SlideShare a Scribd company logo
1 of 27
PENGANTAR TEKNOLOGI MINERAL

SELASA, 27 MARET 2012

                        JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
                              FAKULTAS TEKNIK UNPAR
                                               2012
EKSPLORASI (EXPLORASI)
   Seluruh kegiatan eksplorasi pada dasarnya
    bertujuan untuk meningkatkan potensi sumberdaya
    mineral (resources) yang terdapat di bumi menjadi
    cadangan terukur yang siap untuk ditambang
    (mineable reserve). Tahapan eksplorasi ini
    mencakup kegiatan untuk mencari di mana
    keterdapatan suatu endapan mineral, menghitung
    berapa banyak dan bagaimana kondisinya.
    Eksplorasi terdiri atas :
   Eksplorasi Pendahuluan (Prospeksi)
   Eksplorasi Detil
Gambar 1 Tahapan Pertambangan
EKSPLORASI PENDAHULUAN
   Secara umum aliran kegiatan pencarian/eksplorasi
    endapan bahan galian dimulai dengan kegiatan
    prospeksi atau eksplorasi pendahuluan yang
    meliputi kegiatan persiapan di kantor (kompilasi
    foto udara, citra landsat, SLAR, peta-peta yang
    sudah ada, atau laporan yang tersedia) sampai
    kepada survei geologi awal yang terdiri dari
    peninjauan      lapangan,     pemetaan    geologi
    regional, pengambilan conto (scout sampling) serta
    memetakan        mineralisasi    endapan    untuk
    mengetahui apakah kegiatan eksplorasi bisa
    dilanjutkan atau tidak. (Gambar 2)
Gambar 2 Aliran Kegiatan Eksplorasi Secara Umum
TAHAPAN EKPLORASI PENDAHULUAN
   Skala peta 1 : 50.000 sampai 1 :25.000
   Studi Literatur
    Studi terhadap data dan peta-peta yang sudah ada (dari
    survei-survei terdahulu), catatan-catatan lama, laporan-
    laporan temuan dll, lalu dipilih daerah yang akan disurvei.

    Setelah      pemilihan      lokasi    ditentukan     langkah
    berikutnya, studi faktor-faktor geologi regional dan provinsi
    metalografi dari peta geologi regional sangat penting untuk
    memilih daerah eksplorasi, karena pembentukan endapan
    bahan galian dipengaruhi dan tergantung pada proses-
    proses geologi yang pernah terjadi, dan tanda-tandanya
    dapat dilihat di lapangan.
TAHAPAN EKPLORASI PENDAHULUAN
   Survei dan Pemetaan
    Jika peta dasar (peta topografi) dari daerah eksplorasi sudah tersedia, maka
    survei dan pemetaan singkapan (outcrop) atau gejala geologi lainnya sudah
    dapat dimulai (peta topografi skala 1:50.000 atau 1:25.000). Tetapi jika belum
    ada, maka perlu dilakukan pemetaan topografi lebih dahulu. Kalau di daerah
    tersebut sudah ada peta geologi, maka hal ini sangat menguntungkan, karena
    survei bisa langsung ditujukan untuk mencari tanda-tanda endapan yang dicari
    (singkapan), melengkapi peta geologi dan mengambil conto dari singkapan-
    singkapan yang penting.

    Selain singkapan-singkapan batuan pembawa bahan galian atau batubara
    (sasaran langsung), yang perlu juga diperhatikan adalah perubahan/batas
    batuan, orientasi lapisan batuan sedimen (jurus dan kemiringan), orientasi sesar
    dan tanda-tanda lainnya. Hal-hal penting tersebut harus diplot pada peta dasar .
EKSPLORASI DETAIL (RINCI)
   Kegiatan selanjutnya adalah melakukan
    eksplorasi detail (rinci) yang meliputi
    pemetaan geologi rinci serta pengambilan
    conto dengan jarak yang relatif rapat sesuai
    dengan sifat endapan bahan galian
    termaksud.   Conto-conto yang diperoleh
    kemudian dianalisis di laboratorium untuk
    ditentukan kadar, sifat fisik lain yang
    menunjang kegiatan penambangan.
TAHAPAN EKPLORASI DETIL
   Kegiatan utama dalam tahap ini adalah sampling dengan jarak yang lebih
    dekat (rapat), yaitu dengan memperbanyak test pit atau lubang bor untuk
    mendapatkan data yang lebih teliti mengenai penyebaran dan ketebalan
    cadangan (volume cadangan), penyebaran kadar/kualitas secara mendatar
    maupun tegak.

   Dari sampling yang rapat tersebut dihasilkan cadangan terhitung dengan
    klasifikasi terukur, dengan kesalahan yang kecil (< 20%), sehingga dengan
    demikian perencanaan tambang yang dibuat menjadi lebih teliti dan resiko
    dapat dihindarkan.

   Pengetahuan atau data yang lebih akurat mengenai kedalaman, ketebalan,
    kemiringan, dan penyebaran cadangan secara 3-Dimensi (panjang-lebar-
    tebal) serta data mengenai kekuatan batuan sampling, kondisi air tanah, dan
    penyebaran struktur (kalau ada) akan sangat memudahkan perencanaan
    kemajuan tambang, lebar/ukuran bahwa bukaan atau kemiringan lereng
    tambang. Juga penting untuk merencanakan produksi bulanan/tahunan dan
    pemilihan peralatan tambang maupun prioritas bantu lainnya.
PEMBORAN EKSPLORASI
   Tujuan dari pemboran ini bisa bermacam-macam, antara lain bisa
    digunakan untuk :
    1. Pengambilan conto (sampling) pada kegiatan eksplorasi
    2. Produksi/konstruksi (mis. pada air tanah, minyak bumi)
    3. Peledakan (pada kegiatan penambangan material keras).

