SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  4
Télécharger pour lire hors ligne
REAKTUALISASI PANCASILA SEBAGAI JALAN UTAMA
                     KEBANGKITAN INDONESIA
                               Oleh : Twedy Noviady Ginting1

        Peringatan Hari Lahirnya Pancasila 1 Juni 2012 sepatutnya menjadi „oase‟ di tengah-
tengah kondisi kehidupan berbangsa dan bernegara yang memprihatinkan. Berbagai peristiwa
yang terjadi akhir-akhir ini memunculkan keprihatinan mendalam bagi kehidupan kolektif
kita sebagai sebuah bangsa. Berbagai aksi destruktif ormas-ormas yang mengusung „bendera‟
keagamaan dan primordial hingga pengebirian hak-hak kaum minoritas untuk beribadah
mencerminkan adanya krisis kebangsaan dalam masyarakat yang berbhineka ini.

       Krisis kebangsaan tersebut mencerminkan pula telah terjadinya pengingkaran
terhadap ideologi negara, yakni Pancasila. Ideologi yang disampaikan oleh Presiden pertama
RI Soekarno pada hari lahirnya Pancasila tanggal 1 Juni 1945 itu telah menjamin
kebhinekaan yang ada di masyarakat Indonesia. Keberagaman yang muncul di Indonesia
merupakan konsekuensi logis dari latar belakang historis dan geografis nusantara. Nenek
moyang kita pun telah menyadari hal tersebut sehingga pujangga besar Majapahit, Mpu
Tantular, membuat slogan “Bhineka Tunggal Ika” yang berarti berbeda-beda tetapi tetap satu
jua.

        Para founding fathers pun mengakomodir slogan Mpu Tantular tersebut dan
dilekatkan pada lambang Negara Indonesia, Garuda Pancasila. Pancasila dalam beberapa
silanya juga sangat akomodatif terhadap keberagaman yang ada di masyarakat Indonesia.
Lalu mengapa kini banyak muncul konflik berdarah serta gerakan politik yang bertujuan
merusak keberagaman masyarakat ?

Liberalisme Ekstrim versus Fundamentalisme Ekstrim

       Rupa-rupanya ideologi negara yang sangat sesuai dengan kondisi obyektif bangsa ini
telah dilupakan oleh sebagian komponen bangsa. Di era reformasi ini yang menjamin
kebebasan berpendapat ternyata menimbulkan konsekuensi negatif yaitu banyak bermunculan
ideologi-ideologi yang menafikan kebhinekaan, bahkan bertujuan mengganti ideologi negara
yang diwariskan oleh founding fathers.

       Selain kemunculan ideologi-ideologi yang berbasiskan pada fundamentalisme agama
yang anti kebhinekaan serta memicu berbagai tindak kekerasan, era reformasi juga telah
melahirkan efek negatif lainnya, yakni merasuknya faham liberalisme ekstrim dalam
kehidupan ekonomi, politik, sosial dan budaya masyarakat Indonesia. Liberalisasi tidak
terkendali di ranah ekonomi hampir menjerumuskan bangsa ini menjadi sekedar “bangsa
kuli” yang menyediakan sumber daya alam, tenaga kerja serta pasar bagi kepentingan
ekonomi pihak asing. Dominasi asing dalam pengelolaan sumber daya nasional, jumlah
nominal utang luar dan dalam negeri yang membengkak, serta kehancuran industri nasional

1
    Ketua Presidium GMNI periode 2011 - 2013
akibat kesepakatan perdagangan bebas (free trade) antara pemerintah dengan beberapa
negara seakan melengkapi kekhawatiran akan terjerumusnya bangsa ini menjadi “kuli di
negeri sendiri” serta “kuli diantara bangsa-bangsa”.

        Liberalisasi ekstrim juga merasuk dalam bidang politik, sosial dan budaya yang
mewujud pada pola oligarki politik dan pemburu rente di kalangan elit politik, serta
mewabahnya “penyakit” hedonisme dan konsumerisme dalam kehidupan anak bangsa.
Amandemen UUD 1945 yang akhirnya melahirkan “UUD 2002” telah memberi “lampu
hijau” bagi penetrasi liberalisme ekstrim dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

        Masifnya penerapan sistem liberal secara tidak langsung telah menyuburkan pula
faham fundamentalisme agama yang ekstrim. Berbagai ekses dari liberalisme seperti
terjajahnya ekonomi nasional oleh korporasi asing, krisis kesejahteraan yang semakin akut,
merajalelanya korupsi dalam kompetisi politik telah memicu ketidakpercayaan sebagian
kalangan kepada ideologi atau dasar negara yang mereka anggap tidak mampu menangkal
pengaruh liberalisme.

