SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  27
EJAAN YANG
DISEMPURNAKAN
      (EYD)




    Oleh : Sugeng Rahardjo   1
Pengertian Ejaan
   Ejaan adalah seperangkat aturan atau
    kaidah    pelambang    bunyi    bahasa,
    pemisahan,      penggabungan,      dan
    penulisannya dalam suatu bahasa.

         Ejaan merupakan kaidah yang harus
          dipatuhi oleh pemakai bahasa, demi
        keteraturan dan keseragaman bentuk,
                 terutama dalam bahasa tulis.
                   Oleh : Sugeng Rahardjo   2
Sejarah Ejaan Dalam Bahasa Indonesia

1. Ejaan Van Ophuijsen (1901-1947)
   Diambil dari nama seorang guru
   besar Belanda yang juga pemerhati bahasa.

2. Ejaan Republik/Ejaan Soewandi (1947-1972)
    Diambil dari nama menteri P dan K pada masa
   ejaan itu diresmikan.

3. Ejaan Yang Disempurnakan
   Berlaku dari 16 Agustus 1972 sampai sekarang
                    Oleh : Sugeng Rahardjo     3
Perubahan Huruf
    dalam 3 Ejaan Bahasa Indonesia

   Ejaan Van     Ejaan Republik /               Ejaan Yang
   Ophuisjen     Ejaan Soewandi               Disempurnakan
  (1901-1947)      (1947-1972)                     (mulai
                                               16-08-1972)
khoesoes         chusus                      khusus
Djoem’at         Djum’at                     Jumat
ja’ni            jakni                       yakni
pajoeng          pajung                      payung
tjoetjoe         tjutju                      cucu
soenji           sunji                       sunyi
                    Oleh : Sugeng Rahardjo                    4
EJAAN YANG DISEMPURNAKAN
            (EYD)
Ruang Lingkup EYD
2. Pemakaian Huruf
3. Penulisan Huruf
4. Penulisan Kata
5. Penulisan Unsur Serapan
6. Pemakaian Tanda Baca

              Oleh : Sugeng Rahardjo   5
1. Pemakaian Huruf
Membicarakan bagian-bagian dasar
   dari suatu bahasa yaitu :
b. huruf kapital
c. vokal
d. konsonan
e. pemenggalan
f. nama diri

              Oleh : Sugeng Rahardjo   6
2. Penulisan Huruf
A.   Huruf Kapital

Penulisan huruf kapital dipakai pada:
  - Huruf pertama pada kata di awal kalimat
  - Huruf pertama petikan langsung.
  - Huruf pertama ungkapan yang berhubungan
   dengan nama Tuhan dan kitab suci, termasuk kata
   ganti untuk Tuhan.
  - Huruf pertama unsur nama gelar kehormatan,
    keturunan, keagamaan, yang diikuti nama orang.
  - dll.
                     Oleh : Sugeng Rahardjo    7
B. Huruf Miring
     Penulisan huruf miring dipakai pada :
     (1) Penulisan nama buku, majalah, dan
         surat kabar yang ditulis dalam
         karangan.
     (2) Penegasan huruf, bagian kata atau
          kelompok kata.
     (3) Penulisan kata nama ilmiah atau
          ungkapan asing yang tidak
         disesuaikan ejaannya.               8

Oleh : Sugeng Rahardjo
3. Penulisan Kata
  A. Kata Dasar
      Kata yang berupa kata dasar ditulis sebagai satu
      kesatuan. Contoh: Buku itu sangat tebal.
  B. Kata Turunan
     - Imbuhan ditulis serangkai dengan kata
       dasarnya. Contoh: dikelola, penetapan
     - Jika bentuk dasar berupa gabungan kata
       awalan atau akhiran ditulis serangkai dengan
       kata yang langsung mengikuti atau
       mendahuluinya. Contoh: bertepuk tangan,
                                garis bawahi.       9
Oleh : Sugeng Rahardjo
-   Jika bentuk dasar yang berupa gabungan
    kata mendapat awalan dan akhiran
    sekaligus, unsur gabungan kata itu ditulis
    serangkai. Contoh: menggarisbawahi

-   Jika salah satu unsur gabungan kata
    hanya    dipakai      dalam     kombinasi,
    gabungan kata itu ditulis serangkai.
    Contoh: adibusana, antarkota, biokimia,
              dasawarsa, prasangka, dll.


