SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  4
Télécharger pour lire hors ligne
1. Menjelaskaan kekuasaan dalam pelaksanaan konsitusi. 
Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia adalah lembaga (tinggi) negara yang baru 
yang sederajat dan sama tinggi kedudukannya dengan Mahkamah Agung (MA). Menurut 
ketentuan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 pasca 
Perubahan Keempat (Tahun 2002), dalam struktur kelembagaan Republik Indonesia 
terdapat (setidaknya) 9 (sembilan) buah organ negara yang secara langsung menerima 
kewenangan langsung dari Undang-Undang Dasar. Kesembilan organ tersebut adalah (i) 
Dewan Perwakilan Rakyat, (ii) Dewan Perwakilan Daerah, (iii) Majelis Permusyawaratan 
Rakyat, (iv) Badan Pemeriksa Keuangan, (v) Presiden, (vi) Wakil Presiden, (vii) 
Mahkamah Agung, (viii) Mahkamah Konstitusi, dan (ix) Komisi Yudisial. Di samping 
kesembilan lembaga tersebut, terdapat pula beberapa lembaga atau institusi yang datur 
kewenangannya dalam UUD, yaitu (a) Tentara Nasional Indonesia, (b) Kepolisian 
Negara Republik Indonesia, (c) Pemerintah Daerah, (d) Partai Politik. Selain itu, ada pula 
lembaga yang tidak disebut namanya, tetapi disebut fungsinya, namun kewenangan 
dinyatakan akan diatur dengan undang-undang, yaitu: (i) bank central yang tidak disebut 
namanya “Bank Indonesia”, dan (ii) komisi pemilihan umum yang juga bukan nama 
karena ditulis dengan huruf kecil. Baik Bank Indonesia maupun Komisi Pemilihan 
Umum yang sekarang menyelenggarakan kegiatan pemilihan umum merupakan lembaga-lembaga 
independen yang mendapatkan kewenangannya dari Undang-Undang. 
Karena itu, kita dapat membedakan dengan tegas antara kewenangan organ 
negara berdasarkan perintah Undang-Undang Dasar (constitutionally entrusted power), 
dan kewenangan organ negara yang hanya berdasarkan perintah Undang-Undang 
(legislatively entrusted power), dan bahkan dalam kenyataan ada pula lembaga atau organ 
yang kewenangannya berasal dari atau bersumber dari Keputusan Presiden belaka. 
Contoh yang terakhir ini misalnya adalah pembentukan Komisi Ombudsman Nasional, 
Komisi Hukum Nasional, dan sebagainya. Sedangkan contoh lembaga-lembaga yang 
kewenangannya diberikan oleh Undang-Undang, misalnya, adalah Komisi Nasional Hak 
Asasi Manusia, Komisi Penyiaran Indonesia, Pusat Pelaporan dan Analisa Traksaksi 
Keuangan (PPATK). 
2. Menuliskan sifat konsitusi. 
Fungsi pokok konstitusi adalah membatasi kekuasaan pemerintah sedemikian rupa 
sehingga penyelenggaraan kekuasaan tidak bersifat sewenang-wenang. Pemerintah sebagai 
suatu kumpulan kegiatan yang diselenggarakan oleh dan atas nama rakyat, terkait oleh 
beberapa pembatasan dalam konstitusi negara sehigga menjamin bahwa kekuasaan yang 
dipergunakan untuk memerintah itu tidak disalahgunakan. Dengan demikian diharapkan hak-hak 
warganegara akan terlindungi.
3. Menjelaskan perubahan dalam pelaksanaan konsitusi. 
Sebagai negara yang berdasar atas hukum, Indonesia memiliki konstitusi yang sekarang 
berlaku yang dikenal dengan UUD 1945. Keberadaan UUD 1945 sebagai konstitusi di 
Indonesia mengalami perjalanan yang sangat panjang dari dimulai disahkan pada tanggal 18 
Agustus 1945, hingga akhirnya diterima sebagai landasan hukum bagi pelaksanaan 
ketatanegaraan di Indonesia saat ini. 
Pada masa itu, konstitusi Indonesia sempat berganti beberapa kali dalam periode waktu 
tertentu yaitu: 
1. Undang - Undang Dasar 1945 (18 Agustus 1945 – 27 Desember 1949) 
UUD 1945 pertama kali disahkan dan berlaku sebagai konstitusi negara Indonesia 
dalam sidang Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) pada tanggal 18 
Agustus 1945 yaitu sehari setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Naskah UUD 
1945 ini pertama kali dipersiapkan oleh pemerintah balatentara Jepang yang diberi nama 
Dokuristu Zyunbi Tyoosakai yang dalam bahasa Indonesia disebut Badan Penyidik 
Usaha –Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI).BPUPKI beranggotakan 26 
orang, diketuai oleh K. R. T. Radjiman Wedyodiningrat serta Itibangese Yosio dan 
Raden Panji Suroso, masing–masing sebagai wakil ketua. BPUPKI mengadakan 2 kali 
sidang. Sidang Pertama berlangsung pada tanggal 29 Mei – 1 Juni 1956 dan sidang 
Kedua berlangsung pada tanggal 10 Juli – 17 Juni 1945. Pada masa sidang Kedua itulah 
dibentuk Panitia Hukum Dasar dengan anggota yang terdiri dari 19 orang, diketuai oleh 
Ir. Soekarno. Panitia ini membentuk Panitia kecil yang diketuai Prof. Dr. Soepomo. 
Panitia kecil berhasil menyelesaikan tugasnya dan BPUPKI menyetujui hasil kerjanya 
sebagai rancangan UUD pada tanggal 16 Agustus 1945. Setelah BPUPKI 
menyelesaikan tugasnya, Pemerintah Balatentara Jepang membentuk Panitia Persiapan 
Kemerdekaan Indonesia (PPKI) yang beranggotakan 21 orang, termasuk Ir. Soekarno 
dan Drs. Mohammad Hatta. Setelah mendengarkan hasil BPUPKI tentang naskah 
rancangan UUD pada sidang PPKI tanggal 18 Agustus 1945, akhirnya mengesahkan 
rancangan UUD tersebut menjadi UUD Negara Republik Indonesia. Namun demikian, 
setelah resmi disahkan pada tanggal 18 Agustus 1945 UUD 1945 tidak langsung 
dijadikan referensi dalam setiap pengambilan keputusan kenegaraan dan pemerintahan. 
UUD 1945 pada intinya hanya dijadikan sebagai alat untuk sesegera mungkin 
membentuk negara merdeka yang bernama RI. Oleh karena itu walaupun secara formal 
UUD 1945 berlaku sebagai konstitusi namun hanya bersifat nominal yaitu baru diatas 
kertas saja. 
2. Konstitusi Republik Indonesia Serikat (27 Desember 1949 – 17 Agustus 1950) 
Pada tahun 1947 tentara Belanda melakukan Agresi Militer I yang kemudian dilanjutkan 
dengan Agresi Militer II tahun 1948. Tujuan Belanda melakukan Agresi ini adalah untuk 
menjajah Indonesia kembali. Agresi ini mendapat perhatian dunia sehingga PBB mengajak 
pihak Indonesia dan Belanda berunding. Pada tanggal 23 Agustus – 2 November 1949 
diadakan Konferensi Meja Bundar (KMB) di Den Haag Belanda. Konferensi ini berhasil 
menyepakati 3 hal yaitu : 
a. Mendirikan Republik Indonesia Serikat