       Akhirnya pilihan mereka jatuh pada ideologi-ideologi fundamentalisme ekstrim yang
dianggap bisa melawan hegemoni liberalisme ekstrim dalam semua aspek kehidupan. Namun
yang menyedihkan adalah, gerakan-gerakan kaum fundamentalis ini juga tidak kalah
membahayakannya dengan liberalisme, karena sebagian dari mereka memiliki metode
perjuangan absurd, seperti aksi-aksi teror bom, perlawanan bersenjata, gerakan “cuci otak”
serta perbuatan kriminal lainnya. Selain itu gerakan fundamentalis juga kian lekat dengan
aksi-aksi intimidatif yang ditujukan pada kaum minoritas dan dapat diartikan juga sebagai
penolakan terhadap kebhinekaan bangsa.

Reaktualisasi Pancasila

       Kehadiran ideologi liberalisme ekstrim dan fundamentalisme ekstrim yang membawa
malapetaka bagi kehidupan bangsa sesungguhnya dapat dihindari apabila pemegang otoritas
kekuasaan negeri ini menjalankan Pancasila dan UUD 1945 secara konsisten. Kemunculan
beragam kelompok yang berideologi fundamentalis dan menghalalkan kekerasan merupakan
dampak dari ketidakkonsistenan aparatur Negara dalam mengimplementasikan Pancasila dan
UUD 1945. Di sisi lain, arus liberalisasi tidak dapat mereka bendung. Hal itulah yang
menyebabkan kaum fundamentalis seakan mendapat peluang untuk hadir di tengah mereka
yang menjadi korban liberalisasi serta merasa tidak menemukan ekspresi perlawanan yang
memadai dari ideologi Pancasila terhadap liberalisme.

        Solusi dari semua itu adalah reaktualisasi Pancasila sebagai ideologi negara untuk
merealisasikan cita-cita kemerdekaan dan tujuan nasional bangsa Indonesia serta menjamin
kebhinekaan untuk menangkal pengaruh negatif dari ideologi-ideologi asing yang tidak
sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia. Peringatan 67 tahun hari Lahir Pancasila, 111
tahun kelahiran dan 42 tahun wafatnya Bung Karno Sang Penggali Pancasila harus menjadi
momentum dalam rangka memprioritaskan agenda reaktualisasi Pancasila sebagai pandangan
hidup berbangsa dan bernegara. Harus ada proses internalisasi, enkulturasi dan sosialisasi
nilai-nilai Pancasila dalam semua lapisan masyarakat Indonesia. Pendidikan Pancasila yang
kini dihilangkan dari kurikulum pendidikan perlu dihidupkan kembali dan jangan hanya
menjadi bagian dari mata pelajaran lain. Sehingga melalui proses pendidikan kesadaran dan
kebanggaan berbangsa Indonesia tumbuh, khususnya nation and character building,
kesadaran bela negara, kemampuan menyaring pengaruh budaya dari luar, penghargaan atas
kekayaan dan kreativitas bangsa. Namun perlu dihindari cara-cara dogmatis yang pernah
dilakukan rezim Orde Baru dulu.

         Kita harus mampu mewujudkan cita-cita Pancasila yakni cita-cita kemerdekaan
dengan dua pilar utama. Pertama, kemerdekaan ekonomi dan politik dalam bentuk
kemandirian dan kemampuan untuk berdikari secara ekonomi dan politik. Kedua,
kemerdekaan eksistensial berupa kemampuan untuk mewujudkan dirinya sendiri, untuk
menjalani hidup sendiri lepas dari ketergantungan dengan orang atau pihak lain. Wujud dari
cita-cita moral ini diungkapkan dalam bentuk menjadi tuan atas diri sendiri dan menjadi tuan
atas miliknya sendiri2.

