1. Edisi 27/Th XIII/ 12 - 26 Oktober 2014 Email: wartanasional@rocketmail.com Harga Eceran : Rp 5.500,- (Luar Jabotabek Ditambah Ongkos Kirim)
Bukan Hanya Kopral, Jenderal-pun Harus Ditangkap
>>BACA SELENGKAPNYA HAL 11
Nazar-Anas Berkolaborasi Bongkar Korupsi Ibas
Tak Ada IMB, Warga
Teriak “Bongkar”
Proyek Carrefour
BANDUNG, (WN) - Pembangunan proyek
Transmart (Carrefour) terus ditentang berbagai
kalangan masyarakat termasuk warga sekitar
Kelurahan Palasari, Kecamatan Cibiru, Kota
Bandung. Mereka menuntut Pemerintah Kota
Bandung untuk segera membongkar proyek
tersebut karena pemiliknya segaja belum
mengantongi izin mendirikan bangunan (IMB).
Abdul, warga setempat terekam sambil
berteriak kata, “bongkar, bongkar, di sekitar
proyek sangat menyayangkan sikap Pemkot
Bandung yang tidak berani menindak
Carrefur. “Pemerintah kita itu bencong,
mereka beraninya cuma sama rakyat kecil
kayak saya ini, kalau sama pengusaha kaya
seperti carrefur, mana berani walikota nya,
pengusaha punya uang banyak, semuanya
bisa dibeli,” ujar geram kepada Harian
Warta Nasional, Sabtu, (11/10).
Hal yang sama juga disampaikan Tia, (40),
sudah dilarang ramai ramai sama warga
supaya pengerjaan proyek dihentikan, namun
pihak pemilik tidak sedikitpun mengindahkan
larangan warga tersebut. Lihat saja, pe-ngerjaan
proyek tetap berlangsung, begitu
juga kendaraan berat keluar masuk lokasi
tersebut, debu tanah berterbangan kemana
mana, mereka sibuk melakukan pemasangan
tiang pancang, tanpa mengindahkan pende-ritaan
warga disini, ujarnya.
Sementara pihak dari Kecamatan Cibiru,
Kota Bandung juga sudah mendegar
keluhan warga hingga meminta agar
proyek tersebut dihentikan sebelum izin
diterima pelaksana proyek.”“Bersama
warga, pegawai Trantib sudah mendatangi
mereka dan meminta supaya proyek
dihentikan, namun sampai hari ini, mereka
>>BACA SELENGKAPNYA HAL 11
“Yang Mau Ketemu Saya, 20
Oktober ke Monas Saja”
Kekayaan Ketua DPR
Setya Belum Diusut
JAKARTA, (WN) – Berdasarkan dari La-poran
Harta dan Kekayaan Penyelenggara
Negara (LHKPN) di Komisi Pemberanta-san
Korupsi (KPK) yang tercatat pada 2010.
Daftar kekayaaan Setya Novanto Ketua
DPR RI 2014-2019 ini terbilang fantastis.
Terakhir kali Bendahara Umum Partai
Golkar itu melaporkan LHKPN ke KPK
adalah 4 tahun silam. Namun setelah-nya,
Setya Novanto tidak pernah mem-berikan
LHKPN lagi ke KPK. Termasuk
JAKARTA, (WN) – Ratusan ribu relawan siap
pasang badan demi lancarnya pelantikan
presiden dan wakil presiden terpilih, Joko Widodo
(Jokowi) dan Jusuf Kalla (JK), pada tanggal 20
Oktober 2014 mendatang, di pelantaran
Monumen Nasional (Monas), Jakarta. >>BACA SELENGKAPNYA HAL 11
ketika terpilih sebagai Ketua DPR RI
yang baru untuk masa 5 tahun berikutnya.
Dikutip dari laman acch.kpk.go.id, dalam laporan LHKPN
Setya Novanto pada 14 Mei 2010, tercatat kekayaan Setya
Novanto mencapai Rp 73,3 miliar. Jumlah itu merupakan
perolehan kekayaannya dalam kurun 2001-2009. Dalam kurun
2001-2009 tersebut, jumlah kekayaan Setya Novanto mengalami
>>BACA SELENGKAPNYA HAL 11
MENJAMIN KENYAMANAN & KERAHASIAAN USAHA ANDA BERSAMA BIRO JASA
HARIAN WARTA NASIONAL DIDUKUNG PROFESSIONAL DI BIDANG ACCOUNTING DAN PERPAJAKAN
Menawarkan jasa service accounting:
1. JASA PEMBUKUAN
- Laporan Keuangan Interen & Fiskal / Pajak.
- Bekerja sama dengan auditor, dalam kasus rekening Perseroan diaudit oleh Akuntan Publik perusahaan.
2. JASA ADMINISTRSI PAJAK
- Perhitungan pajak karyawan bulanan. - Penyusunan dan penyampaian Surat Pemberitahuan Bulanan, yang terdiri
dari Pajak Penghasilan pasal 21 (pajak karyawan), PPh pasal 25 (pajak penghasilan badan), PPh Pasal 23/26, dan
pasal 4 (2). Persiapan Pemotongan Bukti Pajak bagi karyawan (Formulir 1721-A1). - Melakukan rekonsiliasi fiskal
dan penyesuaian (jika ada) untuk tujuan mempersiapkan kembali tahunan PPh Badan.
- Penyusunan dan penyampaian Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak, yang terdiri dari Pajak Penghasilan pasal 21
(perhitungan tahunan akhir Desember) dan Pajak Penghasilan Badan.
3. PENGURUSAN PERIZINAN USAHA
- NPWP Badan Usaha & NPWP Orang Pribadi
- Domisili Usaha, SIUP, TDP, PKP dan lain lain
Hubungi Redaksi HARIAN WARTA NASIONAL, Alamat : Perkantoran Pulomas Blok 6 no 15,
Jl Perintis Kemerdekaan, Jakarta Timur, Nomor HP : 082125582006,
Email : harianwartanasional@yahoo.co.id/ wartanasional@rocketmail.com
Dugaan Korupsi Dana Hibah Tahun 2011-2012-2013
KPK Sebut Kasus
Korupsi Haji Menggurita
JAKARTA, (WN) - Komisi Pem-berantasan
Korupsi (KPK) belum
menahan mantan Menteri Agama
Suryadharma Ali atas dugaan korupsi
penyelenggaraan haji. Menurut Wakil
Ketua KPK Busyro Muqoddas, kasus
dugaan korupsi itu amat kompleks.
“Menggurita dari sistem, oknum, dan
jaringannya,” ujarnya melalui pesan
singkat, Jumat, 10 Oktober 2014.
Menurut Busyro, kasus yang menjerat
Suryadharma sudah terjadi sejak lama. Jumlah proyek banyak
dan nilainya sangat besar. Oleh sebab itu, KPK belum bisa
menahan Suryadharma sebelum kasus ini terungkap lebih jelas.
KPK, kata Busyro, juga terkendala lokus atau tempat
pelaksanaan ibadah haji di Arab Saudi. “Sebagian kendala itu
SERANG, (WN) - Ketua LSM KA-RAT
Banten (Kajian Realita Banten),
Adung Hermawan, bersihkeras
menanyakan mekanisme proses dana
hibah pada tahun 2013, disaat kepe-mimpinan
Irfan Santoso. Masalahnya
saat Mashuri menjabat beliau tidak
menandatangani bantuan dana hibah.
Kini disaat kepemimpinan Irfan
Santoso, banyak kejanggalan yang
ditandatangani oleh Irfan Santoso
pada bantuan dana hibah pada ta-hun
2013 untuk para lembaga yang
tidak jelas peruntukannya. Pada
tahun tahun sebelumnya yaitu
tahun 2011-2012 sudah terbukti
banyak masalah dan pejabatnya
banyak yang di
kerangkeng
(dipenjara),
ungkap Adung
saat diwawan-carai
Harian
Warta Nasional,
Rabu (8/10/14).
Adung me-negaskan,
da-lam
hal ini ak-an
mengadukannya ke Komisi
Pemberantasan Korupsi (KPK),
jangan hanya Kopralnya aja yang
di tangkap, jenderalnya pun harus
ditangkap, tegas Adung.
Diketahui pada tahun 2012, Sekretaris
Daerah (Sekda) Banten Muhadi
(Mantan-Sekda-red) adalah Ketua Tim
Dana Hibah yang di sebut Jenderal dari
si Kopral selaku pengelola dana hibah,
>>BACA SELENGKAPNYA HAL 11
JAKARTA, (WN) - Perselisihan an-tara
mantan Bendahara Umum Partai
Demokrat Muhammad Nazaruddin
dengan mantan Ketua Umum Partai
Demokrat Anas Urbaningrum rupanya
sudah mereda. Keduanya bakal ‘berko-laborasi’
untuk mengungkap dugaan
penerimaan uang yang dilakukan Edhi
Baskoro “Ibas” Yudhoyono selaku
Sekretaris Jenderal Partai Demokrat.
“Nanti Mas Anas mau juga
membantu menjelaskan. Ya ini kan
posisinya ada ketua umum, sekjen,
ada bendum, ada proyeknya yang
dikumpulkan,” kata Nazar saat hen-dak
diperiksa di Gedung KPK,
Jalan HR Rasuna Said, Jakarta
Selatan, Jumat (20/10/2014).
Menurut Nazar, mereka berdua siap
membantu KPK meng-ungkap
dugaan korupsi
yang dilakukan Ketua
Fraksi Partai Demokrat
itu. Nazar pun menyebut,
bukan tanpa bukti dia
bilang Anas mau mem-bantu.
“Waktu jadi DPR,
dia jadi Sekjen. Saya jadi
Bendahara Umum. Jadi
gini, nanti juga Mas Anas
tahu, Mas Ibas tahu, se-muanya
itu sama-sama,” sebut Nazar.
Nazar mengaku kesemua kete-rangan
akan dibeberkan kepada
penyidik. “Nanti saya jelaskan.
Nanti dijelaskan secara detail,”
tegas Nazar. Berulangkali Nazar
menuding Ibas kecipratan duit.
Kemarin, terpidana itu kembali me-ngaku
telah memberi bukti aliran
uang US$ 450 ribu untuk Ibas, anak
Presiden Susilo Bambang Yudho-yono
kepada Komisi Pemberan-
Konser Pesta Rakyat
PRESIDEN terpilih Jokowi me-nyarankan
pendukungnya untuk
datang ke Pesta Rakyat di Monas.–
“Kalau mau ketemu saya, datang
saja ke Monas pada tanggal 20
Oktober, disana akan digelar acara
Pesta Rakyat melalui Konser Salam
Dua Jari. Ya, itulah baru namanya
kegembiraan politik,” ujar Jokowi.
Sebelumnya ‘Pesta Rakyat’ awalnya
akan digelar di DPR. Ribuan pendu-kung
Jokowi-JK ingin merayakan
pelantikan RI I dan RI 2 itu. Para
relawan dari Jakarta maupun luar kota
ini berjanji acara ini berlangsung
damai dan tanpa kekerasan. Selan-jutnya
Jokowi-JK akan diarak dari
Gedung DPR hingga ke Monas untuk
konser musik bersama Slank.
Suami Iriana ini sudah tahu tentang
rencana pendukungnya. Akhirnya
Jokowi meminta agar perayaan
dipusatkan di Monas, bukan DPR.
Jokowi menyambut baik keinginan
rakyatnya untuk bertemu dengannya
di acara perayaan tersebut.
Sementara Grup Band Slank
beserta sejumlah musisi yang ter-gabung
dalam Revolusi Harmoni
mengajak semua orang untuk terlibat
dalam acara itu. Personel Slank,
Abdee Negara mengatakan, “Kita
akan bikin acara-acara, bentuknya
konser. Semacam syukuran rakyat
atas pelantikan Jokowi-JK pada 20
Oktober,” kata Abdee di Jakarta.
“Jokowi-JK kan dipilih oleh rakyat,
rakyat yang akan mengantar dia dari
DPR sebagai simbol ke istana. Dan
pada 20 itu akan jadi momen
bangkitnya Indonesia,” ucapnya.
Dalam pesta rakyat itu, para musisi,
termasuk Slank dan Oppie Anda-resta,
bakal membawakan lagu
khusus yang diciptakan musisi
Revolusi Harmoni. Menurut Abdee,
lagu bertema persatuan Indonesia
tersebut dipersembahkan untuk In-donesia
baru.
Abdee mengakui keterlibatannya
dalam mendukung Jokowi-JK
sebagai upaya memberikan sema-ngat
untuk perubahan Indonesia.
Sebagai seniman yang punya ke-mampuan
berkarya, ia ingin
memberi simbol semangat dalam
pemerintahan baru dan menjadi titik
tolok majunya Indonesia ke depan.
Menurutnya, Jokowi serta tim kabinet
tidak mungkin bisa melakukan
perubahan tanpa melibatkan rakyat. Ke-terlibatan
rakyat tersebut perlu simbol
semangat dari para seniman salah
satunya melalui lagu. “Itu kontribusi
kita sebagai seniman, kontribusi kita
mengajak orang untuk mengajak orang,
“Ayo bersama-sama membangun Indo-nesia’,”
ujarnya.
MPR LANTIK PRESIDEN
DAN WAKIL PRESIDEN
Pelantikan Presiden Joko Widodo
dan Wakil Presiden Jusuf Kalla
sudah dipersiapkan para pimpinan
MPR, yang akan diselenggarakan 20
Oktober 2014 di Gedung Nusantara,
2. EDITORIAL
2 Edisi 27/Th XIII/ 12 - 26 Oktober 2014
Menanti Gerakan Sosial Anti Korupsi
Ala KPK, Jokowi dan Ahok
Usai dilantik, Joko Widodo (Jokowi) sebagai Presiden
Republik Indonesia dan Basuki Tjahaja Purnama alias
Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta diharapkan akan
lebih kompak dan berkomitmen bersama Ketua Komisi
Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad,
memperkuat dan mengakselerasi Pencegahan dan
Pemberantasan Korupsi (PPK) di tanah air.
