SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  21
E-GOVERNMENT
Kelompok 3
• ASTRI
• AHMAD FADHIL
• GARCIA FHALMA
• M. IMAM SUTRIA
• MONICA SILVIA
• UTARI RAHMADIANI
Seberapa
Penting E-
Government?
Berdasarkan Inpres No.3 tahun 2003:
Pengembangan sistem pelayanan yang andal dan terpercaya
serta terjangkau oleh masyarakat luas.
Penataan sistem manajemen dan proses kerja pemerintah pusat
dan pemerintah daerah secara holistik.
Pemanfaatan teknologi informasi secara optimal.
Peningkatan peran-serta dunia usaha dan pengembangan
industri telekomunikasi dan teknologi informasi.
Pengembangan sumberdaya manusia di pemerintahan dan
peningkatan e-literacy masyarakat.
Pelaksanaan pengembangan secara sistematis melalui tahapan
yang realistis dan terukur.
Tantangan E-
Government
• Sumber Daya Manusia
Faktor yang menghambat adalah belum tersediannya sumber daya manusia (SDM) yang
memadai atau minim dari segi skill dan manajerial dalam pengelolaan.
• Infrastruktur
Faktor yang menjadi penghambat dalam implementasi e-government di Indonesia adalah
penetrasi pasar hardware dan provider layanan jasa teknologi komunikasi dan informasi
belum merata hingga daerah - daerah, sehingga timbul masalah dalam infrastrukturnya juga
masih kurang memadai.
• Aplikasi
Dalam pembangunan sebuah e-Government, pemerintah sebagai salah satu stakeholder
harusnya tahu apa permasalahan yang ada, apa yang dibutuhkan dan bagaimana mengatasi
permasalahan yang ada.
• Kepemerintahan/Regulasi
Komunikasi organisasi aliran komunikasi dalam hal pengelolaan egovernment masih
terbentur jalur birokrasi menjadi salah satu factor penghambat dalam pengembangan e-
Government
Bagaimana e-Government di
front office
Dalam wujudnya maka front office e-government merupakan situs web penyedia layanan publik yang
disajikan oleh suatu lembaga pemerintah atau merupakan integrasi layanan dari sejumlah lembaga terkait.
Lembaga penyelenggara layanan publik secara elektronik harus bertanggung jawab atas akurasi dan
pemutakhiran informasi yang diberikan. Layanan melalui portal pemerintah harus dapat diakses 24 jam, 7
hari dalam 1 minggu tanpa dibatasi oleh waktu dan tempat.
• Fungsi dari front office adalah sebagai berikut :
• penyediaan serta layanan data dan informasi;
• perijinan;
• pendataan/inventarisasi;
• pengolahan data;
• manajemen data;
• analisis data;
• pelaporan;
• pengambilan keputusan.
Aspek ‘Pelayanan Masyarakat’ adalah front-office dalam konsep e-Government pada saat penyajian
data/informasi tersebut dimanfaatkan sebagai salah satu bentuk pelayanan kepada pihak luar, misalnya
masyarakat umum.
Bagaimana E-
Government
di Back Office
BACK-OFFICE IMPLEMENTATION ISSUES:
1) Organizational change (perubahan organisasi)
2) Leadership and coordination (kepemimpinan dan
koordinasi)
3) Inter-agency collaboration (kolaborasi antar
Lembaga)
4) E-government skills (keterampilan e-government)
5) Private-public partnership (kemitraan swasta-public)
Contoh
Konsep Pengembangan E-
Government
Penjelasan E-Government
Konsep e-Government secara teoritik dipahami sebagai
upaya untuk membangun hubungan yang baik antara
pemerintah, masyarakat dan swasta hingga dapat menjadi
lebih efisien, efektif dan transparan yang kesemuanya itu
dapat dicapai dengan reformasi birokrasi baik itu
pembenahan kelembagaan, sumberdaya manusia dan
sistem.
Ruang Lingkup E-Government
G2C (Government to Citizen) Fokus utama dari kategori ini adalah hubungan antara pemerintah dan masyarakat. Misi dari e–
Government adalah menyediakan dukungan untuk masyarakat dimanapun dan kapanpun dengan melakukan layanan online
seperti melakukan layanan pencari kerja secara online, mencari detail dari departemen atau memungkinkan masyarakat
untuk berpartisipasi dalam proses membuat keputusan, seperti pemilu.
G2B (Government to Business) Fokus utamanya adalah seluruh transaksi elektronik antara pemerintah dan organisasi bisnis.
Bisnis sama seperti masyarakat melakukan transaksi dengan pemerintah, seperti membayar pajak iklan, reklame, air atau
admnistrasi.
G2G (Government to Government) Fokus utama dari kategori ini adalah hubungan antara pemerintah itu sendiri (internal
organisasi), atau antara emerintah, agensi pemerintah atau fasilitas komunikasi antara kantor pemerintah yang berbeda lokasi
G2E (Government to Employee) Fokus utama dari kategori ini adalah produktivitas dari pemerintah dan para pegawainya
agar mampu menyusun interaksi yang lebih efektif kedepannya. Layanan G2E termasuk informasi dalam aturan pemerintah,
kebijakan dan hak sipil.
Manfaat Penerapan Konsep E-Government
• penghematan biaya melayani masyarakat yang timbul antara lain akibat penghematan dalam pemakaian
kertas (paperless transaction),
• sumber daya manusia (office automation) dan waktu,
• meningkatnya kemampuan lembaga pemerintah dalam tukar-menukar informasi dan data (information
sharing).
Dari sisi lembaga (organisasi)
• pelayanan dan pemberian informasi yang lebih cepat,
• akses yang cepat terhadap dokumen dan formulir elektronik,
• pelayanan masyarakat yang terus-menerus (24 jam sehari),
• meningkatnya kemampuan melayani diri sendiri (self service),
• meningkatnya kemampuan untuk mencari informasi,
• meluasnya akses terhadap informasi.
Dari sisi masyarakat (konsumen)
Penerapan E-demokrasi (E-campaign) di
Indonesia dan Dunia
WEBSITE PARTAI BLOG ONLINE SITUS PENGGALANGAN
DANA
SIARAN DEBAT AKUN MEDIA SOSIAL
KANDIDAT
IKLAN DIGITAL
Tiga Model e-Campaign
Coleman (2001)
Model e-Marketing.
Model ini mengadaptasi
metode yang digunakan e-
commerce ke dalam ranah
politik. Aktifitas e-campaign
berusaha untuk "menjual"
kandidat, partai, dan kebijakan.
1
Model Pemberdayaan Pemilih
Model ini menyediakan
kesempatan bagi pemilih untuk
berperan aktif sebagaimana
media tradisional tidak dapat
melakukan hal ini.
2
Model e-Demokrasi
Model ini mengangkat konsep
nyata demokrasi ke dalam
lingkungan virtual dengan
mengadopsi TIK
3
Perkembangan
e-governance
(tata kelola IT di
Indonesia)
Dekade 1950-an dan 1960-an pada negara