                    Oleh : Sugeng Rahardjo   10
C. Kata Ulang / Bentuk Ulang
   Ditulis secara lengkap dengan
   Contoh: anak-anak, lauk-pauk,
             gerak-gerik, terus-menerus.

D. Gabungan Kata
(1) Gabungan kata yang lazim disebut kata
         majemuk termasuk istilah khusus,
  unsur-
    unsurnya ditulis terpisah.
    Contoh: duta besar, rumah sakit, dll
                  Oleh : Sugeng Rahardjo   11
(2) Gabungan kata, termasuk istilah khusus
    yang mungkin menimbulkan salah
    pengertian dapat ditulis dengan tanda
            penghubung untuk menegaskan
  pertalian
    unsur yang berkaitan.
       Contoh:
             alat pandang-dengar
             anak-istri saya
             orang-tua muda
             buku sejarah-baru
                 Oleh : Sugeng Rahardjo   12
(3)Gabungan kata berikut ditulis serangkai
       karena hubungannya sudah sangat
   padu sehingga tidak dirasakan lagi
   sebagai dua kata.
    contoh:
           acapkali, apabila, bagaimana,
           barangkali, beasiswa, dll.


                  Oleh : Sugeng Rahardjo   13
E. Kata ganti ku, kau, mu, dan nya
        Kata ganti ku dan kau ditulis serangkai dengan kata yang
        mengikutinya; ku, mu dan nya ditulis serangkai dengan
        kata yang mendahuluinya.
        Contoh: Apa yang kumiliki boleh kauambil.
                 Bukuku, bukumu, dan bukunya
                 tersimpan di perpustakaan.

     F. Kata Depan di, ke, dan dari
        Ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya,
        kecuali di dalam gabungan kata yang sudah
        dianggap sebagai satu kata seperti kepada dan
        daripada.
        Contoh: Di mana Siti sekarang?
                  Kami percaya sepenuhnya kepadanya.        14
Oleh : Sugeng Rahardjo
G. Kata si dan sang
   Kata si dan sang ditulis terpisah dari kata
   yang mengikutinya.

Misalnya:
 Harimau itu marah sekali pada sang Kancil.
 Akhirnya ada juga yang dapat mengalahkan
 si jagoan itu.

                   Oleh : Sugeng Rahardjo    15
H. Partikel

 1.Partikel -lah, -kah, dan –tah
   Ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya.


contoh:
     Bacalah buku ini baik-baik.
      Siapakah gerangan dia?
      Apatah gunanya bersedih hati?



                       Oleh : Sugeng Rahardjo          16
2.Partikel pun
     Ditulis terpisah dari kata yang mendahuluinya.

         contoh:
           Jika ayah pergi adik pun ikut pergi.
          Apa pun yang dimakannya, ia tetap kurus.

 Catatan:
 Kelompok yang lazim dianggap padu, misalnya
 adapun, andaipun, bagaimanapun, dsb.

 Contoh:
      Adapun sebab-sebabnya belum diketahui.
      Walaupun miskin, ia selalu gembira.             17
Oleh : Sugeng Rahardjo
3. Partikel per yang berarti mulai, demi, dan
        tiap ditulis terpisah dari bagian kalimat
        yang mendahuluinya atau mengikutinya.

     contoh:
        PNS mendapat kenaikan gaji per 1 April.
        Mereka masuk ke ruangan satu per satu.
        Harga kain itu Rp 10.000, 00 per meter.

                                                 18
Oleh : Sugeng Rahardjo
I. Singkatan dan Akronim
1. Singkatan adalah bentuk yag dipendekkan
   yang terdiri atas satu huruf atau lebih.

  contoh : A. Riyanto
           Kol. Mujiono
           GBHN
           dst.
           a.n.
           cm
                   Oleh : Sugeng Rahardjo     19
2. Akronim ialah singkatan yang berupa
  gabungan huruf awal, gabungan suku kata,
  ataupun gabungan huruf dan suku kata dari
  deret kata yang diperlakukan sebagai kata.

 contoh: ABRI
         Iwapi
         radar    radio detecting and ranging


                  Oleh : Sugeng Rahardjo   20
4. Penulisan Unsur Serapan
A. Unsur pinjaman yang belum
   sepenuhnya terserap ke dalam bahasa
   Indonesia.

   contoh: reshuffle
          shuttle cock



                Oleh : Sugeng Rahardjo   21
B. Unsur pinjaman yang pengucapan dan
   penulisannya disesuaikan dengan kaidah
   bahasa Indonesia.

