SlideShare a Scribd company logo
1 of 114
1
2
Perekonomian
Indonesia
SoftSkill
 1 EB 18
SoftSkill
3
SoftSkill
 1 EB 18
INDEKS HARGA
SAHAM GABUNGAN
4
SoftSkill
 1 EB 18
Anggota Kelompok
27/05/20145
Ratna Nurani
(27213313)
Rizky Andhika
(27213955)
Saulina Bernadet
(28213319)
Silvia Nurulsyah
(28213489)
Rizka Novri H.
(27213900)
Rica Riyantini
(27213587)
Wienda Herawati
(29213279)
Viany Lingga Revi
(29213121)
Trisna Mendrofa P.M.
(28219996)
Teddy Wirahadi
(28213829)
Sriningsih
(28213630)
Yulia Cahyani
(29213562)
Rangga Putra Pratama
(27213276)
6
SoftSkill
 1 EB 18
SAHAM
Beberapa tipe dari saham , termasuk :
Saham biasa (common stock),
Saham preferene (preferred stock),
Saham preferen biasanya memiliki prioritas lebih tinggi dibanding saham
biasa dalam pembagiaan dividen dan aset , dan kadangkala memiliki hak
pilih yang lebih tinggi seperti kemampuan untuk memveto penggabungan
atau pengambilalihan atau hak untuk menolak ketika saham baru
dikeluarkan (yaitu, pemegang saham preferen dapat membeli saham yang
dikeluarkan sebanyak yang dia mau sebelum saham itu ditawarkan
kepada orang lain).
Saham yang biasa dijual di bursa efek adalah saham biasa dan saham
preferen tidak diperjualbelikan di bursa efek .
Struktur kelas ganda memiliki beberapa kelas saham (ontohnya ,Kelas
A,Kelas B,Kelas C) masing-masing dengan keuntungan dan kerugiannya
sendiri-sendiri .
Saham harta adalah saham yang telah dibeli balik dari masyarakat .
Saham biasa (common stock) adalah surat berharga dalam bentuk
piagam atau sertifikat yang memberikan pemegangnya bukti atas
hak-hak dan kewajiban menyangkut andil kepemilikan dalam suatu
perusahaan . Saham biasa mempunyai sifat kebalikan dari saham
preferen (prefered stock) dalam hal pengembalian suara ,
pembagian deviden dan hak-hak yang lain .
Pemegang saham biasa dapat mempengaruhi kebijakan korporasi
melalui proses pengambilan suara (voting) dalam pembuatan
tujuan dan kebijakan , stock split dan memilih dewan direksi
perusahaan . Pemegang saham biasa mempunyai keuntungan
dalam bentuk deviden dan capital gain.
Saham preferen (preferred stock) adalah bagian saham yang
memiliki tambahan hak melebihi sahambiasa . Ada beberapa
jenis saham preferen, antara lain :
Saham preferen partisipasi ; saham preferen yang
membagikan dividen kepada pemegangnya ; pemilik saham ini
setelah menerima deviden tetap mempunyai hak untuk
membagi keuntungan yang dinyatakan sebagai deviden
kepada pemegang saham biasa (participating preference
shares)
Saham preference nonkumulatif ; saham preferen yang tidak
mempunyai hak untuk mendapatkan dividen yang belum
dibayarkan pada tahun-tahun yang lalu secara kumulatif
(nonummulative preferred stock)
10
SoftSkill
 1 EB 18
PENILAIAN SAHAM
Expected Return
The percentage yield that an investor forecasts from a
specific investment over a set period of time.
Sometimes called the holding period return (HPR).
Expected Return  
 
r
Div P P
P
1 1 0
0
The formula can be broken into two parts.
Dividend Yield + Capital Gain
0
01
0
1
ReturnExpected
P
PP
P
Div
r


Contoh:
PT. XYZ memperkirakan akan ada pendistribusian dividen
tahun depan sebesar 3.000. Harga saham PT ini sekarang
adalah 8.000 per lembar. Tahun depan diramalkan harga
saham akan naik menjadi 10.000 per lembar karena
perusahaan baru saja memenangkan proyek besar dari
pemerintah. Berapakah Expected return dr saham PT.XYZ?
r = 3000 + 10000 – 8000 = 62,5 %
8000
Dividend Discount Model – Perhitungan harga saham
sekarang yang menyatakan bahwa nilai saham sama
dengan present value dari semua dividen yang
diharapkan di terima di masa yang akan datang.
H - Time horizon for your investment.
P
Div
r
Div
r
Div P
r
H H
H0
1
1
2
2
1 1 1




 

( ) ( )
...
( )
Example
Diramalkan bahwa PT. XYZ akan membayar dividen sebesar $3,
$3.24, and $3.50 untuk 3 tahun yang akan datang. Pada tahun ketiga,
kalian mengantisipasi menjual saham dengan harga pasar sebesar
$94.48. Berapakah harga saham apabila diketahui 12% expected return?
PV
PV








