SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  27
EJAAN YANG
DISEMPURNAKAN
      (EYD)




    Oleh : Sugeng Rahardjo   1
Pengertian Ejaan
   Ejaan adalah seperangkat aturan atau
    kaidah    pelambang    bunyi    bahasa,
    pemisahan,      penggabungan,      dan
    penulisannya dalam suatu bahasa.

         Ejaan merupakan kaidah yang harus
          dipatuhi oleh pemakai bahasa, demi
        keteraturan dan keseragaman bentuk,
                 terutama dalam bahasa tulis.
                   Oleh : Sugeng Rahardjo   2
Sejarah Ejaan Dalam Bahasa Indonesia

1. Ejaan Van Ophuijsen (1901-1947)
   Diambil dari nama seorang guru
   besar Belanda yang juga pemerhati bahasa.

2. Ejaan Republik/Ejaan Soewandi (1947-1972)
    Diambil dari nama menteri P dan K pada masa
   ejaan itu diresmikan.

3. Ejaan Yang Disempurnakan
   Berlaku dari 16 Agustus 1972 sampai sekarang
                    Oleh : Sugeng Rahardjo     3
Perubahan Huruf
    dalam 3 Ejaan Bahasa Indonesia

   Ejaan Van     Ejaan Republik /               Ejaan Yang
   Ophuisjen     Ejaan Soewandi               Disempurnakan
  (1901-1947)      (1947-1972)                     (mulai
                                               16-08-1972)
khoesoes         chusus                      khusus
Djoem’at         Djum’at                     Jumat
ja’ni            jakni                       yakni
pajoeng          pajung                      payung
tjoetjoe         tjutju                      cucu
soenji           sunji                       sunyi
                    Oleh : Sugeng Rahardjo                    4
EJAAN YANG DISEMPURNAKAN
            (EYD)
Ruang Lingkup EYD
2. Pemakaian Huruf
3. Penulisan Huruf
4. Penulisan Kata
5. Penulisan Unsur Serapan
6. Pemakaian Tanda Baca

              Oleh : Sugeng Rahardjo   5
1. Pemakaian Huruf
Membicarakan bagian-bagian dasar
   dari suatu bahasa yaitu :
b. huruf kapital
c. vokal
d. konsonan
e. pemenggalan
f. nama diri

              Oleh : Sugeng Rahardjo   6
2. Penulisan Huruf
A.   Huruf Kapital

Penulisan huruf kapital dipakai pada:
  - Huruf pertama pada kata di awal kalimat
  - Huruf pertama petikan langsung.
  - Huruf pertama ungkapan yang berhubungan
   dengan nama Tuhan dan kitab suci, termasuk kata
   ganti untuk Tuhan.
  - Huruf pertama unsur nama gelar kehormatan,
    keturunan, keagamaan, yang diikuti nama orang.
  - dll.
                     Oleh : Sugeng Rahardjo    7
B. Huruf Miring
     Penulisan huruf miring dipakai pada :
     (1) Penulisan nama buku, majalah, dan
         surat kabar yang ditulis dalam
         karangan.
     (2) Penegasan huruf, bagian kata atau
          kelompok kata.
     (3) Penulisan kata nama ilmiah atau
          ungkapan asing yang tidak
         disesuaikan ejaannya.               8

Oleh : Sugeng Rahardjo
3. Penulisan Kata
  A. Kata Dasar
      Kata yang berupa kata dasar ditulis sebagai satu
      kesatuan. Contoh: Buku itu sangat tebal.
  B. Kata Turunan
     - Imbuhan ditulis serangkai dengan kata
       dasarnya. Contoh: dikelola, penetapan
     - Jika bentuk dasar berupa gabungan kata
       awalan atau akhiran ditulis serangkai dengan
       kata yang langsung mengikuti atau
       mendahuluinya. Contoh: bertepuk tangan,
                                garis bawahi.       9
Oleh : Sugeng Rahardjo
-   Jika bentuk dasar yang berupa gabungan
    kata mendapat awalan dan akhiran
    sekaligus, unsur gabungan kata itu ditulis
    serangkai. Contoh: menggarisbawahi

-   Jika salah satu unsur gabungan kata
    hanya    dipakai      dalam     kombinasi,
    gabungan kata itu ditulis serangkai.
    Contoh: adibusana, antarkota, biokimia,
              dasawarsa, prasangka, dll.


