Laporan ini mendeskripsikan tiga percobaan elektrolisis menggunakan larutan Na2SO4, KI, dan CuSO4 dengan elektrode yang berbeda. Hasilnya menunjukkan terjadinya reaksi redoks di anoda dan katoda, dengan pelepasan gas hidrogen di katoda dan gas oksigen atau iodin di anoda.
1. LAPORAN PERCOBAAN KIMIA
“ELEKTROLISIS”
Disusun Oleh :
Nama : Wahyu Ari Wibowo
No : 25
Kelas : XII IPA 2
SMA NEGERI 1 SENTOLO
Alamat : Plasa, Banguncipto, Sentolo, Kulon Progo, Yogyakarta
2011
2. A. Latar Belakang
Percobaan ini dilatarbelakangi oleh standar kompetensi siswa, dimana siswa mampu
menyelidiki bagaimana terjadinya proses elektrolisis pada berbagai zat, serta dengan adanya
percobaan ini siswa menjadi mengetahui pengaruh dari elektrode terhadap hasil reaksi.
B. Tujuan Percobaan
1. Menyelidiki reaksi-reaksi yang terjadi di anode dan katode pada proses elektrolisis
beberapa larutan dengan elektrode yang berbeda.
2. Menyelidiki sifat-sifat larutan yang terjadi di anode dan katode pada proses elektrolisis
beberapa larutan dengan elektrode yang berbeda.
3. Mengamati perubahan pada batang elektrode pada proses elektrolisis beberapa larutan
dengan elektrode yang berbeda.
C. Dasar Teori
1. Elektrolisis
Elektrolisis merupakan proses kimia yang mengubah energi listrik menjadi energi
kimia. Komponen yang terpenting dari proses elektrolisis ini adalah elektroda dan
elektrolit.Elektroda yang digunakan dalam proses elektolisis dapat digolongkan menjadi
dua, yaitu:
a. Elektroda inert, seperti kalsium (Ca), potasium, grafit (C), Platina (Pt), dan emas
(Au).
b. Elektroda aktif, seperti seng (Zn), tembaga (Cu), dan perak (Ag)
Elektrolitnya dapat berupa larutan berupa asam, basa, atau garam, dapat pula
leburan garam halida atau leburan oksida. Kombinasi antara elektrolit dan elektroda
menghasilkan tiga kategori penting elektrolisis, yaitu:
a. Elektrolisis larutan dengan elektroda inert
b. Elektrolisis larutan dengan elektroda aktif
c. Elektrolisis leburan dengan elektroda inert
Pada elektrolisis, katoda merupakan kutub negatif dan anoda merupakan kutub
positif. Pada katoda akan terjadi reaksi reduksi dan pada anoda terjadi reaksi oksidasi.
2. Sel elektrolisis
Sel elektrolisis adalah sel elektrokimia yang menimbulkan terjadinya reaksi
redoks yang tidak spontan dengan adanya energi listrik dari luar. Contohnya adalah
elektrolisis lelehan NaCl dengan elektroda platina. Contoh lainnya adalah pada sel
Daniell jika diterapkan beda potensial listrik dari luar yang besarnya melebihi potensial
sel Daniell.
3. Faktor yang Mempengaruhi Proses Elektrolisis
a. Jenis elektroda yang digunakan
b. Kedudukan ion dalam siri elektrokimia
c. Kepekatan ion
4. Perbedaan Antara Sel Elektrolisis / Sel Kimia
Sel Elektrolisis dialirkan melalui elektrolit, ion-ion akan terurai dan bergerak ke
masing-masing anoda dan katoda. Penguraian elektrolit dilakukan oleh arus
elektrik.Anion bergerak menuju ke elektroda anoda manakala Kation bergerak menuju ke
elektroda katoda.
3. Sel Kimia Sel kimia ialah sel yang menghasilkan tenaga elektrik melalui
tindakbalas kimia. Sel kimia dibina daripada dua logam (elektrod) yang berlainan
dicelupkan kedalam suatu larutan masing- masing elektrolit. Elektroda Zn dicelupkan ke
dalam larutan ZnSO4, Elektroda Cu dicelupkan ke dalam larutan CuSO4 dan
dihubungkan oleh satu jembatan garam. Arus yang terhasil ialah sebanyak 1.10A.