3 00
1 12
3 24
1 12
350 94 48
1 12
00
1 2 3
.
( . )
.
( . )
. .
( . )
$75.
Dividen Bertumbuh Secara Konstan (Constant
Growth Model)
Dividen tumbuh sesuai dengan tingkat pertumbuhan
perusahaan
Model ini mengasumsikan bahwa dividen tumbuh pada
suatu tingkat tertentu (g) / konstan
Model ini cocok untuk perusahaan yang mature dengan
pertumbuhan yang stabil
P0 = D0(1+g)/Ks-g
Saham yg memberikan sejumlah dividen yang tetap
jumlahnya dalam waktu yang tak terbatas
Karena saham preferen tidak mempunyai tanggal jatuh
tempo, maka penilaian saham preferen merupakan
suatu perpetuitas.
Dps
Kps
P0 = Nilai saham preferen
Dps = dividend saham preferen
Kps = tingkat return yang disyaratkan pd saham
preferen
Contoh: Microsoft mempunyai saham preferen
dengan dividen yang dibayarkan sebesar Rp1.500
tiap tahun. Tingkat return yang diinginkan investor
adalah 14%. Berapa nilai sekarang saham
preferen?
V=Dp/kp
= 1500/0,14
= Rp 10.714,28
19
SoftSkill
 1 EB 18
INDEKS SAHAM
Untuk memberikan informasi yang lebih lengkap tentang
perkembangan bursa kepada publik, BEI menyebarkan data
pergerakan harga saham melalui media cetak dan elektronik. Satu
indikator pergerakan harga saham tersebut adalah indeks harga
saham. Saat ini, BEI mempunyai tujuh macam indeks saham:
IHSG, menggunakan semua saham tercatat sebagai komponen
kalkulasi Indeks.
Indeks sektoral, menggunakan semua saham yang masuk dalam
setiap sektor.
Indeks LQ45 menggunakan 45 saham terpilih setelah melalui
beberapa tahapan seleksi.
Indeks Individual, yang merupakan Indeks untuk masing-masing
saham didasarkan harga dasar.
Jakarta Islami Index, merupakan Indeks perdagangan saham syariah.
Indeks Papan Utama dan Papan Pengembangan, indeks yang
didasarkan pada kelompok saham yang tercatat di BEI yaitu
kelompok Papan Utama dan Papan Pengembangan.
Indeks kompas100, menggunakan 100 saham pilihan harian kompas
Kendati IHSG sudah bisa menjadi indikator pergerakan pasar secara
keseluruhan tapi sebagai investor tentunya tidak puas jika untuk melihat
perkembangan harga dan pasar, hanya berpedoman pada satu indikator
saja. Terlebih lagi sebagaimana kita ketahui saham yang
diperdagangkan dan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia struktur
industrinya berbeda-beda. Jadi dengan alasan itu, maka BEI membentuk
lagi beberapa indikator perdagangan, misalnya ada saham yang
perhitungan indeksnya disatukan secara sektoral, ada yang individu saja
dan ada pula yang berdasarkan kelompok, misalnya syariah, properti,
dan indeks saham blue chips (likuid). Karena itu kini indikator
perdagangan di BEI jumlah dibagi dalam beberapa kelompok, mulai dari
Indeks Harga Saham Individu (IHSI), Indeks Harga Saham Sektoral,
Indeks Harga Saham Likuid-45 (Indeks LQ-45), Indeks Harga saham
Syariah atau yang disebut dengan Jakarta Islamic Index (JII).
Indeks Individual, menggunakan indeks harga masing-masing
saham terhadap harga dasarnya, atau indeks masing-masing
saham yang tercatat di BEI. Selanjutnya IHSI berubah sesuai
dengan kondisi pasar. Setelah IHSI kita juga mengenal Indeks
Harga Saham Sektoral (IHSS). IHSS ini sebagaimana namanya
menggunakan semua saham yang termasuk dalam masing-masing
sektor, misalnya sektor keuangan, pertambangan, pertanian,
perumahan dan properti, perbankan dan lain-lain. Di BEI sendiri
indeks sektoral terbagi atas sembilan sektor yaitu: pertanian,
pertambangan, industri dasar, aneka industri, konsumsi, properti,
infrastruktur, keuangan, perdagangan dan jasa, dan manufaktur.
Sedangkan Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG (Composite
Stock Price Index), menggunakan semua saham yang tercatat
sebagai komponen penghitungan indeks.
Sementara itu untuk Indeks LQ 45, yaitu indeks yang
terdiri 45 saham pilihan dengan mengacu kepada 2
variabel yaitu likuiditas perdagangan dan kapitalisasi
pasar. Setiap 6 bulan terdapat saham-saham baru yang
masuk ke dalam LQ 45 tersebut. Sedangkan yang
dimaksud dengan Indeks Syariah atau JII (Jakarta
Islamic Index) merupakan indeks yang terdiri 30 saham
yang bisnis dan industrinya sesuai dengan syariat
Islam. Jadi JII ini mengakomodasi syariat investasi
dalam Islam atau Indeks yang berdasarkan syariah.
Dengan kata lain, dalam Indeks ini dimasukkan saham-saham
yang memenuhi kriteria investasi dalam syariat Islam. Saham-
saham yang masuk dalam Indeks Syariah adalah emiten yang
kegiatan usahanya tidak bertentangan dengan syariah seperti:
Usaha perjudian dan permainan yang tergolong judi atau
perdagangan yang dilarang; Usaha lembaga keuangan
konvensional (ribawi) termasuk perbankan dan asuransi
konvensional; Usaha yang memproduksi, mendistribusi serta
memperdagangkan makanan dan minuman yang tergolong
haram; Usaha yang memproduksi, mendistribusi dan atau
menyediakan barang-barang ataupun jasa yang merusak moral
dan bersifat mudarat.
Di samping indikator perdagangan yang dibuat sesuai
dengan jenis industrinya, BEI juga mengelompokan
saham-saham yang masuk dalam kategori papan
utama dan papan pengembangan. Yang masuk dalam
kategori saham papan utama (main board) dan papan
pengembangan (development board) ini adalah saham
yang dikelompokkan sesuai dengan papan
pencatatannya. Sederhananya papan utama adalah
saham-saham yang kapitalisasinya besar. Sedangkan
saham-saham pengembangan adalah saham-saham
yang baru tercatat di BEI, dengan kapitalisasi yang lebih
kecil.
26
SoftSkill
 1 EB 18
INDEKS HARGA SAHAM
Informasi mengenai kinerja pasar saham seringkali diringkas
dalam suatu indeks yang di sebut indeks pasar saham (stock
market indexes). Indeks pasar saham merupakan indikator
yang mencerminkan kinerja saham saham pasar. Karena
merupakan indikator yang menggambarkan pergerakan
harga-harga saham, maka indeks pasar saham juga disebut
indeks harga saham (stock market index).
Indeks Harga Saham : Indeks yang menggambarkan
perubahan – perubahan atau pergerakan harga masing –
masing saham sejak pertama kali di keluarkan sampai pada
periode tertentu. Indeks saham ini menunjukkan kinerja
emitten
Indeks Harga Saham di bagi menjadi :
1. Indeks Harga Saham Individual
2. Indeks Harga Saham Gabungan
a. Seluruh Saham
b. Kelompok Saham ( Indeks LQ 45, &
JII)
c. Jenis Usaha ( Sektoral )
Harga saham akan mengalami perubahan jika terjadi
perubahan harga dasar saham secara teoritis yaitu
harga penyesuaian akibat adanya aksi emitten seperti
: Pembagian deviden saham, saham bonus, stock
split, redemption, right issue dll.
Indeks harga saham adalah indikator atau cerminan
pergerakan harga saham. Indeks merupakan salah
satu pedoman bagi investor untuk melakukan
investasi di pasar modal, khususnya saham.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menggunakan semua
Perusahaan Tercatat sebagai komponen perhitungan Indeks.
Agar IHSG dapat menggambarkan keadaan pasar yang wajar,
Bursa Efek Indonesia berwenang mengeluarkan dan atau tidak
memasukkan satu atau beberapa Perusahaan Tercatat dari
perhitungan IHSG. Dasar pertimbangannya antara lain, jika
jumlah saham Perusahaan Tercatat tersebut yang dimiliki oleh
publik (free float) relatif kecil sementara kapitalisasi pasarnya
cukup besar, sehingga perubahan harga saham Perusahaan
Tercatat tersebut berpotensi mempengaruhi kewajaran
pergerakan IHSG.
Menggambarkan suatu rangkaian informasi
historis mengenai pergerakan harga masing –
masing saham, sampai pada tanggal tertentu.
Indeks ini merupakan bentuk pengukuran
kinerja suatu saham di bursa efek.
Indeks Saham Individual
SI = ( Ps / P base ) x 100 %
SI = Indeks Saham Individual
Ps = Harga Penutupan
Pbase = Harga Perdana
Jika PT. Bank Karya pada tanggal 11 Nov 08
mencatatkan harga saham perdananya Rp.
1000,- diakhir sesi transaksi sebesar Rp. 1250,-
tentukan nilai SI nya?
SI = ( Ps / Pbase ) x 100 %
SI = ( 1250 / 1000 ) x 100 % = 125 %
Artinya saham PT. Bank Karya mengalami kenaikan
sebesar 25 poin.
Indeks Harga Saham : Indeks yang
menggambarkan perubahan – perubahan
atau pergerakan harga saham gabungan
seluruh saham sejak pertama kali di keluarkan
sampai pada periode tertentu. Indeks ini
menunjukkan kinerja suatu saham gabungan
di bursa efek
Indeks Harga Saham Kelompok
Menggambarkan rangkaian informasi historis
mengenai pergerakan harga saham kelompok
suatu saham, sampai pada tanggal tertentu.
Indeks Harga Saham Gabungan atau yang lebih dikenal dengan
IHSG, tentu menjadi sebuah istilah yang akrab di telinga sebagian
masyarakat. Terlebih bagi para investor pasar saham.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) adalah indeks yang
mengukur harga saham yang dijual di bursa. Secara garis besar
merupakan suatu alat ukur/indikator dari pergerakkan harga-harga
saham yang ditransaksikan di suatu bursa efek dalam kurun waktu
tertentu. Bagi investor, IHSG dapat dijadikan suatu pedoman dalam
mengambil keputusan berinvestasi namun ini tidak mutlak harus
diikuti karena dalam memutuskan untuk membeli atau menjual
saham hendaknya berdasarkan informasi yang tepat dan matang,
tingkat pertumbuhan yang diharapkan dan jangka waktu yang
ditetapkan. IHSG merupakan salah satu indikator penting bagi
perekonomian suatu Negara.
Naik turunnya IHSG menunjukkan naik
turunnya minat investasi, khususnya yang dilakukan
melalui lantai bursa. Dibandingkan dengan bentuk-
bentuk investasi lain, investasi di lantai bursa
memang lebih genuine dalam mengukur minat
publik dalam berinvestasi. IHSG bisa menunjukkan
kemampuan lingkungan ekonomi dalam menarik
minat investor. Secara sederhana naiknya IHSG
menggambarkan bahwa lingkungan ekonomi
tampak semakin menarik bagi investor.
37
SoftSkill
 1 EB 18
PERKEMBANGAN IHSG
Indeks Harga Saham Gabungan (disingkat IHSG, dalam Bahasa
Inggris disebut juga Jakarta Composite Index, JCI, atau JSX
Composite) merupakan salah satu indeks pasar saham yang
digunakan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI; dahulu Bursa Efek
Jakarta (BEJ)). Diperkenalkan pertama kali pada tanggal 1
April 1983, sebagai indikator pergerakan harga saham di BEJ,
Indeks ini mencakup pergerakan harga seluruh saham biasa dan
saham preferen yang tercatat di BEI. Hari Dasar untuk perhitungan
IHSG adalah tanggal 10 Agustus 1982. Pada tanggal tersebut, Indeks
ditetapkan dengan Nilai Dasar 100 dan saham tercatat pada saat itu
berjumlah 13 saham.[1]
Posisi tertinggi yang pernah dicapai IHSG adalah 3.357,032 poin
yang tercatat pada 15 September 2010.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) merupakan salah satu
indikator untuk membantu pergerakan harga saham. IHSG
merupakan gambaran bagi para investor untuk melakukan investasi
portofolio di pasar modal. Dengan melihat IHSG para investor dapat
memprediksikan kemungkinan-kemungkinan yang bakal terjadi di
pasar modal seperti harga saham dan keuntungan yang akan
diperoleh. Walaupun demikian kemungkinan-kemungkinan ini bisa
saja tidak sesuai dengan harapan yang ingin didapat oleh para
investor setelah mereka melakukan investasi portofolio tersebut,
karena tingkat risiko yang akan diterima hampir sama dengan tingkat
keuntungan yang akan diraih. Jadi dengan adanya IHSG ini sangat
membantu para investor untuk melakukan investasi portofolio di
pasar modal.
Pada tahun 1992 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di
Indonesia berada pada posisi 274,34 dengan tingkat keuntungan
atau return IHSG yang diraih sebesar 18,4 persen. Sedangkan pada
tahun 1993 IHSG meningkat menjadi berada pada posisi 588,77
dengan tingkat return IHSG yang diraih meningkat juga menjadi
sebesar 114,6 persen. Sedangkan pada pada tahun 1994 IHSG
menurun menjadi berada pada posisi 469,64 dengan tingkat return
yang diraih sebesar - 20,2 persen yang diakibatkan oleh
perekonomian yang belum stabil. Dan pada tahun-tahun berikutnya
IHSG dan return IHSG mengalami fluktuasi yang diakibatkan oleh
belum kondusifnya perekonomian dalam negeri baik dari segi
ekonomi, sosial,dan keamanan.
Pada tahun 1998 IHSG di Indonesia berada pada posisi 398,03
dengan return yang diterima menurun menjadi sebesar 0,9
persen. Hal ini disebabkan karena terjadinya krisis moneter yang
melanda Indonesia sehingga menyebabkan harga-harga barang
naik secara keseluruhan yang diakibatkan oleh terpuruknya mata
uang nasional. Dan juga menyebabkan para investor banyak yang
mengalami kerugian sehingga banyak perusahaan yang harus
bangkrut. Dan pada tahun-tahun berikutnya IHSG serta returnnya
mengalami fluktuasi yang diakibatkan oleh terjadinya pergantian
presiden dari masa orde baru ke masa reformasi dan terjadinya
kenaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) yang menyebabkan
perekonomian tidak stabil.
Indeks harga saham gabungan (IHSG) atau composite stock price
index menggunakan seluruh saham tercatat sebagai komponen
penghitungan indeks. Masing-masing pasar modal memiliki indeks yang
dibentuk berdasarkan saham-saham yang dipakai sebagai dasar dalam
perhitungan indeks haraga. Sebagai contoh IHSG di masing-masing
negara memiliki tingkat perkembangan yang berbeda. Tabel 3.4
menyajikan perkembangan IHSG di Asia Pasifik termasuk indonesia
selama tahun 2005 hingga 2007.
Dalam tiga tahun tersebut perkembangan IHSG di indonesia
menunjukkan pertumbuhan yang baik mencapai lebih dari 51% dan berada
pada peringkat ketiga. Hal ini menunjukkan bahwa perkembangan pasar
modal di Indonesia semakin membaik.
Tabel 3.4 Perkembangan IHSG di Asia Pasifik 2005-2007
Panel B : Perkembangan IHSG di Asia Pasifik 2006-2007
Negara 29 Desember 06 27 Desember 07 %
Shenzhen 550,59 1.453,47 163,98
Shanghai 2.675,47 5.308,89 98,43
Indonesia 1.805,52 2.739,704 51,74
Mumbai 13.786,91 20.216,72 46,64
Hong Kong 19.964,72 27.842,93 39,46
Malaysia 1.096,24 1.437,82 31,16
Thailand 679,84 852,06 25,33
Philipina 2.982,54 3.667,64 22,97
Singapura 2.985,83 3.477,20 16,46
DowJones 12.463,15 13.359,61 7,19
Taiwan 7.823,72 8.313,72 6,26
Jepang 17.225,83 15.564,69 (9,64)
Tabel 3.4 Perkembangan IHSG di Asia Pasifik 2005-2007
Panel A : Perkembangan IHSG di Asia Pasifik 2005-2006
Negara 30 Desember 05 27 Desember 06 %
Shanghai 1161,06 2536,39 118,45
Shenzhen 278,75 545,58 95,72
Indonesia 1162,64 1803,264 55,11
Mumbai 9347,93 13859,69 48,26
Philipina 2096,04 2883,47 37,57
Hong Kong 14876,43 19725,73 32,60
Singapura 2347,34 2959,41 26,08
Malaysia 899,79 1083,22 20,39
Taiwan 6548,34 7733,18 18,09
DowJones 10717,50 12510,57 16,73
Jepang 16111,43 17223,15 6,90
Thailand 713,73 689,84 (3,35)
Pada tahun 2008 IHSG di Indonesia menurun menjadi berada
posisi 1.355,41 dengan return yang diraih menurun menjadi
sebesar - 50,6 persen. Hal ini disebabkan karena terjadinya
krisis finansial di Amerika Serikat sehingga banyak perusahaan-
perusahaan mengalami kebangkrutan yang berefek pada
banyaknya para investor yang mengalami kerugian yang sangat
besar dan berefek pada investasi portofolio yang ada di pasar
modal mengalami penurunan drastis.
47
SoftSkill
 1 EB 18
METODE PERHITUNGAN IHSG
1. Metode Rata – Rata
Penjumlahan harga saham yang di transaksikan
dibagi dengan faktor pembagi tertentu. IHSG dengan
Metode rata – rata di rumuskan :
IHSG = ( Jumlah Ps / Jumlah Pbase )
2. Metode Rata – Rata tertimbang
Metode ini menggunakan pembobotan harga pasar
saham dan harga dasar saham.
Metode yang di gunakan :
Metode Paasche ( IHSG = Jumlah Ps x Ss / Jumlah
Pbase x Ss ) Ss = jumlah saham beredar (
outstanding shares )
Metode Laspeyres ( IHSG = Jumlah Ps x So / Jumlah
Pbase x So ) So = Jumlah saham yang dikeluarkan
pada hari dasar.
Pertama-tama akan dihadirkan metode-metode yang umumnya
digunakan untuk menyusun indeks saham. Secara umum, ada dua
jenis rumusan untuk membentuk indeks saham. Pertama rumus
atau metode yang dikenal dengan nama Weighted Average.
Rumusnya adalah (Sigma)PxQ/Nd kemudian dikali dengan 100.
P adalah harga saham di pasar reguler. Q adalah bobot saham
(jumlah saham yang tercatat di Bursa Efek Indonesia). Nd adalah
nilai dasar, yaitu nilai yang dibentuk berdasarkan jumlah saham
yang tercatat di BEI yang masuk dalam daftar penghitungan indeks.
Nilai dasar bisa berubah jika ada aksi korporasi yang
menyebabkan jumlah saham berkurang atau bertambah.
Sederhananya, setiap saham dihitung terlebih dahulu kapitalisasi
pasar. Kemudian dijumlahkan seluruh kapitalisasi pasar per saham
atas sahamsaham yang diperhitungkan dalam indeks, lalu dibagi
dengan nilai dasar, kemudian dikalikan dengan 100.
kapitalisasi pasar per saham yang di total ini berbeda dengan nilai
kapitalisasi pasar seluruh saham di BEI, karena ada sahamsaham
yang tidak perhitungkan dalam penghitungan indeks.
Saham saham yang tidak diperhitungkan ini menjadi rahasia BEI.
Pihak BEI memiliki kriteria sendiri atas sahamsaham yang bisa
dimasukkan dalam penghitungan IHSG.
Jadi boleh dibilang, IHSG merupakan nilai representatif atas
ratarata harga seluruh saham di BEI berdasarkan jumlah saham
tercatat. Itulah kenapa disebut sebagai Weightened Average nilai
harga ratarata terhadap bobot atau jumlah saham.
Rumus kedua adalah apa yang disebut sebagai Average.
Penghitungannya mirip dengan rumus pertama. Hanya saja, tidak
memasukkan bobot atau jumlah saham tercatat dalam penghitungan.
Rumusnya adalah (Sigma)P/Nd dikali 100.
dimana p adalah Harga Penutupan di Pasar Reguler,x adalah
Jumlah Saham, dan d adalah Nilai Dasar.
Metode ini dipakai oleh indeks saham industri Dow Jones (Dow
Jones Industrial Average/DJIA). Alasan indeks ini tidak
memasukkan bobot sebagai pengali harga saham karena DJIA
merupakan indeks 30 saham terpilih di bursa New York.
Sebanyak 30 saham yang masuk dalam DJIA diasumsikan telah
memiliki bobot yang setara, sehingga penghitungan bobot
dianggap tidak perlu lagi. Sebagai catatan, 30 saham ini boleh
dibilang mewakili setiap industri di Amerika Serikat (AS) dan
memiliki likuiditas transaksi yang tinggi.
Kalau boleh disamakan, indeks LQ45 memiliki karakter yang
mirip dengan DJIA, meskipun rumus penghitungan yang dipakai
tetap sama seperti rumus yang dipakai dalam menghitung IHSG.
Dasar perhitungan IHSG adalah jumlah Nilai Pasar
dari total saham yang tercatat pada tanggal 10
Agustus 1982. Jumlah Nilai Pasar adalah total perkalian
setiap saham tercatat (kecuali untuk perusahaan yang
berada dalam program restrukturisasi) dengan harga di
BEJ pada hari tersebut. Formula perhitungannya adalah
sebagai berikut:
Perhitungan Indeks merepresentasikan pergerakan harga saham
di pasar/bursa yang terjadi melalui sistem perdagangan lelang. Nilai
Dasar akan disesuaikan secara cepat bila terjadi perubahan modal
emiten atau terdapat faktor lain yang tidak terkait dengan harga
saham. Penyesuaian akan dilakukan bila ada tambahan emiten baru,
HMETD (right issue), partial/company listing, waran dan obligasi
konversi demikian juga delisting. Dalam hal terjadi stock split,
dividen saham atau saham bonus, Nilai Dasar tidak disesuaikan
karena Nilai Pasar tidak terpengaruh. Harga saham yang digunakan
dalam menghitung IHSG adalah harga saham di pasar reguler yang
didasarkan pada harga yang terjadi berdasarkan sistem lelang.
Perhitungan IHSG dilakukan setiap hari, yaitu
setelah penutupan perdagangan setiap harinya.
Dalam waktu dekat, diharapkan perhitungan IHSG
dapat dilakukan beberapa kali atau bahkan dalam
beberapa menit, hal ini dapat dilakukan setelah
sistem perdagangan otomasi diimplementasikan
dengan baik.
55
SoftSkill
 1 EB 18
TUJUAN PENILAIAN SAHAM
Saham merupakan aset finansial yang dapat dijadikan investasi
Penilaian saham dilakukan utk menentukan apakah saham yg
akan dibeli atau dijual akan memberikan tingkat return yang
sesuai dengan return yang diharapkan.
Nilai saham dibedakan menjadi:
1. nilai buku,
2. nilai pasar, dan
3. nilai instrinsik.
Nilai buku per lembar saham adalah nilai aktiva bersih (net assets)
yang dimiliki pemilik dengan memiliki satu lembar saham .
Dilihat dari laporan keuangan perusahaan yang bersangkutan .
beredarygbiasasahamJumlah
EkuitasTotal
bukuNilai 
Harga saham dibursa saham pada saat tertentu .
Ditentukan oleh permintaan dan penawaran saham yang
bersangkutan di pasar bursa .
Nilai sebenarnya / seharusnya dari suatu saham .
Alon investor menghitung nilai instrinsik saham untuk memutuskan
strategi investasinya .
Jika nilai pasar > nilai instrinsik > overvalued > jual
Jika nilai pasar < nilai instrinsik > undervalued >beli.
Analisis fundamental
 Menghitung nilai instrinsik menggunakan data
keuangan perusahaan
Analisis teknikal
 Menghitung nilai instrinsik dari data
perdagangan saham (harga dan volumen
penjualan ) yang telah lalu .
Terdapat pola pergerakan harga saham yang diyakini akan
berulang .
Menggunakan grafik (chart) untuk menemukan pola pergerakan
harga saham .
Support level
• Tingkat kisaran harga, pada saat analis mengharapkan akan
terjadi peningkatan yang signifikan atas permintaan saham di
pasar ( lower boundary = batas bawah ) Resistance level .
Tingkat kisaran harga, pada saat analisis berharap terjadi
peningkatan yang signifikan atas penawaran saham di
pasar
( upper boundary = batas atas)
Analisis ini merupakan upaya untuk memperkirakan
harga saham dengan mengamati perubahan harganya
diwaktu lalu. Analisis ini didasarkan pada argumen
bahwa :
Harga saham menerminkan informasi yang relevan .
Informasi yang relevan ditunjukan oleh perubahan
harga di waktu lalu .
Perubahan harga saham akan mempunyai pola
tertentu dan pola tersebut akan berulang .
Alat analisis pada analisis teknikal adalah didasarkan
pada grafik atau chart , sehingga para penganut aliran
ini sering disebut chartist .
Tahapan :
Proses analisis “Top-down” :
Analisis ekonomi dan pasar modal
Analisis industri
Analisis perusahaan
Terdapat hubungan yang erat antara kondisi
ekonomi global dan nasional terhadap kinerja
pasar modal suatu negara, apalagi terhadap
suatu perusahaan
Menganalisis variabel ekonomi makro suatu
negara, spt: Produk domestik bruto (GNP),
Tingkat pengangguran, tingkat inflasi, kurs valuta
asing, investasi swasta, dan tingkat bunga.
Diperlukan untuk memilih industri yg memiliki
prospek yang menguntungkan.
Beberapa penelitian menyebutkan;
a. Industri yang berbeda mempunyai tingkat return
yang berbeda
b. Tingkat return masing-masing industri berbeda
disetiap tahunnya
c. Tingkat return perusahaan-perusahaan di suatu
industri yang sama, terlihat cukup beragam
d. Tingkat risiko industri juga beragam
e. Tingkat risiko suatu industri relatif stabil
sepanjang waktu
Daur hidup industri (dikaitkan dengan nilai penjualan):
Thp Permulaan  Pertumbuhan  Kedewasaan  Stabil
 Penurunan
Persaingan dalam industri  Michael Porter Five Forces of
Competitive  Internal Rivalry, New Entrants, Supplier,
Consumers, dan Substitution.
~ Analisis Fundamental:
Ada dua pendekatan dalam analisi fundamental:
•Present value approach (capitalization of income method)
•Price earning ratio approach.
1. Present value approach
 nilai saham dihitung dg mendiskontokan arus kas
masa depan yg diterima investor (diwakili o/ dividen)
 dividend discounted model


