Dokumen tersebut membahas tentang infeksi oportunistik pada pasien HIV/AIDS, penggunaan obat antiretroviral, dan perencanaan masa depan pasien. Prinsip-prinsip perawatan paliatif untuk pasien HIV/AIDS mencakup mengurangi penderitaan, menyampaikan diagnosis secara tepat, dan mendukung pasien secara fisik, psikis, dan sosial.
Kb 5 perawatan paliatif orang dengan hivaids (odha)
1. Perawatan Paliatif Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA)
Semester 06
Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan
Jakarta 2013
Prodi Keperawatan
Kurikulum Institusi Keperawatan Paliatif
Modul 1 KEPERAWATAN PALIATIF 1
Kegiatan Belajar 5
3. Infeksi Oportunistik
Infeksi oportunistik adalah infeksi yang disebabkan oleh organisme yang biasanya tidak
menyebabkan penyakit pada orang dengan sistem kekebalan tubuh yang normal, tetapi dapat
menyerang orang dengan sistem kekebalan tubuh yang buruk. Mereka membutuhkan
"kesempatan" untuk menginfeksi seseorang.
4. Infeksi Oportunistik
AIDS juga merupakan salah satu bentuk infeksi oportunistik yang ditandai oleh beberapa ciri
seperti menurunnya kekebalan tubuh dengan sangat drastis dan beberapa ciri lainnya
Penyampaian diagnosis HIV pada pasien atau keluarga dapat sederhana namun dapat juga
rumit. Pasien atau keluarga yang mengetahui perbuatannya berisiko terinfeksi HIV mungkin
sudah menduga bahwa dia akan terinfeksi. Namun cukup banyak orang yang merasa tak pernah
melakukan perbuatan berisiko akan terkejut jika mengetahui dirinya terinfeksi HIV. Dia bisa saja
tertular dari suami atau istrinya. Namun penjelasan ini dapat menimbulkan keretakan rumah
tangga yang sudah tentu akan menimbulkan masalah baru.
5. Infeksi Oportunistik
Disinilah diperlukan tenaga kesehatan yang bijak yang berpandangan luas. Adakalanya, dokter
cukup menjelaskan secara normative penularan HIV dapat terjadi melalui hubungan seksual,
jarum suntik maupum transfusi darah sehingga pasien tak perlu menuuduh pasangan seksualnya
yang menularkan. Ketrampilan menyampaikan kabar buruk (breaking bad news), suatu
ketrampilan dalam perawatan paliatif, perlu diterapkan agar pasien atau keluarga dapat
menerima diagnosis tersebut secara wajar.
7. Obat Antiretroviral (ARV)
Dalam perawatan paliatif ODHA Anda perlu memahami tentang obat yang dikonsumsi pasien
ODHA. Jika keadaan kritis, sudah dilewati, maka sudah waktunya untuk membahas pemberian
obat ARV. Obat ini bermanfaat dalam menurunkan angka kematian, menurunkan angka masuk
rumah sakit, meningkatkan angka kekebalan tubuh serta menekan jumlah HIV (Human
immunodeficiency virus) dalam darah.
8. Obat Antiretroviral (ARV)
Jika digunakan dengan teratur biasanya dalam waktu enam bulan jumlah HIV (viral load) yang
semulah jumlah ratusan ribu baikalan mewujutkan adherens yang kopi akan turun menjadi
dibawah 40 kopi (sering juga disebut tak terdeteksi). Hasil ini tentu menggembirakan ODHA dan
memberi semangat untuk terus menggunakan ARV. Namun sebelum menggunakan ARV
diperlukan persiapan yaitu informasi mengenai obat ARV, komitmen pasien untuk minum obat
secara teratur dan berkesinambungan, tersedianya obat tanpa putus, pemerintah telah
memberikan subsidi penuh terhadap obat ARV, ini sangat membantu masyarakat untuk
mengakses obat ini. Meski obat gratis, tak selalu pasien bersedia minum obat.
10. Merencanakan Masa Depan
Apa yang perlu direncanakan bagi pasien ODHA untuk masa depan? Untuk dapat melaksanakan
perawatan pada pasien ODHA ,Anda perlu mengetahui juga apa yang akan direncanakan bagi
pasien ODHA di masa depan.Pada umumnya ODHA masih berusia muda, Sebagian mereka
belum berkeluarga. Jika kesehatan fisik telah pulih apalagi jika ODHA telah kembali produktif,
maka keinginan untuk merancang masa depan termasuk membina keluarga patut dihargai.
namun tanggung jawab ODHA untuk tidak menularkan HIV pada pasangannya perlu ditekankan.
Akan lebih baik lagi jika calon pasangan mengetahui status ODHA dan mau menerima calon
pasangannya.
12. Prinsip-prinsip
1. Mengurangi penderitaan dan
meningkatkan kualitas hidup
penderita
2. Menyampaikan kabar buruk secara
baik dan benar
3. Mendampingi dan memberi
dukungan kepada penderita meski
penyakitnya sudah amat parah
4. Mengenal kebutuhan fisik, psikis
dan sosial ODHA
5. Mendampingi dan menyiapkan
ODHA untuk menjadi anggota
masyarakat yang produktif.