SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  8
Télécharger pour lire hors ligne
KB DALAM PERSPEKTIF AGAMA 
Pengertian KB 
Keluarga Berencana (KB) adalah istilah yang mungkin sudah lama dikenal. KB artinya mengatur 
jumlah anak sesuai kehendak dan menentukan sendiri kapan ingin hamil. Menurut Kamus Besar 
Bahasa Indonesia (1997), KB adalah gerakan untuk membentuk keluarga yang sehat dan 
sejahtera dengan membatasi kelahiran. 
Menurut World Health Organisation (WHO) expert committee 1997: keluarga berencana adalah 
tindakan yang membantu pasangan suami istri untuk menghindari kehamilan yang tidak 
diinginkan, mendapatkan kelahiran yang memang sangat diinginkan, mengatur interval diantara 
kehamilan, mengontrol waktu saat kelahiran dalam hubungan dengan umur suami istri serta 
menentukan jumlah anak dalam keluarga. 
Keluarga berencana menurut Undang-Undang no 10 tahun 1992 (tentang perkembangan 
kependudukan dan pembangunan keluarga sejahtera) adalah upaya peningkatan kepedulian dan 
peran serta masyarakat melalui pendewasaan usia perkawinan (PUP), pengaturan kelahiran, 
pembinaan ketahanan keluarga, peningkatan kesejahteraan keluarga kecil, bahagia dan sejahtera. 
Keluarga berencana adalah suatu usaha untuk menjarangkan jumlah dan jarak kehamilan dengan 
memakai kontrasepsi. 
Dengan kata lain KB adalah perencanaan jumlah keluarga. Pembatasan bisa dilakukan dengan 
penggunaan alat-alat kontrasepsi atau penanggulangan kelahiran seperti kondom, spiral, IUD dan 
sebagainya. Diharapkan dengan adanya perencanaan keluarga yang matang kehamilan 
merupakan suatu hal yang memang sangat diharapkan sehingga akan terhindar dari perb uatan 
untuk mengakhiri kehamilan dengan aborsi. 
Pandangan Agama Mengenai KB
Pandangan Agama Islam 
KB secara prinsipil dapat diterima oleh Islam, bahkan KB dengan maksud menciptakan keluarga 
sejahtera yang berkualitas dan melahirkan keturunan yang tangguh sangat sejalan dengan tujuan 
syari`at Islam yaitu mewujudkan kemashlahatan bagi umatnya. Selain itu, Kb juga memiliki 
sejumlah manfaat yang dapat mencegah timbulnya kemudlaratan. Bila dilihat dari fungsi dan 
manfaat KB yang dapat melahirkan kemaslahatan dan mencegah kemudlaratan maka tidak 
diragukan lagi kebolehan KB dalam Islam. 
Halal Kalau Motivasinya Benar 
Motivasi yang melatar-belakanginya bukan karena takut tidak mendapat rezeki. Karena bila 
motivasinya seperti ini, berarti kita telah kufur kepada salah satu sifat Allah, yaitu Ar-Razzaq. 
Sifat Allah SWT yang satu ini harus kita imani dalam bentuk kita yakin sepenuhnya bahwa tidak 
ada satu pun bayi lahir kecuali Allah telah menjamin rezeki untuknya. Karena itu membunuh 
bayi karena takut kelaparan dianggap sebagai dosa besar di dalam Al-Quran. 
Dan janganlah kamu membunuh anak-anak kamu karena takut kemiskinan, Kami akan memberi 
rezki kepadamu dan kepada mereka. (QS. Al-An’am: 151) 
Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut kemiskinan. Kamilah yang akan 
memberi rezki kepada mereka dan juga kepadamu. Sesungguhnya membunuh mereka adalah 
suatu dosa yang besar. (QS. Al-Isra’:31) 
Motivasi yang dibenarkan adalah mencegah sementara kehamilan untuk mengatur jarak 
kelahiran itu sendiri. Atau karena alasan medis berdasarkan penelitian para ahli berkaitan dengan 
keselamatan nyawa manusia bila harus mengandung anak. Dalam kasus tertentu, seorang wanita 
bila hamil bisa membahayakan nyawanya sendiri atau nyawa anak yang dikandungnya. Dengan 
demikian maka dharar itu harus ditolak.
Halal Kalau Metodenya Dibenarkan Syariah 
Metode pencegah kehamilan serta alat-alat yang digunakan haruslah yang sejalan dengan syariat 
Islam. Ada metode yang secara langsung pernah dicontohkan langsung oleh Rasulullah SAW 
dan para shahabat dan ada juga yang memang diserahkan kepada dunia medis dengan syarat 
tidak melanggar norma dan etika serta prinsip umum ketentuan Islam. 
Contoh metode pencegah kehamilan yang pernah dilakukan di zaman Rasulullah SAW adalah 
‘azl (coitus interruptus). 
Dari Jabir berkata:` Kami melakukan `azl di masa Nabi saw sedang Al-Qur`an turun (HR 
Bukhari dan Muslim) Dari Jabir berkata: `Kami melakukan `azl di masa Rasulullah saw, dan 
Rasul mendengarnya tetapi tidak melarangnya` (HR muslim). 
Sedangkan metode di zaman ini yang tentunya belum pernah dilakukan di zaman Rasulullah 
SAW membutuhkan kajian yang mendalam dan melibat para ahli medis dalam menentukan 
kebolehan atau keharamannya. 
Pandangan Agama Kristen 
Pandangan tentang manusia menurut kristen harus menjadi acuan utama dalam membangun 
keluarga sejahtera. Langkah awal mewujudkan keluarga sejahtera menurut alkitabiah, tercermin 
dari perkawinan. 
Perkawinan sebagai sebuah proses yang bertanggung jawab, selain itu kristen juga menyebutkan 
kesejahteraan keluarga memiliki makna yang sangat penting dengan apa yang disebut keluarga 
yang bertanggung jawab. Kepentingan tersebut terletak pada tanggung jawab membawa bahtera 
rumah tangga dalam takut akan Allah. Karena itu, kristen mendukung program KB. 
Bagi agama kristen, program KB dapat menunjang terciptanya kebahagian keluarga, dimana hak 
dan peran anggotanya dapat diwujudkan secara memadai. Secara filosofis bertujuan untuk
melindungi hidup. Pandangan ini didasarkaan antara lain baahwa kebahaagiaan suatu keluarga 
bergantung dari tiap anggota, bagaimana ia memainkan peranannya dengan tepat terhadap tiap 
anggota yang lain. 
Kristen Protestan 
Agama kristen protestan memandang kesejahteraan keluarga diletakkan dan diwujudkan dalam 
pemahaman yang bersifat real sesuai dengan kehendak Allah dan tidak melarang umatnya 
berKB. 
Kristen Katolik 
Menurut kristen katolik untuk mengatur kelahiran anak suami istri harus tetap menghormati dan 
menaati moral katolik dan umat katolik dibolehkan berKB dengan metode alami yang 
memanfaatkan masa tidak subur. 
Pandangan Agama Budha 
Masalah kependudukan dan keluarga berencana belum timbul ketika budha Gotama maasih 
hidup. Tetapi kita bisa menelaah ajarannya yang relevan dengan makna keluarga berencana. 
Kebahagiaan dalam keluarga adalah adanya hidup harmonis antara suami istri dan antara orang 
tua dan anaknya. Kewajiban orang tua terhadap anaknya adalah berusaha menimbulkan dan 
memperkembangkan kesejahteraan untuk anak-anaknya. 
Jadi, bila kita perhatikan kewajiban tersebut maka program KB patut dilaksanakan karena KB 
menimbulkan kesejahteraan keluarga. Keluarga berencana dibenarkan dalam agama budha dan 
umat budha dibebaskan memilih cara KB yang cocok. 
Pandangan Agama Hindu
KB menurut Agama Hindu diperbolehkan karena Kb dapat membatasi jumlah anak dengan 
tujuan agar sejahtera. 
Tujuan Dari Ber-KB 
Gerakan KB dan pelayanan kontrasepsi memiliki tujuan: 
