SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  12
Télécharger pour lire hors ligne
Edisi 27/Th XIII/ 12 - 26 Oktober 2014 Email: wartanasional@rocketmail.com Harga Eceran : Rp 5.500,- (Luar Jabotabek Ditambah Ongkos Kirim) 
Bukan Hanya Kopral, Jenderal-pun Harus Ditangkap 
>>BACA SELENGKAPNYA HAL 11 
Nazar-Anas Berkolaborasi Bongkar Korupsi Ibas 
Tak Ada IMB, Warga 
Teriak “Bongkar” 
Proyek Carrefour 
BANDUNG, (WN) - Pembangunan proyek 
Transmart (Carrefour) terus ditentang berbagai 
kalangan masyarakat termasuk warga sekitar 
Kelurahan Palasari, Kecamatan Cibiru, Kota 
Bandung. Mereka menuntut Pemerintah Kota 
Bandung untuk segera membongkar proyek 
tersebut karena pemiliknya segaja belum 
mengantongi izin mendirikan bangunan (IMB). 
Abdul, warga setempat terekam sambil 
berteriak kata, “bongkar, bongkar, di sekitar 
proyek sangat menyayangkan sikap Pemkot 
Bandung yang tidak berani menindak 
Carrefur. “Pemerintah kita itu bencong, 
mereka beraninya cuma sama rakyat kecil 
kayak saya ini, kalau sama pengusaha kaya 
seperti carrefur, mana berani walikota nya, 
pengusaha punya uang banyak, semuanya 
bisa dibeli,” ujar geram kepada Harian 
Warta Nasional, Sabtu, (11/10). 
Hal yang sama juga disampaikan Tia, (40), 
sudah dilarang ramai ramai sama warga 
supaya pengerjaan proyek dihentikan, namun 
pihak pemilik tidak sedikitpun mengindahkan 
larangan warga tersebut. Lihat saja, pe-ngerjaan 
proyek tetap berlangsung, begitu 
juga kendaraan berat keluar masuk lokasi 
tersebut, debu tanah berterbangan kemana 
mana, mereka sibuk melakukan pemasangan 
tiang pancang, tanpa mengindahkan pende-ritaan 
warga disini, ujarnya. 
Sementara pihak dari Kecamatan Cibiru, 
Kota Bandung juga sudah mendegar 
keluhan warga hingga meminta agar 
proyek tersebut dihentikan sebelum izin 
diterima pelaksana proyek.”“Bersama 
warga, pegawai Trantib sudah mendatangi 
mereka dan meminta supaya proyek 
dihentikan, namun sampai hari ini, mereka 
>>BACA SELENGKAPNYA HAL 11 
“Yang Mau Ketemu Saya, 20 
Oktober ke Monas Saja” 
Kekayaan Ketua DPR 
Setya Belum Diusut 
JAKARTA, (WN) – Berdasarkan dari La-poran 
Harta dan Kekayaan Penyelenggara 
Negara (LHKPN) di Komisi Pemberanta-san 
Korupsi (KPK) yang tercatat pada 2010. 
Daftar kekayaaan Setya Novanto Ketua 
DPR RI 2014-2019 ini terbilang fantastis. 
Terakhir kali Bendahara Umum Partai 
Golkar itu melaporkan LHKPN ke KPK 
adalah 4 tahun silam. Namun setelah-nya, 
Setya Novanto tidak pernah mem-berikan 
LHKPN lagi ke KPK. Termasuk 
JAKARTA, (WN) – Ratusan ribu relawan siap 
pasang badan demi lancarnya pelantikan 
presiden dan wakil presiden terpilih, Joko Widodo 
(Jokowi) dan Jusuf Kalla (JK), pada tanggal 20 
Oktober 2014 mendatang, di pelantaran 
Monumen Nasional (Monas), Jakarta. >>BACA SELENGKAPNYA HAL 11 
ketika terpilih sebagai Ketua DPR RI 
yang baru untuk masa 5 tahun berikutnya. 
Dikutip dari laman acch.kpk.go.id, dalam laporan LHKPN 
Setya Novanto pada 14 Mei 2010, tercatat kekayaan Setya 
Novanto mencapai Rp 73,3 miliar. Jumlah itu merupakan 
perolehan kekayaannya dalam kurun 2001-2009. Dalam kurun 
2001-2009 tersebut, jumlah kekayaan Setya Novanto mengalami 
>>BACA SELENGKAPNYA HAL 11 
MENJAMIN KENYAMANAN & KERAHASIAAN USAHA ANDA BERSAMA BIRO JASA 
HARIAN WARTA NASIONAL DIDUKUNG PROFESSIONAL DI BIDANG ACCOUNTING DAN PERPAJAKAN 
Menawarkan jasa service accounting: 
1. JASA PEMBUKUAN 
- Laporan Keuangan Interen & Fiskal / Pajak. 
- Bekerja sama dengan auditor, dalam kasus rekening Perseroan diaudit oleh Akuntan Publik perusahaan. 
2. JASA ADMINISTRSI PAJAK 
- Perhitungan pajak karyawan bulanan. - Penyusunan dan penyampaian Surat Pemberitahuan Bulanan, yang terdiri 
dari Pajak Penghasilan pasal 21 (pajak karyawan), PPh pasal 25 (pajak penghasilan badan), PPh Pasal 23/26, dan 
pasal 4 (2). Persiapan Pemotongan Bukti Pajak bagi karyawan (Formulir 1721-A1). - Melakukan rekonsiliasi fiskal 
dan penyesuaian (jika ada) untuk tujuan mempersiapkan kembali tahunan PPh Badan. 
- Penyusunan dan penyampaian Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak, yang terdiri dari Pajak Penghasilan pasal 21 
(perhitungan tahunan akhir Desember) dan Pajak Penghasilan Badan. 
3. PENGURUSAN PERIZINAN USAHA 
- NPWP Badan Usaha & NPWP Orang Pribadi 
- Domisili Usaha, SIUP, TDP, PKP dan lain lain 
Hubungi Redaksi HARIAN WARTA NASIONAL, Alamat : Perkantoran Pulomas Blok 6 no 15, 
Jl Perintis Kemerdekaan, Jakarta Timur, Nomor HP : 082125582006, 
Email : harianwartanasional@yahoo.co.id/ wartanasional@rocketmail.com 
Dugaan Korupsi Dana Hibah Tahun 2011-2012-2013 
KPK Sebut Kasus 
Korupsi Haji Menggurita 
JAKARTA, (WN) - Komisi Pem-berantasan 
Korupsi (KPK) belum 
menahan mantan Menteri Agama 
Suryadharma Ali atas dugaan korupsi 
penyelenggaraan haji. Menurut Wakil 
Ketua KPK Busyro Muqoddas, kasus 
dugaan korupsi itu amat kompleks. 
“Menggurita dari sistem, oknum, dan 
jaringannya,” ujarnya melalui pesan 
singkat, Jumat, 10 Oktober 2014. 
Menurut Busyro, kasus yang menjerat 
Suryadharma sudah terjadi sejak lama. Jumlah proyek banyak 
dan nilainya sangat besar. Oleh sebab itu, KPK belum bisa 
menahan Suryadharma sebelum kasus ini terungkap lebih jelas. 
KPK, kata Busyro, juga terkendala lokus atau tempat 
pelaksanaan ibadah haji di Arab Saudi. “Sebagian kendala itu 
SERANG, (WN) - Ketua LSM KA-RAT 
Banten (Kajian Realita Banten), 
Adung Hermawan, bersihkeras 
menanyakan mekanisme proses dana 
hibah pada tahun 2013, disaat kepe-mimpinan 
Irfan Santoso. Masalahnya 
saat Mashuri menjabat beliau tidak 
menandatangani bantuan dana hibah. 
Kini disaat kepemimpinan Irfan 
Santoso, banyak kejanggalan yang 
ditandatangani oleh Irfan Santoso 
pada bantuan dana hibah pada ta-hun 
2013 untuk para lembaga yang 
tidak jelas peruntukannya. Pada 
tahun tahun sebelumnya yaitu 
tahun 2011-2012 sudah terbukti 
banyak masalah dan pejabatnya 
banyak yang di 
kerangkeng 
(dipenjara), 
ungkap Adung 
saat diwawan-carai 
Harian 
Warta Nasional, 
Rabu (8/10/14). 
Adung me-negaskan, 
da-lam 
hal ini ak-an 
mengadukannya ke Komisi 
Pemberantasan Korupsi (KPK), 
jangan hanya Kopralnya aja yang 
di tangkap, jenderalnya pun harus 
ditangkap, tegas Adung. 
Diketahui pada tahun 2012, Sekretaris 
Daerah (Sekda) Banten Muhadi 
(Mantan-Sekda-red) adalah Ketua Tim 
Dana Hibah yang di sebut Jenderal dari 
si Kopral selaku pengelola dana hibah, 
>>BACA SELENGKAPNYA HAL 11 
JAKARTA, (WN) - Perselisihan an-tara 
mantan Bendahara Umum Partai 
Demokrat Muhammad Nazaruddin 
dengan mantan Ketua Umum Partai 
Demokrat Anas Urbaningrum rupanya 
sudah mereda. Keduanya bakal ‘berko-laborasi’ 
untuk mengungkap dugaan 
penerimaan uang yang dilakukan Edhi 
Baskoro “Ibas” Yudhoyono selaku 
Sekretaris Jenderal Partai Demokrat. 
“Nanti Mas Anas mau juga 
membantu menjelaskan. Ya ini kan 
posisinya ada ketua umum, sekjen, 
ada bendum, ada proyeknya yang 
dikumpulkan,” kata Nazar saat hen-dak 
diperiksa di Gedung KPK, 
Jalan HR Rasuna Said, Jakarta 
Selatan, Jumat (20/10/2014). 
Menurut Nazar, mereka berdua siap 
membantu KPK meng-ungkap 
dugaan korupsi 
yang dilakukan Ketua 
Fraksi Partai Demokrat 
itu. Nazar pun menyebut, 
bukan tanpa bukti dia 
bilang Anas mau mem-bantu. 
“Waktu jadi DPR, 
dia jadi Sekjen. Saya jadi 
Bendahara Umum. Jadi 
gini, nanti juga Mas Anas 
tahu, Mas Ibas tahu, se-muanya 
itu sama-sama,” sebut Nazar. 
Nazar mengaku kesemua kete-rangan 
akan dibeberkan kepada 
penyidik. “Nanti saya jelaskan. 
Nanti dijelaskan secara detail,” 
tegas Nazar. Berulangkali Nazar 
menuding Ibas kecipratan duit. 
Kemarin, terpidana itu kembali me-ngaku 
telah memberi bukti aliran 
uang US$ 450 ribu untuk Ibas, anak 
Presiden Susilo Bambang Yudho-yono 
kepada Komisi Pemberan- 
Konser Pesta Rakyat 
PRESIDEN terpilih Jokowi me-nyarankan 
pendukungnya untuk 
datang ke Pesta Rakyat di Monas.– 
“Kalau mau ketemu saya, datang 
saja ke Monas pada tanggal 20 
Oktober, disana akan digelar acara 
Pesta Rakyat melalui Konser Salam 
Dua Jari. Ya, itulah baru namanya 
kegembiraan politik,” ujar Jokowi. 
Sebelumnya ‘Pesta Rakyat’ awalnya 
akan digelar di DPR. Ribuan pendu-kung 
Jokowi-JK ingin merayakan 
pelantikan RI I dan RI 2 itu. Para 
relawan dari Jakarta maupun luar kota 
ini berjanji acara ini berlangsung 
damai dan tanpa kekerasan. Selan-jutnya 
Jokowi-JK akan diarak dari 
Gedung DPR hingga ke Monas untuk 
konser musik bersama Slank. 
Suami Iriana ini sudah tahu tentang 
rencana pendukungnya. Akhirnya 
Jokowi meminta agar perayaan 
dipusatkan di Monas, bukan DPR. 
Jokowi menyambut baik keinginan 
rakyatnya untuk bertemu dengannya 
di acara perayaan tersebut. 
Sementara Grup Band Slank 
beserta sejumlah musisi yang ter-gabung 
dalam Revolusi Harmoni 
mengajak semua orang untuk terlibat 
dalam acara itu. Personel Slank, 
Abdee Negara mengatakan, “Kita 
akan bikin acara-acara, bentuknya 
konser. Semacam syukuran rakyat 
atas pelantikan Jokowi-JK pada 20 
Oktober,” kata Abdee di Jakarta. 
“Jokowi-JK kan dipilih oleh rakyat, 
rakyat yang akan mengantar dia dari 
DPR sebagai simbol ke istana. Dan 
pada 20 itu akan jadi momen 
bangkitnya Indonesia,” ucapnya. 
Dalam pesta rakyat itu, para musisi, 
termasuk Slank dan Oppie Anda-resta, 
bakal membawakan lagu 
khusus yang diciptakan musisi 
Revolusi Harmoni. Menurut Abdee, 
lagu bertema persatuan Indonesia 
tersebut dipersembahkan untuk In-donesia 
baru. 
Abdee mengakui keterlibatannya 
dalam mendukung Jokowi-JK 
sebagai upaya memberikan sema-ngat 
untuk perubahan Indonesia. 
Sebagai seniman yang punya ke-mampuan 
berkarya, ia ingin 
memberi simbol semangat dalam 
pemerintahan baru dan menjadi titik 
tolok majunya Indonesia ke depan. 
Menurutnya, Jokowi serta tim kabinet 
tidak mungkin bisa melakukan 
perubahan tanpa melibatkan rakyat. Ke-terlibatan 
rakyat tersebut perlu simbol 
semangat dari para seniman salah 
satunya melalui lagu. “Itu kontribusi 
kita sebagai seniman, kontribusi kita 
mengajak orang untuk mengajak orang, 
“Ayo bersama-sama membangun Indo-nesia’,” 
ujarnya. 
MPR LANTIK PRESIDEN 
DAN WAKIL PRESIDEN 
Pelantikan Presiden Joko Widodo 
dan Wakil Presiden Jusuf Kalla 
sudah dipersiapkan para pimpinan 
MPR, yang akan diselenggarakan 20 
Oktober 2014 di Gedung Nusantara,
EDITORIAL 
2 Edisi 27/Th XIII/ 12 - 26 Oktober 2014 
Menanti Gerakan Sosial Anti Korupsi 
Ala KPK, Jokowi dan Ahok 
Usai dilantik, Joko Widodo (Jokowi) sebagai Presiden 
Republik Indonesia dan Basuki Tjahaja Purnama alias 
Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta diharapkan akan 
lebih kompak dan berkomitmen bersama Ketua Komisi 
Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad, 
memperkuat dan mengakselerasi Pencegahan dan 
Pemberantasan Korupsi (PPK) di tanah air. 
Oleh : Rekson H.Pasaribu 
Pemred Harian Warta Nasional 
SAAT ini problem korupsi kita dalam dan 
kompleks. Legislasi, kebijakan, anggaran, 
pemilihan wakil rakyat, pemilihan kepala 
daerah, dan penunjukan atau pengangka-tan 
pejabat dari pusat sampai daerah sudah 
lama dibajak politisi dan pebisnis hingga 
merugikan kepentingan publik. 
Demikian juga penegakan hukum dari 
penyelidikan, penyidikan, pengadilan, 
sampai lembaga pemasyarakatan telah ba-nyak 
diselewengkan. Skandal Akil-gate di 
Mahkamah Konstitusi menunjukkan beta-pa 
akut problem penegakan hukum kita. 
Rakyat berharap, barangkali dengan 
dilantiknya Jokowi sebagai Presiden dan 
Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta, 
dibantu Ketua KPK Abraham Samad, 
problem bangsa ini pasti bisa diatasi 
melalui”gerakan sosial anti korupsi “. 
“Ketiga pemimpin bangsa ini diharap-kan 
dapat segera membenahi persoalan 
institusi pengadilan yang bebas dan 
mandiri, pergantian pemerintah secara 
tertib dan teratur, partai politik oposisi 
yang kuat dan efektif, institusi media 
yang bebas dan mandiri, serta gerakan 
sosial anti korupsi yang kuat dan efektif”. 
Korupsi di lembaga peradilan dapat di-kurangi 
dengan keputusan Jokowi me-ngangkat 
kepala Polri dan Jaksa Agung 
baru yang memiliki kepemimpinan, 
profesionalisme, integritas, dan komitmen 
kuat mencegah dan memberantas korupsi. 
Kepada Kapolri dan Jaksa Agung baru, 
Jokowi bisa memerintahkan membentuk 
unit gugus tugas khusus yang berwenang 
mencegah dan memberantas korupsi di 
luar dan di tubuh kepolisian/kejaksaan. 
Meski KPK bukan bawahan presiden, 
Jokowi bisa mengorkestrasi desain 
kemitraan dan sinergi baru antara 
kejaksaan, kepolisian, dan KPK dalam 
mencegah dan memberantas korupsi. 
GERAKAN SOSIAL ANTI 
KORUPSI 
Gerakan sosial anti korupsi merupa-kan 
tindakan kolektif yangmeminjam 
istilah pemilu terstruktur, sistematis, dan 
masif guna mendorong perubahan dari 
masyarakat koruptif ke masyarakat anti 
koruptif. Dengan definisi itu, gerakan 
anti korupsi kita saat ini jangankan kuat 
dan efektif, mewujud sebagai gerakan 
sosial saja belum apalagi terstruktur, sis-tematis, 
dan masif. 
Ciri sekaligus kelemahan gerakan anti 
korupsi sekarang ini: (1) elitis dan hanya 
melibatkan segelintir orang; (2) pen-dekatannya 
proyek, bukan program 
sehingga begitu proyek selesai, habislah 
semangat dan sumber daya mencegah 
dan memberantas korupsi; (3) secara 
finansial, organisasi masyarakat sipil sa-ngat 
bergantung pada hibah lembaga do-nor 
yang biasanya dari luar negeri se-hingga 
habis dana hibah, habislah etos dan 
epos kepahlawanan berantas korupsi itu; 
(4) secara manajerial, advokasi anti 
korupsi tak terorganisasi dengan baik, 
sporadis, tersebar, kecil-kecil, dan ber-gerak 
sendiri-sendiri; (5) rasa kepe-milikan 
terhadap upaya PPK rendah, 
hanya segelintir yang risau dan hirau 
kalau upaya PPK melempem; dan (6) 
karena semua itu, keberlanjutan upaya 
PPK tak terjamin. 
Ciri dan karakteritisk itu harus ditrans-formasikan 
sehingga upaya PPK (1) 
berbasis masyarakat, organisasi, dan 
profesi seluas mungkin; (2) pendekatan-nya 
lebih sistemik dan programatik; (3) 
mobilisasi dan penggunaan sumber daya 
lokal; (4) lebih terorganisasi dan terkelola 
dengan baik sehingga upaya PPK itu 
seperti orkestra filharmonis; (5) rasa 
kepemilikan terhadap upaya PPK harus 
seluas mungkin kelompok masyarakat, 
organisasi, dan profesi; dan (6) upaya 
PPK harus terus berkelanjutan melampau 
batas usia rezim pemerintahan. 
Ada banyak kerja politik, kebudayaan, 
dan pendidikan yang harus dilakukan 
untuk transformasi itu, seperti mendorong 
lahirnya UU dan peraturan pembuktian 
terbalik, penghapusan rezim sekretif, 
pengembangan kapasitas masyarakat, 
pengorganisasian dan pengembangan 
jaringan kerja, kampanye anti korupsi, 
dekonstruksi dan rekonstruksi nilai yang 
mendukung anti korupsi, penggalangan 
dan pengelolaan sumber daya, peng-gabungan 
kerja advokasi media arus 
utama dan media virtual. 
Untuk mengerjakan semua itu, kita tidak 
berangkat dari nol. Elemen dan keadaan 
yang mendukung gerakan sosial anti 
korupsi sudah ada, tinggal mengorkestrasi 
hingga lebih terstruktur, sistematis, dan 
masif. Tipe relawan macam apa yang 
dibutuhkan kerja tersebut? 
Kita butuh relawan brain intensive. Mer-eka 
proaktif dan kreatif mencari dan men-definisikan 
peran yang mereka mainkan. 
Mereka berinisiatif, bergerak, memobilisasi 
sumber daya, dan mengelolanya sendiri. 
Lihatlah kesuksesan fenomenal yang 
dicapai Ainun Najib dkk dalam me-ngembangkan 
kawalpemilu.org. Ia tidak 
hanya mengembangkan inisiatif dengan 
hemat biaya dan berdampak tinggi, 
tetapi juga memberikan contoh baik 
mengelola 700 relawan secara virtual. 
Tanpa disuruh siapa pun, mereka 
sekarang bergerak lagi mengembangkan 
kawalpilkada.org. 
Benarlah pernyataan Band Slank, 
salah satu kelompok relawan dan 
pendukung kuat Jokowi, bahwa mereka 
tidak hanya mengambil jarak, tetapi 
juga akan mengontrol dan mengkritik 
bila Jokowi menjadi presiden.(**) 
Forum Diskusi Wartawan Banten 
Audensi Bersama Kapolda 
BANTEN, (WN) - Dalam agenda ke-giatan 
Forum Diskusi Wartawan Pro-vinsi 
Banten (FDWPB) adalah dengan 
melakukan audensi dengan Kapolda 
Banten, Brigjen. Pol. M. Zulkarnain 
MM.MH diruang kerjanya Selasa. 
Kedatangan FDWPB ini disambut 
hangat Kapolda Banten. Pertemuan ini 
merupakan agenda yang diprioritsakan 
oleh FDWPB. Dalam pertemuan ini 
Zulkaida sebagai Ketua FDWPB 
berharap agar Polda Banten tetap fokus 
dalam tupoksinya sebagai pengayom 
dan pelindung masyarakat. 
Zulkaida mengatakan, diharapkan 
Kapolda harus konsisten dalam pene-gakan 
supremasi hukum, khususnya di 
wilayah Banten, dan jangan sampai ada 
wacana Polda Banten ini mandul dalam 
penanganan korupsi, dan kasus-kasus 
yang melanggar hukum lain nya. 
Karena bagaimanapun Polda Banten 
harus menjadi ujung tombak di 
lapangan dalam penegakan supremasi 
hukum. Ini sebagai efek jera bagi para 
korupsi, baik di lingkungan Pemerintah 
Daerah maupun intansi lain nya. 
Nazaruddin: Ibas Terima 
Duit Korupsi Wisma Atlet 
JAKARTA, (WN) – Bekas Bendahara 
Umum Partai Demokrat, Muhammad 
Nazaruddin, mengatakan Edhie Bas-koro 
Yudhoyono alias Ibas, anak 
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, 
menerima US$ 450 ribu dari PT Duta 
Graha Indah, perusahaan milik Nazar. 
Sebelumnya, PT Duta Graha Indah 
berhasil memenangi tender proyek pem-bangunan 
Wisma Atlet, Jakabaring, Palem-bang, 
Sumatera Selatan. “Uang dari proyek 
Wisma Atlet itu diserahkan ke Mas Ibas di 
Kempinski sebanyak US$ 450 ribu,” kata 
Nazar di gedung Komisi Pemberantasan 
Korupsi, Jakarta, Rabu, 8 Oktober 2014. 
Selain dugaan duit suap dari proyek 
Wisma Atlet, Nazar juga menyebut Ibas 
menerima duit dari Grup Permai, pe-rusahaannya, 
sebesar US$ 200 ribu. 
“Diserahkan ke Mas Ibas di ruangannya 
di Dewan Perwakilan Rakyat,” ujar Nazar. 
Soal duit US$ 200 ribu itu pernah dia 
katakan di muka persidangan, ketika 
Nazar menjadi saksi dalam perkara 
dugaan korupsi dalam proyek Hambalang 
dengan terdakwa bekas kolega Nazar di 
Demokrat, Anas Urbaningrum, yang juga 
eks Ketua Umum Demokrat. 
Nazar diperiksa selama hampir 11 jam. Dia 
mengaku ditanya banyak hal ihwal aliran 
duit Wisma Atlet. Nazar bercerita, awalnya 
perusahaan miliknya gagal mendapatkan 
proyek Hambalang. “Makanya kemudian 
dapatnya proyek Wisma Atlet yang nilainya 
hampir Rp 20 miliar,” katanya.(WILSON) 
Perlu dilakukan juga terhadap para pe-laku- 
pelaku pencurian uang negara di wi-layah 
Banten ini dan juga mafia BBM il-legal 
juga harus dibasmi, ungkap Zulkaida 
Kapolda Banten sangat berterima kasih 
dengan adanya audensi ini bersama 
FDWPB, dan kami juga ucapkan terima 
kasih atas informasi-informasi yang 
diberikan. Tapi yang jelas, semua pena-nganan 
masalah korupsi maupun penga-nganan 
mafia BBM harus tetap mengacu 
pada protap dan aturan yang berlaku. 
Kami pun minta dukungan dari teman-teman 
pers, khususnya dari FDWPB 
atas dukungan, kalau tanpa Pers, kami 
ibarat sayur tanpa garam dalam bekerja. 
Dukungan dan informasi dari berbagai 
media begitu sangat penting, dan saya 
berharap bagi kalangan pers yang ada 
di Banten mendukung program yang 
sudah kami kerjakan. Ungkapnya. 
Dalam pertemuan ini juga dihadiri 
Dir.Intel Kombes. Pol. Eko, Kabid 
Humas AKBP. Ermayadi, penasehat 
Forum Diskusi Wartawan Provinsi 
Banten AM. Siagian Bsc, Wakil Ketua 
Forum Drs. Reymon Sinaga.(NENG) 
Tersangka Dalang Demo 
Rusuh FPI Buron 
JAKARTA, (WN)– Kepolisian 
Daerah Metro Jaya menetapkan 
Sekretaris Jenderal Dewan 
Pengurus Daerah Front Pembela 
Islam (FPI) DKI Jakarta Novel 
Bamu’min sebagai buron. Dia 
merupakan penanggung jawab 
demonstrasi anti-Ahok (Wakil 
Gubernur DKI Jakarta Basuki 
Tjahaja Purnama) yang berujung 
anarkis pada Jumat, 3 Oktober 2014. 
“Kami masih mencari dia dengan 
status buron,” kata juru bicara Polda 
Metro Jaya Komisaris Besar Rik-wanto 
pada Ahad, 5 Oktober 2014. 
Menurut dia, polisi telah membentuk 
tim khusus untuk mencari Novel yang 
sudah berstatus tersangka. 
Rikwanto menuturkan Novel dan satu 
orang lagi yaitu Shahabudin Anggawi 
merupakan otak dari demonstrasi yang 
sudah diset untuk ricuh tersebut. 
Indikasinya kuat, pendemo sudah 
membawa senjata, batu, bahkan kotoran 
kerbau dalam aksi tersebut. 
Menurut dia, sudah ada 21 orang 
yang ditetapkan sebagai tersangka dan 
ditahan di Polda Metro Jaya. Dari para 
pesakitan tersebut, empat orang masih 
di bawah umur sehingga dipulangkan 
dan dikenakan wajib lapor. 
Rikwanto mengatakan mereka dijerat 
dengan pasal berlapis kekerasan, pe-nyerangan 
terhadap aparat, dan kepe-milikan 
senjata. Ancaman hukumannya 
lima tahun penjara. Akibatnya 16 orang 
petugas polisi terluka akibat lemparan 
batu dan sabetan benda tajam.(TR) 
KEPALA PERWAKILAN/ BIRO 
DKI JAKARTA/ POLDA METROJAYA : Wilson, Novtenio. JAKARTA PUSAT: JAKARTA BARAT : Edward, JAKARTA UTARA: Gugun Gumilar, JAKARTA 
TIMUR : P.Hutajulu, JAKARTA SELATAN: Drs. Tubagus Taufik, KEPALA PERWAKILAN JAWA BARAT: Harjo S.P, KOORDINATOR : Herbet Marbun SH, ANGGOTA 
BOKS REDAKSI 
HARIAN WARTA NASIONAL 
DITERBITKAN OLEH 
PT. NASIONAL TRITUNGGAL 
JAYAUTAMA 
NPWP : 31.769.303.4-407.000 
BERDASARKAN UU PERS NO 40/1999 
KONSULTAN HUKUM 
LBH-LSM “INFASI” 
DIREKTUR UTAMA/ PEMIMPIN 
REDAKSI 
Rekson H. Pasaribu 
WAKIL PEMIMPIN UMUM 
Ir. Zoel Hunter Panjaitan 
WAKIL PEMIMPIN REDAKSI 
Bernadi Widiarjo Hutabarat 
DEWAN REDAKSI 
Ir. Jamangalap Simanullang 
Rekson H. Pasaribu 
PIMPINAN PERUSAHAAN 
Harjo SP 
WAKIL PIMPINAN PERUSAHAAN 
Freddy Hutajulu 
REDAKTUR PELAKSANA 
Rademan 
REDAKTUR 
Suryanto 
SEKRETARIS REDAKSI 
Sylviah 
LAYOUT/ARTISTIK 
Umaryadi 
PEMBINA 
Ir. Ian FJM Sihombing 
PENASEHAT HUKUM 
Mart Lumumba Malau,SH 
STAF REDAKSI 
M.Wilson Pasaribu, Edward PS, Ester H, 
Budi Setiawan, Ferdinand, Dede Silvia, Atin 
AR, Rizki Desiyanti, Rafiqa Zubaida, Wuri 
Handayani, Abdullah, MM, Parlindungan, 
Borneo Daurie Noor, Muhammad Nur, 
Parlindungan Pasaribu 
ALAMAT REDAKSI 
Jalan Raya Perintis Kemerdekaan, No 34, 
RT 01/RW 06, Kelurahan Kelapa Gading 