                    Oleh : Sugeng Rahardjo   10
C. Kata Ulang / Bentuk Ulang
   Ditulis secara lengkap dengan
   Contoh: anak-anak, lauk-pauk,
             gerak-gerik, terus-menerus.

D. Gabungan Kata
(1) Gabungan kata yang lazim disebut kata
         majemuk termasuk istilah khusus,
  unsur-
    unsurnya ditulis terpisah.
    Contoh: duta besar, rumah sakit, dll
                  Oleh : Sugeng Rahardjo   11
(2) Gabungan kata, termasuk istilah khusus
    yang mungkin menimbulkan salah
    pengertian dapat ditulis dengan tanda
            penghubung untuk menegaskan
  pertalian
    unsur yang berkaitan.
       Contoh:
             alat pandang-dengar
             anak-istri saya
             orang-tua muda
             buku sejarah-baru
                 Oleh : Sugeng Rahardjo   12
(3)Gabungan kata berikut ditulis serangkai
       karena hubungannya sudah sangat
   padu sehingga tidak dirasakan lagi
   sebagai dua kata.
    contoh:
           acapkali, apabila, bagaimana,
           barangkali, beasiswa, dll.


                  Oleh : Sugeng Rahardjo   13
E. Kata ganti ku, kau, mu, dan nya
        Kata ganti ku dan kau ditulis serangkai dengan kata yang
        mengikutinya; ku, mu dan nya ditulis serangkai dengan
        kata yang mendahuluinya.
        Contoh: Apa yang kumiliki boleh kauambil.
                 Bukuku, bukumu, dan bukunya
                 tersimpan di perpustakaan.

     F. Kata Depan di, ke, dan dari
        Ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya,
        kecuali di dalam gabungan kata yang sudah
        dianggap sebagai satu kata seperti kepada dan
        daripada.
        Contoh: Di mana Siti sekarang?
                  Kami percaya sepenuhnya kepadanya.        14
Oleh : Sugeng Rahardjo
G. Kata si dan sang
   Kata si dan sang ditulis terpisah dari kata
   yang mengikutinya.

Misalnya:
 Harimau itu marah sekali pada sang Kancil.
 Akhirnya ada juga yang dapat mengalahkan
 si jagoan itu.

                   Oleh : Sugeng Rahardjo    15
H. Partikel

 1.Partikel -lah, -kah, dan –tah
   Ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya.


contoh:
     Bacalah buku ini baik-baik.
      Siapakah gerangan dia?
      Apatah gunanya bersedih hati?



                       Oleh : Sugeng Rahardjo          16
2.Partikel pun
     Ditulis terpisah dari kata yang mendahuluinya.

         contoh:
           Jika ayah pergi adik pun ikut pergi.
          Apa pun yang dimakannya, ia tetap kurus.

 Catatan:
 Kelompok yang lazim dianggap padu, misalnya
 adapun, andaipun, bagaimanapun, dsb.

 Contoh:
      Adapun sebab-sebabnya belum diketahui.
      Walaupun miskin, ia selalu gembira.             17
Oleh : Sugeng Rahardjo
3. Partikel per yang berarti mulai, demi, dan
        tiap ditulis terpisah dari bagian kalimat
        yang mendahuluinya atau mengikutinya.

     contoh:
        PNS mendapat kenaikan gaji per 1 April.
        Mereka masuk ke ruangan satu per satu.
        Harga kain itu Rp 10.000, 00 per meter.

                                                 18
Oleh : Sugeng Rahardjo
I. Singkatan dan Akronim
1. Singkatan adalah bentuk yag dipendekkan
   yang terdiri atas satu huruf atau lebih.

  contoh : A. Riyanto
           Kol. Mujiono
           GBHN
           dst.
           a.n.
           cm
                   Oleh : Sugeng Rahardjo     19
2. Akronim ialah singkatan yang berupa
  gabungan huruf awal, gabungan suku kata,
  ataupun gabungan huruf dan suku kata dari
  deret kata yang diperlakukan sebagai kata.

 contoh: ABRI
         Iwapi
         radar    radio detecting and ranging


                  Oleh : Sugeng Rahardjo   20
4. Penulisan Unsur Serapan
A. Unsur pinjaman yang belum
   sepenuhnya terserap ke dalam bahasa
   Indonesia.

   contoh: reshuffle
          shuttle cock



                Oleh : Sugeng Rahardjo   21
B. Unsur pinjaman yang pengucapan dan
   penulisannya disesuaikan dengan kaidah
   bahasa Indonesia.

