SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  29
“Barisan dan deret”
&
“persamaan kuadrat”
Khairul Umam
Puspa Ristina Kusumawardani
Nur Laili Mustofa
>201010060311104<
>201010060311115<
>201010060311122<
Jurusan Matematika & Komputasi
FKIP-UMM
2010
Materi
Barisan & Deret
Pola Bilangan
Barisan Bilangan
Barisan Aritmetika
Barisan geometri
Deret
Deret Aritmatika
Deret Geometri
Penerapan Pola, Barisan, dan
Deret Bilangan
Persamaan Kuadrat
Pengertian
Penyelesaian Persamaan
Kuadrat
 Memfaktorkan
 Melengkapkan kuadrat
sempurna
 Rumus Formula (ABC)
Pola Bilangan
Pola bilangan adalah aturan yang digunakan
untuk membentuk kelompok bilangan. Ada banyak
macam pola bilangan. Seperti pola berikut:
1. Bilangan asli = n
2. Bilangan genap = 2 x n
3. Bilangan ganjil = 2n-1
4. Bilangan persegi = n2
5. Bilangan segitiga = n(n+1) : 2
6. Bilangan persegi panjang = n(n+1)
7. Bilangan segitiga pascal = 2(n-1)
Barisan Bilangan
Barisan Bilangan adalah urutan bilangan. Bilangan-
bilangan yang menyusun barisan disebut suku. Contoh:
Barisan Aritmetika
Barisan Aritmetika adalah suatu bilangan yang suku
selanjutnya diperoleh dengan menambah atau mengurangi
dengan suatu bilangan yang tetap kepada suku sebelumnya.
Bilangan yang tetap itu disebut beda.
Maka bisa diambil kesimpulan, mencari beda pada bilangan
artimatika adalah b=Un-U(n-1).
• Jika b > 0 = barisan aritmetika naik
• Jika b < 0 = barisan aritmetika turun
Menentukan Rumus Suku ke-n Suatu
Barisan Aritmetika
A. Menentukan suku ke-n dengan pola
Untuk menentukan suku tertentu dari suatu barisan
bilangan, diperlukan pola tertentu untuk mempermudahnya.
Pola tersebut merupakan rumus aljabar yang
menghubungkan barisan bilangan yang diketahui dengan
barisan bilangan asli.
B. Menentukan suku ke-n dengan rumus
Misalkan barisan aritmetika dengan suku pertama a dan
beda b. Suku ke-n (Un) barisan tersebut adalah:
U1 = a
U2 = a + b = a + (2-1) b
U3 = a + 2b = a + (3-1) b
Un = ……………………………a + (n-1) b
Jadi untuk menentukan suku ke-n dari barisan aritmetika
digunakan rumus:
Un = a + (n-1)b
Dengan:
Un = Suku ke-n
a = Suku pertama
b = Beda
n = banyak suku
Barisan Geometri
Barisan bilangan yang suku-suku berikutnya diperoleh
dari hasil kali suku sebelumnya dengan bilangan tetap yang
tidak sama dengan nol dinamakan barisan geometri.
Bilangan tetap tersebut dinamakan pembanding (rasio).
Jika suku pertama dinyatakan dengan a, maka bentuk umum
barisan geometri adalah:
a, ar , ar2
, ar3, . . .arn-1
r rr rr
Dengan:
Un = Suku ke-n
a = Suku pertama
r = Rasio
n = banyak suku
Menentukan Rumus Suku ke-n
Suatu Barisan Geometri
Misalkan barisan geometri dengan suku pertama a dan
rasio r. Suku ke-n (Un ) barisan tersebut adalah
• U1 = a = a x r1-1
• U2 = a x r1 = a x r2-1
• U3 = a x r2 = a x r3-1
• Un = …………………a x rn-1
Jadi untuk menentukan suku ke-n dari barisan aritmetika
digunakan rumus:
Un = a x rn-1
Deret Bilangan
Deret Bilangan adalah penjumlahan dari suku-suku
barisan bilangan.
A. Deret Aritmetika
Deret Aritmetika adalah penjumlahan suku-suku dari
barisan aritmetika . Jadi bentuk umum deret Aritmetika
adalah:
a = suku awal (U1)
b = beda
n = banyak suku
+ ++ ++ +
Contoh: 2 + 6 + 10 + 14 + 18
Jumlah n Suku Pertama Deret
Aritmetika
Kita dapat menentukan suku-suku pada deret aritmetika
dengan rumus. Misalkan, jumlah n suku pertama deret
tersebut dilambangkan dengan Sn maka:
Dengan:
= Jumlah n suku pertama
n = Banyak suku
b = Beda
a = Suku pertama
Rumus tersebut didapat dari:
Sn = a + (a + b) + ... + (a + (n – 2)b) + (a + (n – 1)b)
Sn = (a + (n – 1)b) + (a + (n – 2)b) + ... + (a + b) + a
2Sn = (2a + (n – 1)b) + (2a + (n – 1)b) + ... + (2a + (n – 1)b)
+
n faktor sama
Didapat:
maka
Jadi, jumlah n suku pertama deret aritmetika adalah
Karena Un = a + (n-1)b, rumus Sn dapat dituliskan sebagai berikut:
B. Deret Geometri
Jika adalah bentuk
dari barisan geometri, maka penjumlahan dari bentuk
barisan geometri tersebut di sebut Deret Geometri. Jadi
deret geometri adalah penjumlahan dari suku-suku baris
geometri. Bentuk umumnya adalah:
Dengan:
a = Suku pertama
r = Rasio
n = Banyak suku
Jumlah n Suku Pertama Deret
Aritmetika
Misalkan, jumlah n suku pertama deret geometri
dilambangkan dengan Sn maka berlaku hubungan berikut:
Untuk r>1
Untuk r<1
Dengan:
Sn = jumlah n suku pertama deret geometri
a = Suku pertama
r = Rasio
n = banyak suku
Penerapan Pola, Barisan, dan
Deret Bilangan
Untuk memahami penerapan pola, barisan dan deret
Bilangan, kita dapat perhatikan contoh berikut!
Gambar tersebut adalah persegi. Dimana titik tengah
persegi ABCD membentuk persegi EFGH, titik tengah
persegi EFGH membentuk persegi IJKL, dan seterusnya.
Jika panjang sisi AB adalah 1 satuan, maka kita dapat
menentukan panjang persegi ke-n dengan menggunakan
rumus aljabar suku ke-n.
A B
CD
E
F
G
H
I J
KL
Dari gambar:
Persegi terluar
Persegi ke-2
Persegi ke-3
Persegi ke-n
Dari panjang-panjang persegi tersebut didapat barisan bilangan berikut:
A B
CD
F
G
H
I J
KL
Sehingga didapat suatu barisan geometri, sebab:
Pengertian
• Persamaan kuadrat adalah suatu persamaan yang pangkat
tertinggi dari variabelnya adalah 2.
• Bentuk umum persamaan kuadrat adalah ax2 + bx + c = 0
dengan a,b,c ∈ R di mana R adalah himpunan bilangan real dan
a ≠ 0 .
• Contoh :
x2 − 4 = 0 ,
x2 − 9x = 0,
x2 + 7x = 10 dan lain sebagainya.
Penyelesaian Persamaan Kuadrat
• Nilai pengganti x yang memenuhi persamaan kuadrat
ax2 + bx + c = 0 disebut penyelesaian persamaan kuadrat.
• Beberapa cara untuk menyelesaikan (mencari akar-akar)
persamaan kuadrat :
1. Memfaktorkan
2. Melengkapkan kuadrat sempurna
3. Menggunakan rumus kuadrat (rumus abc)
Memfaktorkan
 Sebelum akan dibahas mengenai aturan faktor nol.
 Aturan faktor nol menyatakan bahwa hasil kali sebarang
bilangan dengan bilangan nol adalah nol.
Misalkan 2 × 0 = 0, 0 × 9 = 0 atau 0 × 0 = 0.
 Jadi jika hasil kali dua bilangan sama dengan nol maka salah
satu atau kedua bilangan tersebut adalah nol.
 Secara simbolik dinyatakan bahwa
jika ab = 0 maka a = 0 atau b = 0 .
 Kata atau pada ” a = 0 atau b = 0 ” berarti bahwa salah satu
dari a atau b sama dengan nol atau bisa jadi kedua-duanya
sama dengan nol.
• Dengan menggunakan aturan faktor nol, tentukanlah
penyelesaian persamaan kuadrat berikut ini.
a. 4x2 − 32x = 0
b.
d. x2 + 5x + 6 = 0
• Persamaan kuadrat 4x2 − 32x = 0
dapat diubah menjadi 4x(x − 8) = 0
dengan menggunakan aturan distributif.
• Selanjutnya dengan menggunakan aturan faktor nol akan
diperoleh
4x = 0 atau x − 8 = 0
• Sehingga diperoleh x = 0 atau x = 8 .
• Jadi penyelesaian persamaan kuadrat 4x2 − 32x = 0
adalah x = 0 atau x = 8
Penyelesaian:
 Sekarang bagaimana penyelesaian persamaan kuadrat
x2 + 5x + 6 = 0 ?
 Untuk memahami penyelesaian persamaan kuadrat
tersebut, kita akan menggunakan alat peraga berikut ini.
 Buatlah sebuah persegi dan persegi panjang seperti
gambar 1
berikut ini.
a) b) c)
1
x2
x
x x
1
1
• Persegi (a) menyatakan banyaknya x2 , persegi panjang (b)
menyatakan banyaknya x dan persegi (c) menyatakan
konstanta.
• Oleh karena itu untuk menyatakan persamaan x2 + 5x + 6 = 0
dibutuhkan 1 bangun (a), 5 bangun (b) dan 6 bangun (c)
seperti berikut ini.
• Dari persegi dan persegi panjang tersebut, bentuklah sebuah
persegi panjang baru seperti gambar berikut dengan ukuran
luas yang sama.
x +3
x +2
• Persegi yang baru terbentuk mempunyai panjang dan lebar
masing-masing
(x + 2) dan (x + 3), sehingga ukuran luasnya (x + 2)(x + 3).
• Jadi persamaan kuadrat x2 + 5x + 6 = 0 sama dengan
persamaan (x + 2)(x + 3) = 0 .
• Dengan demikian untuk menyelesaikan persamaan kuadrat
tersebut akan lebih mudah.
• Denganmenggunakan aturan faktor nol diperoleh
(x + 2) = 0 atau (x + 3) = 0 .
• Jadi penyelesaian persamaan kuadrat x2 + 5x + 6 = 0
adalah x = −2 atau x = −3.
• Jadi secara umum, jika x1 dan x2 merupakan penyelesaian
suatu persamaan kuadrat maka persamaan kuadrat tersebut
adalah
x2 - x ( x1 + x2 )+ x1 . x2 = 0.
• Cara menyelesaikan persamaan kuadrat di atas disebut
menyelesaikan persamaan kuadrat dengan cara menfaktorkan
Melengkapkan Kuadrat Sempurna
• Ubahlah persamaan kuadrat semula dalam bentuk
(x + p)2 = q, dengan q 0
• Tentukan akar-akar persamaan kuadrat itu sesuai dengan
bentuk persamaan yang terakhir.
• (x + p) = , atau x = -pq q
Rumus abc (Al-khawarizmi)
• Untuk menentukan akar-akar persamaan kuadrat ax² + bx +
c = 0 adalah dengan menggunakan rumus kuadrat atau sering
disebut rumus abc.
• Rumus persamaan kuadrat dapat diperoleh dengan cara
sebagai berikut : (cobalah melengkapi)
• ax2 + bx + c = 0
 ax2 + bx = - c