 Tujuan demografi yaitu mencegah terjadinya ledakan penduduk dengan menekan laju 
pertumbuhan penduduk (LLP) dan hal ini tentunya akan diikuti dengan menurunnya angka 
kelahiran atau TFR (Total Fertility Rate) dari 2,87 menjadi 2,69 per wanita. Pertambahan 
penduduk yang tidak terkendalikan akan mengakibatkan kesengsaraan dan menurunkan 
sumber daya alam serta banyaknya kerusakan yang ditimbulkan dan kesenjangan 
penyediaan bahan pangan dibandingkan jumlah penduduk. Hal ini diperkuat dengan teori 
Malthus (1766-1834) yang menyatakan bahwa pertumbuhan manusia cenderung mengikuti 
deret ukur, sedangkan pertumbuhan bahan pangan mengikuti deret hitung. 
 Mengatur kehamilan dengan menunda perkawinan, menunda kehamilan anak pertama dan 
menjarangkan kehamilan setelah kelahiran anak pertama serta menghentikan kehamilan bila 
dirasakan anak telah cukup. 
 Mengobati kemandulan atau infertilitas bagi pasangan yang telah menikah lebih dari satu 
tahun tetapi belum juga mempunyai keturunan, hal ini memungkinkan untuk tercapainya 
keluarga bahagia. 
 Married Conseling atau nasehat perkawinan bagi remaja atau pasangan yang akan menikah 
dengan harapan bahwa pasangan akan mempunyai pengetahuan dan pemahaman yang cukup 
tinggi dalam membentuk keluarga yang bahagia dan berkualitas. 
 Tujuan akhir KB adalah tercapainya NKKBS (Norma Keluarga Kecil Bahagia dan 
Sejahtera) dan membentuk keluarga berkualitas, keluarga berkualitas artinya suatu keluarga 
yang harmonis, sehat, tercukupi sandang, pangan, papan, pendidikan dan produktif dari segi 
ekonomi.
Jenis-Jenis Alat Kontrasepsi 
Berikut ini adalah beberapa macam alat-alat kontrasepsi yang dipakai dan beredar pada saat 
sekarang ini. Macam-macam alat kontrasepsi tersebut antara lain adalah: 
 Alat Kontarepsi Berupa Kondom 
 Alat Kontarepsi Berupa Diagfragma 
 Alat Kontarepsi Berupa Susuk KB 
 Alat Kontarepsi Berupa Pil KB 
 Alat Kontrasepsi Berupa Sterilisasi 
 Alat Kontrasepsi Berupa IUD 
Berikut ini adalah penjabaran dari macam-macam alat kontarasepsi tersebut : 
ALAT KONTRASEPSI BERUPA KONDOM 
Kondom adalah suatu alat kontrasepsi berupa sarung dari karet yang diselubungkan ke organ 
intim lelaki, yang bekerja dengan cara mencegah sperma bertemu dengan sel telur sehingga tidak 
terjadi pembuahan. Kondom merupakan salah satu metode pencegahan kehamilan yang sering 
di-gunakan. Kondom juga bisa digunakan untuk melindungi pasangan dan diri sendiri dari virus 
HIV dan penyakit menular seksual. 
ALAT KONTRASEPSI BERUPA DIAGFRAGMA 
Kontrasepsi diafragma merupakan hal yang tidak biasa di Indonesia. Kontrasepsi ini adalah 
kontrasepsi barier yang tidak mengurangi kenikamatan berhubungan seksual karena terjadi skin 
to skin kontak antara penis dengan vagina dan dapat meningkatkan frekuensi sentuhan pada G 
Spot dalam. Sayangnya diafragma memiliki efektifitas yang paling rendah dibandingkan dengan 
alat kontrasepsi lainnya, selain itu pemasangannya harus oleh tenaga kesehatan dan harganya 
relatif lebih mahal. 
ALAT KONTRASEPSI BERUPA SUSUK KB (IMPLAN)
Susuk : Disebut alat kontrasepsi bawah kulit, karena dipasang di bawah kulit pada lengan atas, 
alat kontrasepsi ini disusupkan di bawah kulit lengan atas sebelah dalam. 
Bentuknya semacam tabung-tabung kecil atau pembungkus plastik berongga dan ukurannya 
sebesar batang korek api. Susuk dipasang seperti kipas dengan enam buah kapsul a tau tergantung 
jenis susuk yang akan dipakai. Di dalamnya berisi zat aktif berupa hormon. Susuk tersebut akan 
mengeluarkan hormon sedikit demi sedikit. Jadi, konsep kerjanya menghalangi terjadinya 
ovulasi dan menghalangi migrasi sperma. Pemakaian susuk dapat diganti setiap 5 tahun, 3 tahun, 
dan ada juga yang diganti setiap tahun. Penggunaan kontrasepsi ini biayanya ringan. Pencabutan 
bisa dilakukan sebelum waktunya jika memang ingin hamil lagi. 
Berbentuk kapsul silastik (lentur), panjangnya sedikit lebih pendek daripada batang korek api. 
Jika Implant dicabut kesuburan bisa pulih dan tidak. kehamilan bisa terjadi Cara pencabutan 
Implan hampir sama dengan pemasangannya yaitu dengan penyayatan kecil dan dilakukan oleh 
petugas kesehatan yang terlatih. Sebelum pemasangan Implan sebaiknya kesehatan Ibu diperiksa 
terlebih dahulu,dengan tujuan untuk mengetahui apakah Ibu bisa memakai Implan atau tidak. 
ALAT KONTRASEPSI BERUPA PIL 
Pil Kontrasepsi Kombinasi (OC / Oral Contraception). Berupa kombinasi dosis rendah estrogen 
dan progesteron. Merupakan metode KB paling efektif karena bekerja dengan beberapa cara 
sekaligus sebagai berikut: 
 Mencegah ovulasi (pematangan dan pelepasan sel telur). 
 Meningkatkan kekentalan lendir leher rahim sehingga menghalangi masuknya sperma. 
 Membuat dinding rongga rahim tidak siap menerima hasil pembuahan 
Bila pasien disiplin minum OC-nya, bisa dipastikan perlindungan kontrasepsi hampir 100%. 
Selain itu, OC merupakan metode yang paling reversibel, artinya bila pengguna ingin hamil b isa 
langsung berhenti minum pil dan biasanya bisa langsung hamil dalam 3 bulan. 
STERILISASI (VASEKTOMI/TUBEKTOMI)
Yaitu operasi pemutusan atau pengikatan saluran pembuluh yang menghubungkan testis (pabrik 
sperma) dengan kelenjar prostat (gudang sperma menjelang diejakulasi) bagi laki- laki. Atau 
tubektomi dengan operasi yang sama pada wanita sehingga ovarium tidak dapat masuk kedalam 
rongga rahim. Akibat dari sterilisasi ini akan menjadi mandul selamanya. 
IUD 
Ada beberapa jenis alat KB yang bekerja dari dalam rahim untuk mencegah pembuahan sel telur 
oleh sperma. Biasanya alat ini disebut spiral, atau dalam bahasa Inggrisnya Intra Uterine 
Devices, disingkat IUD. Tergantung jenis spiral apa yang dipakai, spiral b isa bertahan dalam 
rahim dan terus menghambat pembuahan sampai 10 tahun lamanya. Setelah itu harus 
dikeluarkan dan diganti. 
Kesimpulan 
KB merupakan upaya peningkatkan kepedulian masyarakat dalam mewujudkan keluarga kecil 
yang bahagia sejahtera (Undang-undang No. 10/1992). Keluarga Berencana yang dibolehkan 
syariat adalah suatu usaha pengaturan/penjarangan kelahiran atau usaha pencegahan kehamilan 
sementara atas kesepakatan suami- istri karena situasi dan kondisi tertentu untuk kepentingan 
(mashlahat) keluarga, masyarakat maupun negara. 
Berdasarkan penjelasan yang telah dipaparkan, maka dapat disimpulkan bahwa KB 
diperbolehkan dengan alasan – alasan tertentu misalnya untuk menjaga kesehatan ibu, mengatur 
jarak diantara dua kelahiran, untuk menjaga keselamatan jiwa, kesehatan atau pendidikan anak-anak. 
Namun KB bisa menjadi tidak diperbolehkan apabila dilandasi dengan niat dan alasan yang 
salah, seperti takut miskin, takut tidak bisa mendidik anak, dan takut mengganggu pekerjaan 
orang tua. Dengan kata lain, penilaian tentang KB tergantung pada individu masing-masing.