  Contoh: aerobik
          hidraulik
          sentral
          aklamasi
          vaksin
          varietas
                  Oleh : Sugeng Rahardjo    22
5. Pemakaian Tanda Baca
A. Tanda Titik
   1. Dipakai pada akhir kalimat yang bukan
      pertanyaan dan seruan.
      contoh: Aku lahir di Palembang.

   2. Dipakai di belakang angka atau huruf
      dalam suatu bagan, ikhtisar, atau daftar.
      contoh: 1.2 Ilustrasi
                   1.2.1 Gambar Tangan

                    Oleh : Sugeng Rahardjo    23
3. Dipakai untuk memisahkan angka
   jam, menit, dan detik yang menunjukan
   waktu dan jangka waktu.
contoh:
  pukul 1.35.20 (pukul 1 lewat 35 menit 20 detik

  1.35.20 jam (1 jam, 35 menit, 20 detik)


                    Oleh : Sugeng Rahardjo    24
4. Dipakai di antara nama penulis, judul tulisan yang
   tidak berakhir dengan tanda tanya dan tanda seru,
   dan tempat terbit dalam daftar pustaka.
   contoh:
  Hidayat, Azis. 2007. Metode Penelitian Kebidanan dan
        Teknik Analisis Data. Salemba Medika. Jakarta.


5. Dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan dan
   kelipatannya.
   contoh:
       Jumlah penduduk desaku 5.200 orang.

                      Oleh : Sugeng Rahardjo            25
B. Tanda Koma
   1. Dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu
      perincian atau pembilangan.
      contoh:
      * Kami membutuhkan kertas, pena, dan
        tinta.

   2. Dipakai untuk memisahkan kalimat setara
     yang satu dari kalimat setara berikutnya
     yang didahului kata tetapi dan melainkan.
     contoh:
      * Saya ingin datang, tetapi hari hujan.
                     Oleh : Sugeng Rahardjo       26
~ Selamat belajar
                         semoga sukseS ~



                                           27
Oleh : Sugeng Rahardjo

Contenu connexe

Tendances

Ragam bahasa berdasarkan situasi pemakaian
Ragam bahasa berdasarkan situasi pemakaianRagam bahasa berdasarkan situasi pemakaian
Ragam bahasa berdasarkan situasi pemakaianRipan Nugraha Harahap
 
Penggunaan Tanda Baca (Bahasa indonesia)
Penggunaan Tanda Baca (Bahasa indonesia)Penggunaan Tanda Baca (Bahasa indonesia)
Penggunaan Tanda Baca (Bahasa indonesia)Nurul Khotimah
 
Contoh karangan deskripsi, narasi, eksposisi, argumentasi, dan persuasi.
Contoh karangan deskripsi, narasi, eksposisi, argumentasi, dan persuasi.Contoh karangan deskripsi, narasi, eksposisi, argumentasi, dan persuasi.
Contoh karangan deskripsi, narasi, eksposisi, argumentasi, dan persuasi.Operator Warnet Vast Raha
 
sejarah dan perkembangan bahasa indonesia
sejarah dan perkembangan bahasa indonesiasejarah dan perkembangan bahasa indonesia
sejarah dan perkembangan bahasa indonesiaElvarinna Permata
 
Ekologi dan konsep_ekosistem
Ekologi dan konsep_ekosistemEkologi dan konsep_ekosistem
Ekologi dan konsep_ekosistemQusyairi Amira
 
Sistem Ekskresi Pada Hewan
Sistem Ekskresi Pada HewanSistem Ekskresi Pada Hewan
Sistem Ekskresi Pada HewanCynthia Caroline
 
Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)
Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)
Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)Novi Fachrunnisa
 
Presentasi sistem pernapasan
Presentasi sistem pernapasanPresentasi sistem pernapasan
Presentasi sistem pernapasanArika Sari
 
Ragam bahasa
Ragam bahasaRagam bahasa
Ragam bahasaHIMTI
 
Teknologi Sistem Pencernaan Makanan
Teknologi Sistem Pencernaan MakananTeknologi Sistem Pencernaan Makanan
Teknologi Sistem Pencernaan MakananFajri Irin
 
MATERI Sistem pernafasan KELAS XI SMA
MATERI Sistem pernafasan KELAS XI SMAMATERI Sistem pernafasan KELAS XI SMA
MATERI Sistem pernafasan KELAS XI SMAZona Bebas
 
