Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai:
1. Pengenalan Lembaga Sertifikasi Badan Usaha (LSBU) dan pelatihan ISO 9001:2015.
2. Struktur organisasi dan personil yang terlibat di LSBU.
3. Pedoman manajemen dan dokumen pendukung yang harus dimiliki LSBU sesuai peraturan.
3. Acuan Normatif :
o Peraturan Pemerintah No. 14 tahun 2021,
o Peraturan Pemerintah No. 5 tahun 2021
o Surat Edaran Menteri PUPR No. 10 tahun 2021
o Surat Edaran LPJK No. 02 tahun 2021
o SNI ISO/IEC 17065:2012
o Surat Keputusan DJBK No. 89 tahun 2021 Ttg
SKEMA SERTIFIKASI & Perubahan
o Permen PUPR No. 8 tahun 2022
3
LEMBAGA SERTIFIKASI BADAN USAHA
LISENSI
4. UNSUR YANG TERLIBAT DI LSBU
PENGURUS
LSBU
PENGARAH
LSBU
KETUA
PELAKSANA
LSBU
PERSONIL
PELAKSANA
LSBU
ASESOR
BADAN USAHA
(ABU)
Komisaris &
Direksi
1. Unsur Perwakilan
Asosiasi
Penanggungjawab
Operasional LSBU
diangkat oleh Pengurus
Penanggungjawab
Administrasi, Sertifikasi
& Manajemen Mutu,
diangkat oleh Pengurus
Yang bertugas
melakukan Penilaian
Kelayakan Sertifikasi &
diangkat oleh
Pengurus
.
2. Unsur Pengguna Jasa
3. Unsur independen
Koordinator &
Kepala Urusan
diangkat oleh Pengurus
KOMITE -
KOMITE
(Adhoc)
PP No. 14 tahun 2021
Pasal 41D ayat (1) : Struktur Organisasi LSBU
ISO 17065;2012 : Persyaratan Struktur
Klausul 5.1
4
5. Lembaga
Sertifikasi
Badan
Usaha
PEDOMAN MANAJEMEN LSBU
PP No. 14 tahun 2021
Penjelasan Pasal 41L ayat (3) Yang dimaksud dengan pedoman
manajemen LSBU antara lain dokumentasi sistem
manajemen umum berupa panduan, kebijakan, tugas pokok,
dan fungsi LSBU, pengendalian dokumen, pengendalian
rekaman, tinjauan manajemen, audit internal, tindakan
korektif, dan Tindakan pencegahan
1. Panduan Mutu
SNI ISO/IEC 17065 : 2012
8 Klausul :
1. Ruang lingkup
2. Acuan Normatif
3. Istilah dan definisi
4. Persyaratan Umum
5. Persyaratan Struktur
6. Persyaratan Sumber Daya
7. Persyaratan Proses
8. Persyaratan Sistem
Manajemen
Formulir
Kumpulan Peraturan
Dokumen Legalitas
Standar –Standar
Dokumen Regulasi
Dokumen lain
2. Prosedur &
Instruksi Kerja
3. Dokumen
Pendukung
5
7. Lembaga
Sertifikasi
Badan
Usaha
SKEMA SERTIFIKASI LSBU
o PP No. 14 tahun 2021, Pasal 41L Ayat 3 Butir E
Kriteria persyaratan sertifikasi
BUJK yang dinilai ABU:
1. Penjualan Tahunan;
2. Kemampuan
Keuangan/Nilai Aset;
3. Ketersediaan TKK;
4. Penerapan SMAP;
4. Kriteria Sistem Manajemen
Anti Penyuapan (umum atau
Spesialis) :
a. Sertifikat penerapan SMAP yang
diterbitkan oleh lembaga sertifikasi
terakreditasi; atau
b. Dokumen penerapan SMAP; atau
c. Surat Pernyataan Komitmen akan
memenuhi kelengkapan persyaratan
dokumen penyelenggaraan Sistem
Manajemen Anti Penyuapan (SMAP)
selambat-lambatnya 1 (satu) tahun
untuk Badan Usaha kualifikasi
besar, 2 (dua) tahun untuk Badan
