2. SUSUNAN ANGGOTA KELOMPOKSUSUNAN ANGGOTA KELOMPOK
3 :3 :
NO N A M A JABATAN NO ABSEN
1 WINARNO KETUA 24
2 BASYAR PENYAJI 31
3 AHMAD SAEPUDIN MODERATOR 28
4 WAWAN PURNAWARMAN SEKRETARIS 25
5 H.E M E D EDITOR 26
6 BUBUN BUNTARAN EDITOR 23
7 WAWAN SUKRAWARDI ANGGOTA 27
8 DADAN SALADIN ANGGOTA 29
9 AGUS RIYANTO ANGGOTA 30
10 ATMAJA SUHARA ANGGOTA 32
11 SUBIHAT NATAKUSUMA ANGGOTA 33
4. 4
VISI DINAS PERTANIAN DANVISI DINAS PERTANIAN DAN
PERKEBUNANPERKEBUNAN
KABUPATEN PANDEGLANG :KABUPATEN PANDEGLANG :
5. “Menggerakkan Potensi Sumberdaya Pertanian
dan Perkebunan Secara Efektif, Efisien,
Berkerakyatan, dan Ramah Lingkungan”
yaitu dengan menitik beratkan pada :
1)Pemberdayaan kelompok tani dengan
pemanfaatan informasi dan inovasi
teknologi
2)Peningkatan produksi tanaman pangan,
hortikultura dan perkebunan pada berbagai
jenis tipologi lahan melalui intensifikasi,
rehabilitasi, peremajaan dan perluasan
areal serta pengembangan kawasan sentra.
3)Pemberian rekomendasi, pengawasan dan
pelayanan usaha pertanian terhadap sarana
prasarana dan perlindungan tanaman.
MISI DINAS
6. 4) Penumbuhan lingkungan yang kondusif untuk
menarik investor di bidang usaha pertanian
dan perkebunan.
5) Peningkatan sumberdaya dan kelembagaan
dengan pembinaan yang kontinyu dan
berkelanjutan untuk menumbuhkembangkan
semangat kewirausahaan.
6) Pengembangan melalui perbaikan mutu
produk, terjaminnya keamanan produk dan
peningkatan kualitas produk pertanian dan
perkebunan.
MISI DINAS (Lanjutan)……..
7. TUJUAN PEMBANGUNAN PERTANIAN
DAN PERKEBUNAN DI KAB.
PANDEGLANG
1)1) Meningkatnya investasi danMeningkatnya investasi dan
perekonomian daerah berbasisperekonomian daerah berbasis
pertanian dan Pariwisatapertanian dan Pariwisata
2)2) Tersedianya pengklasteran pertanian,Tersedianya pengklasteran pertanian,
perkebunan, kehutanan, perikanan danperkebunan, kehutanan, perikanan dan
peternakanpeternakan
3)3) Meningkatnya ketahanan pangan yangMeningkatnya ketahanan pangan yang
berbasis pemberdayaan masyarakatberbasis pemberdayaan masyarakat
8. TUGAS POKOK :
Melaksanakan urusan pemerintahan
daerah berdasarkan asas otonomi
dan tugas pembantuan di bidang
Pertanian dan Perkebunan.
9. FUNGSI DINAS:
1)Penyusunan perencanaan di bidang pertanian dan
perkebunan ;
2)Perumusan kebijakan teknis bidang pertanian dan
perkebunan;
3)Pelaksanaan urusan pemerintahan dan pelayanan umum
bidang pertanian dan perkebunan;
4)Pembinaan, koordinasi, pengendalian dan fasilitasi
pelaksanaan kegiatan bidang pertanian dan pekebunan;
5)Pelaksanaan kegiatan penatausahaan Dinas Pertanian
dan Perkebunan;
6)Pembinaan terhadap Unit Pelaksana Teknis Dinas
Pertanian dan Perkebunan ;
7)Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Bupati
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
(Peraturan Daerah Kabupaten Pandeglang Nomor : 6 Tahun 2008,
tentang Pembentukan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja
Perangkat Daerah Kabupaten Pandeglang )
11. No Masalah
Kriteria
Skor Prioritas
A P K L
1
Belum optimalnya sistem
pengawasan distribusi pupuk
bersubsidi pada Kelompok
Tani
5 4 5 5 19 I
2
Belum optimalnya sistem
pembinaan terhadap
Kelompok P3A Mitra Cai dalam
pengelolaan irigasi di
pedesaan.
4 4 5 4 17 II
3
Belum optimalnya penerapan
kebijakan daerah tentang alih
fungsi lahan pertanian. 4 4 3 4 15
III
Analisis APKL Terhadap Isu Aktual
12. B.B. Perumusan SasaranPerumusan Sasaran
A. Isu Aktual Terpilih (Prioritas)A. Isu Aktual Terpilih (Prioritas)
Peningkatan produktivitas, efisiensi dan
nilai tambah produk pertanian unggulan
dan limbahnya.
Belum optimalnya sistem
pengawasan distribusi pupuk
bersubsidi pada kelompok tani.
