SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  13
Pengertian Persekutuan Secara Umum
Persekutuan dapat didefinisikan sebagai suatu gabungan atau
asosiasi dari dua individu atau lebih untuk memiliki dan
menyelenggarakan suatu usaha secara bersama dengan tujuan

untuk memperoleh laba. Berdasarkan luasnya tanggung jawab
para sekutunya, persekutuan dapat digolongkan menjadi dua,
yaitu persekutuan firma (Fa), dan persekutuan komanditer (CV

= Comanditair Vennotschap).
Suatu persekutuan dikatakan bubar apabila persetujuan
awal para sekutu untuk menjalankan usaha bersama-sama
dilanggar dan tidak berlaku lagi. Misalnya, persekutuan

secara otomatis bubar jika salah seorang sekutu meninggal
dunia. Apabila timbul perselisihan di antara para sekutu,
maka atas permintaan seorang sekutu atau lebih pengadilan
dapat memutuskan pembubaran persekutuan firma.
Pengunduran diri salah seorang sekutu atau lebih lewat

penjualan kepentingannya juga membubarkan persekutuan
firma.
Dengan bubarnya persekutuan firma, maka wewenang
para sekutu untuk menjalankan perusahaannya juga

berakhir.
Kalau seorang sekutu meninggal atau mengundurkan diri,
maka perusahaan dapat dilanjutkan sebagai persekutuan
firma baru, yang terdiri dari sekutu-sekutu yang ada
ataupun sekutu-sekutu yang ada ditambah dengan

masuknya seorang sekutu baru.
Kondisi yang menimbulkan pembubaran persekutuan
Masuknya sekutu baru dan keluarnya sekutu lama pada persekutuan akan
mengakibatkan pembubaran. Pembubaran ada dua jenis:
1. Pembubaran persekutuan dari segi hukum (perubahan surat
perjanjian/akte pendirian), tetapi kegiatan perusahaan tetap
dilanjutkan, ini disebut disolution.
2. Pembubaran persekutuan dengan menghentikan kegiatan dan

penutupan perusahaan atau disebut likuidasi.
Kondisi-kondisi yang menimbulkan pembubaran persekutuan firma
dikelompokkan dan diikhtisarkan sebagai berikut:
Pembubaran oleh tindakan sekutu
Pembubaran karena ketentuan Undang-undang
- Persekutuan firma dengan sendirinya bubar karena
kemungkinan-kemungkinan tertentu yang ditetapkan oleh undangundang, yakni:

1. Seorang anggota persekutuan firma meninggal dunia.
2. Seorang sekutu atau persekutuan firma itu sendiri mengalami
kebangkrutan.

3.Setiap kejadian yang menyebabkan perusahaan tidak layak untuk
menjalankan kegiatan usahanya lagi atau bagi individu-individu
untuk menjalankan perusahaan sebagai persekutuan firma.

4. Perang.
- Pembubaran oleh Keputusan Pengadilan
Pengadilan dapat memutuskan pembubaran karena terbukti
timbul hal-hal sbb:
1. Seorang sekutu tidak waras atau tidak mampu untuk
menyelesaikan setiap masalah atau untuk memenuhi
bagiannya dalam perjanjian persekutuan firma.
2. Sikap seorang sekutu yang merugikan perusahaan.

3. Perselisihan intern di antara para sekutu.
4. Kelanjutan perusahaan tidak mungkin lagi menguntungkan.
Masuknya sekutu baru dengan membeli kepentingan sekutu lama

- Seorang dapat diterima sebagai sekutu baru karena kesepakatan semua sekutu .
- Penerimaan sekutu baru menimbulkan perjanjian baru & pembentukan
persekutuan baru, persekutuan firma yang sebelumnya dianggap bubar dengan
kesepakatan umum

- Persetujuan persekutuan firma hanya mengikat sepanjang para sekutunya tetap
tunduk terhadap persetujuan yang ditetapkan. Dengan masuknya seorang sekutu
baru maka suatu persetujuan baru harus dirancang untuk menetapkan kepentingan
sekutu pada pembentukan firma, pembagian laba dan rugi, dan semua hal yang

menyangkut asosiasi
- Seorang sekutu yang baru masuk biasanya menyetorkan aktiva untuk memperoleh
kepentingan dalam persekutuan firma yang baru didirikan.
- Seorang dapat memperoleh kepentingan dalam persekutuan firma
lewat :
a. Masuknya sekutu baru dengan membeli kepentingan sekutu

lama. Jika semua sekutu setuju untuk menerima seorang
pembeli kepentingan sebagai sekutu, maka hal ini akan
membubarkan persekutuan firma yang lama dan menciptakan

persekutuan firma baru.
b. Perolehan kepentingan lewat investasi. Apabila seseorang
memperoleh kepentingan dengan melakukan investasi, maka

aktiva dan modal persekutuan firma akan bertambah.
Persekutuan Firma
Dalam persekutuan firma, semua sekutu ikut aktif mengelola persekutuan dan
bertanggung jawab penuh (tidak terbatas). Yang dimaksud dengan tanggung

jawab penuh disini adalah bahwa tanggung jawabnya tidak terbatas sebesar
modal yang ditanam dipersekutuan saja, melainkan dengan seluruh harta
pribadinya.