2
22
4a
4acb
2a
b
x

Rumus abc (Al-khawarizmi)
• Jika ax2 + bx + c = 0, dengan a, b,c ∈ R, a 0
• Maka
2a
4acbb
x
2
12
Barisan & deret persamaan kuadrat (kelompok 14)

Contenu connexe

Tendances

Statistika Matematika kelas X
Statistika Matematika kelas XStatistika Matematika kelas X
Statistika Matematika kelas XKhansha Hanak
 
Deret aritmatika
Deret aritmatikaDeret aritmatika
Deret aritmatikazi0604
 
Lingkaran(PPT)
Lingkaran(PPT)Lingkaran(PPT)
Lingkaran(PPT)Mathbycarl
 
Soal dan Pembahasan POLINOMIAL Matematika SMA kelas XI
Soal dan Pembahasan POLINOMIAL Matematika SMA kelas XISoal dan Pembahasan POLINOMIAL Matematika SMA kelas XI
Soal dan Pembahasan POLINOMIAL Matematika SMA kelas XIMillenia Anjali
 
SOAL MENENTUKAN PUSAT DAN JARI-JARI LINGKARAN
SOAL MENENTUKAN PUSAT DAN JARI-JARI LINGKARANSOAL MENENTUKAN PUSAT DAN JARI-JARI LINGKARAN
SOAL MENENTUKAN PUSAT DAN JARI-JARI LINGKARANDzaki Rafara
 
B. 2. suku tengah pada barisan aritmetika
B. 2.  suku tengah pada barisan aritmetikaB. 2.  suku tengah pada barisan aritmetika
B. 2. suku tengah pada barisan aritmetikaSMKN 9 Bandung
 
Ppt persamaan kuadrat
Ppt persamaan kuadratPpt persamaan kuadrat
Ppt persamaan kuadratfajarcoeg
 
2 peluang-l-a-s-kaidah-pencacahan-dan-faktorial-hanya-soal
2 peluang-l-a-s-kaidah-pencacahan-dan-faktorial-hanya-soal2 peluang-l-a-s-kaidah-pencacahan-dan-faktorial-hanya-soal
2 peluang-l-a-s-kaidah-pencacahan-dan-faktorial-hanya-soalTri Bagus
 
