SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  10
TUGAS
             STATISTIK MATEMATIKA




                      OLEH :



             NAMA     : Erik Pebriansyah

             NPM      : A1C009064

             DOSEN   : Nurul Astuti Yensy B, S.Si, M.Si




         PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

    FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

             UNIVERSITAS BENGKULU
                          2012
Jenis Fungsi Distribusi Probabilitas

  1. Fungsi Distribusi Diskrit
              Fungsi f(x) adalah suatu fungsi peluang atau distribusi peluang suatu peubah
      acak diskrit X bila, untuk setiap hasil x yang mungkin, berlaku :
      a.
      b.
      c.


       Contoh:
   1. Undian dengan sebuah mata uang yang homogin          P(G) = P(H) = ½. Kalau dihitung
      banyak muka G yang nampak =         , maka muka H = 0 G dan muka G = 1 G, maka
      untuk muka H dan muka G masing-masing            = 0 dan     = 1. Didapat notasi baru




       Untuk undian dua buah mata uang, maka peristiwa yang terjadi adalah : GG, GH, HG,
       HH    P(GG) = P(GH) = P(HG) = P(HH)               . Jika X= muka G,          = 0,1,2.
       Sehingga,
                                                                   Didapat:


                      X                  P(X)
                      0                    ¼
                      1                    ½
                      2                    ¼
                   Jumlah                  1


       Untuk undian dengan tiga buah mata uang, maka pristiwa terjadi: GGG, GGH, GHG,
       HGG, HHG, HGH, GHH, HHH, didapat peluang tiap peristiwa =                 = banyak
       muka G yang nampak, maka        = 0, 1, 2, 3. Didapat
X                       P(X)
                                0                       ⅛
                                1                       ⅜
                                2                       ⅜
                                3                       ⅛
                            Jumlah                         1


 Proses ini dapat diteruskan untuk undian dengan empat mata uang, lima mata uang dan
 seterusnya.


 Simbol     di atas bersifat variabel dan hanya memiliki harga-harga 0, 1, 2, 3, …., tiap
 harga variabel terdapat nilai peluangnya, disebut variabel acak diskrit.


 Dalam kedua tabel di atas jumlah peluang selalu sama dengan satu                        distribusi peluang
 untuk variabel acak X telah terbentuk.


 Variabel acak diskrit X menentukan distribusi peluang apabila untuk nilai-nilai
                                                               n
     x2, . . . , xn terdapat peluang           sehingga:             p ( xi ) 1
                                                               i 1


      disebut fungsi peluang untuk variabel acak                pada harga


 Ekspektasinya.                               dan penjumlahan dilakukan untuk semua harga
   yang mungkin.           merupakan rata-rata untuk variabel acak



2. Pengamatan memperlihatkan bahwa banyak kendaraan melalui sebuah tikungan setiap
   menit mengikuti distribusi peluang sebagai berikut.


    Banyak
                      0        1        2        3         4             5         6       7      8
   Kendaraan
    Peluang
                    0,01     0,05      0,10     0,28   0,22            0,18       0,08   0,05    0,03
Jawab:
 Peluang dalam satu menit peling sedikit ada 3 kendaraan yang melalui tikungan itu =
        1 – (0,01 + 0,05 + 0,10) = 0,84.
 Rata-rata tiap menit:
        (0)(0,01) + (1)(0,05) + (2)(0,10) + (3)(0,28) + (4)(0,22) + (5)(0,18) + (6)(0,08) +
        (7)(0,05) + (8)(0,03) = 3,94. Atau terdapat 394 kendaraan setiap 100 menit.


a) Distribusi Peluang Bionomial Diskrit
        Sebuah eksperimen yang hanya menghasilkan dua peristiwa A dan bukan A, atau A ,

untuk                   dan        A                                       tetap harganya, maka
percobaan yang berulang-ulang dari eksperimen itu dinamakan percobaan Bernoulli.
        Jika percobaan bernoulli sebanyak N kali secara independen, menghasilkan peristiwa

A dan sisanya           –              A        –            A    maka peluang terjadinya peristiwa
  sebanyak                  kali di antara     , dihitung oleh:

                P( R)       C xN P xQ N    x



Dimana:
P(R)=peluang terjadinya sebesar R untuk N kejadian .
N       = jumlah kejadian.
R       = jumlah kejadian yang diharapkan
P       = peluang terjadinya kejadian (parameter distribusi)
Q = peluang kegagalan (tidak terjadi) =
                N!
 C xN                , jumlah kombinasi N dan x pada 1 (satu) satuan waktu                     dengan
           x!( N x)!