Persekutuan Komanditer
Dalam persekutuan komanditer, tidak semua sekutu ikut aktif mengelola
perusahaan. Berdasarkan luasnya tanggung jawab dan ikut tidaknya didalam
pengelolaan perusahaan, maka para sekutu persekutuan komanditer dapat
digolongkan menjadi dua, yaitu sekutu aktif dan sekutu pasif
Sekutu aktif atau sekutu kerja atau sekutu komplementer adalah sekutu

yang ikut aktif mengelola perusahaan. Sekutu ini bertanggung jawab penuh
dengan seluruh harta pribadinya (tidak terbatas).

Sekutu Pasif / sekutu komanditer atau sekutu diam adalah sekutu yang
tidak ikut mengelola perusahaan. Sekutuini bertanggung jawab terbatas
sebesar modal yang di tanam di dalam persekutuan. Sekutu pasif ini hanya
menanam modal saja.

Ketentuan di dalam Perjanjian Persekutuan
Perjanjian persekutuan akan berisi ketentuan-ketentuan yang disepakati oleh
para sekutu mengenai segala sesuatu yang berhubungan dengan kehidupan

persekutuan sampai pembubarannya
Unsur Pokok Persekutuan yaitu
1.Gabungan atau asosiasi para sekutu. Sebagai suatu asosiasi dari
beberapa sekutu ( individu ) maka persekutuan tidak dapat
dipisahkan dengan kesepakatan atau perjanjian, yaitu
perjanjian untuk mendirikan, memiliki, dan mengelola
persekutuan.
2. Pemilikan dan pengelolaan bersama. Didalam Persekutuan harus
selalu dituntut adanya kebersamaan,yaitu :
a.Persekutuan dimiliki bersama.
b.Persekutuan dikelola bersama.
c.Kalau ada risiko ditanggung bersama.
d.Kalau memperoleh laba dibagi bersama.
3. Tujuan untuk memperoleh laba. Laba dibagi secara adil menurut
rasio atau metode pembagian laba yang telah disepakati
Isi perjanjian (antara lain):
1. Ketentuan mengenai persekutuan.
2. Ketentuan mengenai sekutu.
3. Ketentuan yang berhubungan dengan modal persekutuan.
4. Ketentuan mengenai pembagian laba.
5. Ketentuan yang berhubungan dengan pembubaran persekutuan.
6. Ketentuan mengenai pertanggungan ( asuransi ) terhadap masing-masing
sekutu.

Isi perjanjian persekutuan akan dipakai sebagai :
- Dasar pencatatan setoran modal.
- Dasar perhitungan modal.
- Dasar pembagian laba.
- Dasar pencatatan transaksi-transaksi persekutuan yang menyangkut modal.
- Dasar pembagian aktiva dalam likuidasi.
Dari uraian diatas terlihat bahwa perjanjian mempunyai peranan yang sangat
penting dalam persekutuan mulai dari pendirian hingga pembubarannya
.

Contenu connexe

Tendances

Akuntansi Firma
Akuntansi Firma Akuntansi Firma
Akuntansi Firma findira
 
Solution Manual Advanced Accounting by Baker 9e Chapter 16
Solution Manual Advanced Accounting by Baker 9e Chapter 16Solution Manual Advanced Accounting by Baker 9e Chapter 16
Solution Manual Advanced Accounting by Baker 9e Chapter 16Saskia Ahmad
 
Pembentukan persekutuan dan pembubaran persekutuan
Pembentukan persekutuan dan pembubaran persekutuanPembentukan persekutuan dan pembubaran persekutuan
Pembentukan persekutuan dan pembubaran persekutuanitong22
 
persekutuan likuidasi
persekutuan likuidasipersekutuan likuidasi
persekutuan likuidasifadhly arsani
 
Tugas 3 metode harga perolehan
Tugas 3 metode harga perolehanTugas 3 metode harga perolehan
Tugas 3 metode harga perolehanfadhly arsani
 
Makalah Pajak Internasional
Makalah Pajak InternasionalMakalah Pajak Internasional
Makalah Pajak InternasionalRisang Pradana
 
Obligasi konversi - akuntansi bagian 2 a
Obligasi konversi - akuntansi bagian 2 aObligasi konversi - akuntansi bagian 2 a
Obligasi konversi - akuntansi bagian 2 aFuturum2
 
Perbedaan saldo kas dan saldo bank
Perbedaan saldo kas dan saldo bankPerbedaan saldo kas dan saldo bank
Perbedaan saldo kas dan saldo banksansantika_
 