Contenu connexe

Tendances

Perubahan fisiologis masa nifas
Perubahan fisiologis masa nifasPerubahan fisiologis masa nifas
Perubahan fisiologis masa nifasowik15
 
(Fix)budaya pada masa nifas
(Fix)budaya pada masa nifas(Fix)budaya pada masa nifas
(Fix)budaya pada masa nifasyusria izza
 
Pre eklamsia/Eklamsia Pada Masa Nifas
Pre eklamsia/Eklamsia Pada Masa NifasPre eklamsia/Eklamsia Pada Masa Nifas
Pre eklamsia/Eklamsia Pada Masa Nifaspowerpoint2910
 
Filosofi Kebidanan
Filosofi KebidananFilosofi Kebidanan
Filosofi Kebidananbettycan33
 
Dialog percakapan pasien dan bidan mual muntah berlebihan akbid paramata
Dialog percakapan pasien dan bidan mual muntah berlebihan akbid paramataDialog percakapan pasien dan bidan mual muntah berlebihan akbid paramata
Dialog percakapan pasien dan bidan mual muntah berlebihan akbid paramataOperator Warnet Vast Raha
 
Legislasi,registrasi,lisensi praktek kebidanan
Legislasi,registrasi,lisensi praktek kebidananLegislasi,registrasi,lisensi praktek kebidanan
Legislasi,registrasi,lisensi praktek kebidananfebriok
 
Asuhan kebidanan pada ibu nifas terhadap ny
Asuhan kebidanan pada ibu nifas terhadap nyAsuhan kebidanan pada ibu nifas terhadap ny
Asuhan kebidanan pada ibu nifas terhadap nyLIAMAIASTUTI
 
Kie persiapan menjadi orang tua
Kie persiapan menjadi orang tuaKie persiapan menjadi orang tua
Kie persiapan menjadi orang tuaMonica Fermanda
 
Konsep dasar asuhan kebidanan
Konsep dasar asuhan kebidanan Konsep dasar asuhan kebidanan
Konsep dasar asuhan kebidanan Baniz Nurbaniy
 
Perkembangan Pelayanan dan Pendidikan Bidan di luar negeri dan di dalam negeri
Perkembangan Pelayanan dan Pendidikan Bidan di luar negeri dan di dalam negeriPerkembangan Pelayanan dan Pendidikan Bidan di luar negeri dan di dalam negeri
Perkembangan Pelayanan dan Pendidikan Bidan di luar negeri dan di dalam negeripjj_kemenkes
 
