3. 2. Ovariohisterectomy
• tindakan pengambilan ovarium, corpus uteri dan
cornua uteri
• Indikasi
• Terapi, (tumor, cysta ovarium dan tumor uterus,
pyometra)
• Modifikasi tingkah laku yaitu, lebih mudah
dikendalikan, lebih jinak, membatasi jumlah
populasi
• Penggemukan
4. 3. Keuntungan Kerugian
Keuntungan Kerugian
mencegah kelahiran Hewan menjadi steril
Kontrol populasi
Mengurangi risiko kanker mammae
Menghambat spontaneous avulator
Meminimalisir tingkah laku dan
higienitas yang buruk
penanganan infeksi traktus
reproduksi
Kurang Agresif Terhadap Kucing Lain
dan Lebih Manja
Lebih Jarang Terluka
Peningkatan Genetik
5. 4. Alat dan Bahan
• scalpel blades, needle holder, pinset anatomis, pinset
chirurgis, retraktor, OH hook, gunting tajam-tumpul,
gunting tajam-tajam, gunting tumpul-tumpul, hemostatic
forceps, duk/drapes, tampon, jarum, wadah stainless,
termometer, stetoskop, spuit, sarung tangan/glove, jas lab,
dan masker.
antiseptik (alkohol atau povidon iodin), sabun, tampon,
tissue, benang absorbable, benang non absorbable,
anastetik (castran, atropin, ketamin, xylazine), antibiotik
(betamox, vicillin, amox syrup), dan analgesik tolfen. Selain
itu dibutuhkan seekor kucing betina setiap kelompok. Syarat
kucing betina yakni tidak bunting, tidak laktasi, dan sehat
6. 5. Preoperasi
1. ALAT
Alat dan bahan yang telah dicuci dibungkus dengan koran dan dimasukkan
dalam alat sterilisasi. Alat dan bahan yang perlu disterilisasi yakni
dissecting set, tampon, dan drapes. Khusus untuk gunting dan blade
hanya dibersihkan dengan alkohol
No Obat Jenis
Dosis
(mg/kg BB)
Konsentrasi
(mg/ml)
Jumlah Pemberian
(ml)
Rute
1 Betamox Antibiotik 15 150 0,25 IM
2 Castran Sedatif 0,02 1 0,05 IM
3 Atropin Premedikasi 0,04 1 0,1 SC
4 Ketamin Anastetik 10 100 0,25 IM
5 Xylazine Anastetik 2 20 0,25 IM
6 Vicillin Antibiotik - - 1 Ext/Topk
7 Tolfen Analgesik 4 4% 0,25 IM
8 Amox Syr Antibiotik 20 125/5 2 PO
9 Lidocain Anast lokal - - 1 Ext/Topk
7. • 2. Pasien
• Signalement
• Nama hewan : Jenny Waras
• Jenis hewan : kucing
• Ras : lokal
• Jenis kelamin : betina
• Umur : 3 tahun
• Berat badan : 2,5 Kg
• Warna : hitam putih
• Tanda khusus : ekor patah, pirang punggung
Status Present
Perawatan : Baik
Frekuensi nafas : 44 rpm
Pulsus : 108 x/menit
Temperatur : 37,9o
C
CRT : < 2
Pertumbuhan badan : baik
Temperamen : tenang
Gizi : baik normal
Turgor kulit : baik
Sikap badan : tegak pada keempat k
Membran mukosa : pink
Warna dan konsis feses : normal
Hidrasi : normal
Vaksinasi : belum
Obat cacing : belum
Riwayat penyakit : -
9. • 3. Operator
Operator Utama Lutfan Suyudi
Ass Operator Widya Puspita
Ass Alat Steril Qurainiyanti
Anastesiolog Siti Nurjannah
Petugas Peralatan Non Steril Farid Abdurrahman
• Bersih dan steril
• kuku tangan harus pendek
• mencuci tangan sebelum operasi
• operator memakai jas lab,
masker dan sarung tangan.