Oleh : Rekson H.Pasaribu
Pemred Harian Warta Nasional
SAAT ini problem korupsi kita dalam dan
kompleks. Legislasi, kebijakan, anggaran,
pemilihan wakil rakyat, pemilihan kepala
daerah, dan penunjukan atau pengangka-tan
pejabat dari pusat sampai daerah sudah
lama dibajak politisi dan pebisnis hingga
merugikan kepentingan publik.
Demikian juga penegakan hukum dari
penyelidikan, penyidikan, pengadilan,
sampai lembaga pemasyarakatan telah ba-nyak
diselewengkan. Skandal Akil-gate di
Mahkamah Konstitusi menunjukkan beta-pa
akut problem penegakan hukum kita.
Rakyat berharap, barangkali dengan
dilantiknya Jokowi sebagai Presiden dan
Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta,
dibantu Ketua KPK Abraham Samad,
problem bangsa ini pasti bisa diatasi
melalui”gerakan sosial anti korupsi “.
“Ketiga pemimpin bangsa ini diharap-kan
dapat segera membenahi persoalan
institusi pengadilan yang bebas dan
mandiri, pergantian pemerintah secara
tertib dan teratur, partai politik oposisi
yang kuat dan efektif, institusi media
yang bebas dan mandiri, serta gerakan
sosial anti korupsi yang kuat dan efektif”.
Korupsi di lembaga peradilan dapat di-kurangi
dengan keputusan Jokowi me-ngangkat
kepala Polri dan Jaksa Agung
baru yang memiliki kepemimpinan,
profesionalisme, integritas, dan komitmen
kuat mencegah dan memberantas korupsi.
Kepada Kapolri dan Jaksa Agung baru,
Jokowi bisa memerintahkan membentuk
unit gugus tugas khusus yang berwenang
mencegah dan memberantas korupsi di
luar dan di tubuh kepolisian/kejaksaan.
Meski KPK bukan bawahan presiden,
Jokowi bisa mengorkestrasi desain
kemitraan dan sinergi baru antara
kejaksaan, kepolisian, dan KPK dalam
mencegah dan memberantas korupsi.
GERAKAN SOSIAL ANTI
KORUPSI
Gerakan sosial anti korupsi merupa-kan
tindakan kolektif yangmeminjam
istilah pemilu terstruktur, sistematis, dan
masif guna mendorong perubahan dari
masyarakat koruptif ke masyarakat anti
koruptif. Dengan definisi itu, gerakan
anti korupsi kita saat ini jangankan kuat
dan efektif, mewujud sebagai gerakan
sosial saja belum apalagi terstruktur, sis-tematis,
dan masif.
Ciri sekaligus kelemahan gerakan anti
korupsi sekarang ini: (1) elitis dan hanya
melibatkan segelintir orang; (2) pen-dekatannya
proyek, bukan program
sehingga begitu proyek selesai, habislah
semangat dan sumber daya mencegah
dan memberantas korupsi; (3) secara
finansial, organisasi masyarakat sipil sa-ngat
bergantung pada hibah lembaga do-nor
yang biasanya dari luar negeri se-hingga
habis dana hibah, habislah etos dan
epos kepahlawanan berantas korupsi itu;
(4) secara manajerial, advokasi anti
korupsi tak terorganisasi dengan baik,
sporadis, tersebar, kecil-kecil, dan ber-gerak
sendiri-sendiri; (5) rasa kepe-milikan
terhadap upaya PPK rendah,
hanya segelintir yang risau dan hirau
kalau upaya PPK melempem; dan (6)
karena semua itu, keberlanjutan upaya
PPK tak terjamin.
Ciri dan karakteritisk itu harus ditrans-formasikan
sehingga upaya PPK (1)
berbasis masyarakat, organisasi, dan
profesi seluas mungkin; (2) pendekatan-nya
lebih sistemik dan programatik; (3)
mobilisasi dan penggunaan sumber daya
lokal; (4) lebih terorganisasi dan terkelola
dengan baik sehingga upaya PPK itu
seperti orkestra filharmonis; (5) rasa
kepemilikan terhadap upaya PPK harus
seluas mungkin kelompok masyarakat,
organisasi, dan profesi; dan (6) upaya
PPK harus terus berkelanjutan melampau
batas usia rezim pemerintahan.
Ada banyak kerja politik, kebudayaan,
dan pendidikan yang harus dilakukan
untuk transformasi itu, seperti mendorong
lahirnya UU dan peraturan pembuktian
terbalik, penghapusan rezim sekretif,
pengembangan kapasitas masyarakat,
pengorganisasian dan pengembangan
jaringan kerja, kampanye anti korupsi,
dekonstruksi dan rekonstruksi nilai yang
mendukung anti korupsi, penggalangan
dan pengelolaan sumber daya, peng-gabungan
kerja advokasi media arus
utama dan media virtual.
Untuk mengerjakan semua itu, kita tidak
berangkat dari nol. Elemen dan keadaan
yang mendukung gerakan sosial anti
korupsi sudah ada, tinggal mengorkestrasi
hingga lebih terstruktur, sistematis, dan
masif. Tipe relawan macam apa yang
dibutuhkan kerja tersebut?
Kita butuh relawan brain intensive. Mer-eka
proaktif dan kreatif mencari dan men-definisikan
peran yang mereka mainkan.
Mereka berinisiatif, bergerak, memobilisasi
sumber daya, dan mengelolanya sendiri.
Lihatlah kesuksesan fenomenal yang
dicapai Ainun Najib dkk dalam me-ngembangkan
kawalpemilu.org. Ia tidak
hanya mengembangkan inisiatif dengan
hemat biaya dan berdampak tinggi,
tetapi juga memberikan contoh baik
mengelola 700 relawan secara virtual.
Tanpa disuruh siapa pun, mereka
sekarang bergerak lagi mengembangkan
kawalpilkada.org.
Benarlah pernyataan Band Slank,
salah satu kelompok relawan dan
pendukung kuat Jokowi, bahwa mereka
tidak hanya mengambil jarak, tetapi
juga akan mengontrol dan mengkritik
bila Jokowi menjadi presiden.(**)
Forum Diskusi Wartawan Banten
Audensi Bersama Kapolda
BANTEN, (WN) - Dalam agenda ke-giatan
Forum Diskusi Wartawan Pro-vinsi
Banten (FDWPB) adalah dengan
melakukan audensi dengan Kapolda
Banten, Brigjen. Pol. M. Zulkarnain
MM.MH diruang kerjanya Selasa.
Kedatangan FDWPB ini disambut
hangat Kapolda Banten. Pertemuan ini
merupakan agenda yang diprioritsakan
oleh FDWPB. Dalam pertemuan ini
Zulkaida sebagai Ketua FDWPB
berharap agar Polda Banten tetap fokus
dalam tupoksinya sebagai pengayom
dan pelindung masyarakat.
Zulkaida mengatakan, diharapkan
Kapolda harus konsisten dalam pene-gakan
supremasi hukum, khususnya di
wilayah Banten, dan jangan sampai ada
wacana Polda Banten ini mandul dalam
penanganan korupsi, dan kasus-kasus
yang melanggar hukum lain nya.
Karena bagaimanapun Polda Banten
harus menjadi ujung tombak di
lapangan dalam penegakan supremasi
hukum. Ini sebagai efek jera bagi para
korupsi, baik di lingkungan Pemerintah
Daerah maupun intansi lain nya.
Nazaruddin: Ibas Terima
Duit Korupsi Wisma Atlet
JAKARTA, (WN) – Bekas Bendahara
Umum Partai Demokrat, Muhammad
Nazaruddin, mengatakan Edhie Bas-koro
Yudhoyono alias Ibas, anak
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono,
menerima US$ 450 ribu dari PT Duta
Graha Indah, perusahaan milik Nazar.
Sebelumnya, PT Duta Graha Indah
berhasil memenangi tender proyek pem-bangunan
Wisma Atlet, Jakabaring, Palem-bang,
Sumatera Selatan. “Uang dari proyek
Wisma Atlet itu diserahkan ke Mas Ibas di
Kempinski sebanyak US$ 450 ribu,” kata
Nazar di gedung Komisi Pemberantasan
Korupsi, Jakarta, Rabu, 8 Oktober 2014.
Selain dugaan duit suap dari proyek
Wisma Atlet, Nazar juga menyebut Ibas
menerima duit dari Grup Permai, pe-rusahaannya,
sebesar US$ 200 ribu.
“Diserahkan ke Mas Ibas di ruangannya
di Dewan Perwakilan Rakyat,” ujar Nazar.
Soal duit US$ 200 ribu itu pernah dia
katakan di muka persidangan, ketika
Nazar menjadi saksi dalam perkara
dugaan korupsi dalam proyek Hambalang
dengan terdakwa bekas kolega Nazar di
Demokrat, Anas Urbaningrum, yang juga
eks Ketua Umum Demokrat.
Nazar diperiksa selama hampir 11 jam. Dia
mengaku ditanya banyak hal ihwal aliran
duit Wisma Atlet. Nazar bercerita, awalnya
perusahaan miliknya gagal mendapatkan
proyek Hambalang. “Makanya kemudian
dapatnya proyek Wisma Atlet yang nilainya
hampir Rp 20 miliar,” katanya.(WILSON)
Perlu dilakukan juga terhadap para pe-laku-
pelaku pencurian uang negara di wi-layah
Banten ini dan juga mafia BBM il-legal
juga harus dibasmi, ungkap Zulkaida
Kapolda Banten sangat berterima kasih
dengan adanya audensi ini bersama
FDWPB, dan kami juga ucapkan terima
kasih atas informasi-informasi yang
diberikan. Tapi yang jelas, semua pena-nganan
masalah korupsi maupun penga-nganan
mafia BBM harus tetap mengacu
pada protap dan aturan yang berlaku.
Kami pun minta dukungan dari teman-teman
pers, khususnya dari FDWPB
atas dukungan, kalau tanpa Pers, kami
ibarat sayur tanpa garam dalam bekerja.
Dukungan dan informasi dari berbagai
media begitu sangat penting, dan saya
berharap bagi kalangan pers yang ada
di Banten mendukung program yang
sudah kami kerjakan. Ungkapnya.
Dalam pertemuan ini juga dihadiri
Dir.Intel Kombes. Pol. Eko, Kabid
Humas AKBP. Ermayadi, penasehat
Forum Diskusi Wartawan Provinsi
Banten AM. Siagian Bsc, Wakil Ketua
Forum Drs. Reymon Sinaga.(NENG)
Tersangka Dalang Demo
Rusuh FPI Buron
JAKARTA, (WN)– Kepolisian
Daerah Metro Jaya menetapkan
Sekretaris Jenderal Dewan
Pengurus Daerah Front Pembela
Islam (FPI) DKI Jakarta Novel
Bamu’min sebagai buron. Dia
merupakan penanggung jawab
demonstrasi anti-Ahok (Wakil
Gubernur DKI Jakarta Basuki
Tjahaja Purnama) yang berujung
anarkis pada Jumat, 3 Oktober 2014.
“Kami masih mencari dia dengan
status buron,” kata juru bicara Polda
Metro Jaya Komisaris Besar Rik-wanto
pada Ahad, 5 Oktober 2014.
Menurut dia, polisi telah membentuk
tim khusus untuk mencari Novel yang
sudah berstatus tersangka.
Rikwanto menuturkan Novel dan satu
orang lagi yaitu Shahabudin Anggawi
merupakan otak dari demonstrasi yang
sudah diset untuk ricuh tersebut.
Indikasinya kuat, pendemo sudah
membawa senjata, batu, bahkan kotoran
kerbau dalam aksi tersebut.
Menurut dia, sudah ada 21 orang
yang ditetapkan sebagai tersangka dan
ditahan di Polda Metro Jaya. Dari para
pesakitan tersebut, empat orang masih
di bawah umur sehingga dipulangkan
dan dikenakan wajib lapor.
Rikwanto mengatakan mereka dijerat
dengan pasal berlapis kekerasan, pe-nyerangan
terhadap aparat, dan kepe-milikan
senjata. Ancaman hukumannya
lima tahun penjara. Akibatnya 16 orang
petugas polisi terluka akibat lemparan
batu dan sabetan benda tajam.(TR)
KEPALA PERWAKILAN/ BIRO
DKI JAKARTA/ POLDA METROJAYA : Wilson, Novtenio. JAKARTA PUSAT: JAKARTA BARAT : Edward, JAKARTA UTARA: Gugun Gumilar, JAKARTA
TIMUR : P.Hutajulu, JAKARTA SELATAN: Drs. Tubagus Taufik, KEPALA PERWAKILAN JAWA BARAT: Harjo S.P, KOORDINATOR : Herbet Marbun SH, ANGGOTA
BOKS REDAKSI
HARIAN WARTA NASIONAL
DITERBITKAN OLEH
PT. NASIONAL TRITUNGGAL
JAYAUTAMA
NPWP : 31.769.303.4-407.000
BERDASARKAN UU PERS NO 40/1999
KONSULTAN HUKUM
LBH-LSM “INFASI”
DIREKTUR UTAMA/ PEMIMPIN
REDAKSI
Rekson H. Pasaribu
WAKIL PEMIMPIN UMUM
Ir. Zoel Hunter Panjaitan
WAKIL PEMIMPIN REDAKSI
Bernadi Widiarjo Hutabarat
DEWAN REDAKSI
Ir. Jamangalap Simanullang
Rekson H. Pasaribu
PIMPINAN PERUSAHAAN
Harjo SP
WAKIL PIMPINAN PERUSAHAAN
Freddy Hutajulu
REDAKTUR PELAKSANA
Rademan
REDAKTUR
Suryanto
SEKRETARIS REDAKSI
Sylviah
LAYOUT/ARTISTIK
Umaryadi
PEMBINA
Ir. Ian FJM Sihombing
PENASEHAT HUKUM
Mart Lumumba Malau,SH
STAF REDAKSI
M.Wilson Pasaribu, Edward PS, Ester H,
Budi Setiawan, Ferdinand, Dede Silvia, Atin
AR, Rizki Desiyanti, Rafiqa Zubaida, Wuri
Handayani, Abdullah, MM, Parlindungan,
Borneo Daurie Noor, Muhammad Nur,
Parlindungan Pasaribu
ALAMAT REDAKSI
Jalan Raya Perintis Kemerdekaan, No 34,
RT 01/RW 06, Kelurahan Kelapa Gading
Timur, Jakarta Timur, 13260.