Usaha kualifikasi menengah dan
spesialis, dan 3 (tiga) tahun untuk
Badan Usaha kualifikasi kecil
1.Lembaga sertifikasi terakreditasi
merupakan lembaga penilaian kesesuaian
yang telah diakreditasi oleh KAN dan/atau
lembaga penilaian kesesuaian yang telah
diakreditasi oleh badan akreditasi yang
telah menjadi anggota International
Accreditation Forum (IAF) atau Asia
Pacific Accreditation Cooperation (APAC)
atau forum lain yang diakui sebagai
Signatory Multilateral Recognition
Arrangements (MLA) untuk skema
akreditasi sistem manajemen anti
penyuapan
2.Dokumen penerapan SMAP
mengadopsi pada Panduan Cegah
Korupsi yang dibuat oleh Komisi
Pemberantasan Korupsi (KPK)
o SK DJBK No. 89 tahun 2021 & Perubahannya
o Permen PUPR No. 8 tahun 2022
7
9. ISO 8402
Kosakata
Seri
ISO 9004
Pedoman
Penerapan
Keluarga
Seri
ISO 9001:2008
Seri
ISO 9001:2015
ISO 9001
Desain, Produksi &
Pelayanan
ISO 9002
Produksi &
Pelayanan
ISO 9003
Inspeksi
Akhir
1. Standar ISO pendukung lainnya:
2. ISO 10011 : Panduan Audit,
3. ISO 10005 : Panduan untuk
Rencana Mutu,
4. ISO 10013 : Panduan pembuatan
Pedoman Mutu Seri
ISO 9001:2000
KELUARGA STANDAR ISO
10. PENGERTIAN ISO 9001
ISO 9001 ini adalah sebuah standard Internasional untuk
SISTEM MANAJEMEN MUTU Kepuasan Pelanggan.
Kenapa KEPUASAN PELANGGAN?
didalam ISO memuat tentang bagaimana
organisasi MAMPU MENINGKATKAN &
MENJAGA KUALITAS / MUTU sebuah produk (
baik barang maupun jasa) agar para pelanggan
/ customer PUAS DENGAN PRODUK YANG
DIHASILKAN.
ISO merupakan singkatan dari International Organization for Standardization atau
Organisasi Internasional untuk Standardisasi
Standard atau klausul ISO 9001 ini akan
menjelaskan bagaimana organisasi /
perusahaan harus memiliki sebuah SISTEM
MANAJEMEN untuk beroperasi, bagaimana
aliran proses bisnis, bagaimana penanganan
dan monitoring pekerjaan mulai dari input
– output.
Semuanya dijelaskan dalam klausul ISO 9001 ini dan semua harus dibakukan
dalam sebuah DOKUMENTASI baik itu terkait dengan KEBIJAKAN, PROSEDUR
(SOP) atau INSTRUKSI KERJA (IK), JOBDESC dan sampai ke FORM
11. APA ITU ISO 9001:2015
• STANDAR INTERNASIONAL TENTANG SISTEM
MANAJEMEN MUTU.
• STANDAR YANG PALING BANYAK DITERAPKAN
DI DUNIA OLEH ORGANISASI BERBAGAI
BIDANG : PABRIK/INDUSTRI, INSTANSI
PEMERINTAHAN, PENDIDIKAN, RUMAH
SAKIT/PUSKESMAS, PERUSAHAAN, dll
12. Apa itu Manajemen?
Sebuah mekanisme yang tersistematis
Memiliki fungsi-fungsi pokok, berupa:
• Planning (perencanaan)
• Organizing (Pengorganisasian)
• Actuating (Penggerakan)
• Controlling (Pengawasan)
12
13. Dipilih kata “meningkatkan”, bukan
“memenuhi” karena agar ada upaya
untuk melakukan Peningkatan
Berkelanjutan
Tujuan utama dari ISO 9001:2015 adalah
meningkatkan kepuasan pelanggan dan mutu
layanan.