  Contoh: aerobik
          hidraulik
          sentral
          aklamasi
          vaksin
          varietas
                  Oleh : Sugeng Rahardjo    22
5. Pemakaian Tanda Baca
A. Tanda Titik
   1. Dipakai pada akhir kalimat yang bukan
      pertanyaan dan seruan.
      contoh: Aku lahir di Palembang.

   2. Dipakai di belakang angka atau huruf
      dalam suatu bagan, ikhtisar, atau daftar.
      contoh: 1.2 Ilustrasi
                   1.2.1 Gambar Tangan

                    Oleh : Sugeng Rahardjo    23
3. Dipakai untuk memisahkan angka
   jam, menit, dan detik yang menunjukan
   waktu dan jangka waktu.
contoh:
  pukul 1.35.20 (pukul 1 lewat 35 menit 20 detik

  1.35.20 jam (1 jam, 35 menit, 20 detik)


                    Oleh : Sugeng Rahardjo    24
4. Dipakai di antara nama penulis, judul tulisan yang
   tidak berakhir dengan tanda tanya dan tanda seru,
   dan tempat terbit dalam daftar pustaka.
   contoh:
  Hidayat, Azis. 2007. Metode Penelitian Kebidanan dan
        Teknik Analisis Data. Salemba Medika. Jakarta.


5. Dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan dan
   kelipatannya.
   contoh:
       Jumlah penduduk desaku 5.200 orang.

                      Oleh : Sugeng Rahardjo            25
B. Tanda Koma
   1. Dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu
      perincian atau pembilangan.
      contoh:
      * Kami membutuhkan kertas, pena, dan
        tinta.

   2. Dipakai untuk memisahkan kalimat setara
     yang satu dari kalimat setara berikutnya
     yang didahului kata tetapi dan melainkan.
     contoh:
      * Saya ingin datang, tetapi hari hujan.
                     Oleh : Sugeng Rahardjo       26
~ Selamat belajar
                         semoga sukseS ~



                                           27
Oleh : Sugeng Rahardjo

Contenu connexe

Tendances

Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK) _BimTek "Standar AKREDITASI RUMAH S...
Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK) _BimTek "Standar AKREDITASI RUMAH S...Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK) _BimTek "Standar AKREDITASI RUMAH S...
Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK) _BimTek "Standar AKREDITASI RUMAH S...Kanaidi ken
 
Teorema green dalam bidang
Teorema green dalam bidangTeorema green dalam bidang
Teorema green dalam bidangokti agung
 
Pedoman quality control
Pedoman quality controlPedoman quality control
Pedoman quality controlJoni Iswanto
 
Resume materi lkmm pra td
Resume materi lkmm pra tdResume materi lkmm pra td
Resume materi lkmm pra tdFauzul Aziz
 
Modul mekanika fluida: Dasar-dasar Perhitungan Aliran Fluida
Modul mekanika fluida: Dasar-dasar Perhitungan Aliran FluidaModul mekanika fluida: Dasar-dasar Perhitungan Aliran Fluida
Modul mekanika fluida: Dasar-dasar Perhitungan Aliran FluidaAli Hasimi Pane
 
Komunikasi Efektif dalam Bidang Pelayanan Kesehatan
Komunikasi Efektif dalam Bidang Pelayanan KesehatanKomunikasi Efektif dalam Bidang Pelayanan Kesehatan
Komunikasi Efektif dalam Bidang Pelayanan KesehatanStefanus Nofa
 
Diferensial Parsial
Diferensial ParsialDiferensial Parsial
Diferensial ParsialRose Nehe
 
kumpulan soal hukum-hukum gas
kumpulan soal hukum-hukum gaskumpulan soal hukum-hukum gas
kumpulan soal hukum-hukum gasRfebiola
 
Mekanika fluida 2 pertemuan 3 okk
Mekanika fluida 2 pertemuan 3 okkMekanika fluida 2 pertemuan 3 okk
Mekanika fluida 2 pertemuan 3 okkMarfizal Marfizal
 
Penerapan hukum 2 termodinamika
Penerapan hukum 2 termodinamikaPenerapan hukum 2 termodinamika
Penerapan hukum 2 termodinamikaFKIP UHO
 
Simbol keselamatan kimia
Simbol keselamatan kimiaSimbol keselamatan kimia
Simbol keselamatan kimiaRSU ELSYIFA
 
