1. HUBUNGAN ANTARA KEMATANGAN EMOSI DAN HARDINESS
DENGAN PENYESUAIAN DIRI MENANTU PEREMPUAN YANG
TINGGAL DI RUMAH IBU MERTUA
TESIS
Untuk memenuhi sebagai persyaratan
guna memperoleh derajat magister
Program Magister Psikologi
Minat Utama Psikologi Sosial
Diajukan oleh
SITI FADJRYANA FITROH
09/290731/PPS/01961
Kepada
PROGRAM MAGISTER PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2011
i
2. Tesis
FIUBUNGAN ANTARA KEMATANGAN EMOSI DAN HARDINESS
DENGAT{ PENYESUAIAN DIRI MENANTU PEREMPUAN
YANG TINGGAL DI RUMAH IBU MERTUA
dipersiapkan dan disusun oleh
Siti Fadjryana Fitroh
telah dipertahankan di depan Dewan Penguji
pada tanggal 02 Agustus 2011
Dosen Pembimbino Anggota Dewan Penguji Lain
Prof Un [3lrno Walgito
Tesis ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan
untuk memperoleh gelar Magister
41 A:u; 2011
ranssal 4 :..iY.Y
lola Program Magister Psikologi
3. PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini, Saya, siti Fadjryana Fitroh, dengan
disaksikan oleh tim penguji tesis, dengan ini menyatakan bahwa tesis ini adalah
karya sendiri dan belum pernah diajukan untuk memperoleh derajat kesarjanaan di
suatu perguruan tinggi manapun. Dan sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat
karya atau pendapat yang pernah ditulis/diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang
secara tertr"rlis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka. Jika
terdapat hal-hat yang tidak sesuai dengan isi pernyataan ini, maka saya bersedia
derajat kesarjanaan saya dicabut.
Yogyakarta, 02 Agustus 20l l
Yang menyatakan,
ME'f tiF./l
.
{'E &tL'L]{,
5E46DMF7
siti Fadjryana Fitroh
4. Karya terbaik ini kupersembahkan untuk :
Almarhum Ayah H. Darmanto yang selalu
mengajarkan arti perjuangan dan do’a
kepada anak-anaknya.
Hj. Masruani Ibu yang selalu
mendampingiku dalam suka maupun duka,
membuatku hidup dalam doa yang tak
pernah putus-putusnya.
Kakak ku Imron dan mbin yang selalu
semangat dan doa.
iv
5. KATA PENGANTAR
Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Ilahi Robbi atas segala
kemudahan, dan hidayah-Nya yang terus mengalir seiring proses penyesuaian dan
penyelesaian kuliah yang bermuara pada karya terbaik ini. Dalam proses ini
banyak pihak yang turut membantu dan memfasilitasi penulis. Oleh karena itu
dengan ketulusan dan rasa rendah hati penulis mengucapkan terimakasih kepada :
1. Almarhum Ayah dan Ibu tercinta yang telah memberikan dukungan,
semangat, kepercayaan dan segenap cinta dan kasih sayang.
2. Prof. Dr. Bimo Walgito, dosen pembimbing utama sekaligus Bapak bagi
penulis yang selalu sabar dan tulus membimbing penulis hingga karya
terbaik ini selesai.
3. Dr. Moch. As’ad, SU, sebagai dosen penguji sekaligus Bapak dengan
ketulusannya membimbing penulis, memberikan banyak masukan berharga
pada proses penelitian dan memberikan referensi-referensi sehingga banyak
membantu penulis untuk menyelesaikan tesis ini menjadi karya terbaik
4. Dr. Magda Bhinnety, sebagai dosen penguji sekaligus Ibu dengan
ketulusannya membimbing penulis, memberikan masukan berharga untuk
revisi tesis ini.
5. Prof. Dr. Faturochman, M.A. dan Dr. Tina Afiatin, M.Si selaku pengelola
program pascasarjana program studi psikologi yang telah memberikan
kesempatan kepada penulis untuk menyelesaikan kuliah.
v
6. 6. Prof. Dr. Koencoro yang telah banyak memberi bantuan berharga, sehingga
melengkapi data-data yang harus dilaporkan dalam tesis ini.