13
14. Manfaat ISO 9001:2015
● Mampu memberikan produk dan layanan
bermutu secara konsisten
● Meningkatkan kepuasan pelanggan
● Mengenal resiko dan peluang dalam
pencapaian sasaran
● Dapat membuktikan bahwa sistem
manajemen mutunya sesuai dengan
persyaratan-persyaratan
internasional
14
15. 7PRINSIP SISTEM
MANAJEMENMUTU
SUMBER :
ISO 9001:2015
Fokus
pelanggan
Kepemimpinan
Keterlibatan
Orang
Pendekatan
proses
Perbaikan
Pembuatan
keputusan
berdasarkan
bukti
Hubungan
Manajemen
1
2
3
4
5
6
7
PRINSIP
MANAJEMEN MUTU
Prinsip manajemen mutu dapat
diterapkan oleh manajemen
puncak (top management) dalam
rangka memimpin organisasi
menuju kepada peningkatan
kinerja. Prinsip manajemen mutu
ini menjadi landasan terhadap
standar-standar sistem
manajemen mutu dalam
keluarga ISO 9001
15
16. 16
HAL PENTING YANG PERLU DIPAHAMI
1 Menggunakan pendekatan Siklus PDCA
(Plan –Do-Check-action)
2 Memiliki Struktur :
1. Ruang Lingkup
2. Acuan Normatif
3. Istilah Definisi
4. Konteks Organisasi
5. Kepemimpinan
6. Perencanaan
7. Dukungan
8. Operasi
9. Evaluasi Kinerja
10. Peningkatan
3 Lingkup Penerapan Standar
Dapat diterapkan untuk semua level organisasi kecil/besar/privat/public
4 Berbasis Pendekatan Resiko
5 Keberhasilan penerapan tergantung komitmen dan kepemimpinan dari Top
Management dan pelibatan seluruh personil
6 Membutuhkan Sistem/Informasi yang terdokumentasi dalam penerapannya
17. Pendekatan Proses
17
Sumber Input Input Aktivitas Output Penerima Output
PROSES YANG
MENDAHULUI
Misal pada penyedia
(internal atau
eksternal) pada
pelanggan, pada
pihak berkepentingan
lain yang relevan
MATERI, ENERGI,
INFORMASI
Misal berupa produk,
jasa, keputusan
MATERI, ENERGI,
INFORMASI
Misal berupa
material, sumber
daya, persyaratan
PROSES
SELANJUTNYA
Misal pada pelanggan
(internal atau
eksternal), pada pihak
berkepentingan lain
yang relevan
Kemungkinan
pengendalian dan check
points untuk memantau
dan mengukur kinerja
Titik Awal Titik akhir
18. 18
SISTEM MANAJEMEN MUTU (4)
Organisasi dan
konteksnya
(4.1)
Persyaratan
pelanggan
Kebutuhan dan
harapan piihak
berkepentingan
yang relevan
(4.2)
Kepuasan
Pelanggan
Produk
dan Jasa
Plan
Action
Do
Check
HASIL
SMM
Representasi Standar ISO 9001:2015 dalam siklus PDCA
20. Definisi
Risiko adalah efek ketidakpastian
Efek adalah penyimpangan dari yang diharapkan — positif atau negatif.
Ketidakpastian adalah keadaan, bahkan parsial, kurangnya informasi (3.8.2) yang
berhubungan dengan pemahaman atau pengetahuan mengenai sebuah peristiwa,
konsekuensinya, atau kemungkinannya.
Kata "Risiko" kadang-kadang digunakan ketika ada kemungkinan konsekuensi
negatif saja.
20
21. Berpikir Berbasis Risiko
o Untuk mematuhi persyaratan Standar Internasional ini, organisasi perlu merencanakan
dan melaksanakan tindakan-tindakan untuk menangani risiko dan peluang.
Penanganan risiko maupun peluang menyediakan landasan untuk meningkatkan
efektivitas sistem manajemen mutu, mencapai hasil yang lebih baik, dan mencegah
efek negatif.
o Peluang dapat timbul sebagai akibat dari situasi yang menguntungkan bagi
pencapaian hasil yang dituju, misalnya, seperangkat keadaan yang memungkinkan
organisasi menarik pelanggan, mengembangkan produk dan jasa baru, mengurangi
limbah atau meningkatkan produktivitas. Tindakan untuk menangani peluang dapat
juga mencakup pertimbangan mengenai risiko terkait. Risiko merupakan akibat
dari ketidakpastian dan ketidakpastian tersebut dapat memiliki efek positif atau
negatif. Suatu penyimpangan positif yang muncul dari risiko dapat memberikan
suatu peluang, tetapi tidak semua efek positif dari risiko menghasilkan peluang.
21
22. 22
Berpikir Berbasis Risiko
Contoh:
● Menyeberang jalan secara langsung memberi saya kesempatan untuk
mencapai sisi lain dengan cepat, tapi ada peningkatan risiko cedera
karena mobil yang bergerak.
● Risiko menggunakan jembatan adalah bahwa mungkin akan lebih lama.
Kesempatan menggunakan jembatan adalah bahwa peluang untuk
terluka oleh sebuah mobil sedikit .