Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
“Evaluasi dosis dan hepatotoksisitas penggunaan obat pada pasien gangguan fungsi hati di irna non bedah (penyakit dalam) rsup dr. m. djamil padang”
1. “EVALUASI DOSIS DAN HEPATOTOKSISITAS PENGGUNAAN OBAT PADA
PASIEN GANGGUAN FUNGSI HATI DI IRNA NON BEDAH (PENYAKIT
DALAM) RSUP DR. M. DJAMIL PADANG”
OLEH:
NAMA: ZAMHARIRA MUSLIM
No. BP: 06 131 021
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2011
1
2. I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Obat-obatan di dalam tubuh mengalami proses absorpsi, distribusi, metabolisme,
dan ekskresi. Proses metabolisme sebagian besar obat terjadi pada organ hati.
Kebanyakan obat-obat larut lemak dimetabolisme pada organ hati dengan beberapa fase
(Bauer, 2006). Obat yang menginduksi gangguan hati merupakan alasan yang paling
sering ditariknya obat yang telah disetujui oleh FDA dari pasaran, dan dilaporkan juga
lebih dari 50% kasus gagal hati terjadi di Amerika Serikat. Salah satu alasan penarikan
obat di pasaran adalah karena obat-obat tersebut menyebabkan peningkatan kadar
enzim-enzim di hati (Dipiro, 2005).
Orang yang memiliki kelainan pada hati, perlu adanya perhatian khusus terhadap
pemberian obat yang dimetabolisme terutama di hati, hal ini dikarenakan fungsi utama
hati sebagai organ tempat metabolisme akan mengalami penurunan. Pengobatan yang
kurang rasional merupakan bagian terbesar dari masalah pada pasien rawat inap dan
dapat menyebabkan peningkatan angka kematian dan kesakitan (Donovan, Schroeder,
Tran, & Foster, 2007). Pada penggunaan obat-obatan yang secara prinsip dieliminasi
oleh organ hati pada pasien kerusakan fungsi hati, ahli klinis memiliki beberapa pilihan
dalam penatalaksanaan dosis obat yaitu mengurangi dosis obat tetapi interval dosis
normal, menggunakan dosis normal tetapi memperpanjang interval obat, dan
memodifikasi dosis serta interval pemberian obat (Bauer, 2006).
Beberapa penyakit hati yang perlu pengawasan regimen dosis obat diantaranya
hepatitis, nekrosis, kolestatis, steatosis, sirosis, hepatitis fulmina, dan penyakit hati
lainnya (Gunawan, 2007). Belum ada hasil tes laboratorium tunggal mengenai fungsi
2
3. hati yang dapat digunakan sebagai panduan dalam menetapkan dosis obat pada pasien
dengan gangguan penyakit hati seperti hal-nya penggunaan data creatinine clearance
dalam penetapan dosis pada pasien kerusakan fungsi ginjal (Bauer, 2006).
Berdasarkan observasi lapangan yang telah dilakukan, ada beberapa kasus yang
berkaitan dengan kurang rasionalnya pengobatan yang dilakukan oleh beberapa rumah
sakit. Kasus-kasus tersebut diantaranya adalah dosis diazepam dan alprazolam pada
pasien lanjut usia serta beberapa obat yang perlu diperhatikan penggunaan pada pasien
gangguan fungsi hati seperti propranolol. Obat-obat tersebut diketahui bahwa
metabolisme utamanya terjadi di hati, sedangkan pasien yang diberi obat-obat tersebut
tidak dilakukan pemantauan fungsi hati pada pasien lanjut usia tersebut sehingga
mengakibatkan efek dari obat-obat tersebut bertahan lama dari waktu yang diperkirakan.
Inilah yang menjadi dasar-dasar dari penelitian farmasi klinis yang akan dilakukan.
1.2. Perumusan Masalah
• Apakah sudah tepat penggunaan obat-obat yang dimetabolisme terutama di hati dan
indeks terapi sempit pada pasien yang mengalami gangguan fungsi hati di Irna Non
Bedah (Penyakit Dalam) RSUP DR. M. Djamil Padang ?
• Apakah telah dilakukan monitoring fungsi hati pada pasien yang menerima obat-
obat beresiko merusak fungsi hati di Irna Non Bedah (Penyakit Dalam) RSUP DR.
M. Djamil Padang ?
• Apakah pemberian obat-obat yang dimetabolisme terutama di hati dan indeks terapi
sempit pada pasien yang menunjukkan penurunan fungsi hati dilakukan
penyesuaian dosis sesuai dengan tingkat kerusakan organ hati pasien di Irna Non
Bedah (Penyakit Dalam) RSUP. DR. M. Djamil Padang?
3
4. 1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.3.1. Tujuan Penelitian
a. Tujuan Umum
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mengamati penggunaan obat-
obat pada pasien gangguan fungsi hati di Irna Non Bedah (Penyakit Dalam) RSUP
DR. M. Djamil Padang.
b. Tujuan Khusus
• Didapatkan obat yang tepat untuk pasien gangguan fungsi hati di Irna Non Bedah
(Penyakit Dalam) RSUP Dr. M. Djamil Padang.
• Didapatkan penyesuaian dosis obat-obat berdasarkan tingkat gangguan fungsi
hati pasien di Irna Non Bedah (Penyakit Dalam) RSUP Dr. M. Djamil Padang.
1.3.2. Manfaat Penelitian
• Mendapatkan penggunaan obat yang tepat pada penderita gangguan fungsi hati.
• Memberikan informasi kepada pihak rumah sakit tentang penggunaan obat yang
tepat pada pasien gangguan fungsi hati di Irna Non Bedah (Penyakit Dalam)
RSUP Dr. M. Djamil Padang.
• Membantu memberikan pengobatan optimal kepada pasien dengan
meminimalkan efek yang tidak diinginkan dan efek terhadap kerusakan hati.
• Sebagai salah satu pertimbangan dalam menetapkan penggunaan obat pada
pasien terutama untuk pasien yang mengalami gangguan fungsi hati.
4