 

1 )1(t
t
t
k
KasArus
Po
2. P/E ratio approach
rasio harga pasar saham terhadap laba
menunjukkan berapa besar investor menilai harga saham dari
kelipatan laba yang dilaporkan perusahaan.
gk
ED
E
P
gk
D
P
E
P





11
1
0
1
0
/
sahamlembarperLaba
sahamlembarperHarga
PER
2 komponen utama dalam menganalisis
perusahaan
Earning per share (EPS) dan Price Earning Ratio
(PER)
Kedua komponen dpt dipakai mengestimasi nilai
instrinsik saham
Dividen yang dibayarkan berasal dari earning
Ada hubungan antara perubahan earning dengan
perubahan harga saham
73
SoftSkill
 1 EB 18
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IHSG
Sekarang akan dibahas mengenai faktor-faktor apa saja yang
membuat level IHSG bergerak naik atau turun. Pertama tentunya
harga saham. Namun tidak hanya itu. Kenaikan atau penurunan
tajam harga satu saham memang berpengaruh terhadap
pergerakan IHSG. Namun seberapa besar kenaikan itu
mempengaruhi IHSG tergantung pada bobot saham tersebut.
Jadi sederhananya, kenaikan atau penurunan IHSG sangat
bergantung pada pergerakan saham-saham berkapitalisasi besar.
Berangkat dari sinilah kemudian muncul beberapa saham yang
disebutsebut sebagai motor penggerak IHSG.
Sebut saja saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM).
Saham ini memiliki saham tercatat mencapai 20,159 miliar saham.
Dengan harga saat ini sebesar Rp 8.700, maka kapitalisasi pasar
TLKM mencapai Rp 175,383 triliun.
Nilai itu mencapai 10% dari total nilai kapitalisasi pasar seluruh
saham di BEI yang masuk dalam penghitungan IHSG. Kapitalisasi
pasar BEI saat ini sekitar Rp 1.700 triliun. Dengan kapitalisasi pasar
sebesar itu, kenaikan atau penurunan harga sebesar Rp 50 poin saja
akan memberikan pengaruh pada level IHSG.
Saham TLKM memang tercatat sebagai saham dengan
kapitalisasi terbesar di BEI. Lain halnya dengan saham PT Bakrie &
Brothers Tbk (BNBR). Saham BNBR yang tercatat di BEI mencapai
93,721 miliar saham, jauh lebih besar dari TLKM.
Akan tetapi, harga saham BNBR saat ini sebesar Rp 127 yang
berarti nilai kapitalisasi pasar BNBR sebesar Rp 11,902 triliun.
Angka tersebut tidak sampai 1% dari kapitalisasi pasar BEI.
Jadi, meskipun BNBR mengalami kenaikan harga
atau penurunan harga sebesar 35% pun tidak akan
memberi pengaruh besar terhadap perubahan level
IHSG. Lain halnya jkalau suatu saat harga saham BNBR
mencapai Rp 5.000, dapat dipastikan kenaikan atau
penurunan tipis harga saham BNBR akan memberi
pengaruh besar pada level IHSG.
Oleh sebab itu, jika level IHSG naik tajam, dapat
dipastikan hal itu didorong oleh kenaikan hargaharga
saham berkapitalisasi besar atau yang lebih dikenal
sebagai Huge Cap. Jadi wajar saja, kalau saham TLKM
naik tajam, level IHSG pun akan terkerek naik secara
tajam pula.
Kelemahan penghitungan ini adalah karena rumus
ini memasukkan sahamsaham yang kurang aktif
diperdagangkan serta memasukkan faktor bobot atau
jumlah saham secara keseluruhan dalam
penghitungannya.
Contohnya, saham TLKM hanya ditransaksikan
sebanyak 1 lot dan mengalami kenaikan sebesar Rp
300 hari ini. Kapitalisasi pasar yang terbentuk
mewakili seluruh 20,159 miliar saham TLKM. Jadi
level IHSG sudah pasti akan terangkat.
Dan metode ini ikut memasukkan sahamsaham
yang kurang aktif diperdagangkan, malah terkadang
tergolong saham tidur. Ini akan memangkas
representasi pasar IHSG secara riil, karena
sahamsaham yang tidak ditransaksikan ikut
dimasukkan dalam penghitungannya.
Kendati demikian, BEI menganggap metode yang
dipakai ini sudah cukup mewakili pergerakan seluruh
saham harian di lantai bursa.
79
SoftSkill
 1 EB 18
KEGUNAAN IHSG
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berguna untuk melihat
perubahan harga saham secara keseluruhan di pasar. Baik
kenaikan maupun penurunan harga saham di lantai bursa bisa
dilihat dari kenaikan dan penurunan IHSG ini.
Misalkan, nilai IHSG selama tiga hari berturut-turut adalah
4.937,417; 4.899,354; dan 4.925,152, hal ini berarti ada
penurunan harga 38,063 poin dari hari ke-dua terhadap hari
sebelumnya dan terjadi kenaikan 25,798 poin dari hari ke-dua ke
hari ke-tiga.
Penurunan IHSG atau kenaikan IHSG ini bukan menyatakan seluruh
harga saham yang tercatat di bursa mengalami penurunan atau
kenaikan. Kenaikan IHSG ini menyatakan bahwa harga saham yang
tercatat di bursa tersebut cenderung mengalami kenaikan lebih
banyak dan lebih besar daripada harga saham yang mengalami
penurunan.
Begitu pula dengan IHSG yang turun, hal ini menyatakan bahwa
penurunan harga cenderung lebih banyak dan lebih besar
daripada harga saham yang mengalami kenaikan. Artinya investor
yang melihat IHSG mengalami kenaikan belum tentu harga saham
yang sedang portofolionya mengalami kenaikan.
Ada kemungkinan IHSG yang sedang naik di mana harga
saham yang dalam portofolionya mengalami penurunan
dikarenakan saham-saham yang harganya turun pada pasar
dan pada perhitungan IHSG.
IHSG bisa digunakan untuk melihat perkembangan harga saham
dari waktu ke waktu atau dari sejak IHSG tersebut dihitung.
IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) dihitung mulai Agustus tahun
1982 dengan nilai 100 dan hingga hari ini IHSG telah mencapai
angka 4978. Hal ini berarti IHSG BEI telah mengalami kenaikan
48,7 kali dari nilai awal IHSG.
Dengan waktu yang panjang tersebut, harga saham di bursa
mengalami kenaikan dan penurunan. Bila ditelusuri, ada harga
saham di BEI yang telah naik sebesar kenaikan IHSG tersebut.
Namun, ada juga harga saham yang tidak banyak berubah dari
harga semula atau harga IPO.
Kegunaan lain dari IHSG adalah sebagai patokan untuk
portofolio saham bagi investor atau manajer investasi. Angka
yang digunakan sebagai perhitungan dalam bentuk persentase
bila IHSG digunakan sebagai patokan.
Jika kenaikan IHSG lebih tinggi daripada kenaikan portofolio
investor atau manajer investasi, portofolio yang dikelola tidak
berkinerja baik. Kinerja portofolio dianggap berkinerja bagus jika
kenaikan IHSG lebih rendah daripada kenaikan portofolio
investasi investor atau manajer investasi.
85
SoftSkill
 1 EB 18
INDEKS HARGA SAHAM
INDEKS HARGA SAHAM:
Angka Dasar
 Indeks harga saham merupakan cermin dari
fluktuasi harga saham di pasar yang dinyatakan
dalam suatu angka dan didasarkan pada angka
dasar tertentu
 Angka dasar merupakan angka indeks awal sebelum
harga pasar terbentuk
 Angka dasar ditetapkan oleh masing-masing Bursa
Efek, yaitu 100, 500, atau 1.000
INDEKS HARGA SAHAM:
Perubahan
 Begitu harga pasar terbentuk untuk detik yang
pertama kali, berarti indeks harga saham sudah
berubah, mungkin di atas mungkin di bawah angka
dasar
 Dalam setiap detik perdagangan efek terjadi
transaksi bursa, sehingga angka indeks saham
individu dan indeks saham gabungan berubah
INDEKS HARGA SAHAM:
Perubahan Total Nilai Dasar
 Indeks harga saham berubah karena harga saham di
pasar berubah
 Indeks harga saham juga dapat berubah karena
perubahan total nilai dasar saham
 Perubahan total nilai dasar saham terjadi karena
perusahaan mengeluarkan modal saham tambahan
melalui right issue, waran, dan convertible bonds
 Saham bonus dan split tidak mengubah total nilai
dasar
Struktur Modal: Sebelum dan Sesudah Right Issue
INDEKS HARGA SAHAM:
Jenis-jenis
 Jenis-jenis indeks harga saham, yaitu:
 Indeks harga saham individu
 Indeks harga saham parsial
 Indeks harga saham gabungan (composite index)
 Setiap pihak boleh membuat indeks parsial untuk
kepentingan sendiri
INDEKS HARGA SAHAM:
Return Saham
 Indeks harga saham banyak digunakan untuk
menganalisis return saham
 Return saham yang dihitung dengan menggunakan
harga saham dalam rupiah sangat berbahaya
apabila selama periode pembanding harga tersebut
telah terjadi corporate action
INDEKS HARGA SAHAM:
Return Saham dengan Adjusted Price
 Penggunaan rupiah hanya dibenarkan dalam
menghitung return saham, jika harga pasar sebelum
corporate action disesuaikan dengan corporate
action sehingga terbentuk adjusted price
 Harga pasar sekarang (setelah corporate action)
dibandingkan dengan adjusted price akan
menghasilkan return yang benar
INDEKS HARGA SAHAM:
Return Tahunan
 Untuk menghitung return tahunan dari sejumlah
saham yang diteliti, tentu akan sangat sukar
mencari adjusted price setiap jenis saham yang
diteliti itu, sehingga cara ini tidak praktis
INDEKS HARGA SAHAM:
Return dengan Indeks Individu
 Cara yang mudah untuk menghitung return saham
bulanan atau tahunan adalah dengan menggunakan
indeks harga saham individu, karena tidak perlu
memperhatikan lagi ada tidaknya corporate action
INDEKS HARGA SAHAM:
Return dalam Rupiah
 Jika dalam suatu periode waktu tidak ada tindakan
corporate action yang dilakukan perusahaan yang
return-nya akan dianalisis, maka harga saham dalam
nilai rupiah dapat digunakan
 Apabila masih ingin menggunakan harga saham
dalam nilai rupiah walaupun ada tindakan corporate
action, maka harga saham sebelum corporate action
harus disesuaikan atau dikoreksi secara
proporsional
INDEKS HARGA SAHAM:
Estimasi Return
Mengetahui secara pasti berapa return yang akan diperoleh dari suatu
investasi di masa mendatang adalah pekerjaan yang sangat sulit, bahkan
mustahil. Return investasi hanya bisa diperkirakan melalui
pengestimasian. Return investasi di masa datang adalah return harapan
dan sangat mungkin berlainan dengan return aktual yang diterima. Jika
seorang investor misalnya mengharapkan return suatu investasi sebesar
10%, maka mungkin saja tingkat return aktual yang akan diperoleh tidak
sama dengan 10%, bisa kurang atau lebih. Pada dasarnya, tingkat return
harapan sebesar 10% tersebut hanyalah sebuah angka etimasi yang
kenyataannya mungkin bisa di bawah atau di atas angka tersebut.
Berikut ini akan diberikan contoh perhitungan return harapan dari suatu
sekuritas ABC berdasarkan skenario kondisi ekonomi seperti dalam tabel
4.1. di bawah ini:
Tabel 4.1. Distribusi probabilitas Return Sekuritas ABC
Kondisi Ekonomi Probabilitas Return
Ekonomi kuat 0,30 0,20
Ekonomi sedang 0,40 0,15
Resesi 0,30 0,10
Perhitungan return harapan dari sekuritas ABC tersebut bisa dihitung
rumus 4.2 di atas, seperti berikut ini :
E(R) = [(0,30) (0,20)] + [(0,40) (0,15)] + [(0,30) (0,10)]
= 0,15
Jadi, return harapan dari sekuritas ABC adalah 0,15 atau 15%
• Metode aritbmetic mean adalah metode perhitungan statistik yang biasa kita pakai untuk
menghitung nilai rata-rara, dan biasanya diberi simbol x bar .secara matematis ,rumus arithmatic
• bisa dituliskan sebagai berikut :
• Dimana adalah penjumlahan nilai return selama suatu periode n adalah total jumlah
• periode .
• Contoh : Aset ABC selama 5 tahun memberikan return berturut-turut
• sebagai berikut:
• Tahun Return (%) Return Relatif (1 + return)
tahun return(%) returnrelatif (1+return)
1995 15,25 1,1525
1996 20,35 1,2035
1997 -17,5 0,825
1998 -10,75 0,8925
1999 15,4 1,154
Return berdasar metode arithmetic mean: Return berdasar metode geometric mean:
Hasil perhitungan metode arithmetic mean diatas adalah nilail rata-rata return selama 5 tahun. Akan
tetapi metode arithmetic mean kadangkala bisa menyesatkan terutama jikapola distribusi return
selama suatu periode mengalami presentase perubahan yang sangat fluktuatif .oleh karena itu , ada
suatu metode lain yang disebut sebagai geometric mean , yang bisa menggambbarkan secacra lebih
akurat “nilai rata –rata yang sebenarnya “ dari suatu distribusi return selama suatu periode tertentu .
rumus untuk menghitung geometric mean adalah sebagai berikut :
Dalam hal ini Rn adalah return relatif pada periode n . return relatif diperbolehkan dari penjumlahan
1,0 terhadap return . penambahan nilai 1,0 tersebut berguna untuk menghilangkan niali negatif
dalam perhitungan geometric mean .jika distribusi return aset ABC seperti tabel diatas ,mamka kita
hitung denga metode geometric mean , maka hasil yang kita dapatkan adalah :
G = [(1 + 0,1525) (1 + 0,2035) (1 – 0,1750) (1 - 0,1075)
(1 + 0,1540)]1/5 – 1
= [(1,1525) (1,2035) (0,8250) (0,8925) (1,1540)]1/5 – 1
= (1,1786) 1/5 – 1
= 1,0334 – 1
= 0,334 = 3,34%
Dari perbandingan perhitungan kedua metode ini , hasil perhitungan metode geometric mean lebih
kecil dari hasil perhitungan metode arithmetic mean . mengapa demikian ? hal ini disebabkan
perhitungan geometric mean adalah perhitungan yang bersifat pelipatgandaan (compounding) dari
aliran return selama periode tertentu .perhitungan seperti ini memang menghasilkan nilai yang
lebih kecil dibanding perhitungann arithmetic mean . disamping itu , geometric mean selalu
bernilai lebih kecil kareana metode ini merefleksikan variabilitas return dalam suatu periode
tertentu .
Kapan sebaiknya kita menggunakan geometricmean atau arithmetic mean untuk menghitung
tingkat perubahan aliran return pada periode yang bersifat serial dan kumulatif (misalnya 5 atau 10
tahun berturut-turut ),sebaiknya menggunakan metode geometric mean ,sedangkan arithmetic
mean kan lebih baik dipakai untuk menghitung nilai rata –rata aliran return yang tidak bersifat
kumulatif
102
SoftSkill
 1 EB 18
ANALISIS SAHAM
Tipe Investor
ANALISIS SAHAM:
Pendekatan Relatif
 Analisis saham yang mudah dipraktikkan adalah
pendekatan relatif, yang meliputi:
 Price Earnings Ratio (PER)
 Price Dividend Ratio (PDR)
 Price Book Value Ratio
ANALISIS SAHAM:
Estimasi Harga
 Dalam menentukan estimasi harga yang akan
digunakan untuk mengajukan tawaran beli dan
tawaran jual, kita dapat menggunakan rumus:
P = E × R atau P = D × R atau P = B × R
 R atau ratio diambil dari pengalaman sebelumnya,
sementara rata-rata bulanan/tahunan E (earnings), D
(dividend), dan B (book value) diestimasi
berdasarkan laporan keuangan terakhir yang
diterbitkan, sehingga selalu berubah setiap ada
terbitan baru
P.E.R dan Siklus Ekonomi: Up Trend
ANALISIS SAHAM:
Dividend Discounted Cash Flow
 Pendekatan dividend discounted cash flow tidak
berlaku jika:
 Growth lebih besar daripada k (cost of capital)
 Tidak ada pembagian dividen tunai
 Dividen tunai berubah setiap tahun
ANALISIS SAHAM:
Estimasi Harga Menurun
 Jika ROE turun dan plowback ratio tetap, maka
estimasi harga saham akan menurun
109
SoftSkill
 1 EB 18
WARANT & RIGHT
WARANT
 Suatu opsi yang dikeluarkan oleh suatu
perusahaan yang memberikan hak kepada
pemegangnya untuk membeli sejumlah
lembar saham pd harga yang telah
ditentukan.
 Biasanya warrant diterbitkan bersama
obligasi. Sebagai bonus krn membeli
obligasi
 Sebagai pemanis/sweetener penerbitan
obligasi
RIGHT
 Para pemegang saham mempunyai hak
option untuk membeli sejumlah saham baru.
 Setiap pemegang saham mempunyai satu
right untuk setiap lembar saham yang
dimiliki.
 Apabila pemegang saham tidak ingin
membeli tambahan saham baru maka ia
bisa menjual rights nya ke orang yang mau
membeli saham tersebut.
WARANT & RIGHT
113
1. Brigham, Eugene F dan Michael C. Ehrhardt (2005) Financial
Management : Theory and Practice. Eleventh Edition, Cincinnati,
Ohio South-Western Publishing Company, (BE)
2. Brealey, Richard A, Steward C. Meyer, dan Frnklin Allen (2006).
Corporate Finance, Eight Edition. New York : Irwin/Mc Graw-Hill.
(BMA)
3. Ross, Stephen A, Randolph W. Westerfield, dn Jeffrey Jaffe (2005).
Corporate Finance. New York : McGraw-Hill/Irwin (RWJ)
4. DeMello, Ji (2006), Cases in Finance. Second Edition.
(Diterjemahkan dalam bahasa Indonesia oleh Ika Permatasari). New
York : Irwin/M-Graw-Hill. (D)
5. Suwandi dan Bambang Sudiatno. Manajemen Keuangan. Bahan
Modul Kuliah.
6. Searching Internet, a.l.:http://id.wikipedia.org/wiki/Stora_Kopparberg,
jakarta stock exchange; www.idx.co.id, www.yahoo.finance.com
REFERENCES
114

