SlideShare a Scribd company logo
1 of 12
Download to read offline
POKOK-POKOK
HUKUM ADAT
• DR. Winny Wiriani, SH, MBA, MKn.
Istilah Hukum Adat
Hukum Adat = hukum tidak tertulis yang
merupakan pedoman bagi sebagian besar orang-
orang Indonesia dan dipertahankan dalam pergaulan
hidup sehari-hari baik di kota maupun di desa.
Istilah Hukum Adat (Adatrecht ) berasal dari Bahasa
Belanda = Snouck Hurgronje kemudian dilanjutkan
Cornelis van Vallenhoven (Bapak Hukum Adat
Indonesia) sebagai istilah teknis-juridis.
Unsur Hukum Adat
UNSUR ASLI pada umumnya tidak tertulis,
hanya sebagian kecil saja yang tertulis,
tidak berpengaruh dan sering dapat
diabaikan saja. UNSUR TIDAK ASLI yaitu
yang datang dari luar sebagai akibat
persentuhan dengan kebudayaan lain dan
pengaruh hukum agama yang dianut.
• Van den Berg (Teori Receptio in Complesen) = hukum
adat suatu golongan/masyarakat adalah hasil
penerimaan bulat-bulat/resepsi seluruhnya dari
hukum agama yang dianut oleh golongan
masyarakat itu.
• Snouck Hurgronje = tidak semua hukum bagian
hukum agama diterima, diresepsi dalam hukum adat.
Seperti hukum keluarga, hukum perkawinan dan
hukun waris.
• Ter Haar = hukum waris merupakan hukum adat asli
yang tidak dipengaruhi oleh hukum agama. Contoh
hukum waris di daerah Minangkabau.
• Van Vollen Hoven = hukum adat mempunyai unsur-
unsur asli maupun unsur-unsur keagamaan,
walaupun pengaruh agama itu tidak begitu besar dan
terbatas pada beberapa daerah saja.
Hukum Adat
•Hukum adat masih dalam
pertumbuhan
•Hukum adat selalu dihadapkan pada
dua keadaan yang sifatnya
bertentangan seperti: tertulis/tidak
tertulis; sanksinya pasti/tidak pasti;
sumber dari raja/dari rakyat, dsb.
Van Vollen Hoven
Hukum Adat ialah “keseluruhan aturan
tingkah laku positif yang disatu pihak
mempunyai sanksi (oleh karena itu
adalah hukum) dan dipihak lain tidak
dikodifikasikan, artinya tidak tertulis
dalam bentuk kitab Undang-undang
yang tertentu susunannya.
Dasar Hukum Berlakunya Hukum Adat
Hukum adat yang dilaksanakan pada saat ini
merupakan hukum positif di Indonesia.
Dasar hukum berlakunya hukum adat = Pasal II
Aturan Peralihan Undang-undang Dasar 1945
juncto pasal 131 Indische Staats Regeling ayat 2
sub b.
Tidak satu pasalpun dalam UUD 1945 yang
menyebut-nyebut hukum adat atau hukum
tidak tertulis. Kalau dalam UUDS 1950 banyak
pasal-pasalnya menyebutkan tentang hukum
adat, misalnya pasal 32, pasal 104 ayat 1.
Manfaat Mempelajari Hukum Adat
• Ilmu untuk Ilmu (hukum adat dipelajari untuk
memenuhi dua tugas yaitu penyelidikan dan
pengajaran). Pandangan teoritis ini cenderung
menyimpan hukum adat dalam sifat dan corak aslinya.
• Untuk kepentingan masyarakat (ilmu yg dipelajari
untuk pembangunan dan kebesaran Nusa dan Bangsa.
• Manfaat mempelajari hukum adat itu haruslah bersifat
praktis dan nasional. Sifat praktis dan nasional terlihat
dari 3 sudut:
1. dari sudut pembinaan hukum nasional
2. dari sudut mengembalikan dan memupuk kepribadian
bangsa Indonesia.
3. dalam praktek peradilan.
HUKUM ADAT MERUPAKAN SALAH
SATU ASPEK KEBUDAYAAN
“Ubi societas ibi ius” = dimana ada masyarakat di
situ ada hukum (adat). Hukum yang berlaku
dalam suatu masyarakat mencerminkan corak dan
sifat masyarakat yang bersangkutan (Cicero).
Hukum suatu masyarakat mengikuti Volksgeist
(jiwa/semangat rakyat) dari masyarakat tempat
hukum (adat) itu berlaku. Karena Vorkgeist
masing-masing masyarakat berbeda-beda.belum
tentu sama, maka hukumnya pun belum tentiu
sama atau berbeda-beda. (Von Savigny).
SEJARAH PERKEMBANGAN
HUKUM ADAT
1. Perintis Penemu Hukum Adat
2. Penemu Hukum Adat
3. Sejarah Politik Hukum Adat
Masyarakat Hukum Adat
DIMANA ADA
MASYARAKAT, DI
SANA ADA HUKUM
(ADAT)
• DASAR PERSATUAN MANUSIA:
Geneologis, Teritorial, Geneologis-
Teritorial / Teritorial-Geneologis
• GENEOLOGIS (berdasarkan darah) =
bilateral (keibu-bapaan/parental);
Unilateral (sepihak; yang terbagi atas
bentuk Kebapaan/Patriachat dan
Keibuan/Matriachat.
• TERITORIAL (berdasarkan wilayah)=
masyarakat hukum desa; masyarakat
hukum wilayah (persekutuan desa);
dan masyarakat serikat hukum desa.
MANUSIA HIDUP BERKELOMPOK-KELOMPOK DAN BAGAIMANAPUN
KECILNYA KELOMPOK ITU, SUDAH TENTU ADA HUKUM YANG
MENGATUR KEHIDUPANNYA.
Masyarakat Hukum Adat
Kesatuan manusia yang teratur,
menetap di suatu daerah tertentu,
mempunyai penguasa, dan
mempunyai kekayaan yang berwujud
ataupun tidak berwujud, dimana para
anggota kesatuan masing-masing
mengalami kehidupan dalam
masyarakat sebagai hal yang wajar
menurut kodrat alam dan tidak
seorangpun diantara para anggota itu
mempunyai pikiran atau
kecenderungan untuk membubarkan
ikatan yang telah tumbuh itu atau
meninggalkannya dalam, arti
melepaskan diri dari ikatan untuk
selama-lamanya.
Contoh persekutuan hukum
(masyarakat hukum)
misalnya Desa di Jawa.
Famili di Minangkabau.

