SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  25
Pelajaran 5

                PELAYAN SEL


A.   Pengertian Pelayan
     1. “Menjadi Pelayan” adalah tugas terhormat
     2. Arti “Menjadi seorang Pelayan”

B.   Pelayan Sel KTM
     1. Fungsi seorang Pelayan Sel
        1) Pelayan Sel adalah Gembala
        2) Pelayan Sel adalah Motivator
     2. Kriteria Pelayan Sel
     3. Skala Prioritas seorang Pelayan Sel
     4. Beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh
        Pelayan Sel

C.   1.   Refleksi
     2.   Bahan Diskusi
     3.   Bahan Studi
     4.   Tugas




                          1
Mulailah dengan satu orang
    yang sungguh-sungguh rindu akan Tuhan
  Taburkan beberapa orang kristen lain yg juga
                  bersemangat
  Tambahlah dgn beberapa orang lain yg ingin
                mengenal Yesus
  Campurkan studi yang menarik dan seimbang
Tambahkan secangkir doa dan secangkir persiapan
       Aduklah dengan sendok akal sehat
            Masukkan setetes humor
Buanglah kata-kata yang tidak dimengerti orang
                    banyak
        Buanglah emosi yang berlebihan
   Bumbuilah dengan penerimaan, kasih dan
              kehangatan pribadi
 Buanglah gaya mengkotbahi dan sikap sok suci
 Manusia modern lebih senang mendengarkan
 Ijinkanlah Roh Kudus mengangkat hati orang
 seorang saksi daripada guru.
           untuk menyembah Tuhan
 Dan jika mereka mau mendengarkan guru,
 sebabnya ialah karena guru itu adalah saksi.
                             -Paus Paulus VI-




     PELAYAN SEL
                    2
A.        Pengertian Pelayan

A.1       “Menjadi Pelayan” adalah tugas terhormat
       Setiap pelayan sel hendaklah selalu menyadari bahwa tugas mereka
adalah tugas terhormat di hadapan Allah, bahwa predikat yang
disandangnya bukanlah dalam arti duniawi tetapi dalam arti rohani.
Menjadi pelayan berarti meneladani Yesus, dalam arti itu seorang pelayan
mengerjakan nilai-nilai luhur.
1. Yesus adalah pelayan dan hamba
       “Melayani” adalah pekerjaan Yesus di dunia ini. Yesus tidak
   mempunyai methode tertentu dalam pelayanan, yang dilakukanNya
   hanyalah melayani dan menjadi seorang hamba. Seakan-akan Yesus
   berkata: “Satu hal yang harus kamu lakukan jika kamu ingin seperti
   aku adalah menjadi “seorang hamba”, menjadi “seorang pelayan.”
      -   Mrk.10:45 “Karena anak manusia juga datang bukan untuk
          dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan
          nyawaNya menjadi tebusan bagi banyak orang.”
      -   Flp.2:5-8 “Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama menaruh
          pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus, yang
          walaupun dalam rupa Allah tidak menganggap kesetaraan dengan
          Allah sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah
          mengosongkan diri-Nya sendiri dan mengambil rupa seorang
          hamba dan menjadi sama dengan manusia. Dan dalam keadaan
          sebagai manusia, Ia telah merendahkan diriNya dan taat sampai
          mati, bahkan sampai mati di kayu salib.”
      -   Yoh.13:3-5 “Yesus tahu bahwa BapaNya telah menyerahkan segala
          sesuatu kepadaNya dan bahwa Ia datang dari Allah dan kembali
          kepada Allah. Lalu bangunlah Yesus menanggalkan jubahNya dan
          mulai membasuh kaki murid-muridNya.”
2. Allah menghendaki agar setiap orang di muka bumi ini menjadi
   murid Kristus.
   “Pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku……” Mat.28:19.
   Amanat Yesus ini mengandung makna betapa besar kerinduanNya
   untuk menjadikan semua bangsa muridNya. Itulah program-Nya, yang
   merupakan visi-Nya yang jelas di dalam “Perusahaan-Nya”. Siapa
   karyawan-Nya, siapa rekan sekerja-Nya dalam bisnis-Nya yang besar

                                     3
itu? Sulit mengatakan bahwa seorang pengusaha besar akan sukses
   dalam mencapai visinya tanpa rekan sekerja atau karyawan. Allah
   dapat melakukan apa saja untuk kebaikan dan keselamatan manusia,
   tetapi hanya satu yang tidak dapat dilakukanNya yaitu “Dia tidak dapat
   memaksakan kehendakNya pada manusia”. Allah sangat menghargai
   kebebasan manusia untuk memilih dan menanggapi tawaranNya.
   Demikian pula tidak pernah Dia memaksa seseorang untuk menjadi
   rekan sekerja atau karyawan di dalam proyekNya yang besar itu. Keliru
   apabila orang berpendapat bahwa untuk dapat dipakai Allah haruslah
   masuk dalam pelayanan full time. Sesungguhnya setiap orang kristen
   otomatis mendapat tugas perutusan pada saat pembabtisan. Tugas ini
   diperkuat lagi dengan sakramen krisma. Sayangnya kesadaran akan hal
   ini masih sangat kurang.
   Kristus telah membebaskan manusia dengan harapan supaya
   kemerdekaan itu tidak dipergunakan untuk berbuat dosa tetapi untuk
   melayani Tuhan dan sesama. “Saudara-saudara, memang kamu telah
   dipanggil untuk merdeka. Tetapi janganlah kamu pergunakan kemer-
   dekaan itu sebagai kesempatan untuk kehidupan dosa, melainkan
   layanilah seorang akan yang lain oleh kasih.” (Gal.5:13). Kitab Suci
   mengajarkan kepada kita bahwa setiap orang yang berada di luar
   Kristus adalah budak dari keinginannya sendiri. Tetapi kita telah
   dimerdekakan untuk menjadi seperti yang dikehendaki Tuhan dan
   bebas untuk tidak memperhatikan diri sendiri saja, tetapi memperhati-
   kan orang lain juga.
3. Salah satu jalan menuju kebesaran di hadapan Allah adalah
   menjadi Pelayan.
   Dalam Injil Mat.20 para murid berdebat karena Yakobus dan Yohanes
   ingin menjadi yang terbesar di dalam kerajaan Allah. Pada ayat 26 dan
   27 Yesus berkata: “Barangsiapa ingin menjadi terkemuka di antara
   kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu.” Yesus tidak mengkritik
   ataupun memarahi Yakobus dan Yohanes karena mereka berambisi
   untuk menjadi besar, tetapi yang dilakukan-Nya adalah memberikan
   pengajaran yang mantap bagaimana supaya dapat menjadi besar dalam
   kerajaan Allah, yaitu dengan menjadi seorang Hamba, menjadi
   Pelayan. Manusia selalu mempunyai keinginan-keinginan yang baik
   misalnya: Untuk berpengaruh dalam hidup orang lain, untuk dipakai
   Allah, untuk menjadi orang penting dsb. Keinginan-keinginan seperti
   itu tidak salah, bahkan keinginan-keinginan ini diberikan Allah pada
   manusia. Persoalan yang sesungguhnya adalah bagaimana caranya

                                   4
menjadi besar dan menjadi yang pertama dalam pandangan Allah dan
      dalam kerajaanNya, yaitu jadilah seorang pelayan. Seringkali manusia
      tidak dapat membedakan mana tujuan dan mana sarana, sehingga tidak
      jarang orang bekerja mati-matian untuk pemenuhan kebutuhan-
      kebutuhan jamani yang sebenarnya tidak memberikan jaminan
      kehidupan kekal. Sebaliknya banyak orang menyepelehkan pekerjaan-
      pekerjaan pelayanan ataupun menempatkan itu sebagai pekerjaan
      ekstra. Padahal sebenarnya pekerjaan ini dapat memberikan jaminan
      untuk kehidupan kekal. Dengan bekerja bagi Tuhan memungkinkan
      orang tersebut dapat berkembang dalam iman, harap dan kasihnya
      kepada Tuhan, berkembang dalam kebajikan-kebajikan yang dapat
      menjamin dia untuk kehidupan kekal.
4. Hukum tabur tuai.
   - Obaja 15 berkata, ”Seperti yang engkau lakukan, demikianlah akan
        dilakukan kepadamu.”
   - Lk.6:38 Yesus berkata, “Berilah maka kamu akan diberi.”
   - Galatia 6:7, “Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan
       dituainya.”
   Ini adalah hukum tabur tuai, yang mengatakan bahwa manusia akan
   menuai apa yang ditaburnya. Kalau prinsip ini dipegang oleh pelayan,
   maka dia akan mengerti bahwa dengan melayani Tuhan maka Tuhan
   juga akan melayani Dia. Dengan demikian Allah tidak akan melupa-
   kannya dan Allah akan membalas jerih payahnya. Pendapat ini
   bukanlah berlebihan, karena seorang pekerja layak mendapat upahnya.
   Seorang pengusaha yang tidak adilpun pasti akan memberikan upah
   bagi karyawannya. Demikian pula Pengusaha Agung yang adil itu akan
   berlaku sangat adil terhadap para karyawannya, bahkan akan memper-
   lakukan para pekerjaNya seperti anakNya sendiri. Inilah perbedaan
   besar antara pengusaha duniawi dengan Pengusaha Agung itu. Kalau
   seorang pelayan sungguh-sungguh menyadari akan hal ini maka dia
   akan bekerja segiat-giatNya hanya bagi kemuliaan Allah Bapa.
   Memang apa yang dituainya bukan terutama kebahagiaan duniawi
   tetapi kedamaian surgawi dan keselamatan kekal. Allah tidak melupa-
   kan kebutuhan-kebutuhan jasmani para hambanya yang masih berada
   di dunia ini. “Carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka
   semuanya itu akan ditambahkan kepadamu” (Mat.6:33).

A.2       Arti “menjadi seorang pelayan”

                                     5
Kenyataannya sulit menemukan orang-orang yang sungguh-
sungguh termotivasi untuk melayani Tuhan. Seandainyapun ada, semangat
pelayanan yang besar kebanyakan dijumpai pada orang-orang yang “baru
bertobat” atau baru mengalami jamahan kasih Allah. Akhibatnya banyak
dari mereka belum mengerti sesungguhnya “arti menjadi seorang pelayan”.
Tidaklah heran kalau sering dijumpai seorang pelayan menjadi tuan dan
minta dilayani, menjadikan dirinya bos dan anggota menjadi anak buah,
sehingga seenaknya memerintah. Pendapat ini dipengaruhi pemikiran
duniawi yang menganggap bahwa kedudukan itu adalah suatu kesempatan.
Di lain pihak ada orang yang memiliki semangat pelayanan tinggi tapi
motivasinya keliru, ingin mencari pujian dll. Pemikiran dan anggapan
tersebut sangat kontras dengan prinsip pelayan yang diajarkan Yesus.
1. Menjadi pelayan berarti menganggap orang lain lebih baik
   daripada dirinya sendiri.
   Paulus berkata, “Janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan
   kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga” Flp.2:4.
   Mungkin pikiran kita terusik dengan anjuran Paulus itu sehingga kita
   berkata, “Bagaimana saya dapat menganggap orang lain lebih baik
   daripada diri saya?” tetapi itulah yang dilakukan Yesus sehingga Allah
   sangat meninggikan Dia. Memang agak sulit menganggap orang lain
   lebih baik dari diri kita sendiri, apalagi kalau perbuatannya tidak
   dilandasi motivasi murni atau seorang pembohong dll. Untuk menekan
   anggapan ini baiklah kita menyadari bahwa dalam hati manusia tersim-
   pan segala macam potensi kejahatan. Dalam diri manusia ada sisi baik
   dan buruk, karena perjuangan manusia adalah peperangan antara yang
   baik dan jahat yang ada dalam diri manusia itu sendiri. Sehingga kalau
   kita melihat diri sendiri, bagaimana mungkin kita melihat orang lain
   lebih buruk dari kita? Hanya Tuhan saja yang mengetahui dengan jelas
   keadaan kita, Dia lebih mengetahui kadar kebaikan atau keburukan kita
   masing-masing. Anggapan ini berguna bagi kita supaya dari dalam hati
   kita timbul motivasi murni untuk melayani Tuhan melalui orang lain.
2. Prinsip di dalam Amsal 3:27 “Janganlah menahan kebaikan dari
   pada orang-orang yang berhak menerimanya, padahal engkau
   mampu melakukannya”.
   Seringkali orang merasa tidak bisa ambil bagian dalam hal-hal rohani,
   padahal sebenarnya dia mampu melakukannya. Rupanya penyebabnya
   karena orang tersebut tidak terbiasa dengan pekerjaan-pekerjaan
   rohani. Kebanyakan orang Kristen memang tidak terbiasa dan tidak


                                   6
dibiasakan ambil bagian dalam pekerjaan-pekerjaan rohani, mereka
     lebih banyak dijadikan objek bukan subjek. Akhibatnya mereka merasa
     bahwa pekerjaan-pekerjaan itu bukanlah bagian mereka tetapi bagian
     para imam atau katekis atau biarawan-biarawati. Karena itu perlu sekali
     sejak dini memberikan tanggung jawab dalam hal-hal rohani kepada
     anak-anak misalnya dalam sekolah minggu. Padahal Allah mengingin-
     kan supaya setiap orang kristen dapat melakukan pekerjaan kebaikan
     yaitu melayani Allah dan sesama. Allah tidak akan pernah meminta
     umatnya melakukan apa yang tidak mampu dilakukannya.
3. Menjadi seorang pelayan berarti melakukan pekerjaan dengan
   rasa tanggung jawab.
   Dalam Lk.17:10 Yesus berkata, “Apabila kamu telah melakukan segala
   sesuatu yang ditugaskan kepadamu, hendaklah kamu berkata: kami
   hanyalah hamba-hamba yang tidak berguna, kami hanya melakukan
   apa yang harus kami lakukan.” Kalau demikian seorang pelayan tidak
   boleh mengharapkan pujian karena dia hanya melakukan tugasnya saja,
   tidak lebih dari itu. Persoalannya sekarang apakah orang mengetahui
   dan mengerti bahwa pekerjaan-pekerjaan itu adalah tugas dan tanggung
   jawabnya? Seringkali orang tidak menyadari akan hal ini karena
   mereka tidak diberikan kepercayaan oleh para pemimpin. Memang
   sering dijumpai ada pemimpin takut mempercayakan pekerjaan-
   pekerjaan pelayanan kepada orang lain. Mungkin takut akan ekses atau
   takut pamornya hilang karena orang lain bisa sukses. Menjadi hamba
   atau pelayan sudah menjadi tugas setiap orang yang dibaptis, bukanlah
   pekerjaan ekstra, hanya memang proporsinya berbeda-beda untuk
   setiap orang. Menjadi seorang pelayan berarti memberikan hidupnya
   bagi orang lain hanya untuk menyenangkan hati Allah.