berkembang khususnya Indonesia, pemerintah
sebagai pemeran utama dalam pembuatan
kebijakan (Santosa,2008:16)
Tahun 1990-an terjadi pergeseran wewenang
yang disebut dengan pergeseran paradigma era
‘government’ (pemerintah) menjadi era
‘governance’(kepemerintahan). Pergeseran yang
dimaksud adalah transfer wewenang dari
pemerintah kepada sektor non-pemerintah
seperti sektor privat, lembaga swadaya
masyarakat maupun masyarakat secara individual
sehingga sektor non-pemerintah semakin
meningkat dan terbuka aksesnya dalam proses
pembuatan kebijakan dan pelaksanaan kebijakan
(Yamamoto,2007,Antiroiko,Pierre,2000).
Masalah Penerapan e-government khususnya
kesenjangan digital
• Kesenjangan digital mengacu pada fakta bahwa beberapa kelompok orang dapat menikmati akses dan
menggunakan berbagai bentuk teknologi informasi modern secara teratur, sementara yang lain tidak dapat
melakukannya.
• Menurut Inpres No.3 Tahun 2003, disebutkan bahwa digital divide adalah keterisolasian dari perkembangan global
karena tidak mampu memanfaatkan informasi.
• Di Indonesia masih banyak dijumpai permasalahan kesenjangan digital ini di lingkup pemerintahan, khususnya
pada saat implementasi e-government, sehingga hal tersebut secara tidak langsung menghambat pencapaian tujuan
dari penerapan e-government di Indonesia.
• Ada banyak faktor yang mempengaruhi seperti kurang adanya komitmen untuk memperkecil kesenjangan digital
dengan negara-negara maju disamping faktor infrastruktur dan kondisi geografis yang menyulitkan (Kumorotomo,
2009).
• Pada Inpres No.3 Tahun 2003 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan e-government
menyebutkan bahwa tuntutan perubahan merupakan motivasi e-government. E-government sendiri merupakan
pemanfaatan teknologi komunikasi dan informasi dalam proses pemerintahan (e-government) yang akan
meningkatkan efisiensi, efektifitas, transparansi dan akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan.
Penerapan E-
Democracy (E-
Voting)
• E-voting bertujuan meningkatkan partisipasi,
menurunkan biaya pemilu dan meningkatkan
akurasi hasil (Qadah dan Taha, 2007). Sistem e-
voting memungkinkan terselenggaranya pemilu
yang lebih sederhana dan mengurangi total biaya
pemilu secara signifikan (Dwumfuo dan Paatey,
2011). Melalui sistem e-voting, penggunaan
kertas dapat ditekan sesedikit mungkin. Sistem e-
voting dapat dilihat sebagai “proses bisnis” dari
rangkaian proses pemilihan umum, dan
diharapkan dapat menekan penggunaan kertas
dalam pemungutan suara.
Penerapan E-
Democracy (E-
Consulting)
• Merupakan tahapan kedua pada model e-
demokrasi.
• Tahapan yang bersifat hubungan dua arah, yang
mana warga negara memberikan feedback
kepada lembaga-lembaga pemerintah dan partai
politik terkait dengan masalah-masalah politik,
perumusan dan keputusan kebijakan yang
bersifat publik. Tujuan tahapan ini adalah
meningkatkan keterlibatan masyarakat dalam
proses demokrasi.
Tantangan Penerapan E-Voting
Sistem keamanan yang kuat
Kemampuan suatu negara khususnya Indonesia untuk dapat mendistribusikan
perangkat-perangkat untuk mekanisme e-voting serentak.
alat e-voting butuh dukungan infrastruktur dasar seperti listrik dan jaringan
internet.
Relasi E-governance dengan E-government
Dalam penerapannya E-Government dan E-Governance memiliki keterikatan atau relasi antara satu
dengan yang lainnya, yaitu :
1) E-Governance merupakan bentuk dukungan terhadap jalannya e-government dengan menekankan
hubungan antara pemeritah, masyarakat, dan swasta berbasis teknologi informasi.
2) E-government adalah salah satu komponen dari e-governance karena government merupakan salah satu
sektor dalam proses governance
3) E-governance muncul sebagai wujud dari adanya e-goverment.
4) E-governance merupakan bentuk tatakelola terhadap implementasi e-goverment.
5) E-governance terdapat 3 buah hal yang ditekankan untuk hukum, peraturan, dan regulasi untuk mendukung
jalannya e-goverment dan pengetahuan masyarakat akan manfaat e-goverment.
Local E-Government adalah pemakaian atau penggunaan teknologi informasi yang
meningkatkan hubungan antara pemerintah pada level lokal dalam hal ini
pemerintah daerah dengan pihak-pihak lain baik di dalam maupun luar lingkupnya.
Inisiatif e-government sebenamya sudah diperkenalkan sejak 2001 melalui Inpres
No. 6/2001 yang menyatakan bahwa aparat pemerintah harus menggunakan TIK
untuk mendukung good governance dan mempercepat proses demokrasi. Namun,
implementasi e-government di lndonesia ternyata masih dalam tahap awal.
Pengembangan e-government di lndonesia dilaksanakan melalui (empat) tingkatan
yaitu: tingkat persiapan, tingkat pematangan, tingkat pemantapan, dan tingkat
pemanfaata
Pemerintah Daerah (PEMDA) di Indonesia memiliki tuntutan untuk memiliki tata
kelola pemerintahan yang baik (good governance). Dengan perkembangan
teknologi yang ada, good governance dapat dicapai dengan menerapkan e-
Government. Di Indonesia Local E-Government diterapkan di kabupaten dan desa.
Smart city merupakan konsep pemanfaatan teknologi komunikasi dan
informasi untuk semua sektor yang lebih luas dari sekedar e-government.
Dengan kata lain smart city adalah salah satu konsep pengembangan kota
berdasarkan prinsip teknologi informasi yang dibuat untuk kepentingan
bersama secara efeketif dan efisien. Dalam penerapan konsep smart
city, terdapat beberapa unsur yang perlu dikembangkan, salah satunya
adalah Smart Government yang merupakan bagian dari E-Government.
Konsep smart government ini memiliki prinsip dasar yang dijadikan acuan
dalam penerapan konsep smart city, yaitu :
- Mengkolaborasikan dan mengikutsertakan seluruh lapisan
masyarakat
- Mengembangkan operasional agar lebih efisien
- Meningkatkan managemen organisasi, sumberdaya manusia, dan
infrastruktur
- Membuat system database yang dapat diakses secara umum
- Mengolah informasi data yang up-to-date (real time)
- Menggunakan teknologi yang mutakhir
- Adanya koordinasi antara stakeholders
Hubungan
E-Government
dan Smart City

