yang ekstrim • Pembekuan bahan makanan hingga -10 oC selama 24 jam dapat membunuh cyste Toksoplasma di jaringan, namun oocyte yang bersporulasi bertahan hidup pada -20 oC dalam 28 hari
  • 41. Reference • • • • • • Lappin, MR, Greene CE, Winston S, Tool S, Epstein ME. (1989) Clinical feline toxoplasmosis. Serological diagnosis and therapeutic management in 15 cases. J Vet.Int.Med. 3(3):139-143 Sedlak K, E Bartova. (2006) The prevalence of Toxoplasmosis gondii IgM and IgG antibodies in dogs and cats from Chezch Republic. Vet.Med. 51(12):555-558 De Craeye S,A Fracart, J Chabauty, V de Vreen (2008) Prevalence Toxoplasma gondii infection in Belgian house cats. Vet.Par. 157(1):128-132 Oncel, T., E Handemir, K Kamburgl, S Yurtalan (2007) Determination of Seropositivity for Toxoplasma gondii in Stray Dog in Istanbul Turkey.Revue.Med.Vet. 158(5):223228 Park. et al. 2012. Cutaneous Toxoplasmosis in a Female Japanese Cats. Vet.Pathol. 49(20): Lingard, A. 2011. Update On Toxoplasmosis Diagnosis : Serology. ACVSc Week.Melbourne. 83-84

Editor's Notes

  1. {}