Telp/Fax: HP 082125582006,
WEBSITE
www.harianwartanasional.com
E-MAIL
wartanasional@rocketmail.com
harianwartanasional@yahoo.co.id
REKENING BANK BCA
NO: 8710006921
A/N : (Sylviah Hutajulu)
PERCETAKAN
PT. Temprina Printing
(Isi Diluar Tanggungjawab Percetakan)
: Pantun, Anang Sujatko, Wawan Hermawan, T.Lumban Raja, Karyaman Harahap, D. Jogi Nainggolan, Ribert Simamora, Rinto Sihombing, Sahala Simangunsong, POLDA JAWA BARAT : Delimar Sitorus, CIMAHI : CIANJUR :
INDRAMAYU : Nunuh Nugraha, Irman N.F, KABUPATEN CIAMIS : KOTA BANDUNG : Herbet Nababan, Delimar Sitorus, KABUPATEN BANDUNG : Habeahan, Juang Sagala, KABUPATEN BANDUNG BARAT : CIAMIS :
Eri Supena, INDRAMAYU: BANJAR : GARUT : KOTA TASIKMALAYA/ KABUPATEN TASIKMALAYA : SUMEDANG : CIREBON : KUNINGAN : PANGANDARAN :Susanti, SUBANG : Imanudin, PURWAKARTA : Rekson
Pasaribu, KARAWANG : Pariston Purba, Ajis L.Tobing, Ramlan Naibaho, Lambok Purba, KEPALA BIRO KOTA/KAB BEKASI : Rademan KOTA BEKASI : M.Sahir, KABUPATEN BEKASI: Ir. Ruben Silitonga, M. Marbun, Abdul
Rachman, Herwinson, BOGOR : DEPOK : David Malau, KEPALA PERWAKILAN BANTEN: Nazip, ANGGOTA : Deasy Soesilawati, Alirahman Oman, Hasan Firdaus, Holil, LEBAK : PANDEGLANG: SERANG : BIRO
KABUPATEN TANGERANG : Panggondian Panggabean, KEPALA BIRO KOTA TANGERANG: Ramlan Pasaribu, Hendrik Togatorop, Farelly Simangunsong, KOTA CILEGON: KOTA SERANG : KOTA TANGERANG SELATAN:
BANJARNEGARA : BANYUMAS : BATANG : BLORA: BOYOLALI: PEKALONGAN: BREBES: DEMAK: GROBOGA:TEGAL: JEPARA: KARANGANYAR :KEBUMEN : KENDAL: KUDUS: PEMALANG : PURBALINGGA
: PURWOREJO: SRAGEN: SUKOHARJO : TEGAL : TEMANGGUNG : WONOGIRI : WONOSOBO: MAGELANG: PEKALONGAN : SEMARANG: Arief Setiawan, CILACAP : Rudianto, Kamsi Gautama, MOJOKERTO :
Slamet Djoko Ismono, BANYUMAS : Sigit, PURBALINGGA: Edward PS PROBOLINGGO: LUMAJANG: Achmad, PASURUAN: Anton RA, SITUBONDO: Totok, MADURA : PEKANBARU: Pasaribu, MUARA ENIM : SIAK
: , PELALAWAN : Yanti, KEPALA PERWAKILAN SUMATERA UTARA: P.Harry Silaen SH, ANGGOTA : Januar Pohan, Indra Hasibuan, HUMBANGHASUNDUTAN : Oslan, KABUPATEN PAKPAK :Lasmer, TAPANULI
TENGAH : Ridwan Hamzah, P BENGKULU: Lidya M, LAMPUNG BARAT: KEPALA PERWAKILAN JAMBI: Abdul Fatah, ANGGOTA : Endang Wijaya, KOTAMADYA JAMBI : Hipni, PALEMBANG : Ahmad, LUBUKLINGGAU
: Yoseph, BATURAJA : BAYUASIN : BANGKA BELITUNG : Edwuard M, KALBAR : Ajan, NTT : Y. Prumentius, PERWAKILAN SULAWESI UTARA : Henkie L Ruwtuwene, KORWIL SULAWESI UTARA : Kenfa Erlangga.
3. HUKUM & KRIMANA
3 Edisi 27/Th XIII/ 12 - 26 Oktober 2014
Coran Memakai Batu Makadam
Bongkar Proyek Jalan Garda
Wewuluh Berbau Korupsi
SERANG, (WN) – Sangat
memalukan kontraktor
asal Sukabumi dalam
mengerjakan proyek
Peningkatan Jalan
Gorda Wewuluh,
Kabupaten Serang
dengan panjang 700
meter dengan lebar 5
meter, kepergok
melakukan dugaan
tindak pidana korupsi.
Ratusan Warga Tuntut Mundur Kades Edi
Suhendi yang Minta Jatah Limbah PT Forisa
LSM Tuding Arlan Marjan Gondol Dana
Perawatan Jalan Wilayah Selatan Rp23 Miliar
Terlibat Alkes di RSUD Cibabat
BANDUNG,
(WN) – Perem-puan
muda sela-ku
Manager PT
Behrindo Nusa-perkasa
ditetap-kan
tersangka
dalam perkara
korupsi penga-daan
alat keseha-tan
di RSUD Ci-babat
Cimahi.
Dia langsung
ditahan oleh Kejaksaan Tinggi
(Kejati) Jabar, Rabu (1/10/14).
Kepala Seksi Penerangan
dan Hukum (Kasi Penkum)
Kejati Jabar, Suparman menga-takan,
NA merupakan manager
PT Behrindo Nusaperkasa.
“Penahanan dilakukan kare-na
tersangka tidak koperatif.
Bahkan tersangka sempat
menghilang dan dikhawatir-kan
akan melarikan diri,” ujar
Suparman di halaman Kantor
Kejati Jabar, Jalan LRE Mar-tadinata,
Rabu (1/10/2014).
“Ada pekerjaan pengadaan
alkes yaitu pengadaan alat
laboratorium dan penunjang
layanan. Dananya berasal
dari bantuan APBD I pro-vinsi
Jabar senilai Rp 9 miliar
di mana PT Behindo Nusa
Perkas adalah rekanan dalam
pengadaan alkes tersebut,”
ungkap Suparman.
Pasal yang disangkakan
kepada tersangka yaitu pasal
2 dan 3 UU Tipikor dengan
nilai kerugian Negara akibat
ulah tersangka yaitu men-capai
Rp 3,1 miliar.
Tersangka ditahan berda-sarkan
surat penahanan no-mor
483/Fd.10/2014 tanggal
1 Oktober 2014. Ia akan dita-han
selama 20 hari ke depan.
Wanita berambut panjang itu
turun dari ruang pemeriksaan
menuju mobil tahanan Kejati
Jabar sekitar pukul 15.45 WIB.
Ia dikawal oleh sejumlah
jaksa. Setelah masuk ke dalam
mobil, tersangka pun langsung
dibawa menuju Lapas Wanita
Sukamiskin.
Sebelumnya, mantan Dirut
RSUD Cibabat Cimahi dr En-dang
Kesuma Wardani telah le-bih
dulu menjadi tersangka dan
kini duduk di kursi pesakitan
sebagai terdakwa. Saat ini
Endang masih menjalani proses
persidangan di Pengadilan
Tipikor Bandung.(HARJO)
Pelaku Video Mesum Berseragam
PNS Dinas Kesehatan Provinsi
Banten Sudah Terungkap
SERANG, (WN) – Identitas
pemeran perempuan dalam
video mesum berseragam Pe-gawai
Negeri Sipil (PNS)
Banten, akhirnya terungkap.
Pelaku diketahui berinisial IF,
dan merupakan Tenaga Kerja
Sukarela (TKS) di Dinas
Kesehatan Provinsi Banten.
Terungkapnya identitas
pelaku, setelah bagian Sentra
Pelayanan Kepolisian Terpa-du
(SPKT) Polda Banten,
menerima laporan penga-duan
pada Rabu, (24/9/2014)
kemarin, dari IF, yang me-ngaku
sebagai pelaku video
mesum. IF kemudian menja-lani
pemeriksaan di Subdit II
Fismondev Ditreskrimsus
Polda Banten untuk dimintai
keterangan lebih lanjut.
“Tidak ada penangkapan
karena dia statusnya sebagai
pelapor. Tadi kondisinya
masih syok. Belum banyak
memberikan keterangan,”
ujar Kasubdit II Fismondev
AKBP Dadang Suherli, saat
dihubungi wartawan kemarin.
Dadang menjelaskan, IF
telah mengaku bahwa dirinya
yang ada dalam video mesum
tersebut. Dadang pun men-duga
kuat bahwa adegan me-sum
tersebut direkam meng-gunakan
laptop dan diunggah
mantan pacar IF atau pelaku
laki-laki dalam adegan video
mesum.
“Masih diselidiki siapa pe-ngunggah
rekaman tersebut.
Identitas mantan pacar pe-lapor
belum kami ketahui ka-rena
pelapor masih syok
berat,” tambah Dadang.(JIP)
Manager PT Sumber
Alfaria Trijaya Diringkus
Saat Menyuap
Gedung PT Pos Indonesia di Bandung Digeledah
TANGERANG, (WN) – Eddi Suhendi
selaku Kepala Desa Telaga, di Kecama-tan
Cikupa, Kabupaten Tangerang di se-rang
balik oleh ratusan massa pengun-jukrasa.
Para pendemo sangat marah dan
kecewa terhadap sikap Edi Suhendi yang
memanfaatkan jabatan untuk meminta
jatah limbah dan jatah penerimaan
karyawan untuk PT Forisa di kawasan
Industri Cikupa Mas, Jalan Bumimas II
No 7, Desa Telagauntuk, Tangerang.
Dari pantuan Harian Warta Nasional,
kantor Desa Telaga mendadak ramai
dikerumuni oleh ratusan warga untuk
mencari keberadaan Kepala Desa Edi
Suhendi. Karena Eddi Suhendi tidak ada
ditempat, para pendemo meneriak yel
yel, “ kades harus mundur, tuntut mundur
Eddi,” teriak pendemo bersahut sahutan.
Ahmad Muhroni (34) dan Muhroni me-ngatakan,
Eddi Suhendi selaku Kades Tela-ga
lebih mementingkan urusan pribadi de-ngan
meminta jatah limbah dan jatah re-krutmen
karyawan ke PT. Fo-risa.
Terus apa perannya untuk
warga selama 1 tahun menjabat
di desa ini, ujar Ahmad, salah
seorang pengunjukrasa.
“Kekesalan warga terhadap
Kades Eddi sedianya sudah
berlangsung lama. Hingga
puncaknya mencuat hari ini,
spontan warga mendatangi
kantor desa. Warga sudah
kesal, karena ada warga yang
mengeluh dimintai uang Rp 2
juta agar bisa bekerja di kawa-san
Industri itu, masa mau kerja dimintai
uang Rp 2 juta. Kades macam apa itu ?,
sama sekali tidak mengayomi masyarakat,
tambah Muhroni dengan nada kesal.
“Karenanya, para pendemo pun
meminta agar Kades Eddi segera mundur
dari jabatanya, karena dinilai tidak lagi
fokus untuk mengurus warganya.
Memang pemerintah desa itu lembaga
apa. Pokoknya, kami minta Kades mun-dur
dari jabatannya,” tegas Muhroni.
Camat Cikupa, Hendar Herawan me-ngatakan,
semestinya pemerintah desa
menjadi fasilitator dalam kegiatan
ekonomi di wilayahnya.
Caranya dengan mengakomodasi
kepentingan warga untuk mendapatkan
pekerjaan layak, pendidikan dan kese-hatan.
“Tentunya salah besar bila Kepala
Desa ke perusahaan untuk urusan
rekrutmen karyawan dan limbah,” ujar
Herawan saat ditemui di lokasi demo.
Untuk itu, kata Hendar, pihaknya
berusaha meluruskan persoalan itu sesuai
tupoksi kecamatan sebagai pembina
Kades. Sehingga tidak terjadi kesalahan
yang menimbulkan pidana. “Tentunya
dengan kondisi ini, kami berupaya
meluruskan langkah Kades Eddi yang
salah, namun tupoksi kami hanya dalam
pembinaan untuk mendapatkan win win
Solution,” ungkap Camat Cikupa.
Sebelumnya, Kepala Desa Telaga Eddi
Suhendi mengatakan, wajar dong saya
juga kebagian soal limbah, orang
nantinya limbah itu saya jual juga ke
warga saya. Memang gaji Kades itu
ada?,” Proses rekrutmen di PT Forisa
dipegang sepenuhnya oleh H.Omang.
Kok saya sebagai Kades disini tidak
dapat jatah sih,” kilah Eddi.(RAM)
DARI pantuan Harian Warta Nasional
dilapangan, ditemukan banyak kejang-galan
saat pelaksanaan awal, seperti gelar
batu Agregat asal-asalan bahkan tanpa
adanya matrial untuk pengerasaan
sepanjang 300 meter dan tanpa Besi
Tebar/Dowel.
Yang lebih parahnya, saat pengecoran
untuk mengurangi volume dan bahan
material pihak kontraktor menggunakan
batu Makadam hingga cairan adukan
Beton merata hingga titik 10.
Abadi Berkah, selaku pelaksana
lapangan diamanati anggaran dari
Pemerintah Kabupaten Serang sebesar
Rp 1,6 milyar dari Dana Alokai Umum
(DAU) tahun 2014 untuk mengerjakan
betonisasi /peningkatan Jalan Gorda
Wewuluh Kabupaten Serang sepanjang
700 Meter dengan lebar 5 Meter, tebal
20 CM dan pasangan Tembok penahan
tanah (TPT) sepanjang 630 meter.
Sedangkan tembok penahan tanah
dikerjakan kontraktor sangat asal asalan
terkesan asal jadi, dilapangan pemasa-ngan
TPT-pun berbau sarat korupsi
dengan pengurangan volume matrial
serta bahan matrial yang murah, hingga
pemasangan TPT baru seumur jagung
5 hari sudah bongkar/Rapuh.
