Dokumen tersebut membahas tentang evolusi manajemen kualitas dimulai dari inspeksi, pengendalian kualitas, jaminan kualitas, manajemen kualitas, manajemen kualitas total, organisasi pembelajaran, organisasi kelas dunia. Juga membahas tentang pengelompokan biaya kualitas menjadi biaya pencapaian kualitas yang baik dan biaya kualitas yang buruk."
2. Evolusi Majemen Kualitas
Improvement in Product Quality
Integrated
Design &
Manufacturing
Quality
Through
Design
Improved
Design
Statistical
Process
Control
Inspection
1920
1940
HOME
1960
1980
2000
TH
3. Evolusi Manajemen Kualitas
• Keynote
Inspection
H.G. Romig
Total Quality
Management
Quality Control
Walter A.
Shewhart
Quality
Assurance
Frederick W.
Taylor
Learnig
Org
World-Class
Org
Quality
Management
4. Evolusi Manajemen
Kualitas
Inspection
- Konsep kualitas modern dimulai tahun 1920
- Kelompok kualitas utamanya : Inspeksi
- Hasil produksi diukur berdasarkan spesifikasi
- Bagian inspeksi tidak independen, menyebabkan
perbedaan kepentingan
- Jika inspeksi menolak alur produksi, maka pd
saat itu pabrik akan meloloskan produk tanpa
melihat kualitasnya
- H.G. Romig (1920), adalah pelopor pengambilan
sampel untuk menguji penerimaan produk
(acceptance sampling)
Keynote
5. Evolusi Manajemen
Kualitas
Quality Control
• Kelompok inspeksi berkembang menjadi bagian
Pengendalian Kualitas
• Perang Dunia II mengharuskan produk militer
tidak boleh ada cacat sama sekali
• Tanggung jawab kualitas dialihkan ke bagian
Quality Control yang independen (terpisah dengan
pabrik)
• Pemeriksaan bermodalkan diagram kendali dan
penarikan sampel
• Walter A. Shewhart (1942), menemukan konspe
statistik untuk pengendalian variabel produk
Keynote
6. Evolusi Manajemen
Kualitas
Quality Assurance
• Quality control berkembang menjadi Quality
Insurance karena rekomendasi statistik sering
tidak dapat dilayani oleh struktur
pengambilan keputusan pada saat itu
• Quality insurance difokuskan untuk
memastikan proses dan kualitas produk
dengan audit operasi
• Quality insurance bekerjasama dengan bagian
lain yang bertanggung jawab terhadap
kualitas kinerja tiap bagian
Keynote
7. Evolusi Manajemen
Kualitas
Quality Management
• Quality Assurance bekerja berdasarkan
status quo (hanya memastikan pelaksanaan
pengendalian kualitas, sedikit pengaruh untuk
meningkatkannya)
• Perbaikan kualitas untuk mengantisipasi
persaingan yaitu dengan menerapkan fungsifungsi Quality Management
Keynote
8. Evolusi Manajemen
Kualitas
Total Quality Management
• Dalam Quality Management bukan hanya
fungsi produksi yang memengaruhi kepuasa
konsumen akan kualitas.
• Tanggung jawab kualitas bukan hanya milik
bagian tertentu, melainkan keseluruhan
individu di setiap perusahaan
• Pola Total Quality Management berkembang
tahun 1985
• Frederick W. Taylor (1990), pernah
mengemukakan konsep kualitas secara
HOME
menyeluruh (terpadu), dikenal dengan Father
Of Scientific Management (Time and Motion
Studies)
Keynote
9. Evolusi Manajemen
Kualitas
Learning Organization
• Kelanjutan dari filosofi Total Quality
Management pada tahun 1990.
• Menggunakan filosofi Continous Quality
Improvement dan Knowledge
Management, untuk memberikan yang
terbaik bagi pelanggan
Keynote
10. Contoh penerapan TQM
• Pada Perusahaan kecil yang masih adanya
kekurangan atau kesalahan dalam
menjalankan bisnis dengan mengunakan
pendekatan tradisional . Untuk memperbaiki
kesalahan itu perusahaan tersebut bisa
menerapkan TQM dalam perusahaannya.
Keberhasilan implementasi TQM sangat
dipengaruhi oleh fasilitas pendukungnya yaitu
infrastruktur organisasi. Infrastruktur
organisasi tersebut meliputi berikut ini:
• Hubungan jangka panjang dengan pelanggan
• Dukungan manajemen puncak
• Manajemen tenaga kerja
• Hubungan jangka panjang dengan pemasok.
• Sikap kerja pekerja
11. Evolusi Manajemen
Kualitas
World-Class Organization
• Konsep ini berkembang di abad 20
• Teknologi dan informasi sudah
tersebar luas
• Biaya murah
• Mudah diakses
• Dibarengi dengan konsep e-learning
Keynote
17. Exampl
e
Handphone, selain
dapat digunakan untuk
berkomunikasi lisan dan
tulisan,
Dilengkapi dengan fitur-fitur
tambahan seperti
dapat digunakan untuk membuat skedul, catatan,
memiliki wungsi jam, penunjuk lokasi,
Back
kalkulator, permainan dan lain-lain
18. kemungkinan tingkat
kegagalan pemakaian
Dimensi ini menyangkut
tidak dapat dioperasikan
sesuai fungsi utama karena adanya masalahmasalah teknis ataukah lancar-lancar
saja?
