SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  13
Pengertian Persekutuan Secara Umum
Persekutuan dapat didefinisikan sebagai suatu gabungan atau
asosiasi dari dua individu atau lebih untuk memiliki dan
menyelenggarakan suatu usaha secara bersama dengan tujuan

untuk memperoleh laba. Berdasarkan luasnya tanggung jawab
para sekutunya, persekutuan dapat digolongkan menjadi dua,
yaitu persekutuan firma (Fa), dan persekutuan komanditer (CV

= Comanditair Vennotschap).
Suatu persekutuan dikatakan bubar apabila persetujuan
awal para sekutu untuk menjalankan usaha bersama-sama
dilanggar dan tidak berlaku lagi. Misalnya, persekutuan

secara otomatis bubar jika salah seorang sekutu meninggal
dunia. Apabila timbul perselisihan di antara para sekutu,
maka atas permintaan seorang sekutu atau lebih pengadilan
dapat memutuskan pembubaran persekutuan firma.
Pengunduran diri salah seorang sekutu atau lebih lewat

penjualan kepentingannya juga membubarkan persekutuan
firma.
Dengan bubarnya persekutuan firma, maka wewenang
para sekutu untuk menjalankan perusahaannya juga

berakhir.
Kalau seorang sekutu meninggal atau mengundurkan diri,
maka perusahaan dapat dilanjutkan sebagai persekutuan
firma baru, yang terdiri dari sekutu-sekutu yang ada
ataupun sekutu-sekutu yang ada ditambah dengan

masuknya seorang sekutu baru.
Kondisi yang menimbulkan pembubaran persekutuan
Masuknya sekutu baru dan keluarnya sekutu lama pada persekutuan akan
mengakibatkan pembubaran. Pembubaran ada dua jenis:
1. Pembubaran persekutuan dari segi hukum (perubahan surat
perjanjian/akte pendirian), tetapi kegiatan perusahaan tetap
dilanjutkan, ini disebut disolution.
2. Pembubaran persekutuan dengan menghentikan kegiatan dan

penutupan perusahaan atau disebut likuidasi.
Kondisi-kondisi yang menimbulkan pembubaran persekutuan firma
dikelompokkan dan diikhtisarkan sebagai berikut:
Pembubaran oleh tindakan sekutu
Pembubaran karena ketentuan Undang-undang
- Persekutuan firma dengan sendirinya bubar karena
kemungkinan-kemungkinan tertentu yang ditetapkan oleh undangundang, yakni:

1. Seorang anggota persekutuan firma meninggal dunia.
2. Seorang sekutu atau persekutuan firma itu sendiri mengalami
kebangkrutan.

3.Setiap kejadian yang menyebabkan perusahaan tidak layak untuk
menjalankan kegiatan usahanya lagi atau bagi individu-individu
untuk menjalankan perusahaan sebagai persekutuan firma.

4. Perang.
- Pembubaran oleh Keputusan Pengadilan
Pengadilan dapat memutuskan pembubaran karena terbukti
timbul hal-hal sbb:
1. Seorang sekutu tidak waras atau tidak mampu untuk
menyelesaikan setiap masalah atau untuk memenuhi
bagiannya dalam perjanjian persekutuan firma.
2. Sikap seorang sekutu yang merugikan perusahaan.

3. Perselisihan intern di antara para sekutu.
4. Kelanjutan perusahaan tidak mungkin lagi menguntungkan.
Masuknya sekutu baru dengan membeli kepentingan sekutu lama

- Seorang dapat diterima sebagai sekutu baru karena kesepakatan semua sekutu .
- Penerimaan sekutu baru menimbulkan perjanjian baru & pembentukan
persekutuan baru, persekutuan firma yang sebelumnya dianggap bubar dengan
kesepakatan umum

- Persetujuan persekutuan firma hanya mengikat sepanjang para sekutunya tetap
tunduk terhadap persetujuan yang ditetapkan. Dengan masuknya seorang sekutu
baru maka suatu persetujuan baru harus dirancang untuk menetapkan kepentingan
sekutu pada pembentukan firma, pembagian laba dan rugi, dan semua hal yang

menyangkut asosiasi
- Seorang sekutu yang baru masuk biasanya menyetorkan aktiva untuk memperoleh
kepentingan dalam persekutuan firma yang baru didirikan.
- Seorang dapat memperoleh kepentingan dalam persekutuan firma
lewat :
a. Masuknya sekutu baru dengan membeli kepentingan sekutu

lama. Jika semua sekutu setuju untuk menerima seorang
pembeli kepentingan sebagai sekutu, maka hal ini akan
membubarkan persekutuan firma yang lama dan menciptakan

persekutuan firma baru.
b. Perolehan kepentingan lewat investasi. Apabila seseorang
memperoleh kepentingan dengan melakukan investasi, maka

aktiva dan modal persekutuan firma akan bertambah.
Persekutuan Firma
Dalam persekutuan firma, semua sekutu ikut aktif mengelola persekutuan dan
bertanggung jawab penuh (tidak terbatas). Yang dimaksud dengan tanggung

jawab penuh disini adalah bahwa tanggung jawabnya tidak terbatas sebesar
modal yang ditanam dipersekutuan saja, melainkan dengan seluruh harta
pribadinya.