Sistem Sirkulasi Serangga
Sistem Sirkulasi SeranggaSistem Sirkulasi Serangga
Sistem Sirkulasi SeranggaJosua Sitorus
 
RAGAM BAHASA INDONESIA
RAGAM BAHASA INDONESIARAGAM BAHASA INDONESIA
RAGAM BAHASA INDONESIAZUKI SUDIANA
 
Makalah bahasa indonesia Ejaan Bahasa Indonesia
Makalah bahasa indonesia Ejaan Bahasa IndonesiaMakalah bahasa indonesia Ejaan Bahasa Indonesia
Makalah bahasa indonesia Ejaan Bahasa IndonesiaBram Agus Leonardo
 
Analisis kritis artikel
Analisis kritis artikel Analisis kritis artikel
Analisis kritis artikel Nur Ismirawati
 

Tendances (20)

Ragam bahasa berdasarkan situasi pemakaian
Ragam bahasa berdasarkan situasi pemakaianRagam bahasa berdasarkan situasi pemakaian
Ragam bahasa berdasarkan situasi pemakaian
 
Referensi
ReferensiReferensi
Referensi
 
Mekanisme kerja otot
Mekanisme kerja ototMekanisme kerja otot
Mekanisme kerja otot
 
Penggunaan Tanda Baca (Bahasa indonesia)
Penggunaan Tanda Baca (Bahasa indonesia)Penggunaan Tanda Baca (Bahasa indonesia)
Penggunaan Tanda Baca (Bahasa indonesia)
 
Contoh karangan deskripsi, narasi, eksposisi, argumentasi, dan persuasi.
Contoh karangan deskripsi, narasi, eksposisi, argumentasi, dan persuasi.Contoh karangan deskripsi, narasi, eksposisi, argumentasi, dan persuasi.
Contoh karangan deskripsi, narasi, eksposisi, argumentasi, dan persuasi.
 
Ekosistem kebun
Ekosistem kebunEkosistem kebun
Ekosistem kebun
 
sejarah dan perkembangan bahasa indonesia
sejarah dan perkembangan bahasa indonesiasejarah dan perkembangan bahasa indonesia
sejarah dan perkembangan bahasa indonesia
 
Ekologi dan konsep_ekosistem
Ekologi dan konsep_ekosistemEkologi dan konsep_ekosistem
Ekologi dan konsep_ekosistem
 
Sistem Ekskresi Pada Hewan
Sistem Ekskresi Pada HewanSistem Ekskresi Pada Hewan
Sistem Ekskresi Pada Hewan
 
Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)
Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)
Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)
 
Makalah Ragam Bahasa Indonesia
Makalah Ragam Bahasa IndonesiaMakalah Ragam Bahasa Indonesia
Makalah Ragam Bahasa Indonesia
 
PPT Ragam Bahasa & Laras Bahasa
PPT Ragam Bahasa & Laras BahasaPPT Ragam Bahasa & Laras Bahasa
PPT Ragam Bahasa & Laras Bahasa
 
Presentasi sistem pernapasan
Presentasi sistem pernapasanPresentasi sistem pernapasan
Presentasi sistem pernapasan
 
Ragam bahasa
Ragam bahasaRagam bahasa
Ragam bahasa
 
Teknologi Sistem Pencernaan Makanan
Teknologi Sistem Pencernaan MakananTeknologi Sistem Pencernaan Makanan
Teknologi Sistem Pencernaan Makanan
 
MATERI Sistem pernafasan KELAS XI SMA
MATERI Sistem pernafasan KELAS XI SMAMATERI Sistem pernafasan KELAS XI SMA
MATERI Sistem pernafasan KELAS XI SMA
 
Sistem Sirkulasi Serangga
Sistem Sirkulasi SeranggaSistem Sirkulasi Serangga
Sistem Sirkulasi Serangga
 
RAGAM BAHASA INDONESIA
RAGAM BAHASA INDONESIARAGAM BAHASA INDONESIA
RAGAM BAHASA INDONESIA
 
Makalah bahasa indonesia Ejaan Bahasa Indonesia
Makalah bahasa indonesia Ejaan Bahasa IndonesiaMakalah bahasa indonesia Ejaan Bahasa Indonesia
Makalah bahasa indonesia Ejaan Bahasa Indonesia
 
Analisis kritis artikel
Analisis kritis artikel Analisis kritis artikel
Analisis kritis artikel
 