More Related Content

What's hot

Harga dan Output di Pasar Monopolistis dan Oligopoly
Harga dan Output di Pasar Monopolistis dan OligopolyHarga dan Output di Pasar Monopolistis dan Oligopoly
Harga dan Output di Pasar Monopolistis dan OligopolyL N
 
Portofolio investasi-bab-2-pengertian-instrumen-pasar-modal
Portofolio investasi-bab-2-pengertian-instrumen-pasar-modalPortofolio investasi-bab-2-pengertian-instrumen-pasar-modal
Portofolio investasi-bab-2-pengertian-instrumen-pasar-modalJudianto Nugroho
 
Materi AKM 2 Utang Jangka Panjang
Materi AKM 2 Utang Jangka PanjangMateri AKM 2 Utang Jangka Panjang
Materi AKM 2 Utang Jangka PanjangRyan Gamof
 
ARUS KAS DAN BEBERAPA TOPIK LAIN DALAM PENGANGGARAN MODAL
ARUS KAS DAN BEBERAPA TOPIK LAIN DALAM PENGANGGARAN MODALARUS KAS DAN BEBERAPA TOPIK LAIN DALAM PENGANGGARAN MODAL
ARUS KAS DAN BEBERAPA TOPIK LAIN DALAM PENGANGGARAN MODALRoni Saputra
 
Akuntansi Ijarah pada Bank Syariah
Akuntansi Ijarah pada Bank SyariahAkuntansi Ijarah pada Bank Syariah
Akuntansi Ijarah pada Bank SyariahPhuji Maisaroh
 
Perubahan Struktur Ekonomi Indonesia (Perekonomian Indonesia BAB 4)
Perubahan Struktur Ekonomi Indonesia (Perekonomian Indonesia BAB 4)Perubahan Struktur Ekonomi Indonesia (Perekonomian Indonesia BAB 4)
Perubahan Struktur Ekonomi Indonesia (Perekonomian Indonesia BAB 4)Bagus Cahyo Jaya Pratama Pratama
 
6. transaksi mata uang asing dan kontrak berjangka
6. transaksi mata uang asing dan kontrak berjangka6. transaksi mata uang asing dan kontrak berjangka
6. transaksi mata uang asing dan kontrak berjangkaIndra Tugus
 
Portofolio investasi-bab-5-pemilhan-portofolio
Portofolio investasi-bab-5-pemilhan-portofolioPortofolio investasi-bab-5-pemilhan-portofolio
Portofolio investasi-bab-5-pemilhan-portofolioJudianto Nugroho
 
Portofolio investasi-bab-17-analisis-opsi
Portofolio investasi-bab-17-analisis-opsiPortofolio investasi-bab-17-analisis-opsi
Portofolio investasi-bab-17-analisis-opsiJudianto Nugroho
 
Soal latiahan bab 2 semester 3
Soal latiahan bab 2 semester 3Soal latiahan bab 2 semester 3
Soal latiahan bab 2 semester 3Asep suryadi
 
Manajemen operasi bab 11 (manajemen rantai pasok) kelompok 1 statistika its s...
Manajemen operasi bab 11 (manajemen rantai pasok) kelompok 1 statistika its s...Manajemen operasi bab 11 (manajemen rantai pasok) kelompok 1 statistika its s...
Manajemen operasi bab 11 (manajemen rantai pasok) kelompok 1 statistika its s...Institute of Technology Sepuluh Nopember
 
Manajemen keuangan bab 06
Manajemen keuangan bab 06Manajemen keuangan bab 06
Manajemen keuangan bab 06Lia Ivvana
 
Penentuan Harga Transfer
Penentuan Harga TransferPenentuan Harga Transfer
Penentuan Harga TransferMuhammad Fajar
 

What's hot (20)

Harga dan Output di Pasar Monopolistis dan Oligopoly
Harga dan Output di Pasar Monopolistis dan OligopolyHarga dan Output di Pasar Monopolistis dan Oligopoly
Harga dan Output di Pasar Monopolistis dan Oligopoly
 
Portofolio investasi-bab-2-pengertian-instrumen-pasar-modal
Portofolio investasi-bab-2-pengertian-instrumen-pasar-modalPortofolio investasi-bab-2-pengertian-instrumen-pasar-modal
Portofolio investasi-bab-2-pengertian-instrumen-pasar-modal
 
Materi kuliah Saham
Materi kuliah SahamMateri kuliah Saham
Materi kuliah Saham
 
Materi AKM 2 Utang Jangka Panjang
Materi AKM 2 Utang Jangka PanjangMateri AKM 2 Utang Jangka Panjang
Materi AKM 2 Utang Jangka Panjang
 
ARUS KAS DAN BEBERAPA TOPIK LAIN DALAM PENGANGGARAN MODAL
ARUS KAS DAN BEBERAPA TOPIK LAIN DALAM PENGANGGARAN MODALARUS KAS DAN BEBERAPA TOPIK LAIN DALAM PENGANGGARAN MODAL
ARUS KAS DAN BEBERAPA TOPIK LAIN DALAM PENGANGGARAN MODAL
 
Akuntansi Ijarah pada Bank Syariah
Akuntansi Ijarah pada Bank SyariahAkuntansi Ijarah pada Bank Syariah
Akuntansi Ijarah pada Bank Syariah
 
Perubahan Struktur Ekonomi Indonesia (Perekonomian Indonesia BAB 4)
Perubahan Struktur Ekonomi Indonesia (Perekonomian Indonesia BAB 4)Perubahan Struktur Ekonomi Indonesia (Perekonomian Indonesia BAB 4)
Perubahan Struktur Ekonomi Indonesia (Perekonomian Indonesia BAB 4)
 
Ekuitas modal disetor
Ekuitas modal disetorEkuitas modal disetor
Ekuitas modal disetor
 
6. transaksi mata uang asing dan kontrak berjangka
6. transaksi mata uang asing dan kontrak berjangka6. transaksi mata uang asing dan kontrak berjangka
6. transaksi mata uang asing dan kontrak berjangka
 
Portofolio investasi-bab-5-pemilhan-portofolio
Portofolio investasi-bab-5-pemilhan-portofolioPortofolio investasi-bab-5-pemilhan-portofolio
Portofolio investasi-bab-5-pemilhan-portofolio
 
Portofolio investasi-bab-17-analisis-opsi
Portofolio investasi-bab-17-analisis-opsiPortofolio investasi-bab-17-analisis-opsi
Portofolio investasi-bab-17-analisis-opsi
 
EKSI 4203 - Modul 7 Opsi
EKSI 4203 - Modul 7 OpsiEKSI 4203 - Modul 7 Opsi
EKSI 4203 - Modul 7 Opsi
 
Bab 8 multiplier
Bab 8   multiplierBab 8   multiplier
Bab 8 multiplier
 
Soal latiahan bab 2 semester 3
Soal latiahan bab 2 semester 3Soal latiahan bab 2 semester 3
Soal latiahan bab 2 semester 3
 
Sumber Sumber Pendanaan
Sumber Sumber PendanaanSumber Sumber Pendanaan
Sumber Sumber Pendanaan
 
Manajemen operasi bab 11 (manajemen rantai pasok) kelompok 1 statistika its s...
Manajemen operasi bab 11 (manajemen rantai pasok) kelompok 1 statistika its s...Manajemen operasi bab 11 (manajemen rantai pasok) kelompok 1 statistika its s...
Manajemen operasi bab 11 (manajemen rantai pasok) kelompok 1 statistika its s...
 