5. Contoh Elektrolisis
a. Proses penyepuhan
Yaitu proses perubahan Energi listrik menjadi Energi kimia. Proses ini
melibatkan Elektroda (logam-logam yang dihubungkan dengan sumber listrik) dan
Elektrolit (cairan tempat logam-logam tadi dicelupkan). Penyepuhan berguna untuk
melapisi logam untuk perhiasan, atau juga untuk pencegahan karat/korosi, seperti
pada pipa atau besi, yang dilapisi oleh campuran besi (Fe) dan Seng (Zn), yang
disebut proses galvanisasi. Elektrolisis ini adalah kebalikan dari proses yang terjadi
pada baterei atau aki, dimana pada sumber listrik itu terjadi proses perubahan dari
energi kimia menjadi energi Listrik.
b. Elektrolisis Leburan Kalium Bromida
Ion kalium bergerak ke katoda/ ion bromida bergerak ke anoda.
- Anoda:
Ion bromida menyahcas secara membebaskan elektron kepada anoda.
2Br-
+ 2e → Br2
Dua atom bromin akan membentuk satu molekul dwiatom bromin. Gas bromin
berwarna perang terbebas pada anode.
- Katoda:
Ion kalium menyahcas secara menerima elektron daripada katode.
K+
+ e → K
Logam kalium berkilau terbentuk pada katoda
c. Elektrolisis aluminium oksida lebur.
Ion-ion Al3+
dan O2-
dibebaskan apabila aluminium oksida dileburkan. Ion
Al3+ tertarik ke katod dan ion O2-
tertarik ke anoda semasa elektrolisis.
Pemerhatian:
- Di anoda. Gas oksigen terhasil apabila ion-ion O2-
membuang elektron seperti
berikut;
2O2-
→ O2 + 4e
- Di katoda. Logam aluminium berkilat terhasil apabila ion-ion Al3+ menerima
elektron.
Al3+
+ 3e → Al
D. Alat dan Bahan
1. Alat-alat :
No. Alat Ukuran Jumlah
1 Pipa U - 3
2 Elektrode Karbon - 4
3 Baterai / Catu Daya 1,5 V /- 4 / -
4 Statif dan Klem - 1
5 Tabung Reaksi/ Rak Sedang 4 / 1
6 Pipet Tetes Biasa 1
7 Gelas Kimia 100 mL 3
4. 2. Bahan :
No. Alat Ukuran Jumlah
1 Larutan Na2SO4 0,5 M 50 mL
2 Larutan KI 0,5 M 50 mL
3 Larutan CuSO4 0,1 M 50 mL
4 Larutan HCl 0,1 M 2 mL
5 Larutan NaOH 0,1 M 2 mL
6 Indikator PP - 1 Botol
7 Larutan Kanji - 1 Botol
8 Paku Besi dan Tembaga - 1 /1
E. Cara Kerja
1. Percobaan : Elektrolisis larutan Na2SO4 0,5 M
a) Ambil 50 mL Na2SO4 0,5 M dan tambahkan 10 tetes indikator PP, aduk sampai
tercampur merata.
b) Masukkan campuran tersebut ke dalam pipa U, kemudian elektrolisis dengan
elektrode karbon sampai terjadi perubahan.
c) Ambillah 2 mL larutan HCL 0,1 M pada tabung reaksi kemudian tambahkan 2 tetes
indikator universal, amati yang terjadi dan bandingkan dengan warna yang terdapat
dalam pipa U.
d) Ambillah 2 mL larutan NaOH 0,1 M pada tabung reaksi kemudian tambahkan 2 tetes
indikator PP. Amati yang terjadi dan bandingkan dengan warna yang terdapat pada
pipa U.
2. Percobaan : Elektrolisis larutan KI 0,5 M
a) Masukkan larutan KI 0,5 M ke dalam pipa U kemudian lakukan elektrolisis dengan
elektrode karbon sampai beberapa menit ( kurang lebih 5 menit ).
b) Teteskan indikator PP ke dalam larutan di sekitar katode ( kutub negatif ) dan tetesi
lartan kanji ke dalam larutan disekitar anode ( kutub positif ).
c) Amati perubahan warna pada kedua elektrode tersebut.