Apakah produk sering
20. melihat
kualitas produk dari sisi
Dimensi ini
apakah bentuk, ukuran, warna, berat
sesuai dengan
yang diinginkan dan apakah
pengoperasiannya
sesuai dengan standard tertentu
dan lain-lain
ataukah tidak
22. Dimensi ini berkaitan dengan
seberapa lama
produk dapat terus
digunakan selama
jangka waktu tertentu.
Tentunya dengan pola penggunaan dan
perawatan yang masuk akal alias
rasional
23. Mobil digunakan di
jalan perkotaan,
dengan perawatan
tertentu akan dapat
bertahan hingga misalnya
15 tahun.
Back
24. Dimensi ini melihat kualitas
barang dari kemudahan untuk
pengoperasian produk dan
kemudahan
perbaikan maupun
ketersediaan
komponen
pengganti.
26. Dimensi ini melihat kualitas
suatu barang dari
penampilan, corak,
rasa, daya tarik,
bau, selera, dan beberapa
faktor lainnya mungkin menjadi
aspek penting dalam kualitas
28. Dimensi ini berbicara tentang
kualitas dari
sisi persepsi
konsumen. Persepsi
konsumen tersebut dapat terkait
nama besar atau reputasi
perusahaan, atau merek
31. Biaya Kualitas
biaya yang terjadi atau mungkin akan terjadi karena
kualitas yang buruk.
Jadi, biaya kualitas adalah biaya yang berhubungan
dengan
penciptaan, pengidentifikasian, perbaikan, dan
pencegahan kerusakan
32. • Dalam paradigma baru, dikatakan bahwa
quality has no cost.
Artinya,untuk membuat suatu produk yang
berkualitas, perusahaan dapat melakukannya
dengan cara menghilangkan segala
bentuk pemborosan, yang biasanya
disebabkan karena perusahaan
menghasilkan produk yang ternyata
cacat, sehingga harus diadakan
perbaikan atau harus dibuang
33. Pengelompokan Biaya Kualitas
• Cost of achieving good
quality, meliputi:
A. Prevention costs, terdiri
dari:
1. Quality planning
costs
2. Production design
costs
3. Process costs
4. Training costs
5. Information costs
B. Appraisal costs, terdiri
dari:
1. Inspection and testing
costs
2. Test equipment costs
3. Operator costs
• Cost of poor quality,
meliputi:
A. Internal failure
costs,terdiri dari:
1. Scrap costs
2. Rework costs
3. Process failure costs
4. Process downtime
costs
5. Price-downgrading
costs
B. External failure costs,
terdiri dari:
1. Customer complaint
costs
2. Product return costs
3. Warranty claims costs
4. Product liability costs
34. Pengelompokan Biaya Kualitas
• Cost of achieving good quality (biaya
yang harus
dikeluarkan perusahaan untuk menghasilkan produk
yang berkualitas – sesuai keinginan pelanggan), meliputi:
A. Prevention costs (biaya pencegahan), yaitu biaya untuk
mencegah kerusakan atau cacat produk, yang terdiri dari:
1. Quality planning costs
2. Production design costs
3. Process costs
4. Training costs
5. Information costs
B. Appraisal
costs (biaya penilaian – untuk menguji
produk yang dihasilkan), terdiri dari:
1. Inspection and testing costs
2. Test equipment costs
3. Operator costs
35. Pengelompokan Biaya
Kualitas
• Cost of poor quality (biaya yang harus dikeluarkan
karena perusahaan menghasilkan produk yang cacat),
meliputi:
A. Internal failure costs
(biaya yang
harus dikeluarkan karena perusahaan menghasilkan
produk yang cacat,tetapi cacat produk tersebut telah
diketahui sebelum produk sampai ke pelanggan),
terdiri dari:
36. Internal failure costs
1. Scrap costs – biaya karena produk cacat
harus dibuang
2.
Rework costs – biaya untuk memperbaiki
produk cacat
3. Process
failure costs – biaya karena proses
4. Process
downtime costs – biaya karena
produksi menghasilkan produk yang cacat
proses produksi tidak berjalan sebagaimana
mestinya
5. Price-downgrading
costs -
biaya karena
perusahaan terpaksa menjual produk
dibawah harga patokannya karena produk cacat
37. Pengelompokan Biaya
Kualitas
B. External
failure costs, terdiri dari:
1. Customer
complaint costs – biaya untuk
pelayanan terhadap komplain pelanggan selama
masa garansi,atau di luar masa garansi
2. Product
return costs -
biaya karena produk
yang sudah disampaikan ke konsumen, dikembalikan
lagi karena produk tersebut cacat
38. Pengelompokan Biaya
Kualitas
3. Warranty claims costs – biaya untuk menangani
tuntutan konsumen terhadap adanya jaminan kualitas
produk
4. Product
liability costs – biaya untuk memberikan
jaminan atau garansi bagi konsumen, bahwa produk
yang dihasilkan adalah baik
5.
Lost sales costs – biaya karena perusahaan tidak
dipercaya oleh konsumen sehingga tidak mau lagi
membeli produk ke perusahaan tersebut