Penilaian saham
Penilaian sahamPenilaian saham
Penilaian saham
 
Manajemen keuangan bab 06
Manajemen keuangan bab 06Manajemen keuangan bab 06
Manajemen keuangan bab 06
 
Penentuan Harga Transfer
Penentuan Harga TransferPenentuan Harga Transfer
Penentuan Harga Transfer
 
Kontrak Opsi Saham
Kontrak Opsi SahamKontrak Opsi Saham
Kontrak Opsi Saham
 

Similar to Portfolio pada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)

JUMIATI C202 21 048 -Jenis Indeks Harga Saham.pptx
JUMIATI C202 21 048 -Jenis Indeks Harga Saham.pptxJUMIATI C202 21 048 -Jenis Indeks Harga Saham.pptx
JUMIATI C202 21 048 -Jenis Indeks Harga Saham.pptxIlmiAdifa
 
Manajemen keuangan part 3 of 5
Manajemen keuangan part 3 of 5Manajemen keuangan part 3 of 5
Manajemen keuangan part 3 of 5Judianto Nugroho
 
Financial Literacy All Over The World & Investment Instruments
Financial Literacy All Over The World & Investment InstrumentsFinancial Literacy All Over The World & Investment Instruments
Financial Literacy All Over The World & Investment InstrumentsYouth Finance Indonesia
 
Artikel Ilmiah Manajemen Keuangan
Artikel Ilmiah Manajemen KeuanganArtikel Ilmiah Manajemen Keuangan
Artikel Ilmiah Manajemen Keuanganwardahmega
 
Saham dan Nilai Saham (1).ppt
Saham dan Nilai Saham (1).pptSaham dan Nilai Saham (1).ppt
Saham dan Nilai Saham (1).pptsiskarahayu29
 
Pasar Saham - 22 Mindset Investor
Pasar Saham - 22 Mindset InvestorPasar Saham - 22 Mindset Investor
Pasar Saham - 22 Mindset InvestorKuliahKita
 
Teknik investasi saham di pasar modal
Teknik investasi saham di pasar modalTeknik investasi saham di pasar modal
Teknik investasi saham di pasar modalSonny Satria Abdullah
 
11 Penilaian Saham.ppt
11 Penilaian Saham.ppt11 Penilaian Saham.ppt
11 Penilaian Saham.pptWAHYUMULYADI14
 
Bahan-Bacaan-2-Perusahaan-dan-Investasi.pdf
Bahan-Bacaan-2-Perusahaan-dan-Investasi.pdfBahan-Bacaan-2-Perusahaan-dan-Investasi.pdf
Bahan-Bacaan-2-Perusahaan-dan-Investasi.pdfbobisetiawan13
 
Analisis performa indeks di indonesia
Analisis performa indeks di indonesiaAnalisis performa indeks di indonesia
Analisis performa indeks di indonesiaFitriAyu27
 
1 analisa fundamental erdikha
1 analisa fundamental   erdikha1 analisa fundamental   erdikha
1 analisa fundamental erdikhati_ash
 
Week 10_Produk Pasar Modal Lainnya.pptx
Week 10_Produk Pasar Modal Lainnya.pptxWeek 10_Produk Pasar Modal Lainnya.pptx
Week 10_Produk Pasar Modal Lainnya.pptxIndahRahmawati74
 
Summary of Stock Valuation
Summary of Stock ValuationSummary of Stock Valuation
Summary of Stock ValuationFelicia Celins
 
JENIS_JENIS SAHAM YANG DIKENAL DI INDONESIA
JENIS_JENIS SAHAM YANG DIKENAL DI INDONESIAJENIS_JENIS SAHAM YANG DIKENAL DI INDONESIA
JENIS_JENIS SAHAM YANG DIKENAL DI INDONESIAmohtamrin
 

Similar to Portfolio pada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) (20)

Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
JUMIATI C202 21 048 -Jenis Indeks Harga Saham.pptx
JUMIATI C202 21 048 -Jenis Indeks Harga Saham.pptxJUMIATI C202 21 048 -Jenis Indeks Harga Saham.pptx
JUMIATI C202 21 048 -Jenis Indeks Harga Saham.pptx
 
Manajemen keuangan part 3 of 5
Manajemen keuangan part 3 of 5Manajemen keuangan part 3 of 5
Manajemen keuangan part 3 of 5
 
Financial Literacy All Over The World & Investment Instruments
Financial Literacy All Over The World & Investment InstrumentsFinancial Literacy All Over The World & Investment Instruments
Financial Literacy All Over The World & Investment Instruments
 
Artikel Ilmiah Manajemen Keuangan
Artikel Ilmiah Manajemen KeuanganArtikel Ilmiah Manajemen Keuangan
Artikel Ilmiah Manajemen Keuangan
 
Saham dan Nilai Saham (1).ppt
Saham dan Nilai Saham (1).pptSaham dan Nilai Saham (1).ppt
Saham dan Nilai Saham (1).ppt
 
Pasar Saham - 22 Mindset Investor
Pasar Saham - 22 Mindset InvestorPasar Saham - 22 Mindset Investor
Pasar Saham - 22 Mindset Investor
 
Teknik investasi saham di pasar modal
Teknik investasi saham di pasar modalTeknik investasi saham di pasar modal
Teknik investasi saham di pasar modal
 
pertemuan_4.ppt.pdf
pertemuan_4.ppt.pdfpertemuan_4.ppt.pdf
pertemuan_4.ppt.pdf
 
11 Penilaian Saham.ppt
11 Penilaian Saham.ppt11 Penilaian Saham.ppt
11 Penilaian Saham.ppt
 
Penilaian Saham.ppt
Penilaian Saham.pptPenilaian Saham.ppt
Penilaian Saham.ppt
 
11 Penilaian Saham.ppt
11 Penilaian Saham.ppt11 Penilaian Saham.ppt
11 Penilaian Saham.ppt
 
materi 2.ppt
materi 2.pptmateri 2.ppt
materi 2.ppt
 
Bahan-Bacaan-2-Perusahaan-dan-Investasi.pdf
Bahan-Bacaan-2-Perusahaan-dan-Investasi.pdfBahan-Bacaan-2-Perusahaan-dan-Investasi.pdf
Bahan-Bacaan-2-Perusahaan-dan-Investasi.pdf
 
Analisis performa indeks di indonesia
Analisis performa indeks di indonesiaAnalisis performa indeks di indonesia
Analisis performa indeks di indonesia
 
Indeks harga saham
Indeks harga sahamIndeks harga saham
Indeks harga saham
 
1 analisa fundamental erdikha
1 analisa fundamental   erdikha1 analisa fundamental   erdikha
1 analisa fundamental erdikha
 
Week 10_Produk Pasar Modal Lainnya.pptx
Week 10_Produk Pasar Modal Lainnya.pptxWeek 10_Produk Pasar Modal Lainnya.pptx
Week 10_Produk Pasar Modal Lainnya.pptx
 
Summary of Stock Valuation
Summary of Stock ValuationSummary of Stock Valuation
Summary of Stock Valuation
 
JENIS_JENIS SAHAM YANG DIKENAL DI INDONESIA
JENIS_JENIS SAHAM YANG DIKENAL DI INDONESIAJENIS_JENIS SAHAM YANG DIKENAL DI INDONESIA
JENIS_JENIS SAHAM YANG DIKENAL DI INDONESIA
 

Recently uploaded

Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptNabilahKhairunnisa6
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaDinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaEzraCalva
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdfsandi625870
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfandriasyulianto57
 
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian KasihTeks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasihssuserfcb9e3
 
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfPPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfNatasyaA11
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...Kanaidi ken
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasAZakariaAmien1
 
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...NiswatuzZahroh
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaAbdiera
 
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.pptP_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.pptAfifFikri11
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxssuser0239c1
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaSABDA
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2noviamaiyanti
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptAcemediadotkoM1
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxLeniMawarti1
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfcicovendra
 

Recently uploaded (20)

Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaDinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
 
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian KasihTeks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
 
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfPPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
 
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.pptP_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
 

Portfolio pada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)