Contenu connexe

Tendances

Pemahaman e government (materi pertemuan 1 dan 2 makul e-gov) edit
Pemahaman e government (materi pertemuan 1 dan 2 makul e-gov) editPemahaman e government (materi pertemuan 1 dan 2 makul e-gov) edit
Pemahaman e government (materi pertemuan 1 dan 2 makul e-gov) editIzul Mencari
 
Agenda Setting & Perumusan Kebijakan Publik
Agenda Setting & Perumusan Kebijakan PublikAgenda Setting & Perumusan Kebijakan Publik
Agenda Setting & Perumusan Kebijakan PublikTri Widodo W. UTOMO
 
Pendekatan perencanaan pembangunan
Pendekatan perencanaan pembangunanPendekatan perencanaan pembangunan
Pendekatan perencanaan pembangunanQiu El Fahmi
 
Asas–asas penyelenggaraan pemerintahan
Asas–asas penyelenggaraan pemerintahanAsas–asas penyelenggaraan pemerintahan
Asas–asas penyelenggaraan pemerintahanBayu Rizky Aditya
 
Perubahan Paradigma Kepemerintahan
Perubahan Paradigma KepemerintahanPerubahan Paradigma Kepemerintahan
Perubahan Paradigma KepemerintahanDadang Solihin
 
E government dalam pelayanan publik
E government dalam pelayanan publikE government dalam pelayanan publik
E government dalam pelayanan publikMuslimin B. Putra
 
ADMINISTRASI NEGARA SEBAGAI SUATU SISTEM
ADMINISTRASI NEGARA SEBAGAI SUATU SISTEMADMINISTRASI NEGARA SEBAGAI SUATU SISTEM
ADMINISTRASI NEGARA SEBAGAI SUATU SISTEMSiti Sahati
 
Modul 4.3 Mengembangkan dan Merumuskan Alternatif Kebijakan
Modul 4.3 Mengembangkan dan Merumuskan Alternatif KebijakanModul 4.3 Mengembangkan dan Merumuskan Alternatif Kebijakan
Modul 4.3 Mengembangkan dan Merumuskan Alternatif Kebijakanunitpublikasi
 
Administrasi Negara &Public Policy
Administrasi Negara &Public Policy Administrasi Negara &Public Policy
Administrasi Negara &Public Policy Kasmiah Ali
 
Konsep dan Studi Kebijakan Publik
Konsep dan Studi Kebijakan PublikKonsep dan Studi Kebijakan Publik
Konsep dan Studi Kebijakan PublikTri Widodo W. UTOMO
 
Inovasi Digital Pelayanan Publik
Inovasi Digital Pelayanan PublikInovasi Digital Pelayanan Publik
Inovasi Digital Pelayanan PublikTri Widodo W. UTOMO
 
Tatacara kampanye di media massa
Tatacara kampanye di media massaTatacara kampanye di media massa
Tatacara kampanye di media massaElection Commision
 
BIROKRASI [Sebuah Perbandingan]
BIROKRASI [Sebuah Perbandingan]BIROKRASI [Sebuah Perbandingan]
BIROKRASI [Sebuah Perbandingan]Siti Sahati
 
Open Government dan E Government
Open Government dan E GovernmentOpen Government dan E Government
Open Government dan E GovernmentLestari Moerdijat
 
Siklus & lingkungan kebijakan publik
Siklus & lingkungan kebijakan publikSiklus & lingkungan kebijakan publik
Siklus & lingkungan kebijakan publikSiti Sahati
 

Tendances (20)

Pemahaman e government (materi pertemuan 1 dan 2 makul e-gov) edit
Pemahaman e government (materi pertemuan 1 dan 2 makul e-gov) editPemahaman e government (materi pertemuan 1 dan 2 makul e-gov) edit
Pemahaman e government (materi pertemuan 1 dan 2 makul e-gov) edit
 