   Faktor-faktor yang mempengaruhi di dalam pemilihan cara pemboran ini
    adalah :
    1. tujuan
    2. topografi dan geografi
    3. litologi dan struktur geologi
    4. biaya yang tersedia (dan waktu)
    5. peralatan dan keterampilan.
PEMBORAN EKSPLORASI
   Jenis pemboran atau jenis mesin bor (berdasarkan mekanisme pemecahan
    batuannya) :
    1. perkusif (tumbukan)
    2. rotasi
    3. perkusif-rotasi

   Jenis-jenis mesin bor dan cara bekerjanya :
    1. cable tool machine (bor mesin tumbuk percusive),
    2. jet drilling
    3. rotary drilling with mud
    4. air rotary method
    5. down the hole drilling method
    6. reserve circulation drilling.
Gambar 3 Tujuan dan Kegunaan Pemboran
RINCIAN KEGIATAN EKPLORASI
    Cara-cara pengambilan conto itu adalah dengan :
1.    Pemboran Inti (Core Drilling)
      Alat bor putar (rotary drill) harus dilengkapi dengan mata bor
      berlubang (hollow drill bit), tabung inti bor (core barrel) dan
      penangkap inti bor (core catcher). Arah pengeboran dapat
      vertikal maupun horisontal, tetapi yang paling sering adalah
      pengeboran vertikal hingga mencapai batuan dasar (bedrock)
      dengan pola pengeboran dan jarak bor (spasi) yang
      teratur, sehingga akan diperoleh sejumlah inti bor yang
      representatif. Dengan demikian bentuk, letak atau posisi
      endapan bahan galiannya dapat diketahui dengan pasti. Bila
      kesemua inti bor itu telah selesai diselidiki di laboratorium, maka
      akan diketahui pula mutu atau kadar mineral berharganya dan
      sifat-sifat fisik-mekanik-kimia-mineraloginya secara lengkap.
Gambar 4 Skema Pemboran Inti
REVERSE CIRCULATION DRILLING (RC DRILLING)
   Cara kerja pemboran RC dilakukan dengan cara
    penyaluran udara melalui batang bor yang didukung
    dengan batuan angin/ compressor. Sistem sirkuasi yang
    dilakukan dengan cara penyaluran udara melalui tekanan
    yang menciptakan udara menekan batuan sehingga
    menghasilkan cutting (sampel batuan yang berbentuk
    butiran-butiran kecil) yang kemudian disalurkan melalui
    selang sample yang menempel pada bagian mesin
    kerangka atas batang bor yang kemudian tersalurkan
    kebagian dalam siklon sampai conto batuan tersebut
    jatuh melalui celah dibagian bawah dan dikumpulkan
    dalam kantong sampel. Kemiringan pemboran RC ini
    menggunakan kemiringan Minimum 45° dan maximum
    90°. Cara pengerjaan RC drilling adalah pemboran
    dengan tegak lurus searah dengan strikenya
Kompenen RC Drilling




Gambar 5 RC Drilling
                       Gambar 6 Mata Bor RC
Mesin Siklon




cutting mengalir kebagian dalam
siklon sampai mereka jatuh
melalui celah di bagian bawah dan
dikumpulkan      dalam    kantong
sample untuk selanjutnya dibawa
ke laboratorium untuk diuji kadar
Au (emas) dan juga Ag (perak).
Gambar 7 Hasil Cutting RC
        Drilling
DIAMOND CORE DRILLING
   Diamond Drilling adalah sistem pemboran dalam ≥ 500 meter
    yang merupakan suatu lanjutan dari Pemboran RC (Reverse
    Circulation) mata bor diamond drilling ini terbuat dari intan/
    diamond. Diamond Drilling ini digunakan pada saat sudah berada
    pada kondisi batuan yang berair atau ketika hasil dari lanjutan
    pemboran RC (Reverse Circulation) yang tidak memenuhi
    kualifikasi standar sampel apabila terkontaminasi oleh air. Cara
    kerja Diamond drilling untuk mendapatkan sample inti batuan
    (Core) yang tujuannya untuk mengetahui lithologi batuan secara
    jelas dan dapat mengetahui klas-klas pada batuan, klas-klas
    pada batuan merupakan pembeda batuan yang dari hasil sampel
    pemboran diamond drilling. Perbedaan antara diamond drilling
    dan RC drilling adalah diamond menggunakan air (sum) yang
    membantu cara kerja drilling tersebut, sedangkan RC drilling
    menggunakan tenaga angin. Alat yang digunakan pada
    pemboran diamond ini yaitu MD 400.
Gambar 9 Hasil Diamond
                                Drilling (Core)




Gambar 8 Kegiatan Diamond
     Drilling MD 400
RINCIAN KEGIATAN EKPLORASI
2. PENGGALIAN SUMUR UJI (TEST PIT) ATAU SUMURAN DALAM (TEST
   SHAFT)
   Bila daerah penyelidikan relatif datar, maka dibuat sejumlah sumur uji untuk
    endapan bahan galian yang diperkirakan dangkal, atau sumuran dalam bila
    diperkirakan letak endapan bahan galiannya cukup dalam (>5 m).
    Penggalian kedua macam sumur itu harus memakai pola yang teratur
    (sistematis), misalnya pola empat persegi panjang atau bujur sangkar
    dengan jarak yang teratur pula, misalnya 100 x 200 m atau 100 x 100 m
    yang kemudian dapat dibuat semakin rapat bila seandainya menginginkan
    data atau contoh (samples) yang lebih banyak. Kedalaman sumur uji atau
    sumuran dalam harus mampu mencapai batuan dasar (bedrock)nya agar
    dapat diketahui variasi ketebalan dan bentuk endapan bahan galiannya.
    Contoh tanah atau batuan yang terkumpul kemudian dianalisis di
    laboratorium.

   Jika jumlah kedua sumuran itu banyak dan ukuran penampangnya
    besar, maka volume tanah atau batuan yang tergali juga besar. Oleh sebab
    itu bila maksud dan tujuan penggalian kedua sumur itu sudah
    tercapai, maka tanah atau batuan hasil galian itu harus ditimbunkan kembali
    ke dalam sumur yang bersangkutan.
RINCIAN KEGIATAN EKPLORASI
3. PENGGALIAN TEROWONGAN BUNTU (ADIT)
   Kalau topografi daerah penyelidikan berbukit-bukit, maka untuk
    mengumpulkan data dan informasi mengenai keadaan endapan bahan
    galiannya dapat dilakukan dengan menggali sejumlah terowongan buntu
    (adit) di lereng-lereng bukit. Penggaliannya juga harus menggunakan pola
    yang teratur dengan jarak-jarak yang teratur. Awalnya jarak (spasi)
    horisontal dan vertikal terowongan buntu boleh sedikit jarang, misalnya 100
    x 100 m atau 100 x 200 m. Jika ternyata endapan bahan galian itu
    menunjukkan mutu atau kadar mineral berharga yang meyakinkan
    (promising), maka jarak pengalian terowongan buntu itu dapat dibuat lebih
    rapat.