Praktikum 2 PWS-KIA
Praktikum 2 PWS-KIAPraktikum 2 PWS-KIA
Praktikum 2 PWS-KIApjj_kemenkes
 
Modul 1 2 masalah kebidanan komunitas,
Modul 1 2 masalah kebidanan komunitas,Modul 1 2 masalah kebidanan komunitas,
Modul 1 2 masalah kebidanan komunitas,pjj_kemenkes
 
Deteksi dini gang. psikolog pd persalinan.pptx
Deteksi dini gang. psikolog pd persalinan.pptxDeteksi dini gang. psikolog pd persalinan.pptx
Deteksi dini gang. psikolog pd persalinan.pptxWulanWijaya5
 
Kebutuhan psikologi ibu hamil pada trimester i,ii,dan iii
Kebutuhan psikologi ibu hamil pada trimester i,ii,dan iiiKebutuhan psikologi ibu hamil pada trimester i,ii,dan iii
Kebutuhan psikologi ibu hamil pada trimester i,ii,dan iiihesti kusdianingrum
 
Norma dan Praktik budaya dalam kehidupan seksualitas dan kemampuan reproduksi...
Norma dan Praktik budaya dalam kehidupan seksualitas dan kemampuan reproduksi...Norma dan Praktik budaya dalam kehidupan seksualitas dan kemampuan reproduksi...
Norma dan Praktik budaya dalam kehidupan seksualitas dan kemampuan reproduksi...AstriYuliaSariLubis1
 
Percakapan konseling antar bidan dengan pasien tentang kb (alat kontrasepsi)
Percakapan konseling antar bidan dengan pasien tentang kb (alat kontrasepsi)Percakapan konseling antar bidan dengan pasien tentang kb (alat kontrasepsi)
Percakapan konseling antar bidan dengan pasien tentang kb (alat kontrasepsi)Operator Warnet Vast Raha
 

Tendances (20)

Perubahan fisiologis masa nifas
Perubahan fisiologis masa nifasPerubahan fisiologis masa nifas
Perubahan fisiologis masa nifas
 
(Fix)budaya pada masa nifas
(Fix)budaya pada masa nifas(Fix)budaya pada masa nifas
(Fix)budaya pada masa nifas
 
Pre eklamsia/Eklamsia Pada Masa Nifas
Pre eklamsia/Eklamsia Pada Masa NifasPre eklamsia/Eklamsia Pada Masa Nifas
Pre eklamsia/Eklamsia Pada Masa Nifas
 
askeb akseptor Kb suntik 3 bulan
askeb akseptor Kb suntik 3 bulanaskeb akseptor Kb suntik 3 bulan
askeb akseptor Kb suntik 3 bulan
 
Filosofi Kebidanan
Filosofi KebidananFilosofi Kebidanan
Filosofi Kebidanan
 
Dialog percakapan pasien dan bidan mual muntah berlebihan akbid paramata
Dialog percakapan pasien dan bidan mual muntah berlebihan akbid paramataDialog percakapan pasien dan bidan mual muntah berlebihan akbid paramata
Dialog percakapan pasien dan bidan mual muntah berlebihan akbid paramata
 
Legislasi,registrasi,lisensi praktek kebidanan
Legislasi,registrasi,lisensi praktek kebidananLegislasi,registrasi,lisensi praktek kebidanan
Legislasi,registrasi,lisensi praktek kebidanan
 
Asuhan kebidanan pada ibu nifas terhadap ny
Asuhan kebidanan pada ibu nifas terhadap nyAsuhan kebidanan pada ibu nifas terhadap ny
Asuhan kebidanan pada ibu nifas terhadap ny
 
Kie persiapan menjadi orang tua
Kie persiapan menjadi orang tuaKie persiapan menjadi orang tua
Kie persiapan menjadi orang tua
 
Konsep dasar asuhan kebidanan
Konsep dasar asuhan kebidanan Konsep dasar asuhan kebidanan
Konsep dasar asuhan kebidanan
 
Perkembangan Pelayanan dan Pendidikan Bidan di luar negeri dan di dalam negeri
Perkembangan Pelayanan dan Pendidikan Bidan di luar negeri dan di dalam negeriPerkembangan Pelayanan dan Pendidikan Bidan di luar negeri dan di dalam negeri
Perkembangan Pelayanan dan Pendidikan Bidan di luar negeri dan di dalam negeri
 
Praktikum 2 PWS-KIA
Praktikum 2 PWS-KIAPraktikum 2 PWS-KIA
Praktikum 2 PWS-KIA
 
ASKEB NIFAS DAN MENYUSUI
ASKEB NIFAS DAN MENYUSUIASKEB NIFAS DAN MENYUSUI
ASKEB NIFAS DAN MENYUSUI
 
ASKEB NIFAS NORMAL
ASKEB NIFAS NORMALASKEB NIFAS NORMAL
ASKEB NIFAS NORMAL
 
Asuhan pada ibu nifas
Asuhan pada ibu nifasAsuhan pada ibu nifas
Asuhan pada ibu nifas
 
Modul 1 2 masalah kebidanan komunitas,
Modul 1 2 masalah kebidanan komunitas,Modul 1 2 masalah kebidanan komunitas,
Modul 1 2 masalah kebidanan komunitas,
 
Deteksi dini gang. psikolog pd persalinan.pptx
Deteksi dini gang. psikolog pd persalinan.pptxDeteksi dini gang. psikolog pd persalinan.pptx
Deteksi dini gang. psikolog pd persalinan.pptx
 
Kebutuhan psikologi ibu hamil pada trimester i,ii,dan iii
Kebutuhan psikologi ibu hamil pada trimester i,ii,dan iiiKebutuhan psikologi ibu hamil pada trimester i,ii,dan iii
Kebutuhan psikologi ibu hamil pada trimester i,ii,dan iii
 
Norma dan Praktik budaya dalam kehidupan seksualitas dan kemampuan reproduksi...
Norma dan Praktik budaya dalam kehidupan seksualitas dan kemampuan reproduksi...Norma dan Praktik budaya dalam kehidupan seksualitas dan kemampuan reproduksi...
Norma dan Praktik budaya dalam kehidupan seksualitas dan kemampuan reproduksi...
 