Agenda Setting & Perumusan Kebijakan Publik
Agenda Setting & Perumusan Kebijakan PublikAgenda Setting & Perumusan Kebijakan Publik
Agenda Setting & Perumusan Kebijakan Publik
 
Pendekatan perencanaan pembangunan
Pendekatan perencanaan pembangunanPendekatan perencanaan pembangunan
Pendekatan perencanaan pembangunan
 
Asas–asas penyelenggaraan pemerintahan
Asas–asas penyelenggaraan pemerintahanAsas–asas penyelenggaraan pemerintahan
Asas–asas penyelenggaraan pemerintahan
 
Perubahan Paradigma Kepemerintahan
Perubahan Paradigma KepemerintahanPerubahan Paradigma Kepemerintahan
Perubahan Paradigma Kepemerintahan
 
E government dalam pelayanan publik
E government dalam pelayanan publikE government dalam pelayanan publik
E government dalam pelayanan publik
 
ADMINISTRASI NEGARA SEBAGAI SUATU SISTEM
ADMINISTRASI NEGARA SEBAGAI SUATU SISTEMADMINISTRASI NEGARA SEBAGAI SUATU SISTEM
ADMINISTRASI NEGARA SEBAGAI SUATU SISTEM
 
Modul 4.3 Mengembangkan dan Merumuskan Alternatif Kebijakan
Modul 4.3 Mengembangkan dan Merumuskan Alternatif KebijakanModul 4.3 Mengembangkan dan Merumuskan Alternatif Kebijakan
Modul 4.3 Mengembangkan dan Merumuskan Alternatif Kebijakan
 
E government
E governmentE government
E government
 
Materi partisipasi politik
Materi partisipasi politikMateri partisipasi politik
Materi partisipasi politik
 
Administrasi Negara &Public Policy
Administrasi Negara &Public Policy Administrasi Negara &Public Policy
Administrasi Negara &Public Policy
 
Konsep dan Studi Kebijakan Publik
Konsep dan Studi Kebijakan PublikKonsep dan Studi Kebijakan Publik
Konsep dan Studi Kebijakan Publik
 
Sistem Administrasi Negara RI
Sistem Administrasi Negara RISistem Administrasi Negara RI
Sistem Administrasi Negara RI
 
Inovasi Digital Pelayanan Publik
Inovasi Digital Pelayanan PublikInovasi Digital Pelayanan Publik
Inovasi Digital Pelayanan Publik
 
Tatacara kampanye di media massa
Tatacara kampanye di media massaTatacara kampanye di media massa
Tatacara kampanye di media massa
 
BIROKRASI [Sebuah Perbandingan]
BIROKRASI [Sebuah Perbandingan]BIROKRASI [Sebuah Perbandingan]
BIROKRASI [Sebuah Perbandingan]
 
Open Government dan E Government
Open Government dan E GovernmentOpen Government dan E Government
Open Government dan E Government
 
Siklus & lingkungan kebijakan publik
Siklus & lingkungan kebijakan publikSiklus & lingkungan kebijakan publik
Siklus & lingkungan kebijakan publik
 
siklus kebijakan publik
siklus kebijakan publiksiklus kebijakan publik
siklus kebijakan publik
 
Fase perkembangan e government
Fase perkembangan e governmentFase perkembangan e government
Fase perkembangan e government
 

Similaire à E-Government

Tantangan dan Peluang Regional - Regional Challenges and Opportunities
Tantangan dan Peluang Regional - Regional  Challenges and OpportunitiesTantangan dan Peluang Regional - Regional  Challenges and Opportunities
Tantangan dan Peluang Regional - Regional Challenges and OpportunitiesMuhammadZidaneYustis
 
Komputer dalam pemerintahan
Komputer dalam pemerintahanKomputer dalam pemerintahan
Komputer dalam pemerintahankristi_12345
 
Makalah komputer pemerintahan
Makalah komputer pemerintahanMakalah komputer pemerintahan
Makalah komputer pemerintahanviqrialfi
 
E-Goverment dan Pelayanan Penyelenggaraan Efektif dalam Pemerintahan!
E-Goverment dan Pelayanan Penyelenggaraan Efektif dalam Pemerintahan!E-Goverment dan Pelayanan Penyelenggaraan Efektif dalam Pemerintahan!
E-Goverment dan Pelayanan Penyelenggaraan Efektif dalam Pemerintahan!YessicaClaudian
 
5 komputer untuk pemerintahan
5 komputer untuk pemerintahan5 komputer untuk pemerintahan
5 komputer untuk pemerintahanRicko Gustiawan
 
Tahapan inisiatif electronic government
Tahapan inisiatif electronic governmentTahapan inisiatif electronic government
Tahapan inisiatif electronic governmentindahelsi
 
Tahapan inisiatif electronic government
Tahapan inisiatif electronic governmentTahapan inisiatif electronic government
Tahapan inisiatif electronic governmentindahelsi
 
Tahapan inisiatif electronic government
Tahapan inisiatif electronic governmentTahapan inisiatif electronic government
Tahapan inisiatif electronic governmentindahelsi
 
Tahapan inisiatif electronic government
Tahapan inisiatif electronic governmentTahapan inisiatif electronic government
Tahapan inisiatif electronic governmentindahelsi
 
Tahapan inisiatif electronic government
Tahapan inisiatif electronic governmentTahapan inisiatif electronic government
Tahapan inisiatif electronic governmentindahelsi
 
Konsep Open Government Untuk Memperkuat Akuntabilitas Publik
Konsep Open Government Untuk Memperkuat Akuntabilitas PublikKonsep Open Government Untuk Memperkuat Akuntabilitas Publik
Konsep Open Government Untuk Memperkuat Akuntabilitas PublikTri Widodo W. UTOMO
 