Konversi Energi
Konversi EnergiKonversi Energi
Konversi EnergilombkTBK
 
Transformasi linier " Matematika Geodesi "
Transformasi linier " Matematika Geodesi "Transformasi linier " Matematika Geodesi "
Transformasi linier " Matematika Geodesi "Dedy Kurniawan
 
Mekanika fluida 1 pertemuan 11
Mekanika fluida 1 pertemuan 11Mekanika fluida 1 pertemuan 11
Mekanika fluida 1 pertemuan 11Marfizal Marfizal
 

Tendances (20)

Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK) _BimTek "Standar AKREDITASI RUMAH S...
Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK) _BimTek "Standar AKREDITASI RUMAH S...Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK) _BimTek "Standar AKREDITASI RUMAH S...
Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK) _BimTek "Standar AKREDITASI RUMAH S...
 
Teorema green dalam bidang
Teorema green dalam bidangTeorema green dalam bidang
Teorema green dalam bidang
 
Pedoman quality control
Pedoman quality controlPedoman quality control
Pedoman quality control
 
Transformasi Laplace
Transformasi LaplaceTransformasi Laplace
Transformasi Laplace
 
Resume materi lkmm pra td
Resume materi lkmm pra tdResume materi lkmm pra td
Resume materi lkmm pra td
 
Modul mekanika fluida: Dasar-dasar Perhitungan Aliran Fluida
Modul mekanika fluida: Dasar-dasar Perhitungan Aliran FluidaModul mekanika fluida: Dasar-dasar Perhitungan Aliran Fluida
Modul mekanika fluida: Dasar-dasar Perhitungan Aliran Fluida
 
Komunikasi Efektif dalam Bidang Pelayanan Kesehatan
Komunikasi Efektif dalam Bidang Pelayanan KesehatanKomunikasi Efektif dalam Bidang Pelayanan Kesehatan
Komunikasi Efektif dalam Bidang Pelayanan Kesehatan
 
Diferensial Parsial
Diferensial ParsialDiferensial Parsial
Diferensial Parsial
 
Fisiologi sistem saraf
Fisiologi sistem sarafFisiologi sistem saraf
Fisiologi sistem saraf
 
Modul 3 transformasi laplace
Modul 3 transformasi laplaceModul 3 transformasi laplace
Modul 3 transformasi laplace
 
kumpulan soal hukum-hukum gas
kumpulan soal hukum-hukum gaskumpulan soal hukum-hukum gas
kumpulan soal hukum-hukum gas
 
Sistem pendengaran
Sistem pendengaranSistem pendengaran
Sistem pendengaran
 
Mekanika fluida 2 pertemuan 3 okk
Mekanika fluida 2 pertemuan 3 okkMekanika fluida 2 pertemuan 3 okk
Mekanika fluida 2 pertemuan 3 okk
 
Teori pappus
Teori pappusTeori pappus
Teori pappus
 
Penerapan hukum 2 termodinamika
Penerapan hukum 2 termodinamikaPenerapan hukum 2 termodinamika
Penerapan hukum 2 termodinamika
 
Simbol keselamatan kimia
Simbol keselamatan kimiaSimbol keselamatan kimia
Simbol keselamatan kimia
 
Konversi Energi
Konversi EnergiKonversi Energi
Konversi Energi
 
Transformasi linier " Matematika Geodesi "
Transformasi linier " Matematika Geodesi "Transformasi linier " Matematika Geodesi "
Transformasi linier " Matematika Geodesi "
 
Mekanika fluida 1 pertemuan 11
Mekanika fluida 1 pertemuan 11Mekanika fluida 1 pertemuan 11
Mekanika fluida 1 pertemuan 11
 
Makalah Kardiovaskuler
Makalah KardiovaskulerMakalah Kardiovaskuler
Makalah Kardiovaskuler
 

Similaire à Ejaan dalam bahasa

Eyd ( Geofisika UPNVY 2014 )
Eyd ( Geofisika UPNVY 2014 )Eyd ( Geofisika UPNVY 2014 )
Eyd ( Geofisika UPNVY 2014 )Nur Arasyi
 
BAB V EJAAN BAHASA INDONESIA.docx
BAB V EJAAN BAHASA INDONESIA.docxBAB V EJAAN BAHASA INDONESIA.docx
BAB V EJAAN BAHASA INDONESIA.docxArisSusanto47
 