Contoh:
Debit puncak banjir sungai Citarum-Nanjung priode                            tahun adalah 359m3/det.
Tentukan dalam waktu 10 tahun peluang debit banjir tersebut:
a. Tidak terjadi ?
b. Terjadi satu kali ?
c. Terjadi dua kali ?
d. Terjadi tiga kali ?
e. Rata-rata dan deviasi standarnya ?
b) Distribusi Peluang Poisson
      Distribusi Poisson dapat pula dianggap sebagai pendekatan kepada distribusi
 binomial. N cukup besar dan P(A), sangat dekat kepada nol sehingga                 tetap,
         distribusi binomial menjadi distribusi Poisson, dilakukan pendekatan
 sedangkan
                                                  R
                                                  e
      Dirumuskan menjadi P ( R )                         dimana:
                                                  R!

 P(R)= peluang terjadinya sebesar R dalam jumlah kejadian
 R       = jumlah kejadian yang diharapkan
         =rata-rata hitung (mean) distribusi Poisson.
 N = jumlah kejadian.
 e = 2,71828
      Dengan parameter statistiknya sebagai berikut::

 a.       rata-rata hitung (mean)           NP
 b.       Variansi    2
                            NPQ

 c.       Deviasi standar           NPQ
                                   Q P
 d.       Kemencengan CS
                                   NPQ
                                          1 6 PQ
 e.       Koefisien Kurtosis CK                           3
                                           NPQ
Contoh:
      Dalam suatu DPS dibangun dam pengendali banjir dengan umur bangunan 100 tahun.
Berapa peluang terjadinya banjir 550 m3/det dengan priode ulang 200 tahun selama priode
umur dam tersebut, apabila ditentukan dengan Distribusi Poisson ?

Jawab:
     Priode ulang banjir 200 tahun, maka peluang terjadinya 1 kali banjir adalah:
           1     1
     P                    0,005   , dan           NP 100.0,005 0,5 sehingga:
           T    200
                R
                 e         0,05 1.2,71828   0,5
     P( R)            =                                0,308
                 R!                 1!
Artinya, pada DPS itu dengan umur dam pengendali banjir 100 tahun, selama priode
  umur tersebut akan terjadi banjir priode 200 tahun dengan peluang


2. Fungsi Distribusi Kontinu
   Fungsi f((x) adalah fungsi padat peubah acak kontinu X, yang didefnisikan di atas
himpunan semua bilangan real R, bila:
    a.
    b.

    c.


Contoh:
Masa pakai, dinyatakan dengan X, untuk semacam alat dapat dilukiskan oleh fungsi
densitas eksponensial dengan persamaan :
                                , dalam bulan dan e = 2,7183.
 Tentukan peluang sebuah alat demikian yang dapat dipakai selama :
a. Antara 3 dan 3½ bulan,
b. Lebih dari 3 bulan,
c. Tentukan pula rata-rata masa pakainya.
Jawab:
                                    3½
                                                    ½x                  ½x            x 3½
 a.                                         ½e           dx         e                 x 3
                                        3




      Peluang masa pakai alat antara 3 dan 3½ bulan ialah 0,0493.


 b. dengan a = 3 dan b = ∞,maka:

                                                         ½x                  ½x        x
                                                    ½e        dx        e              x 3
                                                3




 c. Untuk x ≥ 0, maka:

                          ½x                    ½x                      ½x        x
                     ½e        dx           e        dx            2e             x 0
                 0                  0

   Rata-rata masa pakai alat itu selama 2 bulan



Variansi

      Ada 3 teorema untuk menghitung variansi ataupun simpangan baku. Bila dimisalkan
  g(X) sebagai fungsi peubah acak X, maka rataan dan varinsi g(X) dinyatakan dengan
  masing-masing                                 .
      a. Teorema 1
           Misalkanlah X peubah acak dengan distribusi peluang f(x). Maka variansi g(X)

           adalah

      b. Teorema 2
           Bila X suatu peubah acak a dan b suatu tetapan maka
      c. Teorema 3
           Bila X suatu peubah acak dan a adalah tetapan, maka
3. Fungsi Distribusi Normal

   Jika variabel acak kontinu X mempunyai fungsi densitas pada                dengan persamaan
                                                    2
                                                X
                              1          1/ 2
   umumnya :            =            e
                               2
   dengan :

               fungsi densitas peluang normal

        = 3,1416, nilai konstan yang bila ditulis hingga 4 desimal .