Percakapan konseling antar bidan dengan pasien tentang kb (alat kontrasepsi)
Percakapan konseling antar bidan dengan pasien tentang kb (alat kontrasepsi)Percakapan konseling antar bidan dengan pasien tentang kb (alat kontrasepsi)
Percakapan konseling antar bidan dengan pasien tentang kb (alat kontrasepsi)
 

En vedette

Pandangan 5 agama terhadap euthanasia
Pandangan 5 agama terhadap euthanasiaPandangan 5 agama terhadap euthanasia
Pandangan 5 agama terhadap euthanasiaAKPER PEMDA INDRAMAYU
 
Transplantasi organ di pandang dari kode etika
Transplantasi organ di pandang dari kode etikaTransplantasi organ di pandang dari kode etika
Transplantasi organ di pandang dari kode etikaAKPER PEMDA INDRAMAYU
 
Bedah plastik dalam perspektif agama
Bedah plastik dalam perspektif agamaBedah plastik dalam perspektif agama
Bedah plastik dalam perspektif agamaAKPER PEMDA INDRAMAYU
 
Makalah pandangan islam tentang kb AKBID PARAMATA RAHA KAB. MUNA
Makalah pandangan islam tentang kb AKBID PARAMATA RAHA KAB. MUNA Makalah pandangan islam tentang kb AKBID PARAMATA RAHA KAB. MUNA
Makalah pandangan islam tentang kb AKBID PARAMATA RAHA KAB. MUNA Operator Warnet Vast Raha
 

En vedette (20)

Napza dalam perspektif agama
Napza dalam perspektif agamaNapza dalam perspektif agama
Napza dalam perspektif agama
 
Inseminasi dalam perspektif agama
Inseminasi dalam perspektif agamaInseminasi dalam perspektif agama
Inseminasi dalam perspektif agama
 
Pandangan 5 agama terhadap euthanasia
Pandangan 5 agama terhadap euthanasiaPandangan 5 agama terhadap euthanasia
Pandangan 5 agama terhadap euthanasia
 
Pandangan islam tentang imunisasi
Pandangan islam tentang imunisasiPandangan islam tentang imunisasi
Pandangan islam tentang imunisasi
 
Transplantasi organ di pandang dari kode etika
Transplantasi organ di pandang dari kode etikaTransplantasi organ di pandang dari kode etika
Transplantasi organ di pandang dari kode etika
 
Anfispencernaan akper
Anfispencernaan akperAnfispencernaan akper
Anfispencernaan akper
 
Bedah plastik dalam perspektif agama
Bedah plastik dalam perspektif agamaBedah plastik dalam perspektif agama
Bedah plastik dalam perspektif agama
 
Hiv dalam perspektif agama
Hiv dalam perspektif agamaHiv dalam perspektif agama
Hiv dalam perspektif agama
 
Askep colitis ulseratif
Askep colitis ulseratifAskep colitis ulseratif
Askep colitis ulseratif
 
Aborsi ditinjau dari sudut agama
Aborsi ditinjau dari sudut agamaAborsi ditinjau dari sudut agama
Aborsi ditinjau dari sudut agama
 
Askep sirosis hepatis
Askep sirosis hepatisAskep sirosis hepatis
Askep sirosis hepatis
 
Askep hematemesis melena
Askep hematemesis melenaAskep hematemesis melena
Askep hematemesis melena
 
Askep gastritis
Askep gastritisAskep gastritis
Askep gastritis
 
Bayi tabung menurut 5 agama
Bayi tabung menurut 5 agamaBayi tabung menurut 5 agama
Bayi tabung menurut 5 agama
 
Askep peritonitis
Askep peritonitisAskep peritonitis
Askep peritonitis
 
Askep kolelitis
Askep kolelitisAskep kolelitis
Askep kolelitis
 
Askep hepatitis akper
Askep hepatitis akperAskep hepatitis akper
Askep hepatitis akper
 
Askep dispepsia 1
Askep dispepsia 1Askep dispepsia 1
Askep dispepsia 1
 
Askep ulkus peptikum 1
Askep ulkus peptikum 1Askep ulkus peptikum 1
Askep ulkus peptikum 1
 
Makalah pandangan islam tentang kb AKBID PARAMATA RAHA KAB. MUNA
Makalah pandangan islam tentang kb AKBID PARAMATA RAHA KAB. MUNA Makalah pandangan islam tentang kb AKBID PARAMATA RAHA KAB. MUNA
Makalah pandangan islam tentang kb AKBID PARAMATA RAHA KAB. MUNA
 

Similaire à Kb dalam perspektif agama

Pandangan Agama Terhadap Kesehatan
Pandangan Agama Terhadap KesehatanPandangan Agama Terhadap Kesehatan
Pandangan Agama Terhadap Kesehatanpjj_kemenkes
 
Makalah konsep keluarga dalam pandangan islam
Makalah konsep keluarga dalam pandangan islamMakalah konsep keluarga dalam pandangan islam
Makalah konsep keluarga dalam pandangan islamYadhi Muqsith
 

Similaire à Kb dalam perspektif agama (20)

Makalah kb dalam islam
Makalah kb dalam islamMakalah kb dalam islam
Makalah kb dalam islam
 
Makalah kb dalam islam
Makalah kb dalam islamMakalah kb dalam islam
Makalah kb dalam islam
 
Makalah kb dalam islam
Makalah kb dalam islamMakalah kb dalam islam
Makalah kb dalam islam
 
Makalah kb dalam islam
Makalah kb dalam islamMakalah kb dalam islam
Makalah kb dalam islam
 
Makalah kb dalam islam
Makalah kb dalam islamMakalah kb dalam islam
Makalah kb dalam islam
 
Makalah kb dalam islam
Makalah kb dalam islamMakalah kb dalam islam
Makalah kb dalam islam
 
Pandangan Agama Terhadap Kesehatan
Pandangan Agama Terhadap KesehatanPandangan Agama Terhadap Kesehatan
Pandangan Agama Terhadap Kesehatan
 
Makalah pandangan islam tentang kb
Makalah pandangan islam tentang kbMakalah pandangan islam tentang kb
Makalah pandangan islam tentang kb
 
Keluarga Berencana
Keluarga Berencana Keluarga Berencana
Keluarga Berencana
 
Kb
KbKb
Kb
 
Makalah pandangan islam tentang kb
Makalah pandangan islam tentang kbMakalah pandangan islam tentang kb
Makalah pandangan islam tentang kb
 