13. soal soal fungsi komposisi dan fungsi invers
13. soal soal fungsi komposisi dan fungsi invers13. soal soal fungsi komposisi dan fungsi invers
13. soal soal fungsi komposisi dan fungsi inversmaman wijaya
 
21. soal soal transformasi geometri
21. soal soal transformasi geometri21. soal soal transformasi geometri
21. soal soal transformasi geometriDian Fery Irawan
 
Ilhamsyah Ibnu Hidayat Soal Barisan dan Deret
Ilhamsyah Ibnu Hidayat Soal Barisan dan DeretIlhamsyah Ibnu Hidayat Soal Barisan dan Deret
Ilhamsyah Ibnu Hidayat Soal Barisan dan DeretIlhamsyahIbnuHidayat
 
Ringkasan materi operasi hitung bilbul kelas 5
Ringkasan materi operasi hitung bilbul kelas 5Ringkasan materi operasi hitung bilbul kelas 5
Ringkasan materi operasi hitung bilbul kelas 5Bang Jon
 
Order dari Elemen Grup
Order dari Elemen GrupOrder dari Elemen Grup
Order dari Elemen Grupwahyuhenky
 
Presentasi power point - operasi hitung bilangan bulat
Presentasi power point  - operasi hitung bilangan bulatPresentasi power point  - operasi hitung bilangan bulat
Presentasi power point - operasi hitung bilangan bulatEman Mendrofa
 

Tendances (20)

Statistika Matematika kelas X
Statistika Matematika kelas XStatistika Matematika kelas X
Statistika Matematika kelas X
 
3. fungsi komposisi
3. fungsi komposisi3. fungsi komposisi
3. fungsi komposisi
 
Deret aritmatika
Deret aritmatikaDeret aritmatika
Deret aritmatika
 
Lingkaran(PPT)
Lingkaran(PPT)Lingkaran(PPT)
Lingkaran(PPT)
 
Soal dan Pembahasan POLINOMIAL Matematika SMA kelas XI
Soal dan Pembahasan POLINOMIAL Matematika SMA kelas XISoal dan Pembahasan POLINOMIAL Matematika SMA kelas XI
Soal dan Pembahasan POLINOMIAL Matematika SMA kelas XI
 
SOAL MENENTUKAN PUSAT DAN JARI-JARI LINGKARAN
SOAL MENENTUKAN PUSAT DAN JARI-JARI LINGKARANSOAL MENENTUKAN PUSAT DAN JARI-JARI LINGKARAN
SOAL MENENTUKAN PUSAT DAN JARI-JARI LINGKARAN
 
B. 2. suku tengah pada barisan aritmetika
B. 2.  suku tengah pada barisan aritmetikaB. 2.  suku tengah pada barisan aritmetika
B. 2. suku tengah pada barisan aritmetika
 
Ppt persamaan kuadrat
Ppt persamaan kuadratPpt persamaan kuadrat
Ppt persamaan kuadrat
 
2 peluang-l-a-s-kaidah-pencacahan-dan-faktorial-hanya-soal
2 peluang-l-a-s-kaidah-pencacahan-dan-faktorial-hanya-soal2 peluang-l-a-s-kaidah-pencacahan-dan-faktorial-hanya-soal
2 peluang-l-a-s-kaidah-pencacahan-dan-faktorial-hanya-soal
 
13. soal soal fungsi komposisi dan fungsi invers
13. soal soal fungsi komposisi dan fungsi invers13. soal soal fungsi komposisi dan fungsi invers
13. soal soal fungsi komposisi dan fungsi invers
 
21. soal soal transformasi geometri
21. soal soal transformasi geometri21. soal soal transformasi geometri
21. soal soal transformasi geometri
 
Ilhamsyah Ibnu Hidayat Soal Barisan dan Deret
Ilhamsyah Ibnu Hidayat Soal Barisan dan DeretIlhamsyah Ibnu Hidayat Soal Barisan dan Deret
Ilhamsyah Ibnu Hidayat Soal Barisan dan Deret
 
Barisan dan Deret
Barisan dan DeretBarisan dan Deret
Barisan dan Deret
 
Ringkasan materi operasi hitung bilbul kelas 5
Ringkasan materi operasi hitung bilbul kelas 5Ringkasan materi operasi hitung bilbul kelas 5
Ringkasan materi operasi hitung bilbul kelas 5
 
Order dari Elemen Grup
Order dari Elemen GrupOrder dari Elemen Grup
Order dari Elemen Grup
 
Prinsip Inklusi dan Eksklusi
Prinsip Inklusi dan EksklusiPrinsip Inklusi dan Eksklusi
Prinsip Inklusi dan Eksklusi
 