Gunawan selaku Pengawas Lapangan
dari Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten
Serang saat ditemui dilapangan menjelas-kan
pekerjaan fisik bagus, bahkan sudah
ada pembayaran dari Dinas, baru cair 50
persen. Tetapi dipotong uang muka se-besar
20 persen dan tidak ada indikasi
korupsi. “Ini bagus pak tidak halnya kon-traktor
yang dulu saat mengerjakan jalan
yang sebelahnya, kontraktor yang ini
bagus,”ucap,Gunawan.
Ironisnya, hasilnya dilapangan sangat
berbeda dari pernyataan Gunawan.
Kontraktor bermain curang dengan me-ngurangi
volume dan bahan matrial untuk
meraup keuntungan yang sangat besar. Kita
kalkulasikan betonisasi sepanjang 700
meter lebar 5 meter dan ketinggian 20 CM.
Ini sangat-sangat dahsat keuntungan
kubikase Beton untuk kontraktor.
Harian Warta Nasional rencananya
akan meminta rekapan hasil pesanan
Beton Abadi Berkah kepada pihak peru-sahaan
Beton. Bahkan sudah meng-konfirmasikan
untuk di laporkan ke
pihak yang berwajib Tipikor Polda
Banten.(JIP)
BANDUNG, (WN) - Penyidik Kejaksaan Agung
(Kejagung) menggeledah gedung pusat PT Pos In-donesia
di Bandung, Jawa Barat, Kamis (11/9/2014)
pagi. Penggeledahan terkait kasus dugaan korupsi
pengadaan 1.725 unit personal data terminal (PDT)
sebesar Rp10,5 miliar.
Penyidik memeriksa ruang Direktur Pengadaan PT
Pos di gedung yang berlokasi di Jalan Banda itu.
Petugas kemudian menyita sejumlah berkas
pengadaan PDT tahun 2012-2013 tersebut.
Kejaksaan menduga pengadaan PDT diwarnai aksi
korupsi. Sebab kondisi alat tak sesuai dengan
spesifikasi pengadaan dan rusak.
Manager Public Relation PT Pos Indonesia Abu Sof-yan
mengatakan lembaganya tak melakukan tindakan
korupsi. Sebab pengadaan PDT sesuai dengan protap dan
melewati jalur lelang. Namun demikian, PT Pos Indonesia
bersikap kooperatif atas penyelidikan Kejagung.
Selain di Kantor PT Pos di Jalan Banda, penyidik
juga menggeledah Kantor Pos Divisi Pengadaan
Barang dan Jasa di Jalan Jakarta. Dalam kasus itu,
Kejagung menetapkan dua tersangka yang
merupakan karyawan PT Pos yaitu berinisial M dan
EC.(HERBET)
PANDEGLANG, (WN) – Ratusan warga
yang terdiri dari gabungan beberapa Lem-baga
Swadaya Masyarakat (LSM) di
Banten diantaranya LSM Ombak, melaku-kan
aksi unjuk rasa di depan kantor Dinas
Bina Marga dan Tata Ruang (DBMTR)
Provinsi Banten Unit Pelaksana Teknis
(UPT) Wilayah Selatan, Cikoneng, Ka-bupaten
Pandeglang, Banten.
Dalam aksi tersebut para pendemo me-nuding
adanya dugaan bahwa Arlan Marjan
Selaku Kepala UPT menggondol Dana
Perawatan Jalan dan Jambatan Wilayah
Selatan Dinas Bina Marga Tata Ruang
Banten yang bersumber dari anggaran
pemeliharaan jalan di wilayah selatan Banten
sebesar Rp. 23.Milyar pada tahun 2013.
Dijelaskan para pendemo, Provinsi Banten
melalui APBD Banten tahun 2013 telah
menganggarkan sekitar Rp23 miliar lebih,
untuk perawatan dan pemeliharaan jalan dan
jembatan di wilayah selatan Banten.
Namun faktanya, kondisi ruas jalan di
wilayah selatan banyak yang rusak parah
seperti tidak adanya perbaikan. Hal itu
menurut pendemo memunculkan kecurigaan
adanya kegiatan yang tidak dilaksanakan
namun anggarannya diserap.
“Seharusnya anggaran 23 miliar itu bisa
membuat jalan menjadi bagus dan bisa
bermanfaat bagi masyarakat. Namun yang
terjadi, malah jalan semakin rusak saja dan
seperti tidak tersentuh tanpa adanya Pemeli-haraan,”
ujar Popy Yusuf, salah satu pendemo.
Sementara, Kepala UPT Wilayah Selatan,
Arlan Marjan, tidak mau menemui para
pendemo kendati pendemo ingin minta
klarifikasi dari pihak dinas. Wartawan yang
berada di lokasi aksi pun kesulitan mencari
keberadaan Arlan Marjan.
Seperti diketahui, pada 2013 lalu, Pemprov
Banten melalui DBMTR Banten meng-alokasikan
anggaran sekitar Rp23,22 miliar,
untuk perbaikan di sejumlah ruas jalan di
wilayah selatan Banten diantaranya, ruas
Bayah-Cikotok, Gunung madur-Pulomanuk,
Cikotok-Batas Jabar, Mengger-Mandala-wangi,
dan beberapa ruas lainnya yang ada
di wilayah selatan Banten.
Menambahkan, Popy Yusuh minggu depan
akan Kembali aksi ke UPT Selatan dan KPU
Kab. Serang, dengan dugaan Dana Peme-liharaan
Jalan Jambatan dan Penanganan
Longsor 2 Milyar di duga masuk ke Pen-calonan
Politik 9 April lalu ke Inisial (M)
istri dari Mantan Kepala Dinas BMTR
Banten (Sutatdi-red).
Dan Dugaan dana Pemeliharaan 2014
untuk Menyumbang Kegiatan Resepsi
Keluarga Kadis BMTR Banten (Husni
Hasan) Di Hotel Ratu Bidakara Kota
Serang.(JIP)
Manager PT Behrindo
Nusaperkasa di Bui
BANGKALAN, (WN) - Ke-jaksaan
Tinggi Jawa Timur
menangkap dua orang terdu-ga
Pemberi dan Penerima
suap di Kabupaten Bangkalan
yaitu Leo Handoko selaku
Manager PT. Sumber Alfaria
Trijaya Wilayah Surabaya,
Sidoarjo dan Madura dan
Zaiful Imron Mustofa.
Keduanya dibekuk dalam
operasi tangkap tangan pada,
Senin. Berawal Kejati Jatim
menerima informasi adanya
dugaan penyuapan pada
Senin siang sekitar pukul
14.00 WIB. Setelah ditelu-suri
dan diyakini kebenaran-nya
tim Kejati Jatim mela-kukan
penangkapan.
Dalam operasi itu diaman-kan
uang tunai dengan total
Rp. 92.500.000,- yang dite-mukan
oleh tim dilaci kerja
Zaiful Imron Mustofa uang tunai
sebesar Rp. 10.000.000,- dan
kemudian ditemukan juga
uang sebesar Rp. 7.500.000,-
disaku celana yang dikenakan
Zaiful Imron Mustofa.
Kemudian Tim Kejati Jatim
menggeledah mobil Toyota
Innova milik Leo Handoko
ditemukan sebuah amplop
berisi uang tunai sebesar Rp.
75.000.000,- (tujuh puluh
lima juta rupiah)
Tersangka Leo melakukan
penyuapan untuk kepengu-rusan
izin pembukaan usaha
mini market Alfa Mart di
Kabupaten Bangkalan. Dan
dari pengakuan Leo sebelum
ditangkap dia telah menyiap-kan
uang sebesar Rp.
160.000.000,- Terhadap
kedua tersangka tersebut
dilakukan penahanan dan
proses penyidikannya oleh
Kejaksaan Negeri Bangkalan
dan Kejaksaan Tinggi Jawa
Timur.(SM)
4. NUSANTARA
4 Edisi 27/Th XIII/ 12 - 26 Oktober 2014
DSAP Banten Sosialisasikan
Pengelolaan Sampah
Dengan Sistim 3 R
BANTEN, (WN) – Demi terlak-sana
nya program kegiatan yang
ada di Dinas Sumber Daya Air
dan Pemukiman (DSAP) Pro-vinsi
Banten, setiap tahun nya
mengadakan sosialisasi pem-bangunan
di bidang pengolahan
sampah Reuse, Reduce dan
Recyle. Sosialisasi sampah 3 R
ini telah dilaksanakan di Hotel
Bidakara Kota Serang.
Dinas Sumber Air dan Permu-kiman
melaksanakan kegiatan
pengelolaan sampah kepada
Kelompok Swadaya Masyarakat
(KSM) Pengelola Sampah 3 R
(Resuse, Reduce, Reycyle) se
Provinsi Banten. Kegiatan yang
dilaksanakan ini bersumber dari
Anggaran DSAP Provinsi Banten
Tahun Anggaran 2014.
Ir.Helmy Nuddin Zein Kepala
Bidang Perumahan dan Pemuki-man
pada Dinas Sumber Daya
Air dan Pemukiman Prov. Ban-ten
mengatakan bahwa kegiatan
sosialisasi pelatihan pengolahan
sampah ini sudah dilaksanakan di
Hotel Bidakara Kota Serang
beberapa hari yang lalu, so-sialisasi
ini di hadiri langsung
oleh Kepala Dinas, Kepala Seksi
Air Minum dan Penyehatan
Lingkungan, dan kelompok Swa-daya
Masyarakat (KSM) Penge-lola
sampah 3 R se-Prov.Banten.
Karena wilayah Prov.Banten
ini kota nya sangat pesat ber-kembang
dengan meningkat
jumlah penduduk sangatlah
pesat, dan dalam peningkatan
jumlah bangunan gedung serta
pemukiman yang berpotensi
terjadinya pencemaran sampah
dan penumpukan sampah,
tentulah pihak kami harus turun
tangan, dengan cara sosialisasi ini
tentunya harus diperlukan dalam
p e n g o l a h a n
sejak dini.
Dengan ada-nya
sosialisasi
ini kita terus be-rupaya
untuk
mewujudkan
serta kewajiban
untuk melaksa-nakan
lingku-ngan
yang sehat
dan bersih, se-hingga
kegiatan
ini dapat me-nambah
wawasan dan juga
melatih komponen masyarakat
supaya dapat mengelola sam-pah
yang berbasis 3 R.
Helmi menambahkan, kegiatan
ini juga untuk mengoptimalisa-sikan
pengelolaan sampah ber-basih
3 R, yang mana bertujuan
untuk merealisasikan dalam isu-isu
Millenium Development
Goal’s (MDG’S). Sehingga dalam
memperkuat pelaksanaan penge-lolaan
sampah berbasis sampah 3
R yang berada di masyarakat,
karena sampah ini juga sangat
berdekatan di lingkungan masya-rakat,
itu merupakan peran dari
masyarakat sangat di perlukan
dengan menyadarkan mereka, jika
sampah di kelola dengan baik
maka pengelolaan sampah dengan
system 3 R. Ungkap nya
H.Adib Solichin M.Msi Kepala
Seksi Air Minum dan Penyehatan
Lingkungan SDAP Prov.Banten
mengatakan di ruang kerja nya,
bahwa pada UU No 18 Tahun 2008
tentang pengelolaan sampah mem-berikan
arahan, sehingga bahwa
arahan dalam pengelolaan sampah
itu sendiri dari pengurangan
sampah dan penanganan sampah.
Sehingga pengurangan sam-pah
dilakukan dengan pemba-tasan
timbulan sampah (Re-duce),
Pemanfaatan Kemabali
(Reuse) dan Pendaurulangan
(Reycle), pada sosialisasi ini
merupakan salah satu persoalan
lingkungan di Indosnesia, baik
di lihat kuantitas dan kualitas
nya ada timbul manajemen nya
terkait masalah pengelolaan
nya, sehingga ada komplektitas
persampahan di pengaruhi pada
tingkat pertumbuhan dan gaya
hidup dari masyarakat itu
sendiri.(NENG)
Fraksi DPRD Banten
Telah Terbentuk
BANTEN, (WN) – Dewan Per-wakilan
Rakyat Daerah (DPRD)
Provinsi Banten periode 2014-
2019 pertama kalinya menggelar
Rapat Pripurna DPRD Banten, dan
setelah wakil rakyat tersebut di
lantik pada tanggal 11 September
2014 dengan agenda penetapan
Sembilan fraksi. Rapat paripurna
di hadiri 62 orang anggota dari 85
anggota DPRD Banten.
Rapat paripurna yang digelar
digedung DPRD Banten di
kawasan Pusat Pemerintahan
Provinsi Banten [KP3B] Se-rang,
senin menetapkan Sem-bilan
fraksi dari 10 partai politik
peserta Pemilu 2014 yang
digelar 9 April yang lalu.
Rapat Paripurna terkait pengu-muman
dan penetapan fraksi
DPRD Banten periode 2014-
2019 antara lain pembentukan
susunan keanggotaan serta
unsur pimpinan dan sekaligus
panitia khusus (Pansus) Penyu-sunan
Tata Tertib [ Tatib] DPRD
Banten tersebut di pimpin
langsung oleh pimpinan se-mentara
DPRD Banten Asep
Ramatullah dan Suparman.
Adapun Fraksi-fraksi DPRD
Banten yang telah terbentuk dan
di setujui melalui rapat paripur-na
tersebut terdiri dari 9 fraksi
yaitu Fraksi Demokrasi Indone-sia
Perjuangan (PDI-P) Fraksi
Golongan Karya (Golkar),
Fraksi Partai Gerakan Indone-sia
Raya (Gerindra), Fraksi
Partai Demokrat, Fraksi Ama-nat
Nasional (PAN), Fraksi Per-satuan
Pembangunan, Fraksi
Partai Keadilan Sejahtra (PKS),
Fraksi Partai Kebangkitan
Bangsa (PKB), Fraksi Partai
Hati Nurani rakyat (Hanura),
Fraksi Partai Nasdem.