Makalah pandangan islam tentang kb
Makalah pandangan islam tentang kbMakalah pandangan islam tentang kb
Makalah pandangan islam tentang kb
 
Makalah pandangan islam tentang kb
Makalah pandangan islam tentang kbMakalah pandangan islam tentang kb
Makalah pandangan islam tentang kb
 
Makalah pandangan islam tentang kb
Makalah pandangan islam tentang kbMakalah pandangan islam tentang kb
Makalah pandangan islam tentang kb
 
Makalah pandangan islam tentang kb
Makalah pandangan islam tentang kbMakalah pandangan islam tentang kb
Makalah pandangan islam tentang kb
 
Makalah konsep keluarga dalam pandangan islam
Makalah konsep keluarga dalam pandangan islamMakalah konsep keluarga dalam pandangan islam
Makalah konsep keluarga dalam pandangan islam
 
Makalah kb dalam islam wa ida
Makalah kb dalam islam wa idaMakalah kb dalam islam wa ida
Makalah kb dalam islam wa ida
 
Makalah kb dalam islam wa ida
Makalah kb dalam islam wa idaMakalah kb dalam islam wa ida
Makalah kb dalam islam wa ida
 
Makalah kb dalam islam wa ida
Makalah kb dalam islam wa idaMakalah kb dalam islam wa ida
Makalah kb dalam islam wa ida
 
Makalah kb dalam islam wa ida
Makalah kb dalam islam wa idaMakalah kb dalam islam wa ida
Makalah kb dalam islam wa ida
 

Plus de AKPER PEMDA INDRAMAYU

Plus de AKPER PEMDA INDRAMAYU (11)

Inseminasi dalam perspektif agama
Inseminasi dalam perspektif agamaInseminasi dalam perspektif agama
Inseminasi dalam perspektif agama
 
Askep peritonitis
Askep peritonitisAskep peritonitis
Askep peritonitis
 
Asuhan keperawatan pada klien dengan psoriasis
Asuhan keperawatan pada klien dengan psoriasisAsuhan keperawatan pada klien dengan psoriasis
Asuhan keperawatan pada klien dengan psoriasis
 
Asuhan keperawatan klien dengan combustio
Asuhan keperawatan klien dengan combustioAsuhan keperawatan klien dengan combustio
Asuhan keperawatan klien dengan combustio
 
Asuhan keperawatan dermatitis
Asuhan keperawatan dermatitisAsuhan keperawatan dermatitis
Asuhan keperawatan dermatitis
 
Tehnik komunikasi terapeutik
Tehnik komunikasi terapeutikTehnik komunikasi terapeutik
Tehnik komunikasi terapeutik
 
Tehnik komunikasi terapeutik
Tehnik komunikasi terapeutikTehnik komunikasi terapeutik
Tehnik komunikasi terapeutik
 
Komunikasi terapeutik akper pemda
Komunikasi terapeutik akper pemdaKomunikasi terapeutik akper pemda
Komunikasi terapeutik akper pemda
 
Komunikasi terapeutik akper pemda
Komunikasi terapeutik akper pemdaKomunikasi terapeutik akper pemda
Komunikasi terapeutik akper pemda
 
Virginia henderson
Virginia hendersonVirginia henderson
Virginia henderson
 
Rufaidah al asalmiya
Rufaidah al asalmiyaRufaidah al asalmiya
Rufaidah al asalmiya
 