BAB V EJAAN BAHASA INDONESIA.docx
BAB V EJAAN BAHASA INDONESIA.docxBAB V EJAAN BAHASA INDONESIA.docx
BAB V EJAAN BAHASA INDONESIA.docxArisSusanto47
 
Ejaan Bahasa Indonesia.ppt
Ejaan Bahasa Indonesia.pptEjaan Bahasa Indonesia.ppt
Ejaan Bahasa Indonesia.pptAbdul Hamid
 
Ejaan, EYD dan PUEBI
Ejaan, EYD dan PUEBIEjaan, EYD dan PUEBI
Ejaan, EYD dan PUEBININI IBRAHIM
 
P2 MKU B Indonesia Ejaan yang disempurnakan.pptx
P2 MKU B Indonesia Ejaan yang disempurnakan.pptxP2 MKU B Indonesia Ejaan yang disempurnakan.pptx
P2 MKU B Indonesia Ejaan yang disempurnakan.pptxFirdhanSaid
 
Ejaan dan Tanda Baca.docx
Ejaan dan Tanda Baca.docxEjaan dan Tanda Baca.docx
Ejaan dan Tanda Baca.docxZukét Printing
 
Ejaan dan Tanda Baca.pdf
Ejaan dan Tanda Baca.pdfEjaan dan Tanda Baca.pdf
Ejaan dan Tanda Baca.pdfZukét Printing
 
ppt b indo_20231023_212323_0000.pdf
ppt b indo_20231023_212323_0000.pdfppt b indo_20231023_212323_0000.pdf
ppt b indo_20231023_212323_0000.pdfnafisasyahrul
 
Pert 3_Ejaan Bahasa Indonesia Bagian 1.pptx
Pert 3_Ejaan Bahasa Indonesia Bagian 1.pptxPert 3_Ejaan Bahasa Indonesia Bagian 1.pptx
Pert 3_Ejaan Bahasa Indonesia Bagian 1.pptxSriHidayatiL
 
Makalah bahasa indonesia Ejaan Bahasa Indonesia
Makalah bahasa indonesia Ejaan Bahasa IndonesiaMakalah bahasa indonesia Ejaan Bahasa Indonesia
Makalah bahasa indonesia Ejaan Bahasa IndonesiaBram Agus Leonardo
 

Similaire à Ejaan dalam bahasa (20)

Bahasa ind
Bahasa indBahasa ind
Bahasa ind
 
Eyd ( Geofisika UPNVY 2014 )
Eyd ( Geofisika UPNVY 2014 )Eyd ( Geofisika UPNVY 2014 )
Eyd ( Geofisika UPNVY 2014 )
 
S yuliani
S yulianiS yuliani
S yuliani
 
BAB V EJAAN BAHASA INDONESIA.docx
BAB V EJAAN BAHASA INDONESIA.docxBAB V EJAAN BAHASA INDONESIA.docx
BAB V EJAAN BAHASA INDONESIA.docx
 
BAB V EJAAN BAHASA INDONESIA.docx
BAB V EJAAN BAHASA INDONESIA.docxBAB V EJAAN BAHASA INDONESIA.docx
BAB V EJAAN BAHASA INDONESIA.docx
 
Eyd 3
Eyd 3Eyd 3
Eyd 3
 
Ejaan Bahasa Indonesia.ppt
Ejaan Bahasa Indonesia.pptEjaan Bahasa Indonesia.ppt
Ejaan Bahasa Indonesia.ppt
 
Ejaan
EjaanEjaan
Ejaan
 
Ejaan yang disempurnakan
Ejaan yang disempurnakanEjaan yang disempurnakan
Ejaan yang disempurnakan
 
EYD dan PUEBI
EYD dan PUEBIEYD dan PUEBI
EYD dan PUEBI
 
Ejaan, EYD dan PUEBI
Ejaan, EYD dan PUEBIEjaan, EYD dan PUEBI
Ejaan, EYD dan PUEBI
 
P2 MKU B Indonesia Ejaan yang disempurnakan.pptx
P2 MKU B Indonesia Ejaan yang disempurnakan.pptxP2 MKU B Indonesia Ejaan yang disempurnakan.pptx
P2 MKU B Indonesia Ejaan yang disempurnakan.pptx
 
