1. KELOMPOK 5 :
CUT RAHAYU
DANI ARI
M. AHKYAR
RIZKA MAWADDAH
ZAFFIANI
RIDHATULLAH
KELAS :
XI MIA 8
SISTEM
REPRODUKSI
2. Sistem reproduksi adalah suatu rangkaian dan interaksi
organ dan zat dalam organisme yang dipergunakan untuk
berkembang biak, atau kemampuan makhluk hidup untuk
menghasilkan keturunan dengan tujuan untuk mempertahankan
jenisnya. Sistem reproduksi pada suatu organisme berbeda
antara jantan dan betina.
3. A.SISTEM REPRODUKSI LAKI-LAKI
Sistem reproduksi laki-laki tersusun dari organ-organ
yang terletak di luar tubuh dan didalam tubuh. Organ yang
terletak diluar tubuh berupa penis dan skrotum, sedangkan organ
yang terletak didalam tubuh berupa saluran pengeluaran dan
kelenjar yang menghasilkan hormon-hormon kelamin.
5. SKROTUM
Skrotum (Kantung pelir) yang membunngkus testis
diluar tubuh. Skrotum berjumlah sepasang. Setiap skrotum
terdapat 1 testis. Berfungsi untuk alat pembentukan sperma
6. TESTIS
Testis merupakan kelenjar kelamin yang berjumlah sepasang ,
terletak didalam skrotum (kantung pelir) , dan banyak terdapat saluran
halus yang disebut tubulus seminiferus (tempat terjadinya
spermatogenesis). Fungsi sebagai tempat menproduksi sperma dan
hormon testosteron
7. EPIDIDIMIS
Epididimis merupakan saluran reproduksi yang berliku-liku
panjang yang berkelok yang keluar dari testis. Berfungsi untuk
menyimpan sperma sementara (sekitar 6 minggu) dan mematangkan
sperma. Selama eksitasi seksual, otot polos akan mendorong sperma
masuk ke Vas Deferens.
8. SALURAN VAS
DEFERENS
Vas deferens merupakan saluran panjang dan lurus yang
mengarah ke atas dan berujung di kelenjar prostat. Berfungsi untuk
mengangkut sperma menuju vesikula seminalis/ kantung semen atau
mani.
9. VESIKULA
SEMINALIS
Vesikula seminalis : merupakan tempat untuk menampung
sperma sehingga disebut dengan kantung semen, berjumlah sepasang.
Menghasilkan getah berwarna kekuningan yang kaya akan nutrisi bagi
sperma dan bersifat alkali. Berfungsi untuk menetralkan suasana asam
dalam saluran reproduksi wanita
11. URETRA
Uretra merupakan saluran panjang terusan dari saluran
ejakulasi dan terdapat di penis. Berfungsi sebagai saluran kelamin
yang berasal dari kantung semen dan saluran untuk membuang
urin dari kantung kemih
12. KELENJAR
PROSTAT
Terletak di bawah kandung kemih, menghasilkan cairan
basa yang menyerupai susu yang akan meningkatkan motalitas
sperma . Kelenjar prostat membesar saat usia remaja hingga 20
tahun.
13. KELENJAR
COWPER
Menyerupai kacag polong, yang menghasilkan cairan
bersifat basa yang mengandung mukus (lendir) untuk pelumasan.
Berfungsi untuk menetralkan suasana asam dalam saluran urethra.
14. Pada penis terdapat uretra yang dikelilingi oleh jaringan erektil,
yaitu rongga-rongga yang banyak mengandung pembuluh darah dan
ujung saraf perasa. Bila ada suatu rangsangan, rongga tersebut akan
terisi penuh oleh darah, sehingga penis menjadi tegang dan mengembang
( ereksi)
PENIS
15. 2. Hormon Kelamin Laki-laki
Hormon laki-laki diproduksi oleh testis, hipofisis, dan hipotalamus.
Proses spermatogenesis distimulasi oleh sejumlah hormon, yaitu
testoteron, LH (Luteinizing Hormone), FSH (Follicle Stimulating
Hormone), estrogen dan hormon pertumbuhan
a.Testoteron
Testoteron disekresi oleh sel-sel Leydig yang terdapat di antara
tubulus seminiferus. Hormon ini penting bagi tahap pembelahan sel-sel
germinal untuk membentuk sperma, terutama pembelahan meiosis untuk
membentuk spermatosit sekunder.
