Policy brief ini membahas tentang pentingnya penelitian dalam proses perumusan kebijakan publik yang berkualitas. Ada beberapa kendala dalam memanfaatkan hasil penelitian antara lain adanya gap besar antara peneliti dan pembuat kebijakan, hasil penelitian yang kurang jelas, dan ketidaksesuaian waktu antara penelitian dan proses kebijakan. Policy brief dapat menjadi solusi untuk mengatasi kendala tersebut karena b
1. THE POLICY BRIEF
Tri Widodo W. Utomo, SH, MA
PKMK-
PKMK-LAN Dr. Asropi, SIP, MSi
2. Penelitian dan Kebijakan
Kebijakan publik yang berkualitas
adalah kebijakan yang dirumuskan
berdasarkan data-data empiris tentang
permasalahan yang melatarbelakangi
kebijakan tersebut.
Hasil penelitian merupakan sumber
penting bagi perumus kebijakan dalam
proses perumusan kebijakan publik.
3. Penelitian dan Kebijakan
Permasalahan dalam pemanfaatan hasil penelitian (Agus
Dwiyanto):
Gap yang sangat besar antara riset dan pembuatan
kebijakan
Aktor yang terlibat, bahasa, logika yang dipakai
berbeda.
Hasil riset sosial sering tidak jelas dan tegas.
tegas.
Riset sering gagal menjelaskan hubungan kausal.
Policy implications tidak dirumuskan dengan baik.
Peneliti gagal merekemondasi ”what to do and how to
do it”
4. Penelitian dan Kebijakan
Permasalahan dalam pemanfaatan hasil penelitian
(Lanjutan):
Presentasi yang tidak memadai:
memadai:
Pembuat kebijakan tidak terbiasa membaca laporan dan
buku.
Pembuat kebijakan “biasanya sok sibuk”, tidak suka laporan
yang panjang dan lama.
Bahasa yang dipergunakan terlalu teknis dan sulit dimengerti
oleh aktor kebijakan.
Informasi dan rekomendasi terlalu umum tidak “tidak
directive dan kontekstual” dengan posisi pengambil
kebijakan. Peneliti sering tidak mengidentifikasi kliennya dg
jelas.
5. Penelitian dan Kebijakan
Timing
Hasil riset datang ketika pesta sudah selesai.
Birokrasi bekerja dengan siklus anggaran yang jelas
(siklus kebijakan). Siklus penelitian berbeda dengan
siklus kebijakan
Hasil riset gagal memberi inspirasi pada birokrat
dan politisi untuk membuat program dan kebijakan
yang menghasilkan anggaran yang besar. Implikasi
kebijakan tidak teridentifikasi dengan baik
Hasil riset sering tidak mampu memberi pencerahan
pada birokrat dan politisi mengenai keterkaitan
antara kepentingan mereka dengan policy reforms
7. Policy brief: Keunggulan
Ringkas, sederhana, tampilan menarik, banyak
gambar shg tidak perlu berpikir, handy, dsb.
Bisa segera dibuat tanpa menunggu hasil riset
selesai sehingga bisa disampaikan pada saat
yang tepat
Dirancang secara spesifik memenuhi kebutuhan
informasi dari policy makers tertentu. Orientasi
pada pengguna sangat kuat
Bisa menggambarkan logika kebijakan secara
mudah (masalah kebijakan, sebab munculnya
masalah, dan pilihan tindakan yang tersedia)
(Agus Dwiyanto, n.d.)
8. Policy brief: Pengertian
The policy brief is a document that outlines the
rationale for choosing a particular policy
alternative or course of action in a current policy
debate (Young & Quinn, n.d.).
The Policy Brief is a “short, neutral summary of
what is known about a particular issue or
problem. Policy briefs are a form of report
designed to facilitate policy-making”
(Eisele, 2006).
9. Policy brief: Tujuan
Untuk meyakikan audience tentang pentingnya
masalah yang menjadi fokus pembahasan dan
pentingnya mengadopsi alternatif tindakan
yang disarankan.