13. FAKTOR INTERNAL
KEKUATAN (S) :
S1 Keputusan Bupati ttg komisi pengawas
pupuk dan pestisida.
S2 Jumlah personil komisi pengawas
pupuk yang memadai
S3. Tersedianya sarana dan prasarana
KELEMAHAN (W) :
W1. Terbatasnya jumlah personil Penyidik
PNS (PPNS).
W2. Kurangnya koordinasi antara penyuluh
dan kelompok tani.
W3. Kurangnya pengetahunan
Kelompok Tani dalam penyusunan
RDKK.
FAKTOR EKSTERNALFAKTOR EKSTERNAL
PELUANG (O) :
O1. Tersedianya kios Pupuk disetiap
kecamatan.
O2. Tersedianya pupuk bersubsidi dalam
jumlah yang memadai.
O3. Pupuk sudah menjadi kebutuhan
petani
ANCAMAN (T) :
T1. Adanya pupuk non subsidi yang
beredar di pasaran
T2. Terbatasnya modal pemilik kios
T3. Adanya peredaran pupuk diluar
wilayah yang ditentukan.
IDENTIFIKASI FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL
14. MATRIKS KOMPARASI URGENSI
FAKTOR INTERNAL
No. FAKTOR
INTERNAL
FAKTOR YANG LEBIH URGEN Jumlah
(NU)
Bobot
(%)
(BF)
a b c d e f
KEKUATAN (STRENGTHS)
a. Keputusan Bupati tentang KP3 a a a e a 4 26,67
b. Jumlah personil komisi pengawas
pupuk yang memadai
a b b b f 3
20,00
c. Tersedianya sarana dan prasarana a b c c c 3 20,00
KELEMAHAN (WEAKNESSES)
d. Terbatasnya jumlah personil
Penyidik PNS (PPNS)
a b c d e 2
13,33
e. Kurangnya koodinasi antara
penyuluh dan kelompok tani
e b c d e 2
13,33
f. Kurangnya pengetahunan Kelompok
Tani dalam penyusunan RDKK a f c d e 1 6,67
TOTAL 15 100,00
15. MATRIKS KOMPARASI URGENSIMATRIKS KOMPARASI URGENSI
FAKTOR EKSTERNALFAKTOR EKSTERNAL
No. FAKTOR
EKSTERNAL
FAKTOR YANG LEBIH URGEN Jumlah
(NU)
Bobot
(%)
(BF)
a b c d e f
PELUANG (OPPORTUNITIES)
a. Tersedianya kios pupuk disetiap
kecamatan a c a e a 3 26,67
b. Tersedia pupuk bersubsidi dalam
jumlah yang cukup.
a c b b f 2 20,00
c. Pupuk sudah menjadi kebutuhan
petani
c c c c f 4 20,00
ANCAMAN (THREATS)
d. Adanya pupuk non subsidi beredar di
pasaran
a b c d f 1 6,67
e. Terbatasnya modal pemilik kios e b c d e 2 6,67
f. Adanya peredaran pupuk bersubsidi
diluar wilayah yang ditentukan
a f f f e
3 20,00
TOTAL 15 100,00
16. EVALUASI FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL
NO FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL BF % ND NBD
NILAI KETERKAITAN (NK)
NRK NBK TNB FKK
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Kekuatan (S) : 5.02
1
Keputusan Bupati ttg komisi pengawas
pupuk dan pestisida
26.6 5 1.33 x 5 5 3 3 4 3 4 5 2 3 3 3.64 0.97 2.30 I
2
Jumlah personil komisi pengawas pupuk
yang memadai
20.0 4 0.80 5 x 4 3 4 3 4 5 4 3 2 3 3.64 0.73 1.53 III
3 Tersedianya sarana dan prasarana 20.0 3 0.60 5 4 x 2 2 2 4 3 2 2 3 4 3.00 0.60 1.20 II
Kelemahan (W) : 2.49
4
Terbatasnya jumlah personil Penyidik PNS
(PPNS)
6.7 5 0.34 3 3 2 x 4 4 2 2 4 3 3 4 3.09 0.21 0.54 II
5
Kurangnya koordinasi antara Penyuluh dan
Kelompok Tani
6.7 4 0.27 3 4 2 4 x 4 2 2 2 2 4 2 2.82 0.19 0.46 III
6
Kurangnya pengetahuan Kelompok Tani
dalam penyusunan RDKK
20.0 4 0.80 4 3 2 4 4 x 4 5 2 2 4 4 3.45 0.69 1.49 I
Peluang (O) : 5.21
7
Tersedianya pupuk bersubsidi dalam jumlah
yang memadai
26.6 4 1.06 3 4 4 2 2 4 x 5 3 3 2 4 3.27 0.87 1.93 I
8
Tesedianya kios pupuk di setiap
kecamatan
20.0 4 0.80 4 5 3 2 2 5 5 x 5 4 3 5 3.91 0.78 1.58 III
9 Pupuk sudah menjadi kebutuhan petani 26.6 3 0.80 5 4 2 4 2 2 3 5 x 3 4 3 3.36 0.89 1.69 II
Ancaman (T) : 1.81
10
Adanya pupuk non subsidi yang beredar di
pasaran
6.7 5 0.34 2 3 2 3 2 2 3 4 3 x 4 3 2.82 0.19 0.52 II
11 Terbatasnya modal pemilik kios 6.7 3 0.20 3 2 3 3 4 4 2 3 4 4 x 4 3.27 0.22 0.42 III
12
Adanya peredaran pupuk bersubsidi diluar
wilayah yang ditentukan
13.3 3 0.40 3 3 4 4 2 4 4 5 3 3 4 x 3.55 0.47 0.87 I
17. Berdasarkan hasil evaluasi keterkaitan antara faktor ,
diketahui Nilai Bobot Keterkaitan (NBK) adalah :
• Total NBK Kekuatan (S) = 5,02 dengan NBK tertinggi
adalah Keputusan Bupati tentang KP3
• Total NBK Kelemahan (W) = 2,49 dengan NBK tertinggi
adalah Kurangnya pengetahunan Kelompok Tani dalam
penyusunan RDKK
• Total NBK Peluang (O) = 5,21 dengan NBK tertinggi
adalah Tersedianya pupuk bersubsidi dalam jumlah
yang memadai.