16. b. LH (Luteinizing Hormone)
LH disekresi oleh kelenjar hipofisis anterior. LH berfungsi
menstimulasi sel-sel interstial didalam testis untuk mensekresi
testoteron
c. FSH (Follicle Stimulating Hormone)
FSH juga disekresi oleh sel-sel kelenjar hipofisis anterior dan berfungsi
menstimulasi sel-sel sertoli. Tanpa stimulasi ini, pengubahan
spermatid menjadi sperma (spermiasi) tidak akan terjadi.
d. Estrogen
Estrogen dibentuk oleh sel-sel sertoli ketika distimulasi oleh FSH.
Sel-sel sertoli juga mensekresi suatu protein pengikat androgen
17. yang mengikat testoteron dan estrogen serta membawa
keduanya ke dalam cairan pada tubulus seminiferus.
Kedua hormon ini tersedia untuk pematangan sperma.
e.Hormon Pertumbuhan
Hormon pertumbuhan diperlukan untuk mengatur fungsi
metabolisme testis. Hormon pertumbuhan secara khusus
meningkatkan pembelahan awal pada spermatogenesis.
18. B. SISTEM REPRODUKSI WANITA
Sistem reproduksi wanita tersusun dari organ-
organ yang terletak di luar tubuh dan didalam tubuh.
Organ yang terletak didalam tubuh berupa ovarium,
tuba fallopi, uterus, dan vagina. Sedangkan organ yang
terletak diluar tubuh yaitu vulva (pundendum).
20. Ovarium (indung telur)
berjumlah sepasang, berbentuk oval
dengan panjang 3 - 4 cm. Ovarium
berada di dalam rongga badan, di daerah
pinggang.
Umumnya setiap ovarium menghasilkan ovum setiap 28 hari. Ovum
yang dihasilkan ovarium akan bergerak ke saluran reproduksi. Fungsi
ovarium yakni menghasilkan ovum (sel telur) serta hormon estrogen dan
progesteron.
ovarium
21. Oviduk (tuba falopii) atau saluran telur
berjumlah sepasang (di kanan dan kiri
ovarium) dengan panjang sekitar 10 cm.
Bagian pangkal oviduk berbentuk
corong yang disebut infundibulum.
Pada infundibulum terdapat jumbai-jumbai (fimbrae). Fimbrae berfungsi
menangkap ovum yang dilepaskan oleh ovarium. Ovum yang ditangkap
oleh infundibulum akan masuk ke oviduk. Oviduk berfungsi untuk
menyalurkan ovum dari ovarium menuju uterus.
Tuba fallopi
22. Uterus (kantung peranakan) atau
rahim merupakan rongga pertemuan
oviduk kanan dan kiri yang berbentuk
seperti buah pir dan bagian bawahnya
mengecil yang disebut serviks (leher
rahim).
Uterus manusia berfungsi sebagai tempat perkembangan zigot apabila
terjadi fertilisasi. Uterus terdiri dari dinding berupa lapisan jaringan
yang tersusun dari beberapa lapis otot polos dan lapisan endometrium.
Uterus
23. Vagina merupakan saluran akhir
dari saluran reproduksi bagian dalam pada
wanita. Vagina bermuara pada vulva.
Vagina memiliki dinding yang
Vagina
berlipat-lipat dengan bagian terluar berupa selaput berlendir, bagian
tengah berupa lapisan otot dan bagian terdalam berupa jaringan ikat
berserat. Vagina berfungsi sebagai organ tempat jalan aliran menstruasi
dan jalan lahir bayi.
24. 2. Hormon Kelamin wanita
a. Esterogen, dihasilkan oleh oavrium. Esterogen berpengaruh pada
pertumbuhan organ reproduksi, sekresi cairan pada serviks yang
memudahkan sperma masuk ke uterus, dan pross kelahiran.
b. LH, dihasilkan oleh hipofisis. Berfungsi merangsang ovarium untuk
memrpoduksi esterogen dan progesterogen serta memacu pertumbuhan
kompus luteum dan ovulasi.
c. FSH, dihasilkan oleh hipofisis. Berfungsi merangsang ovarium untuk
memproduksi esterogen dan memacu perkembangan sel telur.
d. GnRH, dihasilkan oleh hipotalamus. Berfungsi merangsang hipofisis
untuk mengekskresi LH dan FSH
e. Tirotropin korionik, disekresikan oleh plasenta, berfungsi meningkatkan
laju metabolisme pada ibu hamil.
f. Prostaglaendin, dihasilkan oleh uterus, berfungsi mempengaruhi
robeknya folikel saat ovulasi dan merangsang kontraksi uterus saat
kelahiran.
25. C. PROSES GAMETOGENESIS
Proses gametogenesi pada manusia terbagi
menjadi 2, yaitu :
1.Gametognesi pada laki-laki disebut
spermatogenesis. Yang terjadi di tubulus
seminiferus dalam testis.