7. Ibu-Ibu responden penelitian yang berkenan mempercayai penulis dan
berbagai pengalaman pribadi dan rahasia.
8. Teman-teman Kuliah Mbak (Rahma, Ima, Nai, Ria), Sonya, Yanti, Mas
(Akung, Lutfi, Ali, Adib, Ghozali) yang memberikan banyak ide dan
masukan dalam penelitian ini
9. Staf perpustakaan Fakultas Psikologi UGM yang telah membantu penulis
memperoleh referensi penelitian.
10. Staf Pengelola Pascasarjana Magister Sains Program Studi Psikologi UGM
yang dengan sabar melayani dan mendampingi kebutuhan peneliti.
11. Sahabatku Mbak Asfi, Vida, Leli, Ifa, Dini, Kak Azka, Kak Awal, Kak
David, Mbak Ika dan Keluarga Kak Maskur yang selalu memberi semangat
untuk selalu berjuang menyelesaikan karya terbaik ini.
12. Bu kos E-21A beserta penghuninya : Mbak Mil, Dika, Ari, Fita, Meri, Zia,
Ina, Dian, Indri, Fitria, Laras, Hera, Tiwi, Meta, Puri, dan Mira yang selama
ini menjadi saudara bagiku dan selalu memberi semangat.
Semoga karya tulis ini dapat berguna bagi semua pihak, meskipun hasil
penelitian ini jauh dari sempurna, karena kesempurnaan hanyalah milik Allah
SWT. Penulis berharap akan terus ada penyempurnaan pada penelitian berikutnya.
Yogyakarta, 2011
Penulis
vi
7. DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul ............................................................................................... i
Halaman Pengesahan …….....………………………….....……............ ii
Halaman Pernyataan .......................................................................... iii
Persembahan ................................................................................. iv
Kata Pengantar .................................................................................. v
Daftar Isi ……………………………………………………........ vii
Daftar Gambar ......…………………………………………………… x
Daftar Tabel ………………………………………………………. xi
Daftar Lampiran ………………………………………..…………. xiii
Intisari …………………………………………………...................... xv
Abstact ………………………………………………….................... xvi
BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………… 1
A. Latar Belakang Masalah……………………………………………..... 1
B. Rumusan Masalah…………………………………………………….. 18
C. Tujuan Penelitian……………………………………………………… 19
D. Keaslian Penelitian ……………………………………........................ 19
E. Manfaat Penelitian…………………………………………………….. 23
BAB II TINJAUAN PUSTAKA………………………………………….. 24
A. Penyesuaian Diri……………………………………………………..... 24
1. Pengertian Penyesuaian Diri……...………...……………………… 24
2. Bentuk-bentuk Penyesuaian Diri………………………………….... 27
3. Aspek-aspek Penyesuaian Diri……………………………………... 28
4. Faktor-faktor Penyesuaian Diri…………………………………….. 32
B. Kematangan Emosi……………………………………………………. 35
1. Pengertian Kematangan Emosi……………………………………... 35
2. Ciri-ciri Kematangan Emosi ……………………………….... 37
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kematangan Emosi……………. 41
vii
8. C. Hardiness.…………………………………………………………….. 43
1. Pengertian Hardiness…………..………………………………….. 43
2. Bentuk-bentuk Hardines………………………………………………... 46
3. Aspek-aspek Hardiness………….…………………………………. 48
4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hardiness...…………………... 50
D. Menantu Perempuan......................…………………………………..... 52
1. Pengertian Menantu Perempuan........................................................ 52
2. Kebutuhan (need) Menantu Perempuan............................................ 52
3. Tugas dan Tanggung jawab Perempuan............................................ 56
4. Karakteristik Perempuan Jawa.......................................................... 58
5. Hubungan Menantu Perempuan Dengan Ibu Mertua........................ 61
6. Alasan Menantu Perempuan Tinggal Di Rumah Ibu Mertua............ 63
E. Hubungan Kematangan Emosi Dengan Penyesuaian Diri ..………… 64
F. Hubungan Hardiness Dengan Penyesuaian Diri .…………………….. 65
G. Landasan Teori..............................…………………………………….. 67
H. Hipotesis Penelitian.……………………………………………………. 71
BAB III METODE PENELITIAN…………………………………………. 72
A. Identifikasi Variabel Penelitian .……………………………………...... 72
B. Definisi Operasional Variabel Penelitian ……………………………… 72
1. Varinabel Independen….………………………………………….... 72
2. Variabel Dependen………………….……………………………… 73
C. Prosedur Penentuan Sampel Penelitian………………………………… 74
D. Metode Pengumpulan Data……………………………………………. 75
E. Alat Pengumpulan Data……………………………………………….. 78
1. Skala Penyesuaian Diri……………………………………………... 78
2. Skala Kematangan Emosi…………………………………………… 79
3. Skala Hardiness ……………………………………………………. 79
F. Validitas dan Reliabilitas…….………………………………………… 81
1. Validitas Alat Ukur………………………………………………….. 82
2. Reliabilitas Alat Ukur………………………………………………... 83
G. Analisis Data.........................……………………………………………. 84
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN.………………………. 86
A. Deskripsi Subyek Penelitian .……………………………….....……...... 86
1. Gambaran Subjek Penelitian Berdasarkan Kriteria............................. 86