PPT MATRIKS
PPT MATRIKSPPT MATRIKS
PPT MATRIKS
 
Presentasi power point - operasi hitung bilangan bulat
Presentasi power point  - operasi hitung bilangan bulatPresentasi power point  - operasi hitung bilangan bulat
Presentasi power point - operasi hitung bilangan bulat
 
PPT Matriks
PPT MatriksPPT Matriks
PPT Matriks
 
BARISAN DAN DERET (RPP & LKPD)
BARISAN DAN DERET (RPP & LKPD)BARISAN DAN DERET (RPP & LKPD)
BARISAN DAN DERET (RPP & LKPD)
 

Similaire à Barisan & deret persamaan kuadrat (kelompok 14)

Pola dan barisan bilangan
Pola dan barisan bilanganPola dan barisan bilangan
Pola dan barisan bilanganHeri Cahyono
 
Buku Siswa Barisan dan Deret
Buku Siswa Barisan dan DeretBuku Siswa Barisan dan Deret
Buku Siswa Barisan dan Deretarvinefriani
 
Barisan bilangan
Barisan bilanganBarisan bilangan
Barisan bilanganhafidz248
 
Mathehaha 141122072859-conversion-gate01
Mathehaha 141122072859-conversion-gate01Mathehaha 141122072859-conversion-gate01
Mathehaha 141122072859-conversion-gate01lissura chatami
 
Pola Bilangan.pptx
Pola Bilangan.pptxPola Bilangan.pptx
Pola Bilangan.pptxfbryraa1
 
Fix makalah-maksek-edit-lagi2
Fix makalah-maksek-edit-lagi2Fix makalah-maksek-edit-lagi2
Fix makalah-maksek-edit-lagi2Gusthyn Ningrum
 
Barisan_dan_Deret.pptx
Barisan_dan_Deret.pptxBarisan_dan_Deret.pptx
Barisan_dan_Deret.pptxzulviatiputri2
 
fdokumen.com_ppt-baris-deret-aritmatika.pptx
fdokumen.com_ppt-baris-deret-aritmatika.pptxfdokumen.com_ppt-baris-deret-aritmatika.pptx
fdokumen.com_ppt-baris-deret-aritmatika.pptxTamtowiYahya1
 
Baris dan deret
Baris dan deretBaris dan deret
Baris dan deretITB
 
Persamaan Kuadrat Kelas 9
Persamaan Kuadrat Kelas 9Persamaan Kuadrat Kelas 9
Persamaan Kuadrat Kelas 9Erni Susanti
 
barisan dan deret bilangan kompleks
barisan dan deret bilangan kompleksbarisan dan deret bilangan kompleks
barisan dan deret bilangan kompleksNurmini RuddiaNa
 
Pola dan barisan bilangan
Pola dan barisan bilanganPola dan barisan bilangan
Pola dan barisan bilanganrennijuliyanna
 
barisan dan deret (sma)
barisan dan deret (sma)barisan dan deret (sma)
barisan dan deret (sma)Monich Rhd
 
Lingkaran
Lingkaran Lingkaran
Lingkaran fauz1
 
BARISAN ARITMATIKA-1.docx
BARISAN ARITMATIKA-1.docxBARISAN ARITMATIKA-1.docx
BARISAN ARITMATIKA-1.docxdhiratamahatta
 
BAB 1 - Pola Bilangan.pptx
BAB 1 - Pola Bilangan.pptxBAB 1 - Pola Bilangan.pptx
BAB 1 - Pola Bilangan.pptxaulia486903
 

Similaire à Barisan & deret persamaan kuadrat (kelompok 14) (20)

3. BARIS _ DERET.pdf
3. BARIS _ DERET.pdf3. BARIS _ DERET.pdf
3. BARIS _ DERET.pdf
 
Pola dan barisan bilangan
Pola dan barisan bilanganPola dan barisan bilangan
Pola dan barisan bilangan
 
Buku Siswa Barisan dan Deret
Buku Siswa Barisan dan DeretBuku Siswa Barisan dan Deret
Buku Siswa Barisan dan Deret
 
Barisan bilangan
Barisan bilanganBarisan bilangan
Barisan bilangan
 
Barisan dan Deret Bilangan ppt
Barisan dan Deret Bilangan pptBarisan dan Deret Bilangan ppt
Barisan dan Deret Bilangan ppt
 
Mathe haha
Mathe hahaMathe haha
Mathe haha
 
Mathehaha 141122072859-conversion-gate01
Mathehaha 141122072859-conversion-gate01Mathehaha 141122072859-conversion-gate01
Mathehaha 141122072859-conversion-gate01
 