2.Gametogenesis pada wanita disebut dengan
oogenesis. Terjadi di ovarium.
26. 1. Gametogenesis pada laki-laki
(Spermatogenesis)
Gamteogenesi pada laki-laki terjadi di tubulus seminiferus
dalam testis. Spermatogenesis memerlukan waktu sekitar 74 hari.
Tahapan spermatogenesis :
27. Pada tahap pertama, spermatogonia
yang bersifat diploid (2n atau mengandung
23 kromosom berpasangan), berkumpul di
tepi membran epitel germinal yang disebut
spermatogonia tipe A.
Spermatogenia tipe A membelah
secara mitosis menjadi spermatogonia tipe
B.
Kemudian, setelah beberapa kali
membelah, sel-sel ini akhirnya menjadi
spermatosit primer yang masih bersifat
diploid.
28. Setelah melewati beberapa minggu,
setiap spermatosit primer membelah secara
meiosis membentuk dua buah spermatosit
sekunder yang bersifat haploid.
Spermatosit sekunder kemudian
membelah lagi secara meiosis membentuk
empat buah spermatid.
Spermatid merupakan calon sperma
yang belum memiliki ekor dan bersifat
haploid (n atau mengandung 23 kromosom
yang tidak berpasangan).
29. Setiap spermatid akan berdiferensiasi
menjadi spermatozoa (sperma). Proses
perubahan spermatid menjadi sperma
disebut spermiasi.
Ketika spermatid dibentuk pertama
kali, spermatid memiliki bentuk seperti
sel-sel epitel.
Namun, setelah spermatid mulai
memanjang menjadi sperma, akan terlihat
bentuk yang terdiri dari kepala dan ekor.
30. 2. Gametogenesis Pada wanita
(oogenesis)
Gametogenesis (pembentukan sel kelamin) pada wanita
disebut oogenesis. Oogenesis merupakan proses pembentukan ovum
di dalam ovarium. Di dalam ovarium terdapat oogonium (oogonia =
jamak) atau sel indung telur. Oogenesis telah dimulai saat bayi
perempuan masih di dalam kandungan, yaitu pada saat bayi berusia
sekitar 5 bulan dalam kandungan. Pada saat bayi perempuan
berumur 6 bulan, oosit primer akan membelah secara meiosis.
31. Meiosis tahap pertama pada oosit primer ini tidak
dilanjutkan sampai bayi perempuan tumbuh menjadi anak
perempuan yang mengalami pubertas. Oosit primer berada
dalam keadaan istirahat (dorman).
Pada saat bayi perempuan lahir, di dalam setiap
ovariumnya mengandung sekitar 1 juta oosit primer. Ketika
mencapai pubertas, anak perempuan hanya memiliki sekitar 200
ribu oosit primer saja. Sedangkan oosit lainnya mengalami
degenerasi selama pertumbuhannya.
32. Saat memasuki masa pubertas, anak perempuan akan
mengalami perubahan hormon yang menyebabkan oosit primer
melanjutkan meiosis tahap pertamanya.
33. Oosit yang mengalami meiosis I
akan menghasilkan dua sel yang tidak
sama ukurannya. Sel oosit pertama
merupaakn oosit yang berukuran
normal (besar) yang disebut oosit
sekunder, sedangkan sel yang
berukuran lebih kecil disebut badan
polar pertama (polosit primer).
Badan polar pertama juga membelah
menjadi dua badan polar kedua.
Akhirnya, ada tiga badan
polar dan satu ootid yang
akan tumbuh menjadi ovum
dari oogenesis setiap satu
oogonium.
34. Oosit dalam oogonium berada di dalam suatu folikel
telur.
Folikel telur (folikel) merupakan sel pembungkus penuh cairan
yang menglilingi ovum. Folikel berfungsi untuk menyediakan
sumber makanan bagi oosit. Folikel juga mengalami perubahan
seiring dengan perubahan oosit primer menjadi oosit sekunder
hingga terjadi ovulasi.
35. Folikel primer muncul pertama kali untuk menyelubungi
oosit primer. Selama tahap meiosis I pada oosit primer, folikel
primer berkembang menjadi folikel sekunder. Pada saat terbentuk
oosit sekunder, folikel sekunder berkembang menjadi folikel
tersier.
Pada masa ovulasi, folikel tersier berkembang menjadi
folikel de Graaf (folikel matang). Setelah oosit sekunder lepas
dari folikel, folikel akan berubah menjadi korpus luteum. Jika
tidak terjadi fertilisasi, korpus luteum akan mengkerut menjadi
korpus albikan.