Paripurna ini dihadiri Pelak-sana
Tugas (Plt), Sekretaris
Daerah (Sekda), Asmuji HW
yang mewakili Plt. Gubernur
Banten Rano Karno. Selain itu
rapat juga dihadiri Para Kepala
Satuan Kerja Perangkat Daerah
(SKPD) di lingkungan Peme-rintah
Provinsi Banten, serta
para tokoh masyarakat dan pe-juang
pembentukan Provinsi
Banten serta unsur utusan Forum
Komunikasi Pimpinan Daerah
(FKPD) di Provinsi Banten.
Asep Rahmatullah Ketua
Sementara DPRD Prov.Banten
mengatakan, Untuk penetapan
Komisi-komisi dan alat keleng-kapan
lainnya, nanti menunggu
jadwal Ketua dan pimpinan
definitivef DPRD Banten 2014-
2019. Sebanyak 85 orang ang-gota
DPRD Banten yang telah
dilantik apada awal September
2014 terdiri dari PDIP 15 kursi,
Golkar 15 kursi, Partai Nasdem
5 kursi, PKS 8 kursi, Partai Ge-rindra
10 kursi, Partai Demokrat
8 kursi, PKB 7 kursi, PAN 3
kursi, PPP 8 kursi, serta Partai
Hanura 6 kursi.(ADV/NENG)
Bantuan Dana Hibah Untuk Banten Dikurangi
BANTEN, (WN) – Anggaran hibah pada
perubahan APBD Banten tahun 2014
dikurangi Menteri Dalam Negeri (Men-dagri)
Gamawan Fauzi sebesar Rp2 miliar.
Berdasarkan dokumen APBD Perubahan
2014 yang disahkan dewan, belanja hibah
naik Rp26,4 miliar dari semula Rp1,367
triliun menjadi Rp1,394 triliun.
Mendagri menilai penganggaran hibah
dianggap terlalu besar kenaikannya, dan
dinilai kurang terlalu dibutuhkan.
“Mendagri menilai ada belanja lain yang
lebih diutamakan. Misalnya, belanja
modal itu ke DBMTR. Rencananya
untuk pembangunan infrastruktur,” kata
Plt Sekda Banten Asmudji HW.
Disinggung sisa lebih penggunaan ang-garan
(Silpa) APBD 2013 yang masuk
dalam APBD 2014 sebesar Rp1,06
triliun, Asmudji mengaku belum tahu
akan digunakan untuk apa. “Soal Silpa
kita masih berupaya menyerapnya.
Karena APBD 2015 baru membahas
KUA-PPAS (Kebijakan Umum Ang-garan
Prioritas Plafon Anggaran Semen-tara)
dengan dewan dan sudah sudah
disepakati. Atas dasar itu lalu disusun
RKA (Rencana Kerja Anggaran), setelah
PAD Banten Tahun 2015 Targetkan
Sebesar Rp 4,6 Triliun
Pemerintah Banten Tidak
Melaksanakan Qurban
itu bicarakan dengan dewan
dan sampaikan nota pengantar
APBD-nya,” paparnya.
Ketua DPRD Banten Se-mentara
Asep Rahmatullah
menganggap tidak ada yang
krusial pada evaluasi APBD
Perubahan 2014 dari Men-dagri.
“Hibah minta diperjelas
peruntukkannya. Tapi secara
keseluruhan tidak merubah struktur.
Memang Mendagri minta dikurangi dua
miliar. Yang lain enggak ada masalah.
Seperti diketahui, pada APBD Peru-bahan
Pemprov 2014, belanja daerah
diusulkan naik sebesar Rp560 miliar
yakni dari semula Rp7,349 triliun
diusulkan naik Rp7,909 triliun. Pada pos
belanja tidak langsung, yang mengalami
kenaikan yaitu belanja pegawai dari
Rp558,5 miliar naik Rp31,3 miliar
menjadi Rp589,9 miliar, dan belanja
hibah naik Rp26,4 miliar dari semula
Rp1,367 triliun menjadi Rp1,394 triliun.
Sementara alokasi untuk belanja bantuan
sosial (Bansos) usulannya tetap yakni se-besar
Rp91 miliar. Pada pos belanja lang-sung
mengalami kenaikan sebesar Rp192
miliar. Yakni dari semula pada APBD
Murni 2014 sebesar Rp3,3 triliun naik
menjadi Rp3,5 triliun. Belanja langsung
terdiri dari belanja pegawai yang usulannya
naik Rp10 miliar dari semula Rp159 miliar
menjadi Rp169 miliar, belanja barang dan
jasa naik Rp139 miliar dari Rp1,472 triliun
menjadi Rp1,611 triliun dan belanja modal
naik Rp43,2 miliar dari Rp1,694 triliun
menjadi Rp1,737 triliun.(NENG)
Bandung Ingin
Meniru Cara Ahok
BANDUNG, (WN) - Kota Bandung bisa mencontoh langkah penertiban
parkir liar ala Plt Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Ahok menerapkan derek paksa bagi kendaraan yang parkir sembarangan.
Anggota DPRD Jawa Barat, Maman Abdurachman menuturkan
seharusnya Wali Kota Bandung Ridwan Kamil bisa meniru langkah
tegas penertiban parkir di DKI Jakarta.
Menurut dia, penertiban di parkir liar di kota kembang ini masih belum
konsisten. “Saya setuju dengan penghukuman Ahok. Mestinya itu bisa
dilakukan di Bandung,” tutur Maman kepada wartawan di Kantor
DPRD Jabar, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Rabu (8/10/2014).
Maman melihat, masih banyak pelanggaran-pelanggaran parkir liar
di Kota Bandung. Sebagai contoh, kata Maman, di sepanjang Jalan
Soekarno-Hatta setiap malam menjadi parkir mobil, angkot, bus
hingga truk.
“Tak hanya itu, kawasan pendidikan juga picu kemacetan. Lantaran banyak
kendaraan parkir di pinggir jalan. Salah satunya SD Banjarsari di Jalan
Merdeka. Di beberapa titik perempatan di Kota Bandung saat ini menjadi
tempat ngetem dadakan yang menimbulkan kemacetan,” kata dia.
Maman menyebutkan salah satunya di perempatan Dago - Jalan
Riau menjelang malam banyak angkot Dago yang ngetem di kawasan
tersebut. “Bahkan jumlahnya hingga belasan unit dan itu sangat
dibiarkan,” kata dia.
Menurut dia, sistem penggembokan kendaraan yang digagas Pemkot
Bandung saat ini masih belum efektif. Pasalnya, Pemkot Bandung
tidak konsisten melaksanakan penertiban itu.
“Faktanya hanya bertahan seminggu hingga sebulan. Setelah itu
marak lagi dan tidak ada tindakan. Seharusnya dilakukan secara
konsisten agar mereka jera dan tidak parkir dilokasi yang tidak
diperkenankan,” ucap politisi Partai Amanat Nasional (PAN) ini.
Dia menambahkan perkembangan pembangunan Kota Bandung
yang terus meningkat, salah satunya menjamurnya apartemen-apartemen,
menjadi pemicu parkir liar.
Pemkot Bandung sendiri tidak ada perencanaan yang matang
sehingga lahan parkir terlupakan. “Saat ini gencar dibangun apartemen
dengan puluhan lantai tetapi lahan parkirnya terbatas akhirnya akan
meluber kemana-mana,” kata dia.(TIM)
SESUAI dengan Visi terwujud nya pe-ningkatan
pendapatan dan pengelolaan
keuangan yang professional guna me-nunjang
penyelenggaraan Pemerintah
Daerah. Dan Misi nya adalah mening-katkan
pendapatan daerah sesuai potensi,
meningkatkan tata kelola keuangan
daerah yang akuntabel peningkatan
kapabilitas kelembagaan Prov.Banten.
Untuk peningkatan kapabilitas kelem-bagaan
Kedudukan Dinas Pendapatan dan
Pengelolaan Keuangan Daerah dalam
struktur Pemerintahan Provinsi Banten
adalah sebagai Unsur Pelaksana Pe-merintah
Provinsi, dipimpin oleh seorang
kepala yang berada dibawah dan ber-tanggung
jawab kepada Gubernur melalui
Sekertaris Daerah. Dinas Dinas Pen-dapatan
dan Pengelolaan Keuangan Da-erah
mengemban tugas untuk membantu
Gubernur melaksanakan Kewenangan
Desentralisasi, Dekonsentrasi.
Dan Tugas Pembantuan di Bidang
Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan
Daerah. Ada 2 (dua) fungsi DPPKD
Prov.Banten diantara nya pengelola
pendapatan daerah dan pengelola ke-uangan
daerah, karena dalam rangka
pengeluaran pendapatan daerah yang
mana berkaitan dengan tupoksi
DPPKD sendiri, DPPKD sendiri hanya
melaksanakan pemungutan pajak saja.
Sehingga menjadi bahan pokok untuk
mendukung PAD Prov.Banten, ini meru-pakan
salah satu komponen PAD yang
bersumber dari pajak daerah. Pajak Daerah
ini merupakan kewenangan DPPKD, ada
pun pemungutan pajak diantara nya
PPKB, BNKB, BBK-KB, Pemanfaatan
Air Permukaan dan Air Pokok,
Untuk mencapai target Pendapatan
Asli Daerah (PAD) Prov.Banten ten-tunya
harus ada upaya-upaya intensif
pajak, juga potensi-potensi yang ada, se-hingga
mempermudah layanan kepada
masyarakat, dan juga dalam proses pe-ningkatan
pendapatan harus lah sejalan
dengan peningkatan kualitas pelayanan
kepada masyarakat. Dalam rangka
melaksanakan tugas kepada masyarakat
di perlukan ketersediaan sarana dan pra-sarana
pendukung bagi tereseleng-garanya
mekanisme kegiatan secara
efektif dan efesien.
Mengenai sarana dan Prasarana DPPKD
Prov.Banten telah memiliki 11 (sebelas)
Unit Pelaksana Tekhnis (UPT), DPPKD
Prov.Banten sendiri telah memiliki 23
Gerai kantor samsat ini dalam rangka pen-dekatan
kepada masyarakat secara lang-sung,
karena DPPKD Prov.Banten ini juga
memiliki On-line.
Dengan cara sosialisasi ini baik secara
langsung dan tidak langsung pihak UPT
akan mendatangi secara langsung kepada
masyarakat, dan DPPKD Banten juga
melakukan sosialisasi ke berbagai media
baik media cetak maupun elektronik. Dan
pihak UPT sendiri juga melakukan
samsat keliling, dengan adanya samsat
keliling ini dapat mempermudah dalam
pelayanan kepada masyarakat yang tidak
sempat datang ke kantor samsat setempat.
Dinas Pengelolaan Keuangan Da-erah(
DPPKD) Prov.Banten juga telah
memiliki 6 (enam) unit mobil samsat
keliling untuk masing-masing Unit
Pelaksana Tekhnis (UPT). Di sisi lain
untuk menertibkan administrasi pajak
kendaraan roda dua dan roda empat
tentu nya pihak UPT samsat setempat
melakukan razia, sehingga para
pengguna kendaraan dapat membayar
pajak, dan juga di berikan arahan yang
positif dari UPT samsat Setempat.
Ada juga masyarakat yang ketidak-tahuan
mengenai pajak, dan pihak kami
pun segera melakukan sosialisasi
tentang pengertian tentang pemahaman
pajak, karena masyarakat dengan
membayar pajak dapat membantu
keikutsertaan dalam membangun.
DPPKD Prov.Banten telah mengusul-kan
3 Unit Pelaksana Tekhnis (UPT),
DPPKD Prov.Banten telah melakukan
kajian-kajian bersama tim Biro Organi-sasi
Prov.Banten, dan hasil nya hanya 2
(dua) yang akan di bangun, diantara nya
kantor Unit Pelaksana Teknis (UPT)
Balaraja dan kantor Unit Pelaksana
Tekhnis (UPT) Sepatan. Dengan di
mekarkan nya kantor Unit Pelaksana
Teknis (UPT) samsat yang berada di
Balaraja Kabupaten Tangerang, karena
pendapatannya paling terbesar, pen-dapatan
nya paling besar mencapai
kurang lebih se hari mencapai 4 Milyar.
Karena di Balaraja ini memiliki 29
Kecamatan. Daerah Balaraja ini
masyarakatnya berdomisili di pesisir
pantai utara, sehingga ini merupakan hal
yang paling serius untuk membangun
kantor Unit Pelaksana Tekhnis (UPT)
Balaraja. Dengan adanya pemekaran
kantor Unit Pelaksana Tekhnis (UPT)
Balaraja dan Unit Pelaksana Tekhnis
(UPT) Sepatan, pelayanan kepada ma-yarakat
dapat lebih baik, dan juga dapat
membantu dalam peningkatan Pen-dapatan
Asli Daerah (PAD) Prov.Banten.
Sehingga pada tahun 2015 mendatang
PAD Prov.Banten di targetkan mencapai
4,6 Triliyun.(NENG)
BANTEN, (WN) – Dinas Pengelolaan Keuangan
Daerah Provinsi Banten di bentuk berdasarkan
Peraturan Daerah Prov.Banten No.7 Tahun 2006
Tentang pokok-pokok pengelolaan keuangan
daerah Prov. Banten, juga Peraturan Daerah No.1
Tahun 2011 tentang pajak daerah, dan Peraturan
Daerah No.9 tentang Retribusi Daerah, Peraturan
Daerah No.3 Tahun 2012 tentang pembentukan
organisasi perangkat daerah, dan Peraturan
Daerah No.1 tahun 2014 tentang Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah.
BANTEN, (WN) – Peme-rintah
Provinsi Banten
melalui Biro Kesejahteraan
Rakyat (Kesra) tidak lagi
memberikan bantuan hewan
qurban untuk masyarakat.
Tentu nya pihak Biro Ke-sejahteraan
Rakyat telah me-lakukan
koordinasi bersama
para ulama-ulama dan para
tokoh di Banten, bahwa
berkurban merupakan ibadah
individu atau perorangan
yang tidak layak dibantu oleh
pemerintah.