Timur, Jakarta Timur, 13260. 
Telp/Fax: HP 082125582006, 
WEBSITE 
www.harianwartanasional.com 
E-MAIL 
wartanasional@rocketmail.com 
harianwartanasional@yahoo.co.id 
REKENING BANK BCA 
NO: 8710006921 
A/N : (Sylviah Hutajulu) 
PERCETAKAN 
PT. Temprina Printing 
(Isi Diluar Tanggungjawab Percetakan) 
: Pantun, Anang Sujatko, Wawan Hermawan, T.Lumban Raja, Karyaman Harahap, D. Jogi Nainggolan, Ribert Simamora, Rinto Sihombing, Sahala Simangunsong, POLDA JAWA BARAT : Delimar Sitorus, CIMAHI : CIANJUR : 
INDRAMAYU : Nunuh Nugraha, Irman N.F, KABUPATEN CIAMIS : KOTA BANDUNG : Herbet Nababan, Delimar Sitorus, KABUPATEN BANDUNG : Habeahan, Juang Sagala, KABUPATEN BANDUNG BARAT : CIAMIS : 
Eri Supena, INDRAMAYU: BANJAR : GARUT : KOTA TASIKMALAYA/ KABUPATEN TASIKMALAYA : SUMEDANG : CIREBON : KUNINGAN : PANGANDARAN :Susanti, SUBANG : Imanudin, PURWAKARTA : Rekson 
Pasaribu, KARAWANG : Pariston Purba, Ajis L.Tobing, Ramlan Naibaho, Lambok Purba, KEPALA BIRO KOTA/KAB BEKASI : Rademan KOTA BEKASI : M.Sahir, KABUPATEN BEKASI: Ir. Ruben Silitonga, M. Marbun, Abdul 
Rachman, Herwinson, BOGOR : DEPOK : David Malau, KEPALA PERWAKILAN BANTEN: Nazip, ANGGOTA : Deasy Soesilawati, Alirahman Oman, Hasan Firdaus, Holil, LEBAK : PANDEGLANG: SERANG : BIRO 
KABUPATEN TANGERANG : Panggondian Panggabean, KEPALA BIRO KOTA TANGERANG: Ramlan Pasaribu, Hendrik Togatorop, Farelly Simangunsong, KOTA CILEGON: KOTA SERANG : KOTA TANGERANG SELATAN: 
BANJARNEGARA : BANYUMAS : BATANG : BLORA: BOYOLALI: PEKALONGAN: BREBES: DEMAK: GROBOGA:TEGAL: JEPARA: KARANGANYAR :KEBUMEN : KENDAL: KUDUS: PEMALANG : PURBALINGGA 
: PURWOREJO: SRAGEN: SUKOHARJO : TEGAL : TEMANGGUNG : WONOGIRI : WONOSOBO: MAGELANG: PEKALONGAN : SEMARANG: Arief Setiawan, CILACAP : Rudianto, Kamsi Gautama, MOJOKERTO : 
Slamet Djoko Ismono, BANYUMAS : Sigit, PURBALINGGA: Edward PS PROBOLINGGO: LUMAJANG: Achmad, PASURUAN: Anton RA, SITUBONDO: Totok, MADURA : PEKANBARU: Pasaribu, MUARA ENIM : SIAK 
: , PELALAWAN : Yanti, KEPALA PERWAKILAN SUMATERA UTARA: P.Harry Silaen SH, ANGGOTA : Januar Pohan, Indra Hasibuan, HUMBANGHASUNDUTAN : Oslan, KABUPATEN PAKPAK :Lasmer, TAPANULI 
TENGAH : Ridwan Hamzah, P BENGKULU: Lidya M, LAMPUNG BARAT: KEPALA PERWAKILAN JAMBI: Abdul Fatah, ANGGOTA : Endang Wijaya, KOTAMADYA JAMBI : Hipni, PALEMBANG : Ahmad, LUBUKLINGGAU 
: Yoseph, BATURAJA : BAYUASIN : BANGKA BELITUNG : Edwuard M, KALBAR : Ajan, NTT : Y. Prumentius, PERWAKILAN SULAWESI UTARA : Henkie L Ruwtuwene, KORWIL SULAWESI UTARA : Kenfa Erlangga.
HUKUM & KRIMANA 
3 Edisi 27/Th XIII/ 12 - 26 Oktober 2014 
Coran Memakai Batu Makadam 
Bongkar Proyek Jalan Garda 
Wewuluh Berbau Korupsi 
SERANG, (WN) – Sangat 
memalukan kontraktor 
asal Sukabumi dalam 
mengerjakan proyek 
Peningkatan Jalan 
Gorda Wewuluh, 
Kabupaten Serang 
dengan panjang 700 
meter dengan lebar 5 
meter, kepergok 
melakukan dugaan 
tindak pidana korupsi. 
Ratusan Warga Tuntut Mundur Kades Edi 
Suhendi yang Minta Jatah Limbah PT Forisa 
LSM Tuding Arlan Marjan Gondol Dana 
Perawatan Jalan Wilayah Selatan Rp23 Miliar 
Terlibat Alkes di RSUD Cibabat 
BANDUNG, 
(WN) – Perem-puan 
muda sela-ku 
Manager PT 
Behrindo Nusa-perkasa 
ditetap-kan 
tersangka 
dalam perkara 
korupsi penga-daan 
alat keseha-tan 
di RSUD Ci-babat 
Cimahi. 
Dia langsung 
ditahan oleh Kejaksaan Tinggi 
(Kejati) Jabar, Rabu (1/10/14). 
Kepala Seksi Penerangan 
dan Hukum (Kasi Penkum) 
Kejati Jabar, Suparman menga-takan, 
NA merupakan manager 
PT Behrindo Nusaperkasa. 
“Penahanan dilakukan kare-na 
tersangka tidak koperatif. 
Bahkan tersangka sempat 
menghilang dan dikhawatir-kan 
akan melarikan diri,” ujar 
Suparman di halaman Kantor 
Kejati Jabar, Jalan LRE Mar-tadinata, 
Rabu (1/10/2014). 
“Ada pekerjaan pengadaan 
alkes yaitu pengadaan alat 
laboratorium dan penunjang 
layanan. Dananya berasal 
dari bantuan APBD I pro-vinsi 
Jabar senilai Rp 9 miliar 
di mana PT Behindo Nusa 
Perkas adalah rekanan dalam 
pengadaan alkes tersebut,” 
ungkap Suparman. 
Pasal yang disangkakan 
kepada tersangka yaitu pasal 
2 dan 3 UU Tipikor dengan 
nilai kerugian Negara akibat 
ulah tersangka yaitu men-capai 
Rp 3,1 miliar. 
Tersangka ditahan berda-sarkan 
surat penahanan no-mor 
483/Fd.10/2014 tanggal 
1 Oktober 2014. Ia akan dita-han 
selama 20 hari ke depan. 
Wanita berambut panjang itu 
turun dari ruang pemeriksaan 
menuju mobil tahanan Kejati 
Jabar sekitar pukul 15.45 WIB. 
Ia dikawal oleh sejumlah 
jaksa. Setelah masuk ke dalam 
mobil, tersangka pun langsung 
dibawa menuju Lapas Wanita 
Sukamiskin. 
Sebelumnya, mantan Dirut 
RSUD Cibabat Cimahi dr En-dang 
Kesuma Wardani telah le-bih 
dulu menjadi tersangka dan 
kini duduk di kursi pesakitan 
sebagai terdakwa. Saat ini 
Endang masih menjalani proses 
persidangan di Pengadilan 
Tipikor Bandung.(HARJO) 
Pelaku Video Mesum Berseragam 
PNS Dinas Kesehatan Provinsi 
Banten Sudah Terungkap 
SERANG, (WN) – Identitas 
pemeran perempuan dalam 
video mesum berseragam Pe-gawai 
Negeri Sipil (PNS) 
Banten, akhirnya terungkap. 
Pelaku diketahui berinisial IF, 
dan merupakan Tenaga Kerja 
Sukarela (TKS) di Dinas 
Kesehatan Provinsi Banten. 
Terungkapnya identitas 
pelaku, setelah bagian Sentra 
Pelayanan Kepolisian Terpa-du 
(SPKT) Polda Banten, 
menerima laporan penga-duan 
pada Rabu, (24/9/2014) 
kemarin, dari IF, yang me-ngaku 
sebagai pelaku video 
mesum. IF kemudian menja-lani 
pemeriksaan di Subdit II 
Fismondev Ditreskrimsus 
Polda Banten untuk dimintai 
keterangan lebih lanjut. 
“Tidak ada penangkapan 
karena dia statusnya sebagai 
pelapor. Tadi kondisinya 
masih syok. Belum banyak 
memberikan keterangan,” 
ujar Kasubdit II Fismondev 
AKBP Dadang Suherli, saat 
dihubungi wartawan kemarin. 
Dadang menjelaskan, IF 
telah mengaku bahwa dirinya 
yang ada dalam video mesum 
tersebut. Dadang pun men-duga 
kuat bahwa adegan me-sum 
tersebut direkam meng-gunakan 
laptop dan diunggah 
mantan pacar IF atau pelaku 
laki-laki dalam adegan video 
mesum. 
“Masih diselidiki siapa pe-ngunggah 
rekaman tersebut. 
Identitas mantan pacar pe-lapor 
belum kami ketahui ka-rena 
pelapor masih syok 
berat,” tambah Dadang.(JIP) 
Manager PT Sumber 
Alfaria Trijaya Diringkus 
Saat Menyuap 
Gedung PT Pos Indonesia di Bandung Digeledah 
TANGERANG, (WN) – Eddi Suhendi 
selaku Kepala Desa Telaga, di Kecama-tan 
Cikupa, Kabupaten Tangerang di se-rang 
balik oleh ratusan massa pengun-jukrasa. 
Para pendemo sangat marah dan 
kecewa terhadap sikap Edi Suhendi yang 
memanfaatkan jabatan untuk meminta 
jatah limbah dan jatah penerimaan 
karyawan untuk PT Forisa di kawasan 
Industri Cikupa Mas, Jalan Bumimas II 
No 7, Desa Telagauntuk, Tangerang. 
Dari pantuan Harian Warta Nasional, 
kantor Desa Telaga mendadak ramai 
dikerumuni oleh ratusan warga untuk 
mencari keberadaan Kepala Desa Edi 
Suhendi. Karena Eddi Suhendi tidak ada 
ditempat, para pendemo meneriak yel 
yel, “ kades harus mundur, tuntut mundur 
Eddi,” teriak pendemo bersahut sahutan. 
Ahmad Muhroni (34) dan Muhroni me-ngatakan, 
Eddi Suhendi selaku Kades Tela-ga 
lebih mementingkan urusan pribadi de-ngan 
meminta jatah limbah dan jatah re-krutmen 
karyawan ke PT. Fo-risa. 
Terus apa perannya untuk 
warga selama 1 tahun menjabat 
di desa ini, ujar Ahmad, salah 
seorang pengunjukrasa. 
“Kekesalan warga terhadap 
Kades Eddi sedianya sudah 
berlangsung lama. Hingga 
puncaknya mencuat hari ini, 
spontan warga mendatangi 
kantor desa. Warga sudah 
kesal, karena ada warga yang 
mengeluh dimintai uang Rp 2 
juta agar bisa bekerja di kawa-san 
Industri itu, masa mau kerja dimintai 
uang Rp 2 juta. Kades macam apa itu ?, 
sama sekali tidak mengayomi masyarakat, 
tambah Muhroni dengan nada kesal. 
“Karenanya, para pendemo pun 
meminta agar Kades Eddi segera mundur 
dari jabatanya, karena dinilai tidak lagi 
fokus untuk mengurus warganya. 
Memang pemerintah desa itu lembaga 
apa. Pokoknya, kami minta Kades mun-dur 
dari jabatannya,” tegas Muhroni. 
Camat Cikupa, Hendar Herawan me-ngatakan, 
semestinya pemerintah desa 
menjadi fasilitator dalam kegiatan 
ekonomi di wilayahnya. 
Caranya dengan mengakomodasi 
kepentingan warga untuk mendapatkan 
pekerjaan layak, pendidikan dan kese-hatan. 
“Tentunya salah besar bila Kepala 
Desa ke perusahaan untuk urusan 
rekrutmen karyawan dan limbah,” ujar 
Herawan saat ditemui di lokasi demo. 
Untuk itu, kata Hendar, pihaknya 
berusaha meluruskan persoalan itu sesuai 
tupoksi kecamatan sebagai pembina 
Kades. Sehingga tidak terjadi kesalahan 
yang menimbulkan pidana. “Tentunya 
dengan kondisi ini, kami berupaya 
meluruskan langkah Kades Eddi yang 
salah, namun tupoksi kami hanya dalam 
pembinaan untuk mendapatkan win win 
Solution,” ungkap Camat Cikupa. 
Sebelumnya, Kepala Desa Telaga Eddi 
Suhendi mengatakan, wajar dong saya 
juga kebagian soal limbah, orang 
nantinya limbah itu saya jual juga ke 
warga saya. Memang gaji Kades itu 
ada?,” Proses rekrutmen di PT Forisa 
dipegang sepenuhnya oleh H.Omang. 
Kok saya sebagai Kades disini tidak 
dapat jatah sih,” kilah Eddi.(RAM) 
DARI pantuan Harian Warta Nasional 
dilapangan, ditemukan banyak kejang-galan 
saat pelaksanaan awal, seperti gelar 
batu Agregat asal-asalan bahkan tanpa 
adanya matrial untuk pengerasaan 
sepanjang 300 meter dan tanpa Besi 
Tebar/Dowel. 
Yang lebih parahnya, saat pengecoran 
untuk mengurangi volume dan bahan 
material pihak kontraktor menggunakan 
batu Makadam hingga cairan adukan 
Beton merata hingga titik 10. 
Abadi Berkah, selaku pelaksana 
lapangan diamanati anggaran dari 
Pemerintah Kabupaten Serang sebesar 
Rp 1,6 milyar dari Dana Alokai Umum 
(DAU) tahun 2014 untuk mengerjakan 
betonisasi /peningkatan Jalan Gorda 
Wewuluh Kabupaten Serang sepanjang 
700 Meter dengan lebar 5 Meter, tebal 
20 CM dan pasangan Tembok penahan 
tanah (TPT) sepanjang 630 meter. 
Sedangkan tembok penahan tanah 
dikerjakan kontraktor sangat asal asalan 
terkesan asal jadi, dilapangan pemasa-ngan 
TPT-pun berbau sarat korupsi 
dengan pengurangan volume matrial 
serta bahan matrial yang murah, hingga 
pemasangan TPT baru seumur jagung 
5 hari sudah bongkar/Rapuh. 
Gunawan selaku Pengawas Lapangan 
dari Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten 
Serang saat ditemui dilapangan menjelas-kan 
pekerjaan fisik bagus, bahkan sudah 
ada pembayaran dari Dinas, baru cair 50 
persen. Tetapi dipotong uang muka se-besar 
20 persen dan tidak ada indikasi 
korupsi. “Ini bagus pak tidak halnya kon-traktor 
yang dulu saat mengerjakan jalan 
yang sebelahnya, kontraktor yang ini 
bagus,”ucap,Gunawan. 
Ironisnya, hasilnya dilapangan sangat 
berbeda dari pernyataan Gunawan. 
Kontraktor bermain curang dengan me-ngurangi 
volume dan bahan matrial untuk 
meraup keuntungan yang sangat besar. Kita 
kalkulasikan betonisasi sepanjang 700 
meter lebar 5 meter dan ketinggian 20 CM. 
Ini sangat-sangat dahsat keuntungan 
kubikase Beton untuk kontraktor. 
Harian Warta Nasional rencananya 
akan meminta rekapan hasil pesanan 
Beton Abadi Berkah kepada pihak peru-sahaan 
Beton. Bahkan sudah meng-konfirmasikan 
untuk di laporkan ke 
pihak yang berwajib Tipikor Polda 
Banten.(JIP) 
BANDUNG, (WN) - Penyidik Kejaksaan Agung 
(Kejagung) menggeledah gedung pusat PT Pos In-donesia 
di Bandung, Jawa Barat, Kamis (11/9/2014) 
pagi. Penggeledahan terkait kasus dugaan korupsi 
pengadaan 1.725 unit personal data terminal (PDT) 
sebesar Rp10,5 miliar. 
Penyidik memeriksa ruang Direktur Pengadaan PT 
Pos di gedung yang berlokasi di Jalan Banda itu. 
Petugas kemudian menyita sejumlah berkas 
pengadaan PDT tahun 2012-2013 tersebut. 
Kejaksaan menduga pengadaan PDT diwarnai aksi 
korupsi. Sebab kondisi alat tak sesuai dengan 
spesifikasi pengadaan dan rusak. 
Manager Public Relation PT Pos Indonesia Abu Sof-yan 
mengatakan lembaganya tak melakukan tindakan 
korupsi. Sebab pengadaan PDT sesuai dengan protap dan 
melewati jalur lelang. Namun demikian, PT Pos Indonesia 
bersikap kooperatif atas penyelidikan Kejagung. 
Selain di Kantor PT Pos di Jalan Banda, penyidik 
juga menggeledah Kantor Pos Divisi Pengadaan 
Barang dan Jasa di Jalan Jakarta. Dalam kasus itu, 
Kejagung menetapkan dua tersangka yang 
merupakan karyawan PT Pos yaitu berinisial M dan 
EC.(HERBET) 
PANDEGLANG, (WN) – Ratusan warga 
yang terdiri dari gabungan beberapa Lem-baga 
Swadaya Masyarakat (LSM) di 
Banten diantaranya LSM Ombak, melaku-kan 
aksi unjuk rasa di depan kantor Dinas 
Bina Marga dan Tata Ruang (DBMTR) 
Provinsi Banten Unit Pelaksana Teknis 
(UPT) Wilayah Selatan, Cikoneng, Ka-bupaten 
Pandeglang, Banten. 
Dalam aksi tersebut para pendemo me-nuding 
adanya dugaan bahwa Arlan Marjan 
Selaku Kepala UPT menggondol Dana 
Perawatan Jalan dan Jambatan Wilayah 
Selatan Dinas Bina Marga Tata Ruang 
Banten yang bersumber dari anggaran 
pemeliharaan jalan di wilayah selatan Banten 
sebesar Rp. 23.Milyar pada tahun 2013. 
Dijelaskan para pendemo, Provinsi Banten 
melalui APBD Banten tahun 2013 telah 
menganggarkan sekitar Rp23 miliar lebih, 
untuk perawatan dan pemeliharaan jalan dan 
jembatan di wilayah selatan Banten. 
Namun faktanya, kondisi ruas jalan di 
wilayah selatan banyak yang rusak parah 
seperti tidak adanya perbaikan. Hal itu 
menurut pendemo memunculkan kecurigaan 
adanya kegiatan yang tidak dilaksanakan 
namun anggarannya diserap. 
“Seharusnya anggaran 23 miliar itu bisa 
membuat jalan menjadi bagus dan bisa 
bermanfaat bagi masyarakat. Namun yang 
terjadi, malah jalan semakin rusak saja dan 
seperti tidak tersentuh tanpa adanya Pemeli-haraan,” 
ujar Popy Yusuf, salah satu pendemo. 
Sementara, Kepala UPT Wilayah Selatan, 
Arlan Marjan, tidak mau menemui para 
pendemo kendati pendemo ingin minta 
klarifikasi dari pihak dinas. Wartawan yang 
berada di lokasi aksi pun kesulitan mencari 
keberadaan Arlan Marjan. 
Seperti diketahui, pada 2013 lalu, Pemprov 
Banten melalui DBMTR Banten meng-alokasikan 
anggaran sekitar Rp23,22 miliar, 
untuk perbaikan di sejumlah ruas jalan di 
wilayah selatan Banten diantaranya, ruas 
Bayah-Cikotok, Gunung madur-Pulomanuk, 
Cikotok-Batas Jabar, Mengger-Mandala-wangi, 
dan beberapa ruas lainnya yang ada 
di wilayah selatan Banten. 
Menambahkan, Popy Yusuh minggu depan 
akan Kembali aksi ke UPT Selatan dan KPU 
Kab. Serang, dengan dugaan Dana Peme-liharaan 
Jalan Jambatan dan Penanganan 
Longsor 2 Milyar di duga masuk ke Pen-calonan 
Politik 9 April lalu ke Inisial (M) 
istri dari Mantan Kepala Dinas BMTR 
Banten (Sutatdi-red). 
Dan Dugaan dana Pemeliharaan 2014 
untuk Menyumbang Kegiatan Resepsi 
Keluarga Kadis BMTR Banten (Husni 
Hasan) Di Hotel Ratu Bidakara Kota 
Serang.(JIP) 
Manager PT Behrindo 
Nusaperkasa di Bui 
BANGKALAN, (WN) - Ke-jaksaan 
Tinggi Jawa Timur 
menangkap dua orang terdu-ga 
Pemberi dan Penerima 
suap di Kabupaten Bangkalan 
yaitu Leo Handoko selaku 
Manager PT. Sumber Alfaria 
Trijaya Wilayah Surabaya, 
Sidoarjo dan Madura dan 
Zaiful Imron Mustofa. 
Keduanya dibekuk dalam 
operasi tangkap tangan pada, 
Senin. Berawal Kejati Jatim 
menerima informasi adanya 
dugaan penyuapan pada 
Senin siang sekitar pukul 
14.00 WIB. Setelah ditelu-suri 
dan diyakini kebenaran-nya 
tim Kejati Jatim mela-kukan 
penangkapan. 
Dalam operasi itu diaman-kan 
uang tunai dengan total 
Rp. 92.500.000,- yang dite-mukan 
oleh tim dilaci kerja 
Zaiful Imron Mustofa uang tunai 
sebesar Rp. 10.000.000,- dan 
kemudian ditemukan juga 
uang sebesar Rp. 7.500.000,- 
disaku celana yang dikenakan 
Zaiful Imron Mustofa. 
Kemudian Tim Kejati Jatim 
menggeledah mobil Toyota 
Innova milik Leo Handoko 
ditemukan sebuah amplop 
berisi uang tunai sebesar Rp. 
75.000.000,- (tujuh puluh 
lima juta rupiah) 
Tersangka Leo melakukan 
penyuapan untuk kepengu-rusan 
izin pembukaan usaha 
mini market Alfa Mart di 
Kabupaten Bangkalan. Dan 
dari pengakuan Leo sebelum 
ditangkap dia telah menyiap-kan 
uang sebesar Rp. 
160.000.000,- Terhadap 
kedua tersangka tersebut 
dilakukan penahanan dan 
proses penyidikannya oleh 
Kejaksaan Negeri Bangkalan 
dan Kejaksaan Tinggi Jawa 
Timur.(SM)
NUSANTARA 
4 Edisi 27/Th XIII/ 12 - 26 Oktober 2014 
DSAP Banten Sosialisasikan 
Pengelolaan Sampah 
Dengan Sistim 3 R 
BANTEN, (WN) – Demi terlak-sana 
nya program kegiatan yang 
ada di Dinas Sumber Daya Air 
dan Pemukiman (DSAP) Pro-vinsi 
Banten, setiap tahun nya 
mengadakan sosialisasi pem-bangunan 
di bidang pengolahan 
sampah Reuse, Reduce dan 
Recyle. Sosialisasi sampah 3 R 
ini telah dilaksanakan di Hotel 
Bidakara Kota Serang. 
Dinas Sumber Air dan Permu-kiman 
melaksanakan kegiatan 
pengelolaan sampah kepada 
Kelompok Swadaya Masyarakat 
(KSM) Pengelola Sampah 3 R 
(Resuse, Reduce, Reycyle) se 
Provinsi Banten. Kegiatan yang 
dilaksanakan ini bersumber dari 
Anggaran DSAP Provinsi Banten 
Tahun Anggaran 2014. 
Ir.Helmy Nuddin Zein Kepala 
Bidang Perumahan dan Pemuki-man 
pada Dinas Sumber Daya 
Air dan Pemukiman Prov. Ban-ten 
mengatakan bahwa kegiatan 
sosialisasi pelatihan pengolahan 
sampah ini sudah dilaksanakan di 
Hotel Bidakara Kota Serang 
beberapa hari yang lalu, so-sialisasi 
ini di hadiri langsung 
oleh Kepala Dinas, Kepala Seksi 
Air Minum dan Penyehatan 
Lingkungan, dan kelompok Swa-daya 
Masyarakat (KSM) Penge-lola 
sampah 3 R se-Prov.Banten. 
Karena wilayah Prov.Banten 
ini kota nya sangat pesat ber-kembang 
dengan meningkat 
jumlah penduduk sangatlah 
pesat, dan dalam peningkatan 
jumlah bangunan gedung serta 
pemukiman yang berpotensi 
terjadinya pencemaran sampah 
dan penumpukan sampah, 
tentulah pihak kami harus turun 
tangan, dengan cara sosialisasi ini 
tentunya harus diperlukan dalam 
p e n g o l a h a n 
sejak dini. 
Dengan ada-nya 
sosialisasi 
ini kita terus be-rupaya 
untuk 
mewujudkan 
serta kewajiban 
untuk melaksa-nakan 
lingku-ngan 
yang sehat 
dan bersih, se-hingga 
kegiatan 
ini dapat me-nambah 
wawasan dan juga 
melatih komponen masyarakat 
supaya dapat mengelola sam-pah 
yang berbasis 3 R. 
Helmi menambahkan, kegiatan 
ini juga untuk mengoptimalisa-sikan 
pengelolaan sampah ber-basih 
3 R, yang mana bertujuan 
untuk merealisasikan dalam isu-isu 
Millenium Development 
Goal’s (MDG’S). Sehingga dalam 
memperkuat pelaksanaan penge-lolaan 
sampah berbasis sampah 3 
R yang berada di masyarakat, 
karena sampah ini juga sangat 
berdekatan di lingkungan masya-rakat, 
itu merupakan peran dari 
masyarakat sangat di perlukan 
dengan menyadarkan mereka, jika 
sampah di kelola dengan baik 
maka pengelolaan sampah dengan 
system 3 R. Ungkap nya 
H.Adib Solichin M.Msi Kepala 
Seksi Air Minum dan Penyehatan 
Lingkungan SDAP Prov.Banten 
mengatakan di ruang kerja nya, 
bahwa pada UU No 18 Tahun 2008 
tentang pengelolaan sampah mem-berikan 
arahan, sehingga bahwa 
arahan dalam pengelolaan sampah 
itu sendiri dari pengurangan 
sampah dan penanganan sampah. 
Sehingga pengurangan sam-pah 
dilakukan dengan pemba-tasan 
timbulan sampah (Re-duce), 
Pemanfaatan Kemabali 
(Reuse) dan Pendaurulangan 
(Reycle), pada sosialisasi ini 
merupakan salah satu persoalan 
lingkungan di Indosnesia, baik 
di lihat kuantitas dan kualitas 
nya ada timbul manajemen nya 
terkait masalah pengelolaan 
nya, sehingga ada komplektitas 
persampahan di pengaruhi pada 
tingkat pertumbuhan dan gaya 
hidup dari masyarakat itu 
sendiri.(NENG) 
Fraksi DPRD Banten 
Telah Terbentuk 
BANTEN, (WN) – Dewan Per-wakilan 
Rakyat Daerah (DPRD) 
Provinsi Banten periode 2014- 
2019 pertama kalinya menggelar 
Rapat Pripurna DPRD Banten, dan 
setelah wakil rakyat tersebut di 
lantik pada tanggal 11 September 
2014 dengan agenda penetapan 
Sembilan fraksi. Rapat paripurna 
di hadiri 62 orang anggota dari 85 
anggota DPRD Banten. 
Rapat paripurna yang digelar 
digedung DPRD Banten di 
kawasan Pusat Pemerintahan 
Provinsi Banten [KP3B] Se-rang, 
senin menetapkan Sem-bilan 
fraksi dari 10 partai politik 
peserta Pemilu 2014 yang 
digelar 9 April yang lalu. 
Rapat Paripurna terkait pengu-muman 
dan penetapan fraksi 
DPRD Banten periode 2014- 
2019 antara lain pembentukan 
susunan keanggotaan serta 
unsur pimpinan dan sekaligus 
panitia khusus (Pansus) Penyu-sunan 
Tata Tertib [ Tatib] DPRD 
Banten tersebut di pimpin 
langsung oleh pimpinan se-mentara 
DPRD Banten Asep 
Ramatullah dan Suparman. 
Adapun Fraksi-fraksi DPRD 
Banten yang telah terbentuk dan 
di setujui melalui rapat paripur-na 
tersebut terdiri dari 9 fraksi 
yaitu Fraksi Demokrasi Indone-sia 
Perjuangan (PDI-P) Fraksi 
Golongan Karya (Golkar), 
Fraksi Partai Gerakan Indone-sia 
Raya (Gerindra), Fraksi 
Partai Demokrat, Fraksi Ama-nat 
Nasional (PAN), Fraksi Per-satuan 
Pembangunan, Fraksi 
Partai Keadilan Sejahtra (PKS), 
Fraksi Partai Kebangkitan 
Bangsa (PKB), Fraksi Partai 
Hati Nurani rakyat (Hanura), 
Fraksi Partai Nasdem. 
Paripurna ini dihadiri Pelak-sana 
Tugas (Plt), Sekretaris 
Daerah (Sekda), Asmuji HW 
yang mewakili Plt. Gubernur 
Banten Rano Karno. Selain itu 
rapat juga dihadiri Para Kepala 
Satuan Kerja Perangkat Daerah 
(SKPD) di lingkungan Peme-rintah 
Provinsi Banten, serta 
para tokoh masyarakat dan pe-juang 
pembentukan Provinsi 
Banten serta unsur utusan Forum 
Komunikasi Pimpinan Daerah 
(FKPD) di Provinsi Banten. 
Asep Rahmatullah Ketua 
Sementara DPRD Prov.Banten 
mengatakan, Untuk penetapan 
Komisi-komisi dan alat keleng-kapan 
lainnya, nanti menunggu 
jadwal Ketua dan pimpinan 
definitivef DPRD Banten 2014- 
2019. Sebanyak 85 orang ang-gota 
DPRD Banten yang telah 
dilantik apada awal September 
2014 terdiri dari PDIP 15 kursi, 
Golkar 15 kursi, Partai Nasdem 
5 kursi, PKS 8 kursi, Partai Ge-rindra 
10 kursi, Partai Demokrat 
8 kursi, PKB 7 kursi, PAN 3 
kursi, PPP 8 kursi, serta Partai 
Hanura 6 kursi.(ADV/NENG) 
Bantuan Dana Hibah Untuk Banten Dikurangi 
BANTEN, (WN) – Anggaran hibah pada 
perubahan APBD Banten tahun 2014 
dikurangi Menteri Dalam Negeri (Men-dagri) 
Gamawan Fauzi sebesar Rp2 miliar. 
