3. Virgin coconut oil (VCO) adalah minyak kelapa hasil ekstraksi
tanpa menggunakan panas yang menyebabkan perubahan komposisi
ataupun karakteristik minyak. Metode fermentasi memiliki nilai yang
paling optimal dengan adanya penambahan ragi roti (Saccharomyces
cerevisiae) yang dapat menghasilkan enzim proteolitik dan amilolitik.
Enzim amilolitik akan memecah karbohidrat sehingga menghasilkan
asam.. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan VCO yang dihasilkan
dengan metode fermentasi yaitu 70 mL, berwarna kuning jernih, beraroma
khas minyak kelapa, pengolahan yang sederhana dan menghemat bahan
bakar. Sedangkan untuk metode pengasaman 50 mL VCO, pengendapan
60 mL VCO, dan pemancingan 160 ml VCO dari 90 ml VCO yang
dipancing.
Kata kunci : VCO, Saccharomyces cerevisiae, proteolitik, amilolitik.
4. Virgin coconut oil (VCO) adalah minyak kelapa hasil
ekstraksi tanpa menggunakan panas yang menyebabkan
perubahan komposisi ataupun karakteristik minyak.
Mengekstraksi VCO secara fermentasi dilakukan
menggunakan ragi roti (Saccharomyces cerevisiae) yang
menghasilkan enzim secara langsung atau melalui mikroba
penghasil enzim protease yang dapat memecah ikatan
protein dengan minyak pada emulsi santan. Salah satu
mikroba yang dapat digunakan adalah khamir roti
(Saccharomyces cerevisiae) yang dapat menghasilkan enzim
proteolitik dan amilolitik. Enzim amilolitik akan memecah
karbohidrat sehingga menghasilkan asam.
5. Adanya asam akan menurunkan pH santan sampai
mencapai titik isoelektrik protein sehingga protein akan
terkoagulasi. Kemudian enzim proteolitik akan memecah
protein terkoagulasi, akhirnya mudah dipisahkan dari minyak.
Proses ekstraksi secara fermentasi dibandingkan cara lain
adalah kemudahannya sehingga dapat diproduksi secara
praktis, hemat bahan bakar, residu galendo lebih sedikit,
tingkat ketengikan rendah dengan daya simpan lebih lama,
aroma harum, dan bebas senyawa penginduksi kolesterol.
6. Penelitian dilaksanakan pada september 2014. Penelitian dilakukan di
Laboratoriun Kimia dan Laboratorium Biologi Pusat Lab Terpadu (PLT) UIN.
METODOLOGI
PENELITIAN
BAHAN
Kelapa 500 g
Ragi roti 1,5g
Asam cuka 16,5 mL
Air 600 mL
Batang pengaduk, Beaker gelas,
Botol kaca, Corong,
Gelas ukur, Kertas saring,
Neraca analitik, Pipet tetes,
Saringan, Plastik, Selang .
7. Metode Penelitian
Fermentasi Pemancingan Pengasaman Pengendapan
Proses 1 Pembuat Krim santan
Kelapa ditambah 600mL air,
didiamkan 15 menit (krim dan air).
Dipisahkan menggunakan selang .
Proses 2.
- Krim santan
ditambah 1,5g ragi roti sambil
diaduk
- Campuran didiamkan
selama 24 jam
- Membentuk 3lapisan
- Minyak dipisahkan dan
disaring.
Proses 1.
Proses 2.
- Krim santan
ditambah 90 mL
VCO.
Proses 1.
Proses 2.
- Krim santan
ditambah 90 mL
VCO.
Proses 1.
Proses 2.
- Krim santan
didiamkan 24
jam.
Terdapat 3 lapisan
Minyak (atas)
Blondo (tengah)
Air (bawah)
8. Hasil dan Pembahasan
Metode Bahan tambahan Minyak
(mL)
Keterangan
Fermentasi 1,5g ragi roti 70 mL Bening,
Berbau khas kelapa
Pemancingan 90 mL VCO 70 mL Bening,
Berbau khas kelapa
Pengasaman 16,5 mL 50 mL Bening, berbau khas
kelapa
Pengendapan - 60 mL Bening, berbau khas
kelapa
Data Pengamatan
9. Data PengamatanHasil dan Pembahasan*
Pembahasan
Pada tabel diatas diperoleh banyak VCO yag dihasilkan
dengan menggunakan metode fermentasi yaitu 70 mL. Perlakuan
diatas menggunakan krim santan yang sama banyak.
Pembuatan VCO mengunakan metode fermentasi
menggunakan ragi roti sangat optimal dan mudah dilakukan. Ragi roti
mudah didapat dan dengan harga yang murah dan hasil VCO yang
diperoleh memuaskan. Sedangkan untuk metode pemancingan kita
harus membeli terlebih dahulu VCO yang sudah jadi atau dengan
membuat sendri bahkan itu memerlukan waktu yang cukup lama,
untuk metode pengasaman ini bahkan agak sedikit sulit karna untuk
mencapai pH 4,3 itu tidak mudah harus dilakukan dengan teliti agar
pH yang diinginkan sesuai harapan.
10. Data PengamatanHasil dan Pembahasan*
Pembahasan*
Sedangkan untuk metode pengendapan teknik pembuatan
VCO pengendapan secara nyata tidak merubah posisi protein antara
minyak dan air, sehingga tidak mengalami flokulasi.
Pada percobaan ini menggunakan Mikroba yang biasa
digunakan yaitu Sacacharomycea cerevisiae yang terdapat dalam ragi
roti. Fermipan merupakan ragi roti yang dibuat dengan cara modern
dari inokulum khamir yang berasal dari kultur murni. Pada pembuatan
VCO secara fermentasi, Sacacharomycea cerevisiae menggunakan
karbohidrat yang terkandung dalam krim santan sebagai sumber energi
utama sehingga ikatan karbohidrat, lemak dan proteinnya menjadi
longgar yang akhirnya akan terlepas. Minyak akan berada
dipermukaan karena memiliki berat jenis yang lebih ringan, sedangkan
protein (blondo) dan air berada di bawah.
11. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, diperoleh
kesimpulan sebagai berikut:
• Hasil penelitian menunjukan VCO yang menggunakan metode fermentasi
mempunyai hasil yang paling banyak serta mudah dilakukan dan
fermentasi ( ragi roti ) mudah didapat (efektif).
• VCO yang dihasilkan menggunakn metode fermentasi yaitu 70 mL.