Pengertian
Pengelolaan merupakan upaya menata sumber daya agar
organisasi terwujud secara produktif.
Kurikulum berkaitan dengan sesuatu yang dijadikan
pedoman dalam segala kegiatan pendidikan yang dilakukan
termasuk kegiatan belajar mengajar dikelas.
Pengelolaan kurikulum merupakan upaya
mengoptimalkan pengalaman-pengalaman belajar siswa
secara produktif dan membutuhkan strategi untuk
menghasilkan produktivitas belajar dari mulai perencanaan,
pelaksanaa sampai evaluasi.
Fungsi pengelolaan pendidikan
01
meningkatkan
efisiensi
pemanfaatan
sumber daya
kurikulum
03
meningkatkan
kesamaan
pembelajaran
sesuai dg
kebutuhan peserta
didik maupun
lingkungan sekitar
pendidik
02
meningkatkan
keadilan pada
siswa untuk
mendapatkan hasil
yang optimum
04
untuk
meningkatkan
keikutsertaan
masyarakat
dalam membantu
mengembangkan
kurikulum
Komponen dan tahapan dalam
pengelolaan pendidikan
Tujuan:
● tujuan pendidikan
nasional dapat dilihat
secara jelas dalam UU
nomor 20 tahun
2003tentang sistem
pendidikan nasional
Materi pembelajaran :
● dalam menentukan materi
pembelajaran atau bahan ajar
tidak lepas dari filsafat dan teori
pendidikan dikembangkan.
pengembangan kurikulum yg
didasari filsafat klasik
(perenialisme, essensialisme,
eksistensialisme) penguasaan
materi pebelajaran menjadi hal yg
utama!
Strategi pembelajaran :
● metode dan teknik
pembelajaran yg digunakan
pada umumnya bersifat
penyajian ( ekspositorik)
secara masal, seperti
ceramah, atau seminar.
selain itu, pembelajaran
cenderung lebih bersifat
tekstual
Kegiatan-kegiatan Pengelolaan
Kurikulum
1. Kegiatan yang berkaitan dengan tugas guru.
- Pembagian tugas pembelajaran
- Pembagian tugas membina kegiatan ekstrakurikuler
2. Kegiatan yang berkaitan dengan proses pelaksanaan pembelajaran.
- Penyusunan jadwal pelajaran.
- Penyusunan program kerja.
- Pengisian daftar kemajuan kelas.
- Kegiatan mengelola kelas.
- Penyelenggaraan evaluasi hasil belajar.
- Laporan hasil belajar.
- Kegiatan bimbingan dan penyuluhan.
KARAKTERISTIK KURIKULUM 2013: 1/3
1.Mengembangkan keseimbangan
antara pengembangan sikap
(keagamaan dan sosial), rasa ingin
tahu, kreativitas, kerja sama dengan
kemampuan intelektual dan
psikomotorik.
2.Sekolah tidak terpisah dari
masyarakat karena kurikulum
memberikan pengalaman belajar
terencana dimana peserta didik
menerapkan apa yang dipelajari di
sekolah ke masyarakat dan
memanfaatkan masyarakat sebagai
sumber belajar.
3.Mengembangkan ketrampilan
menerapkan untuk setiap pengetahuan
yang dipelajari di kelas dalam berbagai
situasi di sekolah dan masyarakat
sehingga memiliki kesempatan yang
luas untuk menghilangkan verbalisme.
4.Sederhana dalam struktur
kurikulum, dalam jumlah mata
pelajaran dan KD yang harus dipelajari
peserta didik tetapi memberi waktu
yang cukup leluasa untuk
mengembangkan berbagai sikap dan
keterampilan.
KARAKTERISTIK KURIKULUM 2013: 2/3
5.Isi kurikulum yaitu kompetensi
dinyatakan dalam bentuk Kompetensi
Inti (KI) kelas dan dirinci lebih lanjut
dalam Kompetensi Dasar (KD) mata
pelajaran.
7.Kompetensi Dasar (KD) merupakan
kompetensi yang dipelajari peserta
didik untuk suatu tema di SD/MI, dan
untuk materi pokok suatu mata
pelajaran di kelas tertentu di
SMP/MTS, SMA/MA, SMK/MAK.