Berdasarkan dokumen APBD Perubahan 
2014 yang disahkan dewan, belanja hibah 
naik Rp26,4 miliar dari semula Rp1,367 
triliun menjadi Rp1,394 triliun. 
Mendagri menilai penganggaran hibah 
dianggap terlalu besar kenaikannya, dan 
dinilai kurang terlalu dibutuhkan. 
“Mendagri menilai ada belanja lain yang 
lebih diutamakan. Misalnya, belanja 
modal itu ke DBMTR. Rencananya 
untuk pembangunan infrastruktur,” kata 
Plt Sekda Banten Asmudji HW. 
Disinggung sisa lebih penggunaan ang-garan 
(Silpa) APBD 2013 yang masuk 
dalam APBD 2014 sebesar Rp1,06 
triliun, Asmudji mengaku belum tahu 
akan digunakan untuk apa. “Soal Silpa 
kita masih berupaya menyerapnya. 
Karena APBD 2015 baru membahas 
KUA-PPAS (Kebijakan Umum Ang-garan 
Prioritas Plafon Anggaran Semen-tara) 
dengan dewan dan sudah sudah 
disepakati. Atas dasar itu lalu disusun 
RKA (Rencana Kerja Anggaran), setelah 
PAD Banten Tahun 2015 Targetkan 
Sebesar Rp 4,6 Triliun 
Pemerintah Banten Tidak 
Melaksanakan Qurban 
itu bicarakan dengan dewan 
dan sampaikan nota pengantar 
APBD-nya,” paparnya. 
Ketua DPRD Banten Se-mentara 
Asep Rahmatullah 
menganggap tidak ada yang 
krusial pada evaluasi APBD 
Perubahan 2014 dari Men-dagri. 
“Hibah minta diperjelas 
peruntukkannya. Tapi secara 
keseluruhan tidak merubah struktur. 
Memang Mendagri minta dikurangi dua 
miliar. Yang lain enggak ada masalah. 
Seperti diketahui, pada APBD Peru-bahan 
Pemprov 2014, belanja daerah 
diusulkan naik sebesar Rp560 miliar 
yakni dari semula Rp7,349 triliun 
diusulkan naik Rp7,909 triliun. Pada pos 
belanja tidak langsung, yang mengalami 
kenaikan yaitu belanja pegawai dari 
Rp558,5 miliar naik Rp31,3 miliar 
menjadi Rp589,9 miliar, dan belanja 
hibah naik Rp26,4 miliar dari semula 
Rp1,367 triliun menjadi Rp1,394 triliun. 
Sementara alokasi untuk belanja bantuan 
sosial (Bansos) usulannya tetap yakni se-besar 
Rp91 miliar. Pada pos belanja lang-sung 
mengalami kenaikan sebesar Rp192 
miliar. Yakni dari semula pada APBD 
Murni 2014 sebesar Rp3,3 triliun naik 
menjadi Rp3,5 triliun. Belanja langsung 
terdiri dari belanja pegawai yang usulannya 
naik Rp10 miliar dari semula Rp159 miliar 
menjadi Rp169 miliar, belanja barang dan 
jasa naik Rp139 miliar dari Rp1,472 triliun 
menjadi Rp1,611 triliun dan belanja modal 
naik Rp43,2 miliar dari Rp1,694 triliun 
menjadi Rp1,737 triliun.(NENG) 
Bandung Ingin 
Meniru Cara Ahok 
BANDUNG, (WN) - Kota Bandung bisa mencontoh langkah penertiban 
parkir liar ala Plt Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). 
Ahok menerapkan derek paksa bagi kendaraan yang parkir sembarangan. 
Anggota DPRD Jawa Barat, Maman Abdurachman menuturkan 
seharusnya Wali Kota Bandung Ridwan Kamil bisa meniru langkah 
tegas penertiban parkir di DKI Jakarta. 
Menurut dia, penertiban di parkir liar di kota kembang ini masih belum 
konsisten. “Saya setuju dengan penghukuman Ahok. Mestinya itu bisa 
dilakukan di Bandung,” tutur Maman kepada wartawan di Kantor 
DPRD Jabar, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Rabu (8/10/2014). 
Maman melihat, masih banyak pelanggaran-pelanggaran parkir liar 
di Kota Bandung. Sebagai contoh, kata Maman, di sepanjang Jalan 
Soekarno-Hatta setiap malam menjadi parkir mobil, angkot, bus 
hingga truk. 
“Tak hanya itu, kawasan pendidikan juga picu kemacetan. Lantaran banyak 
kendaraan parkir di pinggir jalan. Salah satunya SD Banjarsari di Jalan 
Merdeka. Di beberapa titik perempatan di Kota Bandung saat ini menjadi 
tempat ngetem dadakan yang menimbulkan kemacetan,” kata dia. 
Maman menyebutkan salah satunya di perempatan Dago - Jalan 
Riau menjelang malam banyak angkot Dago yang ngetem di kawasan 
tersebut. “Bahkan jumlahnya hingga belasan unit dan itu sangat 
dibiarkan,” kata dia. 
Menurut dia, sistem penggembokan kendaraan yang digagas Pemkot 
Bandung saat ini masih belum efektif. Pasalnya, Pemkot Bandung 
tidak konsisten melaksanakan penertiban itu. 
“Faktanya hanya bertahan seminggu hingga sebulan. Setelah itu 
marak lagi dan tidak ada tindakan. Seharusnya dilakukan secara 
konsisten agar mereka jera dan tidak parkir dilokasi yang tidak 
diperkenankan,” ucap politisi Partai Amanat Nasional (PAN) ini. 
Dia menambahkan perkembangan pembangunan Kota Bandung 
yang terus meningkat, salah satunya menjamurnya apartemen-apartemen, 
menjadi pemicu parkir liar. 
Pemkot Bandung sendiri tidak ada perencanaan yang matang 
sehingga lahan parkir terlupakan. “Saat ini gencar dibangun apartemen 
dengan puluhan lantai tetapi lahan parkirnya terbatas akhirnya akan 
meluber kemana-mana,” kata dia.(TIM) 
SESUAI dengan Visi terwujud nya pe-ningkatan 
pendapatan dan pengelolaan 
keuangan yang professional guna me-nunjang 
penyelenggaraan Pemerintah 
Daerah. Dan Misi nya adalah mening-katkan 
pendapatan daerah sesuai potensi, 
meningkatkan tata kelola keuangan 
daerah yang akuntabel peningkatan 
kapabilitas kelembagaan Prov.Banten. 
Untuk peningkatan kapabilitas kelem-bagaan 
Kedudukan Dinas Pendapatan dan 
Pengelolaan Keuangan Daerah dalam 
struktur Pemerintahan Provinsi Banten 
adalah sebagai Unsur Pelaksana Pe-merintah 
Provinsi, dipimpin oleh seorang 
kepala yang berada dibawah dan ber-tanggung 
jawab kepada Gubernur melalui 
Sekertaris Daerah. Dinas Dinas Pen-dapatan 
dan Pengelolaan Keuangan Da-erah 
mengemban tugas untuk membantu 
Gubernur melaksanakan Kewenangan 
Desentralisasi, Dekonsentrasi. 
Dan Tugas Pembantuan di Bidang 
Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan 
Daerah. Ada 2 (dua) fungsi DPPKD 
Prov.Banten diantara nya pengelola 
pendapatan daerah dan pengelola ke-uangan 
daerah, karena dalam rangka 
pengeluaran pendapatan daerah yang 
mana berkaitan dengan tupoksi 
DPPKD sendiri, DPPKD sendiri hanya 
melaksanakan pemungutan pajak saja. 
Sehingga menjadi bahan pokok untuk 
mendukung PAD Prov.Banten, ini meru-pakan 
salah satu komponen PAD yang 
bersumber dari pajak daerah. Pajak Daerah 
ini merupakan kewenangan DPPKD, ada 
pun pemungutan pajak diantara nya 
PPKB, BNKB, BBK-KB, Pemanfaatan 
Air Permukaan dan Air Pokok, 
Untuk mencapai target Pendapatan 
Asli Daerah (PAD) Prov.Banten ten-tunya 
harus ada upaya-upaya intensif 
pajak, juga potensi-potensi yang ada, se-hingga 
mempermudah layanan kepada 
masyarakat, dan juga dalam proses pe-ningkatan 
pendapatan harus lah sejalan 
dengan peningkatan kualitas pelayanan 
kepada masyarakat. Dalam rangka 
melaksanakan tugas kepada masyarakat 
di perlukan ketersediaan sarana dan pra-sarana 
pendukung bagi tereseleng-garanya 
mekanisme kegiatan secara 
efektif dan efesien. 
Mengenai sarana dan Prasarana DPPKD 
Prov.Banten telah memiliki 11 (sebelas) 
Unit Pelaksana Tekhnis (UPT), DPPKD 
Prov.Banten sendiri telah memiliki 23 
Gerai kantor samsat ini dalam rangka pen-dekatan 
kepada masyarakat secara lang-sung, 
karena DPPKD Prov.Banten ini juga 
memiliki On-line. 
Dengan cara sosialisasi ini baik secara 
langsung dan tidak langsung pihak UPT 
akan mendatangi secara langsung kepada 
masyarakat, dan DPPKD Banten juga 
melakukan sosialisasi ke berbagai media 
baik media cetak maupun elektronik. Dan 
pihak UPT sendiri juga melakukan 
samsat keliling, dengan adanya samsat 
keliling ini dapat mempermudah dalam 
pelayanan kepada masyarakat yang tidak 
sempat datang ke kantor samsat setempat. 
Dinas Pengelolaan Keuangan Da-erah( 
DPPKD) Prov.Banten juga telah 
memiliki 6 (enam) unit mobil samsat 
keliling untuk masing-masing Unit 
Pelaksana Tekhnis (UPT). Di sisi lain 
untuk menertibkan administrasi pajak 
kendaraan roda dua dan roda empat 
tentu nya pihak UPT samsat setempat 
melakukan razia, sehingga para 
pengguna kendaraan dapat membayar 
pajak, dan juga di berikan arahan yang 
positif dari UPT samsat Setempat. 
Ada juga masyarakat yang ketidak-tahuan 
mengenai pajak, dan pihak kami 
pun segera melakukan sosialisasi 
tentang pengertian tentang pemahaman 
pajak, karena masyarakat dengan 
membayar pajak dapat membantu 
keikutsertaan dalam membangun. 
DPPKD Prov.Banten telah mengusul-kan 
3 Unit Pelaksana Tekhnis (UPT), 
DPPKD Prov.Banten telah melakukan 
kajian-kajian bersama tim Biro Organi-sasi 
Prov.Banten, dan hasil nya hanya 2 
(dua) yang akan di bangun, diantara nya 
kantor Unit Pelaksana Teknis (UPT) 
Balaraja dan kantor Unit Pelaksana 
Tekhnis (UPT) Sepatan. Dengan di 
mekarkan nya kantor Unit Pelaksana 
Teknis (UPT) samsat yang berada di 
Balaraja Kabupaten Tangerang, karena 
pendapatannya paling terbesar, pen-dapatan 
nya paling besar mencapai 
kurang lebih se hari mencapai 4 Milyar. 
Karena di Balaraja ini memiliki 29 
Kecamatan. Daerah Balaraja ini 
masyarakatnya berdomisili di pesisir 
pantai utara, sehingga ini merupakan hal 
yang paling serius untuk membangun 
kantor Unit Pelaksana Tekhnis (UPT) 
Balaraja. Dengan adanya pemekaran 
kantor Unit Pelaksana Tekhnis (UPT) 
Balaraja dan Unit Pelaksana Tekhnis 
(UPT) Sepatan, pelayanan kepada ma-yarakat 
dapat lebih baik, dan juga dapat 
membantu dalam peningkatan Pen-dapatan 
Asli Daerah (PAD) Prov.Banten. 
Sehingga pada tahun 2015 mendatang 
PAD Prov.Banten di targetkan mencapai 
4,6 Triliyun.(NENG) 
BANTEN, (WN) – Dinas Pengelolaan Keuangan 
Daerah Provinsi Banten di bentuk berdasarkan 
Peraturan Daerah Prov.Banten No.7 Tahun 2006 
Tentang pokok-pokok pengelolaan keuangan 
daerah Prov. Banten, juga Peraturan Daerah No.1 
Tahun 2011 tentang pajak daerah, dan Peraturan 
Daerah No.9 tentang Retribusi Daerah, Peraturan 
Daerah No.3 Tahun 2012 tentang pembentukan 
organisasi perangkat daerah, dan Peraturan 
Daerah No.1 tahun 2014 tentang Anggaran 
Pendapatan dan Belanja Daerah. 
BANTEN, (WN) – Peme-rintah 
Provinsi Banten 
melalui Biro Kesejahteraan 
Rakyat (Kesra) tidak lagi 
memberikan bantuan hewan 
qurban untuk masyarakat. 
Tentu nya pihak Biro Ke-sejahteraan 
Rakyat telah me-lakukan 
koordinasi bersama 
para ulama-ulama dan para 
tokoh di Banten, bahwa 
berkurban merupakan ibadah 
individu atau perorangan 
yang tidak layak dibantu oleh 
pemerintah. 
Irvan Santoso, Kepala Biro 
Kesra mengatakan, Peme-rintah 
Banten setiap tahun biasanya 
melakukan kegiatan berqurban yang di 
fasilitasi oleh Biro Kesejahteraan Rakyat 
dan setiap tahun nya menyembelih hewan 
qurban seperti kerbau, kambing dan sapi. 
Untuk tahun ini, Pemerintah tidak 
melakukan penyembelihan qurban lagi, ini 
merupakan hasil dari pertimbangan 
berdasarkan evaluasi pemberian bantuan 
hewan kurban serta tanggapan para ulama 
dan kiai di Banten. 
“Para ulama tidak merekomendasikan 
bantuan untuk dilanjutkan”, tentu nya 
dapat memahami dalam hal penyaluran 
tentu nya harus melalui bantuan sosial. 
Dari segi penyaluran dalam berqurban 
melalui Pemerintah tentunya tidak jelas 
siapa yang berkurban, jika berqurban dari 
anggaran APBD. 
“Pemberian hewan kurban ini lebih 
banyak mudarat dari pada manfaat nya. 
Lebih baik, anggaran itu diberikan ke 
bidang lain seperti kebutuhan infrastruktur 
dan lain-lain,” ujarnya. 
Irvan menambahkan, menjelang Idul 
Adha sudah banyak masyarakat yang 
meminta hewan kurban kepada Biro 
Kesra, bahkan ada yang mengajukan pro-posal 
permohonan bantuan hewan qurban. 
Tentu nya pihak kami akan menjelaskan 
kepada masyarakat, bahwa pada tahun 
2014 ini pihak Pemerintah tidak 
melaksanakan hewan qurban. 
Bila mana masyarakat memandang perlu 
ada bantuan hewan qur-ban 
yang anggaran nya 
dari APBD pada tahun 
depan, tentunya peme-rintah 
melakukan kajian-kajian 
terlebih dahulu. 
Yang paling penting 
dalam proses pengang-garan 
nya jangan sampai 
tidak tepat sasaran. Perlu 
kami sampaikan kepada 
para pejabat satuan kerja 
perangkat daerah (SKPD) 
boleh memberikan he-wan 
kurban melalui 
DKM Masjid Raya Al-bantani, 
Kawasan Pusat 
Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B), 
Kota Serang. 
“Silakan menitipkan hewan kurban di 
Masjid Albantani dan DKM siap me-nerima 
untuk kemudian disalurkan kepada 
masyarakat yang membutuhkan,” ujarnya. 
KH AM Romli, Ketua MUI Banten 
mengatakan, jika kita niat untuk berkurban 
itu sifatnya perorangan, bukan lembaga 
atau pemerintah. Oleh karena itu, 
pemerintah tidak bisa melaksanakan 
berkurban, karena hal tersebut merupakan 
ibadah individu umat Islam. 
Jika Pemprov Banten memberikan 
sumbangan hewan boleh saja dilakukan. 
Kemudian, penerima bantuan memba-gikan 
kepada masyarakat yang kurang 
mampu sebagai bentuk kurban. Namun, 
hal ini tentu kurang patut karena hewan 
kurban tersebut atas nama siapa, jika dari 
APBD, perlu di pahami bahwa pemberian 
hewan kurban dari pemerintah juga 
kurang layak. 
Harusnya, bukan nama bantuan hewan 
kurban. Cukup bantuan kambing atau sapi 
untuk masyarakat agar masyarakat tidak 
mampu bisa makan daging setahun sekali, 
kami dari MUI Banten siap melakukan 
kajian bersama Pemprov Banten, jika 
memang permintaan masyarakat akan 
bantuan tersebut tinggi. jika diperlukan 
akan ada fatwa MUI Banten terkait hal itu. 
“Bisa kita kaji bersama biar tidak salah 
aturan,” ujarnya.(NENG) 
Kecamatan Kibin Buka Stan Untuk Meriahkan Hari Jadi Kabupaten Serang 
SERANG, (WN) – Kecamatan Kibin ikut 
memeriahkan HUT Kabupaten Serang yang 
Ke-488 di alun-alun Barat Serang yang 
dimeriahkan melalui acara Pameran Pem-bagunan 
dan Karnafal serta Bazar diikuti 
beberapa kecamatan se Kabupaten Serang. 
Kecamatan Kibin sendiri mengerahkan 
hampir semua Desa se Kecamatan Kibin untuk 
memboyong hasil bumi, diantaranya Desa 
Cijeruk, Tambak, Suka Maju, Ciagel, Nagara, 
Barengkok, Nambo Ilir, serta Desa Kibin. 
Camat Kibin, Lukman mengatakan, ke-kompakan 
para Kepala Desa dan Perangkat 
Desa yang ikut serta berpartisipasi dalam 
memeriahkan Hari Jadi Kabupaten Serang 
patut dibanggakan. “saya salut dengan 
delapan desa yang ada di Kibin bisa 
menapilkan beberapa kerajinan hasil pribumi 
dan produk industri Serang Timur seperti PT. 
Mitshuba II, PT. Mitshuba III, PT. NS. PT. 
Sari Roti, tuturnya.(MAN/SAN)
NUSANTARA 
5 Edisi 27/Th XIII/ 12 - 26 Oktober 2014 
Limbah Cair Pabrik Tepung Kelapa di 
Kawangkoan Dikeluhkan Masyarakat 
MINAHASA UTARA, (WN)– Salah satu kepedulian masyarakat 
terhadap lingkungan adalah dengan menjaga kebersihan serta ikut 
melestarikan sungai dari pencemaran. Namun sayangnya, disaat 
masyarakat bantaran sungai menjaga serta melestarikan sungai 
aliran dari Sungai Tondano di yang berada di wilayah Pemerintahan 
Minahasa Utara, ternyata salah satu perusahaan di bidang 
pengolahan Tepung Kelapa yang ada di Desa Kawangkoan tidak 
bertanggungjawab atas limbahnya yang dibuang ke sungai Kuil. 
KELUHAN atas buruknya ku-alitas 
sungai dari dampak lim-bah 
pabrik Coconut itu disam-paikan 
oleh berbagai kalangan 
masyarakat Desa Kuil, Keca-matan 
Kolongan, Minahasa 
Utara kepada Harian Warta 
Nasional. “Sekarang ini kami 
merasa takut kalau mandi di su-ngai 
yang tercemari oleh limbah 
pabrik Coconut, yang bisa me-nyebabkan 
penyakit kulit se-perti 
gatal-gatal dan seba-gainya,” 
ujar NS, petani ikan. 
“Setiap hari, ada saja ikan di 
sungai, ditemukan mati. Keja-dian 
itu, telah berlangsung sejak 
produksi pabrik Coconut itu 
makin besar,” ujar NS. Petani 
lainnya pun merasakan hal 
serupa, “Coba saja lihat air su-ngainya 
sama seperti warna 
susu, ya akibat limbah pabrik 
Coconut, ujarnya. 
Sementara Kepala Desa 
(hukum tua) mengatakan, air 
sungai yang tercemari tentunya 
akan berdampak negatif terhadap 
suatu perubahan PH atau ko-sentrasi 
Ion Hydrogen. Air yang 
mempunyai PH yang lebih kecil 
dari PH normal akan bersifat 
asam, sedangkan air yang mem-punyai 
PH yang lebih besar akan 
bersifat basa. Tentunya air limbah 
yang dibuang langsung kesungai 
oleh pabrik coconut akan me-ngubah 
PH air yang pada ak-hirnya 
mengganggu kehidupan 
organism didalam air sungai. 
Air limbah buangan dari pabrik 
coconut tersebut diduga telah 
mendegradasi sehinga menye-babkan 
terjadinya perubahan 
warna air sungai kuil. Kepala 
desa berharap pabrik coconut 
tidak lagi membuang limbahnya 
kesungai kuil sebelum dilakukan 
pemrosesan terlebih dahulu. 
Bilamana masih tetap pabrik 
coconut membuang limbah 
sebelum pemrosesan limbah, 
kepala desa akan melaporkan 
masalah ini ke badan lingkungan 
hidup, ujarnya. 
Menurut penyampaian masya-rakat 
dan pemerhati lingkungan 
yang tidak disebutkan namanya 
mengatakan, kerugian akan terus 
dialami masyarakat jika ke-lestarian 
serta kebersihan sungai 
tidak terjaga, tentunya akan 
mempercepat kematian biota 
yang ada disungai tersebut. Jika 
bisa bertahan maka akan terjadi 
mutasi atau perpindahan. 
Kalaupun dikomsumsi tentu-nya 
akan berakibat langsung 
pada kesehatan manusia yang 
mengkomsumsinya. Dampak 
lainya akan mengurangi bah-kan 
secara langsung limbah 
pabrik Coconut telah merusak 
kualitas air sungai kuil sebab 
limbah cair milik pabrik Co-conut 
tersebut telah membu-nuh 
ratusan bahkan ribuan 
ikan serta nener ikan kecil 
yang ada di sungai itu. 
Sehingga membuat hilangnya 
kehidupan seperti keramba ikan 
tempat memancing serta hi-langnya 
pemandangan indah 
yang seharusnya dapat dinik-mati 
oleh banyak orang. Warga 
sekitar berharap kepada Peme-rintah 
Minahasa Utara untuk 
menindak tegas kepada perusa-haan 
yang dengan sewena-wena 
membuang limbah di 
sungai kuil.(TIM) 
Repdem Tolak UU Pilkada, 
Bupati dan Ketua DPRD 
Ikut Tandatangan Dukungan 
CILACAP, (WN) - Sekitar 
150 massa yang tergabung da-lam 
Relawan Perjuangan De-mokrasi 
(Repdem) Cilacap 
menggelar aksi damai me-nolak 
Undang-Undang Pilka-da 
yang disahkan DPR RI pa-da 
Jumat dinihari lalu. 
Massa yang merupakan ga-bungan 
dari pemuda, mahasis-wa, 
dan petani itu mengawali 
aksi di bundaran Alun-alun Ci-lacap, 
membentangkan span-duk 
serta berorasi menolak 
UU Pilkada yang mengemba-likan 
pemilihan kepala daerah 
(bupati/walikota dan gubenur 
kepada DPRD). 
Aksi massa juga diwarnai 
dengan teatrikal memerankan 
tokoh rakyat, bupati, dan ang-gota 
Dewan. Teatrikal meng-gambarkan 
matinya demokrasi. 
Rakyat yang digambarkan 
semakin sulit karena beban 
ekonomi, semakin berat karena 
ditambah dengan hak-hak 
demokrasi mereka yang dicabut 
oleh legislatif. Bupati sebagai 
penguasa kabupaten ternyata 
tidak mampu berbuat banyak 
kepada anggota Dewan. Sebab, 
bupati merupakan produk 
pilihan Dewan sehingga hanya 
bertanggungjawab kepada 
Dewan, bukan rakyat. 
Koordinator Umum aksi 
tersebut, Eko Sulistiadi me-negaskan 
bahwa UU Pilkada 
yang disahkan DPR RI nyata-nyata 
telah memasung 
aspirasi masyarakat, karena 
pemilihan kepala daerah 
dilakukan oleh DPRD. “Jika 
dipilih secara langsung oleh 
rakyat saja kepala daerah 
masih bisa melakukan korup-si, 
apalagi jika dipilih oleh 
DPRD,” katanya, Jumat. 
Di sisi lain, Eko juga me-nyambut 
baik sikap Presiden 
Susilo Bambang Yudhoyono 
yang menerbitkan Peraturan 
Pemerintah Pengganti Unda-ng- 
Undang (Perppu) Nomor 1 
dan 2 Tahun 2014 yang mem-batalkan 
UU Pilkada. 
Namun, Eko menyebutkan 
Perppu itu masih harus men-dapat 
persetujuan DPR RI, 
dan inilah yang akan terus di-kawal. 
Sebagai bentuk desa-kan 
pencabutan UU Pilkada, 
massa membubuhkan tandata-ngan 
di atas kain putih se-panjang 
sekitar 50 meter. 
Usai berorasi di bundaran 
alun-alun, massa bergerak 
menuju Pendopo Wijayaku-suma 
Sakti, kompleks Pemkab 
Cilacap me-nemui 
Bupati 
Cilacap, Tatto 
Suwarto Pa-muji 
untuk 
meminta du-kungan 
pen-cabutan 
terha-dap 
UU Pil-kada. 
Dengan 
didampingi Ke-pala 
Badan Ke-satuan 
Bangsa 
dan Politik, 
Imam Yudi-anto 
dan Ke-pala 
Satuan Pamong Praja dan 
Linmas, Ditiasa Pradipta, 
Tatto menemui massa. 
Bupati lantas menyatakan 
dukungan terhadap aksi massa 
tersebut, dan langsung mem-bubuhkan 
tandatangan di atas 
kain putih yang dibentangkan 
massa di depan pintu gerbang 
pendopo. 
Dari pendopo massa berge-rak 
menuju Gedung DPRD 
Cilacap dengan agenda yang 
sama, meminta dukungan 
pencabutan UU Pilkada. 
Di Gedung DPRD mereka 
ditemui Ketua DPRD, Taufik 
Nurhidayat dan Wakil Ketua 
DPRD, Barokatul Anam. 
Meski Dewan sedang rapat 
paripurna pembahasan alat 
kelengkapan Dewan, Taufik 
menyempatkan diri bertemu 
massa dan bersama Barokatul 
Anam menyatakan mendu-kung 
aksi tersebut. 
Sama dengan bupati, Taufik 
dan Anam juga membubuhkan 
tandatangan di atas kain putih 
yang dibentangkan di depan 
pintu gerbang Gedung Dewan. 
Usai membubuhkan tandata-ngan, 
Taufik dan Anam kem-bali 
ke Gedung Dewan untuk 
menemui ketua-ketua fraksi 
guna mengajak ikut tandata-ngan 
dan menemui massa di 
salah satu ruangan di lantai 2. 
Di tempat itu para ketua 
fraksi, yakni Edi Purwanto dari 
PPP, Y Parsiyan dari Golkar, 
Taswan dari PDIP, dan Kaban 
dari PKB. Hanya saja, Fraksi 
Gerindra tidak tampak hadir. 
Dalam pertemuan yang 
dipimpin Taufik Nurhidayat 
dan Barokatul Anam, para 
ketua fraksi mengungkapkan 
bahwa secara pribadi mereka 
mendukung dan mengapresia-si 
aksi tersebut. Namun, secara 
institusional mereka melon-tarkan 
komentar beragam. 
Mendapat tanggapan seperti 
itu, koordinator umum aksi, 
Eko Sulistiadi mengaku cukup 
puas dan mengucapkan teri-makasih. 
Akan tetapi, dia ber-janji 
akan terus melakukan ak-si, 
meski akan dilakukan seca-ra 
pribadi dengan cara mela-kukan 
lobi-lobi dengan para 
anggota Dewan, dengan tuju-an 
akhir penolakan terhadap 
UU Pilkada. Aksi tersebut ber-langsung 
damai dan kondusif 
hingga menjelang tibanya 
waktu salat Jumat serta di ba-wah 
penjagaan ketat aparat 
Polres Cilacap.( Tim _Clp -2) 
Kiai NU Keluhkan Pilkada Tak Langsung, 
LDNU Ajak Waspadai Gerakan Anti-Pancasila 
CILACAP, (WN) - Perubahan meka-nisme 
pemilihan kepala daerah (Pilkada) 
langsung menjadi pilkada melalui DPRD 
dikeluhkan sejumlah kiai Nahdlatul 
Ulama (NU) di Kabupaten Cilacap. 
Keluhan tersebut sudah terlontar saat 
Munas NU di Cirebon. 
Menurut Wakil Ketua Lembaga Dak-wah 
Nahdlatul Ulama (LDNU) Cila-cap, 
Mochammad Taufick Hida-yatulloh 
bahwa saat itu ada semacam 
rekomendasi agar proses pilkada 