   Volume tanah atau batuan yang tergali bisa sedikit, tetapi bisa juga banyak
    tergantung dari jumlah dan ukuran terowongan buntu yang digali. Harus
    diupayakan agar tanah atau batuan hasil galian itu tidak meluncur terlalu
    jauh di lereng bukit yang bersangkutan agar tidak mencemari lingkungan
    hidup dan pada waktunya nanti bisa lebih mudah ditimbunkan kembali
    kedalaman terowongan buntu.
TAHAPAN PEKERJAAN EKPLORASI
   TAHAP PERSIAPAN
    1. Penetapan Tujuan
         - Melokalisir suatu endapan bahan galian :
           a. Eksplorasi pendahuluan/prospeksi
           b. Eksplorasi detail
         - Endapan/bijih yang dicari : Sulfida, timah, bauksit, nikel,
                    emas/perak, minyak/gas bumi, endapan golongan C, dll
         - Sifat tanah dan batuan :
           Untuk penambangan, Untuk konstruksi dan dll.
    2.   Studi Pustaka
         - Peta dasar sudah tersedia/belum
         - Peta geologi/topografi (satelit, udara, darat)
         - Analisis regional : sejarah, struktur/tektonik, dan morfologi
TAHAPAN PEKERJAAN EKPLORASI
      - Laporan-laporan penyelidikan terdahulu.
       - Teori-teori dan metode-metode lapangan yang ada.
       - Geografi : kesampaian daerah (desa/kota terdekat, transportasi),
                  iklim/musim (cuaca, curah hujan/banjir), sifat angin, keadaan
laut, gelombang, dll,      tumbuhan, binatang, dan komunikasi.
       -                   Sosial-budaya-adat                  :                   sifat
penduduk, kebiasaan, pengetahuan/pendidikan,mata                 pencaharian, dll.
       - Hukum : pemilikan tanah, ganti rugi, dan perizinan.
3.     Pemilihan Metode
       - Cara tidak langsung : geofisika, geokimia
       - Cara langsung : pemetaan langsung dan pemboran
       - Gabungan cara langsung dan tak langsung
4.      Pemilihan Alat
       - Tergantung pada: metode yang dipilih, keadaan lapangan, waktu, alat yang
       tersedia, biaya, dan ketelitian yang diinginkan
TAHAPAN PEKERJAAN EKPLORASI
    5. Pemilihan Anggota Tim/Tenaga Ahli : geologis, geofisik, exploration
    geologist, geochemist, operator alat, dll.
    6. Biaya : Rencana anggaran biaya untuk melakukan kegiatan ekplorasi.
    7. Pemilihan Waktu : Penentuan waktu dimulai dan berakhir kegiatan ekplorasi.
    8. Penyiapan Peralatan/Perbekalan : peta dasar, alat surveying/ukur atau GPS
    (Global Positioning System), alat kerja : ( alat geofisika, alat
    sampling,   palu,   altimeter,     alat    bor,   kompas,    meteran,   kantong
    conto, geochemical kit, dll ), alat tulis, alat komunikasi, keperluan sehari-hari
    dan obat-obatan/P3K.

   TAHAP KEGIATAN EKPLORASI
    1.    Rencana Pemetaan : Perencanaan lintasan, perencanaan tenaga
    pendukung, yang didasarkan pada keadaan geologi regional.
    2.    Rencana     Survey    Geofisika    dan   Geokimia    :   Perencanaan
    lintasan, perencanaan jarak/interval pengambilan data yang didasarkan pada
    keadaan umum model badan bijih.
TAHAPAN PEKERJAAN EKPLORASI
 3. Perencanaan Sampling melalui pembuatan parit uji, sumuran
 uji, pemboran ekplorasi yang mencakup :
 a. jumlah parit uji, sumuran uji dan titik pemboran ekplorasi.
 b. interval/spacing antara paritan (lokasi)
 c. kedalaman/panjang sumuran/paritan, kedalaman lubang bor
 d. keamanan (kerja dan lingkungan)
 e. interval/metode sampling
 f. tenaga kerja.
 4. Perencanaan Pemboran Inti, meliputi : target tubuh bijih yang
 ditembus, lokasi (pengaruh pada kesampaian titik bor, dan
 pemindahan/moving alat), kondisi lokasi (pengaruh sumber
 air, keamanan), kedalaman masing-masing lubang, jenis alat yang
 digunakan termasuk spesifikasi, jumlah tenaga kerja, alat transportasi
 dan jumlah (panjang) core box.
TUGAS :
1.   Jelaskan perbedaan ekplorasi pendahuluan dengan
     ekplorasi detil!
2.   Apa          yang        dimaksud        dengan
     sumberdaya, cadangan, dan morfologi?
3.   Jelaskan metode tidak langsung dan metode
     langsung pada kegiatan ekplorasi !
4.   Apa yang dimaksud dengan SR, Cut Off Grade
     (COG), BCM, LCM dan BESR ?

    Tugas     ditulis  tangan    dalam     kertas    folio
     bergaris, dikumpul pada hari selasa, 3 April 2012.

More Related Content

What's hot

Metode sampling pada jenis – jenis endapan
Metode sampling pada jenis – jenis endapanMetode sampling pada jenis – jenis endapan
Metode sampling pada jenis – jenis endapan
kusyanto Anto
 
Teknik eksplorasi
Teknik eksplorasiTeknik eksplorasi
Teknik eksplorasi
oilandgas24
 
paper underground mining
paper underground miningpaper underground mining
paper underground mining
heny novi
 
Perencanaan tambang
Perencanaan tambangPerencanaan tambang
Perencanaan tambang
ramaldini
 
Pengantar perencanaan tambang
Pengantar perencanaan tambangPengantar perencanaan tambang
Pengantar perencanaan tambang
Ipung Noor
 
Pola pengeboran tamka dan tamda
Pola pengeboran tamka dan tamdaPola pengeboran tamka dan tamda
Pola pengeboran tamka dan tamda
UDIN MUHRUDIN
 
GeoTek Kestabilan Lereng
GeoTek Kestabilan LerengGeoTek Kestabilan Lereng
GeoTek Kestabilan Lereng
Ayu Kuleh Putri
 

What's hot (20)

Teknik Eksplorasi Tambang
Teknik Eksplorasi TambangTeknik Eksplorasi Tambang
Teknik Eksplorasi Tambang
 
Metode sampling pada jenis – jenis endapan
Metode sampling pada jenis – jenis endapanMetode sampling pada jenis – jenis endapan
Metode sampling pada jenis – jenis endapan
 
MATERI 4 HIDROGEOLOGI ; EKSPLORASI AIR TANAH (Manajemen Pertambangan & Ener...
MATERI 4 HIDROGEOLOGI ; EKSPLORASI  AIR  TANAH (Manajemen Pertambangan & Ener...MATERI 4 HIDROGEOLOGI ; EKSPLORASI  AIR  TANAH (Manajemen Pertambangan & Ener...
MATERI 4 HIDROGEOLOGI ; EKSPLORASI AIR TANAH (Manajemen Pertambangan & Ener...
 