        Pancasila dioperasionalisasikan terutama mengembangkannya sebagai sebuah sistem
ekonomi yang bertumpu pada kekuatan rakyat Indonesia. Dalam membangun sistem ekonomi
Pancasila, ekonomi Indonesia harus dibangun tanpa menggantungkan pada kekuatan ekonomi
asing, baik utang luar negeri maupun produk impor. Modal asing hanyalah faktor pendukung
ekonomi nasional bukan tulang punggung pembangunan ekonomi nasional. Kekuatan
ekonomi Indonesia adalah pada rakyat, baik tenaga kerjanya, alat produksinya, maupun
pasarnya yang potensial. Oleh karena itu, ekonomi Indonesia harus tertuju pada penguatan
kekuatan ekonomi rakyat yang berupa modal, menajemen, keterampilan, teknologi,
kemitraan, informasi dan pengembangan pasar.

       Yang tak kalah penting adalah konsistensi seluruh lembaga Negara dalam
mengimplementasikan Pancasila sebagai dasar Negara yang final. Terlebih kedudukan
Pancasila telah memiliki legitimasi filosofis, yuridis dan politis yakni kesepakatan The
Founding Fathers kita pada tanggal 18 Agustus 1945 yang telah menetapkan Pancasila
sebagai dasar filsafat negara, sebagai ideologi bangsa dan negara Indonesia serta tercantum
dalam tertib hukum Indonesia. Sehingga Pancasila sebagai Staatsfundamental norm
(Notonagoro, 1975) memiliki konsekuensi bahwa nilai-nilai Pancasila secara yuridis harus
diderivasikan ke dalam UUD Negara Republik Indonesia dan seluruh peraturan perundang-
undangan lainnya.

       Nilai-nilai Pancasila juga harus tercermin dalam setiap kebijakan pemerintah.
Pancasila harus menjadi tolak-ukur filosofis dan ideologis bagi pembuatan dan pelaksanaan
semua kebijakan publik yang didasarkan atas kondisi, potensi, dan posisi riil wilayah
Republik Indonesia. Sehingga keberpihakan Negara kepada kesejahteraan rakyat dapat
dirasakan oleh seluruh rakyat Indonesia.

       Rakyat Indonesia menanti hadirnya Negara dalam kehidupan mereka. Konsekunsinya,
perubahan haluan dari liberalisme menuju pada substansi Pancasila 1 Juni 1945 mutlak
dibutuhkan guna mencapai tujuan-tujuan nasional yang termaktub dalam Pembukaan UUD

2
    Kasenda, Peter.2010. “Soekarno Muda”. Komunitas Bambu, Jakarta.
1945 serta menutup peluang munculnya faham keagamaan yang ekstrim. Sosialisasi empat
pilar kehidupan bernegara (Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika) yang
dilakukan lembaga Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI) tentu kita
sambut baik. Tetapi hendaknya hal tersebut perlu kita dorong menjadi gerakan bersama
sehingga tidak berhenti sebatas slogan atau jargon kosong tanpa konkretisasi. Semoga
peringatan Hari Lahir Pancasila kali ini dapat menjadi awal kebangkitan bangsa dari segala
krisis kesejahteraan dan kebangsaan yang mendera kita selama ini menuju Indonesia yang
kita cita-citakan, Indonesia yang adil dan makmur.

Contenu connexe

Dernier

Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaAbdiera
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaSABDA
 
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaDinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaEzraCalva
 
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptx
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptxLATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptx
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptxnataliadwiasty
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuHANHAN164733
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxLeniMawarti1
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxg66527130
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptxwongcp2
 
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfrpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfGugunGunawan93
 
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian KasihTeks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasihssuserfcb9e3
 
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...NiswatuzZahroh
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase D
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase DModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase D
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase DAbdiera
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdfWahyudinST
 
PPT kecerdasan emosi dan pengendalian diri.pptx
PPT kecerdasan emosi dan pengendalian diri.pptxPPT kecerdasan emosi dan pengendalian diri.pptx
PPT kecerdasan emosi dan pengendalian diri.pptxINyomanAgusSeputraSP
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfPPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfNatasyaA11
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.aechacha366
 
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfBuku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfWahyudinST
 
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.pptP_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.pptAfifFikri11
 

