Asi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin Lim
Strategi Mengelola Website Desa untuk Kerja Pemberdayaan
1. Pemberdayaan 2.0: Strategi Infomobilisasi
untuk Pemberdayaan Masyarakat Perdesaan
Yossy Suparyo
Direktur Gedhe Foundation (2012sekarang). Studi di Jurusan Teknik Mesin
Universitas Negeri Yogyakarta (1997) dan Ilmu Informasi dan Perpustakaan
Universitas Islam Negeri Yogyakarta (2002). Bekerja sebagai Koordinator
Knowledge Management di COMBINE Resource Institution (20072012) dan
Ketua Dewan Pengurus Infest Yogyakarta (1999sekarang).
Twitter: @yossysuparyo Email: yossysuparyo@gmail.com
FB: http://fb.com/yossysuparyo Blog: http://pelosokdesa.wordpress.com
Pemberdayaan 2.0
Akses informasi merupakan hak dasar warga negara yang harus dipenuhi oleh negara (baca:
pemerintah). Namun, upaya untuk mendorong warga agar mampu mengakses informasi
ternyata tak cukup, upaya itu harus dilengkapi dengan proses komunikasiinformasi yang
bermakna dan memberdayakan.
Upaya pemberdayaan melalui strategi komunikasiinformasi menempatkan kebutuhan
informasi sebagai sumber kekuatan. Warga menggunakan informasi untuk mengambil
keputusan yang terbaik untuk dirinya, termasuk bertindak secara kritis untuk memperbaiki
keadaan dan masalah yang mereka hadapi. Akhirnya, warga mampu terlibat aktif dalam
prosesproses pengambilan keputusan publik di wilayahnya.
Pendekatan di atas biasa disebut dengan infomobilisasi. Keberhasilan strategi infomobilisasi
diukur dengan sejauhmana warga terlibat aktif komunikasiinformasi, seperti apakah
mereka mau berbagi pengetahuan/pengalaman dalam mengidentifikasi masalah,
menganalisis masalah, dan mencari jalan keluar yang terbaik. Singkatnya, infomobilisasi
mengandaikan setiap pihak sebagai subjek yang akan memperbaiki kondisi melalui proses
pembangunan yang dirancang secara kolektif.
Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) akan mempermudah para pelaku pemberdayaan
untuk memproduksi maupun mengakses informasi. Masyarakat perdesaan membutuhkan
informasi dan pengetahuan yang dapat mereka manfaatkan untuk meningkatkan kualitas
hidupnya, seperti kesehatan, sosial, budaya, politik, ekonomi, lingkungan, dan rekreasi. Di
sini, TIK harus ditempatkan sebagai bagian dari penguatan kapasitas warga.
Ruang lingkup pemanfaatan TIK bukan sekadar bagaimana akses informasi, namun
bagaimana memaksimalkan TIK sebagai alat berkomunikasi antara satu pelaku dengan
pelaku lainnya secara lebih efektif. Internet merupakan media yang mampu memfasilitasi
komunikasi antarpihak secara andal. Lewat internet, antarpihak bisa berkomunikasi dalam
1
3. Kebijakan nama domain di Indonesia ditangani oleh Pengelola Nama Domain Internet
Indonesia (PANDI). Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (PANDI) adalah organisasi
nirlaba yang dibentuk oleh komunitas Internet Indonesia bersama pemerintah pada 29
Desember 2006 untuk menjadi registry domain .id. Pada 29 Juni 2007, pemerintah melalui
Departemen Komunikasi dan Informatika RI secara resmi menyerahkan pengelolaan seluruh
domain internet Indonesia kepada PANDI.
Berikut ini adalah kebijakan penamaan domain di Indonesia
No Nama Domain Persyaratan
1 .AC.ID KTP/SIM/Paspor (masih berlaku)
SK Pendirian Lembaga Kemdikbud/Kementerian Teknis Lainnya
Akta Notaris Pendirian Lembaga/SK Rektor/Pimpinan Lembaga
Surat Kuasa Pimpinan Lembaga mengenai pendaftaran nama domain .ID
2. .CO.ID KTP/SIM/Paspor (masih berlaku)
SIUP/TDP/Akta Notaris (cover dan hal 1))/Surat Ijin yang Setara
Kepemilikan Merk (bila ada)
Surat Pernyataan (bila nama tidak sesuai dengan nama perusahaan)
3. .NET.ID KTP/SIM/Paspor (masih berlaku)
Surat Izin Usaha Telekomunikasi (ISP, Telco, Seluler, VSAT, dsb)
Kepemilikan Merk (bila ada)
Surat Pernyataan (bila nama tidak sesuai dengan nama perusahaan)
4. .WEB.ID KTP/SIM/Paspor (masih berlaku)
5. .SCH.ID KTP/SIM/Paspor (masih berlaku)
Surat Permohonan Kepala Sekolah
Surat Kuasa
6. .OR.ID KTP/SIM/Paspor (masih berlaku)
Akta Notaris atau SK Intern Organisasi
7. .MIL.ID KTP/SIM/Paspor (masih berlaku)
Surat Permohonan minimal dari pimpinan instansi militer yang mengajukan
Surat Kuasa
8. .GO.ID KTP/SIM/Paspor (masih berlaku)
Surat Permohonan dari Sekut/Sekjen/Sekmen untuk Pemerintah Pusat atau
Sekdaprov/Sekda untuk Pemda (sesuai Peraturan Menteri Komunikasi dan
Informatika yang berlaku)
Surat Kuasa
9. .BIZ.ID KTP/SIM/Paspor (masih berlaku)
NPWP Badan/Pribadi
10. .MY.ID KTP/SIM/Paspor (masih berlaku)
11. .DESA.ID KTP/SIM/Paspor (masih berlaku)
Surat Permohonan Pendaftaran Nama Domain yang ditanda-tangani oleh
Kepala Desa atau Sekretaris Desa
Menulis dan Mengemas Konten
Media online merupakan sarana yang paling realistis untuk menjembatani hambatan jarak
antarpelaku pemberdayaan di wilayah perdesaan. Sebagian besar konten media online
berupa berita langsung. Penulisan berita langsung mengacu pada format piramida terbalik.