2. Gambaran Umum Subjek Penelitian.................................................... 89
viii
9. B. Uji Coba Terpakai Alat Ukur Penelitian................................................... 96
1. Validitas Alat Ukur.............................................................................. 96
2. Reliabilitas Alat Ukur.......................................................................... 99
C. Deskripsi Data Penelitian.......................................................................... 100
1. Penyesuaian Diri.................................................................................. 101
2. Kematangan Emosi.............................................................................. 102
3. Hardiness............................................................................................. 103
D. Hasil Uji Asumsi...................................................................................... 104
1. Uji Normalitas.................................................................................... 105
2. Uji Linieritas...................................................................................... 105
3. Uji Multikolinieritas.......................................................................... 106
E. Hasil Uji Hipotesis.................................................................................. 107
1. Hipotesis Pertama.............................................................................. 107
2. Hipotesis Kedua................................................................................ 108
3. Hipotesis Ketiga................................................................................. 109
4. Analisis Tambahan............................................................................. 110
F. Pembahasan.............................................................................................. 113
1. Hipotesis Pertama.............................................................................. 113
2. Hipotesis Kedua................................................................................. 117
3. Hipotesis Ketiga................................................................................. 119
4. Analisis Tambahan............................................................................. 121
5. Analisis Kasus................................................................................... 126
G. Kendala Penelitian................................................................................... 131
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN....................………………………. 133
A. Kesimpulan............................ .……………………………….....……...... 133
B. Saran............................................................................................................ 134
1. Saran Bagi Menantu Perempuan........................................................... 134
2. Saran Bagi Peneliti Selanjutnya............................................................ 135
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………. 136
Lampiran......................................................................................................... 142
ix
10. DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
Gambar 2.1 Dinamika Kepribadian Hardiness dan Rentan Dalam
Menghadapi Stres (Maddi & Kobasa, 1984)........................ 47
Gambar 2.2 Paradigma Penelitian............................................................. 71
x
11. DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
Tabel 3.1 Kriteria dan Pemberian Skor Jawaban Skala Penyesuaian
Diri, Skala Kematangan Emosi, Skala Hardiness
Menantu Perempuan yang Tinggal Di Rumah Ibu
Mertua..……………........................................................... 77
Tabel 3.2 Blue-Print Nomer Butir Angket Penyesuaian Diri Menantu
Perempuan yang Tinggal Di Rumah Ibu Mertua……........ 80
Tabel 3.3 Blue-Print Nomer Butir Angket Kematangan Emosi Menantu
Perempuan yang Tinggal Di Rumah Ibu Mertua…............ 81
Tabel 3.4 Blue-Print Nomer Butir Angket Hardiness Menantu
Perempuan yang Tinggal Di Rumah Ibu Mertua..……...…. 81
Tabel 4.1 Karakteristik Subjek Berdasarkan Usia Menikah.................. 86
Tabel 4.2 Karakteristik Subjek Berdasarkan Latar Belakang
Pendidikan.............................................................................. 87
Tabel 4.3 Karakteristik Subjek Berdasarkan Pekerjaan......................... 87
Tabel 4.4 Karakteristik Subjek Berdasarkan Usia Perkawinan............. 88
Tabel 4.5 Karakteristik Subjek Berdasarkan Lama Tinggal Di Rumah
Ibu Mertua............................................................................. 88
Tabel 4.6 Uji Coba Terpakai Item Pada Skala Penyesuaian Diri.......... 97
Tabel 4.7 Uji Coba Terpakai Item Pada Skala Kematangan Emosi...... 98
Tabel 4.8 Uji Coba Terpakai Item Pada Skala Hardiness .................... 99
Tabel 4.9 Reliabilitas Skala Penyesuaian Diri, Kematangan Emosi,