Dernier (20)

Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
 
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaDinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
 
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptx
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptxLATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptx
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptx
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
 
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfrpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
 
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian KasihTeks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
 
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase D
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase DModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase D
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase D
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
 
PPT kecerdasan emosi dan pengendalian diri.pptx
PPT kecerdasan emosi dan pengendalian diri.pptxPPT kecerdasan emosi dan pengendalian diri.pptx
PPT kecerdasan emosi dan pengendalian diri.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfPPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
 
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfBuku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
 
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.pptP_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
 

En vedette

Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)contently
 
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024Albert Qian
 
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie InsightsSocial Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie InsightsKurio // The Social Media Age(ncy)
 
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024Search Engine Journal
 
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
5 Public speaking tips from TED - Visualized summarySpeakerHub
 
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd Clark Boyd
 
Getting into the tech field. what next
Getting into the tech field. what next Getting into the tech field. what next
Getting into the tech field. what next Tessa Mero
 
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search IntentGoogle's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search IntentLily Ray
 
Time Management & Productivity - Best Practices
Time Management & Productivity -  Best PracticesTime Management & Productivity -  Best Practices
Time Management & Productivity - Best PracticesVit Horky
 
The six step guide to practical project management
The six step guide to practical project managementThe six step guide to practical project management
The six step guide to practical project managementMindGenius
 
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...RachelPearson36
 
Unlocking the Power of ChatGPT and AI in Testing - A Real-World Look, present...
Unlocking the Power of ChatGPT and AI in Testing - A Real-World Look, present...Unlocking the Power of ChatGPT and AI in Testing - A Real-World Look, present...
Unlocking the Power of ChatGPT and AI in Testing - A Real-World Look, present...Applitools
 
12 Ways to Increase Your Influence at Work
12 Ways to Increase Your Influence at Work12 Ways to Increase Your Influence at Work
12 Ways to Increase Your Influence at WorkGetSmarter
 
Ride the Storm: Navigating Through Unstable Periods / Katerina Rudko (Belka G...
Ride the Storm: Navigating Through Unstable Periods / Katerina Rudko (Belka G...Ride the Storm: Navigating Through Unstable Periods / Katerina Rudko (Belka G...
Ride the Storm: Navigating Through Unstable Periods / Katerina Rudko (Belka G...DevGAMM Conference
 
Barbie - Brand Strategy Presentation
Barbie - Brand Strategy PresentationBarbie - Brand Strategy Presentation
Barbie - Brand Strategy PresentationErica Santiago
 
Good Stuff Happens in 1:1 Meetings: Why you need them and how to do them well
Good Stuff Happens in 1:1 Meetings: Why you need them and how to do them wellGood Stuff Happens in 1:1 Meetings: Why you need them and how to do them well
Good Stuff Happens in 1:1 Meetings: Why you need them and how to do them wellSaba Software
 

En vedette (20)

Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
 
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
 
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie InsightsSocial Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
 
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
 
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
 
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
 
Getting into the tech field. what next
Getting into the tech field. what next Getting into the tech field. what next
Getting into the tech field. what next
 
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search IntentGoogle's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
 
How to have difficult conversations
How to have difficult conversations How to have difficult conversations
How to have difficult conversations
 
Introduction to Data Science
Introduction to Data ScienceIntroduction to Data Science
Introduction to Data Science
 
Time Management & Productivity - Best Practices
Time Management & Productivity -  Best PracticesTime Management & Productivity -  Best Practices
Time Management & Productivity - Best Practices
 
The six step guide to practical project management
The six step guide to practical project managementThe six step guide to practical project management
The six step guide to practical project management
 
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
 
Unlocking the Power of ChatGPT and AI in Testing - A Real-World Look, present...
Unlocking the Power of ChatGPT and AI in Testing - A Real-World Look, present...Unlocking the Power of ChatGPT and AI in Testing - A Real-World Look, present...
Unlocking the Power of ChatGPT and AI in Testing - A Real-World Look, present...
 