b. Penyerahan kedaulatan pada RIS yang berisi 3 hal yaitu piagam Penyerahan kadaulatan 
dari Kerajaan Belanda pada pemerintahan RIS, status UNI dan persetujuan perpindahan. 
c. Mendirikan UNI antara RIS dan Kerajaan Belanda 
Naskah konstitusi RIS disusun bersama oleh delegasi RI dan FBO (Bijeenkoms Voor 
Federal Overleg) dalam konferensi tersebut. Naskah rancangan UUD itu disepkati bersama 
oleh kedua belah pihak untuk diberlakukan sebagai UUD RIS. Naskah UUD yang 
kemudian dikenal dengan sebutan Konstitusi RIS itu resmi mendapat persetujuan Komite 
Nasional Pusat pada tanggal 14 Desember 1949. selanjutnya Konstitusi RIS dinyatakan 
berlaku mulai tanggal 27 Desember 1949. 
Konstitusi RIS dimaksud sebagai UUD bersifat sementara, karena lembaga yang membuat 
dan menetapkannya tidaklah representatif. Hal ini ditegaskan dalan Pasal 186 Konstitusi 
RIS bahwa Konstituante bersama pemerintah selekas lekasnya menetapkan Konstitusi RIS. 
3. Undang – Undang Dasar Sementara 1950 (17 Agustus 1950 – 5 Juli 1959) 
Bentuk Negara RIS tidak bertahan lama. Sebagai negara yang baru terbentuk Indonesia 
masih membutuhkan tahap–tahap konsolidasi kekuasaan efektif. Bentuk Negara yang lebih 
cocok untuk kondisi tersebut adalah Negara kesatuan. Dalam rangka konsolidasi kekuasaan 
itu, tiga wilayah Negara bagian yaitu Negara RI, Negara Indonesia Timur dan Negara 
Sumatra Timur menggabungkan diri menjadi satu wilayah RI. 
Sejak saat itu wibawa pemerintah RIS menjadi berkurang sehingga dicapai kata sepakat 
antara pemerintah RIS dan pemerintah RI untuk kembali mendirikan Negara kesatuan RI. 
Kesepakatan itu dituangkan dalam satu naskah persetujuan bersama pada tanggal 19 Mei 
1950. 
Dalam rangka persiapan ke arah itu maka untuk keperluan menyiapkan satu naskah UUD, 
dibentuklah suatu panitia bersama yang akan menyusun rancangannya. Setelah selesai 
rancangan UU itu kemudian disahkan oleh Badan Pekerja Komite Nasional Pusat pada 
tanggal 12 Agustus 1950, dan DPR dan Senat RIS pada tanggal 14 Agustus 1950. 
selanjutnya naskah UUD baru ini diberlakukan secara resmi mulai tanggal 17 Agustus 1950 
yaitu dengan ditetapkannya UU No. 7 Tahun 1950. 
UUDS 1950 ini bersifat pengganti (Renewal) sehingga isinya tidak hanya mencerminkan 
perubahan (Amandemen) terhadap Konstitusi RIS Tahun 1949 namun juga mengganti 
naskah Konstitusi RIS itu dengan naskah yang sama sekali baru dengan nama UUDS 1950. 
Seperti halnya Konstitusi RIS 1949, UUDS 1950 juga bersifat sementara. Ini terlihat jelas 
dalam rumusan pasal 134 yang mengharuskan Konstituante bersama pemerintah segera 
menyusun UUD RI untuk menggantikan UUDS 1950 tersebut. 
Sayangnya, Konstituante belum sempat berhasil menyelesaikan tugasnya untuk menyusun 
UUD baru ketika Presiden Soekarno berkesimpulan bahwa Konstituante telah gagal dan 
memberlakukan kembali UUD 1945 sebagai UUD Negara RI 
4. (Kembali Ke) Undang - Undang Dasar 1945 (5 Juli 1959 – 19 Oktober 1999) 
Sejak dekrit Presiden 5 Juli 1959 hingga sekarang, UUD 1945 terus berlaku dan 
diberlakukan sebagai hukum dasar. Namun pada masa Orde baru, konsolidasi kekuasaan 
lama kelamaan semakin terpusat. Disisi lain siklus kekuasaan mangalami stagnasi yang 
statis karena pucuk pimpinan pemerintahan tidak pergantian selama 32 tahun. Akibarnya 
UUD 1945 menagalami proses sakralisasi yang irasional semasa rezim Orde baru. UUD
1945 tidak diizinkan bersentuhan dengan ide perubahan sama sekali. Padahal UUD 1945 
jelas merupakan UUD yang masih sementara dan belum pernah dipergunakan dan 
diterapkan secara sungguh–sungguh. 
5. Perubahan ( Amandemen ) Undang - Undang Dasar 1945 
Setelah jatuhnya rezim Orde baru dan digantikan Orde reformasi muncul tuntutan untuk 
melakukan perubahan terhadap UUD 1945. Latar belakang tututan perubahan terhadap 
UUD 1945 antara lain karena pada masa Orde baru kekuasaan tertinggi berada ditangan 
MPR dan bukan ditangan rakyat, kekuasaan yang sangat besar pada presiden, adanya pasal 
–pasal yang “Luwes” (sehingga dapat menimbulkan multitafsir) serta kenyataan rumusan 
UUD 1945 tentang semangat penyelenggara negara yang belum cukup didukung ketentuan 
konstitusi. 
Tujuan perubahan UUD 1945 waktu itu adalah menyempurnakan aturan dasar seperti 
tatanan negara, kedaulatan rakyat, HAM, pembagian kekuasaan, eksistensi negara 
demokrasi dan negara hukum serta hal – hal yang sesuai dengan perkembangan aspirasi dan 
kebutuhan bangsa. Perubahan UUD 1945 dilakukan dengan kesepakatan, diantaranya tidak 
mengubah pembukaan UUD 1945, tetap mempertahankan susunan NKRI. 
Dalam kurun waktu 1999 – 2001, UUD 1945 mengalami 4 kali perubahan yang ditetapkan 
dalam Sidang Umum dan Sidang Tahunan MPR. Adapun keempat perubahan tersebut 
adalah: 
a. Perubahan ( Amendemen) Pertama UUD 1945 (19 Oktober 1999 – 18 Agustus 2000) 
• Perubahan pertama UUD 1945 dihasilkan melalui Sidang Umum MPR Tahun 1999 
(tanggal 14 – 21 Oktober 1999) 
b. Perubahan (Amendemen) Kedua UUD 1945 (18 Agustus 2000 – 9 November 2001) 
• Perubahan Kedua UUD 1945 dihasilkan melalui Sidang Umum MPR Tahun 2000 tanggal 
7 – 18 Agustus 2000 
c. Perubahan (Amendemen) Ketiga UUD 1945 (9 November 2001 – 10 Agustus 2002) 
• Perubahan Ketiga UUD 1945 dihasilkan melalui Sidang Umum MPR Tahun 2001 tanggal 
1 – 9 November 2001 
d. Perubahan (Amendemen) Keempat UUD 1945 (10 Agustus 2002–Sekarang) 
• Perubahan Keempat UUD 1945 dihasilkan melalui Sidang Umum MPR Tahun 2002 
tanggal 1 – 11 Agustus 2002 
4. Menuliskan tujuan konsitusi 
Tujuan konstitusi yaitu: 
o Membatasi kekuasaan penguasa agar tidak bertindak sewenang – wenang maksudnya 
tanpa membatasi kekuasaan penguasa, konstitusi tidak akan berjalan dengan baik dan 
bisa saja kekuasaan penguasa akan merajalela Dan bisa merugikan rakyat banyak. 
o Melindungi HAM maksudnya setiap penguasa berhak menghormati HAM orang lain 
dan hak memperoleh perlindungan hukum dalam hal melaksanakan haknya. 
o Pedoman penyelenggaraan negara maksudnya tanpa adanya pedoman konstitusi 
negara kita tidak akan berdiri dengan kokoh.