AKL 2 Pemilikan Tidak Langsung
AKL 2 Pemilikan Tidak LangsungAKL 2 Pemilikan Tidak Langsung
AKL 2 Pemilikan Tidak LangsungAdi Jauhari
 
pph pasal 24 25 dan 26
pph pasal 24 25 dan 26pph pasal 24 25 dan 26
pph pasal 24 25 dan 26muh wilyam
 
AKL 1 (perbedaan agen dan cabang)
AKL 1 (perbedaan agen dan cabang)AKL 1 (perbedaan agen dan cabang)
AKL 1 (perbedaan agen dan cabang)fitria mellysusanti
 
Akuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuan
Akuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuanAkuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuan
Akuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuanEllysa Putri
 
Pemeriksaan kas dan setara kas (fix)
Pemeriksaan kas dan setara kas (fix)Pemeriksaan kas dan setara kas (fix)
Pemeriksaan kas dan setara kas (fix)Herna Ferari
 
Expense (beban)
Expense (beban)Expense (beban)
Expense (beban)Icha Icha
 
Akuntansi pajak penghasilan
Akuntansi pajak penghasilanAkuntansi pajak penghasilan
Akuntansi pajak penghasilansellyhood
 

Tendances (20)

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
ANALISIS LAPORAN KEUANGANANALISIS LAPORAN KEUANGAN
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
 
Akuntansi Firma
Akuntansi Firma Akuntansi Firma
Akuntansi Firma
 
Solution Manual Advanced Accounting by Baker 9e Chapter 16
Solution Manual Advanced Accounting by Baker 9e Chapter 16Solution Manual Advanced Accounting by Baker 9e Chapter 16
Solution Manual Advanced Accounting by Baker 9e Chapter 16
 
Ekuitas modal disetor
Ekuitas modal disetorEkuitas modal disetor
Ekuitas modal disetor
 
Pembentukan persekutuan dan pembubaran persekutuan
Pembentukan persekutuan dan pembubaran persekutuanPembentukan persekutuan dan pembubaran persekutuan
Pembentukan persekutuan dan pembubaran persekutuan
 
persekutuan likuidasi
persekutuan likuidasipersekutuan likuidasi
persekutuan likuidasi
 
Tugas 3 metode harga perolehan
Tugas 3 metode harga perolehanTugas 3 metode harga perolehan
Tugas 3 metode harga perolehan
 
Makalah Pajak Internasional
Makalah Pajak InternasionalMakalah Pajak Internasional
Makalah Pajak Internasional
 
Obligasi konversi - akuntansi bagian 2 a
Obligasi konversi - akuntansi bagian 2 aObligasi konversi - akuntansi bagian 2 a
Obligasi konversi - akuntansi bagian 2 a
 
Perubahan akuntansi dan analisis kesalahan
Perubahan akuntansi dan analisis kesalahanPerubahan akuntansi dan analisis kesalahan
Perubahan akuntansi dan analisis kesalahan
 
Perbedaan saldo kas dan saldo bank
Perbedaan saldo kas dan saldo bankPerbedaan saldo kas dan saldo bank
Perbedaan saldo kas dan saldo bank
 
AKL 2 Pemilikan Tidak Langsung
AKL 2 Pemilikan Tidak LangsungAKL 2 Pemilikan Tidak Langsung
AKL 2 Pemilikan Tidak Langsung
 
pph pasal 24 25 dan 26
pph pasal 24 25 dan 26pph pasal 24 25 dan 26
pph pasal 24 25 dan 26
 
AKL 1 (perbedaan agen dan cabang)
AKL 1 (perbedaan agen dan cabang)AKL 1 (perbedaan agen dan cabang)
AKL 1 (perbedaan agen dan cabang)
 
Akuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuan
Akuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuanAkuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuan
Akuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuan
 
Pemeriksaan kas dan setara kas (fix)
Pemeriksaan kas dan setara kas (fix)Pemeriksaan kas dan setara kas (fix)
Pemeriksaan kas dan setara kas (fix)
 
Expense (beban)
Expense (beban)Expense (beban)
Expense (beban)
 
Akuntansi pajak penghasilan
Akuntansi pajak penghasilanAkuntansi pajak penghasilan
Akuntansi pajak penghasilan
 
Materi akm2-investasi-bagian 1
Materi akm2-investasi-bagian 1Materi akm2-investasi-bagian 1
Materi akm2-investasi-bagian 1
 
Kewajiban Lancar
Kewajiban LancarKewajiban Lancar
Kewajiban Lancar
 

En vedette

Makalah likuidasi persekutuan
Makalah likuidasi persekutuanMakalah likuidasi persekutuan
Makalah likuidasi persekutuanevi hermawati
 
Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)
Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)
Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)Fajar Sandy
 
Akuntansi Keuangan Lanjutan I
Akuntansi Keuangan Lanjutan IAkuntansi Keuangan Lanjutan I
Akuntansi Keuangan Lanjutan IZombie Black
 
pembentukan persekutuan dan pembubaran persekutuan
pembentukan persekutuan dan pembubaran persekutuanpembentukan persekutuan dan pembubaran persekutuan
pembentukan persekutuan dan pembubaran persekutuanalfian9
 