36. D. SIKLUS MENSTRUASI
Menstruasi (haid) adalah pendarahan secara periodik dan
siklik dari uterus yang disertai pelepasan atau luruhnya dinding
rahim (endometrium). Menstruasi terjadi jika ovum tidak dibuahi
oleh sperma. Siklus menstruasi sekitar 28 hari. Pelepasan ovum
yang berupa oosit sekunder dari ovarium disebut ovulasi, yang
berkaitan dengan adanya kerjasama antara hipotalamus dan
ovarium. Hasil kerjasama tersebut akan memacu pengeluaran
hormon-hormon yang mempengaruhi mekanisme siklus
menstruasi.
37. Untuk mempermudah penjelasan mengenai siklus
menstruasi, patokannya adalah adanya peristiwa yang sangat
penting, yaitu ovulasi. Ovulasi terjadi pada pertengahan
siklus (½ n) menstruasi. Untuk periode atau siklus hari
pertama menstruasi, ovulasi terjadi pada hari ke-14 terhitung
sejak hari pertama menstruasi. Siklus menstruasi
dikelompokkan menjadi empat fase, yaitu fase menstruasi,
fase pra-ovulasi, fase ovulasi dan fase pasca-ovulasi.
38.
39. a. Fase menstruasi
• terjadi bila ovum tidak dibuahi oleh sperma, sehingga korpus
luteum akan menghentikan produksi hormon estrogen dan
progesteron.
• Turunnya kadar estrogen dan progesteron menyebabkan lepasnya
ovum dari dinding uterus yang menebal (endometrium). Lepasnya
ovum tersebut menyebabkan endometrium sobek atau meluruh,
sehingga dindingnya menjadi tipis.
• Peluruhan pada endometrium yang mengandung pembuluh darah
menyebabkan terjadinya pendarahan pada fase
menstruasi. Pendarahan ini biasanya berlangsung selama lima
hari. Volume darah yang dikeluarkan rata-rata sekitar 50mL.
40. b. Fase pra-ovulasi
Pada fase pra-ovulasi atau akhir siklus menstruasi, hipotalamus
mengeluarkan hormon gonadotropin. Gonadotropin merangsang hipofisis
untuk mengeluarkan FSH. Adanya FSH merangsang pembentukan folikel
primer di dalam ovarium yang mengelilingi satu oosit primer. Folikel primer
dan oosit primer akan tumbuh sampai hari ke-14 hingga folikel menjadi
matang atau disebut folikel de Graaf dengan ovum di dalamnya.
Selama pertumbuhannya, folikel juga melepaskan hormon estrogen.
Adanya estrogen menyebabkan pembentukan kembali (proliferasi) sel-sel
penyusun dinding dalam uterus dan endometrium. Peningkatan konsentrasi
estrogen selama pertumbuhan folikel juga mempengaruhi serviks untuk
mengeluarkan lendir yang bersipat basa. Lendir yang bersifat basa berguna
untuk menetralkan sifat asam pada serviks agar lebih mendukung lingkungan
hidup sperma.
41. c. Fase ovulasi
Pada saat mendekati fase ovulasi atau mendekati hari ke-14
terjadi perubahan produksi hormon. Peningkatan kadar
estrogen selama fase pra-ovulasi menyebabkan reaksi umpan
balik negatif atau penghambatan terhadap pelepasan FSH
lebih lanjut dari hipofisis. Penurunan konsentrasi FSH
menyebabkan hipofisis melepaskan LH.
LH merangsang pelepasan oosit sekunder dari folikel de
Graaf. Pada saat inilah disebut ovulasi, yaitu saat terjadi
pelepasan oosit sekunder dari folikel de Graaf dan siap
dibuahi oleh sperma. Umunya ovulasi terjadi pada hari ke-14.
42. d. Fase pasca-ovulasi
• Pada fase pasca-ovulasi, folikel de Graaf yang ditinggalkan oleh oosit
sekunder karena pengaruh LH dan FSH akan berkerut dan berubah menjadi
korpus luteum.
• Korpus luteum tetap memproduksi estrogen (namun tidak sebanyak folikel de
Graaf memproduksi estrogen) dan hormon lainnya, yaitu progesteron.
• Progesteron mendukung kerja estrogen dengan menebalkan dinding dalam
uterus atau endometrium dan menumbuhkan pembuluh-pembuluh darah pada
endometrium.
• Progesteron juga merangsang sekresi lendir pada vagina dan pertumbuhan
kelenjar susu pada payudara.
• Keseluruhan fungsi progesteron (juga estrogen) tersebut berguna untuk
menyiapkan penanaman (implantasi) zigot pada uterus bila terjadi
pembuahan atau kehamilan.