Contenu connexe

Tendances

Periodisasi konstitusi di Indonesia
Periodisasi konstitusi di IndonesiaPeriodisasi konstitusi di Indonesia
Periodisasi konstitusi di IndonesiaIswi Haniffah
 
Penyimpangan terhadap konstitusi yang pernah berlaku di indonesia
Penyimpangan terhadap konstitusi yang pernah berlaku di indonesiaPenyimpangan terhadap konstitusi yang pernah berlaku di indonesia
Penyimpangan terhadap konstitusi yang pernah berlaku di indonesiaAmi Pertiwi
 
Periodisasi konstitusi yang pernah berlaku di indonesia
Periodisasi konstitusi yang pernah berlaku di indonesiaPeriodisasi konstitusi yang pernah berlaku di indonesia
Periodisasi konstitusi yang pernah berlaku di indonesiaYosua S L
 
Materi ps dan uud
Materi ps dan uudMateri ps dan uud
Materi ps dan uudIbnu Tsani
 
Dinamika pelaksanaan uud 1945
Dinamika pelaksanaan uud 1945Dinamika pelaksanaan uud 1945
Dinamika pelaksanaan uud 1945Siwi Danar
 
= Kuliah htn 2=
= Kuliah htn 2== Kuliah htn 2=
= Kuliah htn 2=Amir Sabri
 
Kelompok 4, 1 eb
Kelompok 4, 1 ebKelompok 4, 1 eb
Kelompok 4, 1 ebratnatoana
 
3 uud indonesia
3 uud indonesia3 uud indonesia
3 uud indonesiaMystic333
 
Makalah penyebab dan kosekuensi terjadinya perubahan konstitusi
Makalah penyebab dan kosekuensi terjadinya perubahan konstitusiMakalah penyebab dan kosekuensi terjadinya perubahan konstitusi
Makalah penyebab dan kosekuensi terjadinya perubahan konstitusiOperator Warnet Vast Raha
 
Dinamika pelaksanaan undang – undang dasar 1945
Dinamika pelaksanaan undang – undang dasar 1945 Dinamika pelaksanaan undang – undang dasar 1945
Dinamika pelaksanaan undang – undang dasar 1945 Lela Warni
 
Negara dan konstitusi
Negara dan konstitusiNegara dan konstitusi
Negara dan konstitusinanda_auliana
 
Power point konstitusi
Power point  konstitusiPower point  konstitusi
Power point konstitusibyunbella
 
Konstitusi di indonesia
Konstitusi di indonesiaKonstitusi di indonesia
Konstitusi di indonesiaAhmad Thoriq
 
Pkn Kls 10 bab 2 Kurikulum2013 (Proklamasi,UUD1945)
Pkn Kls 10 bab 2 Kurikulum2013 (Proklamasi,UUD1945)Pkn Kls 10 bab 2 Kurikulum2013 (Proklamasi,UUD1945)
Pkn Kls 10 bab 2 Kurikulum2013 (Proklamasi,UUD1945)Putri Larasantang
 

Tendances (20)

Periodisasi konstitusi di Indonesia
Periodisasi konstitusi di IndonesiaPeriodisasi konstitusi di Indonesia
Periodisasi konstitusi di Indonesia
 