Pembubaran Karena Perubahan Sekutu dan Likuiditas
Pembubaran Karena Perubahan Sekutu dan LikuiditasPembubaran Karena Perubahan Sekutu dan Likuiditas
Pembubaran Karena Perubahan Sekutu dan LikuiditasCorinna Theodora
 
AKL Bab III Likuidasi Persekutuan
AKL Bab III  Likuidasi PersekutuanAKL Bab III  Likuidasi Persekutuan
AKL Bab III Likuidasi PersekutuanBie
 
Likuidasi bertahap - soal akuntansi keuangan lanjut 1
Likuidasi bertahap - soal akuntansi keuangan lanjut 1Likuidasi bertahap - soal akuntansi keuangan lanjut 1
Likuidasi bertahap - soal akuntansi keuangan lanjut 1Falanni Firyal Fawwaz
 
Likuidasi persekutuan secara berangsur
Likuidasi persekutuan secara berangsurLikuidasi persekutuan secara berangsur
Likuidasi persekutuan secara berangsurDhevi Ratnasari
 
akuntansi Persekutuan likuidasi
akuntansi Persekutuan likuidasiakuntansi Persekutuan likuidasi
akuntansi Persekutuan likuidasipanggih ginanjar
 
PERUBAHAN KEPEMILIKAN DALAM LAOPRAN KONSOLIDASI
PERUBAHAN KEPEMILIKAN DALAM LAOPRAN KONSOLIDASIPERUBAHAN KEPEMILIKAN DALAM LAOPRAN KONSOLIDASI
PERUBAHAN KEPEMILIKAN DALAM LAOPRAN KONSOLIDASISuyanto _Akt
 
Persekutuan likuidasi
Persekutuan likuidasiPersekutuan likuidasi
Persekutuan likuidasiphatar_augrah
 
Akuntansi keuangan-lanjutan-1
Akuntansi keuangan-lanjutan-1Akuntansi keuangan-lanjutan-1
Akuntansi keuangan-lanjutan-1car nadi
 

En vedette (16)

Latihan soal akuntansi lanjutan 1
Latihan soal akuntansi lanjutan 1Latihan soal akuntansi lanjutan 1
Latihan soal akuntansi lanjutan 1
 
Makalah likuidasi persekutuan
Makalah likuidasi persekutuanMakalah likuidasi persekutuan
Makalah likuidasi persekutuan
 
Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)
Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)
Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)
 
Akuntansi Keuangan Lanjutan I
Akuntansi Keuangan Lanjutan IAkuntansi Keuangan Lanjutan I
Akuntansi Keuangan Lanjutan I
 
pembentukan persekutuan dan pembubaran persekutuan
pembentukan persekutuan dan pembubaran persekutuanpembentukan persekutuan dan pembubaran persekutuan
pembentukan persekutuan dan pembubaran persekutuan
 
Pembubaran Karena Perubahan Sekutu dan Likuiditas
Pembubaran Karena Perubahan Sekutu dan LikuiditasPembubaran Karena Perubahan Sekutu dan Likuiditas
Pembubaran Karena Perubahan Sekutu dan Likuiditas
 
Bab 3-pembubaran-firma
Bab 3-pembubaran-firmaBab 3-pembubaran-firma
Bab 3-pembubaran-firma
 
AKL Bab III Likuidasi Persekutuan
AKL Bab III  Likuidasi PersekutuanAKL Bab III  Likuidasi Persekutuan
AKL Bab III Likuidasi Persekutuan
 
Likuidasi bertahap - soal akuntansi keuangan lanjut 1
Likuidasi bertahap - soal akuntansi keuangan lanjut 1Likuidasi bertahap - soal akuntansi keuangan lanjut 1
Likuidasi bertahap - soal akuntansi keuangan lanjut 1
 
Likuidasi persekutuan secara berangsur
Likuidasi persekutuan secara berangsurLikuidasi persekutuan secara berangsur
Likuidasi persekutuan secara berangsur
 
akuntansi Persekutuan likuidasi
akuntansi Persekutuan likuidasiakuntansi Persekutuan likuidasi
akuntansi Persekutuan likuidasi
 
PERUBAHAN KEPEMILIKAN DALAM LAOPRAN KONSOLIDASI
PERUBAHAN KEPEMILIKAN DALAM LAOPRAN KONSOLIDASIPERUBAHAN KEPEMILIKAN DALAM LAOPRAN KONSOLIDASI
PERUBAHAN KEPEMILIKAN DALAM LAOPRAN KONSOLIDASI
 
Persekutuan likuidasi
Persekutuan likuidasiPersekutuan likuidasi
Persekutuan likuidasi
 
Akuntansi keuangan-lanjutan-1
Akuntansi keuangan-lanjutan-1Akuntansi keuangan-lanjutan-1
Akuntansi keuangan-lanjutan-1
 
