Dokumen tersebut membahas tentang dinamika kelompok dan team building. Terdapat tiga tipologi kelompok berdasarkan interaksi antar anggotanya, yaitu kelompok interaksi, koaksi, dan konteraktif. Dokumen juga menjelaskan gejala-gejala proses kelompok seperti konformisme, kelekatan, sinergi, dan groupthink. Selanjutnya dibahas mengenai interaksi antar kelompok yang dapat menimbulkan konflik dan saingan
2. Tipologi kelompok berdasarkan sifat dan intensitas interaksi (Fiedler, 1967)
A. Kelompok interaksi (interacting groups)
- Anggota saling tergantung, tindakan disusun bersama, memerlukan kooperasi /koordinasi.
- Kooperasi dan koordinasi baik dengan Tim
Misal: Kelompok pengebor minyak, kelompok kerja /tim bedah, kelompok pemecahan masalah
(problem solving team), tim sepak bola, tim bola voli
B. Kelompok Koaksi (co-acting groups)
- Anggota bekerjasama melaksanakan tugas kelompok namun dalam melaksanakan pekerjaan
relatif mandiri/tidak saling tergantung
- Hubungan ketergantungan terlihat pada kelancaran tugas masing-masing mempengaruhi
hasil/sasaran kelompok
Misal: Kelompok pramuniaga /medical representative/bagian human capital (sub bagian tenaga
kerja/sub bagian penggajian/sub bagian kesejahteraan/sub bagian analisis pekerjaan)/kelompok kerja
sejenis
c. Kelompok Konteraktif
- Anggota bekerjasama untuk perundingan/memufakatkan sasaran/tuntutan bertentangan
- Unjuk kerja diukur berdasarkan penerimaan jawaban/penyelesaian anggota
- Anggota terdiri dari wakil pihak yang berbeda pendapat, merupakan kelompok sementara,
terbentuk karena ada pertentangan/konflik antar kelompok
Misal: Panitia Perjanjian Kerja Bersama (PKB) Tim Manajemen dan Tim SP (Serikat Pekerja
INTERAKSI ANTAR ANGGOTA KELOMPOK
3. Pathfinding
Pemecahan Masalah
Implementasi
3 Tahap Proses Manajemen
“Dengan menciptakan dan mengelola masalah secara tepat akan menggerakkan
organisasi. Hal ini merupakan titik awal manajer menciptakan masa depan
organisasi mereka“
- Dalam pekerjaan, masalah harus ditemukan, seleksi/pecahkan sendiri
- Data masalah tidak lengkap, pemecahan berdasarkan informasi terbatas/
penyelesaiannya sesuai dead line
- Jawaban tidak memberikan kepuasan seperti matematika sekolah. Pendidikan
sekolah melatih kemampuan/ketrampilan memecahkan masalah
- Membentuk, menyusun, menjual, membuat sesuatu terjadi
- Non manajerial: Anggota menjalankan tugas sesuai yang diberikan
- Manajerial: Mempengaruhi, meyakinkan, mamaksa, menjual/berkomunikasi
dengan orang lain (Leavitt, 1988)
GEJALA DALAM PROSES KELOMPOK
4. Gejala Proses Kelompok
Konformisme
Kelekatan (Cohesiveness)
Sinergi
Groupthink
Dalam interaksi, anggota mengikuti pola perilaku tertentu/berlaku umum dan Setiap kelompok memiliki norma
tertentu/diterima oleh anggota lalu Norma mempengaruhi perilaku anggota, tertulis/tidak tertulis
Tinggi rendah kesepakatan anggota terhadap sasaran/derajat dapat saling menerima anggota kelompok menunjukkan
derajat kelekatan (cohesiveness) kelompok
Sinergi menimbulkan banyak alternatif, mengeliminasi sumbangan gagasan kurang bermutu, mengurangi kesalahan,
menunjang pemikiran kreatif maka kelompok lebih baik dalam situasi mengutamakan kecermatan/waktu lebih banyak
Satu gejala kelemahan kelompok terlalu lekat maka kecakapan pengambilan keputusan mendadak berkurang (Janis, 1972)
menyebabkan kemunduran efisiensi mental, pengujian realitas, pertimbangan moral karena tekanan kelompok sendiri
5. Interaksi Antar Kelompok
Saingan / Konflik antar kelompok
“Konflik adalah satu proses yang dimulai jika satu pihak beranggapan
bahwa pihak lain telah secara negatif mempengaruhi atau akan
mempengaruhi secara negatif, sesuatu yang akan dilakukan atau menjadi
perhatian pihak pertama“ (Robbins, 1998)
6. Interaksi antar kelompok
dampak dua kelompok yang bersaing
Dalam Setiap Kelompok yang Bersaing
Antara kelompok yang bersaing
Dalam Kelompok yang menang
Dalam Kelompok Yang Kalah
Lebih menutup diri, membangkitkan loyalitas, anggota makin akrab/melupakan pertentangan antar
mereka dan juga suasana dari informal, santai, ceria menjadi berorientasi kerja/tugas, Lebih
berstruktur/terorganisasi
Melihat kekompok lain sebagai musuh/bukan obyek netral, Mengalami gangguan persepsi, melihat hal
baik/mengingkari kelemahan kelompok sendiri, melihat hal buruk/mengingkari keuatan kelompok lain
Pemenang cenderung merasa puas, merasa hasil positif telah mengkorfimasi stereotip baik dari mereka
sendiri/streotip negatif dari kelompok saingan
Kelompok yang kalah tegang, siap lebih keras/tidak ada harapan (desperate) Cenderung mengarah ke
kerjasama anggota rendah, perhatian kebutuhan anggota kecil, memperbaiki diri, membalas kekalahan
dengan bekerja keras agar menang
7. Dimensi Dari Intensi
Menyelesaikan Konflik
Problem solving
Teknik pengadaan sumber yang lebih banyak
Teknik pelunakan (smoothing)
Teknik perintah otoritatif
Teknik mengubah variabel manusia
Teknik mengubah variabel struktural
Teknik Penyelesaian Konflik Win - Win (Robbins, 1998)
8. MEMBANGUN TIM YANG EFEKTIF
(Effective Team Building)
Para anggota sebaiknya menganggap partisipasi itu penting dan bermanfaat secara pribadi.
Kelompok seharusnya mencakup sejumlah orang yang akan bertanggung jawab
melaksanakan keputusan-keputusannya.
Para anggota sebaiknya memiliki pengetahuan dan informasi yang relevan dengan keputusan
yang akan diambil
Para anggota sebaiknya memiliki kekuasaan yang memadai untuk melaksanakan tanggung
jawab departemennya masing-masing
Keputusan kelompok besar sebaiknya diintegrasikan dengan keputusan kelompok-kelompok
kecil
Pengaruh anggota terhadap pengambilan keputusan sebaiknya didasarkan atas keahlian
Pertentangan seharusnya dipertemukan dan diselesaikan dengan pendekatan pemecahan
masalah
Para anggota sebaiknya memiliki kecakapan hubungan antar pribadi yang memadai
9. Referensi
Stephen P. Robbins. 2003. Essential of Organization Behavior, 7 th Edition (Upper
Saddle River, New Jersey: Prentice Hall)
Janis, I. L. (1972). Victims of groupthink: A psychological study of foreign-policy
decisions and fiascoes. Houghton Mifflin.
Fiedler, F. (1967). A theory of leadership effectiveness. New York: McGraw-Hill.
Harold J. Leavitt and Homa Bahrami: Managerial Psychology: Managing Behavior
in Organizations, 5th edition: 1988, Chicago, IL: The University of Chicago Press