10. 6. operasi
• Diidentifikasi umbilikal dan secara visual bagian abdomen dibagi menjadi 3 bagian (cranial,
medial dan caudal).
• Badan uterus terletak lebih caudal dan lebih sulit untuk dijangkau, oleh karena itu dibuat
syatan pada 1/3 caudal abdomen.
• Dilakukan insisi 4-8 cm didaerah orientasi yaitu daerah linea alba (laparotomi medianus).
• Pertama kali penyayatan dilakukan pada kulit, subkutan, kemudian linea alba dan
peritoneum.
• Setelah rongga abdomen terbuka dilakukan eksplorasi terhadap uterus dengan
memasukkan ovary hook/telunjuk ke sepanjang dinding abdomen, setelah itu putar ke
arah medial untuk mendapatkan cornua uteri sebelah kanan dan ligamen-ligamen
kemudian angkat dari ruang abdomen.
• Ditelusuri cornua uteri yang didapatkan tadi sampai didapatkan ovarium. dipotong
ligamentum suspensory yang dekat dengan ginjal (hati-hati dengan pembuluh darah
ovary, jangan sampai ikut terpotong).
• Setelah ovarium kanan dan kiri ditemukan, bagian mesovarium dijepit dengan dengan dua
arteri clemp kemudian diligasi melingkar dengan kuat menggunakan benang cut gut
chromic 3-0. Kemudian pemotongan dilakukan diantara kedua tang arteri tersebut.
Lakukan hal yang sama pada ovarium yang lain.
• Setelah ovarium terpotong, bagian uterus ditelusuri sampai mencapai bifurcatio dan
corpus uteri.
11. • Bagian corpus uteri dijepit dengan klem.
• Dibuat ligasi 0,5-1 cm di bawah bifurcatio uteri. Jahit atau ikat
dengan benang cat gut chromic 3-0. Lalu dipotong.
• Setelah yakin tidak terjadi pendarahan, klem yang menjepit
uterus bagian proximal dapat dilepas. Reposisi uterus dan
omentum kedalam abdomen.
• Dilakukan penjahitan menggunakan cut gut chromic 3.0 pada
aponeurose m obliqous abdominis externus dan m. Abdominis
externus dan pastikan peritoneum terjahit tanpa ada omentum
yang ikut terjahit dengan jahitan terputus sederhana. Jarum yang
digunakan yakni jarum bulat.
• Sub kutan dijahit dengan cat gut plain 3-0 jarum bulat
menggunakan jahitan mattras horizontal menerus.
• Penjahitan terakhir pada kulit dengan jahitan terputus sederhana
menggunakan silk 2-0 dan jarum segitiga.
• Selama penjahitan dan setelah penjahitan selesai, pada luka
diberikan antibiotik vicillin.
• Setelah jahitan selesai, diberikan iodine kemudian dilakukan
pembalutan dan dikenakan gurita.
12. 7. Post Operasi
• pengobatan, perawatan, dan observasi.
• Setelah operasi, kucing di amati hingga sadar dengan
mengecek suhu dan pulsus. Kemudian dipasang
elizabeth colar agar kucing tidak menjilat abdomen.
Kucing diberikan tolfen sebagai analgesik. Kemudian
diberikan amox sirup 2 kali sehari sampai 5 hari.
• Pada hari awal post operasi daerah luka diolesi dengan
povidon iodin. Dilakukan juga pengamatan terhadap
temperatur, CRT (Capillary Refill Time), pulsus, nafsu
makan, defekasi, urinasi, dan luka jahitan. Pada hari
ketujuh jahitan dibuka. Kemudian hewan kembali
dirawat selama tujuh hari lagi. Lalu di-release
25. saran
• Minimalisir luka / insisi
• Preparasi tumpul tidak terlalu lebar
• Perhatikan ligasi pembuluh darah
• Perhatikan jenis jahitan, jarum, dan benang
• Perawatan post operasi penting
• Jaga kebersihan
• Jangan terlalu sering membuka luka
• Cukup diberi povidon iodin dan analgesik
• nutrisi