Dokumen ini membahas perkembangan emosi anak usia sekolah dasar antara 5 hingga 12 tahun. Pada usia awal, anak mulai mempelajari aturan dan konsep seperti keadilan serta rasa malu, dan pada usia lanjut mereka belajar mengatur emosi. Faktor-faktor seperti perkembangan intelektual, pola asuh orang tua, dan pengalaman dapat mempengaruhi perkembangan emosi anak. Orang tua dan guru dapat
DEFINISI DAN KONTEKS MANAJEMEN ISU DAN KRISIS.pptx
Perkembangan emosi anak usia sekolah dasar
1. PERKEMBANGAN EMOSI ANAK USIA SEKOLAH
DASAR
Oleh
Kelompok IV
Nuryanis
Vivi puspita
Putri Reno Vella
2. PENGERTIAN EMOSI
Sujiono Sarlito Goleman
Kesimpulan
Emosi adalah suatu keadaan yang
kompleksi dapat berupa perasaan / pikiran
yang di tandai oleh perubahan biologis
yang muncul dari perilaku seseorang
3. PERKEMBANGAN EMOSIONAL ANAK USIA
ANTARA 5 SAMPAI 12 TAHUN
Pada usia 5-6 anak mulai Anak mempelajari konsep
mempelajari kaidah dan keadilan dan rahasia
aturan yang berlaku
rasa malu dan bangga
Anak usia 7-8 tahun
Mulai mengatur
Anak usia 9-10 tahun Emosional
Pada usia 11-12 tahun penilaian baik-buruk atau aturan-
aturan dapat diubah
tergantung dari keadaan atau
situasi munculnya perilaku
tersebut
4. KARAKTERISTIK EMOSI ANAK
Berlangsung singkat dan berakhir
tiba-tiba
Terlihat lebih hebat dan kuat
Bersifat sementara / dangkal
Lebih sering terjadi
Dapat diketahui dengan jelas dari
tingkah lakunya
5. Frustrasi Duka cita
Afeksi atau Iri Hati
Sayang
Marah
Bahagia JENIS – JENIS
EMOSI
Gembira
Sebal Cemburu
Takut Khawatir
6. FAKTOR-FAKTOR LAIN YANG MEMPENGARUHI
PERKEMBANGAN EMOSI PADA ANAK YAITU
Perkembangan intelektual
Perkembangan kelenjar endoktrin
faktor kematangan dan belajar
Pola asuh Orang tua
Pengalaman Traumatik
Tempramen
Jenis Kelamin
Usia
Perubahan Jasmani
Keadaan anak
7. MASALAH – MASALAH YANG MUNCUL
DALAM PERKEMBANGAN EMOSI ANAK
Kebrutalan atau kebringasan,
Gangguan kecemasan
Takut Sekolah
Depresi pada masa Kanak-Kanak
8. USAHA – USAHA YANG DAPAT DILAKUKAN
ORANG TUA DAN GURU UNTUK
MEWUJUDKAN PERKEMBANGAN EMOSI
ANAK
Tenangkan anak, terutama saat ia marah atau tidak senang, dengan
memeluk hangat, lembut tetapi erat, intonasi yang ritmis dan kontak
mata yang hangat. Jangan tegang atau kuatir karena hal tersebut akan
dirasakan oiehnya dan semakin membuatnya tidak tenang.
Cari cara interaksi yang bisa memancing keterlibatan; ekspresi wajah,
bunyi, sentuhan, dll. Perhatikan profil sensoriknya.
Cari berbagai pendekatan, eksplorasilah bersama-sama sampai
menemukan cara mana yang paling disukainya.
'Bacalah' dan beri respon terhadap sinyal emosi anak, ada saat ia
membutuhkan kedekatan namun ada juga saat ia ingin menjadi lebih
asertif dan mandiri. Ikuti apa yang diinginkannya, jangan memaksakan
'agenda' kita.
Tunjukkan kegembiraan, antusiasme dan gairah dalam berinteraksi