• Total NBK Ancaman (T) = 1,81 dengan NBK tertinggi
adalah Adanya peredaran pupuk bersubsidi diluar
wilayah yang ditentukan
18. Posisi Kekuatan Organisasi
S = 5,02
O = 5,21
W = 2,49
T = 1,81
Kuadran I
Strategi SO
Offensif / Agresif
Kuadran II
Strategi ST
Diversifikasi
Kuadran III
Strategi WO
Turning Around
Kuadran IV
Strategi WT
Defensif
3,40
2,53
Faktor Internal : S – W = 5,02 – 2,49 = 2,53
Faktor Eksternal : O – T = 5,21 – 1,81 = 3,40
0
19. Melalui Analisa SWOT, diperoleh peta kekuatanMelalui Analisa SWOT, diperoleh peta kekuatan
organisasi yang terletak pada kuadran I ( satu), dalamorganisasi yang terletak pada kuadran I ( satu), dalam
kuadran ini dapat diinteraksikan dan dipadukankuadran ini dapat diinteraksikan dan dipadukan kekuatan
kunci dan peluang kunci sebagaisebagai strategi SOstrategi SO kearahkearah
ekspansi atau pengembangan , pertumbuhan, perluasanekspansi atau pengembangan , pertumbuhan, perluasan
dalam mencapai tujuan atau peluang yang menjanjikan.dalam mencapai tujuan atau peluang yang menjanjikan.
Pada kuadran iniPada kuadran ini organisasi Dinas Pertanian danorganisasi Dinas Pertanian dan
Perkebunan Kabupaten Pandeglang,Perkebunan Kabupaten Pandeglang, dianggap memilikidianggap memiliki
keunggulan kompetitif (Kategori : SEHAT).keunggulan kompetitif (Kategori : SEHAT).
20. KEKUATAN (S) KELEMAHAN (W)
Keputusan Bupati ttg
Komisi Pengawas Pupuk
dan Pestisida (KPPP)
Kurangnya
pengetahuan Kelompok
Tani dalam penyusunan
Rencana Definitif
Kebutuhan Kelompok
(RDKK)
PELUANG (O) Strategi S-O Strategi W-O
Tesedianya pupuk
bersubsidi dalam
jumlah yang memadai
OPTIMALKAN KEPUTUSAN BUPATI
TTG KOMISI PENGAWAS PUPUK DAN
PESTISIDA (KP3) UNTUK
MENDUKUNG TERSEDIANYA PUPUK
BERSUBSIDI DALAM JUMLAH YANG
MEMADAI
TINGKATKAN PENGETAHUAN
KELOMPOK TANI DALAM
PENYUSUNAN RENCANA
DEFINITIF KEBUTUHAN
KELOMPOK (RDKK) UNTUK
MENDUKUNG TERSEDIANYA
PUPUK BERSUBSIDI DALAM
JUMLAH YANG MEMADAI
ANCAMAN (T) Strategi S-T Strategi W-T
Adanya peredaran
pupuk bersubsidi
diluar wilayah yang
ditentukan
OPTIMALKAN KEPUTUSAN BUPATI
TTG KOMISI PENGAWAS PUPUK DAN
PESTISIDA (KP3) UNTUK
MENGURANGI PEREDARAN PUPUK
BERSUBSIDI DI LUAR WILAYAH
YANG DITENTUKAN
TINGKATKAN PENGETAHUAN
KELOMPOK TANI DALAM
PENYUSUNAN RENCANA DEFINITIF
KEBUTUHAN KELOMPOK ( RDKK)
UNTUK MENGURANGI
PEREDARAN PUPUK BERSUBSIDI
DI LUAR WILAYAH YANG
Faktor Eksternal
Faktor Internal
Formulasi Strategi SWOT