Similaire à EYD

Eyd ( Geofisika UPNVY 2014 )
Eyd ( Geofisika UPNVY 2014 )Eyd ( Geofisika UPNVY 2014 )
Eyd ( Geofisika UPNVY 2014 )Nur Arasyi
 
BAB V EJAAN BAHASA INDONESIA.docx
BAB V EJAAN BAHASA INDONESIA.docxBAB V EJAAN BAHASA INDONESIA.docx
BAB V EJAAN BAHASA INDONESIA.docxArisSusanto47
 
BAB V EJAAN BAHASA INDONESIA.docx
BAB V EJAAN BAHASA INDONESIA.docxBAB V EJAAN BAHASA INDONESIA.docx
BAB V EJAAN BAHASA INDONESIA.docxArisSusanto47
 
Ejaan Bahasa Indonesia.ppt
Ejaan Bahasa Indonesia.pptEjaan Bahasa Indonesia.ppt
Ejaan Bahasa Indonesia.pptAbdul Hamid
 
Ejaan, EYD dan PUEBI
Ejaan, EYD dan PUEBIEjaan, EYD dan PUEBI
Ejaan, EYD dan PUEBININI IBRAHIM
 
P2 MKU B Indonesia Ejaan yang disempurnakan.pptx
P2 MKU B Indonesia Ejaan yang disempurnakan.pptxP2 MKU B Indonesia Ejaan yang disempurnakan.pptx
P2 MKU B Indonesia Ejaan yang disempurnakan.pptxFirdhanSaid
 
Ejaan dan Tanda Baca.docx
Ejaan dan Tanda Baca.docxEjaan dan Tanda Baca.docx
Ejaan dan Tanda Baca.docxZukét Printing
 
Ejaan dan Tanda Baca.pdf
Ejaan dan Tanda Baca.pdfEjaan dan Tanda Baca.pdf
Ejaan dan Tanda Baca.pdfZukét Printing
 
ppt b indo_20231023_212323_0000.pdf
ppt b indo_20231023_212323_0000.pdfppt b indo_20231023_212323_0000.pdf
ppt b indo_20231023_212323_0000.pdfnafisasyahrul
 
Pert 3_Ejaan Bahasa Indonesia Bagian 1.pptx
Pert 3_Ejaan Bahasa Indonesia Bagian 1.pptxPert 3_Ejaan Bahasa Indonesia Bagian 1.pptx
Pert 3_Ejaan Bahasa Indonesia Bagian 1.pptxSriHidayatiL
 
Materi kuliah B.Indonesia ke-2.pptx
Materi kuliah B.Indonesia ke-2.pptxMateri kuliah B.Indonesia ke-2.pptx
Materi kuliah B.Indonesia ke-2.pptxLinggaSitiAnggraeny
 

Similaire à EYD (20)

Bahasa ind
Bahasa indBahasa ind
Bahasa ind
 
Eyd ( Geofisika UPNVY 2014 )
Eyd ( Geofisika UPNVY 2014 )Eyd ( Geofisika UPNVY 2014 )
Eyd ( Geofisika UPNVY 2014 )
 
S yuliani
S yulianiS yuliani
S yuliani
 
BAB V EJAAN BAHASA INDONESIA.docx
BAB V EJAAN BAHASA INDONESIA.docxBAB V EJAAN BAHASA INDONESIA.docx
BAB V EJAAN BAHASA INDONESIA.docx
 
BAB V EJAAN BAHASA INDONESIA.docx
BAB V EJAAN BAHASA INDONESIA.docxBAB V EJAAN BAHASA INDONESIA.docx
BAB V EJAAN BAHASA INDONESIA.docx
 
Eyd 3
Eyd 3Eyd 3
Eyd 3
 
Ejaan Bahasa Indonesia.ppt
Ejaan Bahasa Indonesia.pptEjaan Bahasa Indonesia.ppt
Ejaan Bahasa Indonesia.ppt
 
Ejaan
EjaanEjaan
Ejaan
 
Ejaan yang disempurnakan
Ejaan yang disempurnakanEjaan yang disempurnakan
Ejaan yang disempurnakan
 
Ejaan, EYD dan PUEBI
Ejaan, EYD dan PUEBIEjaan, EYD dan PUEBI
Ejaan, EYD dan PUEBI
 