        = 2,7183, bilangan konstan, bila ditulis hingga 4 desimal

        = Variabel acak kontinyu

        = parameter, rata-rata untuk distribusi.

        = parameter, simpangan baku untuk distribusi.

     untuk -                      maka dikatakann bahwa variabel acak X berdistribusi normal.



Sifat-sifat penting distribusi normal:
   1) grafiknya selalu ada di atas sumbu datar .
   2) bentuknya simetrik terhadap x = μ.
   3) Mempunyai satu modus, jadi kurva unimodal, tercapai pada
                            0,3989
                 sebesar


   4) Grafiknya mendekati (berasimtutkan) sumbu datar x dimulai dari                            ke
       kiri.
   5) Luas daerah grafik selalu sama dengan satu unit persegi.
hubungan distribusi binomial dan distribusi normal

 Jika untuk fenomena yang berdistribusi binomial berlaku:
     a)    N cukup besar,
     b)    P(A) = peluang peristiwa A terjadi, tidak terlalu dekat kepada nol.


 Distribusi binomial dapat didekati oleh distribusi normal dengan rata-rata                         NP

     dan simpangan baku        =      NPQ. , untuk


Untuk pambakuan, distribusi normal baku dapat dipakai, maka digunakan transformasi:
      X     NP
Z=
          NPQ

Pendekatan distribusi binomial oleh distribusi normal sangat berfaedah, antara lain untuk
mempermudah perhitungan.


4. Distribusi Multinomial

     Distribusi multinomial ialah perluasan dari distribusi binomial. Misalkan sebuah
eksperimen menghasilkan peristiwa-peristiwa                                         dengan peluang
                                                         Terhadap eksperimen ini kita lakukan percobaan
sebanyak N kali. Maka peluang akan terdapat                            peristiwa        peristiwa
peristiwa Ek diantara N, ditentukan oleh distribusi multinomial berikut :
                            N!               x1   x2         x
                                            1     2    ...   k   k
                       x1! x 2 !... x k !




Eskpektasi terjadinya tiap peristiwa                                 berturut-turut adalah


Variansnya
Contoh :
1) Dalam undian dengan sebuah dadu sebanyak 12 kali, maka peluang terdapat mata 1, mata
    2, … mata 6 masing-masing tepat dua kali adalah

        12!          2    2    2    2    2         2
                 1/ 6 1/ 6 1/ 6 1/ 6 1/ 6 1/ 6
    2!2!2!2!2!2!



2) Sebuah kotak berisi 3 barang yang dihasilkan oleh mesin A, 4 oleh mesin B dan 5 oleh
    mesin C. kecuali dikategorikan berdasarkan mesin, identitas lainnya mengenai barang
    tersebut sama. Sebuah barang diambil secara acak dari kotak itu, identitas mesinnya
    dilihat, lalu disimpan kembali kedalam kotak. Tentukan peluang diantara 6 barang yang
    diambil dengan jalan demikian terdapat 1 dari mesin A, 2 dari mesin B dan 3 dari mesin
    C.
    Jawab :
                                            3                     4
    Jelas bahwa P (dari mesin A)              P (dari mesin B) =    dan P (dari mesin C)
                                           12                    12
               Dengan rumus di atas didapat :
    P (1 dari mesin A dan 2 dari mesin B dan 3 dari mesin C)

                     1        2        3
           6! 3           4        5
         1!2!3! 12       12       12




.