Penyimpangan terhadap konstitusi yang pernah berlaku di indonesia
Penyimpangan terhadap konstitusi yang pernah berlaku di indonesiaPenyimpangan terhadap konstitusi yang pernah berlaku di indonesia
Penyimpangan terhadap konstitusi yang pernah berlaku di indonesia
 
Periodisasi konstitusi yang pernah berlaku di indonesia
Periodisasi konstitusi yang pernah berlaku di indonesiaPeriodisasi konstitusi yang pernah berlaku di indonesia
Periodisasi konstitusi yang pernah berlaku di indonesia
 
Makalah perubahan uud
Makalah  perubahan uudMakalah  perubahan uud
Makalah perubahan uud
 
Materi ps dan uud
Materi ps dan uudMateri ps dan uud
Materi ps dan uud
 
Dinamika pelaksanaan uud 1945
Dinamika pelaksanaan uud 1945Dinamika pelaksanaan uud 1945
Dinamika pelaksanaan uud 1945
 
= Kuliah htn 2=
= Kuliah htn 2== Kuliah htn 2=
= Kuliah htn 2=
 
Kelompok 4, 1 eb
Kelompok 4, 1 ebKelompok 4, 1 eb
Kelompok 4, 1 eb
 
3 uud indonesia
3 uud indonesia3 uud indonesia
3 uud indonesia
 
Konstitusi negara indonesia
Konstitusi negara indonesiaKonstitusi negara indonesia
Konstitusi negara indonesia
 
Makalah penyebab dan kosekuensi terjadinya perubahan konstitusi
Makalah penyebab dan kosekuensi terjadinya perubahan konstitusiMakalah penyebab dan kosekuensi terjadinya perubahan konstitusi
Makalah penyebab dan kosekuensi terjadinya perubahan konstitusi
 
Dinamika pelaksanaan undang – undang dasar 1945
Dinamika pelaksanaan undang – undang dasar 1945 Dinamika pelaksanaan undang – undang dasar 1945
Dinamika pelaksanaan undang – undang dasar 1945
 
Negara dan konstitusi
Negara dan konstitusiNegara dan konstitusi
Negara dan konstitusi
 
Kerangka UUD 1945
Kerangka UUD 1945Kerangka UUD 1945
Kerangka UUD 1945
 
Negara dan Konstitusi
Negara dan KonstitusiNegara dan Konstitusi
Negara dan Konstitusi
 
Power point konstitusi
Power point  konstitusiPower point  konstitusi
Power point konstitusi
 
Konstitusi di indonesia
Konstitusi di indonesiaKonstitusi di indonesia
Konstitusi di indonesia
 
Pkn Kls 10 bab 2 Kurikulum2013 (Proklamasi,UUD1945)
Pkn Kls 10 bab 2 Kurikulum2013 (Proklamasi,UUD1945)Pkn Kls 10 bab 2 Kurikulum2013 (Proklamasi,UUD1945)
Pkn Kls 10 bab 2 Kurikulum2013 (Proklamasi,UUD1945)
 
Sistem konstitusi
Sistem konstitusiSistem konstitusi
Sistem konstitusi
 
PKN
PKNPKN
PKN
 

En vedette

Tugasbiologikelompok2 111110053619-phpapp01
Tugasbiologikelompok2 111110053619-phpapp01Tugasbiologikelompok2 111110053619-phpapp01
Tugasbiologikelompok2 111110053619-phpapp01Wahyudi Arsyad
 
Slides on Cinematic Landscapes: O Sertão and A Favela
Slides on Cinematic Landscapes: O Sertão and A FavelaSlides on Cinematic Landscapes: O Sertão and A Favela
Slides on Cinematic Landscapes: O Sertão and A FavelaRachel Randall
 
СимСипСтрой
СимСипСтройСимСипСтрой
СимСипСтройDen7506
 
Food-portfolio by Girman Kate
Food-portfolio by Girman KateFood-portfolio by Girman Kate
Food-portfolio by Girman KateKate Girman
 
Sejarah Internet Dunia
Sejarah Internet DuniaSejarah Internet Dunia
Sejarah Internet DuniaWahyudi Arsyad
 
Aruna"s Visual journal
Aruna"s Visual journalAruna"s Visual journal
Aruna"s Visual journal18wattsa
 
Zoo Animals by Girman Kate
Zoo Animals by Girman KateZoo Animals by Girman Kate
Zoo Animals by Girman KateKate Girman
 
Black and white model by Girman Kate
Black and white model by Girman Kate Black and white model by Girman Kate
Black and white model by Girman Kate Kate Girman
 
СимСипСтрой
СимСипСтройСимСипСтрой
СимСипСтройDen7506
 
Slides on Myths of Origin
Slides on Myths of OriginSlides on Myths of Origin
Slides on Myths of OriginRachel Randall
 
Slides on Overview: History, Industry, Movements
Slides on Overview: History, Industry, MovementsSlides on Overview: History, Industry, Movements
Slides on Overview: History, Industry, MovementsRachel Randall
 
Slides on National Allegories: The Family and the Nation
Slides on National Allegories: The Family and the NationSlides on National Allegories: The Family and the Nation
Slides on National Allegories: The Family and the NationRachel Randall
 
Motif batik di berbagai daerah indonesia
Motif batik di berbagai daerah indonesiaMotif batik di berbagai daerah indonesia
Motif batik di berbagai daerah indonesiaWahyudi Arsyad
 
Mata Mata Uang Negara Di Dunia
Mata Mata Uang Negara Di DuniaMata Mata Uang Negara Di Dunia
Mata Mata Uang Negara Di DuniaWahyudi Arsyad
 
Klasifikasi Makhluk Hidup
Klasifikasi Makhluk HidupKlasifikasi Makhluk Hidup
Klasifikasi Makhluk HidupWahyudi Arsyad
 

En vedette (18)

Tugasbiologikelompok2 111110053619-phpapp01
Tugasbiologikelompok2 111110053619-phpapp01Tugasbiologikelompok2 111110053619-phpapp01
Tugasbiologikelompok2 111110053619-phpapp01
 