EYD
EYDEYD
EYD
 
Materi twk bhs Indonesia.pdf
Materi twk bhs Indonesia.pdfMateri twk bhs Indonesia.pdf
Materi twk bhs Indonesia.pdf
 
Ejaan dan Tanda Baca.docx
Ejaan dan Tanda Baca.docxEjaan dan Tanda Baca.docx
Ejaan dan Tanda Baca.docx
 
Ejaan dan Tanda Baca.pdf
Ejaan dan Tanda Baca.pdfEjaan dan Tanda Baca.pdf
Ejaan dan Tanda Baca.pdf
 
ppt b indo_20231023_212323_0000.pdf
ppt b indo_20231023_212323_0000.pdfppt b indo_20231023_212323_0000.pdf
ppt b indo_20231023_212323_0000.pdf
 
Pert 3_Ejaan Bahasa Indonesia Bagian 1.pptx
Pert 3_Ejaan Bahasa Indonesia Bagian 1.pptxPert 3_Ejaan Bahasa Indonesia Bagian 1.pptx
Pert 3_Ejaan Bahasa Indonesia Bagian 1.pptx
 
Makalah bahasa indonesia Ejaan Bahasa Indonesia
Makalah bahasa indonesia Ejaan Bahasa IndonesiaMakalah bahasa indonesia Ejaan Bahasa Indonesia
Makalah bahasa indonesia Ejaan Bahasa Indonesia
 
Ejaan bahasa indonesia
Ejaan bahasa indonesiaEjaan bahasa indonesia
Ejaan bahasa indonesia
 

Plus de Politeknik Kelautan dan Perikanan Sidoarjo (11)

Negara, bangsa dan rakyat indonesia
Negara, bangsa dan rakyat indonesiaNegara, bangsa dan rakyat indonesia
Negara, bangsa dan rakyat indonesia
 
Ilustrasi
IlustrasiIlustrasi
Ilustrasi
 
Kalimat
KalimatKalimat
Kalimat
 
Kebahasaan
KebahasaanKebahasaan
Kebahasaan
 
Huruf miring
Huruf miringHuruf miring
Huruf miring
 
Huruf kapital
Huruf kapitalHuruf kapital
Huruf kapital
 
Pasar
PasarPasar
Pasar
 
Saluran tataniaga hasil perikanan
Saluran tataniaga hasil perikananSaluran tataniaga hasil perikanan
Saluran tataniaga hasil perikanan
 
Pengertian dan ruang lingkup ttnh
Pengertian dan ruang lingkup ttnhPengertian dan ruang lingkup ttnh
Pengertian dan ruang lingkup ttnh
 
Fungsi dan ragam bahasa
Fungsi dan ragam bahasaFungsi dan ragam bahasa
Fungsi dan ragam bahasa
 
Fungsi dan ragam bahasa
Fungsi dan ragam bahasaFungsi dan ragam bahasa
Fungsi dan ragam bahasa
 

Dernier

BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxJuliBriana2
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaharnosuharno5
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXIksanSaputra6
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfIwanSumantri7
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanAyuApriliyanti6
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024DessyArliani
 
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptxPANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptxfitriaoskar
 
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024RahmadLalu1
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptnovibernadina
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"baimmuhammad71
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxrizalhabib4
 
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...nuraji51
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxDEAAYUANGGREANI
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxriscacriswanda
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxMaskuratulMunawaroh
 

Dernier (20)

BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
 
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptxPANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
 