Persekutuan (Likuidasi)
Persekutuan (Likuidasi)Persekutuan (Likuidasi)
Persekutuan (Likuidasi)
 
Soal jawab akuntansi lanjutan 2
Soal jawab akuntansi lanjutan 2Soal jawab akuntansi lanjutan 2
Soal jawab akuntansi lanjutan 2
 

Similaire à PEMBUBARAN PERSEKUTUAN

pembubaran persekutuan
pembubaran persekutuanpembubaran persekutuan
pembubaran persekutuanfadhly arsani
 
Pembentukan persekutuan
Pembentukan persekutuanPembentukan persekutuan
Pembentukan persekutuanadelaa09
 
Pembentukan persekutuan
Pembentukan persekutuanPembentukan persekutuan
Pembentukan persekutuanadelaa09
 
Pembentukan persekutuan
Pembentukan persekutuanPembentukan persekutuan
Pembentukan persekutuanadelaa09
 
Pembentukan persekutuan
Pembentukan persekutuanPembentukan persekutuan
Pembentukan persekutuanadelaa09
 
Pembentukan persekutuan
Pembentukan persekutuanPembentukan persekutuan
Pembentukan persekutuanSepthinnn
 
Pembubaran persekutuan presentation transcript 03
Pembubaran persekutuan presentation transcript 03Pembubaran persekutuan presentation transcript 03
Pembubaran persekutuan presentation transcript 03ekakusuma wardani
 
Pembubaran persekutuan presentation transcript 03
Pembubaran persekutuan presentation transcript 03Pembubaran persekutuan presentation transcript 03
Pembubaran persekutuan presentation transcript 03ekakusuma wardani
 
Persekutuan likuidasi dan persekutuan joint venture
Persekutuan likuidasi dan persekutuan joint venturePersekutuan likuidasi dan persekutuan joint venture
Persekutuan likuidasi dan persekutuan joint ventureitong22
 
pembentukan persekutuan
pembentukan persekutuanpembentukan persekutuan
pembentukan persekutuanfadhly arsani
 
Pembentukan Persekutuan, Pembubaran Persekutuan, Likuidasi, Joint Venture, Ko...
Pembentukan Persekutuan, Pembubaran Persekutuan, Likuidasi, Joint Venture, Ko...Pembentukan Persekutuan, Pembubaran Persekutuan, Likuidasi, Joint Venture, Ko...
Pembentukan Persekutuan, Pembubaran Persekutuan, Likuidasi, Joint Venture, Ko...Suyanto _Akt
 
Tugas 1 = pembentukan persekutuan
Tugas 1 = pembentukan persekutuanTugas 1 = pembentukan persekutuan
Tugas 1 = pembentukan persekutuanNatalia Nainggolan
 
Tugas 1 = pembentukan persekutuan
Tugas 1 = pembentukan persekutuanTugas 1 = pembentukan persekutuan
Tugas 1 = pembentukan persekutuanNatalia Nainggolan
 

Similaire à PEMBUBARAN PERSEKUTUAN (20)

pembubaran persekutuan
pembubaran persekutuanpembubaran persekutuan
pembubaran persekutuan
 
Pembentukan persekutuan
Pembentukan persekutuanPembentukan persekutuan
Pembentukan persekutuan
 
Pembentukan persekutuan
Pembentukan persekutuanPembentukan persekutuan
Pembentukan persekutuan
 
Pembentukan persekutuan
Pembentukan persekutuanPembentukan persekutuan
Pembentukan persekutuan
 
Pembentukan persekutuan
Pembentukan persekutuanPembentukan persekutuan
Pembentukan persekutuan
 
Word
WordWord
Word
 
Pembentukan persekutuan08
Pembentukan persekutuan08Pembentukan persekutuan08
Pembentukan persekutuan08
 
Pembentukan persekutuan08
Pembentukan persekutuan08Pembentukan persekutuan08
Pembentukan persekutuan08
 
Pembentukan persekutuan
Pembentukan persekutuanPembentukan persekutuan
Pembentukan persekutuan
 
Pembubaran persekutuan presentation transcript 03
Pembubaran persekutuan presentation transcript 03Pembubaran persekutuan presentation transcript 03
Pembubaran persekutuan presentation transcript 03
 
Pembubaran persekutuan presentation transcript 03
Pembubaran persekutuan presentation transcript 03Pembubaran persekutuan presentation transcript 03
Pembubaran persekutuan presentation transcript 03
 
Persekutuan likuidasi dan persekutuan joint venture
Persekutuan likuidasi dan persekutuan joint venturePersekutuan likuidasi dan persekutuan joint venture
Persekutuan likuidasi dan persekutuan joint venture
 
pembentukan persekutuan
pembentukan persekutuanpembentukan persekutuan
pembentukan persekutuan
 
Pembentukan Persekutuan, Pembubaran Persekutuan, Likuidasi, Joint Venture, Ko...
Pembentukan Persekutuan, Pembubaran Persekutuan, Likuidasi, Joint Venture, Ko...Pembentukan Persekutuan, Pembubaran Persekutuan, Likuidasi, Joint Venture, Ko...
Pembentukan Persekutuan, Pembubaran Persekutuan, Likuidasi, Joint Venture, Ko...
 