Kb dalam perspektif agama

  • 1. KB DALAM PERSPEKTIF AGAMA Pengertian KB Keluarga Berencana (KB) adalah istilah yang mungkin sudah lama dikenal. KB artinya mengatur jumlah anak sesuai kehendak dan menentukan sendiri kapan ingin hamil. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1997), KB adalah gerakan untuk membentuk keluarga yang sehat dan sejahtera dengan membatasi kelahiran. Menurut World Health Organisation (WHO) expert committee 1997: keluarga berencana adalah tindakan yang membantu pasangan suami istri untuk menghindari kehamilan yang tidak diinginkan, mendapatkan kelahiran yang memang sangat diinginkan, mengatur interval diantara kehamilan, mengontrol waktu saat kelahiran dalam hubungan dengan umur suami istri serta menentukan jumlah anak dalam keluarga. Keluarga berencana menurut Undang-Undang no 10 tahun 1992 (tentang perkembangan kependudukan dan pembangunan keluarga sejahtera) adalah upaya peningkatan kepedulian dan peran serta masyarakat melalui pendewasaan usia perkawinan (PUP), pengaturan kelahiran, pembinaan ketahanan keluarga, peningkatan kesejahteraan keluarga kecil, bahagia dan sejahtera. Keluarga berencana adalah suatu usaha untuk menjarangkan jumlah dan jarak kehamilan dengan memakai kontrasepsi. Dengan kata lain KB adalah perencanaan jumlah keluarga. Pembatasan bisa dilakukan dengan penggunaan alat-alat kontrasepsi atau penanggulangan kelahiran seperti kondom, spiral, IUD dan sebagainya. Diharapkan dengan adanya perencanaan keluarga yang matang kehamilan merupakan suatu hal yang memang sangat diharapkan sehingga akan terhindar dari perb uatan untuk mengakhiri kehamilan dengan aborsi. Pandangan Agama Mengenai KB
  • 2. Pandangan Agama Islam KB secara prinsipil dapat diterima oleh Islam, bahkan KB dengan maksud menciptakan keluarga sejahtera yang berkualitas dan melahirkan keturunan yang tangguh sangat sejalan dengan tujuan syari`at Islam yaitu mewujudkan kemashlahatan bagi umatnya. Selain itu, Kb juga memiliki sejumlah manfaat yang dapat mencegah timbulnya kemudlaratan. Bila dilihat dari fungsi dan manfaat KB yang dapat melahirkan kemaslahatan dan mencegah kemudlaratan maka tidak diragukan lagi kebolehan KB dalam Islam. Halal Kalau Motivasinya Benar Motivasi yang melatar-belakanginya bukan karena takut tidak mendapat rezeki. Karena bila motivasinya seperti ini, berarti kita telah kufur kepada salah satu sifat Allah, yaitu Ar-Razzaq. Sifat Allah SWT yang satu ini harus kita imani dalam bentuk kita yakin sepenuhnya bahwa tidak ada satu pun bayi lahir kecuali Allah telah menjamin rezeki untuknya. Karena itu membunuh bayi karena takut kelaparan dianggap sebagai dosa besar di dalam Al-Quran. Dan janganlah kamu membunuh anak-anak kamu karena takut kemiskinan, Kami akan memberi rezki kepadamu dan kepada mereka. (QS. Al-An’am: 151) Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut kemiskinan. Kamilah yang akan memberi rezki kepada mereka dan juga kepadamu. Sesungguhnya membunuh mereka adalah suatu dosa yang besar. (QS. Al-Isra’:31) Motivasi yang dibenarkan adalah mencegah sementara kehamilan untuk mengatur jarak kelahiran itu sendiri. Atau karena alasan medis berdasarkan penelitian para ahli berkaitan dengan keselamatan nyawa manusia bila harus mengandung anak. Dalam kasus tertentu, seorang wanita bila hamil bisa membahayakan nyawanya sendiri atau nyawa anak yang dikandungnya. Dengan demikian maka dharar itu harus ditolak.
  • 3. Halal Kalau Metodenya Dibenarkan Syariah Metode pencegah kehamilan serta alat-alat yang digunakan haruslah yang sejalan dengan syariat Islam. Ada metode yang secara langsung pernah dicontohkan langsung oleh Rasulullah SAW dan para shahabat dan ada juga yang memang diserahkan kepada dunia medis dengan syarat tidak melanggar norma dan etika serta prinsip umum ketentuan Islam. Contoh metode pencegah kehamilan yang pernah dilakukan di zaman Rasulullah SAW adalah ‘azl (coitus interruptus). Dari Jabir berkata:` Kami melakukan `azl di masa Nabi saw sedang Al-Qur`an turun (HR Bukhari dan Muslim) Dari Jabir berkata: `Kami melakukan `azl di masa Rasulullah saw, dan Rasul mendengarnya tetapi tidak melarangnya` (HR muslim). Sedangkan metode di zaman ini yang tentunya belum pernah dilakukan di zaman Rasulullah SAW membutuhkan kajian yang mendalam dan melibat para ahli medis dalam menentukan kebolehan atau keharamannya. Pandangan Agama Kristen Pandangan tentang manusia menurut kristen harus menjadi acuan utama dalam membangun keluarga sejahtera. Langkah awal mewujudkan keluarga sejahtera menurut alkitabiah, tercermin dari perkawinan. Perkawinan sebagai sebuah proses yang bertanggung jawab, selain itu kristen juga menyebutkan kesejahteraan keluarga memiliki makna yang sangat penting dengan apa yang disebut keluarga yang bertanggung jawab. Kepentingan tersebut terletak pada tanggung jawab membawa bahtera rumah tangga dalam takut akan Allah. Karena itu, kristen mendukung program KB. Bagi agama kristen, program KB dapat menunjang terciptanya kebahagian keluarga, dimana hak dan peran anggotanya dapat diwujudkan secara memadai. Secara filosofis bertujuan untuk
  • 4. melindungi hidup. Pandangan ini didasarkaan antara lain baahwa kebahaagiaan suatu keluarga bergantung dari tiap anggota, bagaimana ia memainkan peranannya dengan tepat terhadap tiap anggota yang lain. Kristen Protestan Agama kristen protestan memandang kesejahteraan keluarga diletakkan dan diwujudkan dalam pemahaman yang bersifat real sesuai dengan kehendak Allah dan tidak melarang umatnya berKB. Kristen Katolik Menurut kristen katolik untuk mengatur kelahiran anak suami istri harus tetap menghormati dan menaati moral katolik dan umat katolik dibolehkan berKB dengan metode alami yang memanfaatkan masa tidak subur. Pandangan Agama Budha Masalah kependudukan dan keluarga berencana belum timbul ketika budha Gotama maasih hidup. Tetapi kita bisa menelaah ajarannya yang relevan dengan makna keluarga berencana. Kebahagiaan dalam keluarga adalah adanya hidup harmonis antara suami istri dan antara orang tua dan anaknya. Kewajiban orang tua terhadap anaknya adalah berusaha menimbulkan dan memperkembangkan kesejahteraan untuk anak-anaknya. Jadi, bila kita perhatikan kewajiban tersebut maka program KB patut dilaksanakan karena KB menimbulkan kesejahteraan keluarga. Keluarga berencana dibenarkan dalam agama budha dan umat budha dibebaskan memilih cara KB yang cocok. Pandangan Agama Hindu