Persekutuan Komanditer
Dalam persekutuan komanditer, tidak semua sekutu ikut aktif mengelola
perusahaan. Berdasarkan luasnya tanggung jawab dan ikut tidaknya didalam
pengelolaan perusahaan, maka para sekutu persekutuan komanditer dapat
digolongkan menjadi dua, yaitu sekutu aktif dan sekutu pasif
Sekutu aktif atau sekutu kerja atau sekutu komplementer adalah sekutu

yang ikut aktif mengelola perusahaan. Sekutu ini bertanggung jawab penuh
dengan seluruh harta pribadinya (tidak terbatas).

Sekutu Pasif / sekutu komanditer atau sekutu diam adalah sekutu yang
tidak ikut mengelola perusahaan. Sekutuini bertanggung jawab terbatas
sebesar modal yang di tanam di dalam persekutuan. Sekutu pasif ini hanya
menanam modal saja.

Ketentuan di dalam Perjanjian Persekutuan
Perjanjian persekutuan akan berisi ketentuan-ketentuan yang disepakati oleh
para sekutu mengenai segala sesuatu yang berhubungan dengan kehidupan

persekutuan sampai pembubarannya
Unsur Pokok Persekutuan yaitu
1.Gabungan atau asosiasi para sekutu. Sebagai suatu asosiasi dari
beberapa sekutu ( individu ) maka persekutuan tidak dapat
dipisahkan dengan kesepakatan atau perjanjian, yaitu
perjanjian untuk mendirikan, memiliki, dan mengelola
persekutuan.
2. Pemilikan dan pengelolaan bersama. Didalam Persekutuan harus
selalu dituntut adanya kebersamaan,yaitu :
a.Persekutuan dimiliki bersama.
b.Persekutuan dikelola bersama.
c.Kalau ada risiko ditanggung bersama.
d.Kalau memperoleh laba dibagi bersama.
3. Tujuan untuk memperoleh laba. Laba dibagi secara adil menurut
rasio atau metode pembagian laba yang telah disepakati
Isi perjanjian (antara lain):
1. Ketentuan mengenai persekutuan.
2. Ketentuan mengenai sekutu.
3. Ketentuan yang berhubungan dengan modal persekutuan.
4. Ketentuan mengenai pembagian laba.
5. Ketentuan yang berhubungan dengan pembubaran persekutuan.
6. Ketentuan mengenai pertanggungan ( asuransi ) terhadap masing-masing
sekutu.

Isi perjanjian persekutuan akan dipakai sebagai :
- Dasar pencatatan setoran modal.
- Dasar perhitungan modal.
- Dasar pembagian laba.
- Dasar pencatatan transaksi-transaksi persekutuan yang menyangkut modal.
- Dasar pembagian aktiva dalam likuidasi.
Dari uraian diatas terlihat bahwa perjanjian mempunyai peranan yang sangat
penting dalam persekutuan mulai dari pendirian hingga pembubarannya
.

Contenu connexe

Tendances

Materi Akuntansi Organisasi Nirlaba
Materi Akuntansi Organisasi NirlabaMateri Akuntansi Organisasi Nirlaba
Materi Akuntansi Organisasi Nirlabarusdiman1
 
Analisis perusahaan yang mengalami merger dan akuisisi di indonesia (studi ka...
Analisis perusahaan yang mengalami merger dan akuisisi di indonesia (studi ka...Analisis perusahaan yang mengalami merger dan akuisisi di indonesia (studi ka...
Analisis perusahaan yang mengalami merger dan akuisisi di indonesia (studi ka...Puw Elroy
 
Kunci jawaban bab 10 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 10 teori akuntansi suwardjonoKunci jawaban bab 10 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 10 teori akuntansi suwardjonoHerna Ferari
 
Akuntansi investasi
Akuntansi investasiAkuntansi investasi
Akuntansi investasiAdi Jauhari
 
Materi AKM 2 Liabilitas Lancar, Provisi, Dan Kontijensi
Materi AKM 2 Liabilitas Lancar, Provisi, Dan KontijensiMateri AKM 2 Liabilitas Lancar, Provisi, Dan Kontijensi
Materi AKM 2 Liabilitas Lancar, Provisi, Dan KontijensiRyan Gamof
 
Pembentukan Persekutuan, Pembubaran Persekutuan, Likuidasi, Joint Venture, Ko...
Pembentukan Persekutuan, Pembubaran Persekutuan, Likuidasi, Joint Venture, Ko...Pembentukan Persekutuan, Pembubaran Persekutuan, Likuidasi, Joint Venture, Ko...
Pembentukan Persekutuan, Pembubaran Persekutuan, Likuidasi, Joint Venture, Ko...Suyanto _Akt
 
Materi AKM 2 Utang Jangka Panjang
Materi AKM 2 Utang Jangka PanjangMateri AKM 2 Utang Jangka Panjang
Materi AKM 2 Utang Jangka PanjangRyan Gamof
 
Manajemen keuangan part 4 of 5
Manajemen keuangan part 4 of 5Manajemen keuangan part 4 of 5
Manajemen keuangan part 4 of 5Judianto Nugroho
 
PSAK 22 (revisi 2010) - bab 2 biaya terkait akuisisi & biaya transaksi
PSAK 22 (revisi 2010) - bab 2 biaya terkait akuisisi & biaya transaksiPSAK 22 (revisi 2010) - bab 2 biaya terkait akuisisi & biaya transaksi
PSAK 22 (revisi 2010) - bab 2 biaya terkait akuisisi & biaya transaksiFuturum2
 