Pola Bilangan.pptx
Pola Bilangan.pptxPola Bilangan.pptx
Pola Bilangan.pptx
 
Fix makalah-maksek-edit-lagi2
Fix makalah-maksek-edit-lagi2Fix makalah-maksek-edit-lagi2
Fix makalah-maksek-edit-lagi2
 
Barisan_dan_Deret.pptx
Barisan_dan_Deret.pptxBarisan_dan_Deret.pptx
Barisan_dan_Deret.pptx
 
fdokumen.com_ppt-baris-deret-aritmatika.pptx
fdokumen.com_ppt-baris-deret-aritmatika.pptxfdokumen.com_ppt-baris-deret-aritmatika.pptx
fdokumen.com_ppt-baris-deret-aritmatika.pptx
 
Baris dan deret
Baris dan deretBaris dan deret
Baris dan deret
 
Persamaan Kuadrat Kelas 9
Persamaan Kuadrat Kelas 9Persamaan Kuadrat Kelas 9
Persamaan Kuadrat Kelas 9
 
barisan dan deret bilangan kompleks
barisan dan deret bilangan kompleksbarisan dan deret bilangan kompleks
barisan dan deret bilangan kompleks
 
Pola dan barisan bilangan
Pola dan barisan bilanganPola dan barisan bilangan
Pola dan barisan bilangan
 
barisan dan deret (sma)
barisan dan deret (sma)barisan dan deret (sma)
barisan dan deret (sma)
 
Lingkaran
Lingkaran Lingkaran
Lingkaran
 
BARISAN ARITMATIKA-1.docx
BARISAN ARITMATIKA-1.docxBARISAN ARITMATIKA-1.docx
BARISAN ARITMATIKA-1.docx
 
229515136-Makalah-Mat.docx
229515136-Makalah-Mat.docx229515136-Makalah-Mat.docx
229515136-Makalah-Mat.docx
 
BAB 1 - Pola Bilangan.pptx
BAB 1 - Pola Bilangan.pptxBAB 1 - Pola Bilangan.pptx
BAB 1 - Pola Bilangan.pptx
 

Barisan & deret persamaan kuadrat (kelompok 14)