6.Kompetensi Inti (KI) bukan
merupakan gambaran kategorial tetapi
interaktif mengenai kompetensi dalam
aspek sikap, pengetahuan, dan
ketrampilan (kognitif dan psikomotor)
yang harus dipelajari peserta didik
untuk suatu jenjang sekolah, kelas dan
mata pelajaran. Kompetensi Inti adalah
kualitas yang harus dimiliki seorang
peserta didik untuk setiap kelas melalui
pembelajaran KD yang diorganisasikan
dalam proses pembelajaran siswa aktif.
.
KARAKTERISTIK KURIKULUM 2013: 3/3
8.Kompetensi Inti dan Kompetensi
Dasar di jenjang pendidikan dasar
diutamakan pada ranah sikap
sedangkan pada jenjang pendidikan
menengah berimbang dengan pada
kemampuan intelektual (kemampuan
kognitif tinggi).
9.Kompetensi Inti menjadi unsur
pengorganisasi (organizing elements)
Kompetensi Dasar dimana semua KD
dan proses pembelajaran
dikembangkan untuk mencapai
kompetensi yang dinyatakan dalam
Kompetensi Inti.
10.Kompetensi Dasar dikembangkan
didasarkan pada prinsip akumulatif,
saling memperkuat (reinforced) dan
memperkaya (enriched) antar mata
pelajaran dan jenjang pendidikan
(organisasi horizontal dan vertikal).
11.Silabus dikembangkan sebagai
rancangan belajar untuk satu tema
(SD/MI). Dalam silabus tercantum
seluruh KD untuk tema atau mata
pelajaran di kelas tersebut. Setiap tema
terdiri atas beberapa sub-tema.
Rumusan Produk dalam Kurikulum 2013 ->SKL
Gradasi antar Satuan Pendidikan memperhatikan;
1. Perkembangan psikologis anak
2. Lingkup dan kedalaman materi
3. Kesinambungan
4. Fungsi satuan pendidikan
5. Lingkungan
Prinsip Kurikulum 2013
Bermuatan nilai, etika,
estetika, logika, dan
kinestika
Menyediakan pengalaman belajar
yang beragam melalui penerapan
berbagai strategi dan metode
pembelajaran yang menyenangkan,
kontekstual, efektif, efesien, dan
bermakna
Mengembangkan
kreativitas peserta didik
02
04
05
01
Menciptakan kondisi
menyenangkan dan menantang
03
Berpusat pada
peserta didik
Perubahan besar
dalam Kurikulum
2013
1. Konsep Kurikulum:
seimbang antara hardskilldan softskill,
dimulai dari standard kompetensi
lulusan, standar isi, standar proses,
dan standar penilaian.
2. Buku yang dipakai
- Berbasis kegiatan ( Activity Base )
- Untuk SD ditulis secara terpadu (
Tematik Terpadu )
3. Proses pembelajaran
4. Proses Penilaian
Kriteria Buku dalam KK 2013
1. Dalam KK2013, Buku ditulis mengacu
kepada konsepkurikulum (KI, KD,
Silabus).
2. Dalam mengajar ada dua jenis buku
(Buku Siswa danBuku Guru).
3. Buku Siswa lebih ditekankan pada
activity base bukan merupakan
bahan bacaan.
4. Setiap buku memuat model
pembelajaran dan yang akan
dilakukan oleh siswa.
5. Buku Guru memuat panduan bagi
guru dalam mengajarkan materi
kepada siswa.
Struktur Kurikulum 2013
di SD
Beban belajar dinyatakan dalam
jam belajar setiap minggu untuk
masa belajar selama satu
semester. Beban belajar di SD
tahun I, II, dan III masing-masing
30,32,34, sedangkan untuk
tahun IV, V, VI masing-masing
36 jam setiap minggu. Satu jam
belajar SD adalah 40 menit.
Berdasarkan sudut pandang psikologis,
tingkat pekembangan peserta didik tidak
cukup abstrak untuk memahami konten
mata pelajaran secara terpisah-pisah.
Pandangan psikologis perkembangan dan
Gestalt memberi dasar yang kuat untuk
integritas KD yang diorganisasikan dalam
pembelajaran tematik. Dari sudut pandang
transdisciplionarity, pengotakan kontek
kurikulum secara terpisah dan ketat tidak
memberikan keuntungan bagi
kemampuan berfikir selanjutnya.