Teknik Penambangan (Alluvial Mine)
Teknik Penambangan (Alluvial Mine)Teknik Penambangan (Alluvial Mine)
Teknik Penambangan (Alluvial Mine)
 
Ta 5212-materi-03-konsep sampling
Ta 5212-materi-03-konsep samplingTa 5212-materi-03-konsep sampling
Ta 5212-materi-03-konsep sampling
 
Metode Penambangan Cut and Fill
Metode Penambangan Cut and FillMetode Penambangan Cut and Fill
Metode Penambangan Cut and Fill
 
Teknik eksplorasi
Teknik eksplorasiTeknik eksplorasi
Teknik eksplorasi
 
Longwall mining
Longwall miningLongwall mining
Longwall mining
 
paper underground mining
paper underground miningpaper underground mining
paper underground mining
 
Mekanika batuan
Mekanika batuanMekanika batuan
Mekanika batuan
 
Sistem penambangan
Sistem penambanganSistem penambangan
Sistem penambangan
 
Perencanaan tambang
Perencanaan tambangPerencanaan tambang
Perencanaan tambang
 
Pengantar perencanaan tambang
Pengantar perencanaan tambangPengantar perencanaan tambang
Pengantar perencanaan tambang
 
Pola pengeboran tamka dan tamda
Pola pengeboran tamka dan tamdaPola pengeboran tamka dan tamda
Pola pengeboran tamka dan tamda
 
Peralatan tambang bawah tanah 1
Peralatan tambang bawah tanah 1Peralatan tambang bawah tanah 1
Peralatan tambang bawah tanah 1
 
Bahan MK PERALATAN DAN PENGANGKUTAN TAMBANG BAWAH TANAH.Peralatan tambang baw...
Bahan MK PERALATAN DAN PENGANGKUTAN TAMBANG BAWAH TANAH.Peralatan tambang baw...Bahan MK PERALATAN DAN PENGANGKUTAN TAMBANG BAWAH TANAH.Peralatan tambang baw...
Bahan MK PERALATAN DAN PENGANGKUTAN TAMBANG BAWAH TANAH.Peralatan tambang baw...
 
GeoTek Kestabilan Lereng
GeoTek Kestabilan LerengGeoTek Kestabilan Lereng
GeoTek Kestabilan Lereng
 
Presentasi Penambangan Pasir Besi
Presentasi Penambangan Pasir BesiPresentasi Penambangan Pasir Besi
Presentasi Penambangan Pasir Besi
 
Teknik eksplorasi_chapter 1_eksplorasi langsung
Teknik eksplorasi_chapter 1_eksplorasi langsungTeknik eksplorasi_chapter 1_eksplorasi langsung
Teknik eksplorasi_chapter 1_eksplorasi langsung
 
Komponen dan fungsi alatbor
Komponen dan fungsi alatborKomponen dan fungsi alatbor
Komponen dan fungsi alatbor
 

Viewers also liked

Standard grade roles and functions
Standard grade   roles and functionsStandard grade   roles and functions
Standard grade roles and functions
nmcquade
 
Sumber daya alam nita andriani
Sumber daya alam nita andrianiSumber daya alam nita andriani
Sumber daya alam nita andriani
hannitaandriani
 
Power point
Power pointPower point
Power point
aliciane
 
Muscular endurance22
Muscular endurance22Muscular endurance22
Muscular endurance22
nmcquade
 
Chytilovic for sale
Chytilovic for saleChytilovic for sale
Chytilovic for sale
AncChytilova
 
Black fox site visit june 5
Black fox site visit june 5Black fox site visit june 5
Black fox site visit june 5
primero_mining
 
Cartel detection and collusion screening: an empirical analysis of the London...
Cartel detection and collusion screening: an empirical analysis of the London...Cartel detection and collusion screening: an empirical analysis of the London...
Cartel detection and collusion screening: an empirical analysis of the London...
Dr Danilo Samà
 
Tugas mata kuliah perencanaan pendidkan makalah manajemen pengelolaan sekolah
Tugas mata kuliah perencanaan pendidkan makalah manajemen pengelolaan sekolahTugas mata kuliah perencanaan pendidkan makalah manajemen pengelolaan sekolah
Tugas mata kuliah perencanaan pendidkan makalah manajemen pengelolaan sekolah
Sylvester Saragih
 
Nk neils kalnins
Nk neils kalninsNk neils kalnins
Nk neils kalnins
egilsdo
 
Kuliah 10-bab-ix-kadar-batas-n-ekivalen
Kuliah 10-bab-ix-kadar-batas-n-ekivalenKuliah 10-bab-ix-kadar-batas-n-ekivalen
Kuliah 10-bab-ix-kadar-batas-n-ekivalen
Sylvester Saragih
 

Viewers also liked (20)

Standard grade roles and functions
Standard grade   roles and functionsStandard grade   roles and functions
Standard grade roles and functions
 
Start-Up Basics for Artistic Entrepreneurs
Start-Up Basics for Artistic EntrepreneursStart-Up Basics for Artistic Entrepreneurs
Start-Up Basics for Artistic Entrepreneurs
 
Music career
Music careerMusic career
Music career
 
Sumber daya alam nita andriani
Sumber daya alam nita andrianiSumber daya alam nita andriani
Sumber daya alam nita andriani
 
Tureb 1.18.11.2011.2011
Tureb 1.18.11.2011.2011Tureb 1.18.11.2011.2011
Tureb 1.18.11.2011.2011
 
191 195
191 195191 195
191 195
 
Power point
Power pointPower point
Power point
 
Resume
ResumeResume
Resume
 
Test run
Test runTest run
Test run
 
Muscular endurance22
Muscular endurance22Muscular endurance22
Muscular endurance22
 
Chytilovic for sale
Chytilovic for saleChytilovic for sale
Chytilovic for sale
 
Black fox site visit june 5
Black fox site visit june 5Black fox site visit june 5
Black fox site visit june 5
 
Cartel detection and collusion screening: an empirical analysis of the London...
Cartel detection and collusion screening: an empirical analysis of the London...Cartel detection and collusion screening: an empirical analysis of the London...
Cartel detection and collusion screening: an empirical analysis of the London...
 