Slides on Cinematic Landscapes: O Sertão and A Favela
Slides on Cinematic Landscapes: O Sertão and A FavelaSlides on Cinematic Landscapes: O Sertão and A Favela
Slides on Cinematic Landscapes: O Sertão and A Favela
 
Kekayaan Laut
Kekayaan LautKekayaan Laut
Kekayaan Laut
 
СимСипСтрой
СимСипСтройСимСипСтрой
СимСипСтрой
 
Girman Kate
Girman KateGirman Kate
Girman Kate
 
Food-portfolio by Girman Kate
Food-portfolio by Girman KateFood-portfolio by Girman Kate
Food-portfolio by Girman Kate
 
Sejarah Internet Dunia
Sejarah Internet DuniaSejarah Internet Dunia
Sejarah Internet Dunia
 
Aruna"s Visual journal
Aruna"s Visual journalAruna"s Visual journal
Aruna"s Visual journal
 
Zoo Animals by Girman Kate
Zoo Animals by Girman KateZoo Animals by Girman Kate
Zoo Animals by Girman Kate
 
Black and white model by Girman Kate
Black and white model by Girman Kate Black and white model by Girman Kate
Black and white model by Girman Kate
 
Contoh Denah kelas
Contoh Denah kelasContoh Denah kelas
Contoh Denah kelas
 
СимСипСтрой
СимСипСтройСимСипСтрой
СимСипСтрой
 
Slides on Myths of Origin
Slides on Myths of OriginSlides on Myths of Origin
Slides on Myths of Origin
 
Slides on Overview: History, Industry, Movements
Slides on Overview: History, Industry, MovementsSlides on Overview: History, Industry, Movements
Slides on Overview: History, Industry, Movements
 
Slides on National Allegories: The Family and the Nation
Slides on National Allegories: The Family and the NationSlides on National Allegories: The Family and the Nation
Slides on National Allegories: The Family and the Nation
 
Motif batik di berbagai daerah indonesia
Motif batik di berbagai daerah indonesiaMotif batik di berbagai daerah indonesia
Motif batik di berbagai daerah indonesia
 
Mata Mata Uang Negara Di Dunia
Mata Mata Uang Negara Di DuniaMata Mata Uang Negara Di Dunia
Mata Mata Uang Negara Di Dunia
 
Klasifikasi Makhluk Hidup
Klasifikasi Makhluk HidupKlasifikasi Makhluk Hidup
Klasifikasi Makhluk Hidup
 

Similaire à kekuasaan dalam pelaksanaan konsitusi

Hukum-Tata-Negara-Pertemuan-6.pptx
Hukum-Tata-Negara-Pertemuan-6.pptxHukum-Tata-Negara-Pertemuan-6.pptx
Hukum-Tata-Negara-Pertemuan-6.pptxKurniaAdam5
 
Sistem Pemerintahan di Indonesia dan Perubahan UUD 1945
Sistem Pemerintahan di Indonesia dan Perubahan UUD 1945Sistem Pemerintahan di Indonesia dan Perubahan UUD 1945
Sistem Pemerintahan di Indonesia dan Perubahan UUD 1945Susfi WiraTama
 
Sejarah sistem pemerintahan indonesia print yg ini
Sejarah sistem pemerintahan indonesia print yg iniSejarah sistem pemerintahan indonesia print yg ini
Sejarah sistem pemerintahan indonesia print yg iniDona Dika
 
Sistem pemerintahan 1945
Sistem pemerintahan 1945Sistem pemerintahan 1945
Sistem pemerintahan 1945elfayesi
 
Konstitusi_di_Indonesia.ppt
Konstitusi_di_Indonesia.pptKonstitusi_di_Indonesia.ppt
Konstitusi_di_Indonesia.pptAhmadIrfanFauzi
 
Proses Penyusunan Perppu.pdf
Proses Penyusunan Perppu.pdfProses Penyusunan Perppu.pdf
Proses Penyusunan Perppu.pdfAditya800480
 
Dinamika Sistem Pemerintahan Indonesia
Dinamika Sistem Pemerintahan IndonesiaDinamika Sistem Pemerintahan Indonesia
Dinamika Sistem Pemerintahan Indonesiarusdiman1
 
Pelaksanaan Sistem Pemerintahan di Indonesia
Pelaksanaan Sistem Pemerintahan di IndonesiaPelaksanaan Sistem Pemerintahan di Indonesia
Pelaksanaan Sistem Pemerintahan di IndonesiaAgung Nur Satria
 
LEMBAGA LEGISLATIF.pptx
LEMBAGA LEGISLATIF.pptxLEMBAGA LEGISLATIF.pptx
LEMBAGA LEGISLATIF.pptxhafizatululum1
 
Sejarahsistempemerintahanindonesia 111205195822-phpapp01
Sejarahsistempemerintahanindonesia 111205195822-phpapp01Sejarahsistempemerintahanindonesia 111205195822-phpapp01
Sejarahsistempemerintahanindonesia 111205195822-phpapp01Asep Misdan
 
Sejarah sistem pemerintahan indonesia
Sejarah sistem pemerintahan indonesiaSejarah sistem pemerintahan indonesia
Sejarah sistem pemerintahan indonesiaandrika63
 
Gambar suasana sidang bpupki
Gambar suasana sidang bpupkiGambar suasana sidang bpupki
Gambar suasana sidang bpupkiZen Ndas-Sun
 
Makalah sistem ketatanegaraan
Makalah sistem ketatanegaraanMakalah sistem ketatanegaraan
Makalah sistem ketatanegaraanWarnet Raha
 
Pancsila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa
Pancsila dalam konteks sejarah perjuangan bangsaPancsila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa
Pancsila dalam konteks sejarah perjuangan bangsaTrisna Karya
 
Konstitusi dan Konstitusi Indonesia_PPT KWN Kel. 4.pptx
Konstitusi dan Konstitusi Indonesia_PPT KWN Kel. 4.pptxKonstitusi dan Konstitusi Indonesia_PPT KWN Kel. 4.pptx
Konstitusi dan Konstitusi Indonesia_PPT KWN Kel. 4.pptxMichelleAngely
 

Similaire à kekuasaan dalam pelaksanaan konsitusi (20)

