Terminal penumpang adalah prasarana transportasi jalan untuk menurunkan dan menaikkan penumpang serta mengatur kedatangan dan keberangkatan kendaraan umum. Terdapat tiga tipe terminal penumpang yaitu tipe A yang melayani angkutan antarkota, tipe B untuk angkutan dalam provinsi, dan tipe C untuk pedesaan. Terminal penumpang memiliki fasilitas utama seperti jalur berangkat/datang kendaraan, tempat parkir, dan kantor serta f
2. Terminal penumpang adalah prasarana
transportasi jalan untuk keperluan
menururnkan dan menaikan
penumpang, perpindahan intra dan atau antar
moda transportasi serta mengatur kedatangan
dan pemberangkatan kendaraan umum
(KEPMEN Nomor 31 Tahun 1995 Tentang
Terminal Transportasi Jalan)
PENGERTIAN TERMINAL
PENUMPANG
3. Terminal Penumpang Tipe A
melayani kendaraan umum untuk angkutan
antarkota, antarprovinsi, atau angkutan lintas batas
negara, angkutan antarkota dalam provinsi,angkutan
kota dan angkutan pedesaan
Terminal Penumpang Tipe B
melayani kendaraan umum untuk angkutan antarkota
dalam provinsi, angkutan kota dan/atau angkutan
pedesaan
Terminal Penumpang Tipe C
melayani kendaraan umum untuk pedesaan
TIPE DAN FUNGSI TERMINAL
PENUMPANG
4. 1. Jalur keberangkatan kendaraan umum
2. Jalur kedatangan kendaraan umum
3. Tempat parkir kendaraan umum
4. Bangunan kantor terminal
5. Tempat tunggu penumpang atau pengantar
6. Menara pengawas
7. Loket penjualan karcis
8. Rambu-rambu dan papan informasi
9. Pelataran parkir kendaraan pengantar dan/atau taksi
FASILITAS UTAMA TERMINAL PENUMPANG
5. FASILITAS PENUNJANG TERMINAL
PENUMPANG
1. Kamar kecil atau toilet
2. Mushola
3. Kantin
4. Ruang pengobatan
5. Ruang informasi dan pengaduan
6. Telepon umum atau wartel
7. Tempat penitipan barang
8. Taman
6. LOKASI TERMINAL
1. Terminal penumpang tipe a :
a. Terletak dalam jaringan trayek
antarkota, antarprovinsi,dan/atau angkutan lintas batas
negara
B. Terletak di jalan arteri dengan kelas jalan sekurang-
kurangnya kelas IIIA
C. Jarak antara 2 terminal antar penumpang tipe a sekurang-
kurangnya 20 kmdi pulau jawa, 20 km di pulau sumatra dan
50 km di pulau lainnya
D. Akses jalan masuk atau jalan keluar dengan terminal
sekurang-kurangnya 100 m di pulau jawa dan 50 m di pulau
7. A. Terletak dalam trayek antarkota dalam provinsi
b. Terletak di jalan arteri atau kolektor dengan kelas
jalan sekurang-kurangnya
C. Jarak antar 2 terminal penumpang tipe b dengan
terminal penumpang tipe a sekurang-kurangnya 15 km di
pulau jawa dan 30 km di pulau lainnya
D.Mempunyai akses jalan masuk atau jalan keluar ke dan
dari terminal dengan jarak sekurang-kurangnya 50 m di
pulau jawa dan 30 m di pulau lainnya, di hitung dari
jalan ke pintu keluar atau masuk terminal
2. TERMINAL PENUMPANG TIPE B
8. 3. TERMINAL PENUMPANG TIPE C
A.Terletak di dalam wilayah kabupaten daerah tingkat ii
dan dalam jaringan trayek pedesaan
B. Terletak di jalan kolektor atau lokal dengan kelas jalan
paling tinggi kelas III A
C. Tersedia lahan sesuai dengan permintaan angkutan
D. Mempunyai akses jalan masuk atau keluar ke dan dari
terminal sesuai kebutuhan untuk kelancaran lalu lintas di
sekitar terminal
9. PENGERTIAN DAN FUNGSI TERMINAL BARANG
Prasarana transportasi
jalan untuk keperluan
membongkar dan
memuat barang serta
perpindahan antarmoda
transportasi
Melayani kegiatan
bongkar atau muat
barang serta
perpindahan intra atau
antar moda
transportasi
PENGERTIAN FUNGSI
10. FASILITAS UTAMA TERMINAL
BARANG
A.FASILITAS UTAMA
1. Bangunan kantor terminal
2.Tempat parkir kendaraan untuk melakukan bongkar atau
muat barang
3. Gudang atau lapangan penumpukan barang
4. Tempat parkir kendaraan ankutan barang
5.Rambu-rambu dan papan informasi
6.Peralatan bongkar muat barang
11. FASILITAS PENUNJANG TERMINAL
BARANG
1. Kamar kecil atau toilet
2. Mushola
3. Kantin
4. Ruang pengobatan
5. Ruang informasi dan pengaduan
6. Telepon umum atau wartel
7. Tempat penitipan barang
8. Taman
12. LOKASI TERMINAL BARANG
A. Terletak dalam jaringan lintas angkutan barang
B. Terletak di jalan arteri dengan kelas jalan sekurang-
kurangnya kelas IIIA
C. Mempunyai akses jalan masuk atau jalan keluar ke dan
dari terminal dengan jarak sekurang-kurangnya 50 m di
pulau jawa dan 30 m di pulau lainnya
D. Akses jalan masuk atau jalan keluar dengan terminal
sekurang-kurangnya 100 m di pulau jawa dan 50 m di pulau
lainnya