Irvan Santoso, Kepala Biro
Kesra mengatakan, Peme-rintah
Banten setiap tahun biasanya
melakukan kegiatan berqurban yang di
fasilitasi oleh Biro Kesejahteraan Rakyat
dan setiap tahun nya menyembelih hewan
qurban seperti kerbau, kambing dan sapi.
Untuk tahun ini, Pemerintah tidak
melakukan penyembelihan qurban lagi, ini
merupakan hasil dari pertimbangan
berdasarkan evaluasi pemberian bantuan
hewan kurban serta tanggapan para ulama
dan kiai di Banten.
“Para ulama tidak merekomendasikan
bantuan untuk dilanjutkan”, tentu nya
dapat memahami dalam hal penyaluran
tentu nya harus melalui bantuan sosial.
Dari segi penyaluran dalam berqurban
melalui Pemerintah tentunya tidak jelas
siapa yang berkurban, jika berqurban dari
anggaran APBD.
“Pemberian hewan kurban ini lebih
banyak mudarat dari pada manfaat nya.
Lebih baik, anggaran itu diberikan ke
bidang lain seperti kebutuhan infrastruktur
dan lain-lain,” ujarnya.
Irvan menambahkan, menjelang Idul
Adha sudah banyak masyarakat yang
meminta hewan kurban kepada Biro
Kesra, bahkan ada yang mengajukan pro-posal
permohonan bantuan hewan qurban.
Tentu nya pihak kami akan menjelaskan
kepada masyarakat, bahwa pada tahun
2014 ini pihak Pemerintah tidak
melaksanakan hewan qurban.
Bila mana masyarakat memandang perlu
ada bantuan hewan qur-ban
yang anggaran nya
dari APBD pada tahun
depan, tentunya peme-rintah
melakukan kajian-kajian
terlebih dahulu.
Yang paling penting
dalam proses pengang-garan
nya jangan sampai
tidak tepat sasaran. Perlu
kami sampaikan kepada
para pejabat satuan kerja
perangkat daerah (SKPD)
boleh memberikan he-wan
kurban melalui
DKM Masjid Raya Al-bantani,
Kawasan Pusat
Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B),
Kota Serang.
“Silakan menitipkan hewan kurban di
Masjid Albantani dan DKM siap me-nerima
untuk kemudian disalurkan kepada
masyarakat yang membutuhkan,” ujarnya.
KH AM Romli, Ketua MUI Banten
mengatakan, jika kita niat untuk berkurban
itu sifatnya perorangan, bukan lembaga
atau pemerintah. Oleh karena itu,
pemerintah tidak bisa melaksanakan
berkurban, karena hal tersebut merupakan
ibadah individu umat Islam.
Jika Pemprov Banten memberikan
sumbangan hewan boleh saja dilakukan.
Kemudian, penerima bantuan memba-gikan
kepada masyarakat yang kurang
mampu sebagai bentuk kurban. Namun,
hal ini tentu kurang patut karena hewan
kurban tersebut atas nama siapa, jika dari
APBD, perlu di pahami bahwa pemberian
hewan kurban dari pemerintah juga
kurang layak.
Harusnya, bukan nama bantuan hewan
kurban. Cukup bantuan kambing atau sapi
untuk masyarakat agar masyarakat tidak
mampu bisa makan daging setahun sekali,
kami dari MUI Banten siap melakukan
kajian bersama Pemprov Banten, jika
memang permintaan masyarakat akan
bantuan tersebut tinggi. jika diperlukan
akan ada fatwa MUI Banten terkait hal itu.
“Bisa kita kaji bersama biar tidak salah
aturan,” ujarnya.(NENG)
Kecamatan Kibin Buka Stan Untuk Meriahkan Hari Jadi Kabupaten Serang
SERANG, (WN) – Kecamatan Kibin ikut
memeriahkan HUT Kabupaten Serang yang
Ke-488 di alun-alun Barat Serang yang
dimeriahkan melalui acara Pameran Pem-bagunan
dan Karnafal serta Bazar diikuti
beberapa kecamatan se Kabupaten Serang.
Kecamatan Kibin sendiri mengerahkan
hampir semua Desa se Kecamatan Kibin untuk
memboyong hasil bumi, diantaranya Desa
Cijeruk, Tambak, Suka Maju, Ciagel, Nagara,
Barengkok, Nambo Ilir, serta Desa Kibin.
Camat Kibin, Lukman mengatakan, ke-kompakan
para Kepala Desa dan Perangkat
Desa yang ikut serta berpartisipasi dalam
memeriahkan Hari Jadi Kabupaten Serang
patut dibanggakan. “saya salut dengan
delapan desa yang ada di Kibin bisa
menapilkan beberapa kerajinan hasil pribumi
dan produk industri Serang Timur seperti PT.
Mitshuba II, PT. Mitshuba III, PT. NS. PT.
Sari Roti, tuturnya.(MAN/SAN)
5. NUSANTARA
5 Edisi 27/Th XIII/ 12 - 26 Oktober 2014
Limbah Cair Pabrik Tepung Kelapa di
Kawangkoan Dikeluhkan Masyarakat
MINAHASA UTARA, (WN)– Salah satu kepedulian masyarakat
terhadap lingkungan adalah dengan menjaga kebersihan serta ikut
melestarikan sungai dari pencemaran. Namun sayangnya, disaat
masyarakat bantaran sungai menjaga serta melestarikan sungai
aliran dari Sungai Tondano di yang berada di wilayah Pemerintahan
Minahasa Utara, ternyata salah satu perusahaan di bidang
pengolahan Tepung Kelapa yang ada di Desa Kawangkoan tidak
bertanggungjawab atas limbahnya yang dibuang ke sungai Kuil.
KELUHAN atas buruknya ku-alitas
sungai dari dampak lim-bah
pabrik Coconut itu disam-paikan
oleh berbagai kalangan
masyarakat Desa Kuil, Keca-matan
Kolongan, Minahasa
Utara kepada Harian Warta
Nasional. “Sekarang ini kami
merasa takut kalau mandi di su-ngai
yang tercemari oleh limbah
pabrik Coconut, yang bisa me-nyebabkan
penyakit kulit se-perti
gatal-gatal dan seba-gainya,”
ujar NS, petani ikan.
“Setiap hari, ada saja ikan di
sungai, ditemukan mati. Keja-dian
itu, telah berlangsung sejak
produksi pabrik Coconut itu
makin besar,” ujar NS. Petani
lainnya pun merasakan hal
serupa, “Coba saja lihat air su-ngainya
sama seperti warna
susu, ya akibat limbah pabrik
Coconut, ujarnya.
Sementara Kepala Desa
(hukum tua) mengatakan, air
sungai yang tercemari tentunya
akan berdampak negatif terhadap
suatu perubahan PH atau ko-sentrasi
Ion Hydrogen. Air yang
mempunyai PH yang lebih kecil
dari PH normal akan bersifat
asam, sedangkan air yang mem-punyai
PH yang lebih besar akan
bersifat basa. Tentunya air limbah
yang dibuang langsung kesungai
oleh pabrik coconut akan me-ngubah
PH air yang pada ak-hirnya
mengganggu kehidupan
organism didalam air sungai.
Air limbah buangan dari pabrik
coconut tersebut diduga telah
mendegradasi sehinga menye-babkan
terjadinya perubahan
warna air sungai kuil. Kepala
desa berharap pabrik coconut
tidak lagi membuang limbahnya
kesungai kuil sebelum dilakukan
pemrosesan terlebih dahulu.
Bilamana masih tetap pabrik
coconut membuang limbah
sebelum pemrosesan limbah,
kepala desa akan melaporkan
masalah ini ke badan lingkungan
hidup, ujarnya.
Menurut penyampaian masya-rakat
dan pemerhati lingkungan
yang tidak disebutkan namanya
mengatakan, kerugian akan terus
dialami masyarakat jika ke-lestarian
serta kebersihan sungai
tidak terjaga, tentunya akan
mempercepat kematian biota
yang ada disungai tersebut. Jika
bisa bertahan maka akan terjadi
mutasi atau perpindahan.
Kalaupun dikomsumsi tentu-nya
akan berakibat langsung
pada kesehatan manusia yang
mengkomsumsinya. Dampak
lainya akan mengurangi bah-kan
secara langsung limbah
pabrik Coconut telah merusak
kualitas air sungai kuil sebab
limbah cair milik pabrik Co-conut
tersebut telah membu-nuh
ratusan bahkan ribuan
ikan serta nener ikan kecil
yang ada di sungai itu.
Sehingga membuat hilangnya
kehidupan seperti keramba ikan
tempat memancing serta hi-langnya
pemandangan indah
yang seharusnya dapat dinik-mati
oleh banyak orang. Warga
sekitar berharap kepada Peme-rintah
Minahasa Utara untuk
menindak tegas kepada perusa-haan
yang dengan sewena-wena
membuang limbah di
sungai kuil.(TIM)
Repdem Tolak UU Pilkada,
Bupati dan Ketua DPRD
Ikut Tandatangan Dukungan
CILACAP, (WN) - Sekitar
150 massa yang tergabung da-lam
Relawan Perjuangan De-mokrasi
(Repdem) Cilacap
menggelar aksi damai me-nolak
Undang-Undang Pilka-da
yang disahkan DPR RI pa-da
Jumat dinihari lalu.
Massa yang merupakan ga-bungan
dari pemuda, mahasis-wa,
dan petani itu mengawali
aksi di bundaran Alun-alun Ci-lacap,
membentangkan span-duk
serta berorasi menolak
UU Pilkada yang mengemba-likan
pemilihan kepala daerah
(bupati/walikota dan gubenur
kepada DPRD).
Aksi massa juga diwarnai
dengan teatrikal memerankan
tokoh rakyat, bupati, dan ang-gota
Dewan. Teatrikal meng-gambarkan
matinya demokrasi.
Rakyat yang digambarkan
semakin sulit karena beban
ekonomi, semakin berat karena
ditambah dengan hak-hak
demokrasi mereka yang dicabut
oleh legislatif. Bupati sebagai
penguasa kabupaten ternyata
tidak mampu berbuat banyak
kepada anggota Dewan. Sebab,
bupati merupakan produk
pilihan Dewan sehingga hanya
bertanggungjawab kepada
Dewan, bukan rakyat.
Koordinator Umum aksi
tersebut, Eko Sulistiadi me-negaskan
bahwa UU Pilkada
yang disahkan DPR RI nyata-nyata
telah memasung
aspirasi masyarakat, karena
pemilihan kepala daerah
dilakukan oleh DPRD. “Jika
dipilih secara langsung oleh
rakyat saja kepala daerah
masih bisa melakukan korup-si,
apalagi jika dipilih oleh
DPRD,” katanya, Jumat.
Di sisi lain, Eko juga me-nyambut
baik sikap Presiden
Susilo Bambang Yudhoyono
yang menerbitkan Peraturan
Pemerintah Pengganti Unda-ng-
Undang (Perppu) Nomor 1
dan 2 Tahun 2014 yang mem-batalkan
UU Pilkada.
Namun, Eko menyebutkan
Perppu itu masih harus men-dapat
persetujuan DPR RI,
dan inilah yang akan terus di-kawal.
Sebagai bentuk desa-kan
pencabutan UU Pilkada,
massa membubuhkan tandata-ngan
di atas kain putih se-panjang
sekitar 50 meter.
Usai berorasi di bundaran
alun-alun, massa bergerak
menuju Pendopo Wijayaku-suma
Sakti, kompleks Pemkab
Cilacap me-nemui
Bupati
Cilacap, Tatto
Suwarto Pa-muji
untuk
meminta du-kungan
pen-cabutan
terha-dap
UU Pil-kada.
Dengan
didampingi Ke-pala
Badan Ke-satuan
Bangsa
dan Politik,
Imam Yudi-anto
dan Ke-pala
Satuan Pamong Praja dan
Linmas, Ditiasa Pradipta,
Tatto menemui massa.
Bupati lantas menyatakan
dukungan terhadap aksi massa
tersebut, dan langsung mem-bubuhkan
tandatangan di atas
kain putih yang dibentangkan
massa di depan pintu gerbang
pendopo.
Dari pendopo massa berge-rak
menuju Gedung DPRD
Cilacap dengan agenda yang
sama, meminta dukungan
pencabutan UU Pilkada.
Di Gedung DPRD mereka
ditemui Ketua DPRD, Taufik
Nurhidayat dan Wakil Ketua
DPRD, Barokatul Anam.
Meski Dewan sedang rapat
paripurna pembahasan alat
kelengkapan Dewan, Taufik
menyempatkan diri bertemu
massa dan bersama Barokatul
Anam menyatakan mendu-kung
aksi tersebut.
Sama dengan bupati, Taufik
dan Anam juga membubuhkan
tandatangan di atas kain putih
yang dibentangkan di depan
pintu gerbang Gedung Dewan.
Usai membubuhkan tandata-ngan,
Taufik dan Anam kem-bali
ke Gedung Dewan untuk
menemui ketua-ketua fraksi
guna mengajak ikut tandata-ngan
dan menemui massa di
salah satu ruangan di lantai 2.
Di tempat itu para ketua
fraksi, yakni Edi Purwanto dari
PPP, Y Parsiyan dari Golkar,
Taswan dari PDIP, dan Kaban
dari PKB. Hanya saja, Fraksi
Gerindra tidak tampak hadir.
Dalam pertemuan yang
dipimpin Taufik Nurhidayat
dan Barokatul Anam, para
ketua fraksi mengungkapkan
bahwa secara pribadi mereka
mendukung dan mengapresia-si
aksi tersebut. Namun, secara
institusional mereka melon-tarkan
komentar beragam.
Mendapat tanggapan seperti
itu, koordinator umum aksi,
Eko Sulistiadi mengaku cukup
puas dan mengucapkan teri-makasih.
Akan tetapi, dia ber-janji
akan terus melakukan ak-si,
meski akan dilakukan seca-ra
pribadi dengan cara mela-kukan
lobi-lobi dengan para
anggota Dewan, dengan tuju-an
akhir penolakan terhadap
UU Pilkada. Aksi tersebut ber-langsung
damai dan kondusif
hingga menjelang tibanya
waktu salat Jumat serta di ba-wah
penjagaan ketat aparat
Polres Cilacap.( Tim _Clp -2)
Kiai NU Keluhkan Pilkada Tak Langsung,
LDNU Ajak Waspadai Gerakan Anti-Pancasila
CILACAP, (WN) - Perubahan meka-nisme
pemilihan kepala daerah (Pilkada)
langsung menjadi pilkada melalui DPRD
dikeluhkan sejumlah kiai Nahdlatul
Ulama (NU) di Kabupaten Cilacap.