Email Marketing Software Helps You Keep Track of Your Marketing Campaign
Email Marketing Software Helps You Keep Track of Your Marketing CampaignEmail Marketing Software Helps You Keep Track of Your Marketing Campaign
Email Marketing Software Helps You Keep Track of Your Marketing Campaign
 
Khmer culture, civilization (part3)
Khmer culture, civilization (part3)Khmer culture, civilization (part3)
Khmer culture, civilization (part3)
 
Tugas mata kuliah perencanaan pendidkan makalah manajemen pengelolaan sekolah
Tugas mata kuliah perencanaan pendidkan makalah manajemen pengelolaan sekolahTugas mata kuliah perencanaan pendidkan makalah manajemen pengelolaan sekolah
Tugas mata kuliah perencanaan pendidkan makalah manajemen pengelolaan sekolah
 
Nk neils kalnins
Nk neils kalninsNk neils kalnins
Nk neils kalnins
 
Khmer culture, civilization (part4)
Khmer culture, civilization (part4)Khmer culture, civilization (part4)
Khmer culture, civilization (part4)
 
Kuliah 10-bab-ix-kadar-batas-n-ekivalen
Kuliah 10-bab-ix-kadar-batas-n-ekivalenKuliah 10-bab-ix-kadar-batas-n-ekivalen
Kuliah 10-bab-ix-kadar-batas-n-ekivalen
 
Cara pengolahan
Cara pengolahanCara pengolahan
Cara pengolahan
 

Similar to Pengantar teknologi mineral 2

Bukupanduanpelatihangeologidasarpemetaandanperhitungancadangan 140126173428-p...
Bukupanduanpelatihangeologidasarpemetaandanperhitungancadangan 140126173428-p...Bukupanduanpelatihangeologidasarpemetaandanperhitungancadangan 140126173428-p...
Bukupanduanpelatihangeologidasarpemetaandanperhitungancadangan 140126173428-p...
ismono widodo
 
Teknik ekplorasi
Teknik ekplorasiTeknik ekplorasi
Teknik ekplorasi
dhirga456
 
Materi eksplorasi sumber daya bahan galian
Materi eksplorasi sumber daya bahan galianMateri eksplorasi sumber daya bahan galian
Materi eksplorasi sumber daya bahan galian
mahapatih_51
 

Similar to Pengantar teknologi mineral 2 (20)

Tugas makalah teknik eksplorasi tambang peralatan yang digunakan alam eksplor...
Tugas makalah teknik eksplorasi tambang peralatan yang digunakan alam eksplor...Tugas makalah teknik eksplorasi tambang peralatan yang digunakan alam eksplor...
Tugas makalah teknik eksplorasi tambang peralatan yang digunakan alam eksplor...
 
Eskplorasi rinci
Eskplorasi rinciEskplorasi rinci
Eskplorasi rinci
 
eksplorasi-bahan-galian.pptx
eksplorasi-bahan-galian.pptxeksplorasi-bahan-galian.pptx
eksplorasi-bahan-galian.pptx
 
Proposal kegiatan perencanaan pemboran
Proposal kegiatan perencanaan pemboranProposal kegiatan perencanaan pemboran
Proposal kegiatan perencanaan pemboran
 
3pengantarteknologipertambangan-191013113819.pdf
3pengantarteknologipertambangan-191013113819.pdf3pengantarteknologipertambangan-191013113819.pdf
3pengantarteknologipertambangan-191013113819.pdf
 
Mata Kuliah Pengantar Teknologi Pertambangan
Mata Kuliah Pengantar Teknologi PertambanganMata Kuliah Pengantar Teknologi Pertambangan
Mata Kuliah Pengantar Teknologi Pertambangan
 
Cakupan laporan eksplorasi batubara
Cakupan laporan eksplorasi batubaraCakupan laporan eksplorasi batubara
Cakupan laporan eksplorasi batubara
 
02b tahap esplorasi 10
02b tahap esplorasi 1002b tahap esplorasi 10
02b tahap esplorasi 10
 
02b tahap esplorasi 10
02b tahap esplorasi 1002b tahap esplorasi 10
02b tahap esplorasi 10
 
02b tahap esplorasi 10
02b tahap esplorasi 1002b tahap esplorasi 10
02b tahap esplorasi 10
 
Tahapan eksplorasi
Tahapan eksplorasiTahapan eksplorasi
Tahapan eksplorasi
 
pertemuan 1.pdf
pertemuan 1.pdfpertemuan 1.pdf
pertemuan 1.pdf
 
Laporan 1 Prak Penfor_Kumala Galuh Haiva_024.pdf
Laporan 1 Prak Penfor_Kumala Galuh Haiva_024.pdfLaporan 1 Prak Penfor_Kumala Galuh Haiva_024.pdf
Laporan 1 Prak Penfor_Kumala Galuh Haiva_024.pdf
 
Eksplorasi Emas
Eksplorasi EmasEksplorasi Emas
Eksplorasi Emas
 
Bukupanduanpelatihangeologidasarpemetaandanperhitungancadangan 140126173428-p...
Bukupanduanpelatihangeologidasarpemetaandanperhitungancadangan 140126173428-p...Bukupanduanpelatihangeologidasarpemetaandanperhitungancadangan 140126173428-p...
Bukupanduanpelatihangeologidasarpemetaandanperhitungancadangan 140126173428-p...
 
Tugas eksplorasi lanjut
Tugas eksplorasi lanjutTugas eksplorasi lanjut
Tugas eksplorasi lanjut
 
Teknik ekplorasi
Teknik ekplorasiTeknik ekplorasi
Teknik ekplorasi
 
Materi eksplorasi sumber daya bahan galian
Materi eksplorasi sumber daya bahan galianMateri eksplorasi sumber daya bahan galian
Materi eksplorasi sumber daya bahan galian
 
Leo tbt
Leo tbtLeo tbt
Leo tbt
 
Laporan fieldtrip geologi struktur
Laporan fieldtrip geologi strukturLaporan fieldtrip geologi struktur
Laporan fieldtrip geologi struktur
 

More from Sylvester Saragih

More from Sylvester Saragih (20)

Presentation washing plant kel. 5 Pencucian batubara dengan jig, pencucian ba...
Presentation washing plant kel. 5 Pencucian batubara dengan jig, pencucian ba...Presentation washing plant kel. 5 Pencucian batubara dengan jig, pencucian ba...
Presentation washing plant kel. 5 Pencucian batubara dengan jig, pencucian ba...
 
Pencucian batubara kel 4 Operasi pemisahan bak media berat dan operasi siklon...
Pencucian batubara kel 4 Operasi pemisahan bak media berat dan operasi siklon...Pencucian batubara kel 4 Operasi pemisahan bak media berat dan operasi siklon...
Pencucian batubara kel 4 Operasi pemisahan bak media berat dan operasi siklon...
 
Kelompok 3 Teori Pengendapan partikel untuk konsentrasi operasi dan prinsip ...
Kelompok 3 Teori Pengendapan partikel untuk konsentrasi operasi  dan prinsip ...Kelompok 3 Teori Pengendapan partikel untuk konsentrasi operasi  dan prinsip ...
Kelompok 3 Teori Pengendapan partikel untuk konsentrasi operasi dan prinsip ...
 