Contenu connexe

Tendances

Transformasi Linear ( Aljabar Linear Elementer )
Transformasi Linear ( Aljabar Linear Elementer )Transformasi Linear ( Aljabar Linear Elementer )
Transformasi Linear ( Aljabar Linear Elementer )Kelinci Coklat
 
Distribusi Seragam, Bernoulli, dan Binomial
Distribusi Seragam, Bernoulli, dan BinomialDistribusi Seragam, Bernoulli, dan Binomial
Distribusi Seragam, Bernoulli, dan BinomialSilvia_Al
 
Bab 7. Aplikasi Integral ( Kalkulus 1 )
Bab 7. Aplikasi Integral ( Kalkulus 1 )Bab 7. Aplikasi Integral ( Kalkulus 1 )
Bab 7. Aplikasi Integral ( Kalkulus 1 )Kelinci Coklat
 
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluang
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluangBab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluang
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluangArif Windiargo
 
Distribusi hipergeometrik
Distribusi hipergeometrikDistribusi hipergeometrik
Distribusi hipergeometrikEman Mendrofa
 
Fungsi Gamma dan Beta (Kalkulus Peubah Banyak)
Fungsi Gamma dan Beta (Kalkulus Peubah Banyak)Fungsi Gamma dan Beta (Kalkulus Peubah Banyak)
Fungsi Gamma dan Beta (Kalkulus Peubah Banyak)Kelinci Coklat
 
Distribusi Peluang Diskrit dan Distribusi Peluang Kontinu
Distribusi Peluang Diskrit dan Distribusi Peluang KontinuDistribusi Peluang Diskrit dan Distribusi Peluang Kontinu
Distribusi Peluang Diskrit dan Distribusi Peluang KontinuArning Susilawati
 
Distribusi hipergeometrik
Distribusi hipergeometrikDistribusi hipergeometrik
Distribusi hipergeometrikAniklestari1997
 
Distr. binom & multinom
Distr. binom & multinomDistr. binom & multinom
Distr. binom & multinomDaedaeha S
 
Persamaandifferensial
PersamaandifferensialPersamaandifferensial
PersamaandifferensialMeiky Ayah
 
Menentukan sistem persamaan linier dalam bentuk sistem konsisten dan inkonsisten
Menentukan sistem persamaan linier dalam bentuk sistem konsisten dan inkonsistenMenentukan sistem persamaan linier dalam bentuk sistem konsisten dan inkonsisten
Menentukan sistem persamaan linier dalam bentuk sistem konsisten dan inkonsistenBAIDILAH Baidilah
 
Probstat ekpektasi matematika (kelompok2)
Probstat ekpektasi matematika (kelompok2)Probstat ekpektasi matematika (kelompok2)
Probstat ekpektasi matematika (kelompok2)Dila Nurlaila
 
Pt 2 turunan fungsi eksponen, logaritma, implisit dan cyclometri-d4
Pt 2 turunan fungsi eksponen, logaritma, implisit dan cyclometri-d4Pt 2 turunan fungsi eksponen, logaritma, implisit dan cyclometri-d4
Pt 2 turunan fungsi eksponen, logaritma, implisit dan cyclometri-d4lecturer
 
Distribusi peluang diskrit(8)
Distribusi peluang diskrit(8)Distribusi peluang diskrit(8)
Distribusi peluang diskrit(8)rizka_safa
 
Metode simpleks dua fase
Metode simpleks dua faseMetode simpleks dua fase
Metode simpleks dua fasespecy1234
 

Tendances (20)

Transformasi Linear ( Aljabar Linear Elementer )
Transformasi Linear ( Aljabar Linear Elementer )Transformasi Linear ( Aljabar Linear Elementer )
Transformasi Linear ( Aljabar Linear Elementer )
 
Metode cakram
Metode cakramMetode cakram
Metode cakram
 
Variabel acak dan nilai harapan (Statistik Ekonomi II)
Variabel acak dan nilai harapan (Statistik Ekonomi II)Variabel acak dan nilai harapan (Statistik Ekonomi II)
Variabel acak dan nilai harapan (Statistik Ekonomi II)
 
Nilai harapan
Nilai harapanNilai harapan
Nilai harapan
 
Distribusi Seragam, Bernoulli, dan Binomial
Distribusi Seragam, Bernoulli, dan BinomialDistribusi Seragam, Bernoulli, dan Binomial
Distribusi Seragam, Bernoulli, dan Binomial
 
Bab 7. Aplikasi Integral ( Kalkulus 1 )
Bab 7. Aplikasi Integral ( Kalkulus 1 )Bab 7. Aplikasi Integral ( Kalkulus 1 )
Bab 7. Aplikasi Integral ( Kalkulus 1 )
 