Tujuan utama adalah memberikan penilaian
secara ringkas tentang pilihan-pilihan
kebijakan terkait isu-isu tertentu kepada
pembuat kebijakan yang tertentu pula (a
specific policy-maker audience) (Eisele, n.d.).
10. Bagaimana karakter Policy brief
yang credible?
FOCUSED
PRACTICAL AND FEASIBLE
PROFESSIONAL, NOT ACADEMIC
PROMOTIONAL
EVIDENCED-BASED
ACCESSIBLE LIMITED
UNDERSTANDABLE
SUCCINT
11. Karakter Policy Brief yang Credible
FOCUSED
Seluruh aspek dalam
policy brief harus
fokus pada
pencapaian tujuan
untuk memuaskan
target audience.
12. Karakter Policy Brief yang Credible
PROFESSIONAL, NOT ACADEMIC
Audience policy brief lebih berkepentingan
terhadap perspektif penulis tentang masalah
dan solusi yang berbasis pada bukti-bukti
baru, dari pada terhadap prosedur ilmiah
yang diterapkan dalam proses pengupulan
data-data.
13. Karakter Policy Brief yang Credible
EVIDENCED-BASED
Yang diharapkan Audience dari policy
brief, selain argumen yang rasional, juga
dukungan bukti adanya permasalahan
dan konsekuensi dari pemilihan terhadap
solusi tertentu
14. Karakter Policy Brief yang Credible
LIMITED
Karena faktor ruang yang
terbatas, policy brief mesti difokuskan
hanya pada satu masalah tertentu saja.
15. Karakter Policy Brief yang Credible
SUCCINT
Policy brief tidak memerlukan banyak
halaman, cukup 6-8 halaman yang
memuat sekitar 3000 kata.
16. Karakter Policy Brief yang Credible
UNDERSTANDABLE
Policy brief mesti mudah difahami, baik
dari segi kejelasan dan kesederhanaan
bahasa, maupun dari penjelasan dan
alasan yang dikembangkan di dalamnya.
17. Karakter Policy Brief yang Credible
ACCESSIBLE
Dokumen policy brief mesti mudah
digunakan oleh target audience.
18. Karakter Policy Brief yang Credible
PROMOTIONAL
tampilan dokumen policy brief harus
mengesankan dan menarik minat target
audience untuk membacanya.
19. Karakter Policy Brief yang Credible
PRACTICAL AND FEASIBLE
argumen yang dikembangkan dalam
policy brief harus didasarkan pada hal-
hal yang benar-benar terjadi. Selain
itu, rekomendasi yang ditawarkan juga
mudah diterapkan oleh target audience.
20. Common Structural Elements of a Policy
Brief
Title of the paper
Executive summary
Context and importance of the problem
Critique of policy option(s)
Policy recommendations
Sources consulted or recommended
21. Struktur Policy Brief
Judul
Ringkasan
Eksekutif
Konteks dan Arti
Penting Masalah
Kritik terhadap
Kebijakan
Rekomendasi
Kebijakan
Referensi
23. Ringkasan Eksekutif
Cukup antara 1 -2 paragraf
Memuat:
Gambaran masalah
Alasan mengapa kebijakan yang ada harus
diubah
Rekomendasi untuk tindakan
24. Konteks & Arti Penting Masalah
Merupakan pendahuluan dan pondasi bagi
policy brief, yang memuat:
Rumusan masalah atau fokus dari isu
Overview pendek tentang akar penyebab
masalah
Pernyataan yang jelas tentang implikasi
kebijakan dari masalah yang ada.
25. Kritik terhadap Kebijakan
Bagian ini memuat:
-Overview pendek tentang kebijakan
yang menjadi fokus pembahasan
-Penjelasan tentang penyebab
kegagalan dari pendekatan yang
sedang diterapkan
26. Rekomendasi Kebijakan
Memuat:
- Usulan perbaikan kebijakan dalam
bentuk langkah-langkah khusus
- Terkadang juga meliputi paragrap
penutup yang memberikan penekanan
kembali pentingnya tindakan
perubahan.