More Related Content

Similar to POKOK-POKOK_HUKUM_ADAT-1 (2).pdf

Salsa Husnita Handayani_Hukum Adat.pptx
Salsa Husnita Handayani_Hukum Adat.pptxSalsa Husnita Handayani_Hukum Adat.pptx
Salsa Husnita Handayani_Hukum Adat.pptxDefanRahman
 
HUKUM NASIONAL ppt@#$#%^%$^&&*&^^%%^%%$$$$$$$%^
HUKUM NASIONAL ppt@#$#%^%$^&&*&^^%%^%%$$$$$$$%^HUKUM NASIONAL ppt@#$#%^%$^&&*&^^%%^%%$$$$$$$%^
HUKUM NASIONAL ppt@#$#%^%$^&&*&^^%%^%%$$$$$$$%^takdir12
 
Hukum & kearifan lokal
Hukum & kearifan lokalHukum & kearifan lokal
Hukum & kearifan lokalJonaedi Efendi
 
Hukum adat dgn kebiasaan
Hukum adat dgn kebiasaanHukum adat dgn kebiasaan
Hukum adat dgn kebiasaanNuelnuel11
 
Natal kristiono mata kuliah hukum adat pengantar dan sejarah hukum adat
Natal kristiono mata kuliah hukum adat  pengantar dan sejarah hukum   adatNatal kristiono mata kuliah hukum adat  pengantar dan sejarah hukum   adat
Natal kristiono mata kuliah hukum adat pengantar dan sejarah hukum adatnatal kristiono
 