Konsolidasi pada anak perusahaan yang dimiliki kurang dari kepemilikan penuh
Konsolidasi pada anak perusahaan yang dimiliki kurang dari kepemilikan penuhKonsolidasi pada anak perusahaan yang dimiliki kurang dari kepemilikan penuh
Konsolidasi pada anak perusahaan yang dimiliki kurang dari kepemilikan penuhmaritahardi
 
Akuntansi keuangan lanjutan 2 (metode harga perolehan)
Akuntansi keuangan lanjutan 2 (metode harga perolehan)Akuntansi keuangan lanjutan 2 (metode harga perolehan)
Akuntansi keuangan lanjutan 2 (metode harga perolehan)Tika Evitasuhri
 
Hubungan antara materialitas, risiko audit dan bukti audit
Hubungan antara  materialitas, risiko audit dan  bukti auditHubungan antara  materialitas, risiko audit dan  bukti audit
Hubungan antara materialitas, risiko audit dan bukti auditSyafdinal Ncap
 
Audit Terhadap Siklus Pengeluaran : Pengujian Substantif terhadap Saldo Utang...
Audit Terhadap Siklus Pengeluaran : Pengujian Substantif terhadap Saldo Utang...Audit Terhadap Siklus Pengeluaran : Pengujian Substantif terhadap Saldo Utang...
Audit Terhadap Siklus Pengeluaran : Pengujian Substantif terhadap Saldo Utang...gitathiananda
 

Tendances (20)

Sumber Sumber Pendanaan
Sumber Sumber PendanaanSumber Sumber Pendanaan
Sumber Sumber Pendanaan
 
Materi Akuntansi Organisasi Nirlaba
Materi Akuntansi Organisasi NirlabaMateri Akuntansi Organisasi Nirlaba
Materi Akuntansi Organisasi Nirlaba
 
Analisis perusahaan yang mengalami merger dan akuisisi di indonesia (studi ka...
Analisis perusahaan yang mengalami merger dan akuisisi di indonesia (studi ka...Analisis perusahaan yang mengalami merger dan akuisisi di indonesia (studi ka...
Analisis perusahaan yang mengalami merger dan akuisisi di indonesia (studi ka...
 
Perubahan dalam kepemilikan
Perubahan dalam kepemilikanPerubahan dalam kepemilikan
Perubahan dalam kepemilikan
 
Kunci jawaban bab 10 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 10 teori akuntansi suwardjonoKunci jawaban bab 10 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 10 teori akuntansi suwardjono
 
Akuntansi investasi
Akuntansi investasiAkuntansi investasi
Akuntansi investasi
 
Mojakoe perpajakan1
Mojakoe perpajakan1Mojakoe perpajakan1
Mojakoe perpajakan1
 
Materi AKM 2 Liabilitas Lancar, Provisi, Dan Kontijensi
Materi AKM 2 Liabilitas Lancar, Provisi, Dan KontijensiMateri AKM 2 Liabilitas Lancar, Provisi, Dan Kontijensi
Materi AKM 2 Liabilitas Lancar, Provisi, Dan Kontijensi
 
Pembentukan Persekutuan, Pembubaran Persekutuan, Likuidasi, Joint Venture, Ko...
Pembentukan Persekutuan, Pembubaran Persekutuan, Likuidasi, Joint Venture, Ko...Pembentukan Persekutuan, Pembubaran Persekutuan, Likuidasi, Joint Venture, Ko...
Pembentukan Persekutuan, Pembubaran Persekutuan, Likuidasi, Joint Venture, Ko...
 
Perbedaan Agen dan cabang
Perbedaan Agen dan cabangPerbedaan Agen dan cabang
Perbedaan Agen dan cabang
 
Materi AKM 2 Utang Jangka Panjang
Materi AKM 2 Utang Jangka PanjangMateri AKM 2 Utang Jangka Panjang
Materi AKM 2 Utang Jangka Panjang
 
Manajemen keuangan part 4 of 5
Manajemen keuangan part 4 of 5Manajemen keuangan part 4 of 5
Manajemen keuangan part 4 of 5
 
PSAK 22 (revisi 2010) - bab 2 biaya terkait akuisisi & biaya transaksi
PSAK 22 (revisi 2010) - bab 2 biaya terkait akuisisi & biaya transaksiPSAK 22 (revisi 2010) - bab 2 biaya terkait akuisisi & biaya transaksi
PSAK 22 (revisi 2010) - bab 2 biaya terkait akuisisi & biaya transaksi
 
Konsolidasi pada anak perusahaan yang dimiliki kurang dari kepemilikan penuh
Konsolidasi pada anak perusahaan yang dimiliki kurang dari kepemilikan penuhKonsolidasi pada anak perusahaan yang dimiliki kurang dari kepemilikan penuh
Konsolidasi pada anak perusahaan yang dimiliki kurang dari kepemilikan penuh
 
Akuntansi keuangan lanjutan 2 (metode harga perolehan)
Akuntansi keuangan lanjutan 2 (metode harga perolehan)Akuntansi keuangan lanjutan 2 (metode harga perolehan)
Akuntansi keuangan lanjutan 2 (metode harga perolehan)
 
Hubungan antara materialitas, risiko audit dan bukti audit
Hubungan antara  materialitas, risiko audit dan  bukti auditHubungan antara  materialitas, risiko audit dan  bukti audit
Hubungan antara materialitas, risiko audit dan bukti audit
 