12 Ways to Increase Your Influence at Work
12 Ways to Increase Your Influence at Work12 Ways to Increase Your Influence at Work
12 Ways to Increase Your Influence at Work
 
ChatGPT webinar slides
ChatGPT webinar slidesChatGPT webinar slides
ChatGPT webinar slides
 
More than Just Lines on a Map: Best Practices for U.S Bike Routes
More than Just Lines on a Map: Best Practices for U.S Bike RoutesMore than Just Lines on a Map: Best Practices for U.S Bike Routes
More than Just Lines on a Map: Best Practices for U.S Bike Routes
 
Ride the Storm: Navigating Through Unstable Periods / Katerina Rudko (Belka G...
Ride the Storm: Navigating Through Unstable Periods / Katerina Rudko (Belka G...Ride the Storm: Navigating Through Unstable Periods / Katerina Rudko (Belka G...
Ride the Storm: Navigating Through Unstable Periods / Katerina Rudko (Belka G...
 
Barbie - Brand Strategy Presentation
Barbie - Brand Strategy PresentationBarbie - Brand Strategy Presentation
Barbie - Brand Strategy Presentation
 
Good Stuff Happens in 1:1 Meetings: Why you need them and how to do them well
Good Stuff Happens in 1:1 Meetings: Why you need them and how to do them wellGood Stuff Happens in 1:1 Meetings: Why you need them and how to do them well
Good Stuff Happens in 1:1 Meetings: Why you need them and how to do them well
 