Struktur
Kurikulum 2013 di
SMP
Beban belajar di SMP untuk
tahun VII, VIII, dan IX masing-
masing 38 jam per minggu.
Satu jam belajar di SMP
adalah 40 menit.
Struktur Kurikulum 2013
di SMA
Untuk menerapkan konsep
kesamaan antara SMA,
dikembangkan kurikulum
Pendidikan menengah yang
terdiri atas, kelompok mata
pelajaran wajib dan mata
pelajaran pilihan.
Mata pelajaran wajib sebanyak Sembilan
mata pelajaran dengan beban belajar 24
jam per minggu. Konten kurikulum
(kompetensi inti/KI dan KD) dan kemasan
konten serta label konten (mata pelajaran)
untuk mata pelajaran wajib bagi SMA dan
SMK adalah sama.
Struktur ini menempatkan prinsip bahwa peserta didik
adalah subjek dlam belajar dan mereka memiliki hak
untuk memilih sesuai dengan minatnya.
Menurut Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 14
Tahun 2003 tentang Guru dan
Dosen pasal 10 bahwa,
“Kompetensi guru meliputi
kompetensi pedagogik,
kompetensi kepribadian,
kompetensi sosial, dan
kompetensi profesional yang
diperoleh melalui pendidikan
profesi”.
Hasil wawancara
1. Kurikulum apa yang digunakan di SMKN 11 Bandung?
Untuk saat ini ada dua kurikulum yang digunakan di sekolah. yaitu kurikulum 2013 revisi
Permendikbud SK Dirjen Tahun 2018 untuk kelas XI dan XII.
Kurikulum Pusat Keunggulan (PK), Pembaharuan pembelajaran di SMK Pusat Keunggulan pada
dasarnya meneruskan proses peningkatan kualitas pembelajaran yang telah diinisiasi pada
kurikulum-kurikulum sebelumnya. Kurikulum ini diterapkan pada kelas X (Sinkronisasi
kurikulum dengan perkembangan dan dunia kerja)
Hasil wawancara
2. Apakah sudah sesuai antara kurikulum dengan tujuan sekolah?
Sesuai, kurikulum yang bermakna kurikulum ini bisa menyentuh kompetensi. Kuncinya
tergantung sekolah mengembangkan antara kurikulum dengan perguruan tinggi dan dunia
kerja, salah satunya kerjasama dengan Poltekpos dan Kelas Industri.
Kurikulum PK sebagai jawaban antara kebutuhan sekolah dan industry.
Program sekolah dengan dudika (menjembatani terkait dengan kompetensi – kompetensi
siswa dan kebutuhan industry)
K13 revisi sudah sesuai dengan kemampuan siswa di SMKN 11 Bandung, tetapi terkait dengan
sinkronisasi di samakan oleh pemerintah pusat.
Kurikulum PK mata pelajaran matematika dan bahasa inggris masuknya materi kejuruan
disesuaikan dengan kebutuhan di program keahlian dengan titik tekan yang berbeda – beda.
Di kurikulum PK lebih humanis disesuaikan dengan kebutuhan jurusan masing – masing
dengan porsi yang disesuaikan.
Hasil wawancara
2. Bagaimana gambaran pengelolaan kurikulum PK?
• Seiring dengan tuntutan dan perkembangan zaman berubah, kalau di SMA tidak ada
penjurusan IPA, IPS, Bahasa, siswa bisa memilih mata pelajaran sesuai dengan minat
bakatnya yang disesuaikan dengan jumlah jamnya.
• Begitupun di SMK, meskipun sudah ada penjurusan sejak awal siswa diperbolehkan
untuk mengikuti mata pelajaran yang ada di jurusan lain atau lintas jurusan untuk
mendukung keahliannya. Contoh anak TI mau belajar akuntansi bisa karena ada mata
pelajaran pilihan yang ditawarkan oleh sekolah, anak dikembangkan sesuai dengan
passion dan kebutuhannya. Siswa Pemasaran bisa mengikuti mata pelajaran tambahan
di Multimedia untuk memperkuat keilmuan, terkait dengan lintas jurusan agar siswa siap
bersaing.
CREDITS: This presentation template was created by
Slidesgo, including icons by Flaticon, infographics
& images by Freepik
Thanks!