B.       Pelayan Sel KTM
     Mereka yang diserahi pimpinan dalam KTM disebut pelayan karena
     mereka dipanggil bukan untuk dilayani melainkan untuk melayani
     seturut teladan Yesus Kristus (Mat.20:28). Karena itu yang menjadi
     pemimpin sel di dalam Komunitas Tritunggal Mahakudus dinamakan
     Pelayan Sel. Pelayan sel bertanggung jawab untuk seluruh anggota
     selnya, dia harus menjaga kesatuan dan kekompakan kelompoknya
     terutama menuntun para anggota mengalami kasih Allah serta
     mencintai Allah dan selanjutnya mengarahkan mereka untuk ambil

                                     7
bagian di dalam pelayanan. Dalam KTM sel-sel itu merupakan
      landasan dasar karena itu peranan seorang Pelayan Sel sangat
      menentukan perkembangan komunitas. Sehingga boleh dikatakan
      bahwa KTM tidak mungkin ada tanpa kelompok sel dan kelompok sel
      tidak mungkin ada tanpa seorang pelayan sel. Karena itu meskipun
      kelompok yang dipimpinnya hanyalah kelompok kecil, tetap
      dibutuhkan suatu kemampuan dalam hal memimpin.

B.1        Fungsi Seorang Pelayan sel:
      1.   Sebagai Gembala
      2.   Motivator.

B.1.1      Pelayan Sel adalah Gembala
        Dalam Matius 9:36-38, Yesus sang gembala ideal, melihat orang-
orang seperti kawanan domba yang tidak mempunyai gembala. Ia berkata:
“Mintalah kepada yang empunya tuaian untuk mengirimkan pekerja-
pekerja…..”, yaitu gembala-gembala, baik pria maupun wanita, tua atau
muda dari segala jenjang profesi untuk menjadi pekerja-pekerjanya.
Satu sel adalah satu kawanan yang perlu dituntun, diberi makanan rohani
dan dilindungi. Untuk itu Pelayan sel sebagai gembala hendaklah
membimbing kawanan selnya untuk terbuka kepada Roh Kudus,
mengarahkan anggota-anggota pada hidup rohani yang baik, menjaga
kesatuan kawanan dan menganjurkan mereka untuk berpegang kepada
ketetapan-ketetapan yang menjadi pedoman hidup Komunitas.

Perhatian Pelayan Sel sebagai Gembala
1. Membimbing anggota kepada penghayatan Doa, Kitab Suci dan
     Sakramen.
         Sel Komunitas haruslah memprioritaskan ketiga sarana ini sebagai
landasan dasar seluruh aktifitas hidup komunitas. Karena inti hidup Kristen
ialah hubungan pribadi dengan Allah, maka sudah selayaknya hubungan ini
harus dibina dan diperdalam terus menerus. Untuk itu KTM harus memakai
sarana-sarana yang disediakan Allah di dalam Gereja. KTM dengan
Spiritualitas Karmelnya sungguh-sungguh menekankan hal ini. Karena itu
hendaklah menjadi perhatian setiap Pelayan Sel untuk mengarahkan Selnya
sebagai kesatuan dan anggota sebagai pribadi pada nilai rohani ini.
a. Doa

                                    8
Sel komunitas selalu harus memprioritaskan hidup doa, karena tanpa
     doa kita tidak dapat berkembang dalam hubungan pribadi dengan
     Allah. Doa haruslah menjadi nafas hidup dari sel. Jadi kelompok sel itu
     bukanlah sekumpulan orang yang mengadakan arisan atau pertemuan
     makan-makan tetapi kelompok yang berdoa. Pelayan Sel harus selalu
     mengingat akan hal ini.
     Doa haruslah menduduki tempat paling tinggi di dalam kehidupan sel.
     Melalui doa, Roh Kudus dapat berkarya dengan bebas di dalam sel.
     Roh Kuduslah yang menggerakkan sel, menguduskan, mendewasakan,
     membawa orang kepada Yesus, menumbuhkan sel dan akhirnya
     memultiplikasikan sel itu. Hubungan dengan Roh Kudus adalah
     mutlak. Doa mengubah karya manusia menjadi karya ilahi. Di luar
     karya dan bimbingan Roh Kudus, pertemuan sel akan terasa hambar,
     pekerjaan untuk sel terasa melelahkan dan kemungkinan besar suasana
     kekeluargaan tidak ada bahkan mungkin pertengkaran dan akhirnya
     selnya bubar. Agar dapat mengenali dan dibimbing oleh Roh Kudus,
     doa adalah suatu hal yang mutlak bagi anggota sel terutama bagi
     pelayan sel. Sel yang berdoa adalah sel yang mempunyai kuasa.
     Karena itu Pelayan Sel juga secara pribadi tidak boleh melalaikan hal
     ini dan tetap mengingatkan anggotanya untuk tetap berdoa setiap hari.
     Pelayan sel wajib mendoakan anggota-anggotanya dan sebaliknya
     anggota mendoakan pelayannya.
b. Kitab Suci.
        Sel Komunitas hendaklah selalu diarahkan untuk selalu berpegang
   pada Kitab Suci. Pengajaran-pengajaran ataupun khotbah diarahkan
   untuk berpegang pada Kitab Suci sebagai sumber inspirasi, jangan
   terlalu banyak bicara teologi, moral, filsafat ataupun pendapat orang
   tetapi hendaklah selalu berpegang pada kebenaran firman Tuhan.
   Demikian pula Pelayan Sel itu sendiri hendaklah akrab dengan kitab
   suci dan dia pun selalu mengingatkan hal ini kepada anggotanya.
c.   Sakramen-sakramen.
         Terutama Ekaristi dan rekonsiliasi dianjurkan setiap anggota
     menerimanya sesering mungkin. Ekaristi adalah bukti kasih Allah yang
     luar biasa, di mana Yesus hadir bagi umatnya secara istimewa dan
     menyalurkan kasihNya kepada kita. Karena itu hendaklah pelayan sel
     selalu mengingatkan dan memotivasi anggotanya untuk menerima
     sakramen ini sesering mungkin atau minimal seminggu dua kali,
     termasuk misa minggu tentunya.


                                     9
Dalam Sakramen tobat, Tuhan Yesus yang maharahim menantikan
   umatnya datang berdamai dan Dia selalu siap sedia mengampuni dosa
   umatnya. Karena itu para anggota KTM hendaklah menerima
   Sakramen tobat secara teratur. Pelayan Sel hendaklah selalu
   mengingatkan hal ini kepada para anggota. Pelayan sel dapat mengatur
   jadwal teratur untuk menerima sakramen ini bersama-sama, tentu saja
   dengan koordinasi imamnya dan sesuai situasi dan kondisi.
2. Mengarahkan Sel supaya berpegang pada iman Gereja Katolik
     dan Statuta.
        Sel merupakan bagian dari gereja universal maka Pelayan sel wajib
selalu mengingatkan anggotanya berpegang pada iman Gereja Katolik.
Pelayan Sel wajib memonitor setiap anggota untuk tidak secara aktif
mengikuti kegiatan-kegiatan Persekutuan Doa atau kebangunan rohani atau
Seminar dan sejenisnya di luar gereja Katolik. Hal ini penting untuk
menjaga kemurnian iman Katolik setiap anggota sel. Bukan berarti bahwa
anggota KTM tidak mempunyai semangat ekumenisme, tetapi kenyataan
untuk saat ini ekumenisme belumlah sehat karena biasanya pihak Katolik
dirugikan. Anggota KTM harus mempunyai semangat ekumenisme yang
sehat karena itu merupakan semangat konsili vatikan II.
Hendaklah Pelayan Sel selalu berpegang pada Statuta KTM sebagai
pedoman hidup Komunitas. Hal ini penting supaya Sel yang dipimpinnya
tetap sejalan dengan keseluruhan Komunitas. Statuta memberikan rambu-
rambu yang jelas supaya semangat komunitas tetap sesuai dengan visi dan
misi KTM. Dalam berpegang pada statuta, Pelayan Sel tetaplah berpegang
pada kebijaksanaan dan kearifan dari Tuhan. Karena itu statuta harus
dibaca, dimengerti dan dilaksanakan dengan semangat cinta kasih.
3. Menciptakan kekeluargaan Kristiani.
        Sel bisa dikatakan sebagai “keluarga kedua” atau “rumah kedua”
bagi setiap anggotanya. Suasana kekeluargaan ini haruslah menjiwai
kehidupan seluruh komunitas. Karena itu Pelayan Sel harus berusaha men-
ciptakan atmosfir kekeluargaan Kristiani. Pelayan Sel harus berusaha
sedemikian rupa sehingga setiap anggota merasa diterima, diakui, dihargai,
dibutuhkan, penting, aman dan nyaman berada di dalam sel. Mengusahakan
agar setiap orang merasa bahwa mereka adalah bagian dari sel dan KTM.
Sel dan KTM adalah bagian dari hidupnya. Perlakuan Pelayan Sel ini
bukan hanya terhadap para anggota selnya saja, sel pun harus berlaku sama
pada anggota dari sel yang lain dan terbuka terhadap para pengunjung. Bila
orang baru atau pengunjung merasa tidak diterima, mereka pasti tidak akan


                                   10
datang lagi. Tugas pelayan sel untuk menciptakan kekeluargaan kristiani ini
sangat penting.

Cara menciptakan kekeluargaan kristiani:
a. Kristus adalah pusat dari kekeluargaan kristiani.
   Kekeluargaan kristiani berbeda dengan bentuk kekeluargaan non-
   kristiani. Dalam kekeluargaan kristiani, yang menjadi pusat adalah
   Yesus. Yesus harus menjadi pusat dari sel. Yesus yang memanggil,
   menyatukan dan membentuk sel
b. Saling mengasihi satu sama lain.
   Yesus berkata: “Inilah perintahKu, yaitu supaya kamu saling
   mengasihi, seperti Aku telah mengasihi kamu.” (Yoh.15:12). Kasih
   Kristus ini merupakan model dan ukuran. Mengasihi berarti meng-
   inginkan yang baik bagi orang lain, dan berusaha mewujudkannya.
   Salah satu bentuk dari kasih adalah saling menghargai.
c.   Saling menerima satu sama lain.
     Setiap orang adalah individu yang unik. Di dunia ini tidak ada dua
     orang yang persis sama. Namun adanya perbedaan tidak berarti
     tiadanya persatuan dan kekeluargaan. Kekeluargaan hanya mungkin
     bila orang mengakui adanya perbedaan itu dan sekaligus menerima
     perbedaan itu. Penerimaan ini tidak berarti mengabaikan atau menutupi
     dosa. Menerima berarti tetap mengasihi orang lain meskipun mereka
     berdosa atau melukai kita, kemudian dengan cinta berusaha menarik
     mereka mendekat kepada kita daripada menyingkirkan mereka. Ini
     berarti orang yang berdosa tidak ditolak, tidak diadili, tidak dicemooh-
     kan, melainkan ditolong, diterima dan disemangati untuk bangkit.
d. Saling mengampuni.
       Adalah hal yang biasa apabila di dalam sel terjadi gesekan,
   benturan, kekecewaan atau saling menjatuhkan. Jangan mengharapkan
   sel yang sempurna di mana tidak ada perselisihan, ini hanyalah mimpi.
   Justru melalui gesekan-gesekan ini semua anggota sel didewasakan
   dan disempurnakan. Sama seperti batu-batu di sungai umumnya ber-
   bentuk bulat dan tidak ada sisi yang tajam. Ini terjadi karena gesekan
   dan benturan antar batu yang menghilangkan sisi tajam. Tuhanpun
   dapat memakai gesekan-gesekan ini untuk membentuk anggota-
   anggota sel dan membentuk sel itu. Baca Ef.4:32; Mat.18:21-22.
e.   Saling menolong.

                                     11
Paulus memberikan nasihat, “Bertolong-tolonglah menanggung
    bebanmu! Demikianlah kamu memenuhi hukum Kristus.” (Gal:6:2).
    “Janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya
    sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga.” (Flp.2:4). Sel yang sehat
    harus memberi dukungan bagi setiap anggotanya. Dukungan hanya
    mungkin bila ada keterbukaan dan kepercayaan di antara para anggota.
    Dalam sharing orang saling membuka diri, luka-lukanya, problemnya,
    kebutuhannya. Anggota yang dalam kesulitan harus ditolong. Satu hal
    yang harus diperhatikan ialah bahwa sharing merupakan rahasia.
    Bahkan memberikan pertolongan dalam hal finansial, kalau orang
    tersebut sungguh-sungguh membutuhkannya.
         Kekeluargaan Kristiani merupakan daya tarik yang besar bagi
setiap orang. Kehidupan modern saat ini memiskinkan arti hidup manusia.
Orang kehilangan nilai-nilai yang berharga. Apa yang namanya kasih,
perhatian, dukungan, penerimaan, kekeluargaan dewasa ini menjadi barang
yang langka. Barang-barang ini sulit ditemukan dalam dunia yang indivi-
dualistis dan penuh persaingan. Justru inilah yang ditawarkan KTM, KTM
harus mewujudkan kekeluargaan kristiani. Bila kehilangan ini, maka KTM
tidak akan banyak gunanya, tidak diminati dan bahkan ditinggalkan orang.
Ada dua hal penting untuk menciptakan kekeluargaan kristiani yaitu Kasih
dan waktu. Seberapa besar kasih seseorang akan nampak dari seberapa
banyak waktu yang disediakan. Sulit mengatakan bahwa seorang ayah
mengasihi keluarganya bila ia tidak punya waktu untuk mereka. Demikian
pula halnya dengan Pelayan Sel. Seorang gembala tidak akan dapat meng-
gembalakan domba-dombanya bila ia tidak punya waktu untuk mereka.

Tugas Pelayan Sel sebagai gembala:

1. Memimpin domba-domba (Mzm.23:1-3)
   Pelayan sel dibantu oleh seorang wakil, bertugas untuk membimbing
   selnya, agar di dalam selnya terdapat semangat doa dan persaudaraan
   sejati. Ia mendampingi anggota selnya dalam mencapai cita-cita
   hidupnya, dalam menghayati Injil dan mentaati semua peraturan
   Komunitas. Ia memperhatikan suka duka mereka dan mendampingi
   mereka dalam perjuangan hidupnya.
2. Menjaga domba-domba (Kis.20:28-29)
   Pelayan sel bertanggung jawab untuk menjaga selnya seperti seorang
   gembala menjaga domba-dombanya. Pelayan sel mengunjungi, meng-
   konseling dan berdoa bagi anggota yang sakit dan bermasalah. Pelayan

                                    12
yang sering mengunjungi anggota sel-nya mempunyai kemungkinan
    lebih besar untuk memulti-plikasikan sel-nya. Suatu kunjungan pribadi
    menunjukkan perhatian dari pelayan sel dan seringkali mengubah para
    anggota sel itu menjadi pekerja.
3. Melindungi domba-domba (Yoh.10:10; Kis.20:28-29; Ef.6:12).
   Pelayan sel bertanggung jawab untuk melindungi domba-dombanya
   dari si jahat. Dalam dunia modern sekarang ini, si jahat telah
   menyamar dalam banyak bentuk: nilai-nilai dunia yang tidak kristiani,
   materialisme, narkoba, korupsi, pornografi, ilmu-ilmu gaib dll.
4. Mencari domba yang hilang (Luk.15:4).
   Pelayan sel yang baik akan mencari anggota selnya yang tidak lagi
   datang ke pertemuan sel, bukan hanya membiarkan begitu saja.
   Pelayan sel hendaklah peka dengan sifat-sifat anggota-anggotanya.