dilakukan oleh DPRD. “Namun, 
belakangan banyak kiai di daerah yang 
mengeluh akan kehilangan suasana 
pilkada langsung,” katanya, Selasa lalu. 
Dikatakan, para kiai merasa jika 
bupati dipilih oleh DPRD tidak akan 
dekat dengan rakyat seperti yang terjadi 
selama pemilihan langsung. Dia 
menjelaskan, bupati yang dipilih 
langsung oleh rakyat dinilai akan lebih 
mendengar segala aspirasi rakyat. 
Untuk itu, pihaknya menampung ke-luhan- 
keluhan para kiai terkait proses 
pilkada melalui DPRD tersebut. 
“Keluhan-keluhan itu akan kami sam-paikan 
ke PB (Pengurus Besar) NU 
melalui PC (Pengurus Cabang) NU 
Cilacap,” imbuhnya. 
Dukungan NU terhadap pilkada mela-lui 
DPRD itu, katanya, disebabkan pe-milihan 
langsung lebih banyak mudharat-nya 
daripada keuntungannya karena ba-nyak 
menimbulkan ekses negatif. 
Namun begitu, pihaknya tetap akan 
berupaya mengawal pelaksanaan Pasal 
22 E UUD 1945 agar dapat berjalan 
dengan baik dan benar. 
Sementara itu terkait gerakan yang 
berupaya menggantikan ideologi Pan-casila 
dengan ideologi lain, pihaknya 
mengimbau warga Cilacap, khususnya 
generasi muda untuk mewaspadainya. 
“Bagi NU, ideologi Pancasila, UUD 
1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan 
Negara Kesatuan Republik Indonesia 
(NKRI) merupakan harga mati, mutlak 
harus ditegakkan,” katanya. 
Menurutnya, saat ini banyak gerakan 
yang berupaya menggantikan ideologi 
Pancasila dengan paham lain. Bahkan, 
banyak pula di antaranya yang berke-dok 
atau membawa nama Islam dalam 
gerakannya. 
Sebab, imbuh dia, Cilacap merupakan 
salah satu daerah yang rentan terhadap 
gerakan-gerakan tersebut. Untuk itu, 
pihaknya dalam tiga bulan terakhir 
gencar melaksanakan sosialisasi di 
kecamatan-kecamatan guna menum-buhkan 
wawasan kebangsaan. 
Langkah yang diambil, ucap Ketua 
Forum Kerukunan Umat Beragama 
(FKUB) Kabupaten Cilacap itu, 
pihaknya mengundang para kiai dan 
imam masjid untuk ikut serta me-nanamkan 
wawasan kebangsaan, 
khususnya terkait dengan empat pilar 
kebangsaan, yakni Pancasila, UUD 
1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan 
NKRI.(TIM_CLP-2) 
Samsat Cikarang Bersih Dari Calo Harus Menjadi Contoh 
CIKARANG, (WN) – Samsat Cika-rang, 
Kabupaten Bekasi sudah menun-jukkan 
sikap reformasinya dalam 
memperbaiki sistem pelayanan kepada 
Wajib Pajak (WP) untuk pengurusan 
pajak kenderaan bebas tanpa ada calo. 
Hasil pantuan Harian Warta Nasional, 
di Samsat Kabupaten Bekasi terlihat 
dari antusias Wajip Pajak yang ber-bondong- 
bondong melakukan pe-ngurusan 
sendiri dengan jumlah yang 
signifikan memenuhi ruangan pela-yanan 
Samsat. 
Wajip Pajak juga sudah dibuat 
nyaman dengan gedung baru yang saat 
ini direnopasi, gedung dibuat asri dan 
pelayanan lebih prima. Maka tak heran 
jika samsat Kabupaten Bekasi jauh dari 
permasalahan. Tidak seperti Samsat 
Kota Bekasi yang masih amburadul 
dengan tumpukan permasalahan yang 
ditimbulkan para calo. 
Luar biasanya, petugas Samsat dise-tiap 
loket pelayanan wajip pajak selalu 
mendapatkan senyuman dan sapaan. 
Sebuah sistem yang diterapkan oleh 
Samsat Kabupaten seharusnya men-dapatkan 
apresiasi dari Dirlantas Polda 
Metrojaya agar bisa menjadi contoh 
untuk samsat lainnya untuk menguta-makan 
wajib pajak bebas dari linta 
darat para “calo”. 
Mia (22), salah seorang Wajip Pajak 
mengatakan apresiasi luar biasa untuk 
Samsat Kabupaten Bekasi karena 
pelayanan cepat saji, sehingga saya bisa 
cepat pulang kerumah, karena saya 
membawa anak kecil. 
Menurut Mia, ada seorang petugas 
samsat yang baik sekali namanya pak 
Isom, beliau membantu saya dengan 
iklas tanpa mengharapkan imbalan. 
Dari pelayanan beliau, saya mengurus 
pajak kenderaan berjalan mulus tanpa 
ada kendala dan selesai sangat 
singkat.(NOV/RADEMAN) 
Kantor Kecamatan 
Pulogadung “Bau Busuk” 
JAKARTA, (WN) – Kantor 
Kecamatan Pulogadung, Ja-karta 
Timur dinilai sudah ti-dak 
layak pakai sebagai ins-tansi 
pelayanan publik. Para 
pengunjung sudah tidak nya-man 
akibat “bau busuk” yang 
ditimbulkan dari fasilitas 
Toilet (WC) yang ada di 
lantai satu gedung tersebut. 
Selain toilet jorok tak terurus, 
pintu toilet pun tanpa memakai 
kunci. Tak ayal, bau yang berasal 
dari toilet menyengat sampai ke 
berbagai ruangan kantor pelaya-nan. 
Membuat sebagian warga 
yang datang menutup hidung. 
Salah seorang warga berinisial 
NV yang sedang mengurus kartu 
Pencari Kerja yang ditemui di kant-or 
itu menuding pegawai keca-matan 
Pulogadung pemalas dan 
jorok. Buat apa banyak pegawai di 
kantor ini kalau mereka Cuma bisa 
makan uang rakyat (gaji), mereka 
untuk mengurusi toilet saja tidak 
becus. Sebaiknya, jika pegawainya 
jorok, kantor kecamatan ini tidak 
usah dipakai, ujarnya. 
Harian Warta Nasional mencoba 
mengkonfirmasi langsung kepada 
Camat Pulogadung, namun dia 
sedang naik haji, ungkap salah 
satu stafnya di kecamatan pulo-gadung. 
Di sebelah ruangan kan-tor 
Camat Pulogadung, salah 
seorang pegawai bernama Alawi 
menemui Harian Warta Nasional. 
Menurut Alawi, adapun toilet itu 
rusak dan kotor itu karena pihak 
Kecamatan Pulogadung tidak 
punya anggaran untuk member-sihkan 
toilet dan untuk menganti 
kunci dan kran air copot. Kami su-dah 
mengajukan anggaran APBD 
untuk perbaikan, tetapi belum 
direalisasi. Makanya toilet itu bau, 
ujar Alwi.(NOVTENIO) 
Proyek Pelebaran Jalan Trans 
Morowali-Poso Bau Korupsi 
POSO, (WN) – Pembangunan infrastruktur 
yang tidak merata menjadi salah satu peng-hambat 
kegiatan usaha. Demi mendukung 
prioritas nasional yang tercantum dalam 
Masterplan percepatan serta peluasan 
pembangunan ekonomi indonesia (MP3EI) 
kualitas infrastruktur harus diperbaiki. Akan 
tetapi cukup disayangkan ketika pemerintah 
mengambil kebijakan dengan menaikan 
anggara daerah berbanding terbalik dengan 
kualitas infrastruktur yang dibangun. 
Hal itulah yang terjadi atas dugaan adanya 
korupsi pada sektor pelebaran jalan Trans 
antara Desa Salomati menuju Poso terus me-nuai 
protes dari berbagai kalangan yang min-ta 
untuk ditanganu aparat hukum . Menurut 
beberapa masyarakat yang enggan disebut na-manya 
mengatakan, yang mana peningkatan 
anggaran ternyata tidak ditunjang dengan 
peningkatan kualitas infrastruktur karena me-nurut 
mereka proyek pelebaran jalan di daerah 
adanya aroma korupsi. 
Seperti yang terjadi di jalur Desa Salomati 
menuju kota Poso. Ada beberapa proyek yang 
dikerjakan seperti Jembatan Salomati yang me-makan 
waktu cukup lama yang mana proyek 
tersebut pernah terjadi pembiaran. Belum lagi 
masalah katingan yang tidak dibuat sehingga 
sering terjadi kelongsoran. Akibatnya meng-ganggu 
pengguna jalan karena banyaknya batu 
yang jatuh serta tanah bercampur pasir 
menggenangi badan jalan dan yang lebih 
mengherankan lagi jalan yang belum lama di 
buat sudah mulai retak dan berlubang, 
Sehingga dipastikan bawah mutu dan kualitas 
infrastruktur jalan yang dibangun cukup 
memperhatinkan. Apa gunanya anggaran besar 
kalau fakta dilapangan ternyata kualitas dan 
mutu tidak menjamin pengguna transportasi 
jalan. Keluhan yang sama disampaikan sopir 
bus Makassar poso kepada Harian Warta 
Nasional. “Kami berharap kepada pemerintah 
untuk lebih melakukan pengawasan bila perlu 
tindak tegas bagi mereka yang dengan sengaja 
bermain di atas anggaran proyek yang begitu 
besar,” agar nantinya proyek infrastruktur jalan 
bisa selesai dengan kualitas dan mutu yang 
baik”.(KENFA) 
Kejari Setengah Hati Bongkar Korupsi DPRD 
BANDUNG, (WN) – Penunta-san 
kasus korupsi anggaran Pe-ngadaan 
Fasilitas Lapangan, 
Taman dan Parkir di 29 SD ne-geri 
senilai Rp 1,5 miliar di Ka-bupaten 
Bandung dinilai dila-kukan 
tebang pilih dan penun-tasannya 
setengah hati oleh 
Kejaksaan Negeri (Kejari) Bale 
Bandung. Padahal, kasus itu ha-sil 
konspirasi sejumlah oknum 
DPRD Kabupaten Bandung. 
Dari sejumlah proyek, Kejari 
hanya menetapkan satu orang 
anggota DPRD Kabupaten 
Bandung, Rizki Taufiq, menjadi 
tersangka, sementara yang lain-nya 
tak tersentuh sama sekali. 
Apakah dalam kasus Rizki itu 
hanya dia sendiri yang melaku-kannya? 
Protes atas kinerja Kejari yang 
tak serius menuntaskan disam-paikan 
oleh berbagai kalangan, 
termasuk LSM Pemantau Legis-latif 
Eksekutif Daerah (PLED) 
Kab. Bandung. Direktur PLED, 
Beben, meragukan jika kasus 
korupsi yang menyeret Rizki 
duduk di kursi pesakitan hanya 
melibatkan satu nama. Padahal, 
kasus korupsi tersebut sudah 
dirancang secara sistematis. 
Sementara LSM Infasi men-dorong 
penegak hukum dalam 
hal ini Kejaksaan Negeri Bale 
Bandung untuk menjerat ang-gota 
dewan lainnya. Kejari 
diharapkan untuk keterbukaan 
dari penyidik kejaksaan untuk 
menginformasikan perkemba-ngan 
kasus ini.(HARJO)
NUSANTARA 
6 Edisi 27/Th XIII/ 12 - 26 Oktober 2014 
UPTD Pendidikan Medahara Ilir 
Masih Kekurangan Tenaga PNS 
Pemprov Jambi Cuekin Tiang Lampu 
Warning Light yang Tumbang 
TANJUNG JABUNG BARAT, 
(WN) – Hingga saat ini tiang 
lampu (warning light) bertenaga 
tenaga surya yang berada di Ke-camatan 
Bram Itam, Kabupaten 
Tanjung Jabung Barat, Provinsi 
Jambi yang tumbang tak kunjung 
diperbaiki oleh pemerintah Pro-vinsi 
atau masih dicuekin pihak 
kontraktor. 
Kepala Dinas Perhubungan 
Informatika dan Komunikasi, 
Drs.Endang Surya MM saat dite-mui 
Harian Warta Nasional me-ngatakan, 
bahwa untuk perbaikan 
lampu hati-hati (warning light) 
yang memakai tenaga surya yang 
ada di Kecamatan Bram Itam be-lum 
bisa diperbaiki sekarang ini. 
Tugas yang memperbaikinya 
adalah pihak Propinsi Jambi, kita 
tidak punya wewenang hal ter-sebut, 
namun kita hanya bisa me-ngamankan 
sisa alat yang rusak 
akibat tiangnya ambruk, “ujar 
Endang. 
Kondisi seperti ini sudah dila-porkan 
ke Propinsi agar segera 
dipercepat perbaikannya. “Diper-kirakan 
pengerjaan yang diker-jakan 
tersebut melalui dana 
APBN, maka dari itu kita tidak 
perbaikan, apabila ada perintah 
dari atas akan diperbaiki baru kita 
kerjakan, tambahnya. 
Endang menambahkan, kami 
juga sekarang ini hanya bisa 
menunggu perbaikan dari Pro-pinsi, 
dari pihak Kabupaten Dinas 
Perhubungan hanya menunggu 
kepastian dari pihak rekanan 
Propinsi.(AF/END) 
Dana Samisake Tanjab 
Timur Diselewengkan? 
Warga Keluhkan Jembatan Yang 
Ambruk tak Kunjung Diperbaiki 
MUARA SA-BAK, 
(WN) - 
Warga jalan 
Batang Hari, 
Rt.01, Keca-matan 
Menda-hara, 
Kabupa-ten 
Tanjab Ti-mur 
mengeluh 
atas jembatan 
yang ambruk 
tak kunjung 
d i p e r b a i k i 
oleh pemerin-tah. 
Jembatan 
tersebut merupakan jalan akses 
utama yang setiap harinya 
dilalui warga yang ada disekitar. 
Mahmud (40), warga setempat 
menuturkan, kerusakan jem-batan 
tersebut sangat disesalkan 
karena jembatan yang ada me-rupakan 
jalan akses utama yang 
akan dilalui. “Sudah hampir 
bertahun-tahun jalan tersebut 
tak kunjung disentuh, seharus-nya 
kondisi ini jangan dibiarkan 
sebab didaerah kita ini daerah 
dataran pantai.” Cetusnya 
Menurutnya, pihaknya berha-rap 
dengan keadaan seperti ini 
dapat dilihat langsung oleh peme-rintah 
apakah layak atau tidak 
jembatan tersebut.”jelasnya 
Hal senada juga dikatakan 
Bujang (35) salah seorang pe-ngendara 
yang melintas saat sapa 
media ini mengatakan, jalan ini 
merupakan jalan yang paling 
utama setiap harinya dilalui, na-mun 
sekararang ini semenjah 
ambruk terpaksa jalan yang akan 
dilalui memutar arah,”kami tidak 
meminta lebih atau banyak dari 
pemerintah, hanya yang kami 
pinta dari pemerintah perbaikilah 
jalan ini.”sebutnya.(FATAH) 
Setelah Reformasi, Justru 
SBY Orang yang Tidak 
Berjasa Dalam Demokrasi 
Pilkades Serentak Dilakukan 
Seluruh Indonesia Tahun 2015 
TANJUNG JABUNG BA-RAT,( 
WN) - Pemilihan kepala 
desa yang akan tertunda ditahun 
2014 rencananya dilakukan 
pada tahun 2015 nanti. Penun-daan 
yang dilakukan tersebut 
dengan adanya pemilihan pre-siden 
yang dilakukan beberapa 
bulan yang lalu, karena didalam 
pemihan presiden warga negara 
Indonesia harus fokus siap yang 
akan dilakukan pencoblosan. 
Kabag Pemdes Setda Tanjab 
Barat Drs.Agus Makmum saat 
di konfirmasikan Harian Warta 
Nasional mengatakan, bahwa 
penundaan ditahun 2014 renca-nakan 
ditahun 2015, nanti akan 
dilakukan pemilihan kepala 
desa secara serentak seluruh 
indonesia. “Kemungkinan pe-milihan 
tersebut dilakukan 
serentak juga kita menunggu 
permentasi dari pusat, “ujarnya. 
Dikatakannya,ditahun 2015 ini 
menurutnya harus dilakukan se-rentak 
hal tersebut sesuai dengan 
UU baru, sedangkan pelaksana-annya 
dilakukan secara berurutan 
mulai dari peraturan pemerintah, 
Mendagri dan permendagri. 
“Peraturan Undang-Undang 
No.06 tahun 2014 tentang desa 
dan peraturan pemerintah sudah 
kita lakukan, sedangkan untuk 
penentuan pelaksanaannya pada 
bulan berapa belum diketahui, 
namun insak allah berkemung-kinan 
rencananya ditahun 2015 
akan digelar, “ungkap. 
Lanjut dikatakannya, pihaknya 
berencana akan melakukan 
pembuatan Perda akan tetapi hal 
tersebut hanya menunggu Per-mendagrinya 
dulu. “Apabila per-mendagrinya 
sudah keluar baru 
kita akan atur kapan pelaksanaan 
pilkadesnya.”cetusnya.(AF/END) 
JAKARTA, (WN) – 
Pengamat Politik dari 
Lingkar Madani In-donesia, 
Ray Rang-kuti, 
menilai Presiden 
SBY sama sekali ti-dak 
berjasa dalam de-mokrasi 
di Indonesia. 
Namun, justru SBY 
dimuliakan dalam 
proses demokrasi. 
“SBY dianggap ba-pak 
paling demokra-si, 
padahal dia tidak 
berjasa dalam demo-krasi,” 
kata Ray da-lam 
diskusi politik di Cafe Deli, 
Jakarta Pusat, Senin (6/10). 
Ray mempertanyakan peran 
SBY saat perjuangan menuju 
reformasi pada 1998. Namun, 
setelah reformasi, justru SBY 
orang yang paling menikmati 
demokrasi. Bahkan, SBY men-dapat 
tujuh penghargaan kehor-matan 
dari dunia internasional 
yang di antaranya memberi 
gelar Doctor Honoris Causa. 
Menurutnya, SBY sangat keli-hatan 
tidak mendukung demo-krasi 
saat ada aksi walk out (WO) 
Partai Demokrat dalam rapat pari-purna 
pembahasan RUU Pilkada 
di DPR. Setelah UU Pilkada di-sahkan, 
SBY malah menerbitkan 
Peraturan Pemerintah Pengganti 
Undang-Undang (Perppu). 
Menurutnya, Perppu tersebut 
hanya pencitraan SBY di mata 
masyarakat. Dia menilai SBY 
main-main dengan demokrasi. 
“Seolah-olah SBY tokoh de-mokrasi 
di dunia, tapi dia tidak 
punya keinginan kuat untuk 
mempertahankan demokrasi 
kita,” ujarnya.(WILSON) 
SK Bupati Dibatalkan PTUN, 
4 SMK Potong “Tumpeng” 
PURWA-KARTA,- 
(GM).- Per-juangan 
ke-benaran 
em-pat 
sekolah 
SMK rupa-nya 
tidak si-a- 
sia, mere-ka 
akhirnya 
menang telat 
melawan 
Bupati Pur-w 
a k a r t a 
Dedi Mul-yadi. 
Untuk 
itulah sekolah merayakan keme-nangan. 
“Para SMK telah memo-tong 
“Tumpung” sebagai ucapan 
syukur atas Kemenangan,” ujar 
para Kepala Sekolah saat ditemui 
wartawan hari ini. 
“Surat Keputusan (SK) Bupati 
Purwakarta No. 421.5/Kep- 
297-Disdikpora/2014 tentang 
lara¨ngan menerima peserta 
didik baru bagi sekolah tertentu 
diputuskan Pengadilan Negeri 
Tata Usa¨ha Bandung batal de-mi 
hukum. SK itu sudah masuk 
sampah dan tidak berguna lagi, 
“ imbuh Kepala Sekolah Bintar. 
Empat sekolah yang dimak-sud, 
SMK Bina Taruna Pur-wakarta, 
SMK Teknik Industri 
Pur-wakarta, SMK Yayasan 
Pendi¨dikan Bangsa Purwa-karta, 
dan SMK Prabu Sakti 2 
Purwakarta. Alasan Bupati 
Purwakarta Dedi Mulyadi, 
keempat SMK tersebut sering 
melakukan tawuran. 
Dalam persidangan di PTUN 
Bandung, para penggugat 
menghadirkan saksi ahli, yaitu 
Prof. Dr. H.M. Mohammad 
Surya (Guru Besar Psikologi 
Pendidikan Universitas Pendi-dikan 
Indonesia/-mantan Ketua 
Umum PB PGRI) dan Prof. Dr. 
H. Asep Warlan Yu¨suf, S.H., 
M.H. (Guru Besar Hu¨kum 
Adminitrasi Negara dan Tata 
Usaha Negara Unpar Bandung). 
Dalam kesaksiannya, Moh. 
Sur¨ya menerangkan, tindakan 
Bupati Purwakarta dengan 
me¨nerbitkan SK pelarangan 
PPDB dilakukan dengan pen-dekatan 
yang terlalu birokratis 
kekuasaan, tanpa melihat ram-bu 
atau etika pendidikan. 
Sedangkan Asep Warlan me-ngatakan, 
tindakan bupati dalam 
menerbitkan SK Pelarangan 
PPDB bagi SMK swasta tertentu, 
tidak meng¨indahkan asas-asas 
umum peme¨rintahan yang baik. 
Terutama asas kecermatan, 
kehati-hatian, kepastian hukum, 
proporsionalitas, dan asas 
persamaan, sebagimana diama-natkan 
UU Sisdiknas. 
Atas dasar tersebut, Majelis 
Hakim PTUN Bandung akhir-nya 
memutuskan SK Bupati 
Purwakarta batal demi hukum 
serta melanggar asas propor-sionalitas 
dan asas persama-an. 
Juga menghukum Bupati 
Purwakarta untuk mencabut 
SK tersebut serta membayar 
biaya perkara sebesar Rp 
5.700.000.(WT) 
MAURASABAK, (WN) - 
Minim tenaga Pegawai Negri 
Sipil (PNS) yang ada di UPTD 
Pendidikan Mendara Ilir mulai 
dikeluhkan. Untuk tenaga PNS 
yang ada di UPTD Pendidikan 
tersebut hanya berjumlah enam 
orang, diantaranya 3 orang 
pengawas sekolah, 1 orang staf 
kantor,1orang tenaga honor dan 
Kepala UPTD pendidikan. 
Ironisnya apabila sebagaian 
PNS tidak ada dikantor, kantor 
UPTD pendidikan tersebut 
sepi akan pekerjanya hanya 
yang tersisa staf dan honornya. 
Kepala UPTD Pendidikan 
Mendahara Ilir, Suparno.S pd 
saat dikompermasi kemarin 
membenarnya bahwa untuk 
tenaga PNS yang ada belum 
mencukupi. ,” Ya kita hanya 
memiliki enam tenaga kerja di 
UPTD,.”cetusnya. 
Sedangkan untuk penam-bahan 
tenaga honor pihaknya 
tidak bisa melakukan penam-bahan, 
sebab anggaran tenaga 
honor tidak tidak ada dari 
dinas Kabupaten. “Bagaimana 
kita mau menambah untuk 
satu orang saja yang ada di-kantor 
gaji dilakukan dengan 
cara inisaitif atau patungan 
sesame pegawai, namun tahun 
ini yang satu honor tersebut 
akan dilakukan pencantuman 
didalam anggaran nanti-nya.” 
sebutnya. 
Lanjut dikatakannya,dengan 
kekurangan tenaga PNS 
tersebut pihak berharap dapat 
dilakukan penambahan oleh 
dinas agar tugas diUPTD 
pendidikan tidak menjadi 
terhalang,”kita hanya berharap 
saja danya penambahan tenaga 
PNS.”jelasnya.(AF) 
TANJUNG JABUNG TIMUR, 
JAMBI, (WN) - Anggaran dana 
Samisake dan Samudra tahun 
2012 - 2013 di Kecamatan Men-dehara 
Ilir, Kabupaten Tanjung 
Jabung Timur, Provinsi Jambi 
dalam program bedah rumah ya-ng 
diduga anggaran tersebut disele-wengkan. 
Anggaran tersebut dibe-rikan 
Rp 8 juta setiap rumah. 
Pantauan Harian Warta Nasio-nal, 
bantuan samisake hanya di 
berikan berupa bahan matrial 
seperti, seng, papan, tongkat 
kayu kelas 1 dan triplek GRC, 
dari pihak suvlair, yang ironis 
nya dari pantauan wartawan 
WN bahan tersebut meng-habiskan 
bahan triplek GRC 9 
keping , seng 2 kodi, tongkat 20 
batang yang kualitas nya bukan 
terbaik, dengan menghabis kan 
dana Rp. 3 juta rupiah. 
Saat di konfirmasikan kepada 
kantor camat mendahara mela-lui 
Kasi TMD H.Bagalauk Ha-rahap 
mengatakan, anggaran 
samisake dan samudra di desa 
kami sudah selesai dan tidak 
bermasalah, namun untuk pem-belian 
bahan matrial nya dise-rahkan 
kepada pihak suflyeir. 
Saya selaku kasi TMD di keca-matan 
mendehara ilir sudah me-mantau 
kelokasi bahwa peker-jaan 
tersebut sudah cukup layak 
di huni, ungkap nya.(AF/END) 
Korupsi Bansos, Koordinator 
LSM Dituntut 20 Tahun Penjara 
BANDUNG, (WN) - Koordinator lembaga swadaya ma-syarakat 
(LSM) Aliansi Wirausaha Muda, Entik Musafik, 
terancam dipidana 20 tahun penjara. Entik diduga terlibat 
dalam kasus dugaan korupsi bantuan sosial APBD Kota 
Bandung, senilai Rp 8,1 miliar. 
Jaksa Penuntut Umum (JPU) yang dipimpin Rinaldi 
Umar menyatakan jika Entik Musafik melanggar Pasal 
2 dan Pasal 3 UU Nomor 30 tahun 1999 sebagaimana 
yang telah diubah dalam UU No 20 tahun 2001 tentang 
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. 
Dalam dakwaannya, Rinaldi menceritakan kronologis 
awal penyelewengan dana hibah atau bansos tersebut. 
Saat itu Pemkot Bandung mengalokasikan anggaran 
untuk hibah bansos tahun 2012 sebesar Rp435 miliar 
dengan realisasi Rp408 miliar dan 2.026 penerima. 
Menurutnya, saat itu Entik dan Destira mengumpulkan istri, 
orang tua, dan teman-temannya untuk membuat LSM Aliansi 
Wirausaha Muda. Dalam sejarahnya, LSM itu disebutkan 
sudah berdiri 2008. Itu dilakukannya, agar terdakwa bisa 
mendapatkan dana hibah dari Pemkot Bandung. 
Setelah syarat dan ketentuan untuk mendapatkan dana hibah 
terpenuhi, terdakwa pun kemudian mengajukan permohonan 
kepada Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah 
(DPKAD) yang saat itu dipimpin oleh Hery Nurhayat (ter-vonis 
kasus suap bansos). “LSM Aliansi Wirausaha Muda 
pun akhirnya menerima dana hibah sebesar Rp250 juta sesuai 
yang ada dalam dokumen DPKAD. Walapun tanpa diteliti 
dan bertatap muka dengan penerimanya,” ujar Rinaldi Umar 
dalam sidang di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), 
Bandung, Rabu (8/10/2014). 
Bahkan, lanjut Rinaldi, dari hasil evaluasi dan verifikasi 
sebenarnya LSM Aliansi Muda tidak masuk dalam re-komendasi 
penerima dana hibah. Bahkan, dalam akta notaris 
pun tidak ditemukan mengenai pendirian LSM Aliansi Wi-rausaha 
Muda yang disebut berdiri pada 2008 tersebut. 
Tidak hanya itu, akal-akalan Entik untuk mendapatkan dana 
hibah pun dilakukannya dengan mencatut sejumlah orang 
dan mengkoordinir penerimaan dana hibah bagi beberapa Lsm 
fiktif lainnya. “Ada 39 pemohon yang terdiri dari 38 LSM dan 
satu koperasi yang diakomodir oleh terdakwa,” kata dia. 
Dalam pemeriksaan, diketahui orang yang tercatat sebagai 
pemohon hibah ternyata tidak pernah mengajukan permo-honan. 
Selain itu, LSM yang diajukan kebanyakan tidak ter-verifikasi 
dan tidak mendapat rekomendasi dari dinas terkait 
karena tidak layak dan tidak terdaftar di Kesbanglinmas. 
Setelah dana hibah untuk LSM itu cair, akhirnya mereka 
yang menjadi ketua LSM menyerahkan uang pencairan dana 
kepada Entik dan Destria di bank yang berada di Tamansari, 
Wastukencana dan Braga. Kerugian penyaluran hibah pada 
LSM tersebut mencapai Rp 8,1 miliar.(TIM/MT)
harian warta nasional
harian warta nasional
harian warta nasional
harian warta nasional
harian warta nasional
harian warta nasional