EYD dan PUEBI
EYD dan PUEBIEYD dan PUEBI
EYD dan PUEBI
 
P2 MKU B Indonesia Ejaan yang disempurnakan.pptx
P2 MKU B Indonesia Ejaan yang disempurnakan.pptxP2 MKU B Indonesia Ejaan yang disempurnakan.pptx
P2 MKU B Indonesia Ejaan yang disempurnakan.pptx
 
EYD
EYDEYD
EYD
 
Materi twk bhs Indonesia.pdf
Materi twk bhs Indonesia.pdfMateri twk bhs Indonesia.pdf
Materi twk bhs Indonesia.pdf
 
Ejaan dan Tanda Baca.docx
Ejaan dan Tanda Baca.docxEjaan dan Tanda Baca.docx
Ejaan dan Tanda Baca.docx
 
Ejaan dan Tanda Baca.pdf
Ejaan dan Tanda Baca.pdfEjaan dan Tanda Baca.pdf
Ejaan dan Tanda Baca.pdf
 
ppt b indo_20231023_212323_0000.pdf
ppt b indo_20231023_212323_0000.pdfppt b indo_20231023_212323_0000.pdf
ppt b indo_20231023_212323_0000.pdf
 
Pert 3_Ejaan Bahasa Indonesia Bagian 1.pptx
Pert 3_Ejaan Bahasa Indonesia Bagian 1.pptxPert 3_Ejaan Bahasa Indonesia Bagian 1.pptx
Pert 3_Ejaan Bahasa Indonesia Bagian 1.pptx
 
Ejaan bahasa indonesia
Ejaan bahasa indonesiaEjaan bahasa indonesia
Ejaan bahasa indonesia
 
Materi kuliah B.Indonesia ke-2.pptx
Materi kuliah B.Indonesia ke-2.pptxMateri kuliah B.Indonesia ke-2.pptx
Materi kuliah B.Indonesia ke-2.pptx
 

Plus de Politeknik Kelautan dan Perikanan Sidoarjo (11)

Negara, bangsa dan rakyat indonesia
Negara, bangsa dan rakyat indonesiaNegara, bangsa dan rakyat indonesia
Negara, bangsa dan rakyat indonesia
 
Ilustrasi
IlustrasiIlustrasi
Ilustrasi
 
Kalimat
KalimatKalimat
Kalimat
 
Kebahasaan
KebahasaanKebahasaan
Kebahasaan
 
Huruf miring
Huruf miringHuruf miring
Huruf miring
 
Huruf kapital
Huruf kapitalHuruf kapital
Huruf kapital
 
Pasar
PasarPasar
Pasar
 
Saluran tataniaga hasil perikanan
Saluran tataniaga hasil perikananSaluran tataniaga hasil perikanan
Saluran tataniaga hasil perikanan
 
Pengertian dan ruang lingkup ttnh
Pengertian dan ruang lingkup ttnhPengertian dan ruang lingkup ttnh
Pengertian dan ruang lingkup ttnh
 
Fungsi dan ragam bahasa
Fungsi dan ragam bahasaFungsi dan ragam bahasa
Fungsi dan ragam bahasa
 
Fungsi dan ragam bahasa
Fungsi dan ragam bahasaFungsi dan ragam bahasa
Fungsi dan ragam bahasa
 

Dernier

MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfaksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfwalidumar
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidupfamela161
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...Kanaidi ken
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikDasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikThomasAntonWibowo
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxMateri IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxmuhammadkausar1201
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 

Dernier (20)

MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfaksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikDasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxMateri IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 