B.1.2. Pelayan Sel adalah motivator.
        Sel membutuhkan pemimpin yang dapat memotivasi para anggota-
nya. Karena itu seorang pelayan sel adalah seorang motivator. Sebaik
apapun suatu organisasi, tidak akan berjalan dengan semestinya jika orang-
orang di dalamnya tidak termotivasi untuk melakukan pekerjaannya.
Cara memotivasi antara lain:

1. Kasih.
   Untuk mendorong seseorang, kita perlu menunjukkan kasih yang
   ikhlas, yang nampak dari wajah, suara, dan sikap kita. Orang-orang
   pasti akan menanggapi kasih ini. Kasih kepada sesama adalah dasar
   dari setiap tindakan kita.
2. Penghargaan.
   Penghargaan kepada setiap anggota sel dan menganggap mereka orang
   penting merupakan sikap yang bijaksana dari Pelayan Sel. Sikap itu
   akan membuat para anggota tidak akan pernah merasa rendah diri. Jika
   para anggota merasa rendah diri mereka tidak dapat berkarya dan akan
   terus merasa tidak mampu dan gagal. Jika orang merasa tidak penting,
   mereka akan malas untuk bekerja.
3. Kepercayaan dan tanggung jawab.
   Untuk memunculkan calon-calon pemimpin, seorang pelayan sel harus
   berani memberikan kepercayaan dan tanggung jawab kepada anggota-
   nya dalam hal-hal tertentu. Jangan takut kalau anggota berbuat salah.

                                   13
Kesalahan yang dibuat perlu dikoreksi, tetapi kepercayaan tetap
   diberikan. Kalau anggota percaya diri maka kesalahan yang sama tidak
   akan terulang lagi, justru kesalahan itu akan menjadi pelajaran yang
   berharga baginya. Kepercayaan dan tanggung jawab itu memunculkan
   potensi-potensi yang tersembunyi dari anggota.
4. Pujian.
   Memuji kemampuan dan prestasi orang lain itu benar-benar memberi-
   kan semangat. Memberikan pujian berarti menuangkan minyak ke
   dalam api di hati mereka. Cara terbaik untuk mendorong seseorang
   bukan dengan cara mencari kesalahannya tetapi justru mencari
   kebaikannya dan memujinya. Motivasi bersalah itu hanya berlangsung
   sebentar saja. Lebih baik mencari kebaikan dan memaafkan kesalahan.
   Dengan memuji orang lain atas perbuatan baiknya berarti menolong
   mereka untuk memperbaiki kesalahannya. Menjelek-jelekkan orang
   adalah tindakan mematikan, sedangkan pujian itu menghidupkan.
5. Selalu ada di dalam kegiatan sel (sejauh itu mungkin)
   Kehadiran Pelayan Sel di tengah-tengah sel itu sangat penting, ada efek
   kehadiran. Pelayan sel menjadi panutan bagi para anggota sel. Sama
   seperti seorang anak yang sangat mengharapkan kedekatan dan
   kehadiran orang tuanya, para anggota sel menganggap Pelayannya
   sebagai orang tuanya karena sel adalah keluarganya yang kedua.
   Karena itu mereka sangat mengharapkan agar Pelayan Sel hadir
   bersama mereka.
6. Jangan hanya memerintah, tetapi memberi contoh.
   Anggota Sel akan tergerak untuk terlibat apabila pelayan sel-nya ambil
   bagian dalam pelayanan meskipun dalam segala kekurangannya. Tetapi
   jangan memonopoli semua pekerjaan, ini tidak mendidik.

B.2.     Kriteria Pelayan Sel.
        Seorang Pelayan Sel tidak perlu harus mempunyai banyak
keahlian. Kalau tuntutannya seperti itu, mungkin tidak ada seorang pun
yang dapat dan mau menjadi pelayan sel..

B.2.1. Joel Comiskey (Seorang ahli sistem sel) berdasarkan peneliti-
       annya mengatakan bahwa:
a.   Setiap orang bisa sukses sebagaimana dirinya ada.


                                    14
Setiap orang dapat memultiplikasikan selnya. Setiap orang mempunyai
     keistimewaannya sendiri, tidak ada pribadi yang sama. Tuhan memakai
     semua orang sesuai tipe kepribadiaannya, kaya atau miskin, pria atau
     wanita dll. Maka setiap orang harus menjadi dirinya sendiri. Apa yang
     dilakukannya sebagai pemimpin lebih berarti daripada siapa dirinya.
b.   Tidak ada hubungan antara karunia rohani pelayan sel dengan keber-
     hasilan dalam multiplikasi sel. Karunia-karunia rohani itu penting,
     tetapi tidak ada karunia khusus untuk memimpin sebuah sel.
c.   Umumnya setiap orang dapat memimpin sel dengan baik setelah
     melalui pelatihan.
d.   Pelayan Sel yang paling berhasil adalah yang memanfaatkan pelbagai
     karunia yang dimiliki anggotanya dan memberikan mereka kesempatan
     untuk berkembang dalam karunia-karunianya. Setiap individu itu
     penting dalam keberhasilan sel.
e.   Umur, pekerjaan dan jenis kelamin bukan merupakan faktor yang
     mempengaruhi multiplikasi

B.2.2    Pelayan sel yang ideal memiliki karakteristik sebagai berikut:
1    Mengasihi Allah
     Pelayan sel harus memiliki motivasi murni yaitu mencintai Allah di
     atas segala-galanya. Kehendak Allah adalah prioritas pertamanya.
     a. Menyadari bahwa menjadi pelayan sel adalah panggilan Allah
     b. Dengan hidup di hadirat Allah Pelayan sel akan peka terhadap
          bimbingan Allah. Dia akan semakin mencari kehendak Allah di
          dalam hidupnya dan di dalam selnya sehingga ia akan mengerti ke
          mana ia berjalan dan ke mana ia membimbing para anggotanya.
          Hidup di hadirat Allah berarti mengasihi Allah yang diungkapkan
          dalam bentuk menyediakan waktu doa pribadi, merenungkan dan
          melaksanankan Firman Tuhan dan menghayati sakramen-sakramen
          terutama Ekaristi dan Rekonsiliasi.
2    Mengasihi jiwa-jiwa.
     Hatinya berkobar-kobar untuk semakin membawa orang pada kesela-
     matan. Semangat evangelisasi-nya yang tinggi.
     a. Mempunyai semangat untuk bekerja dalam team.
          Meskipun metode-metode yang digunakan dalam pelayanan dapat
          bermacam-macam tetapi harus tetap memegang prinsip kesatuan.
          Tuhan tidak akan memberi wewenang dalam hal rohani kepada
          orang yang hanya mau bekerja seorang diri saja.
     b. Berdedikasi tinggi. (bersemangat dalam pengabdian)

                                    15
Pelayan Sel yang bersemangat akan menularkan semangatnya itu
        kepada orang lain.

   c. Mengerti orang lain.
      Dalam hidup bersama selalu terjadi kesalah pahaman, kelupaan
      kecil-kecil atau salah pengertian. Jangan menjadikan masalah-
      masalah kecil itu menjadi besar. Tindakan Pelayan Sel yang paling
      utama adalah memahami dan berpikir positif tentang anggotanya.
   d. Mengembangkan semangat evangelisasik oikos.
3. Mempunya kesaksian hidup yang memperlihatkan bahwa dia dibim-
   bing oleh Roh Allah. Hal ini hanya mungkin bila ia berada dalam
   bimbingan Roh Kudus. Karena itu dia menunjukkan sifat-sifat:
   a. Rendah hati.
       Rendah hati adalah sifat utama Yesus. Kerendahan hati ini sangat
       dibutuhkan oleh seorang pelayan (Flp.2:3-11). Dalam semangat
       ke-rendahan hati pelayan sel dapat melihat kelemahan saudara-
       saudarinya sebagai suatu kesempatan untuk tumbuh dalam iman.
   b. Setia dalam pelayanan.
       Kehadirannya dalam pelayanan berdampak besar dalam
       evangelisasi.
   c. Rela dan setia memikul salib. (Mat.16:24)
       Karena pandangannya tertuju pada keselamatan kekal, maka segala
       kesulitan akan dihadapinya dalam iman. Dia meresapi sabda Tuhan
       dalam Yoh 15:18-25. Demikian pula dalam pelayanan-pelayanan
       pengajaran atau konseling dll, dengan iman berani mewartakan
       kebenaran bahwa setiap orang yang mau mengikuti Yesus harus
       memikul salib. Kegagalan salib adalah kejayaan Paskah.
   d. Disiplin dalam hidup rohani.
       Disiplin adalah cara yang paling baik untuk melawan si jahat dan
       keinginan-keinginan daging.
   e. Mencintai keluarganya sendiri.
4. Mencintai Gereja Katolik.
   Pelayan Sel KTM yang baik akan selalu taat pada gereja institusi dan
   berpegang pada ajaran-ajaran gereja dan iman Katolik.
5. Dalam Pelayanan prioritas utama adalah sel komunitas.
   Seorang pelayan sel KTM harus mau melepaskan kegiatan tertentu,
   baik di dalam atau di luar gereja supaya ia dapat menjangkau orang-
   orang di sekitarnya dengan bebas. Pelayanan yang berhasil membutuh-


                                  16
kan banyak tenaga dan waktu. Sebagian besar orang harus melepaskan
   dulu banyak kegiatan sebelum memimpin sebuah sel komunitas. Dalam
   hubungan dengan gereja setempat kadangkala gereja sangat mem-
   butuhkan orang-orang KTM yang berdedikasi tinggi. Sejauh dia
   mampu, maka demi kebutuhan yang lebih besar tugas rangkap itu
   dimungkinkan asal jangan melalaikan kewajibannya dalam komunitas.
   Tetapi perlu diingat bahwa orang yang seperti ini hanya sedikit sekali.
6. Teruji dalam pelayanan
   Ujian dapat berupa menjadi wakil pelayan. Seorang Pelayan Sel harus
   telah mengikuti program latihan kepemimpinan dan diutus.
7. Seorang pelayan Sel KTM hendaknya sungguh-sungguh mengetahui
   dan mengerti Visi dan Misi KTM serta berpegang teguh pada statuta.


B.3.    Skala Prioritas Seorang Pelayan Sel.
         Sebagai manusia, seorang Pelayan Sel mempunyai banyak
keterbatasan. Biasanya kehendak baik seseorang banyak sekali tetapi
kemampuannya terbatas. Maka perlulah seorang Pelayan Sel menentukan
skala prioritas di dalam hidupnya sebagai berikut:
1. Tuhan.
    Norma tertinggi dalam hidup KTM ialah kehendak Allah, karena itu
    sesuai dengan teladan Tuhan Yesus Kristus, pelaksanaan kehendak
    Allah harus menjiwai seluruh pikiran, keinginan, cita-cita, bahkan
    seluruh hidup anggota Komunitas. “MakananKu ialah melakukan
    kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaanNya”
    (Yoh.4:34). Seperti Bunda Maria, kitapun harus selalu siap melakukan
    kehendak Allah, apapun itu, karena kita tahu bahwa kehendak Bapa
    adalah yang terbaik bagi kita. Untuk dapat berjalan sesuai dengan
    kehendak Allah maka Pelayan sel memprioritaskan doa, baca Kitab
    Suci dan menerima sakramen-sakramen terutama ekaristi dan tobat.
2. Keluarga.
    Dalam segala karya pelayanan, perhatian terhadap keluarga harus
    diprioritaskan dan tidak boleh diabaikan. Bagi mereka yang sudah
    berkeluarga prioritas kedua adalah keluarga karena panggilan hidupnya
    adalah untuk mencintai Tuhan melalui keluarganya. Dengan sungguh-
    sungguh mencintai keluarga, Pelayan Sel dapat dihantar kepada
    kekudusan, karena keluarga itu ditandai dengan sakramen. Bagi
    anggota selibat demi kerajaan Allah prioritas ini tidak berlaku.

                                   17
3. Pekerjaan.
   KTM adalah komunitas awam. Sebagai awam pasti harus bekerja
   untuk dapat memenuhi kebutuhan hidupnya dan keluarganya. Karena
   itu seorang Pelayan sel sebagai seorang awam harus mengembangkan
   ketrampilannya untuk bekerja. Pelayanan tidak boleh mengganggu
   pekerjaan, tetapi dalam hal ini haruslah seimbang karena dalam dunia
   dewasa ini dimana materialisme dan konsumerisme mempengaruhi
   manusia begitu kuatnya sehingga banyak orang yang mendewakan
   pekerjaannya dan mengabaikan yang lebih utama.
   Bagi Pelayan Sel yang bekerja full time pelayanan prioritas ini tidak
   berlaku karena dia mendapat penghidupan dari pelayanan. Hal yang
   sama juga tidak berlaku bagi mereka yang sudah pensiun atau tidak
   punya tanggungan lagi di dalam keluarga.
4. Pelayanan.
   Pelayanan harus diberi tempat yang selayaknya di dalam hidup seorang
   Pelayan Sel, karena hal itu merupakan salah satu panggilan dalam
   kehidupannya. Pelayanan bukanlah pekerjaan ekstra bagi seorang
   pelayan sel, tetapi merupakan pekerjaan yang wajib demi cintanya
   kepada Tuhan dan sesama. Perlu diingat pula bahwa kita tidak boleh
   rakus dalam pelayanan sehingga mau melayani dalam banyak bidang.
   Lebih baik satu pelayanan saja dengan hasil yang memuaskan daripada
   banyak pelayanan dan tidak satupun yang beres, itu hanya menge-
   cewakan Tuhan dan banyak orang serta tidak baik untuk dirinya sendiri
   karena dia akan merasa kelelahan dan akhirnya kekeringan..
Skala prioritas setiap pelayan sel tentu saja berbeda-beda, tetapi yang tidak
berbeda adalah prioritas pertama yaitu Tuhan. Di dalam menjalankan skala
prioritas ini jangan lupa bahwa istirahat itu penting dan dikehendaki Tuhan,
karena menjaga kesehatan adalah kewajiban setiap manusia. Pelayan sel
yang baik harus pandai memilah-milah dalam menentukan skala prioritas-
nya. Tapi apabila prioritas pertama yaitu Tuhan sungguh-sungguh dijalan-
kan dengan baik maka pasti yang lain akan terlaksana dengan baik pula.