Saham Biasa & Preferen
Saham Biasa & PreferenSaham Biasa & Preferen
Saham Biasa & Preferen
 
Akm2 sekuritas dilutif
Akm2 sekuritas dilutifAkm2 sekuritas dilutif
Akm2 sekuritas dilutif
 
Audit Terhadap Siklus Pengeluaran : Pengujian Substantif terhadap Saldo Utang...
Audit Terhadap Siklus Pengeluaran : Pengujian Substantif terhadap Saldo Utang...Audit Terhadap Siklus Pengeluaran : Pengujian Substantif terhadap Saldo Utang...
Audit Terhadap Siklus Pengeluaran : Pengujian Substantif terhadap Saldo Utang...
 
Soal jawab akuntansi lanjutan 2
Soal jawab akuntansi lanjutan 2Soal jawab akuntansi lanjutan 2
Soal jawab akuntansi lanjutan 2
 

En vedette

Makalah likuidasi persekutuan
Makalah likuidasi persekutuanMakalah likuidasi persekutuan
Makalah likuidasi persekutuanevi hermawati
 
Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)
Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)
Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)Fajar Sandy
 
Akuntansi Keuangan Lanjutan I
Akuntansi Keuangan Lanjutan IAkuntansi Keuangan Lanjutan I
Akuntansi Keuangan Lanjutan IZombie Black
 
Pembentukan persekutuan dan pembubaran persekutuan
Pembentukan persekutuan dan pembubaran persekutuanPembentukan persekutuan dan pembubaran persekutuan
Pembentukan persekutuan dan pembubaran persekutuanitong22
 
pembentukan persekutuan dan pembubaran persekutuan
pembentukan persekutuan dan pembubaran persekutuanpembentukan persekutuan dan pembubaran persekutuan
pembentukan persekutuan dan pembubaran persekutuanalfian9
 
Pembubaran Karena Perubahan Sekutu dan Likuiditas
Pembubaran Karena Perubahan Sekutu dan LikuiditasPembubaran Karena Perubahan Sekutu dan Likuiditas
Pembubaran Karena Perubahan Sekutu dan LikuiditasCorinna Theodora
 
AKL Bab III Likuidasi Persekutuan
AKL Bab III  Likuidasi PersekutuanAKL Bab III  Likuidasi Persekutuan
AKL Bab III Likuidasi PersekutuanBie
 
Likuidasi bertahap - soal akuntansi keuangan lanjut 1
Likuidasi bertahap - soal akuntansi keuangan lanjut 1Likuidasi bertahap - soal akuntansi keuangan lanjut 1
Likuidasi bertahap - soal akuntansi keuangan lanjut 1Falanni Firyal Fawwaz
 
Likuidasi persekutuan secara berangsur
Likuidasi persekutuan secara berangsurLikuidasi persekutuan secara berangsur
Likuidasi persekutuan secara berangsurDhevi Ratnasari
 
akuntansi Persekutuan likuidasi
akuntansi Persekutuan likuidasiakuntansi Persekutuan likuidasi
akuntansi Persekutuan likuidasipanggih ginanjar
 
PERUBAHAN KEPEMILIKAN DALAM LAOPRAN KONSOLIDASI
PERUBAHAN KEPEMILIKAN DALAM LAOPRAN KONSOLIDASIPERUBAHAN KEPEMILIKAN DALAM LAOPRAN KONSOLIDASI
PERUBAHAN KEPEMILIKAN DALAM LAOPRAN KONSOLIDASISuyanto _Akt
 
Persekutuan likuidasi
Persekutuan likuidasiPersekutuan likuidasi
Persekutuan likuidasiphatar_augrah
 
Akuntansi keuangan-lanjutan-1
Akuntansi keuangan-lanjutan-1Akuntansi keuangan-lanjutan-1
Akuntansi keuangan-lanjutan-1car nadi
 
Akuntansi Firma
Akuntansi Firma Akuntansi Firma
Akuntansi Firma findira
 
persekutuan likuidasi
persekutuan likuidasipersekutuan likuidasi
persekutuan likuidasifadhly arsani
 

En vedette (18)

Latihan soal akuntansi lanjutan 1
Latihan soal akuntansi lanjutan 1Latihan soal akuntansi lanjutan 1
Latihan soal akuntansi lanjutan 1
 
Makalah likuidasi persekutuan
Makalah likuidasi persekutuanMakalah likuidasi persekutuan
Makalah likuidasi persekutuan
 
Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)
Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)
Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)
 
Akuntansi Keuangan Lanjutan I
Akuntansi Keuangan Lanjutan IAkuntansi Keuangan Lanjutan I
Akuntansi Keuangan Lanjutan I
 
Pembentukan persekutuan dan pembubaran persekutuan
Pembentukan persekutuan dan pembubaran persekutuanPembentukan persekutuan dan pembubaran persekutuan
Pembentukan persekutuan dan pembubaran persekutuan
 
pembentukan persekutuan dan pembubaran persekutuan
pembentukan persekutuan dan pembubaran persekutuanpembentukan persekutuan dan pembubaran persekutuan
pembentukan persekutuan dan pembubaran persekutuan
 