Geometri analitik ruang
Geometri analitik ruangGeometri analitik ruang
Geometri analitik ruang
 
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluang
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluangBab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluang
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluang
 
Distribusi hipergeometrik
Distribusi hipergeometrikDistribusi hipergeometrik
Distribusi hipergeometrik
 
Fungsi Gamma dan Beta (Kalkulus Peubah Banyak)
Fungsi Gamma dan Beta (Kalkulus Peubah Banyak)Fungsi Gamma dan Beta (Kalkulus Peubah Banyak)
Fungsi Gamma dan Beta (Kalkulus Peubah Banyak)
 
Distribusi Peluang Diskrit dan Distribusi Peluang Kontinu
Distribusi Peluang Diskrit dan Distribusi Peluang KontinuDistribusi Peluang Diskrit dan Distribusi Peluang Kontinu
Distribusi Peluang Diskrit dan Distribusi Peluang Kontinu
 
Distribusi hipergeometrik
Distribusi hipergeometrikDistribusi hipergeometrik
Distribusi hipergeometrik
 
Distr. binom & multinom
Distr. binom & multinomDistr. binom & multinom
Distr. binom & multinom
 
Persamaandifferensial
PersamaandifferensialPersamaandifferensial
Persamaandifferensial
 
Menentukan sistem persamaan linier dalam bentuk sistem konsisten dan inkonsisten
Menentukan sistem persamaan linier dalam bentuk sistem konsisten dan inkonsistenMenentukan sistem persamaan linier dalam bentuk sistem konsisten dan inkonsisten
Menentukan sistem persamaan linier dalam bentuk sistem konsisten dan inkonsisten
 
Probstat ekpektasi matematika (kelompok2)
Probstat ekpektasi matematika (kelompok2)Probstat ekpektasi matematika (kelompok2)
Probstat ekpektasi matematika (kelompok2)
 
Metode cincin
Metode cincinMetode cincin
Metode cincin
 
Pt 2 turunan fungsi eksponen, logaritma, implisit dan cyclometri-d4
Pt 2 turunan fungsi eksponen, logaritma, implisit dan cyclometri-d4Pt 2 turunan fungsi eksponen, logaritma, implisit dan cyclometri-d4
Pt 2 turunan fungsi eksponen, logaritma, implisit dan cyclometri-d4
 
Distribusi peluang diskrit(8)
Distribusi peluang diskrit(8)Distribusi peluang diskrit(8)
Distribusi peluang diskrit(8)
 
Metode simpleks dua fase
Metode simpleks dua faseMetode simpleks dua fase
Metode simpleks dua fase
 

Similaire à STATISTIK MATEMATIKA (Distribusi)

variabel random dan distribusi peluang
variabel random dan distribusi peluangvariabel random dan distribusi peluang
variabel random dan distribusi peluangCeria Agnantria
 
STATISTIK MATEMATIKA
STATISTIK MATEMATIKASTATISTIK MATEMATIKA
STATISTIK MATEMATIKAAni_Agustina
 
Statistika - Distribusi peluang
Statistika - Distribusi peluangStatistika - Distribusi peluang
Statistika - Distribusi peluangYusuf Ahmad
 
Pert 9 10 -distribusi probabilitas
Pert 9 10 -distribusi probabilitasPert 9 10 -distribusi probabilitas
Pert 9 10 -distribusi probabilitasCanny Becha
 
Kelompok 3 staTER PRESENTASI.pptx
Kelompok 3 staTER PRESENTASI.pptxKelompok 3 staTER PRESENTASI.pptx
Kelompok 3 staTER PRESENTASI.pptxDimasPrayuda10
 
Statistika_Dasar_4.pdf
Statistika_Dasar_4.pdfStatistika_Dasar_4.pdf
Statistika_Dasar_4.pdfssuser04f845
 
Revisi Modul_Kelompok 1_Distribusi Binomial, Pascal, dan Geometrik_STATMAT.docx
Revisi Modul_Kelompok 1_Distribusi Binomial, Pascal, dan Geometrik_STATMAT.docxRevisi Modul_Kelompok 1_Distribusi Binomial, Pascal, dan Geometrik_STATMAT.docx
Revisi Modul_Kelompok 1_Distribusi Binomial, Pascal, dan Geometrik_STATMAT.docxRizkyFirmanzyahRizky
 