B.4   Beberapa Hal yang perlu diperhatikan oleh Pelayan Sel:
1. Sel bukan miliknya.
   Seorang pemimpin mempunyai kecenderungan menganggap bahwa dia
   adalah pemilik dari apa yang dipimpinnya. Sesungguhnya pemilik
   kelompok sel itu adalah Tuhan, Pelayan Sel hanya pekerja Tuhan.


                                     18
Karena itu Pelayan Sel bertanggung jawab kepada yang empunya
    kelompok itu. Untuk dapat mengetahui kehendak pemilik sel Pelayan
    sel harus selalu berkomunikasi dengan pemilikNya melalui doa serta
    taat kepada pelayan diatasnya.
2. Mengetahui dan mengerti dengan jelas visi dan misi KTM serta
   berpegang teguh pada statuta.
   Visi dan Misi menentukan arah yang jelas dari komunitas sedangkan
   untuk dapat mencapai visi dan misi, statuta memberikan rambu-rambu
   bagi komunitas.
3. Mengatur waktu.
   Sebagai seorang awam Pelayan Sel pasti mempunyai kesibukan-
   kesibukan lain yang perlu diperhitungkan dalam aktivitas hidupnya.
   Untuk itu ia harus mengelola waktu pribadi dan waktu untuk sel secara
   efektif dengan membuat jadwal yang realistis. Dalam hal ini mungkin
   perlu untuk membuang aktivitas-aktivitas yang kurang penting.
4. Jangan takut gagal.
   Ketakutan dan keraguan menumpulkan kreativitas dan melemahkan
   semangat. Setiap pemimpin harus siap dan berani menerima kegagalan.
   Kegagalan merupakan hal yang lumrah dalam semua bidang kehidup-
   an, karena segala sesuatu tidak harus berjalan sesuai dengan yang di-
   harapkan. Justru dengan kegagalan kita dapat kesempatan untuk mem-
   perbaiki kesalahan dan selanjutnya memungkinkan kita untuk maju.




                                  19
R e f l e k s i




                         MENGGEMBALAKAN

 Bacalah Kolose 3:12-14.
 Anda adalah seorang Gembala. Nilailah diri anda sendiri sejujurnya
 dengan mengisi pada kotak, salah satu dari angka 1 sampai 10. Nilai
 angka 1 adalah sangat rendah dan angka 10 sangat tinggi.

 1. Belas Kasih: Saya merasa sangat prihatin dengan keseng-
     saraan orang lain di lingkungan hidup saya.

 2. Keramahan: Jika ada seseorang di lingkungan saya yang pu-
     tus   asa,   saya   menghiburnya    dengan    kata-kata   dan
     perbuatan.

 3. Kerendahan hati: Saya menolong orang lain tanpa minta
     diperhatikan.

 4. Kelembutan: Saya menanggulangi kesedihan dan kesusahan
     orang lain seperti seorang ibu kepada anaknya.

 5. Kesabaran: Kesalahan orang lain menjadi kesempatan bagi
     saya untuk lebih mengerti dan memberi semangat kepada
     mereka.

 6. Mau menolong: Saya menjadi sangat peka terhadap kesu-
     litan orang lain serta berusaha mencari cara untuk
     menolong dan menghibur mereka.

 7. Mengampuni: Saya dapat memperbaiki hubungan yang re-
                                20
     tak tanpa harus menang dan membela posisi saya.
B a h a n     D i s k u s i



                  1. Apakah ciri-ciri para pemimpin yang sukses
                      di dunia ini ?

                   2. Apakah perbedaan pemimpin duniawi de-
                      ngan pemimpin rohani ?

    3. Sebagai gembala, anda harus melindungi domba-domba
      dari ancaman dunia yang jahat ini. Apa saja ancaman-
      ancaman tersebut? Jelaskan.

    4. Dewasa ini apa yang namanya kasih dan persaudaraan
      sudah menjadi barang langkah. Mengapa demikian?
        Sebagai Pelayan anda harus berusaha sedemikian rupa
      supaya kasih dan persaudaraan itu tidak menjadi barang
      langkah. Apa rencana anda untuk itu?




B a h a n     S t u d i


                           MENGGEMBALAKAN I

             Bacalah Injil Yohanes 10:1-10, Mazmur 23 dan
             Yehezkiel 34:1-8. Telitilah perikop-perikop Alkitab ini


                               21
kemudian tulislah ayat-ayat yang cocok dengan
             gambaran seorang gembala seperti yang tercantum di
             bawah ini.


1. Mengenal dombanya :
   ------------------------------------------------------------------------------
2. Dikenal dombanya :
   ------------------------------------------------------------------------------
3. Memanggilnya dengan namanya :
   ------------------------------------------------------------------------------
4. Menjalin hubungan dengan dombanya :
   ------------------------------------------------------------------------------
5. Memimpinnya di jalan yang benar :
   ------------------------------------------------------------------------------
6. Mengurbankan hidupnya sendiri :
   ------------------------------------------------------------------------------
7. Menyediakan padang rumput :
   ------------------------------------------------------------------------------
8. Memberikan kebutuhan dombanya :
   ------------------------------------------------------------------------------
9. Memimpinnya di jalan yang benar :
   ------------------------------------------------------------------------------
10. Menjadi sumber hidup bagi dombanya :
   ------------------------------------------------------------------------------
11. Menyediakan makanan :
   ------------------------------------------------------------------------------


                                               22
12. Menyediakan air :
        ------------------------------------------------------------------------------
  13. Berjalan bersama dombanya di lembah :
        ------------------------------------------------------------------------------
  14. Menjadikan murid (pentungan/gada) :
        ------------------------------------------------------------------------------
  15. Menguatkan dan menghibur (tongkat) :
        ------------------------------------------------------------------------------
  16. Menguatkan yang lemah :
        ------------------------------------------------------------------------------
  17. Menyembuhkan yang sakit :
        ------------------------------------------------------------------------------
  18. Membalut yang luka :
        ------------------------------------------------------------------------------
  19. Mengumpulkan yang tercerai berai :
        ------------------------------------------------------------------------------
  20. Mencari yang hilang :
        ------------------------------------------------------------------------------


Sebagai seorang gembala, pilihlah 5 dari 20 ciri-ciri seorang
pelayan yang baik tersebut, kemudian jelaskan mengapa anda
memilihnya.

   1.   ---------------------------------------------------------------------------------------------------------------

   2.   ---------------------------------------------------------------------------------------------------------------
   3.   ---------------------------------------------------------------------------------------------------------------

   4.   ---------------------------------------------------------------------------------------------------------------


                                                                     23
5.              ---------------------------------------------------------------------------------------------------------------




                                                     MENGGEMBALAKAN II

   Baca dan pelajarilah I Petrus 5:1-5. Teks ini memberikan arah
   kepada para pemimpin dan anggota sebuah kawanan. Coba anda
   kontraskan cara yang betul dan cara yang salah dalam memimpin.

   Cara yang betul :
                                              ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
                                              ----------------------------------------

   Cara yang salah :
                                              ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
                                              ----------------------------------------


   Apakah tanggung jawab anda kepada pemimpin yang di atas
   anda? (ayat 5)
        ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
        --------------------------------------------------------




T u g a s


                                 1. Bacalah dan Pelajarilah: Redemptoris Missio No. 41-
                                    51, 60
                                 2. Kerjakan bahan refleksi dan bahan studi “Menggem-
                                    balakan I dan II. Buatlah dalam lembar-lembar tugas,
                                    berilah nama kemudian kumpulkan pada pertemuan
                                    berikutnya.


                                                                                24
25

Contenu connexe

Tendances

El Costo del Discipulado
El Costo del Discipulado El Costo del Discipulado
El Costo del Discipulado marco valdez
 
Sete lições sobre lealdade
Sete lições sobre lealdadeSete lições sobre lealdade
Sete lições sobre lealdadejlcardos
 
Lo que se espera del ministerio de alabanza
Lo que se espera del ministerio de alabanzaLo que se espera del ministerio de alabanza
Lo que se espera del ministerio de alabanzamiguel Romero Moreno
 
Licao 2 o cristao e o trabalho
Licao 2   o cristao e o trabalhoLicao 2   o cristao e o trabalho
Licao 2 o cristao e o trabalhoIPB706Sul
 
112023155 catena-aurea-do-evangelho-de-nosso-senhor-jesus-cristo-segundo-sao-...
112023155 catena-aurea-do-evangelho-de-nosso-senhor-jesus-cristo-segundo-sao-...112023155 catena-aurea-do-evangelho-de-nosso-senhor-jesus-cristo-segundo-sao-...
112023155 catena-aurea-do-evangelho-de-nosso-senhor-jesus-cristo-segundo-sao-...Juliano Garcia
 
Lição 07 - Filadélfia a igreja missionária
Lição 07 - Filadélfia a igreja missionáriaLição 07 - Filadélfia a igreja missionária
Lição 07 - Filadélfia a igreja missionáriaSergio Silva
 
Sekolah Sabat - Triwulan 3 2023 - Pelajaran 10
Sekolah Sabat - Triwulan 3 2023 - Pelajaran 10Sekolah Sabat - Triwulan 3 2023 - Pelajaran 10
Sekolah Sabat - Triwulan 3 2023 - Pelajaran 10Adam Hiola
 
Usando los métodos de Cristo
Usando los métodos de CristoUsando los métodos de Cristo
Usando los métodos de CristoEdwin Regalado
 
GAP - El Poder de la Toalla
GAP - El Poder de la ToallaGAP - El Poder de la Toalla
GAP - El Poder de la Toallavidajoven
 
Esensi Pemuridan 3: Eksponensial (Pelipatgandaan Rohani)
Esensi Pemuridan 3: Eksponensial (Pelipatgandaan Rohani)Esensi Pemuridan 3: Eksponensial (Pelipatgandaan Rohani)
Esensi Pemuridan 3: Eksponensial (Pelipatgandaan Rohani)Johan Setiawan
 
Pemuridan: Menjadi dan Menjadikan Murid Kristus
Pemuridan: Menjadi dan Menjadikan Murid KristusPemuridan: Menjadi dan Menjadikan Murid Kristus
Pemuridan: Menjadi dan Menjadikan Murid KristusJohan Setiawan
 
Pds I explicacion al proposito eterno de dios para comprender el plan de salv...
Pds I explicacion al proposito eterno de dios para comprender el plan de salv...Pds I explicacion al proposito eterno de dios para comprender el plan de salv...
Pds I explicacion al proposito eterno de dios para comprender el plan de salv...Eliud Gamez Gomez
 

Tendances (20)

El Costo del Discipulado
El Costo del Discipulado El Costo del Discipulado
El Costo del Discipulado
 
Disciplinas espirituais1
Disciplinas espirituais1Disciplinas espirituais1
Disciplinas espirituais1
 
Sete lições sobre lealdade
Sete lições sobre lealdadeSete lições sobre lealdade
Sete lições sobre lealdade
 
Lo que se espera del ministerio de alabanza
Lo que se espera del ministerio de alabanzaLo que se espera del ministerio de alabanza
Lo que se espera del ministerio de alabanza
 
Licao 2 o cristao e o trabalho
Licao 2   o cristao e o trabalhoLicao 2   o cristao e o trabalho
Licao 2 o cristao e o trabalho
 
112023155 catena-aurea-do-evangelho-de-nosso-senhor-jesus-cristo-segundo-sao-...
112023155 catena-aurea-do-evangelho-de-nosso-senhor-jesus-cristo-segundo-sao-...112023155 catena-aurea-do-evangelho-de-nosso-senhor-jesus-cristo-segundo-sao-...
112023155 catena-aurea-do-evangelho-de-nosso-senhor-jesus-cristo-segundo-sao-...
 
Diáconos apostila
Diáconos   apostilaDiáconos   apostila
Diáconos apostila
 
Lição 07 - Filadélfia a igreja missionária
Lição 07 - Filadélfia a igreja missionáriaLição 07 - Filadélfia a igreja missionária
Lição 07 - Filadélfia a igreja missionária
 
Os Cinco Ministérios
Os Cinco MinistériosOs Cinco Ministérios
Os Cinco Ministérios
 
Sekolah Sabat - Triwulan 3 2023 - Pelajaran 10
Sekolah Sabat - Triwulan 3 2023 - Pelajaran 10Sekolah Sabat - Triwulan 3 2023 - Pelajaran 10
Sekolah Sabat - Triwulan 3 2023 - Pelajaran 10
 
Usando los métodos de Cristo
Usando los métodos de CristoUsando los métodos de Cristo
Usando los métodos de Cristo
 
Tito - Introdução
Tito - IntroduçãoTito - Introdução
Tito - Introdução
 
GAP - El Poder de la Toalla
GAP - El Poder de la ToallaGAP - El Poder de la Toalla
GAP - El Poder de la Toalla
 
Esensi Pemuridan 3: Eksponensial (Pelipatgandaan Rohani)
Esensi Pemuridan 3: Eksponensial (Pelipatgandaan Rohani)Esensi Pemuridan 3: Eksponensial (Pelipatgandaan Rohani)
Esensi Pemuridan 3: Eksponensial (Pelipatgandaan Rohani)
 
Pemuridan: Menjadi dan Menjadikan Murid Kristus
Pemuridan: Menjadi dan Menjadikan Murid KristusPemuridan: Menjadi dan Menjadikan Murid Kristus
Pemuridan: Menjadi dan Menjadikan Murid Kristus
 
Célula nota 10
Célula nota 10Célula nota 10
Célula nota 10
 
Arboles de-justicia
Arboles de-justiciaArboles de-justicia
Arboles de-justicia
 
A Nova Vida em Cristo
A Nova Vida em CristoA Nova Vida em Cristo
A Nova Vida em Cristo
 
A biblia em esb0ços
A biblia em esb0çosA biblia em esb0ços
A biblia em esb0ços
 
Pds I explicacion al proposito eterno de dios para comprender el plan de salv...
Pds I explicacion al proposito eterno de dios para comprender el plan de salv...Pds I explicacion al proposito eterno de dios para comprender el plan de salv...
Pds I explicacion al proposito eterno de dios para comprender el plan de salv...
 