EYD

  • 1. EJAAN YANG DISEMPURNAKAN (EYD) Oleh : Sugeng Rahardjo 1
  • 2. Pengertian Ejaan  Ejaan adalah seperangkat aturan atau kaidah pelambang bunyi bahasa, pemisahan, penggabungan, dan penulisannya dalam suatu bahasa. Ejaan merupakan kaidah yang harus dipatuhi oleh pemakai bahasa, demi keteraturan dan keseragaman bentuk, terutama dalam bahasa tulis. Oleh : Sugeng Rahardjo 2
  • 3. Sejarah Ejaan Dalam Bahasa Indonesia 1. Ejaan Van Ophuijsen (1901-1947) Diambil dari nama seorang guru besar Belanda yang juga pemerhati bahasa. 2. Ejaan Republik/Ejaan Soewandi (1947-1972) Diambil dari nama menteri P dan K pada masa ejaan itu diresmikan. 3. Ejaan Yang Disempurnakan Berlaku dari 16 Agustus 1972 sampai sekarang Oleh : Sugeng Rahardjo 3
  • 4. Perubahan Huruf dalam 3 Ejaan Bahasa Indonesia Ejaan Van Ejaan Republik / Ejaan Yang Ophuisjen Ejaan Soewandi Disempurnakan (1901-1947) (1947-1972) (mulai 16-08-1972) khoesoes chusus khusus Djoem’at Djum’at Jumat ja’ni jakni yakni pajoeng pajung payung tjoetjoe tjutju cucu soenji sunji sunyi Oleh : Sugeng Rahardjo 4
  • 5. EJAAN YANG DISEMPURNAKAN (EYD) Ruang Lingkup EYD 2. Pemakaian Huruf 3. Penulisan Huruf 4. Penulisan Kata 5. Penulisan Unsur Serapan 6. Pemakaian Tanda Baca Oleh : Sugeng Rahardjo 5
  • 6. 1. Pemakaian Huruf Membicarakan bagian-bagian dasar dari suatu bahasa yaitu : b. huruf kapital c. vokal d. konsonan e. pemenggalan f. nama diri Oleh : Sugeng Rahardjo 6
  • 7. 2. Penulisan Huruf A. Huruf Kapital Penulisan huruf kapital dipakai pada: - Huruf pertama pada kata di awal kalimat - Huruf pertama petikan langsung. - Huruf pertama ungkapan yang berhubungan dengan nama Tuhan dan kitab suci, termasuk kata ganti untuk Tuhan. - Huruf pertama unsur nama gelar kehormatan, keturunan, keagamaan, yang diikuti nama orang. - dll. Oleh : Sugeng Rahardjo 7
  • 8. B. Huruf Miring Penulisan huruf miring dipakai pada : (1) Penulisan nama buku, majalah, dan surat kabar yang ditulis dalam karangan. (2) Penegasan huruf, bagian kata atau kelompok kata. (3) Penulisan kata nama ilmiah atau ungkapan asing yang tidak disesuaikan ejaannya. 8 Oleh : Sugeng Rahardjo
  • 9. 3. Penulisan Kata A. Kata Dasar Kata yang berupa kata dasar ditulis sebagai satu kesatuan. Contoh: Buku itu sangat tebal. B. Kata Turunan - Imbuhan ditulis serangkai dengan kata dasarnya. Contoh: dikelola, penetapan - Jika bentuk dasar berupa gabungan kata awalan atau akhiran ditulis serangkai dengan kata yang langsung mengikuti atau mendahuluinya. Contoh: bertepuk tangan, garis bawahi. 9 Oleh : Sugeng Rahardjo
  • 10. - Jika bentuk dasar yang berupa gabungan kata mendapat awalan dan akhiran sekaligus, unsur gabungan kata itu ditulis serangkai. Contoh: menggarisbawahi - Jika salah satu unsur gabungan kata hanya dipakai dalam kombinasi, gabungan kata itu ditulis serangkai. Contoh: adibusana, antarkota, biokimia, dasawarsa, prasangka, dll. Oleh : Sugeng Rahardjo 10
  • 11. C. Kata Ulang / Bentuk Ulang Ditulis secara lengkap dengan Contoh: anak-anak, lauk-pauk, gerak-gerik, terus-menerus. D. Gabungan Kata (1) Gabungan kata yang lazim disebut kata majemuk termasuk istilah khusus, unsur- unsurnya ditulis terpisah. Contoh: duta besar, rumah sakit, dll Oleh : Sugeng Rahardjo 11
  • 12. (2) Gabungan kata, termasuk istilah khusus yang mungkin menimbulkan salah pengertian dapat ditulis dengan tanda penghubung untuk menegaskan pertalian unsur yang berkaitan. Contoh: alat pandang-dengar anak-istri saya orang-tua muda buku sejarah-baru Oleh : Sugeng Rahardjo 12
  • 13. (3)Gabungan kata berikut ditulis serangkai karena hubungannya sudah sangat padu sehingga tidak dirasakan lagi sebagai dua kata. contoh: acapkali, apabila, bagaimana, barangkali, beasiswa, dll. Oleh : Sugeng Rahardjo 13