UUD 1945.pptx
UUD 1945.pptxUUD 1945.pptx
UUD 1945.pptx
 
Hukum-Tata-Negara-Pertemuan-6.pptx
Hukum-Tata-Negara-Pertemuan-6.pptxHukum-Tata-Negara-Pertemuan-6.pptx
Hukum-Tata-Negara-Pertemuan-6.pptx
 
PPT PKN.pptx
PPT PKN.pptxPPT PKN.pptx
PPT PKN.pptx
 
Sistem Pemerintahan di Indonesia dan Perubahan UUD 1945
Sistem Pemerintahan di Indonesia dan Perubahan UUD 1945Sistem Pemerintahan di Indonesia dan Perubahan UUD 1945
Sistem Pemerintahan di Indonesia dan Perubahan UUD 1945
 
Sejarah sistem pemerintahan indonesia print yg ini
Sejarah sistem pemerintahan indonesia print yg iniSejarah sistem pemerintahan indonesia print yg ini
Sejarah sistem pemerintahan indonesia print yg ini
 
Sistem pemerintahan 1945
Sistem pemerintahan 1945Sistem pemerintahan 1945
Sistem pemerintahan 1945
 
Konstitusi_di_Indonesia.ppt
Konstitusi_di_Indonesia.pptKonstitusi_di_Indonesia.ppt
Konstitusi_di_Indonesia.ppt
 
Proses Penyusunan Perppu.pdf
Proses Penyusunan Perppu.pdfProses Penyusunan Perppu.pdf
Proses Penyusunan Perppu.pdf
 
Dinamika Sistem Pemerintahan Indonesia
Dinamika Sistem Pemerintahan IndonesiaDinamika Sistem Pemerintahan Indonesia
Dinamika Sistem Pemerintahan Indonesia
 
Pelaksanaan Sistem Pemerintahan di Indonesia
Pelaksanaan Sistem Pemerintahan di IndonesiaPelaksanaan Sistem Pemerintahan di Indonesia
Pelaksanaan Sistem Pemerintahan di Indonesia
 
LEMBAGA LEGISLATIF.pptx
LEMBAGA LEGISLATIF.pptxLEMBAGA LEGISLATIF.pptx
LEMBAGA LEGISLATIF.pptx
 
Bab 7 konstitusi
Bab 7 konstitusiBab 7 konstitusi
Bab 7 konstitusi
 
Sejarahsistempemerintahanindonesia 111205195822-phpapp01
Sejarahsistempemerintahanindonesia 111205195822-phpapp01Sejarahsistempemerintahanindonesia 111205195822-phpapp01
Sejarahsistempemerintahanindonesia 111205195822-phpapp01
 
Sejarah sistem pemerintahan indonesia
Sejarah sistem pemerintahan indonesiaSejarah sistem pemerintahan indonesia
Sejarah sistem pemerintahan indonesia
 
Gambar suasana sidang bpupki
Gambar suasana sidang bpupkiGambar suasana sidang bpupki
Gambar suasana sidang bpupki
 
Bab 8 b
Bab 8 bBab 8 b
Bab 8 b
 
Makalah sistem ketatanegaraan
Makalah sistem ketatanegaraanMakalah sistem ketatanegaraan
Makalah sistem ketatanegaraan
 
Makalah sistem ketatanegaraan
Makalah sistem ketatanegaraanMakalah sistem ketatanegaraan
Makalah sistem ketatanegaraan
 
Pancsila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa
Pancsila dalam konteks sejarah perjuangan bangsaPancsila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa
Pancsila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa
 
Konstitusi dan Konstitusi Indonesia_PPT KWN Kel. 4.pptx
Konstitusi dan Konstitusi Indonesia_PPT KWN Kel. 4.pptxKonstitusi dan Konstitusi Indonesia_PPT KWN Kel. 4.pptx
Konstitusi dan Konstitusi Indonesia_PPT KWN Kel. 4.pptx
 