  • 5. KB menurut Agama Hindu diperbolehkan karena Kb dapat membatasi jumlah anak dengan tujuan agar sejahtera. Tujuan Dari Ber-KB Gerakan KB dan pelayanan kontrasepsi memiliki tujuan:  Tujuan demografi yaitu mencegah terjadinya ledakan penduduk dengan menekan laju pertumbuhan penduduk (LLP) dan hal ini tentunya akan diikuti dengan menurunnya angka kelahiran atau TFR (Total Fertility Rate) dari 2,87 menjadi 2,69 per wanita. Pertambahan penduduk yang tidak terkendalikan akan mengakibatkan kesengsaraan dan menurunkan sumber daya alam serta banyaknya kerusakan yang ditimbulkan dan kesenjangan penyediaan bahan pangan dibandingkan jumlah penduduk. Hal ini diperkuat dengan teori Malthus (1766-1834) yang menyatakan bahwa pertumbuhan manusia cenderung mengikuti deret ukur, sedangkan pertumbuhan bahan pangan mengikuti deret hitung.  Mengatur kehamilan dengan menunda perkawinan, menunda kehamilan anak pertama dan menjarangkan kehamilan setelah kelahiran anak pertama serta menghentikan kehamilan bila dirasakan anak telah cukup.  Mengobati kemandulan atau infertilitas bagi pasangan yang telah menikah lebih dari satu tahun tetapi belum juga mempunyai keturunan, hal ini memungkinkan untuk tercapainya keluarga bahagia.  Married Conseling atau nasehat perkawinan bagi remaja atau pasangan yang akan menikah dengan harapan bahwa pasangan akan mempunyai pengetahuan dan pemahaman yang cukup tinggi dalam membentuk keluarga yang bahagia dan berkualitas.  Tujuan akhir KB adalah tercapainya NKKBS (Norma Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera) dan membentuk keluarga berkualitas, keluarga berkualitas artinya suatu keluarga yang harmonis, sehat, tercukupi sandang, pangan, papan, pendidikan dan produktif dari segi ekonomi.
  • 6. Jenis-Jenis Alat Kontrasepsi Berikut ini adalah beberapa macam alat-alat kontrasepsi yang dipakai dan beredar pada saat sekarang ini. Macam-macam alat kontrasepsi tersebut antara lain adalah:  Alat Kontarepsi Berupa Kondom  Alat Kontarepsi Berupa Diagfragma  Alat Kontarepsi Berupa Susuk KB  Alat Kontarepsi Berupa Pil KB  Alat Kontrasepsi Berupa Sterilisasi  Alat Kontrasepsi Berupa IUD Berikut ini adalah penjabaran dari macam-macam alat kontarasepsi tersebut : ALAT KONTRASEPSI BERUPA KONDOM Kondom adalah suatu alat kontrasepsi berupa sarung dari karet yang diselubungkan ke organ intim lelaki, yang bekerja dengan cara mencegah sperma bertemu dengan sel telur sehingga tidak terjadi pembuahan. Kondom merupakan salah satu metode pencegahan kehamilan yang sering di-gunakan. Kondom juga bisa digunakan untuk melindungi pasangan dan diri sendiri dari virus HIV dan penyakit menular seksual. ALAT KONTRASEPSI BERUPA DIAGFRAGMA Kontrasepsi diafragma merupakan hal yang tidak biasa di Indonesia. Kontrasepsi ini adalah kontrasepsi barier yang tidak mengurangi kenikamatan berhubungan seksual karena terjadi skin to skin kontak antara penis dengan vagina dan dapat meningkatkan frekuensi sentuhan pada G Spot dalam. Sayangnya diafragma memiliki efektifitas yang paling rendah dibandingkan dengan alat kontrasepsi lainnya, selain itu pemasangannya harus oleh tenaga kesehatan dan harganya relatif lebih mahal. ALAT KONTRASEPSI BERUPA SUSUK KB (IMPLAN)
  • 7. Susuk : Disebut alat kontrasepsi bawah kulit, karena dipasang di bawah kulit pada lengan atas, alat kontrasepsi ini disusupkan di bawah kulit lengan atas sebelah dalam. Bentuknya semacam tabung-tabung kecil atau pembungkus plastik berongga dan ukurannya sebesar batang korek api. Susuk dipasang seperti kipas dengan enam buah kapsul a tau tergantung jenis susuk yang akan dipakai. Di dalamnya berisi zat aktif berupa hormon. Susuk tersebut akan mengeluarkan hormon sedikit demi sedikit. Jadi, konsep kerjanya menghalangi terjadinya ovulasi dan menghalangi migrasi sperma. Pemakaian susuk dapat diganti setiap 5 tahun, 3 tahun, dan ada juga yang diganti setiap tahun. Penggunaan kontrasepsi ini biayanya ringan. Pencabutan bisa dilakukan sebelum waktunya jika memang ingin hamil lagi. Berbentuk kapsul silastik (lentur), panjangnya sedikit lebih pendek daripada batang korek api. Jika Implant dicabut kesuburan bisa pulih dan tidak. kehamilan bisa terjadi Cara pencabutan Implan hampir sama dengan pemasangannya yaitu dengan penyayatan kecil dan dilakukan oleh petugas kesehatan yang terlatih. Sebelum pemasangan Implan sebaiknya kesehatan Ibu diperiksa terlebih dahulu,dengan tujuan untuk mengetahui apakah Ibu bisa memakai Implan atau tidak. ALAT KONTRASEPSI BERUPA PIL Pil Kontrasepsi Kombinasi (OC / Oral Contraception). Berupa kombinasi dosis rendah estrogen dan progesteron. Merupakan metode KB paling efektif karena bekerja dengan beberapa cara sekaligus sebagai berikut:  Mencegah ovulasi (pematangan dan pelepasan sel telur).  Meningkatkan kekentalan lendir leher rahim sehingga menghalangi masuknya sperma.  Membuat dinding rongga rahim tidak siap menerima hasil pembuahan Bila pasien disiplin minum OC-nya, bisa dipastikan perlindungan kontrasepsi hampir 100%. Selain itu, OC merupakan metode yang paling reversibel, artinya bila pengguna ingin hamil b isa langsung berhenti minum pil dan biasanya bisa langsung hamil dalam 3 bulan. STERILISASI (VASEKTOMI/TUBEKTOMI)
  • 8. Yaitu operasi pemutusan atau pengikatan saluran pembuluh yang menghubungkan testis (pabrik sperma) dengan kelenjar prostat (gudang sperma menjelang diejakulasi) bagi laki- laki. Atau tubektomi dengan operasi yang sama pada wanita sehingga ovarium tidak dapat masuk kedalam rongga rahim. Akibat dari sterilisasi ini akan menjadi mandul selamanya. IUD Ada beberapa jenis alat KB yang bekerja dari dalam rahim untuk mencegah pembuahan sel telur oleh sperma. Biasanya alat ini disebut spiral, atau dalam bahasa Inggrisnya Intra Uterine Devices, disingkat IUD. Tergantung jenis spiral apa yang dipakai, spiral b isa bertahan dalam rahim dan terus menghambat pembuahan sampai 10 tahun lamanya. Setelah itu harus dikeluarkan dan diganti. Kesimpulan KB merupakan upaya peningkatkan kepedulian masyarakat dalam mewujudkan keluarga kecil yang bahagia sejahtera (Undang-undang No. 10/1992). Keluarga Berencana yang dibolehkan syariat adalah suatu usaha pengaturan/penjarangan kelahiran atau usaha pencegahan kehamilan sementara atas kesepakatan suami- istri karena situasi dan kondisi tertentu untuk kepentingan (mashlahat) keluarga, masyarakat maupun negara. Berdasarkan penjelasan yang telah dipaparkan, maka dapat disimpulkan bahwa KB diperbolehkan dengan alasan – alasan tertentu misalnya untuk menjaga kesehatan ibu, mengatur jarak diantara dua kelahiran, untuk menjaga keselamatan jiwa, kesehatan atau pendidikan anak-anak. Namun KB bisa menjadi tidak diperbolehkan apabila dilandasi dengan niat dan alasan yang salah, seperti takut miskin, takut tidak bisa mendidik anak, dan takut mengganggu pekerjaan orang tua. Dengan kata lain, penilaian tentang KB tergantung pada individu masing-masing.