DISTRIBUSI PROBABILITAS
DISTRIBUSI PROBABILITASDISTRIBUSI PROBABILITAS
DISTRIBUSI PROBABILITASHusna Sholihah
 
Bab ii peluang dan distribusi peluang
Bab ii peluang dan distribusi peluangBab ii peluang dan distribusi peluang
Bab ii peluang dan distribusi peluangIr. Zakaria, M.M
 
DISTRIBUSI PELUANG TEORITIS.pptx
DISTRIBUSI PELUANG TEORITIS.pptxDISTRIBUSI PELUANG TEORITIS.pptx
DISTRIBUSI PELUANG TEORITIS.pptxCLAYNightcore
 
ditribusi teoritis
ditribusi teoritisditribusi teoritis
ditribusi teoritisMunajiMoena
 
Peluang dan Distribusi Peluang
Peluang dan Distribusi PeluangPeluang dan Distribusi Peluang
Peluang dan Distribusi Peluangbagus222
 
Statistika I - Pertemuan 8 Distribusi Peluang Diskrit.ppt
Statistika I - Pertemuan 8 Distribusi Peluang Diskrit.pptStatistika I - Pertemuan 8 Distribusi Peluang Diskrit.ppt
Statistika I - Pertemuan 8 Distribusi Peluang Diskrit.pptblacknait
 
Statistika matematika meeting 6
Statistika matematika meeting 6Statistika matematika meeting 6
Statistika matematika meeting 6Muchliz Azam
 
Presentasi distribusi poisson
Presentasi distribusi poissonPresentasi distribusi poisson
Presentasi distribusi poissonWulan_Ari_K
 

Similaire à STATISTIK MATEMATIKA (Distribusi) (20)

variabel random dan distribusi peluang
variabel random dan distribusi peluangvariabel random dan distribusi peluang
variabel random dan distribusi peluang
 
STATISTIK MATEMATIKA
STATISTIK MATEMATIKASTATISTIK MATEMATIKA
STATISTIK MATEMATIKA
 
Statistika - Distribusi peluang
Statistika - Distribusi peluangStatistika - Distribusi peluang
Statistika - Distribusi peluang
 
Konsep dasar probabilitas
Konsep dasar probabilitasKonsep dasar probabilitas
Konsep dasar probabilitas
 
4 probabilitas ptik
4 probabilitas ptik4 probabilitas ptik
4 probabilitas ptik
 
Pert 9 10 -distribusi probabilitas
Pert 9 10 -distribusi probabilitasPert 9 10 -distribusi probabilitas
Pert 9 10 -distribusi probabilitas
 
Teori Peluang Baru.pptx
Teori Peluang Baru.pptxTeori Peluang Baru.pptx
Teori Peluang Baru.pptx
 
Kelompok 3 staTER PRESENTASI.pptx
Kelompok 3 staTER PRESENTASI.pptxKelompok 3 staTER PRESENTASI.pptx
Kelompok 3 staTER PRESENTASI.pptx
 
Statistika_Dasar_4.pdf
Statistika_Dasar_4.pdfStatistika_Dasar_4.pdf
Statistika_Dasar_4.pdf
 
Revisi Modul_Kelompok 1_Distribusi Binomial, Pascal, dan Geometrik_STATMAT.docx
Revisi Modul_Kelompok 1_Distribusi Binomial, Pascal, dan Geometrik_STATMAT.docxRevisi Modul_Kelompok 1_Distribusi Binomial, Pascal, dan Geometrik_STATMAT.docx
Revisi Modul_Kelompok 1_Distribusi Binomial, Pascal, dan Geometrik_STATMAT.docx
 
DISTRIBUSI PROBABILITAS
DISTRIBUSI PROBABILITASDISTRIBUSI PROBABILITAS
DISTRIBUSI PROBABILITAS
 
Bab ii peluang dan distribusi peluang
Bab ii peluang dan distribusi peluangBab ii peluang dan distribusi peluang
Bab ii peluang dan distribusi peluang
 