Contenu connexe

Tendances

SKOR Edisi 016 [Januari-2014]
SKOR Edisi 016 [Januari-2014]SKOR Edisi 016 [Januari-2014]
SKOR Edisi 016 [Januari-2014]Noeh Nemen
 
Suara Merdeka 6 Maret 2014
Suara Merdeka 6 Maret 2014Suara Merdeka 6 Maret 2014
Suara Merdeka 6 Maret 2014hastapurnama
 
SKOR Edisi 023
SKOR Edisi 023SKOR Edisi 023
SKOR Edisi 023Noeh Nemen
 
Kedaulatan Rakyat 29 Maret 2014
Kedaulatan Rakyat 29 Maret 2014Kedaulatan Rakyat 29 Maret 2014
Kedaulatan Rakyat 29 Maret 2014hastapurnama
 
Digital surya 19 desember 2013
Digital surya 19 desember 2013Digital surya 19 desember 2013
Digital surya 19 desember 2013Portal Surya
 
Suara Merdeka 27 Februari 2014
Suara Merdeka 27 Februari 2014Suara Merdeka 27 Februari 2014
Suara Merdeka 27 Februari 2014hastapurnama
 
Suara Merdeka 28 Februari 2014
Suara Merdeka 28 Februari 2014Suara Merdeka 28 Februari 2014
Suara Merdeka 28 Februari 2014hastapurnama
 
Suara Merdeka 21 Februari 2014
Suara Merdeka 21 Februari 2014Suara Merdeka 21 Februari 2014
Suara Merdeka 21 Februari 2014hastapurnama
 
Buletin swadesa edisi-8
Buletin swadesa edisi-8Buletin swadesa edisi-8
Buletin swadesa edisi-8ALI YASIN
 

Tendances (16)

02 nasional
02 nasional02 nasional
02 nasional
 
SKOR Edisi 016 [Januari-2014]
SKOR Edisi 016 [Januari-2014]SKOR Edisi 016 [Januari-2014]
SKOR Edisi 016 [Januari-2014]
 
Suara Merdeka 6 Maret 2014
Suara Merdeka 6 Maret 2014Suara Merdeka 6 Maret 2014
Suara Merdeka 6 Maret 2014
 
SKOR Edisi 023
SKOR Edisi 023SKOR Edisi 023
SKOR Edisi 023
 
SKOR Edisi 23
SKOR Edisi 23SKOR Edisi 23
SKOR Edisi 23
 
Harian Warta Nasional
Harian Warta NasionalHarian Warta Nasional
Harian Warta Nasional
 
Kedaulatan Rakyat 29 Maret 2014
Kedaulatan Rakyat 29 Maret 2014Kedaulatan Rakyat 29 Maret 2014
Kedaulatan Rakyat 29 Maret 2014
 
Digital surya 19 desember 2013
Digital surya 19 desember 2013Digital surya 19 desember 2013
Digital surya 19 desember 2013
 
Suara Merdeka 27 Februari 2014
Suara Merdeka 27 Februari 2014Suara Merdeka 27 Februari 2014
Suara Merdeka 27 Februari 2014
 
Suara Merdeka 28 Februari 2014
Suara Merdeka 28 Februari 2014Suara Merdeka 28 Februari 2014
Suara Merdeka 28 Februari 2014
 
Suara Merdeka 21 Februari 2014
Suara Merdeka 21 Februari 2014Suara Merdeka 21 Februari 2014
Suara Merdeka 21 Februari 2014
 
harian warta nasional
harian warta nasional harian warta nasional
harian warta nasional
 
HARIAN WARTA NASIONAL
HARIAN WARTA NASIONALHARIAN WARTA NASIONAL
HARIAN WARTA NASIONAL
 
Selasa, 29 januari 2019
Selasa, 29 januari 2019Selasa, 29 januari 2019
Selasa, 29 januari 2019
 
Buletin swadesa edisi-8
Buletin swadesa edisi-8Buletin swadesa edisi-8
Buletin swadesa edisi-8
 
Anas
AnasAnas
Anas
 

Similaire à harian warta nasional (11)

HARIAN WARTA NASIONAL
HARIAN WARTA NASIONALHARIAN WARTA NASIONAL
HARIAN WARTA NASIONAL
 
Edisi 25 warnas
Edisi 25 warnasEdisi 25 warnas
Edisi 25 warnas
 
Edisi 25 warnas
Edisi 25 warnasEdisi 25 warnas
Edisi 25 warnas
 
HARIAN WARTA NASIONAL
HARIAN WARTA NASIONALHARIAN WARTA NASIONAL
HARIAN WARTA NASIONAL
 
HARIAN WARTA NASIONAL
HARIAN WARTA NASIONALHARIAN WARTA NASIONAL
HARIAN WARTA NASIONAL
 
HARIAN WARTA NASIONAL
HARIAN WARTA NASIONALHARIAN WARTA NASIONAL
HARIAN WARTA NASIONAL
 
HARIAN WARTA NASIONAL
HARIAN WARTA NASIONALHARIAN WARTA NASIONAL
HARIAN WARTA NASIONAL
 
HARIAN WARTA NASIONAL
HARIAN WARTA NASIONALHARIAN WARTA NASIONAL
HARIAN WARTA NASIONAL
 
HARIAN WARTA NASIONAL
HARIAN WARTA NASIONALHARIAN WARTA NASIONAL
HARIAN WARTA NASIONAL
 
Halaman 1
Halaman 1Halaman 1
Halaman 1
 
Media Indonesia 23 Maret 2014
Media Indonesia 23 Maret 2014Media Indonesia 23 Maret 2014
Media Indonesia 23 Maret 2014
 

Plus de https://wartaviral.com/ (20)

harianwartanasional.com
harianwartanasional.comharianwartanasional.com
harianwartanasional.com
 
harianwartanasional.com
harianwartanasional.comharianwartanasional.com
harianwartanasional.com
 
harianwartanasional.com
harianwartanasional.comharianwartanasional.com
harianwartanasional.com
 
harianwartanasional.com
harianwartanasional.comharianwartanasional.com
harianwartanasional.com
 
harianwartanasional.com
harianwartanasional.comharianwartanasional.com
harianwartanasional.com
 
harianwartanasional.com
harianwartanasional.comharianwartanasional.com
harianwartanasional.com
 
harianwartanasional.com
harianwartanasional.comharianwartanasional.com
harianwartanasional.com
 
harianwartanasional.com
harianwartanasional.comharianwartanasional.com
harianwartanasional.com
 
harianwartanasional.com
harianwartanasional.comharianwartanasional.com
harianwartanasional.com
 
