2. Pantai & pesisir
Pesisir adalah bagian permukaan bumi yang terletak antara
pasang naik dan pasang surut. Pada waktu pasang naik, pesisir
tertutup oleh air laur dan pada waktu pasang surut nampak
berupa daratan. Oleh karena itu, pesisir sama panjangnya dengan
pantai. Lebar pesisir tidak sama untuk semua pantai, tergantung
pada jenis pantainya.
3. Pantai adalah sebuah bentuk geografis yang terdiri dari pasir, dan
terdapat di daerah pesisir laut atau bagian daratan yang terdekat
dengan laut.
Perbatasan daratan dengan laut seolah-olah membentuk suatu
garis yang disebut garis pantai. Panjang garis pantai ini diukur
mengeliling seluruh pantai yang merupakan daerah teritorial
suatu negara.
Indonesia merupakan negara berpantai terpanjang kedua di dunia
setelah Kanada. Panjang garis pantai Indonesia tercatat sebesar
81.000 km.
4. Keadaan dan bentuk pantai berbeda pada setiap tempat. Beberapa jenis
pantai yang sering dijumpai antara lain :
1. Pantai landai, yaitu pantai yang bentuknya hampir rata dengan
permukaan laut. Laut di pantai landai biasanya sangat dangkal. Pantai
landai dijumpai di pantai sebelah timur Pulau Sumatra, pantai sebelah
utara Pulau Jawa, dan Pantai Selatan Kalimantan.
2. Pantai curam atau pantai terjal, yaitu pantai yang bentuknya curam
menghadap ke laut oleh karena pegunungan yang membentang
sepanjang pantai sehingga lereng yang curam langsung berbatasan
dengan laut. Pada pantai ini sering terdapat gua-gua pantai akibat
pukulan ombak yanhg berlangsung setiap saat. Pantai curam banyak
ditemukan di pantai barat Sumatra, pantai selatan Jawa dan pantai-
pantai lainnya yang lautnya berbatasan dengan daerah pegunungan.
5. 3. Pantai karang, yaitu di sepanjang pantainya ditemukan banyak pulau-
pulau karang, misalnya di pantai timur laut Benua Australia.
4. Pantai mangrove (pantai bakau), yaitu pantai yang ditutupi oleh
hutan bakau, banyak terdapat di daerah tropis dan banyak lumpur, serta
sering tergenang air terutama ketika pasang naik. Pantai mangrove
banyak terdapat di pantai timur Sumatra dan pantai-pantai rendah
lainnya di seluruh Nusantara.
8. Dangkalan sunda & sahul
Dulu benua-benua di Bumi itu membentuk satu kesatuan benua besar yang
disebut Pangea (pan berarti keseluruhan, seluruh dan gaia berarti Bumi dalam
Bahasa Yunani Kuno).
Terbentang sekitar 250 tahun yang lalu atau pada zaman Paleozoikum dan
Mesozoikum (zaman pertengahan dimana dinosaurus hidup) dan akhirnya
terbelah menjadi beberapa bagian benua dan menyebar ke seluruh Bumi.
Telah diketahui sebelumnya bahwa dulu benua di bumi ini menyatu termasuk
Indonesia. Sepanjang barat Indonesia bersatu dengan Asia dan Timur
Indonesia menyatu dengan Australia.
Bekas penyatuan itu kemudian menjadi sebuah dangkalan yang bernama
Dangkalan Sunda (Barat) dan Dangkalan Sahul (Timur)–Warna putih di sekitar
pulau Jawa, Kalimantan, Sumatera dan sebagian Sulawesi adalah Dangkalan
Sunda dan warna putih disekitar Papua adalah Dangkalan Sahul. Daerah
tersebut kaya akan hasil perikanan.
9. 1. Dangkalan Sunda
Istilah dalam geologi Indonesia untuk menamai dataran atau paparan
Indonesia barat; meliputi Pulau Kalimantan, Pulau Sumatera, dan pulau-
pulau serta dasar laut transgresi (laut Jawa, Laut Natuna, di bagian
selatan Laut Cina Selatan dan Selat Malaka); sebelum Zaman Pleistosen
menjadi satu kesatuan dengan benua Asia.
Batas daerah dangkalan Sunda di sebelah timur yaitu “Garis Wallace”
garis yang melintang mulai dari perairan Timur Pulau Mindanau
(Filipina) terus ke laut Sulawesi, Selat Makasar, Selat Lombok dan
berakhir di Samudera Indonesia. Laut-laut transgresi di wilayah
Dangkalan Sunda berkedalaman rata-rata 200 m
10. 2. Dangkalan Sahul
Dangkalan sahul adalah laut yang berada di antara Papua dan
kepulauan Aru disebut daerah Indonesia Timur yang pada zaman
Divillium bersatu dengan Australia sehingga ada persamaan
antara Indonesia dengan Australia.