Pembubaran Karena Perubahan Sekutu dan Likuiditas
Pembubaran Karena Perubahan Sekutu dan LikuiditasPembubaran Karena Perubahan Sekutu dan Likuiditas
Pembubaran Karena Perubahan Sekutu dan Likuiditas
 
Bab 3-pembubaran-firma
Bab 3-pembubaran-firmaBab 3-pembubaran-firma
Bab 3-pembubaran-firma
 
AKL Bab III Likuidasi Persekutuan
AKL Bab III  Likuidasi PersekutuanAKL Bab III  Likuidasi Persekutuan
AKL Bab III Likuidasi Persekutuan
 
Likuidasi bertahap - soal akuntansi keuangan lanjut 1
Likuidasi bertahap - soal akuntansi keuangan lanjut 1Likuidasi bertahap - soal akuntansi keuangan lanjut 1
Likuidasi bertahap - soal akuntansi keuangan lanjut 1
 
Likuidasi persekutuan secara berangsur
Likuidasi persekutuan secara berangsurLikuidasi persekutuan secara berangsur
Likuidasi persekutuan secara berangsur
 
akuntansi Persekutuan likuidasi
akuntansi Persekutuan likuidasiakuntansi Persekutuan likuidasi
akuntansi Persekutuan likuidasi
 
PERUBAHAN KEPEMILIKAN DALAM LAOPRAN KONSOLIDASI
PERUBAHAN KEPEMILIKAN DALAM LAOPRAN KONSOLIDASIPERUBAHAN KEPEMILIKAN DALAM LAOPRAN KONSOLIDASI
PERUBAHAN KEPEMILIKAN DALAM LAOPRAN KONSOLIDASI
 
Persekutuan likuidasi
Persekutuan likuidasiPersekutuan likuidasi
Persekutuan likuidasi
 
Akuntansi keuangan-lanjutan-1
Akuntansi keuangan-lanjutan-1Akuntansi keuangan-lanjutan-1
Akuntansi keuangan-lanjutan-1
 
Akuntansi Firma
Akuntansi Firma Akuntansi Firma
Akuntansi Firma
 
Persekutuan (Likuidasi)
Persekutuan (Likuidasi)Persekutuan (Likuidasi)
Persekutuan (Likuidasi)
 
persekutuan likuidasi
persekutuan likuidasipersekutuan likuidasi
persekutuan likuidasi
 

Similaire à PEMBUBARAN PERSEKUTUAN

pembubaran persekutuan
pembubaran persekutuanpembubaran persekutuan
pembubaran persekutuanfadhly arsani
 
Pembentukan persekutuan
Pembentukan persekutuanPembentukan persekutuan
Pembentukan persekutuanadelaa09
 
Pembentukan persekutuan
Pembentukan persekutuanPembentukan persekutuan
Pembentukan persekutuanadelaa09
 
Pembentukan persekutuan
Pembentukan persekutuanPembentukan persekutuan
Pembentukan persekutuanadelaa09
 
Pembentukan persekutuan
Pembentukan persekutuanPembentukan persekutuan
Pembentukan persekutuanadelaa09
 
Pembentukan persekutuan
Pembentukan persekutuanPembentukan persekutuan
Pembentukan persekutuanSepthinnn
 
Pembubaran persekutuan presentation transcript 03
Pembubaran persekutuan presentation transcript 03Pembubaran persekutuan presentation transcript 03
Pembubaran persekutuan presentation transcript 03ekakusuma wardani
 
Pembubaran persekutuan presentation transcript 03
Pembubaran persekutuan presentation transcript 03Pembubaran persekutuan presentation transcript 03
Pembubaran persekutuan presentation transcript 03ekakusuma wardani
 
Persekutuan likuidasi dan persekutuan joint venture
Persekutuan likuidasi dan persekutuan joint venturePersekutuan likuidasi dan persekutuan joint venture
Persekutuan likuidasi dan persekutuan joint ventureitong22
 
pembentukan persekutuan
pembentukan persekutuanpembentukan persekutuan
pembentukan persekutuanfadhly arsani
 
Pembentukan Persekutuan, Pembubaran Persekutuan, Likuidasi, Joint Venture, Ko...
Pembentukan Persekutuan, Pembubaran Persekutuan, Likuidasi, Joint Venture, Ko...Pembentukan Persekutuan, Pembubaran Persekutuan, Likuidasi, Joint Venture, Ko...
Pembentukan Persekutuan, Pembubaran Persekutuan, Likuidasi, Joint Venture, Ko...Suyanto _Akt
 
Tugas 1 = pembentukan persekutuan
Tugas 1 = pembentukan persekutuanTugas 1 = pembentukan persekutuan
Tugas 1 = pembentukan persekutuanNatalia Nainggolan
 
Tugas 1 = pembentukan persekutuan
Tugas 1 = pembentukan persekutuanTugas 1 = pembentukan persekutuan
Tugas 1 = pembentukan persekutuanNatalia Nainggolan
 

Similaire à PEMBUBARAN PERSEKUTUAN (20)

pembubaran persekutuan
pembubaran persekutuanpembubaran persekutuan
pembubaran persekutuan
 
Pembentukan persekutuan
Pembentukan persekutuanPembentukan persekutuan
Pembentukan persekutuan
 
Pembentukan persekutuan
Pembentukan persekutuanPembentukan persekutuan
Pembentukan persekutuan
 
Pembentukan persekutuan
Pembentukan persekutuanPembentukan persekutuan
Pembentukan persekutuan
 