Hardiness.............................................................................. 99
Tabel 4.10 Deskripsi Data Penelitian...................................................... 100
xi
12. Tabel 4.11 Kategorisasi Data Penelitian.................................................. 101
Tabel 4.12 Hasil Uji Normalitas............................................................... 105
Tabel 4.13 Hasil Uji Linieritas.................................................................. 106
Tabel 4.14 Hasil Uji Multikolinieritas Variabel Kematangan Emosi
Dan Hardiness ...................................................................... 106
Tabel 4.15 Ringkasan Analisis Regresi.................................................... 108
Tabel 4.16 Ringkasan Analisis Parsial..................................................... 110
Tabel 4.17 Hasil Analisis Regresi Metode Stepwise Aspek Kematangan
Emosi dan Hardiness.............................................................. 111
Tabel 4.18 Uji-T (Group Static)………………………………………… 111
Tabel 4.19 One Way Anova Penyesuaian Diri Berdasarkan Tingkat
Pendidikan …………………………………………………........ 112
Tabel 4.20 One Way Anova Penyesuaian Diri Berdasarkan Lama Tinggal Di
Rumah Ibu Mertua……………………………………........ 113
Tabel 4.20 Tingkat Keeratan Hubungan Variabel X dan Variabel Y 118
xii
13. DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
Lampiran A Angket Penelitian............................................................... 142
1. Skala Penyesuaian Diri....................................................... 143
2. Skala Kematangan Emosi................................................... 145
3. Skala Hardiness.................................................................. 147
Lampiran B Data Kasar.......................................................................... 149
1. Data Skala Penyesuaian Diri............................................... 149
2. Data Skala Kematangan Emosi........................................... 150
3. Data Skala Hardiness ......................................................... 151
4. Hasil Total Variabel............................................................. 152
5. Data Penyesuaian Diri Berdasarkan Tingkat Pendidikan,
Pekerjaan Usia Menikah, Usia Perkawinan, Lama
Tinggal Di Rumah Ibu Mertua............................................... 153
Lampiran C Uji Validitas dan Reliabilitas................................................... 154
1. Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Penyesuaian Diri........ 154
2. Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Kematangan Emosi..... 156
3. Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Hardiness.................... 158
Lampiran D Distribusi Frekuensi Data........................................................ 160
Lampiran E Uji Asumsi................................................................................ 161
1. Uji Normalitas........................................................................... 161
xiii
14. 2. Uji Linearitas........................................................................... 162
Lampiran F Uji Hipotesis........................................................................... 166
Lampiran G Analisis Regresi Metode Stepwise.......................................... 168
1. Variabel Kematangan Emosi ................................................. 168
2. Variabel Hardiness.................................................................. 171
Lampiran H Uji-T......................................................................................... 173
1. Penyesuaian Diri Berdasarkan Pekerjaan................................. 173
2. Penyesuaian Diri Berdasarkan Tingkat Pendidikan.................. 174
3. Penyesuaian Diri Berdasarkan Lama Tinggal Di Rumah Ibu
Mertua………………………………………………………… 175
xiv
15. THE RELATIONSHIP BETWEEN THE EMOTIONAL MATURITY AND
HARDINESS AND THE SELF ADJUSTMENT OF THE DAUGHTER IN
LAW WHO LIVES IN THE MOTHER IN LAW’S HOUSE
Siti Fadjryana Fitroh and Bimo Walgito
ABSTRACT
The condition of the daughter in law when she lives in the mother in law’s
house is a phenomenon which is interesting to be discussed. In this case, in order
to make the daughter in law feels comfortable to live in the mother in law’s house,
she really needs a self adjustment. This self adjustment can be practiced well if the
daughter in law has already reached her emotional maturity in a good way in
which when her emotional level is mature already, she will find it easy to
critically evaluate the situation before she takes any action, and this thing can give
a positive value toward the easiness on adjusting herself. Besides, the daughter in
law should also has a healthy personality which is hardiness, because when she
has a high level of hardiness, she will has an endurance towards stress and then,
she will has ease on adjusting herself.