3. Percobaan : Elektrolisis larutan CuSO4 0,1 M
a) Masukkan larutan CuSO4 0,1 M ke dalam pia U.
b) Pasangkan elektrode paku yang telah diamplas sampai bersih pada katode ( kutub
negatif ) dan elektrode tembaga pada anode ( kutub positif ).
c) Lakukan elektrolisis dalam waktu kurang lebih 0,5 menit.
d) Angkat paku dan amati apa yang terjadi.
5. F. Tabel Hasil Pengamatan
1. Percobaan : Elektrolisis larutan Na2SO4 0,5 M
Larutan
dalam
ruang
Perubahan sebelum
dan selama elektrolisis
Perubahan setelah
elektrolisis
Sifat larutan
dibandingan
dengan langkah
3 dan 4
Anode - Sebelum : warnanya
tetap, yaitu ungu.
- Selama : warnanya
berubah menjadi
putih.
Warnanya berubah
menjadi jernih.
Warnanya sama
dengan HCl, yaitu
jernih.
Katode - Sebelum : warnanya
teap, yaitu ungu.
- Selama : warnanya
tetap, yaitu ungu.
Warnanya menjadi
agak lebih pekat
dari semula.
Warnanya sama
dengan NaOH,
yaitu ungu pekat.
2. Percobaan : Elektrolisis larutan KI 0,5 M
Larutan
dalam
ruang
Perubahan sebelum
dan selama elektrolisis
Perubahan setelah
penambahan PP
Perubahan
setelah
penambahan
amilum
Anode - Sebelum : warnanya
tetap, yaitu jernih.
- Selama : warnanya
berubah menjadi
kuning pekat agak
kecoklatan.
-
Warnanya
menjadi hitam
pekat.
Katode - Sebelum : warnanya
tetap, yaitu jernih.
- Selama : warnanya
berubah menjadi ungu
agak kemerahan.
Warnanya menjadi
ungu pekat.
-
3. Percobaan : Elektrolisis larutan CuSO4 0,1 M
Larutan
dalam
ruang
Perubahan sebelum dan selama
elektrolisis
Perubahan pada
elektrode setelah
elektrolisis
Anode - Sebelum : warnanya tetap, yaitu
mengkilat.
- Selama : warnanya berubah
menjadi menyepuh.
Warnanya berubah
menjadi menyepuh atau
berwarna coklat.
Katode - Sebelum : warnanya tetap, yaitu
mengkilat.
- Selama : warnanya tetap, yaitu
mengkilat.
Warnanya tetap mengkilat.
6. G. Pembahasan
1. Elektrolisis KI
Hasil pengamatan menunjukkan perubahan warna pada larutan. Katoda ( – )
berwarna ungu dan anoda (+) berwarna kuning. Hal ini menunjukkan reaksi
menghasilkan larutan yang sifatnya basa (reduksi H2O pada katoda). Sementara, pada
elektroda, katoda dan anoda memiliki banyak gelembung. Hal ini menunjukkan ada gas
yang dihasilkan oleh katoda ataupun anoda. Katoda menghasilkan gas hydrogen
(reduksi H2O) dan anoda menghasilkan gas Iodin (Oksidasi 2I-
).
Sebagaimana reaksinya :
Katode(-) : 2H2O + 2e 2OH -
+ H2
Anode(+) : 2I I2 + 2e
Reaksi keseluruhan : 2H2O + 2I 2OH -
+ I2
2. Elektrolisis CuSO4
Hasil pengamatan menunjukkan perubahan warna pada elektrode besi dan
tembaga. Elektrode pada katoda (-) berwarna tetap yaitu mengkilat dan elektrode pada
anoda (+) berubah menjadi coklat (menyepuh). Hal ini menunjukkan reaksi
menghasilkan larutan yang sifatnya asam (oksidasi H2O) pada anoda. Sementara, pada
elektroda, katoda terdapat endapan dan anoda tidak terdapat endapan (banyak
gelembung). Hal tersebut menunjukkan, pada katoda terjadi reduksi Cu2+
yang
menghasilkan endapan Cu dan pada anoda terjadi oksidasi H2O yang menghasilkan gas
oksigen (O2).
Sebagaimana reaksinya :
Katode(-) : 2Cu2+
+ 4e 2Cu
Anode(+) : 2H2O 4H+
+ O2 + 4e
Reaksi keseluruhan : 2Cu2+
+ 2H2O 2Cu + 4H+
+ O2
3. Elektrolisis Na2SO4
Hasil pengamatan menunjukkan perubahan warna pada larutan. Pada katoda (-),
berwarna tetap ungu dan pada anoda(+) mengalami perubahan warna,yaitu dari ungu
menjadi jernih. Hal ini menunjukkan reaksi menghasilkan larutan yang sifatnya netral.