kekuasaan dalam pelaksanaan konsitusi

  • 1. 1. Menjelaskaan kekuasaan dalam pelaksanaan konsitusi. Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia adalah lembaga (tinggi) negara yang baru yang sederajat dan sama tinggi kedudukannya dengan Mahkamah Agung (MA). Menurut ketentuan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 pasca Perubahan Keempat (Tahun 2002), dalam struktur kelembagaan Republik Indonesia terdapat (setidaknya) 9 (sembilan) buah organ negara yang secara langsung menerima kewenangan langsung dari Undang-Undang Dasar. Kesembilan organ tersebut adalah (i) Dewan Perwakilan Rakyat, (ii) Dewan Perwakilan Daerah, (iii) Majelis Permusyawaratan Rakyat, (iv) Badan Pemeriksa Keuangan, (v) Presiden, (vi) Wakil Presiden, (vii) Mahkamah Agung, (viii) Mahkamah Konstitusi, dan (ix) Komisi Yudisial. Di samping kesembilan lembaga tersebut, terdapat pula beberapa lembaga atau institusi yang datur kewenangannya dalam UUD, yaitu (a) Tentara Nasional Indonesia, (b) Kepolisian Negara Republik Indonesia, (c) Pemerintah Daerah, (d) Partai Politik. Selain itu, ada pula lembaga yang tidak disebut namanya, tetapi disebut fungsinya, namun kewenangan dinyatakan akan diatur dengan undang-undang, yaitu: (i) bank central yang tidak disebut namanya “Bank Indonesia”, dan (ii) komisi pemilihan umum yang juga bukan nama karena ditulis dengan huruf kecil. Baik Bank Indonesia maupun Komisi Pemilihan Umum yang sekarang menyelenggarakan kegiatan pemilihan umum merupakan lembaga-lembaga independen yang mendapatkan kewenangannya dari Undang-Undang. Karena itu, kita dapat membedakan dengan tegas antara kewenangan organ negara berdasarkan perintah Undang-Undang Dasar (constitutionally entrusted power), dan kewenangan organ negara yang hanya berdasarkan perintah Undang-Undang (legislatively entrusted power), dan bahkan dalam kenyataan ada pula lembaga atau organ yang kewenangannya berasal dari atau bersumber dari Keputusan Presiden belaka. Contoh yang terakhir ini misalnya adalah pembentukan Komisi Ombudsman Nasional, Komisi Hukum Nasional, dan sebagainya. Sedangkan contoh lembaga-lembaga yang kewenangannya diberikan oleh Undang-Undang, misalnya, adalah Komisi Nasional Hak Asasi Manusia, Komisi Penyiaran Indonesia, Pusat Pelaporan dan Analisa Traksaksi Keuangan (PPATK). 2. Menuliskan sifat konsitusi. Fungsi pokok konstitusi adalah membatasi kekuasaan pemerintah sedemikian rupa sehingga penyelenggaraan kekuasaan tidak bersifat sewenang-wenang. Pemerintah sebagai suatu kumpulan kegiatan yang diselenggarakan oleh dan atas nama rakyat, terkait oleh beberapa pembatasan dalam konstitusi negara sehigga menjamin bahwa kekuasaan yang dipergunakan untuk memerintah itu tidak disalahgunakan. Dengan demikian diharapkan hak-hak warganegara akan terlindungi.
  • 2. 3. Menjelaskan perubahan dalam pelaksanaan konsitusi. Sebagai negara yang berdasar atas hukum, Indonesia memiliki konstitusi yang sekarang berlaku yang dikenal dengan UUD 1945. Keberadaan UUD 1945 sebagai konstitusi di Indonesia mengalami perjalanan yang sangat panjang dari dimulai disahkan pada tanggal 18 Agustus 1945, hingga akhirnya diterima sebagai landasan hukum bagi pelaksanaan ketatanegaraan di Indonesia saat ini. Pada masa itu, konstitusi Indonesia sempat berganti beberapa kali dalam periode waktu tertentu yaitu: 1. Undang - Undang Dasar 1945 (18 Agustus 1945 – 27 Desember 1949) UUD 1945 pertama kali disahkan dan berlaku sebagai konstitusi negara Indonesia dalam sidang Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) pada tanggal 18 Agustus 1945 yaitu sehari setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Naskah UUD 1945 ini pertama kali dipersiapkan oleh pemerintah balatentara Jepang yang diberi nama Dokuristu Zyunbi Tyoosakai yang dalam bahasa Indonesia disebut Badan Penyidik Usaha –Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI).BPUPKI beranggotakan 26 orang, diketuai oleh K. R. T. Radjiman Wedyodiningrat serta Itibangese Yosio dan Raden Panji Suroso, masing–masing sebagai wakil ketua. BPUPKI mengadakan 2 kali sidang. Sidang Pertama berlangsung pada tanggal 29 Mei – 1 Juni 1956 dan sidang Kedua berlangsung pada tanggal 10 Juli – 17 Juni 1945. Pada masa sidang Kedua itulah dibentuk Panitia Hukum Dasar dengan anggota yang terdiri dari 19 orang, diketuai oleh Ir. Soekarno. Panitia ini membentuk Panitia kecil yang diketuai Prof. Dr. Soepomo. Panitia kecil berhasil menyelesaikan tugasnya dan BPUPKI menyetujui hasil kerjanya sebagai rancangan UUD pada tanggal 16 Agustus 1945. Setelah BPUPKI menyelesaikan tugasnya, Pemerintah Balatentara Jepang membentuk Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) yang beranggotakan 21 orang, termasuk Ir. Soekarno dan Drs. Mohammad Hatta. Setelah mendengarkan hasil BPUPKI tentang naskah rancangan UUD pada sidang PPKI tanggal 18 Agustus 1945, akhirnya mengesahkan rancangan UUD tersebut menjadi UUD Negara Republik Indonesia. Namun demikian, setelah resmi disahkan pada tanggal 18 Agustus 1945 UUD 1945 tidak langsung dijadikan referensi dalam setiap pengambilan keputusan kenegaraan dan pemerintahan. UUD 1945 pada intinya hanya dijadikan sebagai alat untuk sesegera mungkin membentuk negara merdeka yang bernama RI. Oleh karena itu walaupun secara formal UUD 1945 berlaku sebagai konstitusi namun hanya bersifat nominal yaitu baru diatas kertas saja. 2. Konstitusi Republik Indonesia Serikat (27 Desember 1949 – 17 Agustus 1950) Pada tahun 1947 tentara Belanda melakukan Agresi Militer I yang kemudian dilanjutkan dengan Agresi Militer II tahun 1948. Tujuan Belanda melakukan Agresi ini adalah untuk menjajah Indonesia kembali. Agresi ini mendapat perhatian dunia sehingga PBB mengajak pihak Indonesia dan Belanda berunding. Pada tanggal 23 Agustus – 2 November 1949 diadakan Konferensi Meja Bundar (KMB) di Den Haag Belanda. Konferensi ini berhasil menyepakati 3 hal yaitu : a. Mendirikan Republik Indonesia Serikat