This research aims to prove; first, the relationship between the emotional
maturity and hardiness together with the self adjustment of the daughter in law
who lives in the mother in law’s house. Second, is to prove the relationship
between the emotional maturity and self adjustment of the daughter in law who
lives in the mother in law’s house. Third, is to prove the relationship between
hardiness and the self adjustment of the daughter in law who lives in the mother in
law’s house. The samples are thirty daughters in law who live in Kedungpring sub
district East Java. The data collecting in this research use three scales which are
the self adjustment scale, emotional maturity scale and hardiness scale. The result
of double regression shows that the first hypothesis is accepted, the emotional
maturity and hardiness are significantly connected to the self adjustment with
F=6.376 p=0.005 For the second hypothesis is rejected because there is no
significant relation between the emotional maturity and self adjustment with
partial corellation value 0.219 with p=0.256, while the third hypothesis is
accepted, the hardiness has a significant connection toward the self adjustment
with partial corellation value 0.442 with p=0.020.
Keywords: self adjustment, emotional maturity, hardiness.
xv
16. HUBUNGAN ANTARA KEMATANGAN EMOSI DAN HARDINESS
DENGAN PENYESUAIAN DIRI MENANTU PEREMPUAN YANG
TINGGAL DI RUMAH IBU MERTUA
Siti Fadjryana Fitroh dan Bimo Walgito
INTISARI
Kondisi menantu perempuan saat tinggal di rumah ibu mertua merupakan
suatu fenomena menarik untuk dibahas. Dalam hal ini, agar menantu perempuan
dapat nyaman tinggal di rumah ibu mertua, maka dibutuhkan penyesuaian diri.
Penyesuaian diri dapat dijalani dengan baik, jika menantu perempuan sudah
mencapai kematangan emosi dengan baik dimana saat emosinya matang menantu
perempuan akan dengan mudah menilai situasi secara kritis sebelum bertindak
dan hal ini dapat memberikan nilai positif terhadap kemudahan dalam
menyesuaikan diri. Selain itu menantu perempuan juga harus memiliki
kepribadian yang sehat yaitu hardiness, saat memiliki hardiness yang tinggi maka
menantu perempuan memiliki daya tahan terhadap tekanan sehingga, mengalami
kemudahan dalam menyesuaikan diri.
Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan yang pertama, hubungan
kematangan emosi dan hardiness secara bersama-sama dengan penyesuaian diri
menantu perempuan yang tinggal di rumah ibu mertua. Kedua, hubungan
kematangan emosi dengan penyesuaian diri menantu perempuan yang tinggal di
rumah ibu mertua. Ketiga, hubungan hardiness dengan penyesuaian diri menantu
perempuan yang tinggal di rumah ibu mertua. Sampel dalam penelitian ini
berjumlah 30 menantu perempuan yang tinggal di Kecamatan Kedungpring Jawa
Timur. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan tiga skala yaitu
skala penyesuaian diri, kematangan emosi dan hardiness. Hasil analisis regresi
ganda menunjukkan bahwa hipotesis pertama diterima, secara bersama-sama
kematangan emosi dan hardiness berhubungan secara signifikan dengan
penyesuaian diri dengan F = 6.376 dengan p = 0.005. Untuk hipotesis kedua di
tolak bahwa secara sendiri-sendiri kematangan emosi tidak berhubungan secara
signifikan dengan penyesuaian diri diketahui dari nilai corellation partial 0.219
dengan p = 0.254, sedangkan untuk hipotesis ketiga diterima bahwa secara
sendiri-sendiri hardiness berhubungan secara signifikan dengan penyesuaian diri
dengan nilai corellation partial 0.442 dengan p = 0.020.