951f5_06._PEMANFAATAN_TIK.pptx
951f5_06._PEMANFAATAN_TIK.pptx951f5_06._PEMANFAATAN_TIK.pptx
951f5_06._PEMANFAATAN_TIK.pptxUmmuFaizah4
 
Makalah e goverment Unbaja
Makalah e goverment UnbajaMakalah e goverment Unbaja
Makalah e goverment UnbajaDede Muhimat
 
Pengaruh implementasi e government terhadap perubahan manajemen publik di ind...
Pengaruh implementasi e government terhadap perubahan manajemen publik di ind...Pengaruh implementasi e government terhadap perubahan manajemen publik di ind...
Pengaruh implementasi e government terhadap perubahan manajemen publik di ind...Rafiansa Zawani
 
PPT ( ANDI MUHAMMAD RISKI MAULANA )
PPT ( ANDI MUHAMMAD RISKI MAULANA )PPT ( ANDI MUHAMMAD RISKI MAULANA )
PPT ( ANDI MUHAMMAD RISKI MAULANA )AndimuhammadRiskimau
 
Tahapan inisiatif electronic government
Tahapan inisiatif electronic governmentTahapan inisiatif electronic government
Tahapan inisiatif electronic governmentindahelsi
 

Similaire à E-Government (20)

Tantangan dan Peluang Regional - Regional Challenges and Opportunities
Tantangan dan Peluang Regional - Regional  Challenges and OpportunitiesTantangan dan Peluang Regional - Regional  Challenges and Opportunities
Tantangan dan Peluang Regional - Regional Challenges and Opportunities
 
Komputer dalam pemerintahan
Komputer dalam pemerintahanKomputer dalam pemerintahan
Komputer dalam pemerintahan
 
Makalah komputer pemerintahan
Makalah komputer pemerintahanMakalah komputer pemerintahan
Makalah komputer pemerintahan
 
E-Goverment dan Pelayanan Penyelenggaraan Efektif dalam Pemerintahan!
E-Goverment dan Pelayanan Penyelenggaraan Efektif dalam Pemerintahan!E-Goverment dan Pelayanan Penyelenggaraan Efektif dalam Pemerintahan!
E-Goverment dan Pelayanan Penyelenggaraan Efektif dalam Pemerintahan!
 
E government
E governmentE government
E government
 
E-Government
E-GovernmentE-Government
E-Government
 
5 komputer untuk pemerintahan
5 komputer untuk pemerintahan5 komputer untuk pemerintahan
5 komputer untuk pemerintahan
 
Tahapan inisiatif electronic government
Tahapan inisiatif electronic governmentTahapan inisiatif electronic government
Tahapan inisiatif electronic government
 
Tahapan inisiatif electronic government
Tahapan inisiatif electronic governmentTahapan inisiatif electronic government
Tahapan inisiatif electronic government
 
Tahapan inisiatif electronic government
Tahapan inisiatif electronic governmentTahapan inisiatif electronic government
Tahapan inisiatif electronic government
 
Tahapan inisiatif electronic government
Tahapan inisiatif electronic governmentTahapan inisiatif electronic government
Tahapan inisiatif electronic government
 
Tahapan inisiatif electronic government
Tahapan inisiatif electronic governmentTahapan inisiatif electronic government
Tahapan inisiatif electronic government
 
BAB 2
BAB 2BAB 2
BAB 2
 
Konsep Open Government Untuk Memperkuat Akuntabilitas Publik
Konsep Open Government Untuk Memperkuat Akuntabilitas PublikKonsep Open Government Untuk Memperkuat Akuntabilitas Publik
Konsep Open Government Untuk Memperkuat Akuntabilitas Publik
 
951f5_06._PEMANFAATAN_TIK.pptx
951f5_06._PEMANFAATAN_TIK.pptx951f5_06._PEMANFAATAN_TIK.pptx
951f5_06._PEMANFAATAN_TIK.pptx
 
Makalah e goverment Unbaja
Makalah e goverment UnbajaMakalah e goverment Unbaja
Makalah e goverment Unbaja
 
Pengaruh implementasi e government terhadap perubahan manajemen publik di ind...
Pengaruh implementasi e government terhadap perubahan manajemen publik di ind...Pengaruh implementasi e government terhadap perubahan manajemen publik di ind...
Pengaruh implementasi e government terhadap perubahan manajemen publik di ind...
 
Ppt
PptPpt
Ppt
 
PPT ( ANDI MUHAMMAD RISKI MAULANA )
PPT ( ANDI MUHAMMAD RISKI MAULANA )PPT ( ANDI MUHAMMAD RISKI MAULANA )
PPT ( ANDI MUHAMMAD RISKI MAULANA )
 
Tahapan inisiatif electronic government
Tahapan inisiatif electronic governmentTahapan inisiatif electronic government
Tahapan inisiatif electronic government
 

Dernier

Kualifikasi dan Kompetensi Guru Profesi Kependidikan .pptx
Kualifikasi dan Kompetensi Guru Profesi Kependidikan .pptxKualifikasi dan Kompetensi Guru Profesi Kependidikan .pptx
Kualifikasi dan Kompetensi Guru Profesi Kependidikan .pptxSelviPanggua1
 
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukanPLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukanssuserc81826
 
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...Riyan Hidayatullah
 
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaAbdiera
 
PPT Hukum Adat Keberadaan Hukum Adat Di Kehidupan Masyarakat.pdf
PPT Hukum Adat Keberadaan Hukum Adat Di Kehidupan Masyarakat.pdfPPT Hukum Adat Keberadaan Hukum Adat Di Kehidupan Masyarakat.pdf
PPT Hukum Adat Keberadaan Hukum Adat Di Kehidupan Masyarakat.pdfSBMNessyaPutriPaulan
 
(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru
(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru
(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaruSilvanaAyu
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxFardanassegaf
 
