Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Teori sosiologi kependudukan
1. - TEORI KEPENDUDUKAN -
dan Kaitannya Dengan Laju Pertumbuhan Penduduk Indonesia
Mata Kuliah :
Sosiologi Kependudukan
JURUSAN SOSIOLOGI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UIN SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG
4. 1
2
3
4
5
Teori Penduduk :
Mata Kuliah | Sosiologi Kependudukan
SLIDE 4Ada lima teori besar tentang kependudukan yang populer dalam demografi, yaitu :
Aliran Malthusian
Teori Penduduk :
Aliran Marxist
Aliran Neo-Malthusian
Teori Fisiologi dan Sosial Ekonomi
Penganut Kelompok Teknologi yang Optimis
6. Aliran Malthusian
Mata Kuliah | Sosiologi Kependudukan
SLIDE 6
Dalam karyanya “Principle of Populations, Malthus
menyatakan bahwa :
• Penduduk meningkat menurut deret ukur, sementara
bahan pangan meningkat menurut deret hitung.
• Pertumbuhan produktivitas pangan tidak seimbang
dengan pertumbuhan penduduk.
• Kesenjangan antara laju pertumbuhan penduduk dengan
produktivitas pangan akan menimbulkan kemiskinan dan
kelaparan.
7. Robert Malthus :
Mata Kuliah | Sosiologi Kependudukan
SLIDE 7
1, 2, 4, 8, 16, 32, 64, 128, ...
Laju pertumbuhan penduduk :
1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, ...
Laju pertumbuhan hasil pangan :
1
2
8. Mata Kuliah | Sosiologi Kependudukan
Oleh karena itu,
“Laju pertumbuhan penduduk harus dibatasi...!”
9. Preventive checks
Positive checks
Cara membatasi pertumbuhan
Penduduk :
Mata Kuliah | Sosiologi Kependudukan
SLIDE 9
1
Pertumbuhan penduduk
dapat diatasi dengan :
2
Moral Restraint1
Vice2
Misery1 Vice2
(penekanan kelahiran)
(proses kematian)
(pengendalian moral)
(perbuatan buruk)
(keadaan yg menyebabkan
kematian) (perbuatan buruk)
20. Aliran Marxist
Mata Kuliah | Sosiologi Kependudukan
SLIDE 20Aliran ini dipelopori oleh Karl Marx dan Friederich Engels
Menurut Marx :
• Tekanan penduduk yang terdapat di suatu negara bukanlah
tekanan terhadap bahan makanan, tetapi tekanan penduduk
terhadap kesempatan kerja.
• Kemelaratan bukan disebabkan oleh pertumbuhan penduduk
yang terlalu cepat, melainkan karena sistem kapitalis yang
mendistribusikan kekayaan secara tidak merata.
• Oleh karena itu untuk mengatasi hal tersebut, maka struktur
masyarakat harus diubah menjadi sistem sosialis dimana
alat-alat produksi dimiliki bersama.
22. Aliran Neo-Malthusian
Mata Kuliah | Sosiologi Kependudukan
SLIDE 22Penyataan Malthus kembali populer pada tahun 60-an.
Pandangan Aliran Neo-Malthusian :
• Aliran ini lebih radikal, menurut mereka, pembatasan peduduk
harus dilakukan dengan cara “preventive checks” seperti
penggunaan alat-alat kontrasepsi dan pengguguran kandungan
untuk mengurangi jumlah kelahiran.
• Dalam buku “The Population Bomb” tahun 1971, Paul Ehrlich
menyatakan bahwa : (1) dunia ini sudah terlalu banyak manusia;
(2) keadaan bahan makanan sudah sangat terbatas; (3) karena
terlalu banyak manusia di dunia ini, lingkungan mulai tercemar.
• Meadow dalam bukunya “The Limit to Growth” menggambarkan
kesuraman masa depan dimana sumberdaya akan habis pada
tahun 2100. gambaran tersebut meliputi hubungan antara
variabel lingkungan yang meliputi: penduduk, produksi
pertanian, produksi industri, sumberdaya alam dan polusi.
The Limit to Growth
24. Fisiologi dan Sosial - Ekonomi
Mata Kuliah | Sosiologi Kependudukan
SLIDE 24
John Stuart Mill
Emile Durkheim
Arsene Dumont
Sadler dan
Doubleday
Standar hidup menentukan tingkat
fertilitas. Orang yg mempunyai
produktivitas tinggi cenderung ingin
mempunyai keluarga kecil.
Pertumbuhan penduduk
mengakibatkan evolusi sosial
masyarakat dari solidaritas mekanik
menjadi solidaritas organik.
Untuk dapat mencapai kedudukan
tinggi dlm masyarakat, keluarga
yang besar merupakan beban yang
berat dan perintang.
Sadler : Jika kepadatan penduduk
tinggi, daya reproduksi manusia
akan menurun, sebaliknya jika
kepadatan penduduk rendah, daya
reproduksi manusia akan
meningkat.
(Teori Kapilaritas)
Doubleday berpendapat bahwa daya reproduksi penduduk berbanding
terbalik dengan bahan makanan yang tersedia. Jadi kenaikan
kemakmuran menyebabkan turunnya daya reproduksi manusia..