HARIAN WARTA NASIONAL
HARIAN WARTA NASIONALHARIAN WARTA NASIONAL
HARIAN WARTA NASIONAL
 
HARIAN WARTA NASIONAL
HARIAN WARTA NASIONALHARIAN WARTA NASIONAL
HARIAN WARTA NASIONAL
 
HARIAN WARTA NASIONAL
HARIAN WARTA NASIONALHARIAN WARTA NASIONAL
HARIAN WARTA NASIONAL
 
HARIAN WARTA NASIONAL
HARIAN WARTA NASIONALHARIAN WARTA NASIONAL
HARIAN WARTA NASIONAL
 
HARIAN WARTA NASIONAL
HARIAN WARTA NASIONALHARIAN WARTA NASIONAL
HARIAN WARTA NASIONAL
 
HARIAN WARTA NASIONAL
HARIAN WARTA NASIONALHARIAN WARTA NASIONAL
HARIAN WARTA NASIONAL
 
HARIAN WARTA NASIONAL
HARIAN WARTA NASIONALHARIAN WARTA NASIONAL
HARIAN WARTA NASIONAL
 
HARIAN WARTA NASIONAL
HARIAN WARTA NASIONALHARIAN WARTA NASIONAL
HARIAN WARTA NASIONAL
 
HARIAN WARTA NASIONAL
HARIAN WARTA NASIONALHARIAN WARTA NASIONAL
HARIAN WARTA NASIONAL
 
HARIAN WARTA NASIONAL
HARIAN WARTA NASIONALHARIAN WARTA NASIONAL
HARIAN WARTA NASIONAL
 
HARIAN WARTA NASIONAL
HARIAN WARTA NASIONALHARIAN WARTA NASIONAL
HARIAN WARTA NASIONAL
 

harian warta nasional

  • 1. Edisi 27/Th XIII/ 12 - 26 Oktober 2014 Email: wartanasional@rocketmail.com Harga Eceran : Rp 5.500,- (Luar Jabotabek Ditambah Ongkos Kirim) Bukan Hanya Kopral, Jenderal-pun Harus Ditangkap >>BACA SELENGKAPNYA HAL 11 Nazar-Anas Berkolaborasi Bongkar Korupsi Ibas Tak Ada IMB, Warga Teriak “Bongkar” Proyek Carrefour BANDUNG, (WN) - Pembangunan proyek Transmart (Carrefour) terus ditentang berbagai kalangan masyarakat termasuk warga sekitar Kelurahan Palasari, Kecamatan Cibiru, Kota Bandung. Mereka menuntut Pemerintah Kota Bandung untuk segera membongkar proyek tersebut karena pemiliknya segaja belum mengantongi izin mendirikan bangunan (IMB). Abdul, warga setempat terekam sambil berteriak kata, “bongkar, bongkar, di sekitar proyek sangat menyayangkan sikap Pemkot Bandung yang tidak berani menindak Carrefur. “Pemerintah kita itu bencong, mereka beraninya cuma sama rakyat kecil kayak saya ini, kalau sama pengusaha kaya seperti carrefur, mana berani walikota nya, pengusaha punya uang banyak, semuanya bisa dibeli,” ujar geram kepada Harian Warta Nasional, Sabtu, (11/10). Hal yang sama juga disampaikan Tia, (40), sudah dilarang ramai ramai sama warga supaya pengerjaan proyek dihentikan, namun pihak pemilik tidak sedikitpun mengindahkan larangan warga tersebut. Lihat saja, pe-ngerjaan proyek tetap berlangsung, begitu juga kendaraan berat keluar masuk lokasi tersebut, debu tanah berterbangan kemana mana, mereka sibuk melakukan pemasangan tiang pancang, tanpa mengindahkan pende-ritaan warga disini, ujarnya. Sementara pihak dari Kecamatan Cibiru, Kota Bandung juga sudah mendegar keluhan warga hingga meminta agar proyek tersebut dihentikan sebelum izin diterima pelaksana proyek.”“Bersama warga, pegawai Trantib sudah mendatangi mereka dan meminta supaya proyek dihentikan, namun sampai hari ini, mereka >>BACA SELENGKAPNYA HAL 11 “Yang Mau Ketemu Saya, 20 Oktober ke Monas Saja” Kekayaan Ketua DPR Setya Belum Diusut JAKARTA, (WN) – Berdasarkan dari La-poran Harta dan Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) di Komisi Pemberanta-san Korupsi (KPK) yang tercatat pada 2010. Daftar kekayaaan Setya Novanto Ketua DPR RI 2014-2019 ini terbilang fantastis. Terakhir kali Bendahara Umum Partai Golkar itu melaporkan LHKPN ke KPK adalah 4 tahun silam. Namun setelah-nya, Setya Novanto tidak pernah mem-berikan LHKPN lagi ke KPK. Termasuk JAKARTA, (WN) – Ratusan ribu relawan siap pasang badan demi lancarnya pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih, Joko Widodo (Jokowi) dan Jusuf Kalla (JK), pada tanggal 20 Oktober 2014 mendatang, di pelantaran Monumen Nasional (Monas), Jakarta. >>BACA SELENGKAPNYA HAL 11 ketika terpilih sebagai Ketua DPR RI yang baru untuk masa 5 tahun berikutnya. Dikutip dari laman acch.kpk.go.id, dalam laporan LHKPN Setya Novanto pada 14 Mei 2010, tercatat kekayaan Setya Novanto mencapai Rp 73,3 miliar. Jumlah itu merupakan perolehan kekayaannya dalam kurun 2001-2009. Dalam kurun 2001-2009 tersebut, jumlah kekayaan Setya Novanto mengalami >>BACA SELENGKAPNYA HAL 11 MENJAMIN KENYAMANAN & KERAHASIAAN USAHA ANDA BERSAMA BIRO JASA HARIAN WARTA NASIONAL DIDUKUNG PROFESSIONAL DI BIDANG ACCOUNTING DAN PERPAJAKAN Menawarkan jasa service accounting: 1. JASA PEMBUKUAN - Laporan Keuangan Interen & Fiskal / Pajak. - Bekerja sama dengan auditor, dalam kasus rekening Perseroan diaudit oleh Akuntan Publik perusahaan. 2. JASA ADMINISTRSI PAJAK - Perhitungan pajak karyawan bulanan. - Penyusunan dan penyampaian Surat Pemberitahuan Bulanan, yang terdiri dari Pajak Penghasilan pasal 21 (pajak karyawan), PPh pasal 25 (pajak penghasilan badan), PPh Pasal 23/26, dan pasal 4 (2). Persiapan Pemotongan Bukti Pajak bagi karyawan (Formulir 1721-A1). - Melakukan rekonsiliasi fiskal dan penyesuaian (jika ada) untuk tujuan mempersiapkan kembali tahunan PPh Badan. - Penyusunan dan penyampaian Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak, yang terdiri dari Pajak Penghasilan pasal 21 (perhitungan tahunan akhir Desember) dan Pajak Penghasilan Badan. 3. PENGURUSAN PERIZINAN USAHA - NPWP Badan Usaha & NPWP Orang Pribadi - Domisili Usaha, SIUP, TDP, PKP dan lain lain Hubungi Redaksi HARIAN WARTA NASIONAL, Alamat : Perkantoran Pulomas Blok 6 no 15, Jl Perintis Kemerdekaan, Jakarta Timur, Nomor HP : 082125582006, Email : harianwartanasional@yahoo.co.id/ wartanasional@rocketmail.com Dugaan Korupsi Dana Hibah Tahun 2011-2012-2013 KPK Sebut Kasus Korupsi Haji Menggurita JAKARTA, (WN) - Komisi Pem-berantasan Korupsi (KPK) belum menahan mantan Menteri Agama Suryadharma Ali atas dugaan korupsi penyelenggaraan haji. Menurut Wakil Ketua KPK Busyro Muqoddas, kasus dugaan korupsi itu amat kompleks. “Menggurita dari sistem, oknum, dan jaringannya,” ujarnya melalui pesan singkat, Jumat, 10 Oktober 2014. Menurut Busyro, kasus yang menjerat Suryadharma sudah terjadi sejak lama. Jumlah proyek banyak dan nilainya sangat besar. Oleh sebab itu, KPK belum bisa menahan Suryadharma sebelum kasus ini terungkap lebih jelas. KPK, kata Busyro, juga terkendala lokus atau tempat pelaksanaan ibadah haji di Arab Saudi. “Sebagian kendala itu SERANG, (WN) - Ketua LSM KA-RAT Banten (Kajian Realita Banten), Adung Hermawan, bersihkeras menanyakan mekanisme proses dana hibah pada tahun 2013, disaat kepe-mimpinan Irfan Santoso. Masalahnya saat Mashuri menjabat beliau tidak menandatangani bantuan dana hibah. Kini disaat kepemimpinan Irfan Santoso, banyak kejanggalan yang ditandatangani oleh Irfan Santoso pada bantuan dana hibah pada ta-hun 2013 untuk para lembaga yang tidak jelas peruntukannya. Pada tahun tahun sebelumnya yaitu tahun 2011-2012 sudah terbukti banyak masalah dan pejabatnya banyak yang di kerangkeng (dipenjara), ungkap Adung saat diwawan-carai Harian Warta Nasional, Rabu (8/10/14). Adung me-negaskan, da-lam hal ini ak-an mengadukannya ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), jangan hanya Kopralnya aja yang di tangkap, jenderalnya pun harus ditangkap, tegas Adung. Diketahui pada tahun 2012, Sekretaris Daerah (Sekda) Banten Muhadi (Mantan-Sekda-red) adalah Ketua Tim Dana Hibah yang di sebut Jenderal dari si Kopral selaku pengelola dana hibah, >>BACA SELENGKAPNYA HAL 11 JAKARTA, (WN) - Perselisihan an-tara mantan Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin dengan mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum rupanya sudah mereda. Keduanya bakal ‘berko-laborasi’ untuk mengungkap dugaan penerimaan uang yang dilakukan Edhi Baskoro “Ibas” Yudhoyono selaku Sekretaris Jenderal Partai Demokrat. “Nanti Mas Anas mau juga membantu menjelaskan. Ya ini kan posisinya ada ketua umum, sekjen, ada bendum, ada proyeknya yang dikumpulkan,” kata Nazar saat hen-dak diperiksa di Gedung KPK, Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Jumat (20/10/2014). Menurut Nazar, mereka berdua siap membantu KPK meng-ungkap dugaan korupsi yang dilakukan Ketua Fraksi Partai Demokrat itu. Nazar pun menyebut, bukan tanpa bukti dia bilang Anas mau mem-bantu. “Waktu jadi DPR, dia jadi Sekjen. Saya jadi Bendahara Umum. Jadi gini, nanti juga Mas Anas tahu, Mas Ibas tahu, se-muanya itu sama-sama,” sebut Nazar. Nazar mengaku kesemua kete-rangan akan dibeberkan kepada penyidik. “Nanti saya jelaskan. Nanti dijelaskan secara detail,” tegas Nazar. Berulangkali Nazar menuding Ibas kecipratan duit. Kemarin, terpidana itu kembali me-ngaku telah memberi bukti aliran uang US$ 450 ribu untuk Ibas, anak Presiden Susilo Bambang Yudho-yono kepada Komisi Pemberan- Konser Pesta Rakyat PRESIDEN terpilih Jokowi me-nyarankan pendukungnya untuk datang ke Pesta Rakyat di Monas.– “Kalau mau ketemu saya, datang saja ke Monas pada tanggal 20 Oktober, disana akan digelar acara Pesta Rakyat melalui Konser Salam Dua Jari. Ya, itulah baru namanya kegembiraan politik,” ujar Jokowi. Sebelumnya ‘Pesta Rakyat’ awalnya akan digelar di DPR. Ribuan pendu-kung Jokowi-JK ingin merayakan pelantikan RI I dan RI 2 itu. Para relawan dari Jakarta maupun luar kota ini berjanji acara ini berlangsung damai dan tanpa kekerasan. Selan-jutnya Jokowi-JK akan diarak dari Gedung DPR hingga ke Monas untuk konser musik bersama Slank. Suami Iriana ini sudah tahu tentang rencana pendukungnya. Akhirnya Jokowi meminta agar perayaan dipusatkan di Monas, bukan DPR. Jokowi menyambut baik keinginan rakyatnya untuk bertemu dengannya di acara perayaan tersebut. Sementara Grup Band Slank beserta sejumlah musisi yang ter-gabung dalam Revolusi Harmoni mengajak semua orang untuk terlibat dalam acara itu. Personel Slank, Abdee Negara mengatakan, “Kita akan bikin acara-acara, bentuknya konser. Semacam syukuran rakyat atas pelantikan Jokowi-JK pada 20 Oktober,” kata Abdee di Jakarta. “Jokowi-JK kan dipilih oleh rakyat, rakyat yang akan mengantar dia dari DPR sebagai simbol ke istana. Dan pada 20 itu akan jadi momen bangkitnya Indonesia,” ucapnya. Dalam pesta rakyat itu, para musisi, termasuk Slank dan Oppie Anda-resta, bakal membawakan lagu khusus yang diciptakan musisi Revolusi Harmoni. Menurut Abdee, lagu bertema persatuan Indonesia tersebut dipersembahkan untuk In-donesia baru. Abdee mengakui keterlibatannya dalam mendukung Jokowi-JK sebagai upaya memberikan sema-ngat untuk perubahan Indonesia. Sebagai seniman yang punya ke-mampuan berkarya, ia ingin memberi simbol semangat dalam pemerintahan baru dan menjadi titik tolok majunya Indonesia ke depan. Menurutnya, Jokowi serta tim kabinet tidak mungkin bisa melakukan perubahan tanpa melibatkan rakyat. Ke-terlibatan rakyat tersebut perlu simbol semangat dari para seniman salah satunya melalui lagu. “Itu kontribusi kita sebagai seniman, kontribusi kita mengajak orang untuk mengajak orang, “Ayo bersama-sama membangun Indo-nesia’,” ujarnya. MPR LANTIK PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN Pelantikan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla sudah dipersiapkan para pimpinan MPR, yang akan diselenggarakan 20 Oktober 2014 di Gedung Nusantara,
  • 2. EDITORIAL 2 Edisi 27/Th XIII/ 12 - 26 Oktober 2014 Menanti Gerakan Sosial Anti Korupsi Ala KPK, Jokowi dan Ahok Usai dilantik, Joko Widodo (Jokowi) sebagai Presiden Republik Indonesia dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta diharapkan akan lebih kompak dan berkomitmen bersama Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad, memperkuat dan mengakselerasi Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi (PPK) di tanah air. Oleh : Rekson H.Pasaribu Pemred Harian Warta Nasional SAAT ini problem korupsi kita dalam dan kompleks. Legislasi, kebijakan, anggaran, pemilihan wakil rakyat, pemilihan kepala daerah, dan penunjukan atau pengangka-tan pejabat dari pusat sampai daerah sudah lama dibajak politisi dan pebisnis hingga merugikan kepentingan publik. Demikian juga penegakan hukum dari penyelidikan, penyidikan, pengadilan, sampai lembaga pemasyarakatan telah ba-nyak diselewengkan. Skandal Akil-gate di Mahkamah Konstitusi menunjukkan beta-pa akut problem penegakan hukum kita. Rakyat berharap, barangkali dengan dilantiknya Jokowi sebagai Presiden dan Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta, dibantu Ketua KPK Abraham Samad, problem bangsa ini pasti bisa diatasi melalui”gerakan sosial anti korupsi “. “Ketiga pemimpin bangsa ini diharap-kan dapat segera membenahi persoalan institusi pengadilan yang bebas dan mandiri, pergantian pemerintah secara tertib dan teratur, partai politik oposisi yang kuat dan efektif, institusi media yang bebas dan mandiri, serta gerakan sosial anti korupsi yang kuat dan efektif”. Korupsi di lembaga peradilan dapat di-kurangi dengan keputusan Jokowi me-ngangkat kepala Polri dan Jaksa Agung baru yang memiliki kepemimpinan, profesionalisme, integritas, dan komitmen kuat mencegah dan memberantas korupsi. Kepada Kapolri dan Jaksa Agung baru, Jokowi bisa memerintahkan membentuk unit gugus tugas khusus yang berwenang mencegah dan memberantas korupsi di luar dan di tubuh kepolisian/kejaksaan. Meski KPK bukan bawahan presiden, Jokowi bisa mengorkestrasi desain kemitraan dan sinergi baru antara kejaksaan, kepolisian, dan KPK dalam mencegah dan memberantas korupsi. GERAKAN SOSIAL ANTI KORUPSI Gerakan sosial anti korupsi merupa-kan tindakan kolektif yangmeminjam istilah pemilu terstruktur, sistematis, dan masif guna mendorong perubahan dari masyarakat koruptif ke masyarakat anti koruptif. Dengan definisi itu, gerakan anti korupsi kita saat ini jangankan kuat dan efektif, mewujud sebagai gerakan sosial saja belum apalagi terstruktur, sis-tematis, dan masif. Ciri sekaligus kelemahan gerakan anti korupsi sekarang ini: (1) elitis dan hanya melibatkan segelintir orang; (2) pen-dekatannya proyek, bukan program sehingga begitu proyek selesai, habislah semangat dan sumber daya mencegah dan memberantas korupsi; (3) secara finansial, organisasi masyarakat sipil sa-ngat bergantung pada hibah lembaga do-nor yang biasanya dari luar negeri se-hingga habis dana hibah, habislah etos dan epos kepahlawanan berantas korupsi itu; (4) secara manajerial, advokasi anti korupsi tak terorganisasi dengan baik, sporadis, tersebar, kecil-kecil, dan ber-gerak sendiri-sendiri; (5) rasa kepe-milikan terhadap upaya PPK rendah, hanya segelintir yang risau dan hirau kalau upaya PPK melempem; dan (6) karena semua itu, keberlanjutan upaya PPK tak terjamin. Ciri dan karakteritisk itu harus ditrans-formasikan sehingga upaya PPK (1) berbasis masyarakat, organisasi, dan profesi seluas mungkin; (2) pendekatan-nya lebih sistemik dan programatik; (3) mobilisasi dan penggunaan sumber daya lokal; (4) lebih terorganisasi dan terkelola dengan baik sehingga upaya PPK itu seperti orkestra filharmonis; (5) rasa kepemilikan terhadap upaya PPK harus seluas mungkin kelompok masyarakat, organisasi, dan profesi; dan (6) upaya PPK harus terus berkelanjutan melampau batas usia rezim pemerintahan. Ada banyak kerja politik, kebudayaan, dan pendidikan yang harus dilakukan untuk transformasi itu, seperti mendorong lahirnya UU dan peraturan pembuktian terbalik, penghapusan rezim sekretif, pengembangan kapasitas masyarakat, pengorganisasian dan pengembangan jaringan kerja, kampanye anti korupsi, dekonstruksi dan rekonstruksi nilai yang mendukung anti korupsi, penggalangan dan pengelolaan sumber daya, peng-gabungan kerja advokasi media arus utama dan media virtual. Untuk mengerjakan semua itu, kita tidak berangkat dari nol. Elemen dan keadaan yang mendukung gerakan sosial anti korupsi sudah ada, tinggal mengorkestrasi hingga lebih terstruktur, sistematis, dan masif. Tipe relawan macam apa yang dibutuhkan kerja tersebut? Kita butuh relawan brain intensive. Mer-eka proaktif dan kreatif mencari dan men-definisikan peran yang mereka mainkan. Mereka berinisiatif, bergerak, memobilisasi sumber daya, dan mengelolanya sendiri. Lihatlah kesuksesan fenomenal yang dicapai Ainun Najib dkk dalam me-ngembangkan kawalpemilu.org. Ia tidak hanya mengembangkan inisiatif dengan hemat biaya dan berdampak tinggi, tetapi juga memberikan contoh baik mengelola 700 relawan secara virtual. Tanpa disuruh siapa pun, mereka sekarang bergerak lagi mengembangkan kawalpilkada.org. Benarlah pernyataan Band Slank, salah satu kelompok relawan dan pendukung kuat Jokowi, bahwa mereka tidak hanya mengambil jarak, tetapi juga akan mengontrol dan mengkritik bila Jokowi menjadi presiden.(**) Forum Diskusi Wartawan Banten Audensi Bersama Kapolda BANTEN, (WN) - Dalam agenda ke-giatan Forum Diskusi Wartawan Pro-vinsi Banten (FDWPB) adalah dengan melakukan audensi dengan Kapolda Banten, Brigjen. Pol. M. Zulkarnain MM.MH diruang kerjanya Selasa. Kedatangan FDWPB ini disambut hangat Kapolda Banten. Pertemuan ini merupakan agenda yang diprioritsakan oleh FDWPB. Dalam pertemuan ini Zulkaida sebagai Ketua FDWPB berharap agar Polda Banten tetap fokus dalam tupoksinya sebagai pengayom dan pelindung masyarakat. Zulkaida mengatakan, diharapkan Kapolda harus konsisten dalam pene-gakan supremasi hukum, khususnya di wilayah Banten, dan jangan sampai ada wacana Polda Banten ini mandul dalam penanganan korupsi, dan kasus-kasus yang melanggar hukum lain nya. Karena bagaimanapun Polda Banten harus menjadi ujung tombak di lapangan dalam penegakan supremasi hukum. Ini sebagai efek jera bagi para korupsi, baik di lingkungan Pemerintah Daerah maupun intansi lain nya. Nazaruddin: Ibas Terima Duit Korupsi Wisma Atlet JAKARTA, (WN) – Bekas Bendahara Umum Partai Demokrat, Muhammad Nazaruddin, mengatakan Edhie Bas-koro Yudhoyono alias Ibas, anak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, menerima US$ 450 ribu dari PT Duta Graha Indah, perusahaan milik Nazar. Sebelumnya, PT Duta Graha Indah berhasil memenangi tender proyek pem-bangunan Wisma Atlet, Jakabaring, Palem-bang, Sumatera Selatan. “Uang dari proyek Wisma Atlet itu diserahkan ke Mas Ibas di Kempinski sebanyak US$ 450 ribu,” kata Nazar di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, Rabu, 8 Oktober 2014. Selain dugaan duit suap dari proyek Wisma Atlet, Nazar juga menyebut Ibas menerima duit dari Grup Permai, pe-rusahaannya, sebesar US$ 200 ribu. “Diserahkan ke Mas Ibas di ruangannya di Dewan Perwakilan Rakyat,” ujar Nazar. Soal duit US$ 200 ribu itu pernah dia katakan di muka persidangan, ketika Nazar menjadi saksi dalam perkara dugaan korupsi dalam proyek Hambalang dengan terdakwa bekas kolega Nazar di Demokrat, Anas Urbaningrum, yang juga eks Ketua Umum Demokrat. Nazar diperiksa selama hampir 11 jam. Dia mengaku ditanya banyak hal ihwal aliran duit Wisma Atlet. Nazar bercerita, awalnya perusahaan miliknya gagal mendapatkan proyek Hambalang. “Makanya kemudian dapatnya proyek Wisma Atlet yang nilainya hampir Rp 20 miliar,” katanya.(WILSON) Perlu dilakukan juga terhadap para pe-laku- pelaku pencurian uang negara di wi-layah Banten ini dan juga mafia BBM il-legal juga harus dibasmi, ungkap Zulkaida Kapolda Banten sangat berterima kasih dengan adanya audensi ini bersama FDWPB, dan kami juga ucapkan terima kasih atas informasi-informasi yang diberikan. Tapi yang jelas, semua pena-nganan masalah korupsi maupun penga-nganan mafia BBM harus tetap mengacu pada protap dan aturan yang berlaku. Kami pun minta dukungan dari teman-teman pers, khususnya dari FDWPB atas dukungan, kalau tanpa Pers, kami ibarat sayur tanpa garam dalam bekerja. Dukungan dan informasi dari berbagai media begitu sangat penting, dan saya berharap bagi kalangan pers yang ada di Banten mendukung program yang sudah kami kerjakan. Ungkapnya. Dalam pertemuan ini juga dihadiri Dir.Intel Kombes. Pol. Eko, Kabid Humas AKBP. Ermayadi, penasehat Forum Diskusi Wartawan Provinsi Banten AM. Siagian Bsc, Wakil Ketua Forum Drs. Reymon Sinaga.(NENG) Tersangka Dalang Demo Rusuh FPI Buron JAKARTA, (WN)– Kepolisian Daerah Metro Jaya menetapkan Sekretaris Jenderal Dewan Pengurus Daerah Front Pembela Islam (FPI) DKI Jakarta Novel Bamu’min sebagai buron. Dia merupakan penanggung jawab demonstrasi anti-Ahok (Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama) yang berujung anarkis pada Jumat, 3 Oktober 2014. “Kami masih mencari dia dengan status buron,” kata juru bicara Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rik-wanto pada Ahad, 5 Oktober 2014. Menurut dia, polisi telah membentuk tim khusus untuk mencari Novel yang sudah berstatus tersangka. Rikwanto menuturkan Novel dan satu orang lagi yaitu Shahabudin Anggawi merupakan otak dari demonstrasi yang sudah diset untuk ricuh tersebut. Indikasinya kuat, pendemo sudah membawa senjata, batu, bahkan kotoran kerbau dalam aksi tersebut. Menurut dia, sudah ada 21 orang yang ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di Polda Metro Jaya. Dari para pesakitan tersebut, empat orang masih di bawah umur sehingga dipulangkan dan dikenakan wajib lapor. Rikwanto mengatakan mereka dijerat dengan pasal berlapis kekerasan, pe-nyerangan terhadap aparat, dan kepe-milikan senjata. Ancaman hukumannya lima tahun penjara. Akibatnya 16 orang petugas polisi terluka akibat lemparan batu dan sabetan benda tajam.(TR) KEPALA PERWAKILAN/ BIRO DKI JAKARTA/ POLDA METROJAYA : Wilson, Novtenio. JAKARTA PUSAT: JAKARTA BARAT : Edward, JAKARTA UTARA: Gugun Gumilar, JAKARTA TIMUR : P.Hutajulu, JAKARTA SELATAN: Drs. Tubagus Taufik, KEPALA PERWAKILAN JAWA BARAT: Harjo S.P, KOORDINATOR : Herbet Marbun SH, ANGGOTA BOKS REDAKSI HARIAN WARTA NASIONAL DITERBITKAN OLEH PT. NASIONAL TRITUNGGAL JAYAUTAMA NPWP : 31.769.303.4-407.000 BERDASARKAN UU PERS NO 40/1999 KONSULTAN HUKUM LBH-LSM “INFASI” DIREKTUR UTAMA/ PEMIMPIN REDAKSI Rekson H. Pasaribu WAKIL PEMIMPIN UMUM Ir. Zoel Hunter Panjaitan WAKIL PEMIMPIN REDAKSI Bernadi Widiarjo Hutabarat DEWAN REDAKSI Ir. Jamangalap Simanullang Rekson H. Pasaribu PIMPINAN PERUSAHAAN Harjo SP WAKIL PIMPINAN PERUSAHAAN Freddy Hutajulu REDAKTUR PELAKSANA Rademan REDAKTUR Suryanto SEKRETARIS REDAKSI Sylviah LAYOUT/ARTISTIK Umaryadi PEMBINA Ir. Ian FJM Sihombing PENASEHAT HUKUM Mart Lumumba Malau,SH STAF REDAKSI M.Wilson Pasaribu, Edward PS, Ester H, Budi Setiawan, Ferdinand, Dede Silvia, Atin AR, Rizki Desiyanti, Rafiqa Zubaida, Wuri Handayani, Abdullah, MM, Parlindungan, Borneo Daurie Noor, Muhammad Nur, Parlindungan Pasaribu ALAMAT REDAKSI Jalan Raya Perintis Kemerdekaan, No 34, RT 01/RW 06, Kelurahan Kelapa Gading Timur, Jakarta Timur, 13260. Telp/Fax: HP 082125582006, WEBSITE www.harianwartanasional.com E-MAIL wartanasional@rocketmail.com harianwartanasional@yahoo.co.id REKENING BANK BCA NO: 8710006921 A/N : (Sylviah Hutajulu) PERCETAKAN PT. Temprina Printing (Isi Diluar Tanggungjawab Percetakan) : Pantun, Anang Sujatko, Wawan Hermawan, T.Lumban Raja, Karyaman Harahap, D. Jogi Nainggolan, Ribert Simamora, Rinto Sihombing, Sahala Simangunsong, POLDA JAWA BARAT : Delimar Sitorus, CIMAHI : CIANJUR : INDRAMAYU : Nunuh Nugraha, Irman N.F, KABUPATEN CIAMIS : KOTA BANDUNG : Herbet Nababan, Delimar Sitorus, KABUPATEN BANDUNG : Habeahan, Juang Sagala, KABUPATEN BANDUNG BARAT : CIAMIS : Eri Supena, INDRAMAYU: BANJAR : GARUT : KOTA TASIKMALAYA/ KABUPATEN TASIKMALAYA : SUMEDANG : CIREBON : KUNINGAN : PANGANDARAN :Susanti, SUBANG : Imanudin, PURWAKARTA : Rekson Pasaribu, KARAWANG : Pariston Purba, Ajis L.Tobing, Ramlan Naibaho, Lambok Purba, KEPALA BIRO KOTA/KAB BEKASI : Rademan KOTA BEKASI : M.Sahir, KABUPATEN BEKASI: Ir. Ruben Silitonga, M. Marbun, Abdul Rachman, Herwinson, BOGOR : DEPOK : David Malau, KEPALA PERWAKILAN BANTEN: Nazip, ANGGOTA : Deasy Soesilawati, Alirahman Oman, Hasan Firdaus, Holil, LEBAK : PANDEGLANG: SERANG : BIRO KABUPATEN TANGERANG : Panggondian Panggabean, KEPALA BIRO KOTA TANGERANG: Ramlan Pasaribu, Hendrik Togatorop, Farelly Simangunsong, KOTA CILEGON: KOTA SERANG : KOTA TANGERANG SELATAN: BANJARNEGARA : BANYUMAS : BATANG : BLORA: BOYOLALI: PEKALONGAN: BREBES: DEMAK: GROBOGA:TEGAL: JEPARA: KARANGANYAR :KEBUMEN : KENDAL: KUDUS: PEMALANG : PURBALINGGA : PURWOREJO: SRAGEN: SUKOHARJO : TEGAL : TEMANGGUNG : WONOGIRI : WONOSOBO: MAGELANG: PEKALONGAN : SEMARANG: Arief Setiawan, CILACAP : Rudianto, Kamsi Gautama, MOJOKERTO : Slamet Djoko Ismono, BANYUMAS : Sigit, PURBALINGGA: Edward PS PROBOLINGGO: LUMAJANG: Achmad, PASURUAN: Anton RA, SITUBONDO: Totok, MADURA : PEKANBARU: Pasaribu, MUARA ENIM : SIAK : , PELALAWAN : Yanti, KEPALA PERWAKILAN SUMATERA UTARA: P.Harry Silaen SH, ANGGOTA : Januar Pohan, Indra Hasibuan, HUMBANGHASUNDUTAN : Oslan, KABUPATEN PAKPAK :Lasmer, TAPANULI TENGAH : Ridwan Hamzah, P BENGKULU: Lidya M, LAMPUNG BARAT: KEPALA PERWAKILAN JAMBI: Abdul Fatah, ANGGOTA : Endang Wijaya, KOTAMADYA JAMBI : Hipni, PALEMBANG : Ahmad, LUBUKLINGGAU : Yoseph, BATURAJA : BAYUASIN : BANGKA BELITUNG : Edwuard M, KALBAR : Ajan, NTT : Y. Prumentius, PERWAKILAN SULAWESI UTARA : Henkie L Ruwtuwene, KORWIL SULAWESI UTARA : Kenfa Erlangga.