Pembentukan
PembentukanPembentukan
Pembentukan
 
Persekutuan(chintya)
Persekutuan(chintya)Persekutuan(chintya)
Persekutuan(chintya)
 
PERSEKUTUAN
PERSEKUTUANPERSEKUTUAN
PERSEKUTUAN
 
Tugas 1 = pembentukan persekutuan
Tugas 1 = pembentukan persekutuanTugas 1 = pembentukan persekutuan
Tugas 1 = pembentukan persekutuan
 
Tugas 1 = pembentukan persekutuan
Tugas 1 = pembentukan persekutuanTugas 1 = pembentukan persekutuan
Tugas 1 = pembentukan persekutuan
 
PPT Kelompok 6 AKL.pptx
PPT Kelompok 6 AKL.pptxPPT Kelompok 6 AKL.pptx
PPT Kelompok 6 AKL.pptx
 

Plus de adelaa09

Analisis kredit
Analisis kreditAnalisis kredit
Analisis kreditadelaa09
 
Bentuk laporan keuangan
Bentuk laporan keuanganBentuk laporan keuangan
Bentuk laporan keuanganadelaa09
 
Analisis laporan keuangan
Analisis laporan keuanganAnalisis laporan keuangan
Analisis laporan keuanganadelaa09
 
Analisis laporan keuangan
Analisis laporan keuanganAnalisis laporan keuangan
Analisis laporan keuanganadelaa09
 
Laporan keuangan konsolidasi
Laporan keuangan konsolidasiLaporan keuangan konsolidasi
Laporan keuangan konsolidasiadelaa09
 
Laporan keuangan konsolidasi
Laporan keuangan konsolidasiLaporan keuangan konsolidasi
Laporan keuangan konsolidasiadelaa09
 
Analisis laporan keuangan
Analisis laporan keuanganAnalisis laporan keuangan
Analisis laporan keuanganadelaa09
 
Analisis laporan keuangan
Analisis laporan keuanganAnalisis laporan keuangan
Analisis laporan keuanganadelaa09
 
Penggabungan usaha
Penggabungan usahaPenggabungan usaha
Penggabungan usahaadelaa09
 
Hubungan kantor pusat & cabang
Hubungan kantor pusat & cabangHubungan kantor pusat & cabang
Hubungan kantor pusat & cabangadelaa09
 
Konsinyasi
KonsinyasiKonsinyasi
Konsinyasiadelaa09
 
Analisis kebangkrutan
Analisis  kebangkrutanAnalisis  kebangkrutan
Analisis kebangkrutanadelaa09
 
Joint venture
Joint ventureJoint venture
Joint ventureadelaa09
 
Persekutuan likuidasi
Persekutuan likuidasiPersekutuan likuidasi
Persekutuan likuidasiadelaa09
 
Pendahuluan
PendahuluanPendahuluan
Pendahuluanadelaa09
 
Pembubaran persekutuan
Pembubaran persekutuanPembubaran persekutuan
Pembubaran persekutuanadelaa09
 
Analisis kebangkrutan
Analisis  kebangkrutanAnalisis  kebangkrutan
Analisis kebangkrutanadelaa09
 
Hubungan kantor pusat & cabang
Hubungan kantor pusat & cabangHubungan kantor pusat & cabang
Hubungan kantor pusat & cabangadelaa09
 
Konsinyasi
KonsinyasiKonsinyasi
Konsinyasiadelaa09
 
Joint venture
Joint ventureJoint venture
Joint ventureadelaa09
 

Plus de adelaa09 (20)

Analisis kredit
Analisis kreditAnalisis kredit
Analisis kredit
 
Bentuk laporan keuangan
Bentuk laporan keuanganBentuk laporan keuangan
Bentuk laporan keuangan
 
Analisis laporan keuangan
Analisis laporan keuanganAnalisis laporan keuangan
Analisis laporan keuangan
 
Analisis laporan keuangan
Analisis laporan keuanganAnalisis laporan keuangan
Analisis laporan keuangan
 
Laporan keuangan konsolidasi
Laporan keuangan konsolidasiLaporan keuangan konsolidasi
Laporan keuangan konsolidasi
 
Laporan keuangan konsolidasi
Laporan keuangan konsolidasiLaporan keuangan konsolidasi
Laporan keuangan konsolidasi
 
Analisis laporan keuangan
Analisis laporan keuanganAnalisis laporan keuangan
Analisis laporan keuangan
 
Analisis laporan keuangan
Analisis laporan keuanganAnalisis laporan keuangan
Analisis laporan keuangan
 