Kata-kata kunci: penyesuaian diri, kematangan emosi, hardiness
xvi
17. 1
BAB I
PENGANTAR
A. Latar Belakang Masalah
Perkawinan bagi kebanyakan orang merupakan saat-saat penting dalam
hidup dan termasuk dalam salah satu pemenuhan tugas perkembangan bagi orang
dewasa. Perkawinan merupakan hal yang cukup menarik untuk bisa dibicarakan
sekarang ini, karena saat ini banyak sekali masalah yang timbul berkaitan dengan
perkawinan. Perkawinan merupakan hal yang rumit dan kompleks. Dikatakan
rumit karena bukan suatu hal yang mudah, membutuhkan sebuah proses belajar
yang tidak pernah terhenti dalam menjalaninya dan suatu yang kompleks karena
menyangkut banyak segi.
Dalam prosesnya membangun sebuah keluarga seringkali tidak
semulus yang diharapkan, mula-mula hubungan akan terasa indah, meyakinkan,
menyenangkan tetapi bisa berubah menjadi menyakitkan. Seperti yang
diungkapkan Fincham, Stanley dan Beach (2007) bahwa hubungan suatu rumah
tangga di dalamnya tidak selalu membuahkan hubungan yang selaras dan serasi.
Oleh karena itu dalam membentuk keluarga yang baik melalui perkawinan
diperlukan pemikiran yang mendalam, lebih-lebih dalam menghadapi waktu-
waktu yang akan datang.
Hal di atas merupakan lika-liku kehidupan perkawinan yang nantinya
akan dihadapi oleh individu, semua tergantung pada bagaimana individu bermain
peran dalam keluarga. Jika terjadi keretakan dalam keluarga hal itu dapat
18. 2
bersumber salah satunya dari konflik yang muncul seperti faktor ekonomi,
kecurigaan mengenai perselingkuhan, soal pengasuhan anak, relasi dengan
mertua, relasi dengan anggota pihak keluarga dari suami atau istri atau relasi
dengan orang lain (Gunarsa, 2003).
Willis (2009) juga membahas sebab terjadinya keretakan dalam
keluarga, memetakannya menjadi dua faktor yaitu internal dan eksternal. Faktor
internal yaitu masalah muncul dari pihak diri pasangan suami-istri itu sendiri,
misalnya; beban psikologis suami/istri yang berat seperti stress (tekanan) ditempat
kerja dan kesulitan keuangan keluarga, kecurigaan suami/istri bahwa salah satu
diantara mereka diduga selingkuh. Sedangkan faktor eksternal yaitu masalah
muncul dari pihak luar yang mencoba mempengaruhi hubungan pasangan suami-
istri, bisa dari pihak mertua, saudara ataupun orang lain, misalnya; campur tangan
pihak ketiga dalam masalah keluarga terutama hubungan suami-istri dalam bentuk
issue negatif yang ditiupkan secara segaja atau tidak.
Individu yang menikah dan sudah menjadi pasangan suami-istri, bebas
untuk menentukan dimana mereka akan tinggal. Menariknya di sini ternyata
masih ada pasangan yang memilih untuk tinggal bersama orang tua, biasanya
orang tua yang dimaksud di sini dari pihak suami. Alasan yang mendasari mereka
tinggal bersama orang tua, salah satunya adalah suami belum mampu mengontrak
atau membeli rumah sendiri, suami belum mampu secara finansial, pihak mertua
sendiri yang meminta pasangan untuk tinggal di rumahnya karena alasan ingin
ditemani dan tidak memperbolehkan pasangan keluar dari rumah induk, dan dari
19. 3
pihak suami sendiri yang tidak ingin pergi meninggalkan rumah orang tuanya
(Pujiastuti, 2008; Sipayung, 2010).