43. • Proses pasca-ovulasi ini berlangsung dari hari ke-15 sampai hari
ke-28.
• Namun, bila sekitar hari ke-26 tidak terjadi pembuahan, korpus
luteum akan berubah menjadi korpus albikan.
• Korpus albikan memiliki kemampuan produksi estrogen dan
progesteron yang rendah, sehingga konsentrasi estrogen dan
progesteron akan menurun.
• Pada kondisi ini, hipofisis menjadi aktif untuk melepaskan FSH
dan selanjutnya LH, sehingga fase pasca-ovulasi akan tersambung
kembali dengan fase menstruasi berikutnya.
44. E. Pembuahan (fertilisasi), Kehamilan (Gestasi),
dan persalinan (Partus)
1. Pembuahan (fertilisasi)
adalah penyatuan sperma dengan oosit sekunder untuk membentuk
zigot. Zigot merupakan sel diploid dengan kromosom yang berasal
dari ayah dan ibu. Sekitar 250-400juta sperma masuk kedalam vagina
melalui ejakulasi semen laki-laki. Tempat terjadinya fertilisasi
umumnya di Tuba fallopi (Oviduk). Fertilisasi atau pembuahan
terjadi saat oosit sekunder yang mengandung ovum dibuahi oleh
sperma. Fertilisasi umumnya terjadi segera setelah oosit sekunder
memasuki oviduk.
50. Persalinan
Persalinan adalah proses kelahiran bayi. Persalinan dipengaruhi
oleh hormon realksin, esterogen, CRH dan prostaglandin. Persalinan
dibagi menjadi 3 tahap, yaitu dilatasi serviks, kelahiran bayi dan
kelahiran plasenta.
1. Dilatasi serviks (pembukaan),
serviks dipaksa melebar umtuk jalan
kepala bayi sekitar 10cm. Tahap ini
paling lama, terjadi mulai dari
beberapa jam hingga 24 jam.
51. 2. Kelahiran bayi
Bayi mulai bergerak melewati serviks dan vagina. Ibu dapat
membantu mengeluarkan bayinya dengan cara segaja
engontraksikan otot-otot dinding abdomen bersamaan dengan
kontraksi uterus (mengedan). Kelahiran bayi berlangsung selama
30-90 menit.
3. Kelahiran plasenta
terjadi segera setelah bayi lahir. Uterus berkontraksi lagi untuk
memisahkan plasenta dari miometrium dan mengeluarkannya
melalui vagina. Kelahiran plasenta berlangsung 15-30 menit.
52. F. Terjadinya anak kembar
berdasarkan asal-usul zigot, kembali dibedakan menjadi
dua macam, yaitu kembar fraternal dan identik.
53. Perbedaan kembar farternal
dengan
kembar identik
Objek Kembar fraternal Kembar identik
Jenis kelamin Berbeda / sama Sama
Wajah Berbeda Sama
Golongan darah Berbeda Sama
DNA Berbeda Sama
Sidik jari Berbeda Berbeda
56. • Mudah dicerna dan mengandung nutrisi yang optimal secara kuantitas maupun
kualitas. Komposisi susu setiap spesies disesuaikan untuk tumbuh dan
berkembangnya anak . ASI mengandung air, lemak trigliserida, laktosa,
sejumlah protein, vitamin, mineral kalsium, dan fosfor.
• Meningkatkan daya tahan imun tubuh bayi. Kolostrum (susu yang dihasilkan
pada tahap akhir kehamilan dan beberapa hari stelah kelahiran) sangat baik
untuk bayi karena mengandung sel darah putih dan antibodi yang tinggi.
• Meningkatkan kecerdasan bayi. ASI mengandung zat gizi DHA dan AA untuk
menunjang pertumbuhan otak dan sistem penglihatan (retina), laktosa untuk
pertumbuhan otak, taurin untuk mengatur detak jantung, memelihara sel otak,
kiolin untuk meningkatkan daya ingat serta mengandung 100 lebih enzim.
57. • Selama kehamilan esterogen merangsang perkembangan duktus
kelenjar. Sejak bulan ke-2 kehamilan, plasenta mengeluarkan banyak
HPL, berfungsi untuk pertumbuhan payudara, puting, dan areola.
Prolaktin dan somatomammptropin korionik merangsang
perkembangan kelenjar mamae dengan mensintesis enzim-enzim
untuk memproduksi susu.
• Setelah melahirkan hormon esterogen dan progesterogen menurun,
yang akibat nya memicu laktasi.
• Oksitosin merangsang pengeluaran susu. Sikap positif ibu akan
mendukung keberhasilan proses menyusui.