Penggabungan usaha
Penggabungan usahaPenggabungan usaha
Penggabungan usaha
 
Hubungan kantor pusat & cabang
Hubungan kantor pusat & cabangHubungan kantor pusat & cabang
Hubungan kantor pusat & cabang
 
Konsinyasi
KonsinyasiKonsinyasi
Konsinyasi
 
Analisis kebangkrutan
Analisis  kebangkrutanAnalisis  kebangkrutan
Analisis kebangkrutan
 
Joint venture
Joint ventureJoint venture
Joint venture
 
Persekutuan likuidasi
Persekutuan likuidasiPersekutuan likuidasi
Persekutuan likuidasi
 
Pendahuluan
PendahuluanPendahuluan
Pendahuluan
 
Pembubaran persekutuan
Pembubaran persekutuanPembubaran persekutuan
Pembubaran persekutuan
 
Analisis kebangkrutan
Analisis  kebangkrutanAnalisis  kebangkrutan
Analisis kebangkrutan
 
Hubungan kantor pusat & cabang
Hubungan kantor pusat & cabangHubungan kantor pusat & cabang
Hubungan kantor pusat & cabang
 
Konsinyasi
KonsinyasiKonsinyasi
Konsinyasi
 
Joint venture
Joint ventureJoint venture
Joint venture
 

Dernier

PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptAgusRahmat39
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASbilqisizzati
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfChananMfd
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfWidyastutyCoyy
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasarrenihartanti
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSdheaprs
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptxSirlyPutri1
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaafarmasipejatentimur
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...Kanaidi ken
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMIGustiBagusGending
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)PUNGKYBUDIPANGESTU1
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidupfamela161
 

Dernier (20)

PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
 

PEMBUBARAN PERSEKUTUAN

  • 1.
  • 2. Pengertian Persekutuan Secara Umum Persekutuan dapat didefinisikan sebagai suatu gabungan atau asosiasi dari dua individu atau lebih untuk memiliki dan menyelenggarakan suatu usaha secara bersama dengan tujuan untuk memperoleh laba. Berdasarkan luasnya tanggung jawab para sekutunya, persekutuan dapat digolongkan menjadi dua, yaitu persekutuan firma (Fa), dan persekutuan komanditer (CV = Comanditair Vennotschap).
  • 3. Suatu persekutuan dikatakan bubar apabila persetujuan awal para sekutu untuk menjalankan usaha bersama-sama dilanggar dan tidak berlaku lagi. Misalnya, persekutuan secara otomatis bubar jika salah seorang sekutu meninggal dunia. Apabila timbul perselisihan di antara para sekutu, maka atas permintaan seorang sekutu atau lebih pengadilan dapat memutuskan pembubaran persekutuan firma. Pengunduran diri salah seorang sekutu atau lebih lewat penjualan kepentingannya juga membubarkan persekutuan firma.
  • 4. Dengan bubarnya persekutuan firma, maka wewenang para sekutu untuk menjalankan perusahaannya juga berakhir. Kalau seorang sekutu meninggal atau mengundurkan diri, maka perusahaan dapat dilanjutkan sebagai persekutuan firma baru, yang terdiri dari sekutu-sekutu yang ada ataupun sekutu-sekutu yang ada ditambah dengan masuknya seorang sekutu baru.
  • 5. Kondisi yang menimbulkan pembubaran persekutuan Masuknya sekutu baru dan keluarnya sekutu lama pada persekutuan akan mengakibatkan pembubaran. Pembubaran ada dua jenis: 1. Pembubaran persekutuan dari segi hukum (perubahan surat perjanjian/akte pendirian), tetapi kegiatan perusahaan tetap dilanjutkan, ini disebut disolution. 2. Pembubaran persekutuan dengan menghentikan kegiatan dan penutupan perusahaan atau disebut likuidasi. Kondisi-kondisi yang menimbulkan pembubaran persekutuan firma dikelompokkan dan diikhtisarkan sebagai berikut: Pembubaran oleh tindakan sekutu Pembubaran karena ketentuan Undang-undang
  • 6. - Persekutuan firma dengan sendirinya bubar karena kemungkinan-kemungkinan tertentu yang ditetapkan oleh undangundang, yakni: 1. Seorang anggota persekutuan firma meninggal dunia. 2. Seorang sekutu atau persekutuan firma itu sendiri mengalami kebangkrutan. 3.Setiap kejadian yang menyebabkan perusahaan tidak layak untuk menjalankan kegiatan usahanya lagi atau bagi individu-individu untuk menjalankan perusahaan sebagai persekutuan firma. 4. Perang. - Pembubaran oleh Keputusan Pengadilan
  • 7. Pengadilan dapat memutuskan pembubaran karena terbukti timbul hal-hal sbb: 1. Seorang sekutu tidak waras atau tidak mampu untuk menyelesaikan setiap masalah atau untuk memenuhi bagiannya dalam perjanjian persekutuan firma. 2. Sikap seorang sekutu yang merugikan perusahaan. 3. Perselisihan intern di antara para sekutu. 4. Kelanjutan perusahaan tidak mungkin lagi menguntungkan.
  • 8. Masuknya sekutu baru dengan membeli kepentingan sekutu lama - Seorang dapat diterima sebagai sekutu baru karena kesepakatan semua sekutu . - Penerimaan sekutu baru menimbulkan perjanjian baru & pembentukan persekutuan baru, persekutuan firma yang sebelumnya dianggap bubar dengan kesepakatan umum - Persetujuan persekutuan firma hanya mengikat sepanjang para sekutunya tetap tunduk terhadap persetujuan yang ditetapkan. Dengan masuknya seorang sekutu baru maka suatu persetujuan baru harus dirancang untuk menetapkan kepentingan sekutu pada pembentukan firma, pembagian laba dan rugi, dan semua hal yang menyangkut asosiasi - Seorang sekutu yang baru masuk biasanya menyetorkan aktiva untuk memperoleh kepentingan dalam persekutuan firma yang baru didirikan.
  • 9. - Seorang dapat memperoleh kepentingan dalam persekutuan firma lewat : a. Masuknya sekutu baru dengan membeli kepentingan sekutu lama. Jika semua sekutu setuju untuk menerima seorang pembeli kepentingan sebagai sekutu, maka hal ini akan membubarkan persekutuan firma yang lama dan menciptakan persekutuan firma baru. b. Perolehan kepentingan lewat investasi. Apabila seseorang memperoleh kepentingan dengan melakukan investasi, maka aktiva dan modal persekutuan firma akan bertambah.
  • 10. Persekutuan Firma Dalam persekutuan firma, semua sekutu ikut aktif mengelola persekutuan dan bertanggung jawab penuh (tidak terbatas). Yang dimaksud dengan tanggung jawab penuh disini adalah bahwa tanggung jawabnya tidak terbatas sebesar modal yang ditanam dipersekutuan saja, melainkan dengan seluruh harta pribadinya. Persekutuan Komanditer Dalam persekutuan komanditer, tidak semua sekutu ikut aktif mengelola perusahaan. Berdasarkan luasnya tanggung jawab dan ikut tidaknya didalam pengelolaan perusahaan, maka para sekutu persekutuan komanditer dapat digolongkan menjadi dua, yaitu sekutu aktif dan sekutu pasif
  • 11. Sekutu aktif atau sekutu kerja atau sekutu komplementer adalah sekutu yang ikut aktif mengelola perusahaan. Sekutu ini bertanggung jawab penuh dengan seluruh harta pribadinya (tidak terbatas). Sekutu Pasif / sekutu komanditer atau sekutu diam adalah sekutu yang tidak ikut mengelola perusahaan. Sekutuini bertanggung jawab terbatas sebesar modal yang di tanam di dalam persekutuan. Sekutu pasif ini hanya menanam modal saja. Ketentuan di dalam Perjanjian Persekutuan Perjanjian persekutuan akan berisi ketentuan-ketentuan yang disepakati oleh para sekutu mengenai segala sesuatu yang berhubungan dengan kehidupan persekutuan sampai pembubarannya
  • 12. Unsur Pokok Persekutuan yaitu 1.Gabungan atau asosiasi para sekutu. Sebagai suatu asosiasi dari beberapa sekutu ( individu ) maka persekutuan tidak dapat dipisahkan dengan kesepakatan atau perjanjian, yaitu perjanjian untuk mendirikan, memiliki, dan mengelola persekutuan. 2. Pemilikan dan pengelolaan bersama. Didalam Persekutuan harus selalu dituntut adanya kebersamaan,yaitu : a.Persekutuan dimiliki bersama. b.Persekutuan dikelola bersama. c.Kalau ada risiko ditanggung bersama. d.Kalau memperoleh laba dibagi bersama. 3. Tujuan untuk memperoleh laba. Laba dibagi secara adil menurut rasio atau metode pembagian laba yang telah disepakati
  • 13. Isi perjanjian (antara lain): 1. Ketentuan mengenai persekutuan. 2. Ketentuan mengenai sekutu. 3. Ketentuan yang berhubungan dengan modal persekutuan. 4. Ketentuan mengenai pembagian laba. 5. Ketentuan yang berhubungan dengan pembubaran persekutuan. 6. Ketentuan mengenai pertanggungan ( asuransi ) terhadap masing-masing sekutu. Isi perjanjian persekutuan akan dipakai sebagai : - Dasar pencatatan setoran modal. - Dasar perhitungan modal. - Dasar pembagian laba. - Dasar pencatatan transaksi-transaksi persekutuan yang menyangkut modal. - Dasar pembagian aktiva dalam likuidasi. Dari uraian diatas terlihat bahwa perjanjian mempunyai peranan yang sangat penting dalam persekutuan mulai dari pendirian hingga pembubarannya .