Dokumen tersebut membahas tentang hubungan antara bahasa, pikiran, dan realitas. Terdapat dua pandangan yaitu instrumentalisme yang melihat bahasa sebagai alat untuk mengungkapkan persepsi dan determinisme yang melihat bahasa sebagai syarat untuk mempersepsi. Pikiran dan bahasa merupakan tempat terjadinya realitas namun pemikir bukanlah penguasa realitas.
2. think again!think again!
BahasaBahasa
Pikiran berfungsi lewat dan di dalam
bahasa
Bahasa adalah keterbukaan
manusia terhadap realitas
Bahasa, realitas, dan pikiran adalah
tempat terjadinya peristiwa realitas.
3. think again!think again!
Instrumentalisme & DeterminismeInstrumentalisme & Determinisme
Instrumentalisme: memandang
bahasa sebagai alat untuk
mengungkapkan persepsi (persepsi,
pikiran dan emosi apriori dari bahasa)
Determinisme: bahasa adalah syarat
untuk mempersepsi (persepsi,
pikiran, dan emosi mengikuti fungsi
bahasa)
5. think again!think again!
KarakteristikKarakteristik
Determinisme dapat dicontohkan dari
hipotesis Sapir-Worf.
Menurut Sapir & Worf pengalaman
perorangan terhadap kenyataan
merupakan suatu fungsi dari bahasa
masyarakat atau komunitas yang
bersangkutan
6. think again!think again!
Pikiran, bahasa, & realitasPikiran, bahasa, & realitas
Pikiran dan bahasa, sesungguhnya
merupakan tempat terjadinya peristiwa
realitas.
Realitas adalah sumber dan asal mula
pikiran
Realitas senantiasa ‘tak kunjung habis
dipikirkan dan tak kunjung selesai
dikatakan’
Tiada pikiran dan bahasa tanpa realitas
dan tiada realitas tanpa pikiran dan
bahasa
7. think again!think again!
Pikiran, bahasa, & realitasPikiran, bahasa, & realitas
Pemikir bukanlah penguasa realitas
Jadi kegiatan berpikir hakikatnya bersifat
konstruktif dan tidak berhenti pada pola-
pola, teori-teori, atau sistem-sistem.
Sistem justru sering harus diterobos untuk
dapat mendengar suara realitas secara
lebih cermat.
Berpikir yang demikian disebut juga
berpikir tidak konseptual
8. think again!think again!
Berpikir non konseptualBerpikir non konseptual
Bukankah kata tak terpisahkan dari
konsep?
Konsep adalah hasil dari ideogenesis atau
salinan dari realitas material dengan
menggunakan paradigma tertentu.
Konsep juga bersifat menyejarah
Kata dan makna senantiasa lebih luas dari
yang mungkin diungkapkan dalam konsep
maupun verbal.
9. think again!think again!
Fungsi Bahasa dalam BerpikirFungsi Bahasa dalam Berpikir
Fungsi informatif: mengiakan atau
menolak proposisi atau menyuguhkan
argumentasi.
Fungsi ini mengasumsikan isi dari yang
kita komunikasikan secara faktual benar.
10. think again!think again!
Fungsi Bahasa dalam BerpikirFungsi Bahasa dalam Berpikir
Fungsi ekspresif: bahasa digunakan
sebagai alat pengungkapan rasa atau
sikap.
Meskipun tidak mengandung informasi,
fungsi ini penting dalam keseharian kita
semenjak apa yang kita rasakan seringkali
melampaui apa yang kita anggap benar.
11. think again!think again!
Fungsi Bahasa dalam BerpikirFungsi Bahasa dalam Berpikir
Fungsi Direktif: menyebabkan atau
menghalangi suatu perilaku manusia.
Fungsi ini penting dalam keseharian,
namun tidak selalu berelasi logis dengan
kebenaran yang kita anut.