“Semakin tinggi ukuran populasi, semakin besar tingkat kepadatan
penduduknya, yang berakibat peningkatan dalam hal pembagian kerja dan
penurunan dalam hal solidaritas sosial
26. Mata Kuliah | Sosiologi Kependudukan
Penganut Kelompok Teknologi yang Optimis
“Manusia akan mampu memenuhi kebutuhan pangannya dengan cara melipat gandakan hasil pertanian dan industri
melalui bantuan ilmu pengetahuan dan teknologi.”
28. Pengaruh Pandangan Malthus
Mata Kuliah | Sosiologi Kependudukan
SLIDE 28
Robert Maltus
kemiskinan tidak bisa dihindari lagi
oleh manusia karena laju
pertumbuhan penduduk tidak
seimbang dengan pertumbuhan
pangan.
Neo-Malthusian
Isu tersebut dipopulerkan kembali
oleh aliran neo-maltusian yang lebih
radikal pada permulaan abad ke-20
dan segera menyebar keseluruh
dunia, termasuk Indonesia.
Akibatnya :
Muncul berbagai gerakan di dunia
yang berupaya untuk mengendalikan
pertumbuhan peduduk dan usaha
untuk meningkatkan hasil pertanian.
Pemerintahan Orde Baru
Pemerintah merespon isu ini dengan dua
langkah nyata, yaitu melalui sosialisasi
program revolusi hijau (revolusi agraria)
dan program Keluarga Berencana (KB).
Revolusi Hijau
mengubah posisi Indonesia dari
negara pengimpor beras terbesar di
dunia dalam tahun 1970-an menjadi
negara yang mencapai swasembada
pangan sejak tahun 1984.
Program KB
Tren laju pertumbuhan penduduk
Indonesia terus menurun dari 2,3%
pertahun (1970) menjadi 1,4%
(sekarang)
(termasuk aliran Neo-Malthusian)
30. Pertumbuhan Penduduk
Mata Kuliah | Sosiologi Kependudukan
SLIDE 30(Laporan Data Sosial Ekonomi BPS, Januari 2016)
Hasil proyeksi penduduk tahun 2014
1. Jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2014 adalah
sebanyak 252.164,8 ribu orang;
2. Penduduk laki-laki sebanyak 126.715,2 ribu orang,
sedangkan penduduk perempuan sebanyak 125.449,6
ribu orang.
3. Rasio Jenis Kelamin penduduk Indonesia sebesar 101,
artinya diantara 100 perempuan terdapat 101 laki-laki.
4. Penduduk Indonesia sebagian besar berdomisili di Pulau
Jawa, (56,9%). Kemudian, secara berturut-turut diikuti
Pulau Sumatera (21,6%), Sulawesi (7,3%), Kalimantan
(6,0%), Bali dan Nusa Tenggara (5,5%) serta Maluku dan
Papua (2,7%).
31. Piramida Penduduk :
Mata Kuliah | Sosiologi Kependudukan
SLIDE 31(Laporan Data Sosial Ekonomi BPS, Januari 2016)
Hasil proyeksi penduduk tahun 2014
• termasuk tipe expansive, dimana sebagian besar
penduduk berada pada kelompok umur muda
• Rasio ketergantungan di Indonesia pada tahun 2014
adalah sebesar 48,9.
• Indonesia telah memasuki era bonus demografi pada
tahun 2025 - 2030, dimana kelebihan penduduk usia
produktif bisa dimanfaatkan untuk peningkatan
pembangunan.
33. Laju Pertumbuhan Penduduk
Mata Kuliah | Sosiologi Kependudukan
SLIDE 33Di Indonesia dari tahun 1971 – 2014 :
Laju Pertumbuhan Penduduk
• Laju pertumbuhan penduduk di Indonesia rata terus
menurun.
• Laju pertumbuhan penduduk Indonesia pada periode
2010 – 2014 adalah 1,4 persen.
• Pulau dengan laju pertumbuhan terbesar adalah pulau
kalimantan, yaitu 2,09 persen.
• Provinsi dengan laju pertumbuhan terkecil adalah Jawa
Timur (0,69%)
2,33
1,97
1,44
1,49
1,4
1
1,2
1,4
1,6
1,8
2
2,2
2,4
1971-1980 1980-1990 1990-2000 2000-2010 2010-2014
34. Usia Harapan Hidup
The Power of PowerPoint | http://thepopp.com
SLIDE 34
Usia Harapan Hidup Penduduk
Indonesia :
• Usia harapan hidup dalah kemungkinan umur yang akan
dicapai seseorang sejak lahir.
• Usia harapan hidup pada awal tahun 1970-a adalah 50
tahun
• Usia harapan hidup penduduk Indonesia menurut hasil
proyeksi penduduk tahun 2014 adalah 70,6 tahun.
• Tiga provinsi dengan usia harapan hidup tertinggi adalah
Yogyakarta, Kalimantan Timur, dan Jawa Tengah.
• Tiga provinsi dengan umur harapan hidup terendah
adalah Sulawesi Barat, Papua dan Nusa Tenggara Barat.
Yogyakarta
Kalimantan Timur
Jawa Tengah
Sulawesi Barat
Papua
NTB
74,5
73,7
73,5
63,6
64,9
65,1