  • 1. “Barisan dan deret” & “persamaan kuadrat” Khairul Umam Puspa Ristina Kusumawardani Nur Laili Mustofa >201010060311104< >201010060311115< >201010060311122< Jurusan Matematika & Komputasi FKIP-UMM 2010
  • 2. Materi Barisan & Deret Pola Bilangan Barisan Bilangan Barisan Aritmetika Barisan geometri Deret Deret Aritmatika Deret Geometri Penerapan Pola, Barisan, dan Deret Bilangan Persamaan Kuadrat Pengertian Penyelesaian Persamaan Kuadrat  Memfaktorkan  Melengkapkan kuadrat sempurna  Rumus Formula (ABC)
  • 3. Pola Bilangan Pola bilangan adalah aturan yang digunakan untuk membentuk kelompok bilangan. Ada banyak macam pola bilangan. Seperti pola berikut: 1. Bilangan asli = n 2. Bilangan genap = 2 x n 3. Bilangan ganjil = 2n-1 4. Bilangan persegi = n2 5. Bilangan segitiga = n(n+1) : 2 6. Bilangan persegi panjang = n(n+1) 7. Bilangan segitiga pascal = 2(n-1)
  • 4. Barisan Bilangan Barisan Bilangan adalah urutan bilangan. Bilangan- bilangan yang menyusun barisan disebut suku. Contoh:
  • 5. Barisan Aritmetika Barisan Aritmetika adalah suatu bilangan yang suku selanjutnya diperoleh dengan menambah atau mengurangi dengan suatu bilangan yang tetap kepada suku sebelumnya. Bilangan yang tetap itu disebut beda. Maka bisa diambil kesimpulan, mencari beda pada bilangan artimatika adalah b=Un-U(n-1). • Jika b > 0 = barisan aritmetika naik • Jika b < 0 = barisan aritmetika turun
  • 6. Menentukan Rumus Suku ke-n Suatu Barisan Aritmetika A. Menentukan suku ke-n dengan pola Untuk menentukan suku tertentu dari suatu barisan bilangan, diperlukan pola tertentu untuk mempermudahnya. Pola tersebut merupakan rumus aljabar yang menghubungkan barisan bilangan yang diketahui dengan barisan bilangan asli.
  • 7. B. Menentukan suku ke-n dengan rumus Misalkan barisan aritmetika dengan suku pertama a dan beda b. Suku ke-n (Un) barisan tersebut adalah: U1 = a U2 = a + b = a + (2-1) b U3 = a + 2b = a + (3-1) b Un = ……………………………a + (n-1) b Jadi untuk menentukan suku ke-n dari barisan aritmetika digunakan rumus: Un = a + (n-1)b Dengan: Un = Suku ke-n a = Suku pertama b = Beda n = banyak suku
  • 8. Barisan Geometri Barisan bilangan yang suku-suku berikutnya diperoleh dari hasil kali suku sebelumnya dengan bilangan tetap yang tidak sama dengan nol dinamakan barisan geometri. Bilangan tetap tersebut dinamakan pembanding (rasio). Jika suku pertama dinyatakan dengan a, maka bentuk umum barisan geometri adalah: a, ar , ar2 , ar3, . . .arn-1 r rr rr Dengan: Un = Suku ke-n a = Suku pertama r = Rasio n = banyak suku
  • 9. Menentukan Rumus Suku ke-n Suatu Barisan Geometri Misalkan barisan geometri dengan suku pertama a dan rasio r. Suku ke-n (Un ) barisan tersebut adalah • U1 = a = a x r1-1 • U2 = a x r1 = a x r2-1 • U3 = a x r2 = a x r3-1 • Un = …………………a x rn-1 Jadi untuk menentukan suku ke-n dari barisan aritmetika digunakan rumus: Un = a x rn-1
  • 10. Deret Bilangan Deret Bilangan adalah penjumlahan dari suku-suku barisan bilangan. A. Deret Aritmetika Deret Aritmetika adalah penjumlahan suku-suku dari barisan aritmetika . Jadi bentuk umum deret Aritmetika adalah: a = suku awal (U1) b = beda n = banyak suku + ++ ++ + Contoh: 2 + 6 + 10 + 14 + 18
  • 11. Jumlah n Suku Pertama Deret Aritmetika Kita dapat menentukan suku-suku pada deret aritmetika dengan rumus. Misalkan, jumlah n suku pertama deret tersebut dilambangkan dengan Sn maka: Dengan: = Jumlah n suku pertama n = Banyak suku b = Beda a = Suku pertama
  • 12. Rumus tersebut didapat dari: Sn = a + (a + b) + ... + (a + (n – 2)b) + (a + (n – 1)b) Sn = (a + (n – 1)b) + (a + (n – 2)b) + ... + (a + b) + a 2Sn = (2a + (n – 1)b) + (2a + (n – 1)b) + ... + (2a + (n – 1)b) + n faktor sama Didapat: maka Jadi, jumlah n suku pertama deret aritmetika adalah Karena Un = a + (n-1)b, rumus Sn dapat dituliskan sebagai berikut:
  • 13. B. Deret Geometri Jika adalah bentuk dari barisan geometri, maka penjumlahan dari bentuk barisan geometri tersebut di sebut Deret Geometri. Jadi deret geometri adalah penjumlahan dari suku-suku baris geometri. Bentuk umumnya adalah: Dengan: a = Suku pertama r = Rasio n = Banyak suku
  • 14. Jumlah n Suku Pertama Deret Aritmetika Misalkan, jumlah n suku pertama deret geometri dilambangkan dengan Sn maka berlaku hubungan berikut: Untuk r>1 Untuk r<1 Dengan: Sn = jumlah n suku pertama deret geometri a = Suku pertama r = Rasio n = banyak suku