Informasi yang paling penting dituliskan pada bagian awal, sedang rincian informasi
dituliskan pada bagian sesudahnya.
3
4. Untuk itu, para pelaku pemberdayaan perlu memiliki keterampilan menulis cepat, namun
tetap mengacu pada unsur kelengkapan berita dan keberimbangan narasumber. Untuk
membuat berita langsung yang cepat dan lengkap, biasakan Anda menulis garis besar berita
dengan teliti. Perhatikan ilustrasi berikut ini:
Anda meliput panen kolam lele di Desa Wonolelo, Pleret, Bantul. Sebelum pergi meliput, Anda menyusun
pertanyaan yang akan diajukan dalam secarik kertas. Misalnya, (1) Tiap berapa bulan kolam lele dipanen;
(2) Berapa jumlah kolam yang dipanen; (3) Berapa kilogram hasil panen tiap kolam; (4) Berapa harga jual
lele perkilogram; (6) Pada siapa dan bagaimana petani lele menjual hasil panennya.
Berbekal garis besar berita pewarta selalu memperhatikan unsur apa yang terjadi, di mana
kejadiannya, kapan terjadinya, siapa yang terlibat dalam kejadian, mengapa peristiwa itu
terjadi, dan bagaimana kejadiannya. Bila Anda sudah mengetahui lokasinya, siapa pemilik
kolamnya tentu sudah tidak perlu ditanyakan. Namun bila masih ragu tuliskan keduanya
dalam daftar pertanyaan.
Saat tiba di lokasi kejadian, Anda bisa menemui pemilik kolam. Melihat bagaimana cara
mereka memanen lele, mencatat halhal penting yang diamati, dan jangan lupa memotret
peristiwa yang menunjukkan kejadian secara dramatis, misalnya saat menimbang ikan, saat
orang di dalam kolam sembari memegang ikan, dan lainlain. Jangan lupa catat atau rekam
proses wawancara yang Anda lakukan.
Setelah selesai melakukan liputan, bagaimana menulis beritanya? Susunlah faktafakta yang
Anda temui dengan cara berikut ini. Untuk berita langsung, panjang tulisan Anda cukup 48
paragraf seperti contoh berikut ini:
1. Paragraf pertama disebut dengan teras berita. Teras berita berisi materi yang paling
penting dari peristiwa. Buatlah paragraf berisi 23 kalimat yang memuat unsur APA
kejadiannya, DI MANA kejadiannya, SIAPA yang terlibat dalam kejadian tersebut dan
KAPAN kejadiannya. Misalnya:
Musim panen lele di Desa Wonolelo, Pleret, Bantul telah tiba (15/4/2009). Lima kolam berukuran 5x10
meter yang dikelola Forum Warga Wonolelo menghasilkan dua ton lele. Pemasukan yang didapat
mencapai 15 juta rupiah.
Apa kejadiannya : panen lele
Di mana kejadiannya : Desa Wonolelo, Pleret, Bantul
Kapan kejadiannya : 15/4/2009 artinya 15 April 2009
Siapa yang terlibat : Forum Warga Wonolelo
2. Paparkan poin penting informasi di paragraf pertama dengan satu paragraf lanjutan
yang berupa kalimat pernyataan. Jangan lupa tuliskan identitas narasumber berita dan
atributnya di paragraf ini, misalnya:
4
5. Petani lele di Desa Wonoleo memanen kolamnya tiap empat bulan. Menurut Muhidin (45), Ketua Forum
Warga Wonolelo, petani akan merugi bila lele dipanen terlalu lama sebab harga jualnya lebih murah.
Muhidin (45) = Narasumber, umurnya 45 tahun
Atribut = Ketua Forum Warga Wonolelo
Inti pikiran = Lele dipanen setiap 4 bulan agar harganya tinggi
3. Tulislah pendapat narasumber dengan kutipan langsung.
“Pembeli menyukai lele berukuran sedang, satu kilogram berisi 6-7 lele. Bila ukuran lele terlalu besar
atau kecil harganya jatuh,” ujarnya.