REAKTUALISASI PANCASILA SEBAGAI JALAN UTAMA KEBANGKITAN INDONESIA

  • 1. REAKTUALISASI PANCASILA SEBAGAI JALAN UTAMA KEBANGKITAN INDONESIA Oleh : Twedy Noviady Ginting1 Peringatan Hari Lahirnya Pancasila 1 Juni 2012 sepatutnya menjadi „oase‟ di tengah- tengah kondisi kehidupan berbangsa dan bernegara yang memprihatinkan. Berbagai peristiwa yang terjadi akhir-akhir ini memunculkan keprihatinan mendalam bagi kehidupan kolektif kita sebagai sebuah bangsa. Berbagai aksi destruktif ormas-ormas yang mengusung „bendera‟ keagamaan dan primordial hingga pengebirian hak-hak kaum minoritas untuk beribadah mencerminkan adanya krisis kebangsaan dalam masyarakat yang berbhineka ini. Krisis kebangsaan tersebut mencerminkan pula telah terjadinya pengingkaran terhadap ideologi negara, yakni Pancasila. Ideologi yang disampaikan oleh Presiden pertama RI Soekarno pada hari lahirnya Pancasila tanggal 1 Juni 1945 itu telah menjamin kebhinekaan yang ada di masyarakat Indonesia. Keberagaman yang muncul di Indonesia merupakan konsekuensi logis dari latar belakang historis dan geografis nusantara. Nenek moyang kita pun telah menyadari hal tersebut sehingga pujangga besar Majapahit, Mpu Tantular, membuat slogan “Bhineka Tunggal Ika” yang berarti berbeda-beda tetapi tetap satu jua. Para founding fathers pun mengakomodir slogan Mpu Tantular tersebut dan dilekatkan pada lambang Negara Indonesia, Garuda Pancasila. Pancasila dalam beberapa silanya juga sangat akomodatif terhadap keberagaman yang ada di masyarakat Indonesia. Lalu mengapa kini banyak muncul konflik berdarah serta gerakan politik yang bertujuan merusak keberagaman masyarakat ? Liberalisme Ekstrim versus Fundamentalisme Ekstrim Rupa-rupanya ideologi negara yang sangat sesuai dengan kondisi obyektif bangsa ini telah dilupakan oleh sebagian komponen bangsa. Di era reformasi ini yang menjamin kebebasan berpendapat ternyata menimbulkan konsekuensi negatif yaitu banyak bermunculan ideologi-ideologi yang menafikan kebhinekaan, bahkan bertujuan mengganti ideologi negara yang diwariskan oleh founding fathers. Selain kemunculan ideologi-ideologi yang berbasiskan pada fundamentalisme agama yang anti kebhinekaan serta memicu berbagai tindak kekerasan, era reformasi juga telah melahirkan efek negatif lainnya, yakni merasuknya faham liberalisme ekstrim dalam kehidupan ekonomi, politik, sosial dan budaya masyarakat Indonesia. Liberalisasi tidak terkendali di ranah ekonomi hampir menjerumuskan bangsa ini menjadi sekedar “bangsa kuli” yang menyediakan sumber daya alam, tenaga kerja serta pasar bagi kepentingan ekonomi pihak asing. Dominasi asing dalam pengelolaan sumber daya nasional, jumlah nominal utang luar dan dalam negeri yang membengkak, serta kehancuran industri nasional 1 Ketua Presidium GMNI periode 2011 - 2013
  • 2. akibat kesepakatan perdagangan bebas (free trade) antara pemerintah dengan beberapa negara seakan melengkapi kekhawatiran akan terjerumusnya bangsa ini menjadi “kuli di negeri sendiri” serta “kuli diantara bangsa-bangsa”. Liberalisasi ekstrim juga merasuk dalam bidang politik, sosial dan budaya yang mewujud pada pola oligarki politik dan pemburu rente di kalangan elit politik, serta mewabahnya “penyakit” hedonisme dan konsumerisme dalam kehidupan anak bangsa. Amandemen UUD 1945 yang akhirnya melahirkan “UUD 2002” telah memberi “lampu hijau” bagi penetrasi liberalisme ekstrim dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Masifnya penerapan sistem liberal secara tidak langsung telah menyuburkan pula faham fundamentalisme agama yang ekstrim. Berbagai ekses dari liberalisme seperti terjajahnya ekonomi nasional oleh korporasi asing, krisis kesejahteraan yang semakin akut, merajalelanya korupsi dalam kompetisi politik telah memicu ketidakpercayaan sebagian kalangan kepada ideologi atau dasar negara yang mereka anggap tidak mampu menangkal pengaruh liberalisme. Akhirnya pilihan mereka jatuh pada ideologi-ideologi fundamentalisme ekstrim yang dianggap bisa melawan hegemoni liberalisme ekstrim dalam semua aspek kehidupan. Namun yang menyedihkan adalah, gerakan-gerakan kaum fundamentalis ini juga tidak kalah membahayakannya dengan liberalisme, karena sebagian dari mereka memiliki metode perjuangan absurd, seperti aksi-aksi teror bom, perlawanan bersenjata, gerakan “cuci otak” serta perbuatan kriminal lainnya. Selain itu gerakan fundamentalis juga kian lekat dengan aksi-aksi intimidatif yang ditujukan pada kaum minoritas dan dapat diartikan juga sebagai penolakan terhadap kebhinekaan bangsa. Reaktualisasi Pancasila Kehadiran ideologi liberalisme ekstrim dan fundamentalisme ekstrim yang membawa malapetaka bagi kehidupan bangsa sesungguhnya dapat dihindari apabila pemegang otoritas kekuasaan negeri ini menjalankan Pancasila dan UUD 1945 secara konsisten. Kemunculan beragam kelompok yang berideologi fundamentalis dan menghalalkan kekerasan