Materi pkn kelas 10
Materi pkn kelas 10Materi pkn kelas 10
Materi pkn kelas 10Aisyah Nisa
 
2013 abdon nababan sinergi hukum adat dan hukum negara
2013 abdon nababan sinergi hukum adat dan hukum negara2013 abdon nababan sinergi hukum adat dan hukum negara
2013 abdon nababan sinergi hukum adat dan hukum negaraMedan Comonity
 

Similar to POKOK-POKOK_HUKUM_ADAT-1 (2).pdf (20)

Salsa Husnita Handayani_Hukum Adat.pptx
Salsa Husnita Handayani_Hukum Adat.pptxSalsa Husnita Handayani_Hukum Adat.pptx
Salsa Husnita Handayani_Hukum Adat.pptx
 
HUKUM ADAT 2.ppt
HUKUM ADAT 2.pptHUKUM ADAT 2.ppt
HUKUM ADAT 2.ppt
 
HUKUM ADAT TIMOR-LESTE (sebuah kalangan)
HUKUM ADAT TIMOR-LESTE (sebuah kalangan) HUKUM ADAT TIMOR-LESTE (sebuah kalangan)
HUKUM ADAT TIMOR-LESTE (sebuah kalangan)
 
Dasar dasar hukum adat
Dasar dasar hukum adatDasar dasar hukum adat
Dasar dasar hukum adat
 
HUKUM NASIONAL ppt@#$#%^%$^&&*&^^%%^%%$$$$$$$%^
HUKUM NASIONAL ppt@#$#%^%$^&&*&^^%%^%%$$$$$$$%^HUKUM NASIONAL ppt@#$#%^%$^&&*&^^%%^%%$$$$$$$%^
HUKUM NASIONAL ppt@#$#%^%$^&&*&^^%%^%%$$$$$$$%^
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
PENGERTIAN ADAT DAN HUKUM ADAT.pptx
PENGERTIAN ADAT DAN HUKUM ADAT.pptxPENGERTIAN ADAT DAN HUKUM ADAT.pptx
PENGERTIAN ADAT DAN HUKUM ADAT.pptx
 
5-hukum-adat.ppt
5-hukum-adat.ppt5-hukum-adat.ppt
5-hukum-adat.ppt
 
Materi hukum adat pascasarjana unpaz 2020
Materi hukum adat pascasarjana unpaz 2020Materi hukum adat pascasarjana unpaz 2020
Materi hukum adat pascasarjana unpaz 2020
 
Hukum & kearifan lokal
Hukum & kearifan lokalHukum & kearifan lokal
Hukum & kearifan lokal
 
Hukum adat meeting II
Hukum adat meeting IIHukum adat meeting II
Hukum adat meeting II
 
Hukum adat meeting i
Hukum adat meeting iHukum adat meeting i
Hukum adat meeting i
 
Hukum adat dgn kebiasaan
Hukum adat dgn kebiasaanHukum adat dgn kebiasaan
Hukum adat dgn kebiasaan
 
HUKUM ADAT OKE.docx
HUKUM ADAT OKE.docxHUKUM ADAT OKE.docx
HUKUM ADAT OKE.docx
 
Natal kristiono mata kuliah hukum adat pengantar dan sejarah hukum adat
Natal kristiono mata kuliah hukum adat  pengantar dan sejarah hukum   adatNatal kristiono mata kuliah hukum adat  pengantar dan sejarah hukum   adat
Natal kristiono mata kuliah hukum adat pengantar dan sejarah hukum adat
 
Antropologi Hukum 1
Antropologi Hukum 1Antropologi Hukum 1
Antropologi Hukum 1
 
Tugas H. Adat 06.pdf
Tugas H. Adat 06.pdfTugas H. Adat 06.pdf
Tugas H. Adat 06.pdf
 