Bahan materi kuliah rekayasa bahan galian industri
Bahan materi kuliah rekayasa bahan galian industriBahan materi kuliah rekayasa bahan galian industri
Bahan materi kuliah rekayasa bahan galian industri
 
Tugas Kelompok II Operasi kominusi dan operasi pengayakan Dalam pencucian bat...
Tugas Kelompok II Operasi kominusi dan operasi pengayakan Dalam pencucian bat...Tugas Kelompok II Operasi kominusi dan operasi pengayakan Dalam pencucian bat...
Tugas Kelompok II Operasi kominusi dan operasi pengayakan Dalam pencucian bat...
 
Uji Ketercucian dalam pencucian batubara (tugas kelompk I)
Uji Ketercucian dalam pencucian batubara (tugas kelompk I)Uji Ketercucian dalam pencucian batubara (tugas kelompk I)
Uji Ketercucian dalam pencucian batubara (tugas kelompk I)
 
186703099 petrologi-batubara
186703099 petrologi-batubara186703099 petrologi-batubara
186703099 petrologi-batubara
 
Kamus istilah tambang
Kamus istilah tambangKamus istilah tambang
Kamus istilah tambang
 
Tugas amdal uu no 32 tahun 2009 pplh terhadap lingkungan tambang
Tugas amdal uu no 32 tahun 2009 pplh terhadap lingkungan tambangTugas amdal uu no 32 tahun 2009 pplh terhadap lingkungan tambang
Tugas amdal uu no 32 tahun 2009 pplh terhadap lingkungan tambang
 
Mine plan
Mine planMine plan
Mine plan
 
Ptm
PtmPtm
Ptm
 
Uu 32 tahun 2009 (pplh)
Uu 32 tahun 2009 (pplh)Uu 32 tahun 2009 (pplh)
Uu 32 tahun 2009 (pplh)
 
Humprey spiral 2
Humprey spiral 2Humprey spiral 2
Humprey spiral 2
 
Humprey spiral
Humprey spiralHumprey spiral
Humprey spiral
 
Tugas batubara ii lingkungan dan bentuk endapan batubara, kalsifikasi dan jen...
Tugas batubara ii lingkungan dan bentuk endapan batubara, kalsifikasi dan jen...Tugas batubara ii lingkungan dan bentuk endapan batubara, kalsifikasi dan jen...
Tugas batubara ii lingkungan dan bentuk endapan batubara, kalsifikasi dan jen...
 
Tugas paper cekungan batubara pada pulau kalimantan
Tugas paper cekungan batubara pada pulau kalimantanTugas paper cekungan batubara pada pulau kalimantan
Tugas paper cekungan batubara pada pulau kalimantan
 
Bahan kuliah materi 8
Bahan kuliah materi 8Bahan kuliah materi 8
Bahan kuliah materi 8
 
Bahan kuliah materi 7
Bahan kuliah materi 7Bahan kuliah materi 7
Bahan kuliah materi 7
 
Bahan kuliah 6
Bahan kuliah 6Bahan kuliah 6
Bahan kuliah 6
 
Bahan kuliah 5
Bahan kuliah 5Bahan kuliah 5
Bahan kuliah 5
 

Recently uploaded

Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
ssuser35630b
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
IvvatulAini
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
novibernadina
 

Recently uploaded (20)

Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
 
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptxRegresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 