11. laut
1. Klasifikasi laut berdasarkan proses terjadinya
a. Laut Transgresi yaitu laut yang terjadi karena dataran rendah
tergenang air akibat naiknya permukaan air laut.
b. Laut Ingresi adalah laut dalam yang terjadi karena dasarnya
mengalami penurunan.
c. Laut regresi, laut yang terjadi karena penyempitan luas
permukaan laut akibat pengendapan atau sedimentasi hasil
erosi, baik oleh gerakan laut maupun gerakan sungai yang
bermuara di sekitarnya.
12. 2. Klasifikasi laut berdasarkan letaknya
a. Laut tepi, adalah laut yang terletak di tepi benua, laut ini
seolah-olah terpisah dari samudra yang luas karena terhalang
oleh gugusan pulau atau jazirah.
b. Laut pertengahan, laut yang terletak antara dua benua atau
lebih, laut ini memiliki gejala-gejala gunung api.
c. Laut pedalaman, laut yang terletak di tengah-tengah benua
atau hampir seluruhnya dikelilingi daratan.
13. 3. Klasifikasi laut berdasarkan kedalamannya
a. Zone Lithoral yaitu wilayah laut yang berbatasan langsung
dengan daratan atau wilayah laut yang merupakan batas air
pasang dengan air surut.
b. Zone Neritis (zone laut dangkal) adalah wilayah laut yang
meliputi daerah batas air surut ke arah laut sampai pada
kedalaman 200 meter.
c. Zone Bathial (zone laut dalam) merupakan bagian laut dalam
yang kedalamannya 200 - 2.000 meter. Pada zone ini sinar
matahari tidak mencapai dasar laut.
d. Zone abisal (zone laut sangat dalam) merupakan laut yang
kedalamannya lebih dari 2.000 meter. Pada zone ini dasar
laut nya sangat gelap dan dingin jarang fauna laut yang dapat
hidup.
14. 4. Klasifikasi laut berdasarkan bagian-bagiannya
a. Continental Shelf, suatu dasar laut yang lerengnya landai
dengan kemiringan rata – rata 0,4% dan berbatasan langsung
dengan daratan.
b. Continental Slope, adalah dasar laut Continental Shelf ke
arah laut dengan lereng agak terjal yaitu 45o - 60o.
Kedalamannya antara 200 – 2.000 meter.
c. Deep Sea Plain meliputi 2/3 dari seluruh dasar laut dan
terletak pada kedalaman 2.000 – 6.000 meter.
d. The Deeps merupakan dasar laut dengan ciri adanya trog dan
mencapai kedalaman > 6.000 meter.
15. Morfologi dasar laut
Seperti halnya bentuk muka bumi di daratan yang beraneka ragam,
bentuk muka bumi di lautan juga beragam. Bedanya bentuk muka
bumi di lautan tidak seruncing dan sekasar relatif di daratan.
Keadaan ini akibat dari erosi dan pengupasan olah arus laut.
Bentuk-bentuk muka bumi di lautan adalah sebagai berikut :
1. Landas kontinen (continental shelf), yaitu wilayah laut yang
dangkal di sepanjang pantai dengan kedalaman kurang dari 200
meter, dengan kemiringan kira-kira 8,4 %.
16. 2. Lereng benua (continental slope), merupakan kelanjutan dari
continental shelf dengan kemiringan antara 4% sampai 6%.
Kedalaman lereng benua lebih dari 200 meter.
3. Dasar Samudra (ocean floor), meliputi :
a. Deep Sea Plain, yaitu dataran dasar laut dalam dengan
kedalaman lebih dari 1000 meter.
b. The Deep, yaitu dasar laut yang terdalam yang berbentuk
palung laut (trog).
17. Pada ocean floor terdapat relief bentukan antara lain :
1. Gunung laut, yaitu gunung yang kakinya di dasar laut sedangkan
badan puncaknya muncul ke atas permukaan laut dan
merupakan sebuah pulau.
Contoh : gunung Krakatau.
2. Seamount, yaitu gunung di dasar laut dengan lereng yang curam
dan berpuncak runcing serta kemungkinan mempunyai tinggi
sampai 1 km atau lebih tetapi tidak sampai ke permukaan laut.
Contoh : St. Helena, Azores da Ascension di laut Atlantik.
3. Guyot, yaitu gunung di dasar laut yang bentuknya serupa dengan
seamount tetapi bagian puncaknya datar. Banyak terdapat di
lautan Pasifik.
18. 4. Punggung laut (ridge), yaitu punggung pegunungan yang ada di
dasar laut. Contoh: punggung laut Sibolga.
5. Ambang laut (drempel), yaitu pegunungan di dasar laut yang
terletak diantara dua laut dalam. Contoh: ambang laut sulu,
ambang laut sulawesi.
6. Lubuk laut (basin), yaitu dasar laut yang bentuknya bulat cekung
yang terjadi karena ingresi. Contoh: lubuk laut sulu, lubuk laut
sulawesi.
7. Palung laut (trog), yaitu lembah yang dalam dan memanjang di
dasar laut terjadi karena ingresi. Contoh: Palung Sunda, Palung
Mindanao, Palung Mariana.