Catatan : Kutipan langsung berisi penegasan narasumber atas inti pikiran pada paragraf 2
4. Paragraf ini disebut sebagai paragraf pengait, pemaparan poin penting lainnya dari
paragraf satu dengan 23 kalimat, misalnya, bagaimana penjualan hasil panen.
Forum Warga menjual hasil panennya di pasar Kecamatan Pleret dan Kabupaten Bantul. Setiap hari,
para pedagang pecel lele di sepanjang Jalan Pleret-Wonolelo juga membeli lele antara 5-10 kilogram.
5. Kutiplah pendapat narasumber lain untuk merincikan fakta yang disampaikan
narasumber pertama atau mencari pendapat bandingan sebagai unsur keberimbangan
berita.
Hal itu disampaikan oleh Waginah (36), Pedagang Pecel Lele Monggo Kerso. Setiap dua hari sekali ia
membeli lele langsung dari kolam sebanyak 10 kilogram. Selain karena lele yang dibelinya selalu segar,
harga belinya seperti harga lebih murah.
Kata Kunci
a. Untuk merincikan gunakan kata pengait: hal senada, pendapat serupa, hal itu dikuatkan oleh
b. Untuk perimbangan gunakan kata pengait: hal berbeda, pendapat berbeda, hal itu dibantah oleh
6. Tulislah pendapat narasumber dengan kutipan langsung.
“Lele ukuran sedang rasanya lebih enak. Saya juga lebih mudah menetapkan harga. Pokoknya, harga pas
dengan kantong pembeli,” ujarnya.
7. Buatlah paragraf penutup yang berisi kesimpulan.
Usaha kolam lele mampu menumbuhkan perekonomian warga Wonolelo. Dari penjualan hasil panen,
setiap anggota mendapat hasil bagi keuntungan sebesar 1,5 juta rupiah. Sisanya dipergunakan untuk
pembelian benih, pakan ikan, perbaikan kolam, dan kas kelompok.
8. Lalu buatlah judul yang tepat.
Warga Wonolelo Kembangkan Budidaya Lele
5
6. 8. Lalu susunlah paragraf yang telah dibuat berdasarkan urutannya. Maka akan jadi
berita seperti berikut ini:
Warga Wonolelo Kembangkan Budidaya Lele
Musim panen lele di Desa Wonolelo, Pleret, Bantul telah tiba (15/4/2009). Lima kolam berukuran 5x10
meter yang dikelola Forum Warga Wonolelo menghasilkan dua ton lele. Pemasukan yang didapat
mencapai 15 juta rupiah.
Petani lele di Desa Wonoleo memanen kolamnya tiap empat bulan. Menurut Muhidin (45), Ketua Forum
Warga Wonolelo, petani akan merugi bila lele dipanen terlalu lama sebab harga jualnya lebih murah.
“Pembeli menyukai lele berukuran sedang, satu kilogram berisi 6-7 lele. Bila ukuran lele terlalu besar
atau kecil harganya jatuh,” ujarnya.
Forum Warga menjual hasil panennya di pasar Kecamatan Pleret dan Kabupaten Bantul. Setiap hari, para
pedagang pecel lele di sepanjang Jalan Pleret-Wonolelo juga membeli lele antara 5-10 kilogram.
Hal itu disampaikan oleh Waginah (36), Pedagang Pecel Lele Monggo Kerso. Setiap dua hari sekali ia
membeli lele langsung dari kolam sebanyak 10 kilogram. Selain karena lele yang dibelinya selalu segar,
harga belinya seperti harga lebih murah.
“Lele ukuran sedang rasanya lebih enak. Saya juga lebih mudah menetapkan harga. Pokoknya, harga pas
dengan kantong pembeli,” ujarnya.
Usaha kolam lele mampu menumbuhkan perekonomian warga Wonolelo. Dari penjualan hasil panen,
setiap anggota mendapat hasil bagi keuntungan sebesar 1,5 juta rupiah. Sisanya dipergunakan untuk
pembelian benih, pakan ikan, perbaikan kolam, dan kas kelompok.
Mengunggah Konten
Setelah konten selesai dibuat, selanjutnya Anda unggah konten tersebut ke internet. Berikut
ini cara mengunggah ke website
1. Membuka website
Buka aplikasi browser internet, contoh Chrome
6
8. Keterangan
Post : Fasilitas untuk mengelola posting konten/tulisan
Media : Fasilitas untuk mengunggah media, seperti foto, audio, video
Pages : Fasilitas untuk mengolah halaman statis
Comments : Fasilitas untuk mengelola komentar
Appearance : Fasilitas untuk mengatur penampilan website
Plugins : Fasilitas untuk mengelola fasilitas tambahan/pendukung website
Users : Fasilitas untuk mengelola pengguna
Setting : Fasilitas untuk pengaturan website
3. Mengunggah Konten
Gunakan fasilitas Post dalam dashboard seperti ini
Maka akan terlihat lembar isian seperti berikut ini:
8