  • 3. HUKUM & KRIMANA 3 Edisi 27/Th XIII/ 12 - 26 Oktober 2014 Coran Memakai Batu Makadam Bongkar Proyek Jalan Garda Wewuluh Berbau Korupsi SERANG, (WN) – Sangat memalukan kontraktor asal Sukabumi dalam mengerjakan proyek Peningkatan Jalan Gorda Wewuluh, Kabupaten Serang dengan panjang 700 meter dengan lebar 5 meter, kepergok melakukan dugaan tindak pidana korupsi. Ratusan Warga Tuntut Mundur Kades Edi Suhendi yang Minta Jatah Limbah PT Forisa LSM Tuding Arlan Marjan Gondol Dana Perawatan Jalan Wilayah Selatan Rp23 Miliar Terlibat Alkes di RSUD Cibabat BANDUNG, (WN) – Perem-puan muda sela-ku Manager PT Behrindo Nusa-perkasa ditetap-kan tersangka dalam perkara korupsi penga-daan alat keseha-tan di RSUD Ci-babat Cimahi. Dia langsung ditahan oleh Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jabar, Rabu (1/10/14). Kepala Seksi Penerangan dan Hukum (Kasi Penkum) Kejati Jabar, Suparman menga-takan, NA merupakan manager PT Behrindo Nusaperkasa. “Penahanan dilakukan kare-na tersangka tidak koperatif. Bahkan tersangka sempat menghilang dan dikhawatir-kan akan melarikan diri,” ujar Suparman di halaman Kantor Kejati Jabar, Jalan LRE Mar-tadinata, Rabu (1/10/2014). “Ada pekerjaan pengadaan alkes yaitu pengadaan alat laboratorium dan penunjang layanan. Dananya berasal dari bantuan APBD I pro-vinsi Jabar senilai Rp 9 miliar di mana PT Behindo Nusa Perkas adalah rekanan dalam pengadaan alkes tersebut,” ungkap Suparman. Pasal yang disangkakan kepada tersangka yaitu pasal 2 dan 3 UU Tipikor dengan nilai kerugian Negara akibat ulah tersangka yaitu men-capai Rp 3,1 miliar. Tersangka ditahan berda-sarkan surat penahanan no-mor 483/Fd.10/2014 tanggal 1 Oktober 2014. Ia akan dita-han selama 20 hari ke depan. Wanita berambut panjang itu turun dari ruang pemeriksaan menuju mobil tahanan Kejati Jabar sekitar pukul 15.45 WIB. Ia dikawal oleh sejumlah jaksa. Setelah masuk ke dalam mobil, tersangka pun langsung dibawa menuju Lapas Wanita Sukamiskin. Sebelumnya, mantan Dirut RSUD Cibabat Cimahi dr En-dang Kesuma Wardani telah le-bih dulu menjadi tersangka dan kini duduk di kursi pesakitan sebagai terdakwa. Saat ini Endang masih menjalani proses persidangan di Pengadilan Tipikor Bandung.(HARJO) Pelaku Video Mesum Berseragam PNS Dinas Kesehatan Provinsi Banten Sudah Terungkap SERANG, (WN) – Identitas pemeran perempuan dalam video mesum berseragam Pe-gawai Negeri Sipil (PNS) Banten, akhirnya terungkap. Pelaku diketahui berinisial IF, dan merupakan Tenaga Kerja Sukarela (TKS) di Dinas Kesehatan Provinsi Banten. Terungkapnya identitas pelaku, setelah bagian Sentra Pelayanan Kepolisian Terpa-du (SPKT) Polda Banten, menerima laporan penga-duan pada Rabu, (24/9/2014) kemarin, dari IF, yang me-ngaku sebagai pelaku video mesum. IF kemudian menja-lani pemeriksaan di Subdit II Fismondev Ditreskrimsus Polda Banten untuk dimintai keterangan lebih lanjut. “Tidak ada penangkapan karena dia statusnya sebagai pelapor. Tadi kondisinya masih syok. Belum banyak memberikan keterangan,” ujar Kasubdit II Fismondev AKBP Dadang Suherli, saat dihubungi wartawan kemarin. Dadang menjelaskan, IF telah mengaku bahwa dirinya yang ada dalam video mesum tersebut. Dadang pun men-duga kuat bahwa adegan me-sum tersebut direkam meng-gunakan laptop dan diunggah mantan pacar IF atau pelaku laki-laki dalam adegan video mesum. “Masih diselidiki siapa pe-ngunggah rekaman tersebut. Identitas mantan pacar pe-lapor belum kami ketahui ka-rena pelapor masih syok berat,” tambah Dadang.(JIP) Manager PT Sumber Alfaria Trijaya Diringkus Saat Menyuap Gedung PT Pos Indonesia di Bandung Digeledah TANGERANG, (WN) – Eddi Suhendi selaku Kepala Desa Telaga, di Kecama-tan Cikupa, Kabupaten Tangerang di se-rang balik oleh ratusan massa pengun-jukrasa. Para pendemo sangat marah dan kecewa terhadap sikap Edi Suhendi yang memanfaatkan jabatan untuk meminta jatah limbah dan jatah penerimaan karyawan untuk PT Forisa di kawasan Industri Cikupa Mas, Jalan Bumimas II No 7, Desa Telagauntuk, Tangerang. Dari pantuan Harian Warta Nasional, kantor Desa Telaga mendadak ramai dikerumuni oleh ratusan warga untuk mencari keberadaan Kepala Desa Edi Suhendi. Karena Eddi Suhendi tidak ada ditempat, para pendemo meneriak yel yel, “ kades harus mundur, tuntut mundur Eddi,” teriak pendemo bersahut sahutan. Ahmad Muhroni (34) dan Muhroni me-ngatakan, Eddi Suhendi selaku Kades Tela-ga lebih mementingkan urusan pribadi de-ngan meminta jatah limbah dan jatah re-krutmen karyawan ke PT. Fo-risa. Terus apa perannya untuk warga selama 1 tahun menjabat di desa ini, ujar Ahmad, salah seorang pengunjukrasa. “Kekesalan warga terhadap Kades Eddi sedianya sudah berlangsung lama. Hingga puncaknya mencuat hari ini, spontan warga mendatangi kantor desa. Warga sudah kesal, karena ada warga yang mengeluh dimintai uang Rp 2 juta agar bisa bekerja di kawa-san Industri itu, masa mau kerja dimintai uang Rp 2 juta. Kades macam apa itu ?, sama sekali tidak mengayomi masyarakat, tambah Muhroni dengan nada kesal. “Karenanya, para pendemo pun meminta agar Kades Eddi segera mundur dari jabatanya, karena dinilai tidak lagi fokus untuk mengurus warganya. Memang pemerintah desa itu lembaga apa. Pokoknya, kami minta Kades mun-dur dari jabatannya,” tegas Muhroni. Camat Cikupa, Hendar Herawan me-ngatakan, semestinya pemerintah desa menjadi fasilitator dalam kegiatan ekonomi di wilayahnya. Caranya dengan mengakomodasi kepentingan warga untuk mendapatkan pekerjaan layak, pendidikan dan kese-hatan. “Tentunya salah besar bila Kepala Desa ke perusahaan untuk urusan rekrutmen karyawan dan limbah,” ujar Herawan saat ditemui di lokasi demo. Untuk itu, kata Hendar, pihaknya berusaha meluruskan persoalan itu sesuai tupoksi kecamatan sebagai pembina Kades. Sehingga tidak terjadi kesalahan yang menimbulkan pidana. “Tentunya dengan kondisi ini, kami berupaya meluruskan langkah Kades Eddi yang salah, namun tupoksi kami hanya dalam pembinaan untuk mendapatkan win win Solution,” ungkap Camat Cikupa. Sebelumnya, Kepala Desa Telaga Eddi Suhendi mengatakan, wajar dong saya juga kebagian soal limbah, orang nantinya limbah itu saya jual juga ke warga saya. Memang gaji Kades itu ada?,” Proses rekrutmen di PT Forisa dipegang sepenuhnya oleh H.Omang. Kok saya sebagai Kades disini tidak dapat jatah sih,” kilah Eddi.(RAM) DARI pantuan Harian Warta Nasional dilapangan, ditemukan banyak kejang-galan saat pelaksanaan awal, seperti gelar batu Agregat asal-asalan bahkan tanpa adanya matrial untuk pengerasaan sepanjang 300 meter dan tanpa Besi Tebar/Dowel. Yang lebih parahnya, saat pengecoran untuk mengurangi volume dan bahan material pihak kontraktor menggunakan batu Makadam hingga cairan adukan Beton merata hingga titik 10. Abadi Berkah, selaku pelaksana lapangan diamanati anggaran dari Pemerintah Kabupaten Serang sebesar Rp 1,6 milyar dari Dana Alokai Umum (DAU) tahun 2014 untuk mengerjakan betonisasi /peningkatan Jalan Gorda Wewuluh Kabupaten Serang sepanjang 700 Meter dengan lebar 5 Meter, tebal 20 CM dan pasangan Tembok penahan tanah (TPT) sepanjang 630 meter. Sedangkan tembok penahan tanah dikerjakan kontraktor sangat asal asalan terkesan asal jadi, dilapangan pemasa-ngan TPT-pun berbau sarat korupsi dengan pengurangan volume matrial serta bahan matrial yang murah, hingga pemasangan TPT baru seumur jagung 5 hari sudah bongkar/Rapuh. Gunawan selaku Pengawas Lapangan dari Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Serang saat ditemui dilapangan menjelas-kan pekerjaan fisik bagus, bahkan sudah ada pembayaran dari Dinas, baru cair 50 persen. Tetapi dipotong uang muka se-besar 20 persen dan tidak ada indikasi korupsi. “Ini bagus pak tidak halnya kon-traktor yang dulu saat mengerjakan jalan yang sebelahnya, kontraktor yang ini bagus,”ucap,Gunawan. Ironisnya, hasilnya dilapangan sangat berbeda dari pernyataan Gunawan. Kontraktor bermain curang dengan me-ngurangi volume dan bahan matrial untuk meraup keuntungan yang sangat besar. Kita kalkulasikan betonisasi sepanjang 700 meter lebar 5 meter dan ketinggian 20 CM. Ini sangat-sangat dahsat keuntungan kubikase Beton untuk kontraktor. Harian Warta Nasional rencananya akan meminta rekapan hasil pesanan Beton Abadi Berkah kepada pihak peru-sahaan Beton. Bahkan sudah meng-konfirmasikan untuk di laporkan ke pihak yang berwajib Tipikor Polda Banten.(JIP) BANDUNG, (WN) - Penyidik Kejaksaan Agung (Kejagung) menggeledah gedung pusat PT Pos In-donesia di Bandung, Jawa Barat, Kamis (11/9/2014) pagi. Penggeledahan terkait kasus dugaan korupsi pengadaan 1.725 unit personal data terminal (PDT) sebesar Rp10,5 miliar. Penyidik memeriksa ruang Direktur Pengadaan PT Pos di gedung yang berlokasi di Jalan Banda itu. Petugas kemudian menyita sejumlah berkas pengadaan PDT tahun 2012-2013 tersebut. Kejaksaan menduga pengadaan PDT diwarnai aksi korupsi. Sebab kondisi alat tak sesuai dengan spesifikasi pengadaan dan rusak. Manager Public Relation PT Pos Indonesia Abu Sof-yan mengatakan lembaganya tak melakukan tindakan korupsi. Sebab pengadaan PDT sesuai dengan protap dan melewati jalur lelang. Namun demikian, PT Pos Indonesia bersikap kooperatif atas penyelidikan Kejagung. Selain di Kantor PT Pos di Jalan Banda, penyidik juga menggeledah Kantor Pos Divisi Pengadaan Barang dan Jasa di Jalan Jakarta. Dalam kasus itu, Kejagung menetapkan dua tersangka yang merupakan karyawan PT Pos yaitu berinisial M dan EC.(HERBET) PANDEGLANG, (WN) – Ratusan warga yang terdiri dari gabungan beberapa Lem-baga Swadaya Masyarakat (LSM) di Banten diantaranya LSM Ombak, melaku-kan aksi unjuk rasa di depan kantor Dinas Bina Marga dan Tata Ruang (DBMTR) Provinsi Banten Unit Pelaksana Teknis (UPT) Wilayah Selatan, Cikoneng, Ka-bupaten Pandeglang, Banten. Dalam aksi tersebut para pendemo me-nuding adanya dugaan bahwa Arlan Marjan Selaku Kepala UPT menggondol Dana Perawatan Jalan dan Jambatan Wilayah Selatan Dinas Bina Marga Tata Ruang Banten yang bersumber dari anggaran pemeliharaan jalan di wilayah selatan Banten sebesar Rp. 23.Milyar pada tahun 2013. Dijelaskan para pendemo, Provinsi Banten melalui APBD Banten tahun 2013 telah menganggarkan sekitar Rp23 miliar lebih, untuk perawatan dan pemeliharaan jalan dan jembatan di wilayah selatan Banten. Namun faktanya, kondisi ruas jalan di wilayah selatan banyak yang rusak parah seperti tidak adanya perbaikan. Hal itu menurut pendemo memunculkan kecurigaan adanya kegiatan yang tidak dilaksanakan namun anggarannya diserap. “Seharusnya anggaran 23 miliar itu bisa membuat jalan menjadi bagus dan bisa bermanfaat bagi masyarakat. Namun yang terjadi, malah jalan semakin rusak saja dan seperti tidak tersentuh tanpa adanya Pemeli-haraan,” ujar Popy Yusuf, salah satu pendemo. Sementara, Kepala UPT Wilayah Selatan, Arlan Marjan, tidak mau menemui para pendemo kendati pendemo ingin minta klarifikasi dari pihak dinas. Wartawan yang berada di lokasi aksi pun kesulitan mencari keberadaan Arlan Marjan. Seperti diketahui, pada 2013 lalu, Pemprov Banten melalui DBMTR Banten meng-alokasikan anggaran sekitar Rp23,22 miliar, untuk perbaikan di sejumlah ruas jalan di wilayah selatan Banten diantaranya, ruas Bayah-Cikotok, Gunung madur-Pulomanuk, Cikotok-Batas Jabar, Mengger-Mandala-wangi, dan beberapa ruas lainnya yang ada di wilayah selatan Banten. Menambahkan, Popy Yusuh minggu depan akan Kembali aksi ke UPT Selatan dan KPU Kab. Serang, dengan dugaan Dana Peme-liharaan Jalan Jambatan dan Penanganan Longsor 2 Milyar di duga masuk ke Pen-calonan Politik 9 April lalu ke Inisial (M) istri dari Mantan Kepala Dinas BMTR Banten (Sutatdi-red). Dan Dugaan dana Pemeliharaan 2014 untuk Menyumbang Kegiatan Resepsi Keluarga Kadis BMTR Banten (Husni Hasan) Di Hotel Ratu Bidakara Kota Serang.(JIP) Manager PT Behrindo Nusaperkasa di Bui BANGKALAN, (WN) - Ke-jaksaan Tinggi Jawa Timur menangkap dua orang terdu-ga Pemberi dan Penerima suap di Kabupaten Bangkalan yaitu Leo Handoko selaku Manager PT. Sumber Alfaria Trijaya Wilayah Surabaya, Sidoarjo dan Madura dan Zaiful Imron Mustofa. Keduanya dibekuk dalam operasi tangkap tangan pada, Senin. Berawal Kejati Jatim menerima informasi adanya dugaan penyuapan pada Senin siang sekitar pukul 14.00 WIB. Setelah ditelu-suri dan diyakini kebenaran-nya tim Kejati Jatim mela-kukan penangkapan. Dalam operasi itu diaman-kan uang tunai dengan total Rp. 92.500.000,- yang dite-mukan oleh tim dilaci kerja Zaiful Imron Mustofa uang tunai sebesar Rp. 10.000.000,- dan kemudian ditemukan juga uang sebesar Rp. 7.500.000,- disaku celana yang dikenakan Zaiful Imron Mustofa. Kemudian Tim Kejati Jatim menggeledah mobil Toyota Innova milik Leo Handoko ditemukan sebuah amplop berisi uang tunai sebesar Rp. 75.000.000,- (tujuh puluh lima juta rupiah) Tersangka Leo melakukan penyuapan untuk kepengu-rusan izin pembukaan usaha mini market Alfa Mart di Kabupaten Bangkalan. Dan dari pengakuan Leo sebelum ditangkap dia telah menyiap-kan uang sebesar Rp. 160.000.000,- Terhadap kedua tersangka tersebut dilakukan penahanan dan proses penyidikannya oleh Kejaksaan Negeri Bangkalan dan Kejaksaan Tinggi Jawa Timur.(SM)
  • 4. NUSANTARA 4 Edisi 27/Th XIII/ 12 - 26 Oktober 2014 DSAP Banten Sosialisasikan Pengelolaan Sampah Dengan Sistim 3 R BANTEN, (WN) – Demi terlak-sana nya program kegiatan yang ada di Dinas Sumber Daya Air dan Pemukiman (DSAP) Pro-vinsi Banten, setiap tahun nya mengadakan sosialisasi pem-bangunan di bidang pengolahan sampah Reuse, Reduce dan Recyle. Sosialisasi sampah 3 R ini telah dilaksanakan di Hotel Bidakara Kota Serang. Dinas Sumber Air dan Permu-kiman melaksanakan kegiatan pengelolaan sampah kepada Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Pengelola Sampah 3 R (Resuse, Reduce, Reycyle) se Provinsi Banten. Kegiatan yang dilaksanakan ini bersumber dari Anggaran DSAP Provinsi Banten Tahun Anggaran 2014. Ir.Helmy Nuddin Zein Kepala Bidang Perumahan dan Pemuki-man pada Dinas Sumber Daya Air dan Pemukiman Prov. Ban-ten mengatakan bahwa kegiatan sosialisasi pelatihan pengolahan sampah ini sudah dilaksanakan di Hotel Bidakara Kota Serang beberapa hari yang lalu, so-sialisasi ini di hadiri langsung oleh Kepala Dinas, Kepala Seksi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan, dan kelompok Swa-daya Masyarakat (KSM) Penge-lola sampah 3 R se-Prov.Banten. Karena wilayah Prov.Banten ini kota nya sangat pesat ber-kembang dengan meningkat jumlah penduduk sangatlah pesat, dan dalam peningkatan jumlah bangunan gedung serta pemukiman yang berpotensi terjadinya pencemaran sampah dan penumpukan sampah, tentulah pihak kami harus turun tangan, dengan cara sosialisasi ini tentunya harus diperlukan dalam p e n g o l a h a n sejak dini. Dengan ada-nya sosialisasi ini kita terus be-rupaya untuk mewujudkan serta kewajiban untuk melaksa-nakan lingku-ngan yang sehat dan bersih, se-hingga kegiatan ini dapat me-nambah wawasan dan juga melatih komponen masyarakat supaya dapat mengelola sam-pah yang berbasis 3 R. Helmi menambahkan, kegiatan ini juga untuk mengoptimalisa-sikan pengelolaan sampah ber-basih 3 R, yang mana bertujuan untuk merealisasikan dalam isu-isu Millenium Development Goal’s (MDG’S). Sehingga dalam memperkuat pelaksanaan penge-lolaan sampah berbasis sampah 3 R yang berada di masyarakat, karena sampah ini juga sangat berdekatan di lingkungan masya-rakat, itu merupakan peran dari masyarakat sangat di perlukan dengan menyadarkan mereka, jika sampah di kelola dengan baik maka pengelolaan sampah dengan system 3 R. Ungkap nya H.Adib Solichin M.Msi Kepala Seksi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan SDAP Prov.Banten mengatakan di ruang kerja nya, bahwa pada UU No 18 Tahun 2008 tentang pengelolaan sampah mem-berikan arahan, sehingga bahwa arahan dalam pengelolaan sampah itu sendiri dari pengurangan sampah dan penanganan sampah. Sehingga pengurangan sam-pah dilakukan dengan pemba-tasan timbulan sampah (Re-duce), Pemanfaatan Kemabali (Reuse) dan Pendaurulangan (Reycle), pada sosialisasi ini merupakan salah satu persoalan lingkungan di Indosnesia, baik di lihat kuantitas dan kualitas nya ada timbul manajemen nya terkait masalah pengelolaan nya, sehingga ada komplektitas persampahan di pengaruhi pada tingkat pertumbuhan dan gaya hidup dari masyarakat itu sendiri.(NENG) Fraksi DPRD Banten Telah Terbentuk BANTEN, (WN) – Dewan Per-wakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Banten periode 2014- 2019 pertama kalinya menggelar Rapat Pripurna DPRD Banten, dan setelah wakil rakyat tersebut di lantik pada tanggal 11 September 2014 dengan agenda penetapan Sembilan fraksi. Rapat paripurna di hadiri 62 orang anggota dari 85 anggota DPRD Banten. Rapat paripurna yang digelar digedung DPRD Banten di kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten [KP3B] Se-rang, senin menetapkan Sem-bilan fraksi dari 10 partai politik peserta Pemilu 2014 yang digelar 9 April yang lalu. Rapat Paripurna terkait pengu-muman dan penetapan fraksi DPRD Banten periode 2014- 2019 antara lain pembentukan susunan keanggotaan serta unsur pimpinan dan sekaligus panitia khusus (Pansus) Penyu-sunan Tata Tertib [ Tatib] DPRD Banten tersebut di pimpin langsung oleh pimpinan se-mentara DPRD Banten Asep Ramatullah dan Suparman. Adapun Fraksi-fraksi DPRD Banten yang telah terbentuk dan di setujui melalui rapat paripur-na tersebut terdiri dari 9 fraksi yaitu Fraksi Demokrasi Indone-sia Perjuangan (PDI-P) Fraksi Golongan Karya (Golkar), Fraksi Partai Gerakan Indone-sia Raya (Gerindra), Fraksi Partai Demokrat, Fraksi Ama-nat Nasional (PAN), Fraksi Per-satuan Pembangunan, Fraksi Partai Keadilan Sejahtra (PKS), Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Fraksi Partai Hati Nurani rakyat (Hanura), Fraksi Partai Nasdem. Paripurna ini dihadiri Pelak-sana Tugas (Plt), Sekretaris Daerah (Sekda), Asmuji HW yang mewakili Plt. Gubernur Banten Rano Karno. Selain itu rapat juga dihadiri Para Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan Peme-rintah Provinsi Banten, serta para tokoh masyarakat dan pe-juang pembentukan Provinsi Banten serta unsur utusan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (FKPD) di Provinsi Banten. Asep Rahmatullah Ketua Sementara DPRD Prov.Banten mengatakan, Untuk penetapan Komisi-komisi dan alat keleng-kapan lainnya, nanti menunggu jadwal Ketua dan pimpinan definitivef DPRD Banten 2014- 2019. Sebanyak 85 orang ang-gota DPRD Banten yang telah dilantik apada awal September 2014 terdiri dari PDIP 15 kursi, Golkar 15 kursi, Partai Nasdem 5 kursi, PKS 8 kursi, Partai Ge-rindra 10 kursi, Partai Demokrat 8 kursi, PKB 7 kursi, PAN 3 kursi, PPP 8 kursi, serta Partai Hanura 6 kursi.(ADV/NENG) Bantuan Dana Hibah Untuk Banten Dikurangi BANTEN, (WN) – Anggaran hibah pada perubahan APBD Banten tahun 2014 dikurangi Menteri Dalam Negeri (Men-dagri) Gamawan Fauzi sebesar Rp2 miliar. Berdasarkan dokumen APBD Perubahan 2014 yang disahkan dewan, belanja hibah naik Rp26,4 miliar dari semula Rp1,367 triliun menjadi Rp1,394 triliun. Mendagri menilai penganggaran hibah dianggap terlalu besar kenaikannya, dan dinilai kurang terlalu dibutuhkan. “Mendagri menilai ada belanja lain yang lebih diutamakan. Misalnya, belanja modal itu ke DBMTR. Rencananya untuk pembangunan infrastruktur,” kata Plt Sekda Banten Asmudji HW. Disinggung sisa lebih penggunaan ang-garan (Silpa) APBD 2013 yang masuk dalam APBD 2014 sebesar Rp1,06 triliun, Asmudji mengaku belum tahu akan digunakan untuk apa. “Soal Silpa kita masih berupaya menyerapnya. Karena APBD 2015 baru membahas KUA-PPAS (Kebijakan Umum Ang-garan Prioritas Plafon Anggaran Semen-tara) dengan dewan dan sudah sudah disepakati. Atas dasar itu lalu disusun RKA (Rencana Kerja Anggaran), setelah PAD Banten Tahun 2015 Targetkan Sebesar Rp 4,6 Triliun Pemerintah Banten Tidak Melaksanakan Qurban itu bicarakan dengan dewan dan sampaikan nota pengantar APBD-nya,” paparnya. Ketua DPRD Banten Se-mentara Asep Rahmatullah menganggap tidak ada yang krusial pada evaluasi APBD Perubahan 2014 dari Men-dagri. “Hibah minta diperjelas peruntukkannya. Tapi secara keseluruhan tidak merubah struktur. Memang Mendagri minta dikurangi dua miliar. Yang lain enggak ada masalah. Seperti diketahui, pada APBD Peru-bahan Pemprov 2014, belanja daerah diusulkan naik sebesar Rp560 miliar yakni dari semula Rp7,349 triliun diusulkan naik Rp7,909 triliun. Pada pos belanja tidak langsung, yang mengalami kenaikan yaitu belanja pegawai dari Rp558,5 miliar naik Rp31,3 miliar menjadi Rp589,9 miliar, dan belanja hibah naik Rp26,4 miliar dari semula Rp1,367 triliun menjadi Rp1,394 triliun. Sementara alokasi untuk belanja bantuan sosial (Bansos) usulannya tetap yakni se-besar Rp91 miliar. Pada pos belanja lang-sung mengalami kenaikan sebesar Rp192 miliar. Yakni dari semula pada APBD Murni 2014 sebesar Rp3,3 triliun naik menjadi Rp3,5 triliun. Belanja langsung terdiri dari belanja pegawai yang usulannya naik Rp10 miliar dari semula Rp159 miliar menjadi Rp169 miliar, belanja barang dan jasa naik Rp139 miliar dari Rp1,472 triliun menjadi Rp1,611 triliun dan belanja modal naik Rp43,2 miliar dari Rp1,694 triliun menjadi Rp1,737 triliun.(NENG) Bandung Ingin Meniru Cara Ahok BANDUNG, (WN) - Kota Bandung bisa mencontoh langkah penertiban parkir liar ala Plt Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Ahok menerapkan derek paksa bagi kendaraan yang parkir sembarangan. Anggota DPRD Jawa Barat, Maman Abdurachman menuturkan seharusnya Wali Kota Bandung Ridwan Kamil bisa meniru langkah tegas penertiban parkir di DKI Jakarta. Menurut dia, penertiban di parkir liar di kota kembang ini masih belum konsisten. “Saya setuju dengan penghukuman Ahok. Mestinya itu bisa dilakukan di Bandung,” tutur Maman kepada wartawan di Kantor DPRD Jabar, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Rabu (8/10/2014). Maman melihat, masih banyak pelanggaran-pelanggaran parkir liar di Kota Bandung. Sebagai contoh, kata Maman, di sepanjang Jalan Soekarno-Hatta setiap malam menjadi parkir mobil, angkot, bus hingga truk. “Tak hanya itu, kawasan pendidikan juga picu kemacetan. Lantaran banyak kendaraan parkir di pinggir jalan. Salah satunya SD Banjarsari di Jalan Merdeka. Di beberapa titik perempatan di Kota Bandung saat ini menjadi tempat ngetem dadakan yang menimbulkan kemacetan,” kata dia. Maman menyebutkan salah satunya di perempatan Dago - Jalan Riau menjelang malam banyak angkot Dago yang ngetem di kawasan tersebut. “Bahkan jumlahnya hingga belasan unit dan itu sangat dibiarkan,” kata dia. Menurut dia, sistem penggembokan kendaraan yang digagas Pemkot Bandung saat ini masih belum efektif. Pasalnya, Pemkot Bandung tidak konsisten melaksanakan penertiban itu. “Faktanya hanya bertahan seminggu hingga sebulan. Setelah itu marak lagi dan tidak ada tindakan. Seharusnya dilakukan secara konsisten agar mereka jera dan tidak parkir dilokasi yang tidak diperkenankan,” ucap politisi Partai Amanat Nasional (PAN) ini. Dia menambahkan perkembangan pembangunan Kota Bandung yang terus meningkat, salah satunya menjamurnya apartemen-apartemen, menjadi pemicu parkir liar. Pemkot Bandung sendiri tidak ada perencanaan yang matang sehingga lahan parkir terlupakan. “Saat ini gencar dibangun apartemen dengan puluhan lantai tetapi lahan parkirnya terbatas akhirnya akan meluber kemana-mana,” kata dia.(TIM) SESUAI dengan Visi terwujud nya pe-ningkatan pendapatan dan pengelolaan keuangan yang professional guna me-nunjang penyelenggaraan Pemerintah Daerah. Dan Misi nya adalah mening-katkan pendapatan daerah sesuai potensi, meningkatkan tata kelola keuangan daerah yang akuntabel peningkatan kapabilitas kelembagaan Prov.Banten. Untuk peningkatan kapabilitas kelem-bagaan Kedudukan Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Daerah dalam struktur Pemerintahan Provinsi Banten adalah sebagai Unsur Pelaksana Pe-merintah Provinsi, dipimpin oleh seorang kepala yang berada dibawah dan ber-tanggung jawab kepada Gubernur melalui Sekertaris Daerah. Dinas Dinas Pen-dapatan dan Pengelolaan Keuangan Da-erah mengemban tugas untuk membantu Gubernur melaksanakan Kewenangan Desentralisasi, Dekonsentrasi. Dan Tugas Pembantuan di Bidang Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Daerah. Ada 2 (dua) fungsi DPPKD Prov.Banten diantara nya pengelola pendapatan daerah dan pengelola ke-uangan daerah, karena dalam rangka pengeluaran pendapatan daerah yang mana berkaitan dengan tupoksi DPPKD sendiri, DPPKD sendiri hanya melaksanakan pemungutan pajak saja. Sehingga menjadi bahan pokok untuk mendukung PAD Prov.Banten, ini meru-pakan salah satu komponen PAD yang bersumber dari pajak daerah. Pajak Daerah ini merupakan kewenangan DPPKD, ada pun pemungutan pajak diantara nya PPKB, BNKB, BBK-KB, Pemanfaatan Air Permukaan dan Air Pokok, Untuk mencapai target Pendapatan Asli Daerah (PAD) Prov.Banten ten-tunya harus ada upaya-upaya intensif pajak, juga potensi-potensi yang ada, se-hingga mempermudah layanan kepada masyarakat, dan juga dalam proses pe-ningkatan pendapatan harus lah sejalan dengan peningkatan kualitas pelayanan kepada masyarakat. Dalam rangka melaksanakan tugas kepada masyarakat di perlukan ketersediaan sarana dan pra-sarana pendukung bagi tereseleng-garanya mekanisme kegiatan secara efektif dan efesien. Mengenai sarana dan Prasarana DPPKD Prov.Banten telah memiliki 11 (sebelas) Unit Pelaksana Tekhnis (UPT), DPPKD Prov.Banten sendiri telah memiliki 23 Gerai kantor samsat ini dalam rangka pen-dekatan kepada masyarakat secara lang-sung, karena DPPKD Prov.Banten ini juga memiliki On-line. Dengan cara sosialisasi ini baik secara langsung dan tidak langsung pihak UPT akan mendatangi secara langsung kepada masyarakat, dan DPPKD Banten juga melakukan sosialisasi ke berbagai media baik media cetak maupun elektronik. Dan pihak UPT sendiri juga melakukan samsat keliling, dengan adanya samsat keliling ini dapat mempermudah dalam pelayanan kepada masyarakat yang tidak sempat datang ke kantor samsat setempat. Dinas Pengelolaan Keuangan Da-erah( DPPKD) Prov.Banten juga telah memiliki 6 (enam) unit mobil samsat keliling untuk masing-masing Unit Pelaksana Tekhnis (UPT). Di sisi lain untuk menertibkan administrasi pajak kendaraan roda dua dan roda empat tentu nya pihak UPT samsat setempat melakukan razia, sehingga para pengguna kendaraan dapat membayar pajak, dan juga di berikan arahan yang positif dari UPT samsat Setempat. Ada juga masyarakat yang ketidak-tahuan mengenai pajak, dan pihak kami pun segera melakukan sosialisasi tentang pengertian tentang pemahaman pajak, karena masyarakat dengan membayar pajak dapat membantu keikutsertaan dalam membangun. DPPKD Prov.Banten telah mengusul-kan 3 Unit Pelaksana Tekhnis (UPT), DPPKD Prov.Banten telah melakukan kajian-kajian bersama tim Biro Organi-sasi Prov.Banten, dan hasil nya hanya 2 (dua) yang akan di bangun, diantara nya kantor Unit Pelaksana Teknis (UPT) Balaraja dan kantor Unit Pelaksana Tekhnis (UPT) Sepatan. Dengan di mekarkan nya kantor Unit Pelaksana Teknis (UPT) samsat yang berada di Balaraja Kabupaten Tangerang, karena pendapatannya paling terbesar, pen-dapatan nya paling besar mencapai kurang lebih se hari mencapai 4 Milyar. Karena di Balaraja ini memiliki 29 Kecamatan. Daerah Balaraja ini masyarakatnya berdomisili di pesisir pantai utara, sehingga ini merupakan hal yang paling serius untuk membangun kantor Unit Pelaksana Tekhnis (UPT) Balaraja. Dengan adanya pemekaran kantor Unit Pelaksana Tekhnis (UPT) Balaraja dan Unit Pelaksana Tekhnis (UPT) Sepatan, pelayanan kepada ma-yarakat dapat lebih baik, dan juga dapat membantu dalam peningkatan Pen-dapatan Asli Daerah (PAD) Prov.Banten. Sehingga pada tahun 2015 mendatang PAD Prov.Banten di targetkan mencapai 4,6 Triliyun.(NENG) BANTEN, (WN) – Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah Provinsi Banten di bentuk berdasarkan Peraturan Daerah Prov.Banten No.7 Tahun 2006 Tentang pokok-pokok pengelolaan keuangan daerah Prov. Banten, juga Peraturan Daerah No.1 Tahun 2011 tentang pajak daerah, dan Peraturan Daerah No.9 tentang Retribusi Daerah, Peraturan Daerah No.3 Tahun 2012 tentang pembentukan organisasi perangkat daerah, dan Peraturan Daerah No.1 tahun 2014 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah. BANTEN, (WN) – Peme-rintah Provinsi Banten melalui Biro Kesejahteraan Rakyat (Kesra) tidak lagi memberikan bantuan hewan qurban untuk masyarakat. Tentu nya pihak Biro Ke-sejahteraan Rakyat telah me-lakukan koordinasi bersama para ulama-ulama dan para tokoh di Banten, bahwa berkurban merupakan ibadah individu atau perorangan yang tidak layak dibantu oleh pemerintah. Irvan Santoso, Kepala Biro Kesra mengatakan, Peme-rintah Banten setiap tahun biasanya melakukan kegiatan berqurban yang di fasilitasi oleh Biro Kesejahteraan Rakyat dan setiap tahun nya menyembelih hewan qurban seperti kerbau, kambing dan sapi. Untuk tahun ini, Pemerintah tidak melakukan penyembelihan qurban lagi, ini merupakan hasil dari pertimbangan berdasarkan evaluasi pemberian bantuan hewan kurban serta tanggapan para ulama dan kiai di Banten. “Para ulama tidak merekomendasikan bantuan untuk dilanjutkan”, tentu nya dapat memahami dalam hal penyaluran tentu nya harus melalui bantuan sosial. Dari segi penyaluran dalam berqurban melalui Pemerintah tentunya tidak jelas siapa yang berkurban, jika berqurban dari anggaran APBD. “Pemberian hewan kurban ini lebih banyak mudarat dari pada manfaat nya. Lebih baik, anggaran itu diberikan ke bidang lain seperti kebutuhan infrastruktur dan lain-lain,” ujarnya. Irvan menambahkan, menjelang Idul Adha sudah banyak masyarakat yang meminta hewan kurban kepada Biro Kesra, bahkan ada yang mengajukan pro-posal permohonan bantuan hewan qurban. Tentu nya pihak kami akan menjelaskan kepada masyarakat, bahwa pada tahun 2014 ini pihak Pemerintah tidak melaksanakan hewan qurban. Bila mana masyarakat memandang perlu ada bantuan hewan qur-ban yang anggaran nya dari APBD pada tahun depan, tentunya peme-rintah melakukan kajian-kajian terlebih dahulu. Yang paling penting dalam proses pengang-garan nya jangan sampai tidak tepat sasaran. Perlu kami sampaikan kepada para pejabat satuan kerja perangkat daerah (SKPD) boleh memberikan he-wan kurban melalui DKM Masjid Raya Al-bantani, Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B), Kota Serang. “Silakan menitipkan hewan kurban di Masjid Albantani dan DKM siap me-nerima untuk kemudian disalurkan kepada masyarakat yang membutuhkan,” ujarnya. KH AM Romli, Ketua MUI Banten mengatakan, jika kita niat untuk berkurban itu sifatnya perorangan, bukan lembaga atau pemerintah. Oleh karena itu, pemerintah tidak bisa melaksanakan berkurban, karena hal tersebut merupakan ibadah individu umat Islam. Jika Pemprov Banten memberikan sumbangan hewan boleh saja dilakukan. Kemudian, penerima bantuan memba-gikan kepada masyarakat yang kurang mampu sebagai bentuk kurban. Namun, hal ini tentu kurang patut karena hewan kurban tersebut atas nama siapa, jika dari APBD, perlu di pahami bahwa pemberian hewan kurban dari pemerintah juga kurang layak. Harusnya, bukan nama bantuan hewan kurban. Cukup bantuan kambing atau sapi untuk masyarakat agar masyarakat tidak mampu bisa makan daging setahun sekali, kami dari MUI Banten siap melakukan kajian bersama Pemprov Banten, jika memang permintaan masyarakat akan bantuan tersebut tinggi. jika diperlukan akan ada fatwa MUI Banten terkait hal itu. “Bisa kita kaji bersama biar tidak salah aturan,” ujarnya.(NENG) Kecamatan Kibin Buka Stan Untuk Meriahkan Hari Jadi Kabupaten Serang SERANG, (WN) – Kecamatan Kibin ikut memeriahkan HUT Kabupaten Serang yang Ke-488 di alun-alun Barat Serang yang dimeriahkan melalui acara Pameran Pem-bagunan dan Karnafal serta Bazar diikuti beberapa kecamatan se Kabupaten Serang. Kecamatan Kibin sendiri mengerahkan hampir semua Desa se Kecamatan Kibin untuk memboyong hasil bumi, diantaranya Desa Cijeruk, Tambak, Suka Maju, Ciagel, Nagara, Barengkok, Nambo Ilir, serta Desa Kibin. Camat Kibin, Lukman mengatakan, ke-kompakan para Kepala Desa dan Perangkat Desa yang ikut serta berpartisipasi dalam memeriahkan Hari Jadi Kabupaten Serang patut dibanggakan. “saya salut dengan delapan desa yang ada di Kibin bisa menapilkan beberapa kerajinan hasil pribumi dan produk industri Serang Timur seperti PT. Mitshuba II, PT. Mitshuba III, PT. NS. PT. Sari Roti, tuturnya.(MAN/SAN)