Basa pada katoda (reduksi H2O) + asam pada anoda (oksidasi H2O). Sementara, pada
elektroda, kedua – duanya menghasilkan gelembung, baik katoda maupun anoda. Hal ini
menunjukkan ada gas yang dihasilkan oleh katoda maupun anoda. Katoda menghasilkan
gas hydrogen(H2) (reduksi H2O) dan anoda menghasilkan gas oksigen (O2) (oksidasi
H2O).
Sebagaimana reaksinya :
Katode(-) : 4H2O + 4e 4OH -
+ 2H2
Anode(+) : 2H2O 4H+
+ O2 + 4e
Reaksi Keseluruhan : 2H2O 2H2 + O2
7. H. Kesimpulan
1. Pada Katoda
lebih banyak (gelembung H2)
-
2. Pada Anoda
2)
+
Setelah percobaan tersebut secara garis besar kesimpulannya bahwa dari hasil praktek
yang diperoleh pada katoda menghasilkan banyak gelembung yang berukuran besar.
Gelembung yang dihasilkan adalah Hidrogen dengan diikuti reaksi reduksi pada katoda dan
pada anoda terjadi reaksi oksidasi yang mengakibatkan gelembung yang berukuran kecil dan
gas yang dihasilkan adalah gas Oksigen.
I. Jawaban Pertanyaan
1. Elektrolisis adalah sel elektrokimia yang melibatkan reaksi redoks tidak spontan dan
memerlukan arus listrik dari luar, atau proses kimia dimana energi listrik diubah
menjadi reaksi kimia.
2. Elektrode Inert yaitu elektrode dalam sel elektrokimia yang tidak bereaksi dengan zat
lain atau zat yang tidak reaktif. Contohnya : C,Pt,dan larutan NaCl, AgNO3, Na2SO4
3. Elektrode Aktif yaitu elektrode dalam sel elektrokimia yang akan bereaksi dengan zat
lain atau elektrodanya akan teroksidasi. Contohnya : Cu, Fe, Zn
4. Reaksi elektrolisis dari larutan Na2SO4 :
Katode(-) : 4H2O + 4e 4OH -
+ 2H2
Anode(+) : 2H2O 4H+
+ O2 + 4e
Reaksi keseluruhan : 2H2O 2H2 + O2
5. Reaksi elektrolisis dari larutan KI :
Katode(-) : 2H2O + 2e 2OH -
+ H2
Anode(+) : 2I I2 + 2e
Reaksi keseluruhan : 2H2O + 2I 2OH -
+ I2
6. Reaksi elektrolisis dari larutan CuSO4 :
Katode(-) : 2Cu2+
+ 4e 2Cu
Anode(+) : 2H2O 4H+
+ O2 + 4e
Reaksi keseluruhan : 2Cu2+
+ 2H2O 2Cu + 4H+
+ O2
7. Peristiwa Penyepuhan yaitu pelapisan dengan logam menggunakan sel elektrolisis untuk
memperindah penampilan dan mencegah korosi. Contohnya : penyepuhan Besi oleh
larutan CuSO4 dan Ag pada garpu, larutan Ag(CN)2
-
dapat digunakan untuk
penyepuhan garpu.
8. Elektrolisis larutan Na2SO4 dengan elektrode C
Katode : {2H2O(l) + 2e-
H2(g) + 2OH-(aq)} x 2
Anode : 2H2O(l) O2(g) + 4H+
(aq) + 4e-
+
Sel : 6H2O(l) 2H2(g) + O2(g) + 4OH-
(aq) + 4H+
(aq)
Jika disederhanakan menjadi : 2H2O(l) 2H2(g) + O2(g)
8. J. Lampiran
1. Elektrolisis larutan Na2SO4
2. Daftar Pustaka
a. Johari, J.M.C., Rachmawati,M. 2006. KIMIA SMA dan MA untuk Kelas XII.
Jakarta : Gelora Aksara Pratama
b. www.google.com
+ _
H (g)2O (g)2
e-
e-
OH-
H+
H O2 H O2
Na+
SO4
2-
H SO2 4 NaOH