Keluhan tersebut sudah terlontar saat
Munas NU di Cirebon.
Menurut Wakil Ketua Lembaga Dak-wah
Nahdlatul Ulama (LDNU) Cila-cap,
Mochammad Taufick Hida-yatulloh
bahwa saat itu ada semacam
rekomendasi agar proses pilkada
dilakukan oleh DPRD. “Namun,
belakangan banyak kiai di daerah yang
mengeluh akan kehilangan suasana
pilkada langsung,” katanya, Selasa lalu.
Dikatakan, para kiai merasa jika
bupati dipilih oleh DPRD tidak akan
dekat dengan rakyat seperti yang terjadi
selama pemilihan langsung. Dia
menjelaskan, bupati yang dipilih
langsung oleh rakyat dinilai akan lebih
mendengar segala aspirasi rakyat.
Untuk itu, pihaknya menampung ke-luhan-
keluhan para kiai terkait proses
pilkada melalui DPRD tersebut.
“Keluhan-keluhan itu akan kami sam-paikan
ke PB (Pengurus Besar) NU
melalui PC (Pengurus Cabang) NU
Cilacap,” imbuhnya.
Dukungan NU terhadap pilkada mela-lui
DPRD itu, katanya, disebabkan pe-milihan
langsung lebih banyak mudharat-nya
daripada keuntungannya karena ba-nyak
menimbulkan ekses negatif.
Namun begitu, pihaknya tetap akan
berupaya mengawal pelaksanaan Pasal
22 E UUD 1945 agar dapat berjalan
dengan baik dan benar.
Sementara itu terkait gerakan yang
berupaya menggantikan ideologi Pan-casila
dengan ideologi lain, pihaknya
mengimbau warga Cilacap, khususnya
generasi muda untuk mewaspadainya.
“Bagi NU, ideologi Pancasila, UUD
1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan
Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI) merupakan harga mati, mutlak
harus ditegakkan,” katanya.
Menurutnya, saat ini banyak gerakan
yang berupaya menggantikan ideologi
Pancasila dengan paham lain. Bahkan,
banyak pula di antaranya yang berke-dok
atau membawa nama Islam dalam
gerakannya.
Sebab, imbuh dia, Cilacap merupakan
salah satu daerah yang rentan terhadap
gerakan-gerakan tersebut. Untuk itu,
pihaknya dalam tiga bulan terakhir
gencar melaksanakan sosialisasi di
kecamatan-kecamatan guna menum-buhkan
wawasan kebangsaan.
Langkah yang diambil, ucap Ketua
Forum Kerukunan Umat Beragama
(FKUB) Kabupaten Cilacap itu,
pihaknya mengundang para kiai dan
imam masjid untuk ikut serta me-nanamkan
wawasan kebangsaan,
khususnya terkait dengan empat pilar
kebangsaan, yakni Pancasila, UUD
1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan
NKRI.(TIM_CLP-2)
Samsat Cikarang Bersih Dari Calo Harus Menjadi Contoh
CIKARANG, (WN) – Samsat Cika-rang,
Kabupaten Bekasi sudah menun-jukkan
sikap reformasinya dalam
memperbaiki sistem pelayanan kepada
Wajib Pajak (WP) untuk pengurusan
pajak kenderaan bebas tanpa ada calo.
Hasil pantuan Harian Warta Nasional,
di Samsat Kabupaten Bekasi terlihat
dari antusias Wajip Pajak yang ber-bondong-
bondong melakukan pe-ngurusan
sendiri dengan jumlah yang
signifikan memenuhi ruangan pela-yanan
Samsat.
Wajip Pajak juga sudah dibuat
nyaman dengan gedung baru yang saat
ini direnopasi, gedung dibuat asri dan
pelayanan lebih prima. Maka tak heran
jika samsat Kabupaten Bekasi jauh dari
permasalahan. Tidak seperti Samsat
Kota Bekasi yang masih amburadul
dengan tumpukan permasalahan yang
ditimbulkan para calo.
Luar biasanya, petugas Samsat dise-tiap
loket pelayanan wajip pajak selalu
mendapatkan senyuman dan sapaan.
Sebuah sistem yang diterapkan oleh
Samsat Kabupaten seharusnya men-dapatkan
apresiasi dari Dirlantas Polda
Metrojaya agar bisa menjadi contoh
untuk samsat lainnya untuk menguta-makan
wajib pajak bebas dari linta
darat para “calo”.
Mia (22), salah seorang Wajip Pajak
mengatakan apresiasi luar biasa untuk
Samsat Kabupaten Bekasi karena
pelayanan cepat saji, sehingga saya bisa
cepat pulang kerumah, karena saya
membawa anak kecil.
Menurut Mia, ada seorang petugas
samsat yang baik sekali namanya pak
Isom, beliau membantu saya dengan
iklas tanpa mengharapkan imbalan.
Dari pelayanan beliau, saya mengurus
pajak kenderaan berjalan mulus tanpa
ada kendala dan selesai sangat
singkat.(NOV/RADEMAN)
Kantor Kecamatan
Pulogadung “Bau Busuk”
JAKARTA, (WN) – Kantor
Kecamatan Pulogadung, Ja-karta
Timur dinilai sudah ti-dak
layak pakai sebagai ins-tansi
pelayanan publik. Para
pengunjung sudah tidak nya-man
akibat “bau busuk” yang
ditimbulkan dari fasilitas
Toilet (WC) yang ada di
lantai satu gedung tersebut.
Selain toilet jorok tak terurus,
pintu toilet pun tanpa memakai
kunci. Tak ayal, bau yang berasal
dari toilet menyengat sampai ke
berbagai ruangan kantor pelaya-nan.
Membuat sebagian warga
yang datang menutup hidung.
Salah seorang warga berinisial
NV yang sedang mengurus kartu
Pencari Kerja yang ditemui di kant-or
itu menuding pegawai keca-matan
Pulogadung pemalas dan
jorok. Buat apa banyak pegawai di
kantor ini kalau mereka Cuma bisa
makan uang rakyat (gaji), mereka
untuk mengurusi toilet saja tidak
becus. Sebaiknya, jika pegawainya
jorok, kantor kecamatan ini tidak
usah dipakai, ujarnya.
Harian Warta Nasional mencoba
mengkonfirmasi langsung kepada
Camat Pulogadung, namun dia
sedang naik haji, ungkap salah
satu stafnya di kecamatan pulo-gadung.
Di sebelah ruangan kan-tor
Camat Pulogadung, salah
seorang pegawai bernama Alawi
menemui Harian Warta Nasional.
Menurut Alawi, adapun toilet itu
rusak dan kotor itu karena pihak
Kecamatan Pulogadung tidak
punya anggaran untuk member-sihkan
toilet dan untuk menganti
kunci dan kran air copot. Kami su-dah
mengajukan anggaran APBD
untuk perbaikan, tetapi belum
direalisasi. Makanya toilet itu bau,
ujar Alwi.(NOVTENIO)
Proyek Pelebaran Jalan Trans
Morowali-Poso Bau Korupsi
POSO, (WN) – Pembangunan infrastruktur
yang tidak merata menjadi salah satu peng-hambat
kegiatan usaha. Demi mendukung
prioritas nasional yang tercantum dalam
Masterplan percepatan serta peluasan
pembangunan ekonomi indonesia (MP3EI)
kualitas infrastruktur harus diperbaiki. Akan
tetapi cukup disayangkan ketika pemerintah
mengambil kebijakan dengan menaikan
anggara daerah berbanding terbalik dengan
kualitas infrastruktur yang dibangun.
Hal itulah yang terjadi atas dugaan adanya
korupsi pada sektor pelebaran jalan Trans
antara Desa Salomati menuju Poso terus me-nuai
protes dari berbagai kalangan yang min-ta
untuk ditanganu aparat hukum . Menurut
beberapa masyarakat yang enggan disebut na-manya
mengatakan, yang mana peningkatan
anggaran ternyata tidak ditunjang dengan
peningkatan kualitas infrastruktur karena me-nurut
mereka proyek pelebaran jalan di daerah
adanya aroma korupsi.
Seperti yang terjadi di jalur Desa Salomati
menuju kota Poso. Ada beberapa proyek yang
dikerjakan seperti Jembatan Salomati yang me-makan
waktu cukup lama yang mana proyek
tersebut pernah terjadi pembiaran. Belum lagi
masalah katingan yang tidak dibuat sehingga
sering terjadi kelongsoran. Akibatnya meng-ganggu
pengguna jalan karena banyaknya batu
yang jatuh serta tanah bercampur pasir
menggenangi badan jalan dan yang lebih
mengherankan lagi jalan yang belum lama di
buat sudah mulai retak dan berlubang,
Sehingga dipastikan bawah mutu dan kualitas
infrastruktur jalan yang dibangun cukup
memperhatinkan. Apa gunanya anggaran besar
kalau fakta dilapangan ternyata kualitas dan
mutu tidak menjamin pengguna transportasi
jalan. Keluhan yang sama disampaikan sopir
bus Makassar poso kepada Harian Warta
Nasional. “Kami berharap kepada pemerintah
untuk lebih melakukan pengawasan bila perlu
tindak tegas bagi mereka yang dengan sengaja
bermain di atas anggaran proyek yang begitu
besar,” agar nantinya proyek infrastruktur jalan
bisa selesai dengan kualitas dan mutu yang
baik”.(KENFA)
Kejari Setengah Hati Bongkar Korupsi DPRD
BANDUNG, (WN) – Penunta-san
kasus korupsi anggaran Pe-ngadaan
Fasilitas Lapangan,
Taman dan Parkir di 29 SD ne-geri
senilai Rp 1,5 miliar di Ka-bupaten
Bandung dinilai dila-kukan
tebang pilih dan penun-tasannya
setengah hati oleh
Kejaksaan Negeri (Kejari) Bale
Bandung. Padahal, kasus itu ha-sil
konspirasi sejumlah oknum
DPRD Kabupaten Bandung.
Dari sejumlah proyek, Kejari
hanya menetapkan satu orang
anggota DPRD Kabupaten
Bandung, Rizki Taufiq, menjadi
tersangka, sementara yang lain-nya
tak tersentuh sama sekali.
Apakah dalam kasus Rizki itu
hanya dia sendiri yang melaku-kannya?
Protes atas kinerja Kejari yang
tak serius menuntaskan disam-paikan
oleh berbagai kalangan,
termasuk LSM Pemantau Legis-latif
Eksekutif Daerah (PLED)
Kab. Bandung. Direktur PLED,
Beben, meragukan jika kasus
korupsi yang menyeret Rizki
duduk di kursi pesakitan hanya
melibatkan satu nama. Padahal,
kasus korupsi tersebut sudah
dirancang secara sistematis.
Sementara LSM Infasi men-dorong
penegak hukum dalam
hal ini Kejaksaan Negeri Bale
Bandung untuk menjerat ang-gota
dewan lainnya. Kejari
diharapkan untuk keterbukaan
dari penyidik kejaksaan untuk
menginformasikan perkemba-ngan
kasus ini.(HARJO)
6. NUSANTARA
6 Edisi 27/Th XIII/ 12 - 26 Oktober 2014
UPTD Pendidikan Medahara Ilir
Masih Kekurangan Tenaga PNS
Pemprov Jambi Cuekin Tiang Lampu
Warning Light yang Tumbang
TANJUNG JABUNG BARAT,
(WN) – Hingga saat ini tiang
lampu (warning light) bertenaga
tenaga surya yang berada di Ke-camatan
Bram Itam, Kabupaten
Tanjung Jabung Barat, Provinsi
Jambi yang tumbang tak kunjung
diperbaiki oleh pemerintah Pro-vinsi
atau masih dicuekin pihak
kontraktor.
Kepala Dinas Perhubungan
Informatika dan Komunikasi,
Drs.Endang Surya MM saat dite-mui
Harian Warta Nasional me-ngatakan,
bahwa untuk perbaikan
lampu hati-hati (warning light)
yang memakai tenaga surya yang
ada di Kecamatan Bram Itam be-lum
bisa diperbaiki sekarang ini.
Tugas yang memperbaikinya
adalah pihak Propinsi Jambi, kita
tidak punya wewenang hal ter-sebut,
namun kita hanya bisa me-ngamankan
sisa alat yang rusak
akibat tiangnya ambruk, “ujar
Endang.
Kondisi seperti ini sudah dila-porkan
ke Propinsi agar segera
dipercepat perbaikannya. “Diper-kirakan
pengerjaan yang diker-jakan
tersebut melalui dana
APBN, maka dari itu kita tidak
perbaikan, apabila ada perintah
dari atas akan diperbaiki baru kita
kerjakan, tambahnya.
Endang menambahkan, kami
juga sekarang ini hanya bisa
menunggu perbaikan dari Pro-pinsi,
dari pihak Kabupaten Dinas
Perhubungan hanya menunggu
kepastian dari pihak rekanan
Propinsi.(AF/END)
Dana Samisake Tanjab
Timur Diselewengkan?
Warga Keluhkan Jembatan Yang
Ambruk tak Kunjung Diperbaiki
MUARA SA-BAK,
(WN) -
Warga jalan
Batang Hari,
Rt.01, Keca-matan
Menda-hara,
Kabupa-ten
Tanjab Ti-mur
mengeluh
atas jembatan
yang ambruk
tak kunjung
d i p e r b a i k i
oleh pemerin-tah.
Jembatan
tersebut merupakan jalan akses
utama yang setiap harinya
dilalui warga yang ada disekitar.