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
 

Ejaan dalam bahasa

  • 1. EJAAN YANG DISEMPURNAKAN (EYD) Oleh : Sugeng Rahardjo 1
  • 2. Pengertian Ejaan  Ejaan adalah seperangkat aturan atau kaidah pelambang bunyi bahasa, pemisahan, penggabungan, dan penulisannya dalam suatu bahasa. Ejaan merupakan kaidah yang harus dipatuhi oleh pemakai bahasa, demi keteraturan dan keseragaman bentuk, terutama dalam bahasa tulis. Oleh : Sugeng Rahardjo 2
  • 3. Sejarah Ejaan Dalam Bahasa Indonesia 1. Ejaan Van Ophuijsen (1901-1947) Diambil dari nama seorang guru besar Belanda yang juga pemerhati bahasa. 2. Ejaan Republik/Ejaan Soewandi (1947-1972) Diambil dari nama menteri P dan K pada masa ejaan itu diresmikan. 3. Ejaan Yang Disempurnakan Berlaku dari 16 Agustus 1972 sampai sekarang Oleh : Sugeng Rahardjo 3
  • 4. Perubahan Huruf dalam 3 Ejaan Bahasa Indonesia Ejaan Van Ejaan Republik / Ejaan Yang Ophuisjen Ejaan Soewandi Disempurnakan (1901-1947) (1947-1972) (mulai 16-08-1972) khoesoes chusus khusus Djoem’at Djum’at Jumat ja’ni jakni yakni pajoeng pajung payung tjoetjoe tjutju cucu soenji sunji sunyi Oleh : Sugeng Rahardjo 4
  • 5. EJAAN YANG DISEMPURNAKAN (EYD) Ruang Lingkup EYD 2. Pemakaian Huruf 3. Penulisan Huruf 4. Penulisan Kata 5. Penulisan Unsur Serapan 6. Pemakaian Tanda Baca Oleh : Sugeng Rahardjo 5
  • 6. 1. Pemakaian Huruf Membicarakan bagian-bagian dasar dari suatu bahasa yaitu : b. huruf kapital c. vokal d. konsonan e. pemenggalan f. nama diri Oleh : Sugeng Rahardjo 6
  • 7. 2. Penulisan Huruf A. Huruf Kapital Penulisan huruf kapital dipakai pada: - Huruf pertama pada kata di awal kalimat - Huruf pertama petikan langsung. - Huruf pertama ungkapan yang berhubungan dengan nama Tuhan dan kitab suci, termasuk kata ganti untuk Tuhan. - Huruf pertama unsur nama gelar kehormatan, keturunan, keagamaan, yang diikuti nama orang. - dll. Oleh : Sugeng Rahardjo 7
  • 8. B. Huruf Miring Penulisan huruf miring dipakai pada : (1) Penulisan nama buku, majalah, dan surat kabar yang ditulis dalam karangan. (2) Penegasan huruf, bagian kata atau kelompok kata. (3) Penulisan kata nama ilmiah atau ungkapan asing yang tidak disesuaikan ejaannya. 8 Oleh : Sugeng Rahardjo
  • 9. 3. Penulisan Kata A. Kata Dasar Kata yang berupa kata dasar ditulis sebagai satu kesatuan. Contoh: Buku itu sangat tebal. B. Kata Turunan - Imbuhan ditulis serangkai dengan kata dasarnya. Contoh: dikelola, penetapan - Jika bentuk dasar berupa gabungan kata awalan atau akhiran ditulis serangkai dengan kata yang langsung mengikuti atau mendahuluinya. Contoh: bertepuk tangan, garis bawahi. 9 Oleh : Sugeng Rahardjo
  • 10. - Jika bentuk dasar yang berupa gabungan kata mendapat awalan dan akhiran sekaligus, unsur gabungan kata itu ditulis serangkai. Contoh: menggarisbawahi - Jika salah satu unsur gabungan kata hanya dipakai dalam kombinasi, gabungan kata itu ditulis serangkai. Contoh: adibusana, antarkota, biokimia, dasawarsa, prasangka, dll. Oleh : Sugeng Rahardjo 10
  • 11. C. Kata Ulang / Bentuk Ulang Ditulis secara lengkap dengan Contoh: anak-anak, lauk-pauk, gerak-gerik, terus-menerus. D. Gabungan Kata (1) Gabungan kata yang lazim disebut kata majemuk termasuk istilah khusus, unsur- unsurnya ditulis terpisah. Contoh: duta besar, rumah sakit, dll Oleh : Sugeng Rahardjo 11
  • 12. (2) Gabungan kata, termasuk istilah khusus yang mungkin menimbulkan salah pengertian dapat ditulis dengan tanda penghubung untuk menegaskan pertalian unsur yang berkaitan. Contoh: alat pandang-dengar anak-istri saya orang-tua muda buku sejarah-baru Oleh : Sugeng Rahardjo 12
  • 13. (3)Gabungan kata berikut ditulis serangkai karena hubungannya sudah sangat padu sehingga tidak dirasakan lagi sebagai dua kata. contoh: acapkali, apabila, bagaimana, barangkali, beasiswa, dll. Oleh : Sugeng Rahardjo 13