  • 5. NUSANTARA 5 Edisi 27/Th XIII/ 12 - 26 Oktober 2014 Limbah Cair Pabrik Tepung Kelapa di Kawangkoan Dikeluhkan Masyarakat MINAHASA UTARA, (WN)– Salah satu kepedulian masyarakat terhadap lingkungan adalah dengan menjaga kebersihan serta ikut melestarikan sungai dari pencemaran. Namun sayangnya, disaat masyarakat bantaran sungai menjaga serta melestarikan sungai aliran dari Sungai Tondano di yang berada di wilayah Pemerintahan Minahasa Utara, ternyata salah satu perusahaan di bidang pengolahan Tepung Kelapa yang ada di Desa Kawangkoan tidak bertanggungjawab atas limbahnya yang dibuang ke sungai Kuil. KELUHAN atas buruknya ku-alitas sungai dari dampak lim-bah pabrik Coconut itu disam-paikan oleh berbagai kalangan masyarakat Desa Kuil, Keca-matan Kolongan, Minahasa Utara kepada Harian Warta Nasional. “Sekarang ini kami merasa takut kalau mandi di su-ngai yang tercemari oleh limbah pabrik Coconut, yang bisa me-nyebabkan penyakit kulit se-perti gatal-gatal dan seba-gainya,” ujar NS, petani ikan. “Setiap hari, ada saja ikan di sungai, ditemukan mati. Keja-dian itu, telah berlangsung sejak produksi pabrik Coconut itu makin besar,” ujar NS. Petani lainnya pun merasakan hal serupa, “Coba saja lihat air su-ngainya sama seperti warna susu, ya akibat limbah pabrik Coconut, ujarnya. Sementara Kepala Desa (hukum tua) mengatakan, air sungai yang tercemari tentunya akan berdampak negatif terhadap suatu perubahan PH atau ko-sentrasi Ion Hydrogen. Air yang mempunyai PH yang lebih kecil dari PH normal akan bersifat asam, sedangkan air yang mem-punyai PH yang lebih besar akan bersifat basa. Tentunya air limbah yang dibuang langsung kesungai oleh pabrik coconut akan me-ngubah PH air yang pada ak-hirnya mengganggu kehidupan organism didalam air sungai. Air limbah buangan dari pabrik coconut tersebut diduga telah mendegradasi sehinga menye-babkan terjadinya perubahan warna air sungai kuil. Kepala desa berharap pabrik coconut tidak lagi membuang limbahnya kesungai kuil sebelum dilakukan pemrosesan terlebih dahulu. Bilamana masih tetap pabrik coconut membuang limbah sebelum pemrosesan limbah, kepala desa akan melaporkan masalah ini ke badan lingkungan hidup, ujarnya. Menurut penyampaian masya-rakat dan pemerhati lingkungan yang tidak disebutkan namanya mengatakan, kerugian akan terus dialami masyarakat jika ke-lestarian serta kebersihan sungai tidak terjaga, tentunya akan mempercepat kematian biota yang ada disungai tersebut. Jika bisa bertahan maka akan terjadi mutasi atau perpindahan. Kalaupun dikomsumsi tentu-nya akan berakibat langsung pada kesehatan manusia yang mengkomsumsinya. Dampak lainya akan mengurangi bah-kan secara langsung limbah pabrik Coconut telah merusak kualitas air sungai kuil sebab limbah cair milik pabrik Co-conut tersebut telah membu-nuh ratusan bahkan ribuan ikan serta nener ikan kecil yang ada di sungai itu. Sehingga membuat hilangnya kehidupan seperti keramba ikan tempat memancing serta hi-langnya pemandangan indah yang seharusnya dapat dinik-mati oleh banyak orang. Warga sekitar berharap kepada Peme-rintah Minahasa Utara untuk menindak tegas kepada perusa-haan yang dengan sewena-wena membuang limbah di sungai kuil.(TIM) Repdem Tolak UU Pilkada, Bupati dan Ketua DPRD Ikut Tandatangan Dukungan CILACAP, (WN) - Sekitar 150 massa yang tergabung da-lam Relawan Perjuangan De-mokrasi (Repdem) Cilacap menggelar aksi damai me-nolak Undang-Undang Pilka-da yang disahkan DPR RI pa-da Jumat dinihari lalu. Massa yang merupakan ga-bungan dari pemuda, mahasis-wa, dan petani itu mengawali aksi di bundaran Alun-alun Ci-lacap, membentangkan span-duk serta berorasi menolak UU Pilkada yang mengemba-likan pemilihan kepala daerah (bupati/walikota dan gubenur kepada DPRD). Aksi massa juga diwarnai dengan teatrikal memerankan tokoh rakyat, bupati, dan ang-gota Dewan. Teatrikal meng-gambarkan matinya demokrasi. Rakyat yang digambarkan semakin sulit karena beban ekonomi, semakin berat karena ditambah dengan hak-hak demokrasi mereka yang dicabut oleh legislatif. Bupati sebagai penguasa kabupaten ternyata tidak mampu berbuat banyak kepada anggota Dewan. Sebab, bupati merupakan produk pilihan Dewan sehingga hanya bertanggungjawab kepada Dewan, bukan rakyat. Koordinator Umum aksi tersebut, Eko Sulistiadi me-negaskan bahwa UU Pilkada yang disahkan DPR RI nyata-nyata telah memasung aspirasi masyarakat, karena pemilihan kepala daerah dilakukan oleh DPRD. “Jika dipilih secara langsung oleh rakyat saja kepala daerah masih bisa melakukan korup-si, apalagi jika dipilih oleh DPRD,” katanya, Jumat. Di sisi lain, Eko juga me-nyambut baik sikap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang menerbitkan Peraturan Pemerintah Pengganti Unda-ng- Undang (Perppu) Nomor 1 dan 2 Tahun 2014 yang mem-batalkan UU Pilkada. Namun, Eko menyebutkan Perppu itu masih harus men-dapat persetujuan DPR RI, dan inilah yang akan terus di-kawal. Sebagai bentuk desa-kan pencabutan UU Pilkada, massa membubuhkan tandata-ngan di atas kain putih se-panjang sekitar 50 meter. Usai berorasi di bundaran alun-alun, massa bergerak menuju Pendopo Wijayaku-suma Sakti, kompleks Pemkab Cilacap me-nemui Bupati Cilacap, Tatto Suwarto Pa-muji untuk meminta du-kungan pen-cabutan terha-dap UU Pil-kada. Dengan didampingi Ke-pala Badan Ke-satuan Bangsa dan Politik, Imam Yudi-anto dan Ke-pala Satuan Pamong Praja dan Linmas, Ditiasa Pradipta, Tatto menemui massa. Bupati lantas menyatakan dukungan terhadap aksi massa tersebut, dan langsung mem-bubuhkan tandatangan di atas kain putih yang dibentangkan massa di depan pintu gerbang pendopo. Dari pendopo massa berge-rak menuju Gedung DPRD Cilacap dengan agenda yang sama, meminta dukungan pencabutan UU Pilkada. Di Gedung DPRD mereka ditemui Ketua DPRD, Taufik Nurhidayat dan Wakil Ketua DPRD, Barokatul Anam. Meski Dewan sedang rapat paripurna pembahasan alat kelengkapan Dewan, Taufik menyempatkan diri bertemu massa dan bersama Barokatul Anam menyatakan mendu-kung aksi tersebut. Sama dengan bupati, Taufik dan Anam juga membubuhkan tandatangan di atas kain putih yang dibentangkan di depan pintu gerbang Gedung Dewan. Usai membubuhkan tandata-ngan, Taufik dan Anam kem-bali ke Gedung Dewan untuk menemui ketua-ketua fraksi guna mengajak ikut tandata-ngan dan menemui massa di salah satu ruangan di lantai 2. Di tempat itu para ketua fraksi, yakni Edi Purwanto dari PPP, Y Parsiyan dari Golkar, Taswan dari PDIP, dan Kaban dari PKB. Hanya saja, Fraksi Gerindra tidak tampak hadir. Dalam pertemuan yang dipimpin Taufik Nurhidayat dan Barokatul Anam, para ketua fraksi mengungkapkan bahwa secara pribadi mereka mendukung dan mengapresia-si aksi tersebut. Namun, secara institusional mereka melon-tarkan komentar beragam. Mendapat tanggapan seperti itu, koordinator umum aksi, Eko Sulistiadi mengaku cukup puas dan mengucapkan teri-makasih. Akan tetapi, dia ber-janji akan terus melakukan ak-si, meski akan dilakukan seca-ra pribadi dengan cara mela-kukan lobi-lobi dengan para anggota Dewan, dengan tuju-an akhir penolakan terhadap UU Pilkada. Aksi tersebut ber-langsung damai dan kondusif hingga menjelang tibanya waktu salat Jumat serta di ba-wah penjagaan ketat aparat Polres Cilacap.( Tim _Clp -2) Kiai NU Keluhkan Pilkada Tak Langsung, LDNU Ajak Waspadai Gerakan Anti-Pancasila CILACAP, (WN) - Perubahan meka-nisme pemilihan kepala daerah (Pilkada) langsung menjadi pilkada melalui DPRD dikeluhkan sejumlah kiai Nahdlatul Ulama (NU) di Kabupaten Cilacap. Keluhan tersebut sudah terlontar saat Munas NU di Cirebon. Menurut Wakil Ketua Lembaga Dak-wah Nahdlatul Ulama (LDNU) Cila-cap, Mochammad Taufick Hida-yatulloh bahwa saat itu ada semacam rekomendasi agar proses pilkada dilakukan oleh DPRD. “Namun, belakangan banyak kiai di daerah yang mengeluh akan kehilangan suasana pilkada langsung,” katanya, Selasa lalu. Dikatakan, para kiai merasa jika bupati dipilih oleh DPRD tidak akan dekat dengan rakyat seperti yang terjadi selama pemilihan langsung. Dia menjelaskan, bupati yang dipilih langsung oleh rakyat dinilai akan lebih mendengar segala aspirasi rakyat. Untuk itu, pihaknya menampung ke-luhan- keluhan para kiai terkait proses pilkada melalui DPRD tersebut. “Keluhan-keluhan itu akan kami sam-paikan ke PB (Pengurus Besar) NU melalui PC (Pengurus Cabang) NU Cilacap,” imbuhnya. Dukungan NU terhadap pilkada mela-lui DPRD itu, katanya, disebabkan pe-milihan langsung lebih banyak mudharat-nya daripada keuntungannya karena ba-nyak menimbulkan ekses negatif. Namun begitu, pihaknya tetap akan berupaya mengawal pelaksanaan Pasal 22 E UUD 1945 agar dapat berjalan dengan baik dan benar. Sementara itu terkait gerakan yang berupaya menggantikan ideologi Pan-casila dengan ideologi lain, pihaknya mengimbau warga Cilacap, khususnya generasi muda untuk mewaspadainya. “Bagi NU, ideologi Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) merupakan harga mati, mutlak harus ditegakkan,” katanya. Menurutnya, saat ini banyak gerakan yang berupaya menggantikan ideologi Pancasila dengan paham lain. Bahkan, banyak pula di antaranya yang berke-dok atau membawa nama Islam dalam gerakannya. Sebab, imbuh dia, Cilacap merupakan salah satu daerah yang rentan terhadap gerakan-gerakan tersebut. Untuk itu, pihaknya dalam tiga bulan terakhir gencar melaksanakan sosialisasi di kecamatan-kecamatan guna menum-buhkan wawasan kebangsaan. Langkah yang diambil, ucap Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Cilacap itu, pihaknya mengundang para kiai dan imam masjid untuk ikut serta me-nanamkan wawasan kebangsaan, khususnya terkait dengan empat pilar kebangsaan, yakni Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI.(TIM_CLP-2) Samsat Cikarang Bersih Dari Calo Harus Menjadi Contoh CIKARANG, (WN) – Samsat Cika-rang, Kabupaten Bekasi sudah menun-jukkan sikap reformasinya dalam memperbaiki sistem pelayanan kepada Wajib Pajak (WP) untuk pengurusan pajak kenderaan bebas tanpa ada calo. Hasil pantuan Harian Warta Nasional, di Samsat Kabupaten Bekasi terlihat dari antusias Wajip Pajak yang ber-bondong- bondong melakukan pe-ngurusan sendiri dengan jumlah yang signifikan memenuhi ruangan pela-yanan Samsat. Wajip Pajak juga sudah dibuat nyaman dengan gedung baru yang saat ini direnopasi, gedung dibuat asri dan pelayanan lebih prima. Maka tak heran jika samsat Kabupaten Bekasi jauh dari permasalahan. Tidak seperti Samsat Kota Bekasi yang masih amburadul dengan tumpukan permasalahan yang ditimbulkan para calo. Luar biasanya, petugas Samsat dise-tiap loket pelayanan wajip pajak selalu mendapatkan senyuman dan sapaan. Sebuah sistem yang diterapkan oleh Samsat Kabupaten seharusnya men-dapatkan apresiasi dari Dirlantas Polda Metrojaya agar bisa menjadi contoh untuk samsat lainnya untuk menguta-makan wajib pajak bebas dari linta darat para “calo”. Mia (22), salah seorang Wajip Pajak mengatakan apresiasi luar biasa untuk Samsat Kabupaten Bekasi karena pelayanan cepat saji, sehingga saya bisa cepat pulang kerumah, karena saya membawa anak kecil. Menurut Mia, ada seorang petugas samsat yang baik sekali namanya pak Isom, beliau membantu saya dengan iklas tanpa mengharapkan imbalan. Dari pelayanan beliau, saya mengurus pajak kenderaan berjalan mulus tanpa ada kendala dan selesai sangat singkat.(NOV/RADEMAN) Kantor Kecamatan Pulogadung “Bau Busuk” JAKARTA, (WN) – Kantor Kecamatan Pulogadung, Ja-karta Timur dinilai sudah ti-dak layak pakai sebagai ins-tansi pelayanan publik. Para pengunjung sudah tidak nya-man akibat “bau busuk” yang ditimbulkan dari fasilitas Toilet (WC) yang ada di lantai satu gedung tersebut. Selain toilet jorok tak terurus, pintu toilet pun tanpa memakai kunci. Tak ayal, bau yang berasal dari toilet menyengat sampai ke berbagai ruangan kantor pelaya-nan. Membuat sebagian warga yang datang menutup hidung. Salah seorang warga berinisial NV yang sedang mengurus kartu Pencari Kerja yang ditemui di kant-or itu menuding pegawai keca-matan Pulogadung pemalas dan jorok. Buat apa banyak pegawai di kantor ini kalau mereka Cuma bisa makan uang rakyat (gaji), mereka untuk mengurusi toilet saja tidak becus. Sebaiknya, jika pegawainya jorok, kantor kecamatan ini tidak usah dipakai, ujarnya. Harian Warta Nasional mencoba mengkonfirmasi langsung kepada Camat Pulogadung, namun dia sedang naik haji, ungkap salah satu stafnya di kecamatan pulo-gadung. Di sebelah ruangan kan-tor Camat Pulogadung, salah seorang pegawai bernama Alawi menemui Harian Warta Nasional. Menurut Alawi, adapun toilet itu rusak dan kotor itu karena pihak Kecamatan Pulogadung tidak punya anggaran untuk member-sihkan toilet dan untuk menganti kunci dan kran air copot. Kami su-dah mengajukan anggaran APBD untuk perbaikan, tetapi belum direalisasi. Makanya toilet itu bau, ujar Alwi.(NOVTENIO) Proyek Pelebaran Jalan Trans Morowali-Poso Bau Korupsi POSO, (WN) – Pembangunan infrastruktur yang tidak merata menjadi salah satu peng-hambat kegiatan usaha. Demi mendukung prioritas nasional yang tercantum dalam Masterplan percepatan serta peluasan pembangunan ekonomi indonesia (MP3EI) kualitas infrastruktur harus diperbaiki. Akan tetapi cukup disayangkan ketika pemerintah mengambil kebijakan dengan menaikan anggara daerah berbanding terbalik dengan kualitas infrastruktur yang dibangun. Hal itulah yang terjadi atas dugaan adanya korupsi pada sektor pelebaran jalan Trans antara Desa Salomati menuju Poso terus me-nuai protes dari berbagai kalangan yang min-ta untuk ditanganu aparat hukum . Menurut beberapa masyarakat yang enggan disebut na-manya mengatakan, yang mana peningkatan anggaran ternyata tidak ditunjang dengan peningkatan kualitas infrastruktur karena me-nurut mereka proyek pelebaran jalan di daerah adanya aroma korupsi. Seperti yang terjadi di jalur Desa Salomati menuju kota Poso. Ada beberapa proyek yang dikerjakan seperti Jembatan Salomati yang me-makan waktu cukup lama yang mana proyek tersebut pernah terjadi pembiaran. Belum lagi masalah katingan yang tidak dibuat sehingga sering terjadi kelongsoran. Akibatnya meng-ganggu pengguna jalan karena banyaknya batu yang jatuh serta tanah bercampur pasir menggenangi badan jalan dan yang lebih mengherankan lagi jalan yang belum lama di buat sudah mulai retak dan berlubang, Sehingga dipastikan bawah mutu dan kualitas infrastruktur jalan yang dibangun cukup memperhatinkan. Apa gunanya anggaran besar kalau fakta dilapangan ternyata kualitas dan mutu tidak menjamin pengguna transportasi jalan. Keluhan yang sama disampaikan sopir bus Makassar poso kepada Harian Warta Nasional. “Kami berharap kepada pemerintah untuk lebih melakukan pengawasan bila perlu tindak tegas bagi mereka yang dengan sengaja bermain di atas anggaran proyek yang begitu besar,” agar nantinya proyek infrastruktur jalan bisa selesai dengan kualitas dan mutu yang baik”.(KENFA) Kejari Setengah Hati Bongkar Korupsi DPRD BANDUNG, (WN) – Penunta-san kasus korupsi anggaran Pe-ngadaan Fasilitas Lapangan, Taman dan Parkir di 29 SD ne-geri senilai Rp 1,5 miliar di Ka-bupaten Bandung dinilai dila-kukan tebang pilih dan penun-tasannya setengah hati oleh Kejaksaan Negeri (Kejari) Bale Bandung. Padahal, kasus itu ha-sil konspirasi sejumlah oknum DPRD Kabupaten Bandung. Dari sejumlah proyek, Kejari hanya menetapkan satu orang anggota DPRD Kabupaten Bandung, Rizki Taufiq, menjadi tersangka, sementara yang lain-nya tak tersentuh sama sekali. Apakah dalam kasus Rizki itu hanya dia sendiri yang melaku-kannya? Protes atas kinerja Kejari yang tak serius menuntaskan disam-paikan oleh berbagai kalangan, termasuk LSM Pemantau Legis-latif Eksekutif Daerah (PLED) Kab. Bandung. Direktur PLED, Beben, meragukan jika kasus korupsi yang menyeret Rizki duduk di kursi pesakitan hanya melibatkan satu nama. Padahal, kasus korupsi tersebut sudah dirancang secara sistematis. Sementara LSM Infasi men-dorong penegak hukum dalam hal ini Kejaksaan Negeri Bale Bandung untuk menjerat ang-gota dewan lainnya. Kejari diharapkan untuk keterbukaan dari penyidik kejaksaan untuk menginformasikan perkemba-ngan kasus ini.(HARJO)
  • 6. NUSANTARA 6 Edisi 27/Th XIII/ 12 - 26 Oktober 2014 UPTD Pendidikan Medahara Ilir Masih Kekurangan Tenaga PNS Pemprov Jambi Cuekin Tiang Lampu Warning Light yang Tumbang TANJUNG JABUNG BARAT, (WN) – Hingga saat ini tiang lampu (warning light) bertenaga tenaga surya yang berada di Ke-camatan Bram Itam, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Provinsi Jambi yang tumbang tak kunjung diperbaiki oleh pemerintah Pro-vinsi atau masih dicuekin pihak kontraktor. Kepala Dinas Perhubungan Informatika dan Komunikasi, Drs.Endang Surya MM saat dite-mui Harian Warta Nasional me-ngatakan, bahwa untuk perbaikan lampu hati-hati (warning light) yang memakai tenaga surya yang ada di Kecamatan Bram Itam be-lum bisa diperbaiki sekarang ini. Tugas yang memperbaikinya adalah pihak Propinsi Jambi, kita tidak punya wewenang hal ter-sebut, namun kita hanya bisa me-ngamankan sisa alat yang rusak akibat tiangnya ambruk, “ujar Endang. Kondisi seperti ini sudah dila-porkan ke Propinsi agar segera dipercepat perbaikannya. “Diper-kirakan pengerjaan yang diker-jakan tersebut melalui dana APBN, maka dari itu kita tidak perbaikan, apabila ada perintah dari atas akan diperbaiki baru kita kerjakan, tambahnya. Endang menambahkan, kami juga sekarang ini hanya bisa menunggu perbaikan dari Pro-pinsi, dari pihak Kabupaten Dinas Perhubungan hanya menunggu kepastian dari pihak rekanan Propinsi.(AF/END) Dana Samisake Tanjab Timur Diselewengkan? Warga Keluhkan Jembatan Yang Ambruk tak Kunjung Diperbaiki MUARA SA-BAK, (WN) - Warga jalan Batang Hari, Rt.01, Keca-matan Menda-hara, Kabupa-ten Tanjab Ti-mur mengeluh atas jembatan yang ambruk tak kunjung d i p e r b a i k i oleh pemerin-tah. Jembatan tersebut merupakan jalan akses utama yang setiap harinya dilalui warga yang ada disekitar. Mahmud (40), warga setempat menuturkan, kerusakan jem-batan tersebut sangat disesalkan karena jembatan yang ada me-rupakan jalan akses utama yang akan dilalui. “Sudah hampir bertahun-tahun jalan tersebut tak kunjung disentuh, seharus-nya kondisi ini jangan dibiarkan sebab didaerah kita ini daerah dataran pantai.” Cetusnya Menurutnya, pihaknya berha-rap dengan keadaan seperti ini dapat dilihat langsung oleh peme-rintah apakah layak atau tidak jembatan tersebut.”jelasnya Hal senada juga dikatakan Bujang (35) salah seorang pe-ngendara yang melintas saat sapa media ini mengatakan, jalan ini merupakan jalan yang paling utama setiap harinya dilalui, na-mun sekararang ini semenjah ambruk terpaksa jalan yang akan dilalui memutar arah,”kami tidak meminta lebih atau banyak dari pemerintah, hanya yang kami pinta dari pemerintah perbaikilah jalan ini.”sebutnya.(FATAH) Setelah Reformasi, Justru SBY Orang yang Tidak Berjasa Dalam Demokrasi Pilkades Serentak Dilakukan Seluruh Indonesia Tahun 2015 TANJUNG JABUNG BA-RAT,( WN) - Pemilihan kepala desa yang akan tertunda ditahun 2014 rencananya dilakukan pada tahun 2015 nanti. Penun-daan yang dilakukan tersebut dengan adanya pemilihan pre-siden yang dilakukan beberapa bulan yang lalu, karena didalam pemihan presiden warga negara Indonesia harus fokus siap yang akan dilakukan pencoblosan. Kabag Pemdes Setda Tanjab Barat Drs.Agus Makmum saat di konfirmasikan Harian Warta Nasional mengatakan, bahwa penundaan ditahun 2014 renca-nakan ditahun 2015, nanti akan dilakukan pemilihan kepala desa secara serentak seluruh indonesia. “Kemungkinan pe-milihan tersebut dilakukan serentak juga kita menunggu permentasi dari pusat, “ujarnya. Dikatakannya,ditahun 2015 ini menurutnya harus dilakukan se-rentak hal tersebut sesuai dengan UU baru, sedangkan pelaksana-annya dilakukan secara berurutan mulai dari peraturan pemerintah, Mendagri dan permendagri. “Peraturan Undang-Undang No.06 tahun 2014 tentang desa dan peraturan pemerintah sudah kita lakukan, sedangkan untuk penentuan pelaksanaannya pada bulan berapa belum diketahui, namun insak allah berkemung-kinan rencananya ditahun 2015 akan digelar, “ungkap. Lanjut dikatakannya, pihaknya berencana akan melakukan pembuatan Perda akan tetapi hal tersebut hanya menunggu Per-mendagrinya dulu. “Apabila per-mendagrinya sudah keluar baru kita akan atur kapan pelaksanaan pilkadesnya.”cetusnya.(AF/END) JAKARTA, (WN) – Pengamat Politik dari Lingkar Madani In-donesia, Ray Rang-kuti, menilai Presiden SBY sama sekali ti-dak berjasa dalam de-mokrasi di Indonesia. Namun, justru SBY dimuliakan dalam proses demokrasi. “SBY dianggap ba-pak paling demokra-si, padahal dia tidak berjasa dalam demo-krasi,” kata Ray da-lam diskusi politik di Cafe Deli, Jakarta Pusat, Senin (6/10). Ray mempertanyakan peran SBY saat perjuangan menuju reformasi pada 1998. Namun, setelah reformasi, justru SBY orang yang paling menikmati demokrasi. Bahkan, SBY men-dapat tujuh penghargaan kehor-matan dari dunia internasional yang di antaranya memberi gelar Doctor Honoris Causa. Menurutnya, SBY sangat keli-hatan tidak mendukung demo-krasi saat ada aksi walk out (WO) Partai Demokrat dalam rapat pari-purna pembahasan RUU Pilkada di DPR. Setelah UU Pilkada di-sahkan, SBY malah menerbitkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu). Menurutnya, Perppu tersebut hanya pencitraan SBY di mata masyarakat. Dia menilai SBY main-main dengan demokrasi. “Seolah-olah SBY tokoh de-mokrasi di dunia, tapi dia tidak punya keinginan kuat untuk mempertahankan demokrasi kita,” ujarnya.(WILSON) SK Bupati Dibatalkan PTUN, 4 SMK Potong “Tumpeng” PURWA-KARTA,- (GM).- Per-juangan ke-benaran em-pat sekolah SMK rupa-nya tidak si-a- sia, mere-ka akhirnya menang telat melawan Bupati Pur-w a k a r t a Dedi Mul-yadi. Untuk itulah sekolah merayakan keme-nangan. “Para SMK telah memo-tong “Tumpung” sebagai ucapan syukur atas Kemenangan,” ujar para Kepala Sekolah saat ditemui wartawan hari ini. “Surat Keputusan (SK) Bupati Purwakarta No. 421.5/Kep- 297-Disdikpora/2014 tentang lara¨ngan menerima peserta didik baru bagi sekolah tertentu diputuskan Pengadilan Negeri Tata Usa¨ha Bandung batal de-mi hukum. SK itu sudah masuk sampah dan tidak berguna lagi, “ imbuh Kepala Sekolah Bintar. Empat sekolah yang dimak-sud, SMK Bina Taruna Pur-wakarta, SMK Teknik Industri Pur-wakarta, SMK Yayasan Pendi¨dikan Bangsa Purwa-karta, dan SMK Prabu Sakti 2 Purwakarta. Alasan Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi, keempat SMK tersebut sering melakukan tawuran. Dalam persidangan di PTUN Bandung, para penggugat menghadirkan saksi ahli, yaitu Prof. Dr. H.M. Mohammad Surya (Guru Besar Psikologi Pendidikan Universitas Pendi-dikan Indonesia/-mantan Ketua Umum PB PGRI) dan Prof. Dr. H. Asep Warlan Yu¨suf, S.H., M.H. (Guru Besar Hu¨kum Adminitrasi Negara dan Tata Usaha Negara Unpar Bandung). Dalam kesaksiannya, Moh. Sur¨ya menerangkan, tindakan Bupati Purwakarta dengan me¨nerbitkan SK pelarangan PPDB dilakukan dengan pen-dekatan yang terlalu birokratis kekuasaan, tanpa melihat ram-bu atau etika pendidikan. Sedangkan Asep Warlan me-ngatakan, tindakan bupati dalam menerbitkan SK Pelarangan PPDB bagi SMK swasta tertentu, tidak meng¨indahkan asas-asas umum peme¨rintahan yang baik. Terutama asas kecermatan, kehati-hatian, kepastian hukum, proporsionalitas, dan asas persamaan, sebagimana diama-natkan UU Sisdiknas. Atas dasar tersebut, Majelis Hakim PTUN Bandung akhir-nya memutuskan SK Bupati Purwakarta batal demi hukum serta melanggar asas propor-sionalitas dan asas persama-an. Juga menghukum Bupati Purwakarta untuk mencabut SK tersebut serta membayar biaya perkara sebesar Rp 5.700.000.(WT) MAURASABAK, (WN) - Minim tenaga Pegawai Negri Sipil (PNS) yang ada di UPTD Pendidikan Mendara Ilir mulai dikeluhkan. Untuk tenaga PNS yang ada di UPTD Pendidikan tersebut hanya berjumlah enam orang, diantaranya 3 orang pengawas sekolah, 1 orang staf kantor,1orang tenaga honor dan Kepala UPTD pendidikan. Ironisnya apabila sebagaian PNS tidak ada dikantor, kantor UPTD pendidikan tersebut sepi akan pekerjanya hanya yang tersisa staf dan honornya. Kepala UPTD Pendidikan Mendahara Ilir, Suparno.S pd saat dikompermasi kemarin membenarnya bahwa untuk tenaga PNS yang ada belum mencukupi. ,” Ya kita hanya memiliki enam tenaga kerja di UPTD,.”cetusnya. Sedangkan untuk penam-bahan tenaga honor pihaknya tidak bisa melakukan penam-bahan, sebab anggaran tenaga honor tidak tidak ada dari dinas Kabupaten. “Bagaimana kita mau menambah untuk satu orang saja yang ada di-kantor gaji dilakukan dengan cara inisaitif atau patungan sesame pegawai, namun tahun ini yang satu honor tersebut akan dilakukan pencantuman didalam anggaran nanti-nya.” sebutnya. Lanjut dikatakannya,dengan kekurangan tenaga PNS tersebut pihak berharap dapat dilakukan penambahan oleh dinas agar tugas diUPTD pendidikan tidak menjadi terhalang,”kita hanya berharap saja danya penambahan tenaga PNS.”jelasnya.(AF) TANJUNG JABUNG TIMUR, JAMBI, (WN) - Anggaran dana Samisake dan Samudra tahun 2012 - 2013 di Kecamatan Men-dehara Ilir, Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Provinsi Jambi dalam program bedah rumah ya-ng diduga anggaran tersebut disele-wengkan. Anggaran tersebut dibe-rikan Rp 8 juta setiap rumah. Pantauan Harian Warta Nasio-nal, bantuan samisake hanya di berikan berupa bahan matrial seperti, seng, papan, tongkat kayu kelas 1 dan triplek GRC, dari pihak suvlair, yang ironis nya dari pantauan wartawan WN bahan tersebut meng-habiskan bahan triplek GRC 9 keping , seng 2 kodi, tongkat 20 batang yang kualitas nya bukan terbaik, dengan menghabis kan dana Rp. 3 juta rupiah. Saat di konfirmasikan kepada kantor camat mendahara mela-lui Kasi TMD H.Bagalauk Ha-rahap mengatakan, anggaran samisake dan samudra di desa kami sudah selesai dan tidak bermasalah, namun untuk pem-belian bahan matrial nya dise-rahkan kepada pihak suflyeir. Saya selaku kasi TMD di keca-matan mendehara ilir sudah me-mantau kelokasi bahwa peker-jaan tersebut sudah cukup layak di huni, ungkap nya.(AF/END) Korupsi Bansos, Koordinator LSM Dituntut 20 Tahun Penjara BANDUNG, (WN) - Koordinator lembaga swadaya ma-syarakat (LSM) Aliansi Wirausaha Muda, Entik Musafik, terancam dipidana 20 tahun penjara. Entik diduga terlibat dalam kasus dugaan korupsi bantuan sosial APBD Kota Bandung, senilai Rp 8,1 miliar. Jaksa Penuntut Umum (JPU) yang dipimpin Rinaldi Umar menyatakan jika Entik Musafik melanggar Pasal 2 dan Pasal 3 UU Nomor 30 tahun 1999 sebagaimana yang telah diubah dalam UU No 20 tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Dalam dakwaannya, Rinaldi menceritakan kronologis awal penyelewengan dana hibah atau bansos tersebut. Saat itu Pemkot Bandung mengalokasikan anggaran untuk hibah bansos tahun 2012 sebesar Rp435 miliar dengan realisasi Rp408 miliar dan 2.026 penerima. Menurutnya, saat itu Entik dan Destira mengumpulkan istri, orang tua, dan teman-temannya untuk membuat LSM Aliansi Wirausaha Muda. Dalam sejarahnya, LSM itu disebutkan sudah berdiri 2008. Itu dilakukannya, agar terdakwa bisa mendapatkan dana hibah dari Pemkot Bandung. Setelah syarat dan ketentuan untuk mendapatkan dana hibah terpenuhi, terdakwa pun kemudian mengajukan permohonan kepada Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPKAD) yang saat itu dipimpin oleh Hery Nurhayat (ter-vonis kasus suap bansos). “LSM Aliansi Wirausaha Muda pun akhirnya menerima dana hibah sebesar Rp250 juta sesuai yang ada dalam dokumen DPKAD. Walapun tanpa diteliti dan bertatap muka dengan penerimanya,” ujar Rinaldi Umar dalam sidang di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), Bandung, Rabu (8/10/2014). Bahkan, lanjut Rinaldi, dari hasil evaluasi dan verifikasi sebenarnya LSM Aliansi Muda tidak masuk dalam re-komendasi penerima dana hibah. Bahkan, dalam akta notaris pun tidak ditemukan mengenai pendirian LSM Aliansi Wi-rausaha Muda yang disebut berdiri pada 2008 tersebut. Tidak hanya itu, akal-akalan Entik untuk mendapatkan dana hibah pun dilakukannya dengan mencatut sejumlah orang dan mengkoordinir penerimaan dana hibah bagi beberapa Lsm fiktif lainnya. “Ada 39 pemohon yang terdiri dari 38 LSM dan satu koperasi yang diakomodir oleh terdakwa,” kata dia. Dalam pemeriksaan, diketahui orang yang tercatat sebagai pemohon hibah ternyata tidak pernah mengajukan permo-honan. Selain itu, LSM yang diajukan kebanyakan tidak ter-verifikasi dan tidak mendapat rekomendasi dari dinas terkait karena tidak layak dan tidak terdaftar di Kesbanglinmas. Setelah dana hibah untuk LSM itu cair, akhirnya mereka yang menjadi ketua LSM menyerahkan uang pencairan dana kepada Entik dan Destria di bank yang berada di Tamansari, Wastukencana dan Braga. Kerugian penyaluran hibah pada LSM tersebut mencapai Rp 8,1 miliar.(TIM/MT)