Mahmud (40), warga setempat
menuturkan, kerusakan jem-batan
tersebut sangat disesalkan
karena jembatan yang ada me-rupakan
jalan akses utama yang
akan dilalui. “Sudah hampir
bertahun-tahun jalan tersebut
tak kunjung disentuh, seharus-nya
kondisi ini jangan dibiarkan
sebab didaerah kita ini daerah
dataran pantai.” Cetusnya
Menurutnya, pihaknya berha-rap
dengan keadaan seperti ini
dapat dilihat langsung oleh peme-rintah
apakah layak atau tidak
jembatan tersebut.”jelasnya
Hal senada juga dikatakan
Bujang (35) salah seorang pe-ngendara
yang melintas saat sapa
media ini mengatakan, jalan ini
merupakan jalan yang paling
utama setiap harinya dilalui, na-mun
sekararang ini semenjah
ambruk terpaksa jalan yang akan
dilalui memutar arah,”kami tidak
meminta lebih atau banyak dari
pemerintah, hanya yang kami
pinta dari pemerintah perbaikilah
jalan ini.”sebutnya.(FATAH)
Setelah Reformasi, Justru
SBY Orang yang Tidak
Berjasa Dalam Demokrasi
Pilkades Serentak Dilakukan
Seluruh Indonesia Tahun 2015
TANJUNG JABUNG BA-RAT,(
WN) - Pemilihan kepala
desa yang akan tertunda ditahun
2014 rencananya dilakukan
pada tahun 2015 nanti. Penun-daan
yang dilakukan tersebut
dengan adanya pemilihan pre-siden
yang dilakukan beberapa
bulan yang lalu, karena didalam
pemihan presiden warga negara
Indonesia harus fokus siap yang
akan dilakukan pencoblosan.
Kabag Pemdes Setda Tanjab
Barat Drs.Agus Makmum saat
di konfirmasikan Harian Warta
Nasional mengatakan, bahwa
penundaan ditahun 2014 renca-nakan
ditahun 2015, nanti akan
dilakukan pemilihan kepala
desa secara serentak seluruh
indonesia. “Kemungkinan pe-milihan
tersebut dilakukan
serentak juga kita menunggu
permentasi dari pusat, “ujarnya.
Dikatakannya,ditahun 2015 ini
menurutnya harus dilakukan se-rentak
hal tersebut sesuai dengan
UU baru, sedangkan pelaksana-annya
dilakukan secara berurutan
mulai dari peraturan pemerintah,
Mendagri dan permendagri.
“Peraturan Undang-Undang
No.06 tahun 2014 tentang desa
dan peraturan pemerintah sudah
kita lakukan, sedangkan untuk
penentuan pelaksanaannya pada
bulan berapa belum diketahui,
namun insak allah berkemung-kinan
rencananya ditahun 2015
akan digelar, “ungkap.
Lanjut dikatakannya, pihaknya
berencana akan melakukan
pembuatan Perda akan tetapi hal
tersebut hanya menunggu Per-mendagrinya
dulu. “Apabila per-mendagrinya
sudah keluar baru
kita akan atur kapan pelaksanaan
pilkadesnya.”cetusnya.(AF/END)
JAKARTA, (WN) –
Pengamat Politik dari
Lingkar Madani In-donesia,
Ray Rang-kuti,
menilai Presiden
SBY sama sekali ti-dak
berjasa dalam de-mokrasi
di Indonesia.
Namun, justru SBY
dimuliakan dalam
proses demokrasi.
“SBY dianggap ba-pak
paling demokra-si,
padahal dia tidak
berjasa dalam demo-krasi,”
kata Ray da-lam
diskusi politik di Cafe Deli,
Jakarta Pusat, Senin (6/10).
Ray mempertanyakan peran
SBY saat perjuangan menuju
reformasi pada 1998. Namun,
setelah reformasi, justru SBY
orang yang paling menikmati
demokrasi. Bahkan, SBY men-dapat
tujuh penghargaan kehor-matan
dari dunia internasional
yang di antaranya memberi
gelar Doctor Honoris Causa.
Menurutnya, SBY sangat keli-hatan
tidak mendukung demo-krasi
saat ada aksi walk out (WO)
Partai Demokrat dalam rapat pari-purna
pembahasan RUU Pilkada
di DPR. Setelah UU Pilkada di-sahkan,
SBY malah menerbitkan
Peraturan Pemerintah Pengganti
Undang-Undang (Perppu).
Menurutnya, Perppu tersebut
hanya pencitraan SBY di mata
masyarakat. Dia menilai SBY
main-main dengan demokrasi.
“Seolah-olah SBY tokoh de-mokrasi
di dunia, tapi dia tidak
punya keinginan kuat untuk
mempertahankan demokrasi
kita,” ujarnya.(WILSON)
SK Bupati Dibatalkan PTUN,
4 SMK Potong “Tumpeng”
PURWA-KARTA,-
(GM).- Per-juangan
ke-benaran
em-pat
sekolah
SMK rupa-nya
tidak si-a-
sia, mere-ka
akhirnya
menang telat
melawan
Bupati Pur-w
a k a r t a
Dedi Mul-yadi.
Untuk
itulah sekolah merayakan keme-nangan.
“Para SMK telah memo-tong
“Tumpung” sebagai ucapan
syukur atas Kemenangan,” ujar
para Kepala Sekolah saat ditemui
wartawan hari ini.
“Surat Keputusan (SK) Bupati
Purwakarta No. 421.5/Kep-
297-Disdikpora/2014 tentang
lara¨ngan menerima peserta
didik baru bagi sekolah tertentu
diputuskan Pengadilan Negeri
Tata Usa¨ha Bandung batal de-mi
hukum. SK itu sudah masuk
sampah dan tidak berguna lagi,
“ imbuh Kepala Sekolah Bintar.
Empat sekolah yang dimak-sud,
SMK Bina Taruna Pur-wakarta,
SMK Teknik Industri
Pur-wakarta, SMK Yayasan
Pendi¨dikan Bangsa Purwa-karta,
dan SMK Prabu Sakti 2
Purwakarta. Alasan Bupati
Purwakarta Dedi Mulyadi,
keempat SMK tersebut sering
melakukan tawuran.
Dalam persidangan di PTUN
Bandung, para penggugat
menghadirkan saksi ahli, yaitu
Prof. Dr. H.M. Mohammad
Surya (Guru Besar Psikologi
Pendidikan Universitas Pendi-dikan
Indonesia/-mantan Ketua
Umum PB PGRI) dan Prof. Dr.
H. Asep Warlan Yu¨suf, S.H.,
M.H. (Guru Besar Hu¨kum
Adminitrasi Negara dan Tata
Usaha Negara Unpar Bandung).
Dalam kesaksiannya, Moh.
Sur¨ya menerangkan, tindakan
Bupati Purwakarta dengan
me¨nerbitkan SK pelarangan
PPDB dilakukan dengan pen-dekatan
yang terlalu birokratis
kekuasaan, tanpa melihat ram-bu
atau etika pendidikan.
Sedangkan Asep Warlan me-ngatakan,
tindakan bupati dalam
menerbitkan SK Pelarangan
PPDB bagi SMK swasta tertentu,
tidak meng¨indahkan asas-asas
umum peme¨rintahan yang baik.
Terutama asas kecermatan,
kehati-hatian, kepastian hukum,
proporsionalitas, dan asas
persamaan, sebagimana diama-natkan
UU Sisdiknas.
Atas dasar tersebut, Majelis
Hakim PTUN Bandung akhir-nya
memutuskan SK Bupati
Purwakarta batal demi hukum
serta melanggar asas propor-sionalitas
dan asas persama-an.
Juga menghukum Bupati
Purwakarta untuk mencabut
SK tersebut serta membayar
biaya perkara sebesar Rp
5.700.000.(WT)
MAURASABAK, (WN) -
Minim tenaga Pegawai Negri
Sipil (PNS) yang ada di UPTD
Pendidikan Mendara Ilir mulai
dikeluhkan. Untuk tenaga PNS
yang ada di UPTD Pendidikan
tersebut hanya berjumlah enam
orang, diantaranya 3 orang
pengawas sekolah, 1 orang staf
kantor,1orang tenaga honor dan
Kepala UPTD pendidikan.
Ironisnya apabila sebagaian
PNS tidak ada dikantor, kantor
UPTD pendidikan tersebut
sepi akan pekerjanya hanya
yang tersisa staf dan honornya.
Kepala UPTD Pendidikan
Mendahara Ilir, Suparno.S pd
saat dikompermasi kemarin
membenarnya bahwa untuk
tenaga PNS yang ada belum
mencukupi. ,” Ya kita hanya
memiliki enam tenaga kerja di
UPTD,.”cetusnya.
Sedangkan untuk penam-bahan
tenaga honor pihaknya
tidak bisa melakukan penam-bahan,
sebab anggaran tenaga
honor tidak tidak ada dari
dinas Kabupaten. “Bagaimana
kita mau menambah untuk
satu orang saja yang ada di-kantor
gaji dilakukan dengan
cara inisaitif atau patungan
sesame pegawai, namun tahun
ini yang satu honor tersebut
akan dilakukan pencantuman
didalam anggaran nanti-nya.”
sebutnya.
Lanjut dikatakannya,dengan
kekurangan tenaga PNS
tersebut pihak berharap dapat
dilakukan penambahan oleh
dinas agar tugas diUPTD
pendidikan tidak menjadi
terhalang,”kita hanya berharap
saja danya penambahan tenaga
PNS.”jelasnya.(AF)
TANJUNG JABUNG TIMUR,
JAMBI, (WN) - Anggaran dana
Samisake dan Samudra tahun
2012 - 2013 di Kecamatan Men-dehara
Ilir, Kabupaten Tanjung
Jabung Timur, Provinsi Jambi
dalam program bedah rumah ya-ng
diduga anggaran tersebut disele-wengkan.
Anggaran tersebut dibe-rikan
Rp 8 juta setiap rumah.
Pantauan Harian Warta Nasio-nal,
bantuan samisake hanya di
berikan berupa bahan matrial
seperti, seng, papan, tongkat
kayu kelas 1 dan triplek GRC,
dari pihak suvlair, yang ironis
nya dari pantauan wartawan
WN bahan tersebut meng-habiskan
bahan triplek GRC 9
keping , seng 2 kodi, tongkat 20
batang yang kualitas nya bukan
terbaik, dengan menghabis kan
dana Rp. 3 juta rupiah.
Saat di konfirmasikan kepada
kantor camat mendahara mela-lui
Kasi TMD H.Bagalauk Ha-rahap
mengatakan, anggaran
samisake dan samudra di desa
kami sudah selesai dan tidak
bermasalah, namun untuk pem-belian
bahan matrial nya dise-rahkan
kepada pihak suflyeir.
Saya selaku kasi TMD di keca-matan
mendehara ilir sudah me-mantau
kelokasi bahwa peker-jaan
tersebut sudah cukup layak
di huni, ungkap nya.(AF/END)
Korupsi Bansos, Koordinator
LSM Dituntut 20 Tahun Penjara
BANDUNG, (WN) - Koordinator lembaga swadaya ma-syarakat
(LSM) Aliansi Wirausaha Muda, Entik Musafik,
terancam dipidana 20 tahun penjara. Entik diduga terlibat
dalam kasus dugaan korupsi bantuan sosial APBD Kota
Bandung, senilai Rp 8,1 miliar.
Jaksa Penuntut Umum (JPU) yang dipimpin Rinaldi
Umar menyatakan jika Entik Musafik melanggar Pasal
2 dan Pasal 3 UU Nomor 30 tahun 1999 sebagaimana
yang telah diubah dalam UU No 20 tahun 2001 tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
Dalam dakwaannya, Rinaldi menceritakan kronologis
awal penyelewengan dana hibah atau bansos tersebut.
Saat itu Pemkot Bandung mengalokasikan anggaran
untuk hibah bansos tahun 2012 sebesar Rp435 miliar
dengan realisasi Rp408 miliar dan 2.026 penerima.
Menurutnya, saat itu Entik dan Destira mengumpulkan istri,
orang tua, dan teman-temannya untuk membuat LSM Aliansi
Wirausaha Muda. Dalam sejarahnya, LSM itu disebutkan
sudah berdiri 2008. Itu dilakukannya, agar terdakwa bisa
mendapatkan dana hibah dari Pemkot Bandung.
Setelah syarat dan ketentuan untuk mendapatkan dana hibah
terpenuhi, terdakwa pun kemudian mengajukan permohonan
kepada Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
(DPKAD) yang saat itu dipimpin oleh Hery Nurhayat (ter-vonis
kasus suap bansos). “LSM Aliansi Wirausaha Muda
pun akhirnya menerima dana hibah sebesar Rp250 juta sesuai
yang ada dalam dokumen DPKAD. Walapun tanpa diteliti
dan bertatap muka dengan penerimanya,” ujar Rinaldi Umar
dalam sidang di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor),
Bandung, Rabu (8/10/2014).
Bahkan, lanjut Rinaldi, dari hasil evaluasi dan verifikasi
sebenarnya LSM Aliansi Muda tidak masuk dalam re-komendasi
penerima dana hibah. Bahkan, dalam akta notaris
pun tidak ditemukan mengenai pendirian LSM Aliansi Wi-rausaha
Muda yang disebut berdiri pada 2008 tersebut.
Tidak hanya itu, akal-akalan Entik untuk mendapatkan dana
hibah pun dilakukannya dengan mencatut sejumlah orang
dan mengkoordinir penerimaan dana hibah bagi beberapa Lsm
fiktif lainnya. “Ada 39 pemohon yang terdiri dari 38 LSM dan
satu koperasi yang diakomodir oleh terdakwa,” kata dia.
Dalam pemeriksaan, diketahui orang yang tercatat sebagai
pemohon hibah ternyata tidak pernah mengajukan permo-honan.
Selain itu, LSM yang diajukan kebanyakan tidak ter-verifikasi
dan tidak mendapat rekomendasi dari dinas terkait
karena tidak layak dan tidak terdaftar di Kesbanglinmas.
Setelah dana hibah untuk LSM itu cair, akhirnya mereka
yang menjadi ketua LSM menyerahkan uang pencairan dana
kepada Entik dan Destria di bank yang berada di Tamansari,
Wastukencana dan Braga. Kerugian penyaluran hibah pada
LSM tersebut mencapai Rp 8,1 miliar.(TIM/MT)