En vedette

Latihan pelayan sel rev.
Latihan pelayan sel rev.Latihan pelayan sel rev.
Latihan pelayan sel rev.wilaxmalaikat
 
Daftar isi + petunjuk pel
Daftar isi + petunjuk pelDaftar isi + petunjuk pel
Daftar isi + petunjuk pelwilaxmalaikat
 
Lat pel sel (pribadi)
Lat pel sel (pribadi)Lat pel sel (pribadi)
Lat pel sel (pribadi)wilaxmalaikat
 
Laporan Pertumbuhan dan Perkembangan (revisi version)
Laporan Pertumbuhan dan Perkembangan (revisi version)Laporan Pertumbuhan dan Perkembangan (revisi version)
Laporan Pertumbuhan dan Perkembangan (revisi version)M Khairil Aqsha Masdy
 
PIR Aku Percaya kepada Allah Bapa Yang Mahakuasa Khalik Langit & Bumi
PIR Aku Percaya kepada Allah Bapa Yang Mahakuasa Khalik Langit & BumiPIR Aku Percaya kepada Allah Bapa Yang Mahakuasa Khalik Langit & Bumi
PIR Aku Percaya kepada Allah Bapa Yang Mahakuasa Khalik Langit & BumiJohan Setiawan
 
Psikologi perkembangan
Psikologi perkembanganPsikologi perkembangan
Psikologi perkembanganarnee mahyudi
 
Pelaksanaan Katekisasi pranikah dan Manfaatnya Bagi Kehidupan Keluarga Kriste...
Pelaksanaan Katekisasi pranikah dan Manfaatnya Bagi Kehidupan Keluarga Kriste...Pelaksanaan Katekisasi pranikah dan Manfaatnya Bagi Kehidupan Keluarga Kriste...
Pelaksanaan Katekisasi pranikah dan Manfaatnya Bagi Kehidupan Keluarga Kriste...Cherly Samosir
 
Psikologi Power Point
Psikologi Power PointPsikologi Power Point
Psikologi Power Pointalekbadrudin
 

En vedette (10)

Latihan pelayan sel rev.
Latihan pelayan sel rev.Latihan pelayan sel rev.
Latihan pelayan sel rev.
 
Daftar isi + petunjuk pel
Daftar isi + petunjuk pelDaftar isi + petunjuk pel
Daftar isi + petunjuk pel
 
Pel 3 sel komunitas
Pel 3 sel komunitasPel 3 sel komunitas
Pel 3 sel komunitas
 
Lat pel sel (pribadi)
Lat pel sel (pribadi)Lat pel sel (pribadi)
Lat pel sel (pribadi)
 
Pel 1 evang.oikos
Pel 1 evang.oikosPel 1 evang.oikos
Pel 1 evang.oikos
 
Laporan Pertumbuhan dan Perkembangan (revisi version)
Laporan Pertumbuhan dan Perkembangan (revisi version)Laporan Pertumbuhan dan Perkembangan (revisi version)
Laporan Pertumbuhan dan Perkembangan (revisi version)
 
PIR Aku Percaya kepada Allah Bapa Yang Mahakuasa Khalik Langit & Bumi
PIR Aku Percaya kepada Allah Bapa Yang Mahakuasa Khalik Langit & BumiPIR Aku Percaya kepada Allah Bapa Yang Mahakuasa Khalik Langit & Bumi
PIR Aku Percaya kepada Allah Bapa Yang Mahakuasa Khalik Langit & Bumi
 
Psikologi perkembangan
Psikologi perkembanganPsikologi perkembangan
Psikologi perkembangan
 
Pelaksanaan Katekisasi pranikah dan Manfaatnya Bagi Kehidupan Keluarga Kriste...
Pelaksanaan Katekisasi pranikah dan Manfaatnya Bagi Kehidupan Keluarga Kriste...Pelaksanaan Katekisasi pranikah dan Manfaatnya Bagi Kehidupan Keluarga Kriste...
Pelaksanaan Katekisasi pranikah dan Manfaatnya Bagi Kehidupan Keluarga Kriste...
 
Psikologi Power Point
Psikologi Power PointPsikologi Power Point
Psikologi Power Point
 

Similaire à PELAYAN SEL

Kualifikasi Seorang Pemimpin Kristen yang Visioner
Kualifikasi Seorang Pemimpin Kristen yang VisionerKualifikasi Seorang Pemimpin Kristen yang Visioner
Kualifikasi Seorang Pemimpin Kristen yang VisionerMelianusLiunesi
 
Makalah dogmatika iv
Makalah dogmatika ivMakalah dogmatika iv
Makalah dogmatika ivyerywadu
 
On Being a Servant of God
On Being a Servant of GodOn Being a Servant of God
On Being a Servant of GodJohan Setiawan
 
Pergumulan_Identitas_di_dalam_Gereja_ppt (1).pptx
Pergumulan_Identitas_di_dalam_Gereja_ppt (1).pptxPergumulan_Identitas_di_dalam_Gereja_ppt (1).pptx
Pergumulan_Identitas_di_dalam_Gereja_ppt (1).pptxHansTobing
 
Motivasi yang benar
Motivasi yang benarMotivasi yang benar
Motivasi yang benarMelky G
 
Khotbah Rohani Pdt. Dr. Sagala Menjadi Perabot yang Mulia.pptx
Khotbah Rohani Pdt. Dr. Sagala Menjadi Perabot yang Mulia.pptxKhotbah Rohani Pdt. Dr. Sagala Menjadi Perabot yang Mulia.pptx
Khotbah Rohani Pdt. Dr. Sagala Menjadi Perabot yang Mulia.pptxGKTBandarJaya
 
God's Dream For You Part 4
God's Dream For You Part 4God's Dream For You Part 4
God's Dream For You Part 4SIB Central City
 
Peran roh kudus dalam gereja mengenai pertobatan dan pertumbuhan iman
Peran roh kudus dalam gereja mengenai pertobatan dan pertumbuhan imanPeran roh kudus dalam gereja mengenai pertobatan dan pertumbuhan iman
Peran roh kudus dalam gereja mengenai pertobatan dan pertumbuhan imanYogesMahendra
 
Roh kudus dan karunia pelayanan
Roh kudus dan karunia pelayananRoh kudus dan karunia pelayanan
Roh kudus dan karunia pelayanantitasamisai
 
Aldi mbuik (makalah roh kudus adalah jaminan)
Aldi mbuik (makalah roh kudus adalah jaminan)Aldi mbuik (makalah roh kudus adalah jaminan)
Aldi mbuik (makalah roh kudus adalah jaminan)aldimbuik
 
Pelajaran Sekolah Sabat ke-11 Triwulan IV 2020
Pelajaran Sekolah Sabat ke-11 Triwulan IV 2020Pelajaran Sekolah Sabat ke-11 Triwulan IV 2020
Pelajaran Sekolah Sabat ke-11 Triwulan IV 2020David Syahputra
 
Mengenal Yang Mahakudus
Mengenal Yang MahakudusMengenal Yang Mahakudus
Mengenal Yang MahakudusJohan Setiawan
 

Similaire à PELAYAN SEL (20)

Multiply august 2012
Multiply august 2012Multiply august 2012
Multiply august 2012
 
Multiply august 2012
Multiply august 2012Multiply august 2012
Multiply august 2012
 
Kualifikasi Seorang Pemimpin Kristen yang Visioner
Kualifikasi Seorang Pemimpin Kristen yang VisionerKualifikasi Seorang Pemimpin Kristen yang Visioner
Kualifikasi Seorang Pemimpin Kristen yang Visioner
 
On Being A Servant of God
On Being A Servant of GodOn Being A Servant of God
On Being A Servant of God
 
Makalah dogmatika iv
Makalah dogmatika ivMakalah dogmatika iv
Makalah dogmatika iv
 
On Being a Servant of God
On Being a Servant of GodOn Being a Servant of God
On Being a Servant of God
 
Pergumulan_Identitas_di_dalam_Gereja_ppt (1).pptx
Pergumulan_Identitas_di_dalam_Gereja_ppt (1).pptxPergumulan_Identitas_di_dalam_Gereja_ppt (1).pptx
Pergumulan_Identitas_di_dalam_Gereja_ppt (1).pptx
 
Motivasi yang benar
Motivasi yang benarMotivasi yang benar
Motivasi yang benar
 
Khotbah Rohani Pdt. Dr. Sagala Menjadi Perabot yang Mulia.pptx
Khotbah Rohani Pdt. Dr. Sagala Menjadi Perabot yang Mulia.pptxKhotbah Rohani Pdt. Dr. Sagala Menjadi Perabot yang Mulia.pptx
Khotbah Rohani Pdt. Dr. Sagala Menjadi Perabot yang Mulia.pptx
 
PAPER
PAPERPAPER
PAPER
 
Panggilan Tuhan
Panggilan TuhanPanggilan Tuhan
Panggilan Tuhan
 
Multiply sept for view
Multiply sept for viewMultiply sept for view
Multiply sept for view
 
Renungan 3
Renungan 3Renungan 3
Renungan 3
 
God's Dream For You Part 4
God's Dream For You Part 4God's Dream For You Part 4
God's Dream For You Part 4
 
renungan the way6
renungan the way6renungan the way6
renungan the way6
 
Peran roh kudus dalam gereja mengenai pertobatan dan pertumbuhan iman
Peran roh kudus dalam gereja mengenai pertobatan dan pertumbuhan imanPeran roh kudus dalam gereja mengenai pertobatan dan pertumbuhan iman
Peran roh kudus dalam gereja mengenai pertobatan dan pertumbuhan iman
 
Roh kudus dan karunia pelayanan
Roh kudus dan karunia pelayananRoh kudus dan karunia pelayanan
Roh kudus dan karunia pelayanan
 
Aldi mbuik (makalah roh kudus adalah jaminan)
Aldi mbuik (makalah roh kudus adalah jaminan)Aldi mbuik (makalah roh kudus adalah jaminan)
Aldi mbuik (makalah roh kudus adalah jaminan)
 
Pelajaran Sekolah Sabat ke-11 Triwulan IV 2020
Pelajaran Sekolah Sabat ke-11 Triwulan IV 2020Pelajaran Sekolah Sabat ke-11 Triwulan IV 2020
Pelajaran Sekolah Sabat ke-11 Triwulan IV 2020
 
Mengenal Yang Mahakudus
Mengenal Yang MahakudusMengenal Yang Mahakudus
Mengenal Yang Mahakudus
 