  • 14. E. Kata ganti ku, kau, mu, dan nya Kata ganti ku dan kau ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya; ku, mu dan nya ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya. Contoh: Apa yang kumiliki boleh kauambil. Bukuku, bukumu, dan bukunya tersimpan di perpustakaan. F. Kata Depan di, ke, dan dari Ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya, kecuali di dalam gabungan kata yang sudah dianggap sebagai satu kata seperti kepada dan daripada. Contoh: Di mana Siti sekarang? Kami percaya sepenuhnya kepadanya. 14 Oleh : Sugeng Rahardjo
  • 15. G. Kata si dan sang Kata si dan sang ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya. Misalnya: Harimau itu marah sekali pada sang Kancil. Akhirnya ada juga yang dapat mengalahkan si jagoan itu. Oleh : Sugeng Rahardjo 15
  • 16. H. Partikel 1.Partikel -lah, -kah, dan –tah Ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya. contoh: Bacalah buku ini baik-baik. Siapakah gerangan dia? Apatah gunanya bersedih hati? Oleh : Sugeng Rahardjo 16
  • 17. 2.Partikel pun Ditulis terpisah dari kata yang mendahuluinya. contoh: Jika ayah pergi adik pun ikut pergi. Apa pun yang dimakannya, ia tetap kurus. Catatan: Kelompok yang lazim dianggap padu, misalnya adapun, andaipun, bagaimanapun, dsb. Contoh: Adapun sebab-sebabnya belum diketahui. Walaupun miskin, ia selalu gembira. 17 Oleh : Sugeng Rahardjo
  • 18. 3. Partikel per yang berarti mulai, demi, dan tiap ditulis terpisah dari bagian kalimat yang mendahuluinya atau mengikutinya. contoh: PNS mendapat kenaikan gaji per 1 April. Mereka masuk ke ruangan satu per satu. Harga kain itu Rp 10.000, 00 per meter. 18 Oleh : Sugeng Rahardjo
  • 19. I. Singkatan dan Akronim 1. Singkatan adalah bentuk yag dipendekkan yang terdiri atas satu huruf atau lebih. contoh : A. Riyanto Kol. Mujiono GBHN dst. a.n. cm Oleh : Sugeng Rahardjo 19
  • 20. 2. Akronim ialah singkatan yang berupa gabungan huruf awal, gabungan suku kata, ataupun gabungan huruf dan suku kata dari deret kata yang diperlakukan sebagai kata. contoh: ABRI Iwapi radar radio detecting and ranging Oleh : Sugeng Rahardjo 20
  • 21. 4. Penulisan Unsur Serapan A. Unsur pinjaman yang belum sepenuhnya terserap ke dalam bahasa Indonesia. contoh: reshuffle shuttle cock Oleh : Sugeng Rahardjo 21
  • 22. B. Unsur pinjaman yang pengucapan dan penulisannya disesuaikan dengan kaidah bahasa Indonesia. Contoh: aerobik hidraulik sentral aklamasi vaksin varietas Oleh : Sugeng Rahardjo 22
  • 23. 5. Pemakaian Tanda Baca A. Tanda Titik 1. Dipakai pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan dan seruan. contoh: Aku lahir di Palembang. 2. Dipakai di belakang angka atau huruf dalam suatu bagan, ikhtisar, atau daftar. contoh: 1.2 Ilustrasi 1.2.1 Gambar Tangan Oleh : Sugeng Rahardjo 23
  • 24. 3. Dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang menunjukan waktu dan jangka waktu. contoh: pukul 1.35.20 (pukul 1 lewat 35 menit 20 detik 1.35.20 jam (1 jam, 35 menit, 20 detik) Oleh : Sugeng Rahardjo 24
  • 25. 4. Dipakai di antara nama penulis, judul tulisan yang tidak berakhir dengan tanda tanya dan tanda seru, dan tempat terbit dalam daftar pustaka. contoh: Hidayat, Azis. 2007. Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisis Data. Salemba Medika. Jakarta. 5. Dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan dan kelipatannya. contoh: Jumlah penduduk desaku 5.200 orang. Oleh : Sugeng Rahardjo 25
  • 26. B. Tanda Koma 1. Dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu perincian atau pembilangan. contoh: * Kami membutuhkan kertas, pena, dan tinta. 2. Dipakai untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat setara berikutnya yang didahului kata tetapi dan melainkan. contoh: * Saya ingin datang, tetapi hari hujan. Oleh : Sugeng Rahardjo 26
  • 27. ~ Selamat belajar semoga sukseS ~ 27 Oleh : Sugeng Rahardjo