  • 3. b. Penyerahan kedaulatan pada RIS yang berisi 3 hal yaitu piagam Penyerahan kadaulatan dari Kerajaan Belanda pada pemerintahan RIS, status UNI dan persetujuan perpindahan. c. Mendirikan UNI antara RIS dan Kerajaan Belanda Naskah konstitusi RIS disusun bersama oleh delegasi RI dan FBO (Bijeenkoms Voor Federal Overleg) dalam konferensi tersebut. Naskah rancangan UUD itu disepkati bersama oleh kedua belah pihak untuk diberlakukan sebagai UUD RIS. Naskah UUD yang kemudian dikenal dengan sebutan Konstitusi RIS itu resmi mendapat persetujuan Komite Nasional Pusat pada tanggal 14 Desember 1949. selanjutnya Konstitusi RIS dinyatakan berlaku mulai tanggal 27 Desember 1949. Konstitusi RIS dimaksud sebagai UUD bersifat sementara, karena lembaga yang membuat dan menetapkannya tidaklah representatif. Hal ini ditegaskan dalan Pasal 186 Konstitusi RIS bahwa Konstituante bersama pemerintah selekas lekasnya menetapkan Konstitusi RIS. 3. Undang – Undang Dasar Sementara 1950 (17 Agustus 1950 – 5 Juli 1959) Bentuk Negara RIS tidak bertahan lama. Sebagai negara yang baru terbentuk Indonesia masih membutuhkan tahap–tahap konsolidasi kekuasaan efektif. Bentuk Negara yang lebih cocok untuk kondisi tersebut adalah Negara kesatuan. Dalam rangka konsolidasi kekuasaan itu, tiga wilayah Negara bagian yaitu Negara RI, Negara Indonesia Timur dan Negara Sumatra Timur menggabungkan diri menjadi satu wilayah RI. Sejak saat itu wibawa pemerintah RIS menjadi berkurang sehingga dicapai kata sepakat antara pemerintah RIS dan pemerintah RI untuk kembali mendirikan Negara kesatuan RI. Kesepakatan itu dituangkan dalam satu naskah persetujuan bersama pada tanggal 19 Mei 1950. Dalam rangka persiapan ke arah itu maka untuk keperluan menyiapkan satu naskah UUD, dibentuklah suatu panitia bersama yang akan menyusun rancangannya. Setelah selesai rancangan UU itu kemudian disahkan oleh Badan Pekerja Komite Nasional Pusat pada tanggal 12 Agustus 1950, dan DPR dan Senat RIS pada tanggal 14 Agustus 1950. selanjutnya naskah UUD baru ini diberlakukan secara resmi mulai tanggal 17 Agustus 1950 yaitu dengan ditetapkannya UU No. 7 Tahun 1950. UUDS 1950 ini bersifat pengganti (Renewal) sehingga isinya tidak hanya mencerminkan perubahan (Amandemen) terhadap Konstitusi RIS Tahun 1949 namun juga mengganti naskah Konstitusi RIS itu dengan naskah yang sama sekali baru dengan nama UUDS 1950. Seperti halnya Konstitusi RIS 1949, UUDS 1950 juga bersifat sementara. Ini terlihat jelas dalam rumusan pasal 134 yang mengharuskan Konstituante bersama pemerintah segera menyusun UUD RI untuk menggantikan UUDS 1950 tersebut. Sayangnya, Konstituante belum sempat berhasil menyelesaikan tugasnya untuk menyusun UUD baru ketika Presiden Soekarno berkesimpulan bahwa Konstituante telah gagal dan memberlakukan kembali UUD 1945 sebagai UUD Negara RI 4. (Kembali Ke) Undang - Undang Dasar 1945 (5 Juli 1959 – 19 Oktober 1999) Sejak dekrit Presiden 5 Juli 1959 hingga sekarang, UUD 1945 terus berlaku dan diberlakukan sebagai hukum dasar. Namun pada masa Orde baru, konsolidasi kekuasaan lama kelamaan semakin terpusat. Disisi lain siklus kekuasaan mangalami stagnasi yang statis karena pucuk pimpinan pemerintahan tidak pergantian selama 32 tahun. Akibarnya UUD 1945 menagalami proses sakralisasi yang irasional semasa rezim Orde baru. UUD
  • 4. 1945 tidak diizinkan bersentuhan dengan ide perubahan sama sekali. Padahal UUD 1945 jelas merupakan UUD yang masih sementara dan belum pernah dipergunakan dan diterapkan secara sungguh–sungguh. 5. Perubahan ( Amandemen ) Undang - Undang Dasar 1945 Setelah jatuhnya rezim Orde baru dan digantikan Orde reformasi muncul tuntutan untuk melakukan perubahan terhadap UUD 1945. Latar belakang tututan perubahan terhadap UUD 1945 antara lain karena pada masa Orde baru kekuasaan tertinggi berada ditangan MPR dan bukan ditangan rakyat, kekuasaan yang sangat besar pada presiden, adanya pasal –pasal yang “Luwes” (sehingga dapat menimbulkan multitafsir) serta kenyataan rumusan UUD 1945 tentang semangat penyelenggara negara yang belum cukup didukung ketentuan konstitusi. Tujuan perubahan UUD 1945 waktu itu adalah menyempurnakan aturan dasar seperti tatanan negara, kedaulatan rakyat, HAM, pembagian kekuasaan, eksistensi negara demokrasi dan negara hukum serta hal – hal yang sesuai dengan perkembangan aspirasi dan kebutuhan bangsa. Perubahan UUD 1945 dilakukan dengan kesepakatan, diantaranya tidak mengubah pembukaan UUD 1945, tetap mempertahankan susunan NKRI. Dalam kurun waktu 1999 – 2001, UUD 1945 mengalami 4 kali perubahan yang ditetapkan dalam Sidang Umum dan Sidang Tahunan MPR. Adapun keempat perubahan tersebut adalah: a. Perubahan ( Amendemen) Pertama UUD 1945 (19 Oktober 1999 – 18 Agustus 2000) • Perubahan pertama UUD 1945 dihasilkan melalui Sidang Umum MPR Tahun 1999 (tanggal 14 – 21 Oktober 1999) b. Perubahan (Amendemen) Kedua UUD 1945 (18 Agustus 2000 – 9 November 2001) • Perubahan Kedua UUD 1945 dihasilkan melalui Sidang Umum MPR Tahun 2000 tanggal 7 – 18 Agustus 2000 c. Perubahan (Amendemen) Ketiga UUD 1945 (9 November 2001 – 10 Agustus 2002) • Perubahan Ketiga UUD 1945 dihasilkan melalui Sidang Umum MPR Tahun 2001 tanggal 1 – 9 November 2001 d. Perubahan (Amendemen) Keempat UUD 1945 (10 Agustus 2002–Sekarang) • Perubahan Keempat UUD 1945 dihasilkan melalui Sidang Umum MPR Tahun 2002 tanggal 1 – 11 Agustus 2002 4. Menuliskan tujuan konsitusi Tujuan konstitusi yaitu: o Membatasi kekuasaan penguasa agar tidak bertindak sewenang – wenang maksudnya tanpa membatasi kekuasaan penguasa, konstitusi tidak akan berjalan dengan baik dan bisa saja kekuasaan penguasa akan merajalela Dan bisa merugikan rakyat banyak. o Melindungi HAM maksudnya setiap penguasa berhak menghormati HAM orang lain dan hak memperoleh perlindungan hukum dalam hal melaksanakan haknya. o Pedoman penyelenggaraan negara maksudnya tanpa adanya pedoman konstitusi negara kita tidak akan berdiri dengan kokoh.