  • 14. E. Kata ganti ku, kau, mu, dan nya Kata ganti ku dan kau ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya; ku, mu dan nya ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya. Contoh: Apa yang kumiliki boleh kauambil. Bukuku, bukumu, dan bukunya tersimpan di perpustakaan. F. Kata Depan di, ke, dan dari Ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya, kecuali di dalam gabungan kata yang sudah dianggap sebagai satu kata seperti kepada dan daripada. Contoh: Di mana Siti sekarang? Kami percaya sepenuhnya kepadanya. 14 Oleh : Sugeng Rahardjo
  • 15. G. Kata si dan sang Kata si dan sang ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya. Misalnya: Harimau itu marah sekali pada sang Kancil. Akhirnya ada juga yang dapat mengalahkan si jagoan itu. Oleh : Sugeng Rahardjo 15
  • 16. H. Partikel 1.Partikel -lah, -kah, dan –tah Ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya. contoh: Bacalah buku ini baik-baik. Siapakah gerangan dia? Apatah gunanya bersedih hati? Oleh : Sugeng Rahardjo 16
  • 17. 2.Partikel pun Ditulis terpisah dari kata yang mendahuluinya. contoh: Jika ayah pergi adik pun ikut pergi. Apa pun yang dimakannya, ia tetap kurus. Catatan: Kelompok yang lazim dianggap padu, misalnya adapun, andaipun, bagaimanapun, dsb. Contoh: Adapun sebab-sebabnya belum diketahui. Walaupun miskin, ia selalu gembira. 17 Oleh : Sugeng Rahardjo
  • 18. 3. Partikel per yang berarti mulai, demi, dan tiap ditulis terpisah dari bagian kalimat yang mendahuluinya atau mengikutinya. contoh: PNS mendapat kenaikan gaji per 1 April. Mereka masuk ke ruangan satu per satu. Harga kain itu Rp 10.000, 00 per meter. 18 Oleh : Sugeng Rahardjo
  • 19. I. Singkatan dan Akronim 1. Singkatan adalah bentuk yag dipendekkan yang terdiri atas satu huruf atau lebih. contoh : A. Riyanto Kol. Mujiono GBHN dst. a.n. cm Oleh : Sugeng Rahardjo 19
  • 20. 2. Akronim ialah singkatan yang berupa gabungan huruf awal, gabungan suku kata, ataupun gabungan huruf dan suku kata dari deret kata yang diperlakukan sebagai kata. contoh: ABRI Iwapi radar radio detecting and ranging Oleh : Sugeng Rahardjo 20
  • 21. 4. Penulisan Unsur Serapan A. Unsur pinjaman yang belum sepenuhnya terserap ke dalam bahasa Indonesia. contoh: reshuffle shuttle cock Oleh : Sugeng Rahardjo 21
  • 22. B. Unsur pinjaman yang pengucapan dan penulisannya disesuaikan dengan kaidah bahasa Indonesia. Contoh: aerobik hidraulik sentral aklamasi vaksin varietas Oleh : Sugeng Rahardjo 22
  • 23. 5. Pemakaian Tanda Baca A. Tanda Titik 1. Dipakai pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan dan seruan. contoh: Aku lahir di Palembang. 2. Dipakai di belakang angka atau huruf dalam suatu bagan, ikhtisar, atau daftar. contoh: 1.2 Ilustrasi 1.2.1 Gambar Tangan Oleh : Sugeng Rahardjo 23
  • 24. 3. Dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang menunjukan waktu dan jangka waktu. contoh: pukul 1.35.20 (pukul 1 lewat 35 menit 20 detik 1.35.20 jam (1 jam, 35 menit, 20 detik) Oleh : Sugeng Rahardjo 24
  • 25. 4. Dipakai di antara nama penulis, judul tulisan yang tidak berakhir dengan tanda tanya dan tanda seru, dan tempat terbit dalam daftar pustaka. contoh: Hidayat, Azis. 2007. Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisis Data. Salemba Medika. Jakarta. 5. Dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan dan kelipatannya. contoh: Jumlah penduduk desaku 5.200 orang. Oleh : Sugeng Rahardjo 25
  • 26. B. Tanda Koma 1. Dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu perincian atau pembilangan. contoh: * Kami membutuhkan kertas, pena, dan tinta. 2. Dipakai untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat setara berikutnya yang didahului kata tetapi dan melainkan. contoh: * Saya ingin datang, tetapi hari hujan. Oleh : Sugeng Rahardjo 26
  • 27. ~ Selamat belajar semoga sukseS ~ 27 Oleh : Sugeng Rahardjo