Diagram Fryer Pembelajaran Berdifferensiasi
Diagram Fryer Pembelajaran BerdifferensiasiDiagram Fryer Pembelajaran Berdifferensiasi
Diagram Fryer Pembelajaran BerdifferensiasiOviLarassaty1
 
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdfJaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdfHendroGunawan8
 
RPP PERBAIKAN UNTUK SIMULASI (Recovered).docx
RPP PERBAIKAN UNTUK SIMULASI (Recovered).docxRPP PERBAIKAN UNTUK SIMULASI (Recovered).docx
RPP PERBAIKAN UNTUK SIMULASI (Recovered).docxSyifaDzikron
 
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptx
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptxAksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptx
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptxdonny761155
 
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi OnlinePPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi OnlineMMario4
 
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdf
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdfPerbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdf
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdfAgungNugroho932694
 
materi pembelajaran tentang INTERNET.ppt
materi pembelajaran tentang INTERNET.pptmateri pembelajaran tentang INTERNET.ppt
materi pembelajaran tentang INTERNET.pptTaufikFadhilah
 
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024MALISAAININOORBINTIA
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxLeniMawarti1
 
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian KasihTeks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasihssuserfcb9e3
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaAbdiera
 
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamu
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamuAdab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamu
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamuKarticha
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxLeniMawarti1
 

Dernier (20)

Kualifikasi dan Kompetensi Guru Profesi Kependidikan .pptx
Kualifikasi dan Kompetensi Guru Profesi Kependidikan .pptxKualifikasi dan Kompetensi Guru Profesi Kependidikan .pptx
Kualifikasi dan Kompetensi Guru Profesi Kependidikan .pptx
 
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukanPLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
 
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...
 
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
 
PPT Hukum Adat Keberadaan Hukum Adat Di Kehidupan Masyarakat.pdf
PPT Hukum Adat Keberadaan Hukum Adat Di Kehidupan Masyarakat.pdfPPT Hukum Adat Keberadaan Hukum Adat Di Kehidupan Masyarakat.pdf
PPT Hukum Adat Keberadaan Hukum Adat Di Kehidupan Masyarakat.pdf
 
(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru
(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru
(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
 
Diagram Fryer Pembelajaran Berdifferensiasi
Diagram Fryer Pembelajaran BerdifferensiasiDiagram Fryer Pembelajaran Berdifferensiasi
Diagram Fryer Pembelajaran Berdifferensiasi
 
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdfJaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
 
RPP PERBAIKAN UNTUK SIMULASI (Recovered).docx
RPP PERBAIKAN UNTUK SIMULASI (Recovered).docxRPP PERBAIKAN UNTUK SIMULASI (Recovered).docx
RPP PERBAIKAN UNTUK SIMULASI (Recovered).docx
 
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptx
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptxAksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptx
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptx
 
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi OnlinePPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
 
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdf
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdfPerbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdf
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdf
 
materi pembelajaran tentang INTERNET.ppt
materi pembelajaran tentang INTERNET.pptmateri pembelajaran tentang INTERNET.ppt
materi pembelajaran tentang INTERNET.ppt
 
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
 
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian KasihTeks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamu
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamuAdab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamu
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamu
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
 