  • 1. 1
  • 3. 3 SoftSkill  1 EB 18 INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN
  • 5. Anggota Kelompok 27/05/20145 Ratna Nurani (27213313) Rizky Andhika (27213955) Saulina Bernadet (28213319) Silvia Nurulsyah (28213489) Rizka Novri H. (27213900) Rica Riyantini (27213587) Wienda Herawati (29213279) Viany Lingga Revi (29213121) Trisna Mendrofa P.M. (28219996) Teddy Wirahadi (28213829) Sriningsih (28213630) Yulia Cahyani (29213562) Rangga Putra Pratama (27213276)
  • 7. Beberapa tipe dari saham , termasuk : Saham biasa (common stock), Saham preferene (preferred stock), Saham preferen biasanya memiliki prioritas lebih tinggi dibanding saham biasa dalam pembagiaan dividen dan aset , dan kadangkala memiliki hak pilih yang lebih tinggi seperti kemampuan untuk memveto penggabungan atau pengambilalihan atau hak untuk menolak ketika saham baru dikeluarkan (yaitu, pemegang saham preferen dapat membeli saham yang dikeluarkan sebanyak yang dia mau sebelum saham itu ditawarkan kepada orang lain). Saham yang biasa dijual di bursa efek adalah saham biasa dan saham preferen tidak diperjualbelikan di bursa efek . Struktur kelas ganda memiliki beberapa kelas saham (ontohnya ,Kelas A,Kelas B,Kelas C) masing-masing dengan keuntungan dan kerugiannya sendiri-sendiri . Saham harta adalah saham yang telah dibeli balik dari masyarakat .
  • 8. Saham biasa (common stock) adalah surat berharga dalam bentuk piagam atau sertifikat yang memberikan pemegangnya bukti atas hak-hak dan kewajiban menyangkut andil kepemilikan dalam suatu perusahaan . Saham biasa mempunyai sifat kebalikan dari saham preferen (prefered stock) dalam hal pengembalian suara , pembagian deviden dan hak-hak yang lain . Pemegang saham biasa dapat mempengaruhi kebijakan korporasi melalui proses pengambilan suara (voting) dalam pembuatan tujuan dan kebijakan , stock split dan memilih dewan direksi perusahaan . Pemegang saham biasa mempunyai keuntungan dalam bentuk deviden dan capital gain.
  • 9. Saham preferen (preferred stock) adalah bagian saham yang memiliki tambahan hak melebihi sahambiasa . Ada beberapa jenis saham preferen, antara lain : Saham preferen partisipasi ; saham preferen yang membagikan dividen kepada pemegangnya ; pemilik saham ini setelah menerima deviden tetap mempunyai hak untuk membagi keuntungan yang dinyatakan sebagai deviden kepada pemegang saham biasa (participating preference shares) Saham preference nonkumulatif ; saham preferen yang tidak mempunyai hak untuk mendapatkan dividen yang belum dibayarkan pada tahun-tahun yang lalu secara kumulatif (nonummulative preferred stock)
  • 10. 10 SoftSkill  1 EB 18 PENILAIAN SAHAM
  • 11. Expected Return The percentage yield that an investor forecasts from a specific investment over a set period of time. Sometimes called the holding period return (HPR). Expected Return     r Div P P P 1 1 0 0
  • 12. The formula can be broken into two parts. Dividend Yield + Capital Gain 0 01 0 1 ReturnExpected P PP P Div r  
  • 13. Contoh: PT. XYZ memperkirakan akan ada pendistribusian dividen tahun depan sebesar 3.000. Harga saham PT ini sekarang adalah 8.000 per lembar. Tahun depan diramalkan harga saham akan naik menjadi 10.000 per lembar karena perusahaan baru saja memenangkan proyek besar dari pemerintah. Berapakah Expected return dr saham PT.XYZ? r = 3000 + 10000 – 8000 = 62,5 % 8000
  • 14. Dividend Discount Model – Perhitungan harga saham sekarang yang menyatakan bahwa nilai saham sama dengan present value dari semua dividen yang diharapkan di terima di masa yang akan datang. H - Time horizon for your investment. P Div r Div r Div P r H H H0 1 1 2 2 1 1 1        ( ) ( ) ... ( )
  • 15. Example Diramalkan bahwa PT. XYZ akan membayar dividen sebesar $3, $3.24, and $3.50 untuk 3 tahun yang akan datang. Pada tahun ketiga, kalian mengantisipasi menjual saham dengan harga pasar sebesar $94.48. Berapakah harga saham apabila diketahui 12% expected return? PV PV         3 00 1 12 3 24 1 12 350 94 48 1 12 00 1 2 3 . ( . ) . ( . ) . . ( . ) $75.
  • 16. Dividen Bertumbuh Secara Konstan (Constant Growth Model) Dividen tumbuh sesuai dengan tingkat pertumbuhan perusahaan Model ini mengasumsikan bahwa dividen tumbuh pada suatu tingkat tertentu (g) / konstan Model ini cocok untuk perusahaan yang mature dengan pertumbuhan yang stabil P0 = D0(1+g)/Ks-g
  • 17. Saham yg memberikan sejumlah dividen yang tetap jumlahnya dalam waktu yang tak terbatas Karena saham preferen tidak mempunyai tanggal jatuh tempo, maka penilaian saham preferen merupakan suatu perpetuitas. Dps Kps P0 = Nilai saham preferen Dps = dividend saham preferen Kps = tingkat return yang disyaratkan pd saham preferen
  • 18. Contoh: Microsoft mempunyai saham preferen dengan dividen yang dibayarkan sebesar Rp1.500 tiap tahun. Tingkat return yang diinginkan investor adalah 14%. Berapa nilai sekarang saham preferen? V=Dp/kp = 1500/0,14 = Rp 10.714,28
  • 19. 19 SoftSkill  1 EB 18 INDEKS SAHAM
  • 20. Untuk memberikan informasi yang lebih lengkap tentang perkembangan bursa kepada publik, BEI menyebarkan data pergerakan harga saham melalui media cetak dan elektronik. Satu indikator pergerakan harga saham tersebut adalah indeks harga saham. Saat ini, BEI mempunyai tujuh macam indeks saham: IHSG, menggunakan semua saham tercatat sebagai komponen kalkulasi Indeks. Indeks sektoral, menggunakan semua saham yang masuk dalam setiap sektor. Indeks LQ45 menggunakan 45 saham terpilih setelah melalui beberapa tahapan seleksi. Indeks Individual, yang merupakan Indeks untuk masing-masing saham didasarkan harga dasar. Jakarta Islami Index, merupakan Indeks perdagangan saham syariah. Indeks Papan Utama dan Papan Pengembangan, indeks yang didasarkan pada kelompok saham yang tercatat di BEI yaitu kelompok Papan Utama dan Papan Pengembangan. Indeks kompas100, menggunakan 100 saham pilihan harian kompas
  • 21. Kendati IHSG sudah bisa menjadi indikator pergerakan pasar secara keseluruhan tapi sebagai investor tentunya tidak puas jika untuk melihat perkembangan harga dan pasar, hanya berpedoman pada satu indikator saja. Terlebih lagi sebagaimana kita ketahui saham yang diperdagangkan dan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia struktur industrinya berbeda-beda. Jadi dengan alasan itu, maka BEI membentuk lagi beberapa indikator perdagangan, misalnya ada saham yang perhitungan indeksnya disatukan secara sektoral, ada yang individu saja dan ada pula yang berdasarkan kelompok, misalnya syariah, properti, dan indeks saham blue chips (likuid). Karena itu kini indikator perdagangan di BEI jumlah dibagi dalam beberapa kelompok, mulai dari Indeks Harga Saham Individu (IHSI), Indeks Harga Saham Sektoral, Indeks Harga Saham Likuid-45 (Indeks LQ-45), Indeks Harga saham Syariah atau yang disebut dengan Jakarta Islamic Index (JII).
  • 22. Indeks Individual, menggunakan indeks harga masing-masing saham terhadap harga dasarnya, atau indeks masing-masing saham yang tercatat di BEI. Selanjutnya IHSI berubah sesuai dengan kondisi pasar. Setelah IHSI kita juga mengenal Indeks Harga Saham Sektoral (IHSS). IHSS ini sebagaimana namanya menggunakan semua saham yang termasuk dalam masing-masing sektor, misalnya sektor keuangan, pertambangan, pertanian, perumahan dan properti, perbankan dan lain-lain. Di BEI sendiri indeks sektoral terbagi atas sembilan sektor yaitu: pertanian, pertambangan, industri dasar, aneka industri, konsumsi, properti, infrastruktur, keuangan, perdagangan dan jasa, dan manufaktur. Sedangkan Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG (Composite Stock Price Index), menggunakan semua saham yang tercatat sebagai komponen penghitungan indeks.
  • 23. Sementara itu untuk Indeks LQ 45, yaitu indeks yang terdiri 45 saham pilihan dengan mengacu kepada 2 variabel yaitu likuiditas perdagangan dan kapitalisasi pasar. Setiap 6 bulan terdapat saham-saham baru yang masuk ke dalam LQ 45 tersebut. Sedangkan yang dimaksud dengan Indeks Syariah atau JII (Jakarta Islamic Index) merupakan indeks yang terdiri 30 saham yang bisnis dan industrinya sesuai dengan syariat Islam. Jadi JII ini mengakomodasi syariat investasi dalam Islam atau Indeks yang berdasarkan syariah.
  • 24. Dengan kata lain, dalam Indeks ini dimasukkan saham-saham yang memenuhi kriteria investasi dalam syariat Islam. Saham- saham yang masuk dalam Indeks Syariah adalah emiten yang kegiatan usahanya tidak bertentangan dengan syariah seperti: Usaha perjudian dan permainan yang tergolong judi atau perdagangan yang dilarang; Usaha lembaga keuangan konvensional (ribawi) termasuk perbankan dan asuransi konvensional; Usaha yang memproduksi, mendistribusi serta memperdagangkan makanan dan minuman yang tergolong haram; Usaha yang memproduksi, mendistribusi dan atau menyediakan barang-barang ataupun jasa yang merusak moral dan bersifat mudarat.
  • 25. Di samping indikator perdagangan yang dibuat sesuai dengan jenis industrinya, BEI juga mengelompokan saham-saham yang masuk dalam kategori papan utama dan papan pengembangan. Yang masuk dalam kategori saham papan utama (main board) dan papan pengembangan (development board) ini adalah saham yang dikelompokkan sesuai dengan papan pencatatannya. Sederhananya papan utama adalah saham-saham yang kapitalisasinya besar. Sedangkan saham-saham pengembangan adalah saham-saham yang baru tercatat di BEI, dengan kapitalisasi yang lebih kecil.
  • 26. 26 SoftSkill  1 EB 18 INDEKS HARGA SAHAM
  • 27. Informasi mengenai kinerja pasar saham seringkali diringkas dalam suatu indeks yang di sebut indeks pasar saham (stock market indexes). Indeks pasar saham merupakan indikator yang mencerminkan kinerja saham saham pasar. Karena merupakan indikator yang menggambarkan pergerakan harga-harga saham, maka indeks pasar saham juga disebut indeks harga saham (stock market index). Indeks Harga Saham : Indeks yang menggambarkan perubahan – perubahan atau pergerakan harga masing – masing saham sejak pertama kali di keluarkan sampai pada periode tertentu. Indeks saham ini menunjukkan kinerja emitten
  • 28. Indeks Harga Saham di bagi menjadi : 1. Indeks Harga Saham Individual 2. Indeks Harga Saham Gabungan a. Seluruh Saham b. Kelompok Saham ( Indeks LQ 45, & JII) c. Jenis Usaha ( Sektoral )
  • 29. Harga saham akan mengalami perubahan jika terjadi perubahan harga dasar saham secara teoritis yaitu harga penyesuaian akibat adanya aksi emitten seperti : Pembagian deviden saham, saham bonus, stock split, redemption, right issue dll. Indeks harga saham adalah indikator atau cerminan pergerakan harga saham. Indeks merupakan salah satu pedoman bagi investor untuk melakukan investasi di pasar modal, khususnya saham.
  • 30. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menggunakan semua Perusahaan Tercatat sebagai komponen perhitungan Indeks. Agar IHSG dapat menggambarkan keadaan pasar yang wajar, Bursa Efek Indonesia berwenang mengeluarkan dan atau tidak memasukkan satu atau beberapa Perusahaan Tercatat dari perhitungan IHSG. Dasar pertimbangannya antara lain, jika jumlah saham Perusahaan Tercatat tersebut yang dimiliki oleh publik (free float) relatif kecil sementara kapitalisasi pasarnya cukup besar, sehingga perubahan harga saham Perusahaan Tercatat tersebut berpotensi mempengaruhi kewajaran pergerakan IHSG.
  • 31. Menggambarkan suatu rangkaian informasi historis mengenai pergerakan harga masing – masing saham, sampai pada tanggal tertentu. Indeks ini merupakan bentuk pengukuran kinerja suatu saham di bursa efek. Indeks Saham Individual SI = ( Ps / P base ) x 100 % SI = Indeks Saham Individual Ps = Harga Penutupan Pbase = Harga Perdana
  • 32. Jika PT. Bank Karya pada tanggal 11 Nov 08 mencatatkan harga saham perdananya Rp. 1000,- diakhir sesi transaksi sebesar Rp. 1250,- tentukan nilai SI nya? SI = ( Ps / Pbase ) x 100 % SI = ( 1250 / 1000 ) x 100 % = 125 % Artinya saham PT. Bank Karya mengalami kenaikan sebesar 25 poin.
  • 33. Indeks Harga Saham : Indeks yang menggambarkan perubahan – perubahan atau pergerakan harga saham gabungan seluruh saham sejak pertama kali di keluarkan sampai pada periode tertentu. Indeks ini menunjukkan kinerja suatu saham gabungan di bursa efek Indeks Harga Saham Kelompok Menggambarkan rangkaian informasi historis mengenai pergerakan harga saham kelompok suatu saham, sampai pada tanggal tertentu.
  • 34. Indeks Harga Saham Gabungan atau yang lebih dikenal dengan IHSG, tentu menjadi sebuah istilah yang akrab di telinga sebagian masyarakat. Terlebih bagi para investor pasar saham. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) adalah indeks yang mengukur harga saham yang dijual di bursa. Secara garis besar merupakan suatu alat ukur/indikator dari pergerakkan harga-harga saham yang ditransaksikan di suatu bursa efek dalam kurun waktu tertentu. Bagi investor, IHSG dapat dijadikan suatu pedoman dalam mengambil keputusan berinvestasi namun ini tidak mutlak harus diikuti karena dalam memutuskan untuk membeli atau menjual saham hendaknya berdasarkan informasi yang tepat dan matang, tingkat pertumbuhan yang diharapkan dan jangka waktu yang ditetapkan. IHSG merupakan salah satu indikator penting bagi perekonomian suatu Negara.
  • 35. Naik turunnya IHSG menunjukkan naik turunnya minat investasi, khususnya yang dilakukan melalui lantai bursa. Dibandingkan dengan bentuk- bentuk investasi lain, investasi di lantai bursa memang lebih genuine dalam mengukur minat publik dalam berinvestasi. IHSG bisa menunjukkan kemampuan lingkungan ekonomi dalam menarik minat investor. Secara sederhana naiknya IHSG menggambarkan bahwa lingkungan ekonomi tampak semakin menarik bagi investor.
  • 36.
  • 37. 37 SoftSkill  1 EB 18 PERKEMBANGAN IHSG
  • 38. Indeks Harga Saham Gabungan (disingkat IHSG, dalam Bahasa Inggris disebut juga Jakarta Composite Index, JCI, atau JSX Composite) merupakan salah satu indeks pasar saham yang digunakan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI; dahulu Bursa Efek Jakarta (BEJ)). Diperkenalkan pertama kali pada tanggal 1 April 1983, sebagai indikator pergerakan harga saham di BEJ, Indeks ini mencakup pergerakan harga seluruh saham biasa dan saham preferen yang tercatat di BEI. Hari Dasar untuk perhitungan IHSG adalah tanggal 10 Agustus 1982. Pada tanggal tersebut, Indeks ditetapkan dengan Nilai Dasar 100 dan saham tercatat pada saat itu berjumlah 13 saham.[1] Posisi tertinggi yang pernah dicapai IHSG adalah 3.357,032 poin yang tercatat pada 15 September 2010.