Pengantar teknologi mineral 2

  • 1. PENGANTAR TEKNOLOGI MINERAL SELASA, 27 MARET 2012 JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNPAR 2012
  • 2. EKSPLORASI (EXPLORASI)  Seluruh kegiatan eksplorasi pada dasarnya bertujuan untuk meningkatkan potensi sumberdaya mineral (resources) yang terdapat di bumi menjadi cadangan terukur yang siap untuk ditambang (mineable reserve). Tahapan eksplorasi ini mencakup kegiatan untuk mencari di mana keterdapatan suatu endapan mineral, menghitung berapa banyak dan bagaimana kondisinya. Eksplorasi terdiri atas :  Eksplorasi Pendahuluan (Prospeksi)  Eksplorasi Detil
  • 3. Gambar 1 Tahapan Pertambangan
  • 4. EKSPLORASI PENDAHULUAN  Secara umum aliran kegiatan pencarian/eksplorasi endapan bahan galian dimulai dengan kegiatan prospeksi atau eksplorasi pendahuluan yang meliputi kegiatan persiapan di kantor (kompilasi foto udara, citra landsat, SLAR, peta-peta yang sudah ada, atau laporan yang tersedia) sampai kepada survei geologi awal yang terdiri dari peninjauan lapangan, pemetaan geologi regional, pengambilan conto (scout sampling) serta memetakan mineralisasi endapan untuk mengetahui apakah kegiatan eksplorasi bisa dilanjutkan atau tidak. (Gambar 2)
  • 5. Gambar 2 Aliran Kegiatan Eksplorasi Secara Umum
  • 6. TAHAPAN EKPLORASI PENDAHULUAN  Skala peta 1 : 50.000 sampai 1 :25.000  Studi Literatur Studi terhadap data dan peta-peta yang sudah ada (dari survei-survei terdahulu), catatan-catatan lama, laporan- laporan temuan dll, lalu dipilih daerah yang akan disurvei. Setelah pemilihan lokasi ditentukan langkah berikutnya, studi faktor-faktor geologi regional dan provinsi metalografi dari peta geologi regional sangat penting untuk memilih daerah eksplorasi, karena pembentukan endapan bahan galian dipengaruhi dan tergantung pada proses- proses geologi yang pernah terjadi, dan tanda-tandanya dapat dilihat di lapangan.
  • 7. TAHAPAN EKPLORASI PENDAHULUAN  Survei dan Pemetaan Jika peta dasar (peta topografi) dari daerah eksplorasi sudah tersedia, maka survei dan pemetaan singkapan (outcrop) atau gejala geologi lainnya sudah dapat dimulai (peta topografi skala 1:50.000 atau 1:25.000). Tetapi jika belum ada, maka perlu dilakukan pemetaan topografi lebih dahulu. Kalau di daerah tersebut sudah ada peta geologi, maka hal ini sangat menguntungkan, karena survei bisa langsung ditujukan untuk mencari tanda-tanda endapan yang dicari (singkapan), melengkapi peta geologi dan mengambil conto dari singkapan- singkapan yang penting. Selain singkapan-singkapan batuan pembawa bahan galian atau batubara (sasaran langsung), yang perlu juga diperhatikan adalah perubahan/batas batuan, orientasi lapisan batuan sedimen (jurus dan kemiringan), orientasi sesar dan tanda-tanda lainnya. Hal-hal penting tersebut harus diplot pada peta dasar .
  • 8. EKSPLORASI DETAIL (RINCI)  Kegiatan selanjutnya adalah melakukan eksplorasi detail (rinci) yang meliputi pemetaan geologi rinci serta pengambilan conto dengan jarak yang relatif rapat sesuai dengan sifat endapan bahan galian termaksud. Conto-conto yang diperoleh kemudian dianalisis di laboratorium untuk ditentukan kadar, sifat fisik lain yang menunjang kegiatan penambangan.
  • 9. TAHAPAN EKPLORASI DETIL  Kegiatan utama dalam tahap ini adalah sampling dengan jarak yang lebih dekat (rapat), yaitu dengan memperbanyak test pit atau lubang bor untuk mendapatkan data yang lebih teliti mengenai penyebaran dan ketebalan cadangan (volume cadangan), penyebaran kadar/kualitas secara mendatar maupun tegak.  Dari sampling yang rapat tersebut dihasilkan cadangan terhitung dengan klasifikasi terukur, dengan kesalahan yang kecil (< 20%), sehingga dengan demikian perencanaan tambang yang dibuat menjadi lebih teliti dan resiko dapat dihindarkan.  Pengetahuan atau data yang lebih akurat mengenai kedalaman, ketebalan, kemiringan, dan penyebaran cadangan secara 3-Dimensi (panjang-lebar- tebal) serta data mengenai kekuatan batuan sampling, kondisi air tanah, dan penyebaran struktur (kalau ada) akan sangat memudahkan perencanaan kemajuan tambang, lebar/ukuran bahwa bukaan atau kemiringan lereng tambang. Juga penting untuk merencanakan produksi bulanan/tahunan dan pemilihan peralatan tambang maupun prioritas bantu lainnya.
  • 10. PEMBORAN EKSPLORASI  Tujuan dari pemboran ini bisa bermacam-macam, antara lain bisa digunakan untuk : 1. Pengambilan conto (sampling) pada kegiatan eksplorasi 2. Produksi/konstruksi (mis. pada air tanah, minyak bumi) 3. Peledakan (pada kegiatan penambangan material keras).  Faktor-faktor yang mempengaruhi di dalam pemilihan cara pemboran ini adalah : 1. tujuan 2. topografi dan geografi 3. litologi dan struktur geologi 4. biaya yang tersedia (dan waktu) 5. peralatan dan keterampilan.
  • 11. PEMBORAN EKSPLORASI  Jenis pemboran atau jenis mesin bor (berdasarkan mekanisme pemecahan batuannya) : 1. perkusif (tumbukan) 2. rotasi 3. perkusif-rotasi  Jenis-jenis mesin bor dan cara bekerjanya : 1. cable tool machine (bor mesin tumbuk percusive), 2. jet drilling 3. rotary drilling with mud 4. air rotary method 5. down the hole drilling method 6. reserve circulation drilling.
  • 12. Gambar 3 Tujuan dan Kegunaan Pemboran
  • 13. RINCIAN KEGIATAN EKPLORASI  Cara-cara pengambilan conto itu adalah dengan : 1. Pemboran Inti (Core Drilling) Alat bor putar (rotary drill) harus dilengkapi dengan mata bor berlubang (hollow drill bit), tabung inti bor (core barrel) dan penangkap inti bor (core catcher). Arah pengeboran dapat vertikal maupun horisontal, tetapi yang paling sering adalah pengeboran vertikal hingga mencapai batuan dasar (bedrock) dengan pola pengeboran dan jarak bor (spasi) yang teratur, sehingga akan diperoleh sejumlah inti bor yang representatif. Dengan demikian bentuk, letak atau posisi endapan bahan galiannya dapat diketahui dengan pasti. Bila kesemua inti bor itu telah selesai diselidiki di laboratorium, maka akan diketahui pula mutu atau kadar mineral berharganya dan sifat-sifat fisik-mekanik-kimia-mineraloginya secara lengkap.
  • 14. Gambar 4 Skema Pemboran Inti
  • 15. REVERSE CIRCULATION DRILLING (RC DRILLING)  Cara kerja pemboran RC dilakukan dengan cara penyaluran udara melalui batang bor yang didukung dengan batuan angin/ compressor. Sistem sirkuasi yang dilakukan dengan cara penyaluran udara melalui tekanan yang menciptakan udara menekan batuan sehingga menghasilkan cutting (sampel batuan yang berbentuk butiran-butiran kecil) yang kemudian disalurkan melalui selang sample yang menempel pada bagian mesin kerangka atas batang bor yang kemudian tersalurkan kebagian dalam siklon sampai conto batuan tersebut jatuh melalui celah dibagian bawah dan dikumpulkan dalam kantong sampel. Kemiringan pemboran RC ini menggunakan kemiringan Minimum 45° dan maximum 90°. Cara pengerjaan RC drilling adalah pemboran dengan tegak lurus searah dengan strikenya
  • 16. Kompenen RC Drilling Gambar 5 RC Drilling Gambar 6 Mata Bor RC