Pembentukan persekutuan
Pembentukan persekutuanPembentukan persekutuan
Pembentukan persekutuan
 
Word
WordWord
Word
 
Pembentukan persekutuan08
Pembentukan persekutuan08Pembentukan persekutuan08
Pembentukan persekutuan08
 
Pembentukan persekutuan08
Pembentukan persekutuan08Pembentukan persekutuan08
Pembentukan persekutuan08
 
Pembentukan persekutuan
Pembentukan persekutuanPembentukan persekutuan
Pembentukan persekutuan
 
Pembubaran persekutuan presentation transcript 03
Pembubaran persekutuan presentation transcript 03Pembubaran persekutuan presentation transcript 03
Pembubaran persekutuan presentation transcript 03
 
Pembubaran persekutuan presentation transcript 03
Pembubaran persekutuan presentation transcript 03Pembubaran persekutuan presentation transcript 03
Pembubaran persekutuan presentation transcript 03
 
Persekutuan likuidasi dan persekutuan joint venture
Persekutuan likuidasi dan persekutuan joint venturePersekutuan likuidasi dan persekutuan joint venture
Persekutuan likuidasi dan persekutuan joint venture
 
pembentukan persekutuan
pembentukan persekutuanpembentukan persekutuan
pembentukan persekutuan
 
Pembentukan Persekutuan, Pembubaran Persekutuan, Likuidasi, Joint Venture, Ko...
Pembentukan Persekutuan, Pembubaran Persekutuan, Likuidasi, Joint Venture, Ko...Pembentukan Persekutuan, Pembubaran Persekutuan, Likuidasi, Joint Venture, Ko...
Pembentukan Persekutuan, Pembubaran Persekutuan, Likuidasi, Joint Venture, Ko...
 
Pembentukan
PembentukanPembentukan
Pembentukan
 
Persekutuan(chintya)
Persekutuan(chintya)Persekutuan(chintya)
Persekutuan(chintya)
 
PERSEKUTUAN
PERSEKUTUANPERSEKUTUAN
PERSEKUTUAN
 
Tugas 1 = pembentukan persekutuan
Tugas 1 = pembentukan persekutuanTugas 1 = pembentukan persekutuan
Tugas 1 = pembentukan persekutuan
 
Tugas 1 = pembentukan persekutuan
Tugas 1 = pembentukan persekutuanTugas 1 = pembentukan persekutuan
Tugas 1 = pembentukan persekutuan
 
PPT Kelompok 6 AKL.pptx
PPT Kelompok 6 AKL.pptxPPT Kelompok 6 AKL.pptx
PPT Kelompok 6 AKL.pptx
 

Plus de adelaa09

Analisis kredit
Analisis kreditAnalisis kredit
Analisis kreditadelaa09
 
Bentuk laporan keuangan
Bentuk laporan keuanganBentuk laporan keuangan
Bentuk laporan keuanganadelaa09
 
Analisis laporan keuangan
Analisis laporan keuanganAnalisis laporan keuangan
Analisis laporan keuanganadelaa09
 
Analisis laporan keuangan
Analisis laporan keuanganAnalisis laporan keuangan
Analisis laporan keuanganadelaa09
 
Laporan keuangan konsolidasi
Laporan keuangan konsolidasiLaporan keuangan konsolidasi
Laporan keuangan konsolidasiadelaa09
 
Laporan keuangan konsolidasi
Laporan keuangan konsolidasiLaporan keuangan konsolidasi
Laporan keuangan konsolidasiadelaa09
 
Analisis laporan keuangan
Analisis laporan keuanganAnalisis laporan keuangan
Analisis laporan keuanganadelaa09
 
Analisis laporan keuangan
Analisis laporan keuanganAnalisis laporan keuangan
Analisis laporan keuanganadelaa09
 
Penggabungan usaha
Penggabungan usahaPenggabungan usaha
Penggabungan usahaadelaa09
 
Hubungan kantor pusat & cabang
Hubungan kantor pusat & cabangHubungan kantor pusat & cabang
Hubungan kantor pusat & cabangadelaa09
 
Konsinyasi
KonsinyasiKonsinyasi
Konsinyasiadelaa09
 
Analisis kebangkrutan
Analisis  kebangkrutanAnalisis  kebangkrutan
Analisis kebangkrutanadelaa09
 
Joint venture
Joint ventureJoint venture
Joint ventureadelaa09
 
Persekutuan likuidasi
Persekutuan likuidasiPersekutuan likuidasi
Persekutuan likuidasiadelaa09
 
Pendahuluan
PendahuluanPendahuluan
Pendahuluanadelaa09
 
Pembubaran persekutuan
Pembubaran persekutuanPembubaran persekutuan
Pembubaran persekutuanadelaa09
 
Analisis kebangkrutan
Analisis  kebangkrutanAnalisis  kebangkrutan
Analisis kebangkrutanadelaa09
 
Hubungan kantor pusat & cabang
Hubungan kantor pusat & cabangHubungan kantor pusat & cabang
Hubungan kantor pusat & cabangadelaa09
 
Konsinyasi
KonsinyasiKonsinyasi
Konsinyasiadelaa09
 
Joint venture
Joint ventureJoint venture
Joint ventureadelaa09
 

Plus de adelaa09 (20)