  • 39. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) merupakan salah satu indikator untuk membantu pergerakan harga saham. IHSG merupakan gambaran bagi para investor untuk melakukan investasi portofolio di pasar modal. Dengan melihat IHSG para investor dapat memprediksikan kemungkinan-kemungkinan yang bakal terjadi di pasar modal seperti harga saham dan keuntungan yang akan diperoleh. Walaupun demikian kemungkinan-kemungkinan ini bisa saja tidak sesuai dengan harapan yang ingin didapat oleh para investor setelah mereka melakukan investasi portofolio tersebut, karena tingkat risiko yang akan diterima hampir sama dengan tingkat keuntungan yang akan diraih. Jadi dengan adanya IHSG ini sangat membantu para investor untuk melakukan investasi portofolio di pasar modal.
  • 40.
  • 41. Pada tahun 1992 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Indonesia berada pada posisi 274,34 dengan tingkat keuntungan atau return IHSG yang diraih sebesar 18,4 persen. Sedangkan pada tahun 1993 IHSG meningkat menjadi berada pada posisi 588,77 dengan tingkat return IHSG yang diraih meningkat juga menjadi sebesar 114,6 persen. Sedangkan pada pada tahun 1994 IHSG menurun menjadi berada pada posisi 469,64 dengan tingkat return yang diraih sebesar - 20,2 persen yang diakibatkan oleh perekonomian yang belum stabil. Dan pada tahun-tahun berikutnya IHSG dan return IHSG mengalami fluktuasi yang diakibatkan oleh belum kondusifnya perekonomian dalam negeri baik dari segi ekonomi, sosial,dan keamanan.
  • 42. Pada tahun 1998 IHSG di Indonesia berada pada posisi 398,03 dengan return yang diterima menurun menjadi sebesar 0,9 persen. Hal ini disebabkan karena terjadinya krisis moneter yang melanda Indonesia sehingga menyebabkan harga-harga barang naik secara keseluruhan yang diakibatkan oleh terpuruknya mata uang nasional. Dan juga menyebabkan para investor banyak yang mengalami kerugian sehingga banyak perusahaan yang harus bangkrut. Dan pada tahun-tahun berikutnya IHSG serta returnnya mengalami fluktuasi yang diakibatkan oleh terjadinya pergantian presiden dari masa orde baru ke masa reformasi dan terjadinya kenaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) yang menyebabkan perekonomian tidak stabil.
  • 43. Indeks harga saham gabungan (IHSG) atau composite stock price index menggunakan seluruh saham tercatat sebagai komponen penghitungan indeks. Masing-masing pasar modal memiliki indeks yang dibentuk berdasarkan saham-saham yang dipakai sebagai dasar dalam perhitungan indeks haraga. Sebagai contoh IHSG di masing-masing negara memiliki tingkat perkembangan yang berbeda. Tabel 3.4 menyajikan perkembangan IHSG di Asia Pasifik termasuk indonesia selama tahun 2005 hingga 2007. Dalam tiga tahun tersebut perkembangan IHSG di indonesia menunjukkan pertumbuhan yang baik mencapai lebih dari 51% dan berada pada peringkat ketiga. Hal ini menunjukkan bahwa perkembangan pasar modal di Indonesia semakin membaik.
  • 44. Tabel 3.4 Perkembangan IHSG di Asia Pasifik 2005-2007 Panel B : Perkembangan IHSG di Asia Pasifik 2006-2007 Negara 29 Desember 06 27 Desember 07 % Shenzhen 550,59 1.453,47 163,98 Shanghai 2.675,47 5.308,89 98,43 Indonesia 1.805,52 2.739,704 51,74 Mumbai 13.786,91 20.216,72 46,64 Hong Kong 19.964,72 27.842,93 39,46 Malaysia 1.096,24 1.437,82 31,16 Thailand 679,84 852,06 25,33 Philipina 2.982,54 3.667,64 22,97 Singapura 2.985,83 3.477,20 16,46 DowJones 12.463,15 13.359,61 7,19 Taiwan 7.823,72 8.313,72 6,26 Jepang 17.225,83 15.564,69 (9,64)
  • 45. Tabel 3.4 Perkembangan IHSG di Asia Pasifik 2005-2007 Panel A : Perkembangan IHSG di Asia Pasifik 2005-2006 Negara 30 Desember 05 27 Desember 06 % Shanghai 1161,06 2536,39 118,45 Shenzhen 278,75 545,58 95,72 Indonesia 1162,64 1803,264 55,11 Mumbai 9347,93 13859,69 48,26 Philipina 2096,04 2883,47 37,57 Hong Kong 14876,43 19725,73 32,60 Singapura 2347,34 2959,41 26,08 Malaysia 899,79 1083,22 20,39 Taiwan 6548,34 7733,18 18,09 DowJones 10717,50 12510,57 16,73 Jepang 16111,43 17223,15 6,90 Thailand 713,73 689,84 (3,35)
  • 46. Pada tahun 2008 IHSG di Indonesia menurun menjadi berada posisi 1.355,41 dengan return yang diraih menurun menjadi sebesar - 50,6 persen. Hal ini disebabkan karena terjadinya krisis finansial di Amerika Serikat sehingga banyak perusahaan- perusahaan mengalami kebangkrutan yang berefek pada banyaknya para investor yang mengalami kerugian yang sangat besar dan berefek pada investasi portofolio yang ada di pasar modal mengalami penurunan drastis.
  • 47. 47 SoftSkill  1 EB 18 METODE PERHITUNGAN IHSG
  • 48. 1. Metode Rata – Rata Penjumlahan harga saham yang di transaksikan dibagi dengan faktor pembagi tertentu. IHSG dengan Metode rata – rata di rumuskan : IHSG = ( Jumlah Ps / Jumlah Pbase ) 2. Metode Rata – Rata tertimbang Metode ini menggunakan pembobotan harga pasar saham dan harga dasar saham. Metode yang di gunakan : Metode Paasche ( IHSG = Jumlah Ps x Ss / Jumlah Pbase x Ss ) Ss = jumlah saham beredar ( outstanding shares ) Metode Laspeyres ( IHSG = Jumlah Ps x So / Jumlah Pbase x So ) So = Jumlah saham yang dikeluarkan pada hari dasar.
  • 49. Pertama-tama akan dihadirkan metode-metode yang umumnya digunakan untuk menyusun indeks saham. Secara umum, ada dua jenis rumusan untuk membentuk indeks saham. Pertama rumus atau metode yang dikenal dengan nama Weighted Average. Rumusnya adalah (Sigma)PxQ/Nd kemudian dikali dengan 100. P adalah harga saham di pasar reguler. Q adalah bobot saham (jumlah saham yang tercatat di Bursa Efek Indonesia). Nd adalah nilai dasar, yaitu nilai yang dibentuk berdasarkan jumlah saham yang tercatat di BEI yang masuk dalam daftar penghitungan indeks. Nilai dasar bisa berubah jika ada aksi korporasi yang menyebabkan jumlah saham berkurang atau bertambah. Sederhananya, setiap saham dihitung terlebih dahulu kapitalisasi pasar. Kemudian dijumlahkan seluruh kapitalisasi pasar per saham atas sahamsaham yang diperhitungkan dalam indeks, lalu dibagi dengan nilai dasar, kemudian dikalikan dengan 100.
  • 50. kapitalisasi pasar per saham yang di total ini berbeda dengan nilai kapitalisasi pasar seluruh saham di BEI, karena ada sahamsaham yang tidak perhitungkan dalam penghitungan indeks. Saham saham yang tidak diperhitungkan ini menjadi rahasia BEI. Pihak BEI memiliki kriteria sendiri atas sahamsaham yang bisa dimasukkan dalam penghitungan IHSG. Jadi boleh dibilang, IHSG merupakan nilai representatif atas ratarata harga seluruh saham di BEI berdasarkan jumlah saham tercatat. Itulah kenapa disebut sebagai Weightened Average nilai harga ratarata terhadap bobot atau jumlah saham. Rumus kedua adalah apa yang disebut sebagai Average. Penghitungannya mirip dengan rumus pertama. Hanya saja, tidak memasukkan bobot atau jumlah saham tercatat dalam penghitungan. Rumusnya adalah (Sigma)P/Nd dikali 100.
  • 51. dimana p adalah Harga Penutupan di Pasar Reguler,x adalah Jumlah Saham, dan d adalah Nilai Dasar. Metode ini dipakai oleh indeks saham industri Dow Jones (Dow Jones Industrial Average/DJIA). Alasan indeks ini tidak memasukkan bobot sebagai pengali harga saham karena DJIA merupakan indeks 30 saham terpilih di bursa New York. Sebanyak 30 saham yang masuk dalam DJIA diasumsikan telah memiliki bobot yang setara, sehingga penghitungan bobot dianggap tidak perlu lagi. Sebagai catatan, 30 saham ini boleh dibilang mewakili setiap industri di Amerika Serikat (AS) dan memiliki likuiditas transaksi yang tinggi. Kalau boleh disamakan, indeks LQ45 memiliki karakter yang mirip dengan DJIA, meskipun rumus penghitungan yang dipakai tetap sama seperti rumus yang dipakai dalam menghitung IHSG.
  • 52. Dasar perhitungan IHSG adalah jumlah Nilai Pasar dari total saham yang tercatat pada tanggal 10 Agustus 1982. Jumlah Nilai Pasar adalah total perkalian setiap saham tercatat (kecuali untuk perusahaan yang berada dalam program restrukturisasi) dengan harga di BEJ pada hari tersebut. Formula perhitungannya adalah sebagai berikut:
  • 53. Perhitungan Indeks merepresentasikan pergerakan harga saham di pasar/bursa yang terjadi melalui sistem perdagangan lelang. Nilai Dasar akan disesuaikan secara cepat bila terjadi perubahan modal emiten atau terdapat faktor lain yang tidak terkait dengan harga saham. Penyesuaian akan dilakukan bila ada tambahan emiten baru, HMETD (right issue), partial/company listing, waran dan obligasi konversi demikian juga delisting. Dalam hal terjadi stock split, dividen saham atau saham bonus, Nilai Dasar tidak disesuaikan karena Nilai Pasar tidak terpengaruh. Harga saham yang digunakan dalam menghitung IHSG adalah harga saham di pasar reguler yang didasarkan pada harga yang terjadi berdasarkan sistem lelang.
  • 54. Perhitungan IHSG dilakukan setiap hari, yaitu setelah penutupan perdagangan setiap harinya. Dalam waktu dekat, diharapkan perhitungan IHSG dapat dilakukan beberapa kali atau bahkan dalam beberapa menit, hal ini dapat dilakukan setelah sistem perdagangan otomasi diimplementasikan dengan baik.
  • 55. 55 SoftSkill  1 EB 18 TUJUAN PENILAIAN SAHAM
  • 56. Saham merupakan aset finansial yang dapat dijadikan investasi Penilaian saham dilakukan utk menentukan apakah saham yg akan dibeli atau dijual akan memberikan tingkat return yang sesuai dengan return yang diharapkan. Nilai saham dibedakan menjadi: 1. nilai buku, 2. nilai pasar, dan 3. nilai instrinsik.
  • 57. Nilai buku per lembar saham adalah nilai aktiva bersih (net assets) yang dimiliki pemilik dengan memiliki satu lembar saham . Dilihat dari laporan keuangan perusahaan yang bersangkutan . beredarygbiasasahamJumlah EkuitasTotal bukuNilai 
  • 58. Harga saham dibursa saham pada saat tertentu . Ditentukan oleh permintaan dan penawaran saham yang bersangkutan di pasar bursa .
  • 59. Nilai sebenarnya / seharusnya dari suatu saham . Alon investor menghitung nilai instrinsik saham untuk memutuskan strategi investasinya . Jika nilai pasar > nilai instrinsik > overvalued > jual Jika nilai pasar < nilai instrinsik > undervalued >beli.
  • 60. Analisis fundamental  Menghitung nilai instrinsik menggunakan data keuangan perusahaan Analisis teknikal  Menghitung nilai instrinsik dari data perdagangan saham (harga dan volumen penjualan ) yang telah lalu .
  • 61. Terdapat pola pergerakan harga saham yang diyakini akan berulang . Menggunakan grafik (chart) untuk menemukan pola pergerakan harga saham . Support level • Tingkat kisaran harga, pada saat analis mengharapkan akan terjadi peningkatan yang signifikan atas permintaan saham di pasar ( lower boundary = batas bawah ) Resistance level . Tingkat kisaran harga, pada saat analisis berharap terjadi peningkatan yang signifikan atas penawaran saham di pasar ( upper boundary = batas atas)
  • 62.
  • 63.
  • 64. Analisis ini merupakan upaya untuk memperkirakan harga saham dengan mengamati perubahan harganya diwaktu lalu. Analisis ini didasarkan pada argumen bahwa : Harga saham menerminkan informasi yang relevan . Informasi yang relevan ditunjukan oleh perubahan harga di waktu lalu . Perubahan harga saham akan mempunyai pola tertentu dan pola tersebut akan berulang . Alat analisis pada analisis teknikal adalah didasarkan pada grafik atau chart , sehingga para penganut aliran ini sering disebut chartist .
  • 65. Tahapan : Proses analisis “Top-down” : Analisis ekonomi dan pasar modal Analisis industri Analisis perusahaan
  • 66. Terdapat hubungan yang erat antara kondisi ekonomi global dan nasional terhadap kinerja pasar modal suatu negara, apalagi terhadap suatu perusahaan Menganalisis variabel ekonomi makro suatu negara, spt: Produk domestik bruto (GNP), Tingkat pengangguran, tingkat inflasi, kurs valuta asing, investasi swasta, dan tingkat bunga.
  • 67. Diperlukan untuk memilih industri yg memiliki prospek yang menguntungkan. Beberapa penelitian menyebutkan; a. Industri yang berbeda mempunyai tingkat return yang berbeda b. Tingkat return masing-masing industri berbeda disetiap tahunnya c. Tingkat return perusahaan-perusahaan di suatu industri yang sama, terlihat cukup beragam d. Tingkat risiko industri juga beragam e. Tingkat risiko suatu industri relatif stabil sepanjang waktu
  • 68. Daur hidup industri (dikaitkan dengan nilai penjualan): Thp Permulaan  Pertumbuhan  Kedewasaan  Stabil  Penurunan Persaingan dalam industri  Michael Porter Five Forces of Competitive  Internal Rivalry, New Entrants, Supplier, Consumers, dan Substitution.
  • 69. ~ Analisis Fundamental: Ada dua pendekatan dalam analisi fundamental: •Present value approach (capitalization of income method) •Price earning ratio approach.
  • 70. 1. Present value approach  nilai saham dihitung dg mendiskontokan arus kas masa depan yg diterima investor (diwakili o/ dividen)  dividend discounted model      1 )1(t t t k KasArus Po
  • 71. 2. P/E ratio approach rasio harga pasar saham terhadap laba menunjukkan berapa besar investor menilai harga saham dari kelipatan laba yang dilaporkan perusahaan. gk ED E P gk D P E P      11 1 0 1 0 / sahamlembarperLaba sahamlembarperHarga PER
  • 72. 2 komponen utama dalam menganalisis perusahaan Earning per share (EPS) dan Price Earning Ratio (PER) Kedua komponen dpt dipakai mengestimasi nilai instrinsik saham Dividen yang dibayarkan berasal dari earning Ada hubungan antara perubahan earning dengan perubahan harga saham
  • 73. 73 SoftSkill  1 EB 18 FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IHSG
  • 74. Sekarang akan dibahas mengenai faktor-faktor apa saja yang membuat level IHSG bergerak naik atau turun. Pertama tentunya harga saham. Namun tidak hanya itu. Kenaikan atau penurunan tajam harga satu saham memang berpengaruh terhadap pergerakan IHSG. Namun seberapa besar kenaikan itu mempengaruhi IHSG tergantung pada bobot saham tersebut. Jadi sederhananya, kenaikan atau penurunan IHSG sangat bergantung pada pergerakan saham-saham berkapitalisasi besar. Berangkat dari sinilah kemudian muncul beberapa saham yang disebutsebut sebagai motor penggerak IHSG. Sebut saja saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM). Saham ini memiliki saham tercatat mencapai 20,159 miliar saham. Dengan harga saat ini sebesar Rp 8.700, maka kapitalisasi pasar TLKM mencapai Rp 175,383 triliun.