Banyaknya alasan di atas, salah satunya terbukti dengan hasil
wawancara awal yang dilakukan pada tanggal 03 November 2010 oleh penulis.
Penulis mewawancarai menantu perempuan yang tinggal di rumah ibu mertua. Si
B memberikan penjelasan saat penulis menanyakan alasan mengapa si B tinggal
di rumah ibu mertua. Si B mengatakan bahwa alasan utamanya adalah menuruti
apa kata suami, karena saat itu suaminya belum punya penghasilan yang cukup
untuk mencukupi keluarga barunya apalagi sampai punya rumah sendiri. Si B juga
merasakan ketidak cocokan dengan ibu mertua. Dirasakan oleh si B setiap
melakukan pekerjaan rumah, dimana si B merasa seolah-olah apapun yang sudah
dikerjakan selalu dirasa salah dan tidak beres dimata ibu mertuanya.
Tinggal di rumah mertua yang sering disebut dengan pondok mertua
indah, bagi sebagian pasangan mungkin merupakan hal yang menguntungkan.
Namun di sisi lain, tidak sedikit pula pasangan yang justru menganggap hal itu
akan menimbulkan permasalahan dalam rumah tangga karena akan terjadinya
konflik. Menurut Aryani dan Setiawan (2007) ada beberapa hubungan yang terjadi
antara menantu dengan mertua, yaitu hubungan penuh konflik, hubungan acuh tak
acuh, ataupun hubungan harmonis.
Hubungan menantu dengan mertua yang sering terdengar dan menjadi
bahan pembicaraan menarik di media konsultasi adalah hubungan penuh dengan
konflik. Biasanya konflik tersebut sering terjadi pada menantu perempuan dengan
ibu mertua, hal tersebut bukan berarti tidak ada konflik antara menantu
20. 4
perempuan dengan mertua laki-laki atau konflik antara menantu laki-laki dengan
mertua laki-laki atau konflik antara menantu laki-laki dengan ibu mertua. Akan
tetapi kasus-kasus yang sering terdengar biasanya lebih banyak melibatkan antara
menantu perempuan dengan ibu mertua. Selain itu, hasil penelitian dari Utah State
University menyatakan bahwa 60% pasangan suami istri mengalami ketegangan
hubungan dengan mertua, yang biasanya terjadi antara menantu perempuan
dengan ibu mertua (Sweat, 2006).
Banyaknya kasus yang terjadi antara menantu perempuan dengan ibu
mertua, didukung oleh Savitri (2005) yang menyatakan bahwa kenapa harus
perempuan, karena laki-laki dan perempuan memiliki dua perbedaan yang
mendasar yaitu pada pola pikir dan psikologis. Pola pikir dan psikologis
perempuan lebih sensitif daripada laki-laki, dan dalam hal perasaan seorang
perempuan juga lebih sensitif daripada laki-laki. Alasannya karena perempuan
sudah diprogram dan dilatih untuk lebih ahli terhadap isyarat nonverbal.
Contoh kasus yang penulis temukan di media cetak, konflik yang
terjadi antara menantu perempuan dengan ibu mertua yaitu Ani seorang karyawan
di salah satu bank. Ani merasa sedih kerena hal yang paling tidak diinginkan
setelah berumah tangga yaitu tinggal di rumah mertua. Ani merasa tidak senang
tinggal bersama keluarga suaminya, karena sampai sekarang Ani masih dianggap
sebagai orang asing dalam keluarga mereka, terutama ibu mertuanya yang sering
mencoba mencari kesalahannya. Seringnya pertengkaran terjadi antara keduanya,
Ani pun tidak dapat mengontrol emosinya, jika ibu mertuanya memarahinya maka