Waris adat m kn2
Waris adat m kn2Waris adat m kn2
Waris adat m kn2
 
Materi pkn kelas 10
Materi pkn kelas 10Materi pkn kelas 10
Materi pkn kelas 10
 
2013 abdon nababan sinergi hukum adat dan hukum negara
2013 abdon nababan sinergi hukum adat dan hukum negara2013 abdon nababan sinergi hukum adat dan hukum negara
2013 abdon nababan sinergi hukum adat dan hukum negara
 

Recently uploaded

emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxemka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxAmandaJesica
 
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfINDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfNetraHartana
 
Administrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah PemerintahAdministrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah PemerintahAnthonyThony5
 
MAKALAH KELOMPOK II (1).pdf Prinsip Negara Hukum
MAKALAH KELOMPOK II (1).pdf Prinsip Negara HukumMAKALAH KELOMPOK II (1).pdf Prinsip Negara Hukum
MAKALAH KELOMPOK II (1).pdf Prinsip Negara Hukumbrunojahur
 
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptmata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptMuhammadNorman9
 
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxMateri Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxBudyHermawan3
 
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1RomaDoni5
 
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditPermen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditYOSUAGETMIRAJAGUKGUK1
 

Recently uploaded (8)

emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxemka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
 
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfINDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
 
Administrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah PemerintahAdministrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
 
MAKALAH KELOMPOK II (1).pdf Prinsip Negara Hukum
MAKALAH KELOMPOK II (1).pdf Prinsip Negara HukumMAKALAH KELOMPOK II (1).pdf Prinsip Negara Hukum
MAKALAH KELOMPOK II (1).pdf Prinsip Negara Hukum
 
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptmata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
 
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxMateri Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
 
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
 
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditPermen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
 