  • 75. Nilai itu mencapai 10% dari total nilai kapitalisasi pasar seluruh saham di BEI yang masuk dalam penghitungan IHSG. Kapitalisasi pasar BEI saat ini sekitar Rp 1.700 triliun. Dengan kapitalisasi pasar sebesar itu, kenaikan atau penurunan harga sebesar Rp 50 poin saja akan memberikan pengaruh pada level IHSG. Saham TLKM memang tercatat sebagai saham dengan kapitalisasi terbesar di BEI. Lain halnya dengan saham PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR). Saham BNBR yang tercatat di BEI mencapai 93,721 miliar saham, jauh lebih besar dari TLKM. Akan tetapi, harga saham BNBR saat ini sebesar Rp 127 yang berarti nilai kapitalisasi pasar BNBR sebesar Rp 11,902 triliun. Angka tersebut tidak sampai 1% dari kapitalisasi pasar BEI.
  • 76. Jadi, meskipun BNBR mengalami kenaikan harga atau penurunan harga sebesar 35% pun tidak akan memberi pengaruh besar terhadap perubahan level IHSG. Lain halnya jkalau suatu saat harga saham BNBR mencapai Rp 5.000, dapat dipastikan kenaikan atau penurunan tipis harga saham BNBR akan memberi pengaruh besar pada level IHSG. Oleh sebab itu, jika level IHSG naik tajam, dapat dipastikan hal itu didorong oleh kenaikan hargaharga saham berkapitalisasi besar atau yang lebih dikenal sebagai Huge Cap. Jadi wajar saja, kalau saham TLKM naik tajam, level IHSG pun akan terkerek naik secara tajam pula.
  • 77. Kelemahan penghitungan ini adalah karena rumus ini memasukkan sahamsaham yang kurang aktif diperdagangkan serta memasukkan faktor bobot atau jumlah saham secara keseluruhan dalam penghitungannya. Contohnya, saham TLKM hanya ditransaksikan sebanyak 1 lot dan mengalami kenaikan sebesar Rp 300 hari ini. Kapitalisasi pasar yang terbentuk mewakili seluruh 20,159 miliar saham TLKM. Jadi level IHSG sudah pasti akan terangkat.
  • 78. Dan metode ini ikut memasukkan sahamsaham yang kurang aktif diperdagangkan, malah terkadang tergolong saham tidur. Ini akan memangkas representasi pasar IHSG secara riil, karena sahamsaham yang tidak ditransaksikan ikut dimasukkan dalam penghitungannya. Kendati demikian, BEI menganggap metode yang dipakai ini sudah cukup mewakili pergerakan seluruh saham harian di lantai bursa.
  • 79. 79 SoftSkill  1 EB 18 KEGUNAAN IHSG
  • 80. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berguna untuk melihat perubahan harga saham secara keseluruhan di pasar. Baik kenaikan maupun penurunan harga saham di lantai bursa bisa dilihat dari kenaikan dan penurunan IHSG ini. Misalkan, nilai IHSG selama tiga hari berturut-turut adalah 4.937,417; 4.899,354; dan 4.925,152, hal ini berarti ada penurunan harga 38,063 poin dari hari ke-dua terhadap hari sebelumnya dan terjadi kenaikan 25,798 poin dari hari ke-dua ke hari ke-tiga.
  • 81. Penurunan IHSG atau kenaikan IHSG ini bukan menyatakan seluruh harga saham yang tercatat di bursa mengalami penurunan atau kenaikan. Kenaikan IHSG ini menyatakan bahwa harga saham yang tercatat di bursa tersebut cenderung mengalami kenaikan lebih banyak dan lebih besar daripada harga saham yang mengalami penurunan. Begitu pula dengan IHSG yang turun, hal ini menyatakan bahwa penurunan harga cenderung lebih banyak dan lebih besar daripada harga saham yang mengalami kenaikan. Artinya investor yang melihat IHSG mengalami kenaikan belum tentu harga saham yang sedang portofolionya mengalami kenaikan.
  • 82. Ada kemungkinan IHSG yang sedang naik di mana harga saham yang dalam portofolionya mengalami penurunan dikarenakan saham-saham yang harganya turun pada pasar dan pada perhitungan IHSG.
  • 83. IHSG bisa digunakan untuk melihat perkembangan harga saham dari waktu ke waktu atau dari sejak IHSG tersebut dihitung. IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) dihitung mulai Agustus tahun 1982 dengan nilai 100 dan hingga hari ini IHSG telah mencapai angka 4978. Hal ini berarti IHSG BEI telah mengalami kenaikan 48,7 kali dari nilai awal IHSG. Dengan waktu yang panjang tersebut, harga saham di bursa mengalami kenaikan dan penurunan. Bila ditelusuri, ada harga saham di BEI yang telah naik sebesar kenaikan IHSG tersebut. Namun, ada juga harga saham yang tidak banyak berubah dari harga semula atau harga IPO.
  • 84. Kegunaan lain dari IHSG adalah sebagai patokan untuk portofolio saham bagi investor atau manajer investasi. Angka yang digunakan sebagai perhitungan dalam bentuk persentase bila IHSG digunakan sebagai patokan. Jika kenaikan IHSG lebih tinggi daripada kenaikan portofolio investor atau manajer investasi, portofolio yang dikelola tidak berkinerja baik. Kinerja portofolio dianggap berkinerja bagus jika kenaikan IHSG lebih rendah daripada kenaikan portofolio investasi investor atau manajer investasi.
  • 85. 85 SoftSkill  1 EB 18 INDEKS HARGA SAHAM
  • 86. INDEKS HARGA SAHAM: Angka Dasar  Indeks harga saham merupakan cermin dari fluktuasi harga saham di pasar yang dinyatakan dalam suatu angka dan didasarkan pada angka dasar tertentu  Angka dasar merupakan angka indeks awal sebelum harga pasar terbentuk  Angka dasar ditetapkan oleh masing-masing Bursa Efek, yaitu 100, 500, atau 1.000
  • 87. INDEKS HARGA SAHAM: Perubahan  Begitu harga pasar terbentuk untuk detik yang pertama kali, berarti indeks harga saham sudah berubah, mungkin di atas mungkin di bawah angka dasar  Dalam setiap detik perdagangan efek terjadi transaksi bursa, sehingga angka indeks saham individu dan indeks saham gabungan berubah
  • 88. INDEKS HARGA SAHAM: Perubahan Total Nilai Dasar  Indeks harga saham berubah karena harga saham di pasar berubah  Indeks harga saham juga dapat berubah karena perubahan total nilai dasar saham  Perubahan total nilai dasar saham terjadi karena perusahaan mengeluarkan modal saham tambahan melalui right issue, waran, dan convertible bonds  Saham bonus dan split tidak mengubah total nilai dasar
  • 89. Struktur Modal: Sebelum dan Sesudah Right Issue
  • 90. INDEKS HARGA SAHAM: Jenis-jenis  Jenis-jenis indeks harga saham, yaitu:  Indeks harga saham individu  Indeks harga saham parsial  Indeks harga saham gabungan (composite index)  Setiap pihak boleh membuat indeks parsial untuk kepentingan sendiri
  • 91. INDEKS HARGA SAHAM: Return Saham  Indeks harga saham banyak digunakan untuk menganalisis return saham  Return saham yang dihitung dengan menggunakan harga saham dalam rupiah sangat berbahaya apabila selama periode pembanding harga tersebut telah terjadi corporate action
  • 92. INDEKS HARGA SAHAM: Return Saham dengan Adjusted Price  Penggunaan rupiah hanya dibenarkan dalam menghitung return saham, jika harga pasar sebelum corporate action disesuaikan dengan corporate action sehingga terbentuk adjusted price  Harga pasar sekarang (setelah corporate action) dibandingkan dengan adjusted price akan menghasilkan return yang benar
  • 93. INDEKS HARGA SAHAM: Return Tahunan  Untuk menghitung return tahunan dari sejumlah saham yang diteliti, tentu akan sangat sukar mencari adjusted price setiap jenis saham yang diteliti itu, sehingga cara ini tidak praktis
  • 94. INDEKS HARGA SAHAM: Return dengan Indeks Individu  Cara yang mudah untuk menghitung return saham bulanan atau tahunan adalah dengan menggunakan indeks harga saham individu, karena tidak perlu memperhatikan lagi ada tidaknya corporate action
  • 95. INDEKS HARGA SAHAM: Return dalam Rupiah  Jika dalam suatu periode waktu tidak ada tindakan corporate action yang dilakukan perusahaan yang return-nya akan dianalisis, maka harga saham dalam nilai rupiah dapat digunakan  Apabila masih ingin menggunakan harga saham dalam nilai rupiah walaupun ada tindakan corporate action, maka harga saham sebelum corporate action harus disesuaikan atau dikoreksi secara proporsional
  • 96. INDEKS HARGA SAHAM: Estimasi Return Mengetahui secara pasti berapa return yang akan diperoleh dari suatu investasi di masa mendatang adalah pekerjaan yang sangat sulit, bahkan mustahil. Return investasi hanya bisa diperkirakan melalui pengestimasian. Return investasi di masa datang adalah return harapan dan sangat mungkin berlainan dengan return aktual yang diterima. Jika seorang investor misalnya mengharapkan return suatu investasi sebesar 10%, maka mungkin saja tingkat return aktual yang akan diperoleh tidak sama dengan 10%, bisa kurang atau lebih. Pada dasarnya, tingkat return harapan sebesar 10% tersebut hanyalah sebuah angka etimasi yang kenyataannya mungkin bisa di bawah atau di atas angka tersebut.
  • 97.
  • 98. Berikut ini akan diberikan contoh perhitungan return harapan dari suatu sekuritas ABC berdasarkan skenario kondisi ekonomi seperti dalam tabel 4.1. di bawah ini: Tabel 4.1. Distribusi probabilitas Return Sekuritas ABC Kondisi Ekonomi Probabilitas Return Ekonomi kuat 0,30 0,20 Ekonomi sedang 0,40 0,15 Resesi 0,30 0,10 Perhitungan return harapan dari sekuritas ABC tersebut bisa dihitung rumus 4.2 di atas, seperti berikut ini : E(R) = [(0,30) (0,20)] + [(0,40) (0,15)] + [(0,30) (0,10)] = 0,15 Jadi, return harapan dari sekuritas ABC adalah 0,15 atau 15%
  • 99. • Metode aritbmetic mean adalah metode perhitungan statistik yang biasa kita pakai untuk menghitung nilai rata-rara, dan biasanya diberi simbol x bar .secara matematis ,rumus arithmatic • bisa dituliskan sebagai berikut : • Dimana adalah penjumlahan nilai return selama suatu periode n adalah total jumlah • periode . • Contoh : Aset ABC selama 5 tahun memberikan return berturut-turut • sebagai berikut: • Tahun Return (%) Return Relatif (1 + return) tahun return(%) returnrelatif (1+return) 1995 15,25 1,1525 1996 20,35 1,2035 1997 -17,5 0,825 1998 -10,75 0,8925 1999 15,4 1,154
  • 100. Return berdasar metode arithmetic mean: Return berdasar metode geometric mean: Hasil perhitungan metode arithmetic mean diatas adalah nilail rata-rata return selama 5 tahun. Akan tetapi metode arithmetic mean kadangkala bisa menyesatkan terutama jikapola distribusi return selama suatu periode mengalami presentase perubahan yang sangat fluktuatif .oleh karena itu , ada suatu metode lain yang disebut sebagai geometric mean , yang bisa menggambbarkan secacra lebih akurat “nilai rata –rata yang sebenarnya “ dari suatu distribusi return selama suatu periode tertentu . rumus untuk menghitung geometric mean adalah sebagai berikut : Dalam hal ini Rn adalah return relatif pada periode n . return relatif diperbolehkan dari penjumlahan 1,0 terhadap return . penambahan nilai 1,0 tersebut berguna untuk menghilangkan niali negatif dalam perhitungan geometric mean .jika distribusi return aset ABC seperti tabel diatas ,mamka kita hitung denga metode geometric mean , maka hasil yang kita dapatkan adalah :
  • 101. G = [(1 + 0,1525) (1 + 0,2035) (1 – 0,1750) (1 - 0,1075) (1 + 0,1540)]1/5 – 1 = [(1,1525) (1,2035) (0,8250) (0,8925) (1,1540)]1/5 – 1 = (1,1786) 1/5 – 1 = 1,0334 – 1 = 0,334 = 3,34% Dari perbandingan perhitungan kedua metode ini , hasil perhitungan metode geometric mean lebih kecil dari hasil perhitungan metode arithmetic mean . mengapa demikian ? hal ini disebabkan perhitungan geometric mean adalah perhitungan yang bersifat pelipatgandaan (compounding) dari aliran return selama periode tertentu .perhitungan seperti ini memang menghasilkan nilai yang lebih kecil dibanding perhitungann arithmetic mean . disamping itu , geometric mean selalu bernilai lebih kecil kareana metode ini merefleksikan variabilitas return dalam suatu periode tertentu . Kapan sebaiknya kita menggunakan geometricmean atau arithmetic mean untuk menghitung tingkat perubahan aliran return pada periode yang bersifat serial dan kumulatif (misalnya 5 atau 10 tahun berturut-turut ),sebaiknya menggunakan metode geometric mean ,sedangkan arithmetic mean kan lebih baik dipakai untuk menghitung nilai rata –rata aliran return yang tidak bersifat kumulatif
  • 102. 102 SoftSkill  1 EB 18 ANALISIS SAHAM
  • 104. ANALISIS SAHAM: Pendekatan Relatif  Analisis saham yang mudah dipraktikkan adalah pendekatan relatif, yang meliputi:  Price Earnings Ratio (PER)  Price Dividend Ratio (PDR)  Price Book Value Ratio
  • 105. ANALISIS SAHAM: Estimasi Harga  Dalam menentukan estimasi harga yang akan digunakan untuk mengajukan tawaran beli dan tawaran jual, kita dapat menggunakan rumus: P = E × R atau P = D × R atau P = B × R  R atau ratio diambil dari pengalaman sebelumnya, sementara rata-rata bulanan/tahunan E (earnings), D (dividend), dan B (book value) diestimasi berdasarkan laporan keuangan terakhir yang diterbitkan, sehingga selalu berubah setiap ada terbitan baru
  • 106. P.E.R dan Siklus Ekonomi: Up Trend
  • 107. ANALISIS SAHAM: Dividend Discounted Cash Flow  Pendekatan dividend discounted cash flow tidak berlaku jika:  Growth lebih besar daripada k (cost of capital)  Tidak ada pembagian dividen tunai  Dividen tunai berubah setiap tahun
  • 108. ANALISIS SAHAM: Estimasi Harga Menurun  Jika ROE turun dan plowback ratio tetap, maka estimasi harga saham akan menurun
  • 109. 109 SoftSkill  1 EB 18 WARANT & RIGHT
  • 110. WARANT  Suatu opsi yang dikeluarkan oleh suatu perusahaan yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli sejumlah lembar saham pd harga yang telah ditentukan.  Biasanya warrant diterbitkan bersama obligasi. Sebagai bonus krn membeli obligasi  Sebagai pemanis/sweetener penerbitan obligasi
  • 111. RIGHT  Para pemegang saham mempunyai hak option untuk membeli sejumlah saham baru.  Setiap pemegang saham mempunyai satu right untuk setiap lembar saham yang dimiliki.  Apabila pemegang saham tidak ingin membeli tambahan saham baru maka ia bisa menjual rights nya ke orang yang mau membeli saham tersebut.
  • 113. 113 1. Brigham, Eugene F dan Michael C. Ehrhardt (2005) Financial Management : Theory and Practice. Eleventh Edition, Cincinnati, Ohio South-Western Publishing Company, (BE) 2. Brealey, Richard A, Steward C. Meyer, dan Frnklin Allen (2006). Corporate Finance, Eight Edition. New York : Irwin/Mc Graw-Hill. (BMA) 3. Ross, Stephen A, Randolph W. Westerfield, dn Jeffrey Jaffe (2005). Corporate Finance. New York : McGraw-Hill/Irwin (RWJ) 4. DeMello, Ji (2006), Cases in Finance. Second Edition. (Diterjemahkan dalam bahasa Indonesia oleh Ika Permatasari). New York : Irwin/M-Graw-Hill. (D) 5. Suwandi dan Bambang Sudiatno. Manajemen Keuangan. Bahan Modul Kuliah. 6. Searching Internet, a.l.:http://id.wikipedia.org/wiki/Stora_Kopparberg, jakarta stock exchange; www.idx.co.id, www.yahoo.finance.com REFERENCES
  • 114. 114