PELAYAN SEL

  • 1. Pelajaran 5 PELAYAN SEL A. Pengertian Pelayan 1. “Menjadi Pelayan” adalah tugas terhormat 2. Arti “Menjadi seorang Pelayan” B. Pelayan Sel KTM 1. Fungsi seorang Pelayan Sel 1) Pelayan Sel adalah Gembala 2) Pelayan Sel adalah Motivator 2. Kriteria Pelayan Sel 3. Skala Prioritas seorang Pelayan Sel 4. Beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh Pelayan Sel C. 1. Refleksi 2. Bahan Diskusi 3. Bahan Studi 4. Tugas 1
  • 2. Mulailah dengan satu orang yang sungguh-sungguh rindu akan Tuhan Taburkan beberapa orang kristen lain yg juga bersemangat Tambahlah dgn beberapa orang lain yg ingin mengenal Yesus Campurkan studi yang menarik dan seimbang Tambahkan secangkir doa dan secangkir persiapan Aduklah dengan sendok akal sehat Masukkan setetes humor Buanglah kata-kata yang tidak dimengerti orang banyak Buanglah emosi yang berlebihan Bumbuilah dengan penerimaan, kasih dan kehangatan pribadi Buanglah gaya mengkotbahi dan sikap sok suci Manusia modern lebih senang mendengarkan Ijinkanlah Roh Kudus mengangkat hati orang seorang saksi daripada guru. untuk menyembah Tuhan Dan jika mereka mau mendengarkan guru, sebabnya ialah karena guru itu adalah saksi. -Paus Paulus VI- PELAYAN SEL 2
  • 3. A. Pengertian Pelayan A.1 “Menjadi Pelayan” adalah tugas terhormat Setiap pelayan sel hendaklah selalu menyadari bahwa tugas mereka adalah tugas terhormat di hadapan Allah, bahwa predikat yang disandangnya bukanlah dalam arti duniawi tetapi dalam arti rohani. Menjadi pelayan berarti meneladani Yesus, dalam arti itu seorang pelayan mengerjakan nilai-nilai luhur. 1. Yesus adalah pelayan dan hamba “Melayani” adalah pekerjaan Yesus di dunia ini. Yesus tidak mempunyai methode tertentu dalam pelayanan, yang dilakukanNya hanyalah melayani dan menjadi seorang hamba. Seakan-akan Yesus berkata: “Satu hal yang harus kamu lakukan jika kamu ingin seperti aku adalah menjadi “seorang hamba”, menjadi “seorang pelayan.” - Mrk.10:45 “Karena anak manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawaNya menjadi tebusan bagi banyak orang.” - Flp.2:5-8 “Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus, yang walaupun dalam rupa Allah tidak menganggap kesetaraan dengan Allah sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri dan mengambil rupa seorang hamba dan menjadi sama dengan manusia. Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diriNya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.” - Yoh.13:3-5 “Yesus tahu bahwa BapaNya telah menyerahkan segala sesuatu kepadaNya dan bahwa Ia datang dari Allah dan kembali kepada Allah. Lalu bangunlah Yesus menanggalkan jubahNya dan mulai membasuh kaki murid-muridNya.” 2. Allah menghendaki agar setiap orang di muka bumi ini menjadi murid Kristus. “Pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku……” Mat.28:19. Amanat Yesus ini mengandung makna betapa besar kerinduanNya untuk menjadikan semua bangsa muridNya. Itulah program-Nya, yang merupakan visi-Nya yang jelas di dalam “Perusahaan-Nya”. Siapa karyawan-Nya, siapa rekan sekerja-Nya dalam bisnis-Nya yang besar 3
  • 4. itu? Sulit mengatakan bahwa seorang pengusaha besar akan sukses dalam mencapai visinya tanpa rekan sekerja atau karyawan. Allah dapat melakukan apa saja untuk kebaikan dan keselamatan manusia, tetapi hanya satu yang tidak dapat dilakukanNya yaitu “Dia tidak dapat memaksakan kehendakNya pada manusia”. Allah sangat menghargai kebebasan manusia untuk memilih dan menanggapi tawaranNya. Demikian pula tidak pernah Dia memaksa seseorang untuk menjadi rekan sekerja atau karyawan di dalam proyekNya yang besar itu. Keliru apabila orang berpendapat bahwa untuk dapat dipakai Allah haruslah masuk dalam pelayanan full time. Sesungguhnya setiap orang kristen otomatis mendapat tugas perutusan pada saat pembabtisan. Tugas ini diperkuat lagi dengan sakramen krisma. Sayangnya kesadaran akan hal ini masih sangat kurang. Kristus telah membebaskan manusia dengan harapan supaya kemerdekaan itu tidak dipergunakan untuk berbuat dosa tetapi untuk melayani Tuhan dan sesama. “Saudara-saudara, memang kamu telah dipanggil untuk merdeka. Tetapi janganlah kamu pergunakan kemer- dekaan itu sebagai kesempatan untuk kehidupan dosa, melainkan layanilah seorang akan yang lain oleh kasih.” (Gal.5:13). Kitab Suci mengajarkan kepada kita bahwa setiap orang yang berada di luar Kristus adalah budak dari keinginannya sendiri. Tetapi kita telah dimerdekakan untuk menjadi seperti yang dikehendaki Tuhan dan bebas untuk tidak memperhatikan diri sendiri saja, tetapi memperhati- kan orang lain juga. 3. Salah satu jalan menuju kebesaran di hadapan Allah adalah menjadi Pelayan. Dalam Injil Mat.20 para murid berdebat karena Yakobus dan Yohanes ingin menjadi yang terbesar di dalam kerajaan Allah. Pada ayat 26 dan 27 Yesus berkata: “Barangsiapa ingin menjadi terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu.” Yesus tidak mengkritik ataupun memarahi Yakobus dan Yohanes karena mereka berambisi untuk menjadi besar, tetapi yang dilakukan-Nya adalah memberikan pengajaran yang mantap bagaimana supaya dapat menjadi besar dalam kerajaan Allah, yaitu dengan menjadi seorang Hamba, menjadi Pelayan. Manusia selalu mempunyai keinginan-keinginan yang baik misalnya: Untuk berpengaruh dalam hidup orang lain, untuk dipakai Allah, untuk menjadi orang penting dsb. Keinginan-keinginan seperti itu tidak salah, bahkan keinginan-keinginan ini diberikan Allah pada manusia. Persoalan yang sesungguhnya adalah bagaimana caranya 4
  • 5. menjadi besar dan menjadi yang pertama dalam pandangan Allah dan dalam kerajaanNya, yaitu jadilah seorang pelayan. Seringkali manusia tidak dapat membedakan mana tujuan dan mana sarana, sehingga tidak jarang orang bekerja mati-matian untuk pemenuhan kebutuhan- kebutuhan jamani yang sebenarnya tidak memberikan jaminan kehidupan kekal. Sebaliknya banyak orang menyepelehkan pekerjaan- pekerjaan pelayanan ataupun menempatkan itu sebagai pekerjaan ekstra. Padahal sebenarnya pekerjaan ini dapat memberikan jaminan untuk kehidupan kekal. Dengan bekerja bagi Tuhan memungkinkan orang tersebut dapat berkembang dalam iman, harap dan kasihnya kepada Tuhan, berkembang dalam kebajikan-kebajikan yang dapat menjamin dia untuk kehidupan kekal. 4. Hukum tabur tuai. - Obaja 15 berkata, ”Seperti yang engkau lakukan, demikianlah akan dilakukan kepadamu.” - Lk.6:38 Yesus berkata, “Berilah maka kamu akan diberi.” - Galatia 6:7, “Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya.” Ini adalah hukum tabur tuai, yang mengatakan bahwa manusia akan menuai apa yang ditaburnya. Kalau prinsip ini dipegang oleh pelayan, maka dia akan mengerti bahwa dengan melayani Tuhan maka Tuhan juga akan melayani Dia. Dengan demikian Allah tidak akan melupa- kannya dan Allah akan membalas jerih payahnya. Pendapat ini bukanlah berlebihan, karena seorang pekerja layak mendapat upahnya. Seorang pengusaha yang tidak adilpun pasti akan memberikan upah bagi karyawannya. Demikian pula Pengusaha Agung yang adil itu akan berlaku sangat adil terhadap para karyawannya, bahkan akan memper- lakukan para pekerjaNya seperti anakNya sendiri. Inilah perbedaan besar antara pengusaha duniawi dengan Pengusaha Agung itu. Kalau seorang pelayan sungguh-sungguh menyadari akan hal ini maka dia akan bekerja segiat-giatNya hanya bagi kemuliaan Allah Bapa. Memang apa yang dituainya bukan terutama kebahagiaan duniawi tetapi kedamaian surgawi dan keselamatan kekal. Allah tidak melupa- kan kebutuhan-kebutuhan jasmani para hambanya yang masih berada di dunia ini. “Carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu” (Mat.6:33). A.2 Arti “menjadi seorang pelayan” 5
  • 6. Kenyataannya sulit menemukan orang-orang yang sungguh- sungguh termotivasi untuk melayani Tuhan. Seandainyapun ada, semangat pelayanan yang besar kebanyakan dijumpai pada orang-orang yang “baru bertobat” atau baru mengalami jamahan kasih Allah. Akhibatnya banyak dari mereka belum mengerti sesungguhnya “arti menjadi seorang pelayan”. Tidaklah heran kalau sering dijumpai seorang pelayan menjadi tuan dan minta dilayani, menjadikan dirinya bos dan anggota menjadi anak buah, sehingga seenaknya memerintah. Pendapat ini dipengaruhi pemikiran duniawi yang menganggap bahwa kedudukan itu adalah suatu kesempatan. Di lain pihak ada orang yang memiliki semangat pelayanan tinggi tapi motivasinya keliru, ingin mencari pujian dll. Pemikiran dan anggapan tersebut sangat kontras dengan prinsip pelayan yang diajarkan Yesus. 1. Menjadi pelayan berarti menganggap orang lain lebih baik daripada dirinya sendiri. Paulus berkata, “Janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga” Flp.2:4. Mungkin pikiran kita terusik dengan anjuran Paulus itu sehingga kita berkata, “Bagaimana saya dapat menganggap orang lain lebih baik daripada diri saya?” tetapi itulah yang dilakukan Yesus sehingga Allah sangat meninggikan Dia. Memang agak sulit menganggap orang lain lebih baik dari diri kita sendiri, apalagi kalau perbuatannya tidak dilandasi motivasi murni atau seorang pembohong dll. Untuk menekan anggapan ini baiklah kita menyadari bahwa dalam hati manusia tersim- pan segala macam potensi kejahatan. Dalam diri manusia ada sisi baik dan buruk, karena perjuangan manusia adalah peperangan antara yang baik dan jahat yang ada dalam diri manusia itu sendiri. Sehingga kalau kita melihat diri sendiri, bagaimana mungkin kita melihat orang lain lebih buruk dari kita? Hanya Tuhan saja yang mengetahui dengan jelas keadaan kita, Dia lebih mengetahui kadar kebaikan atau keburukan kita masing-masing. Anggapan ini berguna bagi kita supaya dari dalam hati kita timbul motivasi murni untuk melayani Tuhan melalui orang lain. 2. Prinsip di dalam Amsal 3:27 “Janganlah menahan kebaikan dari pada orang-orang yang berhak menerimanya, padahal engkau mampu melakukannya”. Seringkali orang merasa tidak bisa ambil bagian dalam hal-hal rohani, padahal sebenarnya dia mampu melakukannya. Rupanya penyebabnya karena orang tersebut tidak terbiasa dengan pekerjaan-pekerjaan rohani. Kebanyakan orang Kristen memang tidak terbiasa dan tidak 6
  • 7. dibiasakan ambil bagian dalam pekerjaan-pekerjaan rohani, mereka lebih banyak dijadikan objek bukan subjek. Akhibatnya mereka merasa bahwa pekerjaan-pekerjaan itu bukanlah bagian mereka tetapi bagian para imam atau katekis atau biarawan-biarawati. Karena itu perlu sekali sejak dini memberikan tanggung jawab dalam hal-hal rohani kepada anak-anak misalnya dalam sekolah minggu. Padahal Allah mengingin- kan supaya setiap orang kristen dapat melakukan pekerjaan kebaikan yaitu melayani Allah dan sesama. Allah tidak akan pernah meminta umatnya melakukan apa yang tidak mampu dilakukannya. 3. Menjadi seorang pelayan berarti melakukan pekerjaan dengan rasa tanggung jawab. Dalam Lk.17:10 Yesus berkata, “Apabila kamu telah melakukan segala sesuatu yang ditugaskan kepadamu, hendaklah kamu berkata: kami hanyalah hamba-hamba yang tidak berguna, kami hanya melakukan apa yang harus kami lakukan.” Kalau demikian seorang pelayan tidak boleh mengharapkan pujian karena dia hanya melakukan tugasnya saja, tidak lebih dari itu. Persoalannya sekarang apakah orang mengetahui dan mengerti bahwa pekerjaan-pekerjaan itu adalah tugas dan tanggung jawabnya? Seringkali orang tidak menyadari akan hal ini karena mereka tidak diberikan kepercayaan oleh para pemimpin. Memang sering dijumpai ada pemimpin takut mempercayakan pekerjaan- pekerjaan pelayanan kepada orang lain. Mungkin takut akan ekses atau takut pamornya hilang karena orang lain bisa sukses. Menjadi hamba atau pelayan sudah menjadi tugas setiap orang yang dibaptis, bukanlah pekerjaan ekstra, hanya memang proporsinya berbeda-beda untuk setiap orang. Menjadi seorang pelayan berarti memberikan hidupnya bagi orang lain hanya untuk menyenangkan hati Allah. B. Pelayan Sel KTM Mereka yang diserahi pimpinan dalam KTM disebut pelayan karena mereka dipanggil bukan untuk dilayani melainkan untuk melayani seturut teladan Yesus Kristus (Mat.20:28). Karena itu yang menjadi pemimpin sel di dalam Komunitas Tritunggal Mahakudus dinamakan Pelayan Sel. Pelayan sel bertanggung jawab untuk seluruh anggota selnya, dia harus menjaga kesatuan dan kekompakan kelompoknya terutama menuntun para anggota mengalami kasih Allah serta mencintai Allah dan selanjutnya mengarahkan mereka untuk ambil 7
  • 8. bagian di dalam pelayanan. Dalam KTM sel-sel itu merupakan landasan dasar karena itu peranan seorang Pelayan Sel sangat menentukan perkembangan komunitas. Sehingga boleh dikatakan bahwa KTM tidak mungkin ada tanpa kelompok sel dan kelompok sel tidak mungkin ada tanpa seorang pelayan sel. Karena itu meskipun kelompok yang dipimpinnya hanyalah kelompok kecil, tetap dibutuhkan suatu kemampuan dalam hal memimpin. B.1 Fungsi Seorang Pelayan sel: 1. Sebagai Gembala 2. Motivator. B.1.1 Pelayan Sel adalah Gembala Dalam Matius 9:36-38, Yesus sang gembala ideal, melihat orang- orang seperti kawanan domba yang tidak mempunyai gembala. Ia berkata: “Mintalah kepada yang empunya tuaian untuk mengirimkan pekerja- pekerja…..”, yaitu gembala-gembala, baik pria maupun wanita, tua atau muda dari segala jenjang profesi untuk menjadi pekerja-pekerjanya. Satu sel adalah satu kawanan yang perlu dituntun, diberi makanan rohani dan dilindungi. Untuk itu Pelayan sel sebagai gembala hendaklah membimbing kawanan selnya untuk terbuka kepada Roh Kudus, mengarahkan anggota-anggota pada hidup rohani yang baik, menjaga kesatuan kawanan dan menganjurkan mereka untuk berpegang kepada ketetapan-ketetapan yang menjadi pedoman hidup Komunitas. Perhatian Pelayan Sel sebagai Gembala 1. Membimbing anggota kepada penghayatan Doa, Kitab Suci dan Sakramen. Sel Komunitas haruslah memprioritaskan ketiga sarana ini sebagai landasan dasar seluruh aktifitas hidup komunitas. Karena inti hidup Kristen ialah hubungan pribadi dengan Allah, maka sudah selayaknya hubungan ini harus dibina dan diperdalam terus menerus. Untuk itu KTM harus memakai sarana-sarana yang disediakan Allah di dalam Gereja. KTM dengan Spiritualitas Karmelnya sungguh-sungguh menekankan hal ini. Karena itu hendaklah menjadi perhatian setiap Pelayan Sel untuk mengarahkan Selnya sebagai kesatuan dan anggota sebagai pribadi pada nilai rohani ini. a. Doa 8
