adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
LIPI Proper AK-Peneliti
1. Tanggapan atas Proyek Perubahan
LIPI tentang Mekanisme Kerja AK
Dr.
Tri
Widodo
W.
Utomo,
SH.,MA
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara
LAN-‐RI
Jakarta,
10
Juni 2020
2. LIPI & Fungsi Kebijakan
Sumber:
Peraturan Kepala LIPI
No.
1/2019
3. Burning Platform
1. Apa sesungguhnya masalah yang
dihadapi oleh LIPI
terkait keberadaan AK
(dan calon AK)?
§ Menimbulkan mekanisme kerja yang
tidak jelas dan cenderung
overlap
antara AK
dengan Peneliti?
§ Menimbulkan iklim kerja dan komunikasi lintas-‐profesi yang
kurang
kondusif?
§ Hasil kerja Peneliti lebih bersifat akademik atau prototipe,
dan belum
terumuskan dalam kertas kerja kebijakan untuk konsumsi pimpinan?
§ Hasil kerja Peneliti sudah berupa kertas kebijakan,
sehingga
kompetensi AK
sudah dimiliki &
dilakukan oleh Peneliti.
Proses
Produk
2. Potret Peneliti di
LIPI
(jumlah,
kepakaran,
distribusi penempatan,
jenis karya
yang
dihasilkan,
dst),
serta potret AK
(jumlah,
trend,
karya yang
dihasilkan,
dll)
à persandingkan untuk melihat potensi masalah.
4. Burning Platform
"Lebih baik menyelesaikan masalah yang
benar dengan cara yang
salah daripada
memecahkan masalah yang
salah dengan
cara yang
benar”
(Richard
Hamming,
1915–1998)
5. Unsur Kegiatan AK & Peneliti
Sumber:
Perka LIPI
No.
14/2018
Tentang Petunjuk Teknis JF
Peneliti
Perka LAN
No.
14/2016 tentang
Petunjuk
Teknis
Penilaian
Kualitas
Hasil
Kegiatan
Analis
Kebijakan
No Peneliti Analis Kebijakan
1 Pendidikan &
Pelatihan:
o Pendidikan Formal
o Diklat Prajab /
Latsar
o Diklat Fungsional /
Teknis /
Profesi
Pendidikan:
o Pendidikan Formal
o Diklat Fungsional /
Teknis
o Diklat Prajab /
Latsar
2 Penelitian dan Pengembangan:
o Penelitian dan Publikasi Ilmiah
o Pengembangan &
Pengkajian
o Partisipasi di
pertemuan ilmiah
Kajian dan Analisis:
o Naskah Akademik Rancangan UU
dll.
o Buku Referensi Kebijakan
o Policy Paper
o Policy
Brief
o Laporan Hasil Pemantauan &
Hasil Evaluasi
o Laporan Hasil Advokasi dan Diseminasi Kebijakan.
o Lain2:
Artikel,
Telaahan Staf,
Bahan Pidato/Presentasi,
dll.
3 Pengembangan Profesi:
o Kerjasama Litbangjian
o Pembinaan/Pembimbingan
o Review Kegiatan terkait Litbangjian
o Penghargaan Ilmiah
Pengembangan Profesi:
o Ijazah
o Modul Diklat
o Model Kebijakan
o Alat Bantu,
dll.
6. Kompetensi AK & Peneliti
Sumber:
Perka LIPI
No.
4/2009
Tentang Standar Kompetensi JF
Peneliti
Perka LAN
No.
31/2014 Tentang Standar Kompetensi JF
Analis
Kebijakan
No Peneliti Analis Kebijakan
1 Pengetahuan (Knowledge) Kemampuan analisis adalah kemampuan untuk
menghasilkan informasi kebijakan yang
berkualitas
2 Kecakapan (Skill) Kemampuan politis adalah kemampuan untuk
mengadvokasi informasi kebijakan.
3 Sikap Kerja (Attitute)
8. Menuju CoP AK-Peneliti?
§ Analogi profesi AK-‐Peneliti dan Bidan-‐Dukun Bayi:
ada common
interest
dan shared
goals,
namun tidak saling menegasikan dan juga
tidak membentuk hubungan supply
chain.
Namun kemitraan antara Bidan dan Dukun Bayi justru mendapat penghargaan
internasional sebagai Finalis UNPS
Award
(2015).
§ Peneliti punya HIMPENINDO,
AK
punya AAKI.
Selama ini seperti punya wilayah masing-‐
masing,
sehingga belum terbentuk sinergi dan cross-‐fertilization.
Proper
yang
sedang
dikerjakan LIPI
bisa menjadi momentum
untuk menjembatani kolaborasi antar profesi,
bukan sekedar antara Peneliti dan AK
di
LIPI.
Community of Practice (CoP) is a group of
people who share the same passion or
interest and gather together to practice
collective learning. It is a process of social
learning.
Communities of Practice (CoP) is defined as
an organized group of professional people
who share the same interests in resolving an
issue, improving skills, and learning from
each other’s experiences.
9. Lain-Lain
§ Proper
ini sebaiknya tidak berhenti pada tahapan administratif (menyusun
pedoman kerja),
namun benar-‐benar sudah ada perubahan yang
berjalan pada
jangka pendek (minimal).
Perubahan ini yang
akan menjadi nilai tambah dari
Proper.
Pada saat yang
sama sudah harus dirancang perubahan pada jangka
menengah dan panjangnya.
§ Stakeholder
sebaiknya diperluas bukan hanya internal,
namun juga
eksternal.
Peran stakeholder
disini bukan hanya dalam bentuk kehadiran dalam
pertemuan,
namun benar-‐benar memberikan dukungan yang
konkrit untuk
turut mendorong perubahan.