  • 17. Mesin Siklon cutting mengalir kebagian dalam siklon sampai mereka jatuh melalui celah di bagian bawah dan dikumpulkan dalam kantong sample untuk selanjutnya dibawa ke laboratorium untuk diuji kadar Au (emas) dan juga Ag (perak).
  • 18. Gambar 7 Hasil Cutting RC Drilling
  • 19. DIAMOND CORE DRILLING  Diamond Drilling adalah sistem pemboran dalam ≥ 500 meter yang merupakan suatu lanjutan dari Pemboran RC (Reverse Circulation) mata bor diamond drilling ini terbuat dari intan/ diamond. Diamond Drilling ini digunakan pada saat sudah berada pada kondisi batuan yang berair atau ketika hasil dari lanjutan pemboran RC (Reverse Circulation) yang tidak memenuhi kualifikasi standar sampel apabila terkontaminasi oleh air. Cara kerja Diamond drilling untuk mendapatkan sample inti batuan (Core) yang tujuannya untuk mengetahui lithologi batuan secara jelas dan dapat mengetahui klas-klas pada batuan, klas-klas pada batuan merupakan pembeda batuan yang dari hasil sampel pemboran diamond drilling. Perbedaan antara diamond drilling dan RC drilling adalah diamond menggunakan air (sum) yang membantu cara kerja drilling tersebut, sedangkan RC drilling menggunakan tenaga angin. Alat yang digunakan pada pemboran diamond ini yaitu MD 400.
  • 20. Gambar 9 Hasil Diamond Drilling (Core) Gambar 8 Kegiatan Diamond Drilling MD 400
  • 21. RINCIAN KEGIATAN EKPLORASI 2. PENGGALIAN SUMUR UJI (TEST PIT) ATAU SUMURAN DALAM (TEST SHAFT)  Bila daerah penyelidikan relatif datar, maka dibuat sejumlah sumur uji untuk endapan bahan galian yang diperkirakan dangkal, atau sumuran dalam bila diperkirakan letak endapan bahan galiannya cukup dalam (>5 m). Penggalian kedua macam sumur itu harus memakai pola yang teratur (sistematis), misalnya pola empat persegi panjang atau bujur sangkar dengan jarak yang teratur pula, misalnya 100 x 200 m atau 100 x 100 m yang kemudian dapat dibuat semakin rapat bila seandainya menginginkan data atau contoh (samples) yang lebih banyak. Kedalaman sumur uji atau sumuran dalam harus mampu mencapai batuan dasar (bedrock)nya agar dapat diketahui variasi ketebalan dan bentuk endapan bahan galiannya. Contoh tanah atau batuan yang terkumpul kemudian dianalisis di laboratorium.  Jika jumlah kedua sumuran itu banyak dan ukuran penampangnya besar, maka volume tanah atau batuan yang tergali juga besar. Oleh sebab itu bila maksud dan tujuan penggalian kedua sumur itu sudah tercapai, maka tanah atau batuan hasil galian itu harus ditimbunkan kembali ke dalam sumur yang bersangkutan.
  • 22. RINCIAN KEGIATAN EKPLORASI 3. PENGGALIAN TEROWONGAN BUNTU (ADIT)  Kalau topografi daerah penyelidikan berbukit-bukit, maka untuk mengumpulkan data dan informasi mengenai keadaan endapan bahan galiannya dapat dilakukan dengan menggali sejumlah terowongan buntu (adit) di lereng-lereng bukit. Penggaliannya juga harus menggunakan pola yang teratur dengan jarak-jarak yang teratur. Awalnya jarak (spasi) horisontal dan vertikal terowongan buntu boleh sedikit jarang, misalnya 100 x 100 m atau 100 x 200 m. Jika ternyata endapan bahan galian itu menunjukkan mutu atau kadar mineral berharga yang meyakinkan (promising), maka jarak pengalian terowongan buntu itu dapat dibuat lebih rapat.  Volume tanah atau batuan yang tergali bisa sedikit, tetapi bisa juga banyak tergantung dari jumlah dan ukuran terowongan buntu yang digali. Harus diupayakan agar tanah atau batuan hasil galian itu tidak meluncur terlalu jauh di lereng bukit yang bersangkutan agar tidak mencemari lingkungan hidup dan pada waktunya nanti bisa lebih mudah ditimbunkan kembali kedalaman terowongan buntu.
  • 23. TAHAPAN PEKERJAAN EKPLORASI  TAHAP PERSIAPAN 1. Penetapan Tujuan - Melokalisir suatu endapan bahan galian : a. Eksplorasi pendahuluan/prospeksi b. Eksplorasi detail - Endapan/bijih yang dicari : Sulfida, timah, bauksit, nikel, emas/perak, minyak/gas bumi, endapan golongan C, dll - Sifat tanah dan batuan : Untuk penambangan, Untuk konstruksi dan dll. 2. Studi Pustaka - Peta dasar sudah tersedia/belum - Peta geologi/topografi (satelit, udara, darat) - Analisis regional : sejarah, struktur/tektonik, dan morfologi
  • 24. TAHAPAN PEKERJAAN EKPLORASI - Laporan-laporan penyelidikan terdahulu. - Teori-teori dan metode-metode lapangan yang ada. - Geografi : kesampaian daerah (desa/kota terdekat, transportasi), iklim/musim (cuaca, curah hujan/banjir), sifat angin, keadaan laut, gelombang, dll, tumbuhan, binatang, dan komunikasi. - Sosial-budaya-adat : sifat penduduk, kebiasaan, pengetahuan/pendidikan,mata pencaharian, dll. - Hukum : pemilikan tanah, ganti rugi, dan perizinan. 3. Pemilihan Metode - Cara tidak langsung : geofisika, geokimia - Cara langsung : pemetaan langsung dan pemboran - Gabungan cara langsung dan tak langsung 4. Pemilihan Alat - Tergantung pada: metode yang dipilih, keadaan lapangan, waktu, alat yang tersedia, biaya, dan ketelitian yang diinginkan
  • 25. TAHAPAN PEKERJAAN EKPLORASI 5. Pemilihan Anggota Tim/Tenaga Ahli : geologis, geofisik, exploration geologist, geochemist, operator alat, dll. 6. Biaya : Rencana anggaran biaya untuk melakukan kegiatan ekplorasi. 7. Pemilihan Waktu : Penentuan waktu dimulai dan berakhir kegiatan ekplorasi. 8. Penyiapan Peralatan/Perbekalan : peta dasar, alat surveying/ukur atau GPS (Global Positioning System), alat kerja : ( alat geofisika, alat sampling, palu, altimeter, alat bor, kompas, meteran, kantong conto, geochemical kit, dll ), alat tulis, alat komunikasi, keperluan sehari-hari dan obat-obatan/P3K.  TAHAP KEGIATAN EKPLORASI 1. Rencana Pemetaan : Perencanaan lintasan, perencanaan tenaga pendukung, yang didasarkan pada keadaan geologi regional. 2. Rencana Survey Geofisika dan Geokimia : Perencanaan lintasan, perencanaan jarak/interval pengambilan data yang didasarkan pada keadaan umum model badan bijih.
  • 26. TAHAPAN PEKERJAAN EKPLORASI 3. Perencanaan Sampling melalui pembuatan parit uji, sumuran uji, pemboran ekplorasi yang mencakup : a. jumlah parit uji, sumuran uji dan titik pemboran ekplorasi. b. interval/spacing antara paritan (lokasi) c. kedalaman/panjang sumuran/paritan, kedalaman lubang bor d. keamanan (kerja dan lingkungan) e. interval/metode sampling f. tenaga kerja. 4. Perencanaan Pemboran Inti, meliputi : target tubuh bijih yang ditembus, lokasi (pengaruh pada kesampaian titik bor, dan pemindahan/moving alat), kondisi lokasi (pengaruh sumber air, keamanan), kedalaman masing-masing lubang, jenis alat yang digunakan termasuk spesifikasi, jumlah tenaga kerja, alat transportasi dan jumlah (panjang) core box.
  • 27. TUGAS : 1. Jelaskan perbedaan ekplorasi pendahuluan dengan ekplorasi detil! 2. Apa yang dimaksud dengan sumberdaya, cadangan, dan morfologi? 3. Jelaskan metode tidak langsung dan metode langsung pada kegiatan ekplorasi ! 4. Apa yang dimaksud dengan SR, Cut Off Grade (COG), BCM, LCM dan BESR ?  Tugas ditulis tangan dalam kertas folio bergaris, dikumpul pada hari selasa, 3 April 2012.