  • 9. Sel komunitas selalu harus memprioritaskan hidup doa, karena tanpa doa kita tidak dapat berkembang dalam hubungan pribadi dengan Allah. Doa haruslah menjadi nafas hidup dari sel. Jadi kelompok sel itu bukanlah sekumpulan orang yang mengadakan arisan atau pertemuan makan-makan tetapi kelompok yang berdoa. Pelayan Sel harus selalu mengingat akan hal ini. Doa haruslah menduduki tempat paling tinggi di dalam kehidupan sel. Melalui doa, Roh Kudus dapat berkarya dengan bebas di dalam sel. Roh Kuduslah yang menggerakkan sel, menguduskan, mendewasakan, membawa orang kepada Yesus, menumbuhkan sel dan akhirnya memultiplikasikan sel itu. Hubungan dengan Roh Kudus adalah mutlak. Doa mengubah karya manusia menjadi karya ilahi. Di luar karya dan bimbingan Roh Kudus, pertemuan sel akan terasa hambar, pekerjaan untuk sel terasa melelahkan dan kemungkinan besar suasana kekeluargaan tidak ada bahkan mungkin pertengkaran dan akhirnya selnya bubar. Agar dapat mengenali dan dibimbing oleh Roh Kudus, doa adalah suatu hal yang mutlak bagi anggota sel terutama bagi pelayan sel. Sel yang berdoa adalah sel yang mempunyai kuasa. Karena itu Pelayan Sel juga secara pribadi tidak boleh melalaikan hal ini dan tetap mengingatkan anggotanya untuk tetap berdoa setiap hari. Pelayan sel wajib mendoakan anggota-anggotanya dan sebaliknya anggota mendoakan pelayannya. b. Kitab Suci. Sel Komunitas hendaklah selalu diarahkan untuk selalu berpegang pada Kitab Suci. Pengajaran-pengajaran ataupun khotbah diarahkan untuk berpegang pada Kitab Suci sebagai sumber inspirasi, jangan terlalu banyak bicara teologi, moral, filsafat ataupun pendapat orang tetapi hendaklah selalu berpegang pada kebenaran firman Tuhan. Demikian pula Pelayan Sel itu sendiri hendaklah akrab dengan kitab suci dan dia pun selalu mengingatkan hal ini kepada anggotanya. c. Sakramen-sakramen. Terutama Ekaristi dan rekonsiliasi dianjurkan setiap anggota menerimanya sesering mungkin. Ekaristi adalah bukti kasih Allah yang luar biasa, di mana Yesus hadir bagi umatnya secara istimewa dan menyalurkan kasihNya kepada kita. Karena itu hendaklah pelayan sel selalu mengingatkan dan memotivasi anggotanya untuk menerima sakramen ini sesering mungkin atau minimal seminggu dua kali, termasuk misa minggu tentunya. 9
  • 10. Dalam Sakramen tobat, Tuhan Yesus yang maharahim menantikan umatnya datang berdamai dan Dia selalu siap sedia mengampuni dosa umatnya. Karena itu para anggota KTM hendaklah menerima Sakramen tobat secara teratur. Pelayan Sel hendaklah selalu mengingatkan hal ini kepada para anggota. Pelayan sel dapat mengatur jadwal teratur untuk menerima sakramen ini bersama-sama, tentu saja dengan koordinasi imamnya dan sesuai situasi dan kondisi. 2. Mengarahkan Sel supaya berpegang pada iman Gereja Katolik dan Statuta. Sel merupakan bagian dari gereja universal maka Pelayan sel wajib selalu mengingatkan anggotanya berpegang pada iman Gereja Katolik. Pelayan Sel wajib memonitor setiap anggota untuk tidak secara aktif mengikuti kegiatan-kegiatan Persekutuan Doa atau kebangunan rohani atau Seminar dan sejenisnya di luar gereja Katolik. Hal ini penting untuk menjaga kemurnian iman Katolik setiap anggota sel. Bukan berarti bahwa anggota KTM tidak mempunyai semangat ekumenisme, tetapi kenyataan untuk saat ini ekumenisme belumlah sehat karena biasanya pihak Katolik dirugikan. Anggota KTM harus mempunyai semangat ekumenisme yang sehat karena itu merupakan semangat konsili vatikan II. Hendaklah Pelayan Sel selalu berpegang pada Statuta KTM sebagai pedoman hidup Komunitas. Hal ini penting supaya Sel yang dipimpinnya tetap sejalan dengan keseluruhan Komunitas. Statuta memberikan rambu- rambu yang jelas supaya semangat komunitas tetap sesuai dengan visi dan misi KTM. Dalam berpegang pada statuta, Pelayan Sel tetaplah berpegang pada kebijaksanaan dan kearifan dari Tuhan. Karena itu statuta harus dibaca, dimengerti dan dilaksanakan dengan semangat cinta kasih. 3. Menciptakan kekeluargaan Kristiani. Sel bisa dikatakan sebagai “keluarga kedua” atau “rumah kedua” bagi setiap anggotanya. Suasana kekeluargaan ini haruslah menjiwai kehidupan seluruh komunitas. Karena itu Pelayan Sel harus berusaha men- ciptakan atmosfir kekeluargaan Kristiani. Pelayan Sel harus berusaha sedemikian rupa sehingga setiap anggota merasa diterima, diakui, dihargai, dibutuhkan, penting, aman dan nyaman berada di dalam sel. Mengusahakan agar setiap orang merasa bahwa mereka adalah bagian dari sel dan KTM. Sel dan KTM adalah bagian dari hidupnya. Perlakuan Pelayan Sel ini bukan hanya terhadap para anggota selnya saja, sel pun harus berlaku sama pada anggota dari sel yang lain dan terbuka terhadap para pengunjung. Bila orang baru atau pengunjung merasa tidak diterima, mereka pasti tidak akan 10
  • 11. datang lagi. Tugas pelayan sel untuk menciptakan kekeluargaan kristiani ini sangat penting. Cara menciptakan kekeluargaan kristiani: a. Kristus adalah pusat dari kekeluargaan kristiani. Kekeluargaan kristiani berbeda dengan bentuk kekeluargaan non- kristiani. Dalam kekeluargaan kristiani, yang menjadi pusat adalah Yesus. Yesus harus menjadi pusat dari sel. Yesus yang memanggil, menyatukan dan membentuk sel b. Saling mengasihi satu sama lain. Yesus berkata: “Inilah perintahKu, yaitu supaya kamu saling mengasihi, seperti Aku telah mengasihi kamu.” (Yoh.15:12). Kasih Kristus ini merupakan model dan ukuran. Mengasihi berarti meng- inginkan yang baik bagi orang lain, dan berusaha mewujudkannya. Salah satu bentuk dari kasih adalah saling menghargai. c. Saling menerima satu sama lain. Setiap orang adalah individu yang unik. Di dunia ini tidak ada dua orang yang persis sama. Namun adanya perbedaan tidak berarti tiadanya persatuan dan kekeluargaan. Kekeluargaan hanya mungkin bila orang mengakui adanya perbedaan itu dan sekaligus menerima perbedaan itu. Penerimaan ini tidak berarti mengabaikan atau menutupi dosa. Menerima berarti tetap mengasihi orang lain meskipun mereka berdosa atau melukai kita, kemudian dengan cinta berusaha menarik mereka mendekat kepada kita daripada menyingkirkan mereka. Ini berarti orang yang berdosa tidak ditolak, tidak diadili, tidak dicemooh- kan, melainkan ditolong, diterima dan disemangati untuk bangkit. d. Saling mengampuni. Adalah hal yang biasa apabila di dalam sel terjadi gesekan, benturan, kekecewaan atau saling menjatuhkan. Jangan mengharapkan sel yang sempurna di mana tidak ada perselisihan, ini hanyalah mimpi. Justru melalui gesekan-gesekan ini semua anggota sel didewasakan dan disempurnakan. Sama seperti batu-batu di sungai umumnya ber- bentuk bulat dan tidak ada sisi yang tajam. Ini terjadi karena gesekan dan benturan antar batu yang menghilangkan sisi tajam. Tuhanpun dapat memakai gesekan-gesekan ini untuk membentuk anggota- anggota sel dan membentuk sel itu. Baca Ef.4:32; Mat.18:21-22. e. Saling menolong. 11
  • 12. Paulus memberikan nasihat, “Bertolong-tolonglah menanggung bebanmu! Demikianlah kamu memenuhi hukum Kristus.” (Gal:6:2). “Janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga.” (Flp.2:4). Sel yang sehat harus memberi dukungan bagi setiap anggotanya. Dukungan hanya mungkin bila ada keterbukaan dan kepercayaan di antara para anggota. Dalam sharing orang saling membuka diri, luka-lukanya, problemnya, kebutuhannya. Anggota yang dalam kesulitan harus ditolong. Satu hal yang harus diperhatikan ialah bahwa sharing merupakan rahasia. Bahkan memberikan pertolongan dalam hal finansial, kalau orang tersebut sungguh-sungguh membutuhkannya. Kekeluargaan Kristiani merupakan daya tarik yang besar bagi setiap orang. Kehidupan modern saat ini memiskinkan arti hidup manusia. Orang kehilangan nilai-nilai yang berharga. Apa yang namanya kasih, perhatian, dukungan, penerimaan, kekeluargaan dewasa ini menjadi barang yang langka. Barang-barang ini sulit ditemukan dalam dunia yang indivi- dualistis dan penuh persaingan. Justru inilah yang ditawarkan KTM, KTM harus mewujudkan kekeluargaan kristiani. Bila kehilangan ini, maka KTM tidak akan banyak gunanya, tidak diminati dan bahkan ditinggalkan orang. Ada dua hal penting untuk menciptakan kekeluargaan kristiani yaitu Kasih dan waktu. Seberapa besar kasih seseorang akan nampak dari seberapa banyak waktu yang disediakan. Sulit mengatakan bahwa seorang ayah mengasihi keluarganya bila ia tidak punya waktu untuk mereka. Demikian pula halnya dengan Pelayan Sel. Seorang gembala tidak akan dapat meng- gembalakan domba-dombanya bila ia tidak punya waktu untuk mereka. Tugas Pelayan Sel sebagai gembala: 1. Memimpin domba-domba (Mzm.23:1-3) Pelayan sel dibantu oleh seorang wakil, bertugas untuk membimbing selnya, agar di dalam selnya terdapat semangat doa dan persaudaraan sejati. Ia mendampingi anggota selnya dalam mencapai cita-cita hidupnya, dalam menghayati Injil dan mentaati semua peraturan Komunitas. Ia memperhatikan suka duka mereka dan mendampingi mereka dalam perjuangan hidupnya. 2. Menjaga domba-domba (Kis.20:28-29) Pelayan sel bertanggung jawab untuk menjaga selnya seperti seorang gembala menjaga domba-dombanya. Pelayan sel mengunjungi, meng- konseling dan berdoa bagi anggota yang sakit dan bermasalah. Pelayan 12
  • 13. yang sering mengunjungi anggota sel-nya mempunyai kemungkinan lebih besar untuk memulti-plikasikan sel-nya. Suatu kunjungan pribadi menunjukkan perhatian dari pelayan sel dan seringkali mengubah para anggota sel itu menjadi pekerja. 3. Melindungi domba-domba (Yoh.10:10; Kis.20:28-29; Ef.6:12). Pelayan sel bertanggung jawab untuk melindungi domba-dombanya dari si jahat. Dalam dunia modern sekarang ini, si jahat telah menyamar dalam banyak bentuk: nilai-nilai dunia yang tidak kristiani, materialisme, narkoba, korupsi, pornografi, ilmu-ilmu gaib dll. 4. Mencari domba yang hilang (Luk.15:4). Pelayan sel yang baik akan mencari anggota selnya yang tidak lagi datang ke pertemuan sel, bukan hanya membiarkan begitu saja. Pelayan sel hendaklah peka dengan sifat-sifat anggota-anggotanya. B.1.2. Pelayan Sel adalah motivator. Sel membutuhkan pemimpin yang dapat memotivasi para anggota- nya. Karena itu seorang pelayan sel adalah seorang motivator. Sebaik apapun suatu organisasi, tidak akan berjalan dengan semestinya jika orang- orang di dalamnya tidak termotivasi untuk melakukan pekerjaannya. Cara memotivasi antara lain: 1. Kasih. Untuk mendorong seseorang, kita perlu menunjukkan kasih yang ikhlas, yang nampak dari wajah, suara, dan sikap kita. Orang-orang pasti akan menanggapi kasih ini. Kasih kepada sesama adalah dasar dari setiap tindakan kita. 2. Penghargaan. Penghargaan kepada setiap anggota sel dan menganggap mereka orang penting merupakan sikap yang bijaksana dari Pelayan Sel. Sikap itu akan membuat para anggota tidak akan pernah merasa rendah diri. Jika para anggota merasa rendah diri mereka tidak dapat berkarya dan akan terus merasa tidak mampu dan gagal. Jika orang merasa tidak penting, mereka akan malas untuk bekerja. 3. Kepercayaan dan tanggung jawab. Untuk memunculkan calon-calon pemimpin, seorang pelayan sel harus berani memberikan kepercayaan dan tanggung jawab kepada anggota- nya dalam hal-hal tertentu. Jangan takut kalau anggota berbuat salah. 13
  • 14. Kesalahan yang dibuat perlu dikoreksi, tetapi kepercayaan tetap diberikan. Kalau anggota percaya diri maka kesalahan yang sama tidak akan terulang lagi, justru kesalahan itu akan menjadi pelajaran yang berharga baginya. Kepercayaan dan tanggung jawab itu memunculkan potensi-potensi yang tersembunyi dari anggota. 4. Pujian. Memuji kemampuan dan prestasi orang lain itu benar-benar memberi- kan semangat. Memberikan pujian berarti menuangkan minyak ke dalam api di hati mereka. Cara terbaik untuk mendorong seseorang bukan dengan cara mencari kesalahannya tetapi justru mencari kebaikannya dan memujinya. Motivasi bersalah itu hanya berlangsung sebentar saja. Lebih baik mencari kebaikan dan memaafkan kesalahan. Dengan memuji orang lain atas perbuatan baiknya berarti menolong mereka untuk memperbaiki kesalahannya. Menjelek-jelekkan orang adalah tindakan mematikan, sedangkan pujian itu menghidupkan. 5. Selalu ada di dalam kegiatan sel (sejauh itu mungkin) Kehadiran Pelayan Sel di tengah-tengah sel itu sangat penting, ada efek kehadiran. Pelayan sel menjadi panutan bagi para anggota sel. Sama seperti seorang anak yang sangat mengharapkan kedekatan dan kehadiran orang tuanya, para anggota sel menganggap Pelayannya sebagai orang tuanya karena sel adalah keluarganya yang kedua. Karena itu mereka sangat mengharapkan agar Pelayan Sel hadir bersama mereka. 6. Jangan hanya memerintah, tetapi memberi contoh. Anggota Sel akan tergerak untuk terlibat apabila pelayan sel-nya ambil bagian dalam pelayanan meskipun dalam segala kekurangannya. Tetapi jangan memonopoli semua pekerjaan, ini tidak mendidik. B.2. Kriteria Pelayan Sel. Seorang Pelayan Sel tidak perlu harus mempunyai banyak keahlian. Kalau tuntutannya seperti itu, mungkin tidak ada seorang pun yang dapat dan mau menjadi pelayan sel.. B.2.1. Joel Comiskey (Seorang ahli sistem sel) berdasarkan peneliti- annya mengatakan bahwa: a. Setiap orang bisa sukses sebagaimana dirinya ada. 14
  • 15. Setiap orang dapat memultiplikasikan selnya. Setiap orang mempunyai keistimewaannya sendiri, tidak ada pribadi yang sama. Tuhan memakai semua orang sesuai tipe kepribadiaannya, kaya atau miskin, pria atau wanita dll. Maka setiap orang harus menjadi dirinya sendiri. Apa yang dilakukannya sebagai pemimpin lebih berarti daripada siapa dirinya. b. Tidak ada hubungan antara karunia rohani pelayan sel dengan keber- hasilan dalam multiplikasi sel. Karunia-karunia rohani itu penting, tetapi tidak ada karunia khusus untuk memimpin sebuah sel. c. Umumnya setiap orang dapat memimpin sel dengan baik setelah melalui pelatihan. d. Pelayan Sel yang paling berhasil adalah yang memanfaatkan pelbagai karunia yang dimiliki anggotanya dan memberikan mereka kesempatan untuk berkembang dalam karunia-karunianya. Setiap individu itu penting dalam keberhasilan sel. e. Umur, pekerjaan dan jenis kelamin bukan merupakan faktor yang mempengaruhi multiplikasi B.2.2 Pelayan sel yang ideal memiliki karakteristik sebagai berikut: 1 Mengasihi Allah Pelayan sel harus memiliki motivasi murni yaitu mencintai Allah di atas segala-galanya. Kehendak Allah adalah prioritas pertamanya. a. Menyadari bahwa menjadi pelayan sel adalah panggilan Allah b. Dengan hidup di hadirat Allah Pelayan sel akan peka terhadap bimbingan Allah. Dia akan semakin mencari kehendak Allah di dalam hidupnya dan di dalam selnya sehingga ia akan mengerti ke mana ia berjalan dan ke mana ia membimbing para anggotanya. Hidup di hadirat Allah berarti mengasihi Allah yang diungkapkan dalam bentuk menyediakan waktu doa pribadi, merenungkan dan melaksanankan Firman Tuhan dan menghayati sakramen-sakramen terutama Ekaristi dan Rekonsiliasi. 2 Mengasihi jiwa-jiwa. Hatinya berkobar-kobar untuk semakin membawa orang pada kesela- matan. Semangat evangelisasi-nya yang tinggi. a. Mempunyai semangat untuk bekerja dalam team. Meskipun metode-metode yang digunakan dalam pelayanan dapat bermacam-macam tetapi harus tetap memegang prinsip kesatuan. Tuhan tidak akan memberi wewenang dalam hal rohani kepada orang yang hanya mau bekerja seorang diri saja. b. Berdedikasi tinggi. (bersemangat dalam pengabdian) 15