Analisis kredit
Analisis kreditAnalisis kredit
Analisis kredit
 
Bentuk laporan keuangan
Bentuk laporan keuanganBentuk laporan keuangan
Bentuk laporan keuangan
 
Analisis laporan keuangan
Analisis laporan keuanganAnalisis laporan keuangan
Analisis laporan keuangan
 
Analisis laporan keuangan
Analisis laporan keuanganAnalisis laporan keuangan
Analisis laporan keuangan
 
Laporan keuangan konsolidasi
Laporan keuangan konsolidasiLaporan keuangan konsolidasi
Laporan keuangan konsolidasi
 
Laporan keuangan konsolidasi
Laporan keuangan konsolidasiLaporan keuangan konsolidasi
Laporan keuangan konsolidasi
 
Analisis laporan keuangan
Analisis laporan keuanganAnalisis laporan keuangan
Analisis laporan keuangan
 
Analisis laporan keuangan
Analisis laporan keuanganAnalisis laporan keuangan
Analisis laporan keuangan
 
Penggabungan usaha
Penggabungan usahaPenggabungan usaha
Penggabungan usaha
 
Hubungan kantor pusat & cabang
Hubungan kantor pusat & cabangHubungan kantor pusat & cabang
Hubungan kantor pusat & cabang
 
Konsinyasi
KonsinyasiKonsinyasi
Konsinyasi
 
Analisis kebangkrutan
Analisis  kebangkrutanAnalisis  kebangkrutan
Analisis kebangkrutan
 
Joint venture
Joint ventureJoint venture
Joint venture
 
Persekutuan likuidasi
Persekutuan likuidasiPersekutuan likuidasi
Persekutuan likuidasi
 
Pendahuluan
PendahuluanPendahuluan
Pendahuluan
 
Pembubaran persekutuan
Pembubaran persekutuanPembubaran persekutuan
Pembubaran persekutuan
 
Analisis kebangkrutan
Analisis  kebangkrutanAnalisis  kebangkrutan
Analisis kebangkrutan
 
Hubungan kantor pusat & cabang
Hubungan kantor pusat & cabangHubungan kantor pusat & cabang
Hubungan kantor pusat & cabang
 
Konsinyasi
KonsinyasiKonsinyasi
Konsinyasi
 
Joint venture
Joint ventureJoint venture
Joint venture
 

Dernier

Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSyudi_alfian
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuHANHAN164733
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2noviamaiyanti
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfmaulanayazid
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptxwongcp2
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanNiKomangRaiVerawati
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptAcemediadotkoM1
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKARenoMardhatillahS
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptNabilahKhairunnisa6
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaSABDA
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxssuser0239c1
 

Dernier (20)

Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
 

PEMBUBARAN PERSEKUTUAN

  • 1.
  • 2. Pengertian Persekutuan Secara Umum Persekutuan dapat didefinisikan sebagai suatu gabungan atau asosiasi dari dua individu atau lebih untuk memiliki dan menyelenggarakan suatu usaha secara bersama dengan tujuan untuk memperoleh laba. Berdasarkan luasnya tanggung jawab para sekutunya, persekutuan dapat digolongkan menjadi dua, yaitu persekutuan firma (Fa), dan persekutuan komanditer (CV = Comanditair Vennotschap).
  • 3. Suatu persekutuan dikatakan bubar apabila persetujuan awal para sekutu untuk menjalankan usaha bersama-sama dilanggar dan tidak berlaku lagi. Misalnya, persekutuan secara otomatis bubar jika salah seorang sekutu meninggal dunia. Apabila timbul perselisihan di antara para sekutu, maka atas permintaan seorang sekutu atau lebih pengadilan dapat memutuskan pembubaran persekutuan firma. Pengunduran diri salah seorang sekutu atau lebih lewat penjualan kepentingannya juga membubarkan persekutuan firma.
  • 4. Dengan bubarnya persekutuan firma, maka wewenang para sekutu untuk menjalankan perusahaannya juga berakhir. Kalau seorang sekutu meninggal atau mengundurkan diri, maka perusahaan dapat dilanjutkan sebagai persekutuan firma baru, yang terdiri dari sekutu-sekutu yang ada ataupun sekutu-sekutu yang ada ditambah dengan masuknya seorang sekutu baru.
  • 5. Kondisi yang menimbulkan pembubaran persekutuan Masuknya sekutu baru dan keluarnya sekutu lama pada persekutuan akan mengakibatkan pembubaran. Pembubaran ada dua jenis: 1. Pembubaran persekutuan dari segi hukum (perubahan surat perjanjian/akte pendirian), tetapi kegiatan perusahaan tetap dilanjutkan, ini disebut disolution. 2. Pembubaran persekutuan dengan menghentikan kegiatan dan penutupan perusahaan atau disebut likuidasi. Kondisi-kondisi yang menimbulkan pembubaran persekutuan firma dikelompokkan dan diikhtisarkan sebagai berikut: Pembubaran oleh tindakan sekutu Pembubaran karena ketentuan Undang-undang
  • 6. - Persekutuan firma dengan sendirinya bubar karena kemungkinan-kemungkinan tertentu yang ditetapkan oleh undangundang, yakni: 1. Seorang anggota persekutuan firma meninggal dunia. 2. Seorang sekutu atau persekutuan firma itu sendiri mengalami kebangkrutan. 3.Setiap kejadian yang menyebabkan perusahaan tidak layak untuk menjalankan kegiatan usahanya lagi atau bagi individu-individu untuk menjalankan perusahaan sebagai persekutuan firma. 4. Perang. - Pembubaran oleh Keputusan Pengadilan
  • 7. Pengadilan dapat memutuskan pembubaran karena terbukti timbul hal-hal sbb: 1. Seorang sekutu tidak waras atau tidak mampu untuk menyelesaikan setiap masalah atau untuk memenuhi bagiannya dalam perjanjian persekutuan firma. 2. Sikap seorang sekutu yang merugikan perusahaan. 3. Perselisihan intern di antara para sekutu. 4. Kelanjutan perusahaan tidak mungkin lagi menguntungkan.
  • 8. Masuknya sekutu baru dengan membeli kepentingan sekutu lama - Seorang dapat diterima sebagai sekutu baru karena kesepakatan semua sekutu . - Penerimaan sekutu baru menimbulkan perjanjian baru & pembentukan persekutuan baru, persekutuan firma yang sebelumnya dianggap bubar dengan kesepakatan umum - Persetujuan persekutuan firma hanya mengikat sepanjang para sekutunya tetap tunduk terhadap persetujuan yang ditetapkan. Dengan masuknya seorang sekutu baru maka suatu persetujuan baru harus dirancang untuk menetapkan kepentingan sekutu pada pembentukan firma, pembagian laba dan rugi, dan semua hal yang menyangkut asosiasi - Seorang sekutu yang baru masuk biasanya menyetorkan aktiva untuk memperoleh kepentingan dalam persekutuan firma yang baru didirikan.
  • 9. - Seorang dapat memperoleh kepentingan dalam persekutuan firma lewat : a. Masuknya sekutu baru dengan membeli kepentingan sekutu lama. Jika semua sekutu setuju untuk menerima seorang pembeli kepentingan sebagai sekutu, maka hal ini akan membubarkan persekutuan firma yang lama dan menciptakan persekutuan firma baru. b. Perolehan kepentingan lewat investasi. Apabila seseorang memperoleh kepentingan dengan melakukan investasi, maka aktiva dan modal persekutuan firma akan bertambah.
  • 10. Persekutuan Firma Dalam persekutuan firma, semua sekutu ikut aktif mengelola persekutuan dan bertanggung jawab penuh (tidak terbatas). Yang dimaksud dengan tanggung jawab penuh disini adalah bahwa tanggung jawabnya tidak terbatas sebesar modal yang ditanam dipersekutuan saja, melainkan dengan seluruh harta pribadinya. Persekutuan Komanditer Dalam persekutuan komanditer, tidak semua sekutu ikut aktif mengelola perusahaan. Berdasarkan luasnya tanggung jawab dan ikut tidaknya didalam pengelolaan perusahaan, maka para sekutu persekutuan komanditer dapat digolongkan menjadi dua, yaitu sekutu aktif dan sekutu pasif
  • 11. Sekutu aktif atau sekutu kerja atau sekutu komplementer adalah sekutu yang ikut aktif mengelola perusahaan. Sekutu ini bertanggung jawab penuh dengan seluruh harta pribadinya (tidak terbatas). Sekutu Pasif / sekutu komanditer atau sekutu diam adalah sekutu yang tidak ikut mengelola perusahaan. Sekutuini bertanggung jawab terbatas sebesar modal yang di tanam di dalam persekutuan. Sekutu pasif ini hanya menanam modal saja. Ketentuan di dalam Perjanjian Persekutuan Perjanjian persekutuan akan berisi ketentuan-ketentuan yang disepakati oleh para sekutu mengenai segala sesuatu yang berhubungan dengan kehidupan persekutuan sampai pembubarannya
  • 12. Unsur Pokok Persekutuan yaitu 1.Gabungan atau asosiasi para sekutu. Sebagai suatu asosiasi dari beberapa sekutu ( individu ) maka persekutuan tidak dapat dipisahkan dengan kesepakatan atau perjanjian, yaitu perjanjian untuk mendirikan, memiliki, dan mengelola persekutuan. 2. Pemilikan dan pengelolaan bersama. Didalam Persekutuan harus selalu dituntut adanya kebersamaan,yaitu : a.Persekutuan dimiliki bersama. b.Persekutuan dikelola bersama. c.Kalau ada risiko ditanggung bersama. d.Kalau memperoleh laba dibagi bersama. 3. Tujuan untuk memperoleh laba. Laba dibagi secara adil menurut rasio atau metode pembagian laba yang telah disepakati
  • 13. Isi perjanjian (antara lain): 1. Ketentuan mengenai persekutuan. 2. Ketentuan mengenai sekutu. 3. Ketentuan yang berhubungan dengan modal persekutuan. 4. Ketentuan mengenai pembagian laba. 5. Ketentuan yang berhubungan dengan pembubaran persekutuan. 6. Ketentuan mengenai pertanggungan ( asuransi ) terhadap masing-masing sekutu. Isi perjanjian persekutuan akan dipakai sebagai : - Dasar pencatatan setoran modal. - Dasar perhitungan modal. - Dasar pembagian laba. - Dasar pencatatan transaksi-transaksi persekutuan yang menyangkut modal. - Dasar pembagian aktiva dalam likuidasi. Dari uraian diatas terlihat bahwa perjanjian mempunyai peranan yang sangat penting dalam persekutuan mulai dari pendirian hingga pembubarannya .