merupakan dampak dari ketidakkonsistenan aparatur Negara dalam mengimplementasikan Pancasila dan UUD 1945. Di sisi lain, arus liberalisasi tidak dapat mereka bendung. Hal itulah yang menyebabkan kaum fundamentalis seakan mendapat peluang untuk hadir di tengah mereka yang menjadi korban liberalisasi serta merasa tidak menemukan ekspresi perlawanan yang memadai dari ideologi Pancasila terhadap liberalisme. Solusi dari semua itu adalah reaktualisasi Pancasila sebagai ideologi negara untuk merealisasikan cita-cita kemerdekaan dan tujuan nasional bangsa Indonesia serta menjamin kebhinekaan untuk menangkal pengaruh negatif dari ideologi-ideologi asing yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia. Peringatan 67 tahun hari Lahir Pancasila, 111 tahun kelahiran dan 42 tahun wafatnya Bung Karno Sang Penggali Pancasila harus menjadi momentum dalam rangka memprioritaskan agenda reaktualisasi Pancasila sebagai pandangan hidup berbangsa dan bernegara. Harus ada proses internalisasi, enkulturasi dan sosialisasi nilai-nilai Pancasila dalam semua lapisan masyarakat Indonesia. Pendidikan Pancasila yang
  • 3. kini dihilangkan dari kurikulum pendidikan perlu dihidupkan kembali dan jangan hanya menjadi bagian dari mata pelajaran lain. Sehingga melalui proses pendidikan kesadaran dan kebanggaan berbangsa Indonesia tumbuh, khususnya nation and character building, kesadaran bela negara, kemampuan menyaring pengaruh budaya dari luar, penghargaan atas kekayaan dan kreativitas bangsa. Namun perlu dihindari cara-cara dogmatis yang pernah dilakukan rezim Orde Baru dulu. Kita harus mampu mewujudkan cita-cita Pancasila yakni cita-cita kemerdekaan dengan dua pilar utama. Pertama, kemerdekaan ekonomi dan politik dalam bentuk kemandirian dan kemampuan untuk berdikari secara ekonomi dan politik. Kedua, kemerdekaan eksistensial berupa kemampuan untuk mewujudkan dirinya sendiri, untuk menjalani hidup sendiri lepas dari ketergantungan dengan orang atau pihak lain. Wujud dari cita-cita moral ini diungkapkan dalam bentuk menjadi tuan atas diri sendiri dan menjadi tuan atas miliknya sendiri2. Pancasila dioperasionalisasikan terutama mengembangkannya sebagai sebuah sistem ekonomi yang bertumpu pada kekuatan rakyat Indonesia. Dalam membangun sistem ekonomi Pancasila, ekonomi Indonesia harus dibangun tanpa menggantungkan pada kekuatan ekonomi asing, baik utang luar negeri maupun produk impor. Modal asing hanyalah faktor pendukung ekonomi nasional bukan tulang punggung pembangunan ekonomi nasional. Kekuatan ekonomi Indonesia adalah pada rakyat, baik tenaga kerjanya, alat produksinya, maupun pasarnya yang potensial. Oleh karena itu, ekonomi Indonesia harus tertuju pada penguatan kekuatan ekonomi rakyat yang berupa modal, menajemen, keterampilan, teknologi, kemitraan, informasi dan pengembangan pasar. Yang tak kalah penting adalah konsistensi seluruh lembaga Negara dalam mengimplementasikan Pancasila sebagai dasar Negara yang final. Terlebih kedudukan Pancasila telah memiliki legitimasi filosofis, yuridis dan politis yakni kesepakatan The Founding Fathers kita pada tanggal 18 Agustus 1945 yang telah menetapkan Pancasila sebagai dasar filsafat negara, sebagai ideologi bangsa dan negara Indonesia serta tercantum dalam tertib hukum Indonesia. Sehingga Pancasila sebagai Staatsfundamental norm (Notonagoro, 1975) memiliki konsekuensi bahwa nilai-nilai Pancasila secara yuridis harus diderivasikan ke dalam UUD Negara Republik Indonesia dan seluruh peraturan perundang- undangan lainnya. Nilai-nilai Pancasila juga harus tercermin dalam setiap kebijakan pemerintah. Pancasila harus menjadi tolak-ukur filosofis dan ideologis bagi pembuatan dan pelaksanaan semua kebijakan publik yang didasarkan atas kondisi, potensi, dan posisi riil wilayah Republik Indonesia. Sehingga keberpihakan Negara kepada kesejahteraan rakyat dapat dirasakan oleh seluruh rakyat Indonesia. Rakyat Indonesia menanti hadirnya Negara dalam kehidupan mereka. Konsekunsinya, perubahan haluan dari liberalisme menuju pada substansi Pancasila 1 Juni 1945 mutlak dibutuhkan guna mencapai tujuan-tujuan nasional yang termaktub dalam Pembukaan UUD 2 Kasenda, Peter.2010. “Soekarno Muda”. Komunitas Bambu, Jakarta.
  • 4. 1945 serta menutup peluang munculnya faham keagamaan yang ekstrim. Sosialisasi empat pilar kehidupan bernegara (Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika) yang dilakukan lembaga Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI) tentu kita sambut baik. Tetapi hendaknya hal tersebut perlu kita dorong menjadi gerakan bersama sehingga tidak berhenti sebatas slogan atau jargon kosong tanpa konkretisasi. Semoga peringatan Hari Lahir Pancasila kali ini dapat menjadi awal kebangkitan bangsa dari segala krisis kesejahteraan dan kebangsaan yang mendera kita selama ini menuju Indonesia yang kita cita-citakan, Indonesia yang adil dan makmur.