  • 16. Pelayan Sel yang bersemangat akan menularkan semangatnya itu kepada orang lain. c. Mengerti orang lain. Dalam hidup bersama selalu terjadi kesalah pahaman, kelupaan kecil-kecil atau salah pengertian. Jangan menjadikan masalah- masalah kecil itu menjadi besar. Tindakan Pelayan Sel yang paling utama adalah memahami dan berpikir positif tentang anggotanya. d. Mengembangkan semangat evangelisasik oikos. 3. Mempunya kesaksian hidup yang memperlihatkan bahwa dia dibim- bing oleh Roh Allah. Hal ini hanya mungkin bila ia berada dalam bimbingan Roh Kudus. Karena itu dia menunjukkan sifat-sifat: a. Rendah hati. Rendah hati adalah sifat utama Yesus. Kerendahan hati ini sangat dibutuhkan oleh seorang pelayan (Flp.2:3-11). Dalam semangat ke-rendahan hati pelayan sel dapat melihat kelemahan saudara- saudarinya sebagai suatu kesempatan untuk tumbuh dalam iman. b. Setia dalam pelayanan. Kehadirannya dalam pelayanan berdampak besar dalam evangelisasi. c. Rela dan setia memikul salib. (Mat.16:24) Karena pandangannya tertuju pada keselamatan kekal, maka segala kesulitan akan dihadapinya dalam iman. Dia meresapi sabda Tuhan dalam Yoh 15:18-25. Demikian pula dalam pelayanan-pelayanan pengajaran atau konseling dll, dengan iman berani mewartakan kebenaran bahwa setiap orang yang mau mengikuti Yesus harus memikul salib. Kegagalan salib adalah kejayaan Paskah. d. Disiplin dalam hidup rohani. Disiplin adalah cara yang paling baik untuk melawan si jahat dan keinginan-keinginan daging. e. Mencintai keluarganya sendiri. 4. Mencintai Gereja Katolik. Pelayan Sel KTM yang baik akan selalu taat pada gereja institusi dan berpegang pada ajaran-ajaran gereja dan iman Katolik. 5. Dalam Pelayanan prioritas utama adalah sel komunitas. Seorang pelayan sel KTM harus mau melepaskan kegiatan tertentu, baik di dalam atau di luar gereja supaya ia dapat menjangkau orang- orang di sekitarnya dengan bebas. Pelayanan yang berhasil membutuh- 16
  • 17. kan banyak tenaga dan waktu. Sebagian besar orang harus melepaskan dulu banyak kegiatan sebelum memimpin sebuah sel komunitas. Dalam hubungan dengan gereja setempat kadangkala gereja sangat mem- butuhkan orang-orang KTM yang berdedikasi tinggi. Sejauh dia mampu, maka demi kebutuhan yang lebih besar tugas rangkap itu dimungkinkan asal jangan melalaikan kewajibannya dalam komunitas. Tetapi perlu diingat bahwa orang yang seperti ini hanya sedikit sekali. 6. Teruji dalam pelayanan Ujian dapat berupa menjadi wakil pelayan. Seorang Pelayan Sel harus telah mengikuti program latihan kepemimpinan dan diutus. 7. Seorang pelayan Sel KTM hendaknya sungguh-sungguh mengetahui dan mengerti Visi dan Misi KTM serta berpegang teguh pada statuta. B.3. Skala Prioritas Seorang Pelayan Sel. Sebagai manusia, seorang Pelayan Sel mempunyai banyak keterbatasan. Biasanya kehendak baik seseorang banyak sekali tetapi kemampuannya terbatas. Maka perlulah seorang Pelayan Sel menentukan skala prioritas di dalam hidupnya sebagai berikut: 1. Tuhan. Norma tertinggi dalam hidup KTM ialah kehendak Allah, karena itu sesuai dengan teladan Tuhan Yesus Kristus, pelaksanaan kehendak Allah harus menjiwai seluruh pikiran, keinginan, cita-cita, bahkan seluruh hidup anggota Komunitas. “MakananKu ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaanNya” (Yoh.4:34). Seperti Bunda Maria, kitapun harus selalu siap melakukan kehendak Allah, apapun itu, karena kita tahu bahwa kehendak Bapa adalah yang terbaik bagi kita. Untuk dapat berjalan sesuai dengan kehendak Allah maka Pelayan sel memprioritaskan doa, baca Kitab Suci dan menerima sakramen-sakramen terutama ekaristi dan tobat. 2. Keluarga. Dalam segala karya pelayanan, perhatian terhadap keluarga harus diprioritaskan dan tidak boleh diabaikan. Bagi mereka yang sudah berkeluarga prioritas kedua adalah keluarga karena panggilan hidupnya adalah untuk mencintai Tuhan melalui keluarganya. Dengan sungguh- sungguh mencintai keluarga, Pelayan Sel dapat dihantar kepada kekudusan, karena keluarga itu ditandai dengan sakramen. Bagi anggota selibat demi kerajaan Allah prioritas ini tidak berlaku. 17
  • 18. 3. Pekerjaan. KTM adalah komunitas awam. Sebagai awam pasti harus bekerja untuk dapat memenuhi kebutuhan hidupnya dan keluarganya. Karena itu seorang Pelayan sel sebagai seorang awam harus mengembangkan ketrampilannya untuk bekerja. Pelayanan tidak boleh mengganggu pekerjaan, tetapi dalam hal ini haruslah seimbang karena dalam dunia dewasa ini dimana materialisme dan konsumerisme mempengaruhi manusia begitu kuatnya sehingga banyak orang yang mendewakan pekerjaannya dan mengabaikan yang lebih utama. Bagi Pelayan Sel yang bekerja full time pelayanan prioritas ini tidak berlaku karena dia mendapat penghidupan dari pelayanan. Hal yang sama juga tidak berlaku bagi mereka yang sudah pensiun atau tidak punya tanggungan lagi di dalam keluarga. 4. Pelayanan. Pelayanan harus diberi tempat yang selayaknya di dalam hidup seorang Pelayan Sel, karena hal itu merupakan salah satu panggilan dalam kehidupannya. Pelayanan bukanlah pekerjaan ekstra bagi seorang pelayan sel, tetapi merupakan pekerjaan yang wajib demi cintanya kepada Tuhan dan sesama. Perlu diingat pula bahwa kita tidak boleh rakus dalam pelayanan sehingga mau melayani dalam banyak bidang. Lebih baik satu pelayanan saja dengan hasil yang memuaskan daripada banyak pelayanan dan tidak satupun yang beres, itu hanya menge- cewakan Tuhan dan banyak orang serta tidak baik untuk dirinya sendiri karena dia akan merasa kelelahan dan akhirnya kekeringan.. Skala prioritas setiap pelayan sel tentu saja berbeda-beda, tetapi yang tidak berbeda adalah prioritas pertama yaitu Tuhan. Di dalam menjalankan skala prioritas ini jangan lupa bahwa istirahat itu penting dan dikehendaki Tuhan, karena menjaga kesehatan adalah kewajiban setiap manusia. Pelayan sel yang baik harus pandai memilah-milah dalam menentukan skala prioritas- nya. Tapi apabila prioritas pertama yaitu Tuhan sungguh-sungguh dijalan- kan dengan baik maka pasti yang lain akan terlaksana dengan baik pula. B.4 Beberapa Hal yang perlu diperhatikan oleh Pelayan Sel: 1. Sel bukan miliknya. Seorang pemimpin mempunyai kecenderungan menganggap bahwa dia adalah pemilik dari apa yang dipimpinnya. Sesungguhnya pemilik kelompok sel itu adalah Tuhan, Pelayan Sel hanya pekerja Tuhan. 18
  • 19. Karena itu Pelayan Sel bertanggung jawab kepada yang empunya kelompok itu. Untuk dapat mengetahui kehendak pemilik sel Pelayan sel harus selalu berkomunikasi dengan pemilikNya melalui doa serta taat kepada pelayan diatasnya. 2. Mengetahui dan mengerti dengan jelas visi dan misi KTM serta berpegang teguh pada statuta. Visi dan Misi menentukan arah yang jelas dari komunitas sedangkan untuk dapat mencapai visi dan misi, statuta memberikan rambu-rambu bagi komunitas. 3. Mengatur waktu. Sebagai seorang awam Pelayan Sel pasti mempunyai kesibukan- kesibukan lain yang perlu diperhitungkan dalam aktivitas hidupnya. Untuk itu ia harus mengelola waktu pribadi dan waktu untuk sel secara efektif dengan membuat jadwal yang realistis. Dalam hal ini mungkin perlu untuk membuang aktivitas-aktivitas yang kurang penting. 4. Jangan takut gagal. Ketakutan dan keraguan menumpulkan kreativitas dan melemahkan semangat. Setiap pemimpin harus siap dan berani menerima kegagalan. Kegagalan merupakan hal yang lumrah dalam semua bidang kehidup- an, karena segala sesuatu tidak harus berjalan sesuai dengan yang di- harapkan. Justru dengan kegagalan kita dapat kesempatan untuk mem- perbaiki kesalahan dan selanjutnya memungkinkan kita untuk maju. 19
  • 20. R e f l e k s i MENGGEMBALAKAN Bacalah Kolose 3:12-14. Anda adalah seorang Gembala. Nilailah diri anda sendiri sejujurnya dengan mengisi pada kotak, salah satu dari angka 1 sampai 10. Nilai angka 1 adalah sangat rendah dan angka 10 sangat tinggi. 1. Belas Kasih: Saya merasa sangat prihatin dengan keseng- saraan orang lain di lingkungan hidup saya. 2. Keramahan: Jika ada seseorang di lingkungan saya yang pu- tus asa, saya menghiburnya dengan kata-kata dan perbuatan. 3. Kerendahan hati: Saya menolong orang lain tanpa minta diperhatikan. 4. Kelembutan: Saya menanggulangi kesedihan dan kesusahan orang lain seperti seorang ibu kepada anaknya. 5. Kesabaran: Kesalahan orang lain menjadi kesempatan bagi saya untuk lebih mengerti dan memberi semangat kepada mereka. 6. Mau menolong: Saya menjadi sangat peka terhadap kesu- litan orang lain serta berusaha mencari cara untuk menolong dan menghibur mereka. 7. Mengampuni: Saya dapat memperbaiki hubungan yang re- 20 tak tanpa harus menang dan membela posisi saya.
  • 21. B a h a n D i s k u s i 1. Apakah ciri-ciri para pemimpin yang sukses di dunia ini ? 2. Apakah perbedaan pemimpin duniawi de- ngan pemimpin rohani ? 3. Sebagai gembala, anda harus melindungi domba-domba dari ancaman dunia yang jahat ini. Apa saja ancaman- ancaman tersebut? Jelaskan. 4. Dewasa ini apa yang namanya kasih dan persaudaraan sudah menjadi barang langkah. Mengapa demikian? Sebagai Pelayan anda harus berusaha sedemikian rupa supaya kasih dan persaudaraan itu tidak menjadi barang langkah. Apa rencana anda untuk itu? B a h a n S t u d i MENGGEMBALAKAN I Bacalah Injil Yohanes 10:1-10, Mazmur 23 dan Yehezkiel 34:1-8. Telitilah perikop-perikop Alkitab ini 21
  • 22. kemudian tulislah ayat-ayat yang cocok dengan gambaran seorang gembala seperti yang tercantum di bawah ini. 1. Mengenal dombanya : ------------------------------------------------------------------------------ 2. Dikenal dombanya : ------------------------------------------------------------------------------ 3. Memanggilnya dengan namanya : ------------------------------------------------------------------------------ 4. Menjalin hubungan dengan dombanya : ------------------------------------------------------------------------------ 5. Memimpinnya di jalan yang benar : ------------------------------------------------------------------------------ 6. Mengurbankan hidupnya sendiri : ------------------------------------------------------------------------------ 7. Menyediakan padang rumput : ------------------------------------------------------------------------------ 8. Memberikan kebutuhan dombanya : ------------------------------------------------------------------------------ 9. Memimpinnya di jalan yang benar : ------------------------------------------------------------------------------ 10. Menjadi sumber hidup bagi dombanya : ------------------------------------------------------------------------------ 11. Menyediakan makanan : ------------------------------------------------------------------------------ 22
  • 23. 12. Menyediakan air : ------------------------------------------------------------------------------ 13. Berjalan bersama dombanya di lembah : ------------------------------------------------------------------------------ 14. Menjadikan murid (pentungan/gada) : ------------------------------------------------------------------------------ 15. Menguatkan dan menghibur (tongkat) : ------------------------------------------------------------------------------ 16. Menguatkan yang lemah : ------------------------------------------------------------------------------ 17. Menyembuhkan yang sakit : ------------------------------------------------------------------------------ 18. Membalut yang luka : ------------------------------------------------------------------------------ 19. Mengumpulkan yang tercerai berai : ------------------------------------------------------------------------------ 20. Mencari yang hilang : ------------------------------------------------------------------------------ Sebagai seorang gembala, pilihlah 5 dari 20 ciri-ciri seorang pelayan yang baik tersebut, kemudian jelaskan mengapa anda memilihnya. 1. --------------------------------------------------------------------------------------------------------------- 2. --------------------------------------------------------------------------------------------------------------- 3. --------------------------------------------------------------------------------------------------------------- 4. --------------------------------------------------------------------------------------------------------------- 23
  • 24. 5. --------------------------------------------------------------------------------------------------------------- MENGGEMBALAKAN II Baca dan pelajarilah I Petrus 5:1-5. Teks ini memberikan arah kepada para pemimpin dan anggota sebuah kawanan. Coba anda kontraskan cara yang betul dan cara yang salah dalam memimpin. Cara yang betul : ---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- ---------------------------------------- Cara yang salah : ---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- ---------------------------------------- Apakah tanggung jawab anda kepada pemimpin yang di atas anda? (ayat 5) ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------ -------------------------------------------------------- T u g a s 1. Bacalah dan Pelajarilah: Redemptoris Missio No. 41- 51, 60 2. Kerjakan bahan refleksi dan bahan studi “Menggem- balakan I dan II. Buatlah dalam lembar-lembar tugas, berilah nama kemudian kumpulkan pada pertemuan berikutnya. 24
  • 25. 25