E-Government

  • 1. E-GOVERNMENT Kelompok 3 • ASTRI • AHMAD FADHIL • GARCIA FHALMA • M. IMAM SUTRIA • MONICA SILVIA • UTARI RAHMADIANI
  • 2. Seberapa Penting E- Government? Berdasarkan Inpres No.3 tahun 2003: Pengembangan sistem pelayanan yang andal dan terpercaya serta terjangkau oleh masyarakat luas. Penataan sistem manajemen dan proses kerja pemerintah pusat dan pemerintah daerah secara holistik. Pemanfaatan teknologi informasi secara optimal. Peningkatan peran-serta dunia usaha dan pengembangan industri telekomunikasi dan teknologi informasi. Pengembangan sumberdaya manusia di pemerintahan dan peningkatan e-literacy masyarakat. Pelaksanaan pengembangan secara sistematis melalui tahapan yang realistis dan terukur.
  • 3. Tantangan E- Government • Sumber Daya Manusia Faktor yang menghambat adalah belum tersediannya sumber daya manusia (SDM) yang memadai atau minim dari segi skill dan manajerial dalam pengelolaan. • Infrastruktur Faktor yang menjadi penghambat dalam implementasi e-government di Indonesia adalah penetrasi pasar hardware dan provider layanan jasa teknologi komunikasi dan informasi belum merata hingga daerah - daerah, sehingga timbul masalah dalam infrastrukturnya juga masih kurang memadai. • Aplikasi Dalam pembangunan sebuah e-Government, pemerintah sebagai salah satu stakeholder harusnya tahu apa permasalahan yang ada, apa yang dibutuhkan dan bagaimana mengatasi permasalahan yang ada. • Kepemerintahan/Regulasi Komunikasi organisasi aliran komunikasi dalam hal pengelolaan egovernment masih terbentur jalur birokrasi menjadi salah satu factor penghambat dalam pengembangan e- Government
  • 4. Bagaimana e-Government di front office Dalam wujudnya maka front office e-government merupakan situs web penyedia layanan publik yang disajikan oleh suatu lembaga pemerintah atau merupakan integrasi layanan dari sejumlah lembaga terkait. Lembaga penyelenggara layanan publik secara elektronik harus bertanggung jawab atas akurasi dan pemutakhiran informasi yang diberikan. Layanan melalui portal pemerintah harus dapat diakses 24 jam, 7 hari dalam 1 minggu tanpa dibatasi oleh waktu dan tempat. • Fungsi dari front office adalah sebagai berikut : • penyediaan serta layanan data dan informasi; • perijinan; • pendataan/inventarisasi; • pengolahan data; • manajemen data; • analisis data; • pelaporan; • pengambilan keputusan. Aspek ‘Pelayanan Masyarakat’ adalah front-office dalam konsep e-Government pada saat penyajian data/informasi tersebut dimanfaatkan sebagai salah satu bentuk pelayanan kepada pihak luar, misalnya masyarakat umum.
  • 5. Bagaimana E- Government di Back Office BACK-OFFICE IMPLEMENTATION ISSUES: 1) Organizational change (perubahan organisasi) 2) Leadership and coordination (kepemimpinan dan koordinasi) 3) Inter-agency collaboration (kolaborasi antar Lembaga) 4) E-government skills (keterampilan e-government) 5) Private-public partnership (kemitraan swasta-public)
  • 8. Penjelasan E-Government Konsep e-Government secara teoritik dipahami sebagai upaya untuk membangun hubungan yang baik antara pemerintah, masyarakat dan swasta hingga dapat menjadi lebih efisien, efektif dan transparan yang kesemuanya itu dapat dicapai dengan reformasi birokrasi baik itu pembenahan kelembagaan, sumberdaya manusia dan sistem.
  • 9. Ruang Lingkup E-Government G2C (Government to Citizen) Fokus utama dari kategori ini adalah hubungan antara pemerintah dan masyarakat. Misi dari e– Government adalah menyediakan dukungan untuk masyarakat dimanapun dan kapanpun dengan melakukan layanan online seperti melakukan layanan pencari kerja secara online, mencari detail dari departemen atau memungkinkan masyarakat untuk berpartisipasi dalam proses membuat keputusan, seperti pemilu. G2B (Government to Business) Fokus utamanya adalah seluruh transaksi elektronik antara pemerintah dan organisasi bisnis. Bisnis sama seperti masyarakat melakukan transaksi dengan pemerintah, seperti membayar pajak iklan, reklame, air atau admnistrasi. G2G (Government to Government) Fokus utama dari kategori ini adalah hubungan antara pemerintah itu sendiri (internal organisasi), atau antara emerintah, agensi pemerintah atau fasilitas komunikasi antara kantor pemerintah yang berbeda lokasi G2E (Government to Employee) Fokus utama dari kategori ini adalah produktivitas dari pemerintah dan para pegawainya agar mampu menyusun interaksi yang lebih efektif kedepannya. Layanan G2E termasuk informasi dalam aturan pemerintah, kebijakan dan hak sipil.
  • 10. Manfaat Penerapan Konsep E-Government • penghematan biaya melayani masyarakat yang timbul antara lain akibat penghematan dalam pemakaian kertas (paperless transaction), • sumber daya manusia (office automation) dan waktu, • meningkatnya kemampuan lembaga pemerintah dalam tukar-menukar informasi dan data (information sharing). Dari sisi lembaga (organisasi) • pelayanan dan pemberian informasi yang lebih cepat, • akses yang cepat terhadap dokumen dan formulir elektronik, • pelayanan masyarakat yang terus-menerus (24 jam sehari), • meningkatnya kemampuan melayani diri sendiri (self service), • meningkatnya kemampuan untuk mencari informasi, • meluasnya akses terhadap informasi. Dari sisi masyarakat (konsumen)
  • 11. Penerapan E-demokrasi (E-campaign) di Indonesia dan Dunia WEBSITE PARTAI BLOG ONLINE SITUS PENGGALANGAN DANA SIARAN DEBAT AKUN MEDIA SOSIAL KANDIDAT IKLAN DIGITAL
  • 12. Tiga Model e-Campaign Coleman (2001) Model e-Marketing. Model ini mengadaptasi metode yang digunakan e- commerce ke dalam ranah politik. Aktifitas e-campaign berusaha untuk "menjual" kandidat, partai, dan kebijakan. 1 Model Pemberdayaan Pemilih Model ini menyediakan kesempatan bagi pemilih untuk berperan aktif sebagaimana media tradisional tidak dapat melakukan hal ini. 2 Model e-Demokrasi Model ini mengangkat konsep nyata demokrasi ke dalam lingkungan virtual dengan mengadopsi TIK 3
  • 13. Perkembangan e-governance (tata kelola IT di Indonesia) Dekade 1950-an dan 1960-an pada negara berkembang khususnya Indonesia, pemerintah sebagai pemeran utama dalam pembuatan kebijakan (Santosa,2008:16) Tahun 1990-an terjadi pergeseran wewenang yang disebut dengan pergeseran paradigma era ‘government’ (pemerintah) menjadi era ‘governance’(kepemerintahan). Pergeseran yang dimaksud adalah transfer wewenang dari pemerintah kepada sektor non-pemerintah seperti sektor privat, lembaga swadaya masyarakat maupun masyarakat secara individual sehingga sektor non-pemerintah semakin meningkat dan terbuka aksesnya dalam proses pembuatan kebijakan dan pelaksanaan kebijakan (Yamamoto,2007,Antiroiko,Pierre,2000).