  • 15. Penerapan Pola, Barisan, dan Deret Bilangan Untuk memahami penerapan pola, barisan dan deret Bilangan, kita dapat perhatikan contoh berikut! Gambar tersebut adalah persegi. Dimana titik tengah persegi ABCD membentuk persegi EFGH, titik tengah persegi EFGH membentuk persegi IJKL, dan seterusnya. Jika panjang sisi AB adalah 1 satuan, maka kita dapat menentukan panjang persegi ke-n dengan menggunakan rumus aljabar suku ke-n. A B CD E F G H I J KL
  • 16. Dari gambar: Persegi terluar Persegi ke-2 Persegi ke-3 Persegi ke-n Dari panjang-panjang persegi tersebut didapat barisan bilangan berikut: A B CD F G H I J KL Sehingga didapat suatu barisan geometri, sebab:
  • 17. Pengertian • Persamaan kuadrat adalah suatu persamaan yang pangkat tertinggi dari variabelnya adalah 2. • Bentuk umum persamaan kuadrat adalah ax2 + bx + c = 0 dengan a,b,c ∈ R di mana R adalah himpunan bilangan real dan a ≠ 0 . • Contoh : x2 − 4 = 0 , x2 − 9x = 0, x2 + 7x = 10 dan lain sebagainya.
  • 18. Penyelesaian Persamaan Kuadrat • Nilai pengganti x yang memenuhi persamaan kuadrat ax2 + bx + c = 0 disebut penyelesaian persamaan kuadrat. • Beberapa cara untuk menyelesaikan (mencari akar-akar) persamaan kuadrat : 1. Memfaktorkan 2. Melengkapkan kuadrat sempurna 3. Menggunakan rumus kuadrat (rumus abc)
  • 19. Memfaktorkan  Sebelum akan dibahas mengenai aturan faktor nol.  Aturan faktor nol menyatakan bahwa hasil kali sebarang bilangan dengan bilangan nol adalah nol. Misalkan 2 × 0 = 0, 0 × 9 = 0 atau 0 × 0 = 0.  Jadi jika hasil kali dua bilangan sama dengan nol maka salah satu atau kedua bilangan tersebut adalah nol.  Secara simbolik dinyatakan bahwa jika ab = 0 maka a = 0 atau b = 0 .  Kata atau pada ” a = 0 atau b = 0 ” berarti bahwa salah satu dari a atau b sama dengan nol atau bisa jadi kedua-duanya sama dengan nol.
  • 20. • Dengan menggunakan aturan faktor nol, tentukanlah penyelesaian persamaan kuadrat berikut ini. a. 4x2 − 32x = 0 b. d. x2 + 5x + 6 = 0
  • 21. • Persamaan kuadrat 4x2 − 32x = 0 dapat diubah menjadi 4x(x − 8) = 0 dengan menggunakan aturan distributif. • Selanjutnya dengan menggunakan aturan faktor nol akan diperoleh 4x = 0 atau x − 8 = 0 • Sehingga diperoleh x = 0 atau x = 8 . • Jadi penyelesaian persamaan kuadrat 4x2 − 32x = 0 adalah x = 0 atau x = 8 Penyelesaian:
  • 22.  Sekarang bagaimana penyelesaian persamaan kuadrat x2 + 5x + 6 = 0 ?  Untuk memahami penyelesaian persamaan kuadrat tersebut, kita akan menggunakan alat peraga berikut ini.  Buatlah sebuah persegi dan persegi panjang seperti gambar 1 berikut ini. a) b) c) 1 x2 x x x 1 1
  • 23. • Persegi (a) menyatakan banyaknya x2 , persegi panjang (b) menyatakan banyaknya x dan persegi (c) menyatakan konstanta. • Oleh karena itu untuk menyatakan persamaan x2 + 5x + 6 = 0 dibutuhkan 1 bangun (a), 5 bangun (b) dan 6 bangun (c) seperti berikut ini.
  • 24. • Dari persegi dan persegi panjang tersebut, bentuklah sebuah persegi panjang baru seperti gambar berikut dengan ukuran luas yang sama. x +3 x +2 • Persegi yang baru terbentuk mempunyai panjang dan lebar masing-masing (x + 2) dan (x + 3), sehingga ukuran luasnya (x + 2)(x + 3). • Jadi persamaan kuadrat x2 + 5x + 6 = 0 sama dengan persamaan (x + 2)(x + 3) = 0 . • Dengan demikian untuk menyelesaikan persamaan kuadrat tersebut akan lebih mudah.
  • 25. • Denganmenggunakan aturan faktor nol diperoleh (x + 2) = 0 atau (x + 3) = 0 . • Jadi penyelesaian persamaan kuadrat x2 + 5x + 6 = 0 adalah x = −2 atau x = −3. • Jadi secara umum, jika x1 dan x2 merupakan penyelesaian suatu persamaan kuadrat maka persamaan kuadrat tersebut adalah x2 - x ( x1 + x2 )+ x1 . x2 = 0. • Cara menyelesaikan persamaan kuadrat di atas disebut menyelesaikan persamaan kuadrat dengan cara menfaktorkan
  • 26. Melengkapkan Kuadrat Sempurna • Ubahlah persamaan kuadrat semula dalam bentuk (x + p)2 = q, dengan q 0 • Tentukan akar-akar persamaan kuadrat itu sesuai dengan bentuk persamaan yang terakhir. • (x + p) = , atau x = -pq q
  • 27. Rumus abc (Al-khawarizmi) • Untuk menentukan akar-akar persamaan kuadrat ax² + bx + c = 0 adalah dengan menggunakan rumus kuadrat atau sering disebut rumus abc. • Rumus persamaan kuadrat dapat diperoleh dengan cara sebagai berikut : (cobalah melengkapi) • ax2 + bx + c = 0  ax2 + bx = - c  2 22 4a 4acb 2a b x 
  • 28. Rumus abc (Al-khawarizmi) • Jika ax2 + bx + c = 0, dengan a, b,c ∈ R, a 0 • Maka 2a 4acbb x 2 12