POKOK-POKOK_HUKUM_ADAT-1 (2).pdf

  • 1. POKOK-POKOK HUKUM ADAT • DR. Winny Wiriani, SH, MBA, MKn.
  • 2. Istilah Hukum Adat Hukum Adat = hukum tidak tertulis yang merupakan pedoman bagi sebagian besar orang- orang Indonesia dan dipertahankan dalam pergaulan hidup sehari-hari baik di kota maupun di desa. Istilah Hukum Adat (Adatrecht ) berasal dari Bahasa Belanda = Snouck Hurgronje kemudian dilanjutkan Cornelis van Vallenhoven (Bapak Hukum Adat Indonesia) sebagai istilah teknis-juridis.
  • 3. Unsur Hukum Adat UNSUR ASLI pada umumnya tidak tertulis, hanya sebagian kecil saja yang tertulis, tidak berpengaruh dan sering dapat diabaikan saja. UNSUR TIDAK ASLI yaitu yang datang dari luar sebagai akibat persentuhan dengan kebudayaan lain dan pengaruh hukum agama yang dianut.
  • 4. • Van den Berg (Teori Receptio in Complesen) = hukum adat suatu golongan/masyarakat adalah hasil penerimaan bulat-bulat/resepsi seluruhnya dari hukum agama yang dianut oleh golongan masyarakat itu. • Snouck Hurgronje = tidak semua hukum bagian hukum agama diterima, diresepsi dalam hukum adat. Seperti hukum keluarga, hukum perkawinan dan hukun waris. • Ter Haar = hukum waris merupakan hukum adat asli yang tidak dipengaruhi oleh hukum agama. Contoh hukum waris di daerah Minangkabau. • Van Vollen Hoven = hukum adat mempunyai unsur- unsur asli maupun unsur-unsur keagamaan, walaupun pengaruh agama itu tidak begitu besar dan terbatas pada beberapa daerah saja.
  • 5. Hukum Adat •Hukum adat masih dalam pertumbuhan •Hukum adat selalu dihadapkan pada dua keadaan yang sifatnya bertentangan seperti: tertulis/tidak tertulis; sanksinya pasti/tidak pasti; sumber dari raja/dari rakyat, dsb.
  • 6. Van Vollen Hoven Hukum Adat ialah “keseluruhan aturan tingkah laku positif yang disatu pihak mempunyai sanksi (oleh karena itu adalah hukum) dan dipihak lain tidak dikodifikasikan, artinya tidak tertulis dalam bentuk kitab Undang-undang yang tertentu susunannya.
  • 7. Dasar Hukum Berlakunya Hukum Adat Hukum adat yang dilaksanakan pada saat ini merupakan hukum positif di Indonesia. Dasar hukum berlakunya hukum adat = Pasal II Aturan Peralihan Undang-undang Dasar 1945 juncto pasal 131 Indische Staats Regeling ayat 2 sub b. Tidak satu pasalpun dalam UUD 1945 yang menyebut-nyebut hukum adat atau hukum tidak tertulis. Kalau dalam UUDS 1950 banyak pasal-pasalnya menyebutkan tentang hukum adat, misalnya pasal 32, pasal 104 ayat 1.
  • 8. Manfaat Mempelajari Hukum Adat • Ilmu untuk Ilmu (hukum adat dipelajari untuk memenuhi dua tugas yaitu penyelidikan dan pengajaran). Pandangan teoritis ini cenderung menyimpan hukum adat dalam sifat dan corak aslinya. • Untuk kepentingan masyarakat (ilmu yg dipelajari untuk pembangunan dan kebesaran Nusa dan Bangsa. • Manfaat mempelajari hukum adat itu haruslah bersifat praktis dan nasional. Sifat praktis dan nasional terlihat dari 3 sudut: 1. dari sudut pembinaan hukum nasional 2. dari sudut mengembalikan dan memupuk kepribadian bangsa Indonesia. 3. dalam praktek peradilan.
  • 9. HUKUM ADAT MERUPAKAN SALAH SATU ASPEK KEBUDAYAAN “Ubi societas ibi ius” = dimana ada masyarakat di situ ada hukum (adat). Hukum yang berlaku dalam suatu masyarakat mencerminkan corak dan sifat masyarakat yang bersangkutan (Cicero). Hukum suatu masyarakat mengikuti Volksgeist (jiwa/semangat rakyat) dari masyarakat tempat hukum (adat) itu berlaku. Karena Vorkgeist masing-masing masyarakat berbeda-beda.belum tentu sama, maka hukumnya pun belum tentiu sama atau berbeda-beda. (Von Savigny).
  • 10. SEJARAH PERKEMBANGAN HUKUM ADAT 1. Perintis Penemu Hukum Adat 2. Penemu Hukum Adat 3. Sejarah Politik Hukum Adat
  • 11. Masyarakat Hukum Adat DIMANA ADA MASYARAKAT, DI SANA ADA HUKUM (ADAT) • DASAR PERSATUAN MANUSIA: Geneologis, Teritorial, Geneologis- Teritorial / Teritorial-Geneologis • GENEOLOGIS (berdasarkan darah) = bilateral (keibu-bapaan/parental); Unilateral (sepihak; yang terbagi atas bentuk Kebapaan/Patriachat dan Keibuan/Matriachat. • TERITORIAL (berdasarkan wilayah)= masyarakat hukum desa; masyarakat hukum wilayah (persekutuan desa); dan masyarakat serikat hukum desa. MANUSIA HIDUP BERKELOMPOK-KELOMPOK DAN BAGAIMANAPUN KECILNYA KELOMPOK ITU, SUDAH TENTU ADA HUKUM YANG MENGATUR KEHIDUPANNYA.
  • 12. Masyarakat Hukum Adat Kesatuan manusia yang teratur, menetap di suatu daerah tertentu, mempunyai penguasa, dan mempunyai kekayaan yang berwujud ataupun tidak berwujud, dimana para anggota kesatuan masing-masing mengalami kehidupan dalam masyarakat sebagai hal yang wajar menurut kodrat alam dan tidak seorangpun diantara para anggota itu mempunyai pikiran atau kecenderungan untuk membubarkan ikatan yang telah tumbuh itu atau meninggalkannya dalam, arti melepaskan diri dari ikatan untuk selama-lamanya. Contoh persekutuan hukum (masyarakat hukum) misalnya Desa di Jawa. Famili di Minangkabau.