  • 14. Masalah Penerapan e-government khususnya kesenjangan digital • Kesenjangan digital mengacu pada fakta bahwa beberapa kelompok orang dapat menikmati akses dan menggunakan berbagai bentuk teknologi informasi modern secara teratur, sementara yang lain tidak dapat melakukannya. • Menurut Inpres No.3 Tahun 2003, disebutkan bahwa digital divide adalah keterisolasian dari perkembangan global karena tidak mampu memanfaatkan informasi. • Di Indonesia masih banyak dijumpai permasalahan kesenjangan digital ini di lingkup pemerintahan, khususnya pada saat implementasi e-government, sehingga hal tersebut secara tidak langsung menghambat pencapaian tujuan dari penerapan e-government di Indonesia. • Ada banyak faktor yang mempengaruhi seperti kurang adanya komitmen untuk memperkecil kesenjangan digital dengan negara-negara maju disamping faktor infrastruktur dan kondisi geografis yang menyulitkan (Kumorotomo, 2009). • Pada Inpres No.3 Tahun 2003 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan e-government menyebutkan bahwa tuntutan perubahan merupakan motivasi e-government. E-government sendiri merupakan pemanfaatan teknologi komunikasi dan informasi dalam proses pemerintahan (e-government) yang akan meningkatkan efisiensi, efektifitas, transparansi dan akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan.
  • 15. Penerapan E- Democracy (E- Voting) • E-voting bertujuan meningkatkan partisipasi, menurunkan biaya pemilu dan meningkatkan akurasi hasil (Qadah dan Taha, 2007). Sistem e- voting memungkinkan terselenggaranya pemilu yang lebih sederhana dan mengurangi total biaya pemilu secara signifikan (Dwumfuo dan Paatey, 2011). Melalui sistem e-voting, penggunaan kertas dapat ditekan sesedikit mungkin. Sistem e- voting dapat dilihat sebagai “proses bisnis” dari rangkaian proses pemilihan umum, dan diharapkan dapat menekan penggunaan kertas dalam pemungutan suara.
  • 16.
  • 17. Penerapan E- Democracy (E- Consulting) • Merupakan tahapan kedua pada model e- demokrasi. • Tahapan yang bersifat hubungan dua arah, yang mana warga negara memberikan feedback kepada lembaga-lembaga pemerintah dan partai politik terkait dengan masalah-masalah politik, perumusan dan keputusan kebijakan yang bersifat publik. Tujuan tahapan ini adalah meningkatkan keterlibatan masyarakat dalam proses demokrasi.
  • 18. Tantangan Penerapan E-Voting Sistem keamanan yang kuat Kemampuan suatu negara khususnya Indonesia untuk dapat mendistribusikan perangkat-perangkat untuk mekanisme e-voting serentak. alat e-voting butuh dukungan infrastruktur dasar seperti listrik dan jaringan internet.
  • 19. Relasi E-governance dengan E-government Dalam penerapannya E-Government dan E-Governance memiliki keterikatan atau relasi antara satu dengan yang lainnya, yaitu : 1) E-Governance merupakan bentuk dukungan terhadap jalannya e-government dengan menekankan hubungan antara pemeritah, masyarakat, dan swasta berbasis teknologi informasi. 2) E-government adalah salah satu komponen dari e-governance karena government merupakan salah satu sektor dalam proses governance 3) E-governance muncul sebagai wujud dari adanya e-goverment. 4) E-governance merupakan bentuk tatakelola terhadap implementasi e-goverment. 5) E-governance terdapat 3 buah hal yang ditekankan untuk hukum, peraturan, dan regulasi untuk mendukung jalannya e-goverment dan pengetahuan masyarakat akan manfaat e-goverment.
  • 20. Local E-Government adalah pemakaian atau penggunaan teknologi informasi yang meningkatkan hubungan antara pemerintah pada level lokal dalam hal ini pemerintah daerah dengan pihak-pihak lain baik di dalam maupun luar lingkupnya. Inisiatif e-government sebenamya sudah diperkenalkan sejak 2001 melalui Inpres No. 6/2001 yang menyatakan bahwa aparat pemerintah harus menggunakan TIK untuk mendukung good governance dan mempercepat proses demokrasi. Namun, implementasi e-government di lndonesia ternyata masih dalam tahap awal. Pengembangan e-government di lndonesia dilaksanakan melalui (empat) tingkatan yaitu: tingkat persiapan, tingkat pematangan, tingkat pemantapan, dan tingkat pemanfaata Pemerintah Daerah (PEMDA) di Indonesia memiliki tuntutan untuk memiliki tata kelola pemerintahan yang baik (good governance). Dengan perkembangan teknologi yang ada, good governance dapat dicapai dengan menerapkan e- Government. Di Indonesia Local E-Government diterapkan di kabupaten dan desa.
  • 21. Smart city merupakan konsep pemanfaatan teknologi komunikasi dan informasi untuk semua sektor yang lebih luas dari sekedar e-government. Dengan kata lain smart city adalah salah satu konsep pengembangan kota berdasarkan prinsip teknologi informasi yang dibuat untuk kepentingan bersama secara efeketif dan efisien. Dalam penerapan konsep smart city, terdapat beberapa unsur yang perlu dikembangkan, salah satunya adalah Smart Government yang merupakan bagian dari E-Government. Konsep smart government ini memiliki prinsip dasar yang dijadikan acuan dalam penerapan konsep smart city, yaitu : - Mengkolaborasikan dan mengikutsertakan seluruh lapisan masyarakat - Mengembangkan operasional agar lebih efisien - Meningkatkan managemen organisasi, sumberdaya manusia, dan infrastruktur - Membuat system database yang dapat diakses secara umum - Mengolah informasi data yang up-to-date (real time) - Menggunakan teknologi yang mutakhir - Adanya koordinasi antara stakeholders Hubungan E-Government dan Smart City

Notes de l'éditeur

  1. Front-office merupakan komponen pemerintah, yang berarti penyedia informasi dan layanan, dan interaksi antara pemerintah dan baik warga negara maupun bisnis. Online service, citizen engagement
  2. Back-office adalah operasi internal organisasi yang mendukung proses inti dan tidak dapat diakses atau terlihat oleh masyarakat umum.
  3. Penggunaan TIK dapat mempermudah masyarakat untuk mengakses informasi untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas di instansi pemerintah, juga memperluas partisipasi publik. Pendayagunaan e-Government bertujuan untuk mendukung terwujudnya pemerintahan yang baik. (Ade Gunawan, Budi Yuwono, 2007.)
  4. E-voting merupakan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam pemberian suara secara elektronik, sehingga memiliki kemampuan untuk mempercepat tabulasi data
  5. E-voting merupakan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam pemberian suara secara elektronik, sehingga memiliki kemampuan untuk mempercepat tabulasi data