DISTRIBUSI PELUANG TEORITIS.pptx
DISTRIBUSI PELUANG TEORITIS.pptxDISTRIBUSI PELUANG TEORITIS.pptx
DISTRIBUSI PELUANG TEORITIS.pptx
 
statistik
statistikstatistik
statistik
 
Distribusi probabilitas
Distribusi probabilitasDistribusi probabilitas
Distribusi probabilitas
 
ditribusi teoritis
ditribusi teoritisditribusi teoritis
ditribusi teoritis
 
Peluang dan Distribusi Peluang
Peluang dan Distribusi PeluangPeluang dan Distribusi Peluang
Peluang dan Distribusi Peluang
 
Statistika I - Pertemuan 8 Distribusi Peluang Diskrit.ppt
Statistika I - Pertemuan 8 Distribusi Peluang Diskrit.pptStatistika I - Pertemuan 8 Distribusi Peluang Diskrit.ppt
Statistika I - Pertemuan 8 Distribusi Peluang Diskrit.ppt
 
Statistika matematika meeting 6
Statistika matematika meeting 6Statistika matematika meeting 6
Statistika matematika meeting 6
 
Presentasi distribusi poisson
Presentasi distribusi poissonPresentasi distribusi poisson
Presentasi distribusi poisson
 

Dernier

Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptnovibernadina
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptnabilafarahdiba95
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxwawan479953
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfJarzaniIsmail
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"baimmuhammad71
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxMaskuratulMunawaroh
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxriscacriswanda
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxFitriaSarmida1
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxnursariheldaseptiana
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024ssuser0bf64e
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaharnosuharno5
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Penyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMM
Penyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMMPenyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMM
Penyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMMRiniGela
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxsyahrulutama16
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxsalmnor
 

Dernier (20)

Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Penyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMM
Penyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMMPenyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMM
Penyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMM
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 

STATISTIK MATEMATIKA (Distribusi)

  • 1. TUGAS STATISTIK MATEMATIKA OLEH : NAMA : Erik Pebriansyah NPM : A1C009064 DOSEN : Nurul Astuti Yensy B, S.Si, M.Si PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS BENGKULU 2012
  • 2. Jenis Fungsi Distribusi Probabilitas 1. Fungsi Distribusi Diskrit Fungsi f(x) adalah suatu fungsi peluang atau distribusi peluang suatu peubah acak diskrit X bila, untuk setiap hasil x yang mungkin, berlaku : a. b. c. Contoh: 1. Undian dengan sebuah mata uang yang homogin P(G) = P(H) = ½. Kalau dihitung banyak muka G yang nampak = , maka muka H = 0 G dan muka G = 1 G, maka untuk muka H dan muka G masing-masing = 0 dan = 1. Didapat notasi baru Untuk undian dua buah mata uang, maka peristiwa yang terjadi adalah : GG, GH, HG, HH P(GG) = P(GH) = P(HG) = P(HH) . Jika X= muka G, = 0,1,2. Sehingga, Didapat: X P(X) 0 ¼ 1 ½ 2 ¼ Jumlah 1 Untuk undian dengan tiga buah mata uang, maka pristiwa terjadi: GGG, GGH, GHG, HGG, HHG, HGH, GHH, HHH, didapat peluang tiap peristiwa = = banyak muka G yang nampak, maka = 0, 1, 2, 3. Didapat
  • 3. X P(X) 0 ⅛ 1 ⅜ 2 ⅜ 3 ⅛ Jumlah 1 Proses ini dapat diteruskan untuk undian dengan empat mata uang, lima mata uang dan seterusnya. Simbol di atas bersifat variabel dan hanya memiliki harga-harga 0, 1, 2, 3, …., tiap harga variabel terdapat nilai peluangnya, disebut variabel acak diskrit. Dalam kedua tabel di atas jumlah peluang selalu sama dengan satu distribusi peluang untuk variabel acak X telah terbentuk. Variabel acak diskrit X menentukan distribusi peluang apabila untuk nilai-nilai n x2, . . . , xn terdapat peluang sehingga: p ( xi ) 1 i 1 disebut fungsi peluang untuk variabel acak pada harga Ekspektasinya. dan penjumlahan dilakukan untuk semua harga yang mungkin. merupakan rata-rata untuk variabel acak 2. Pengamatan memperlihatkan bahwa banyak kendaraan melalui sebuah tikungan setiap menit mengikuti distribusi peluang sebagai berikut. Banyak 0 1 2 3 4 5 6 7 8 Kendaraan Peluang 0,01 0,05 0,10 0,28 0,22 0,18 0,08 0,05 0,03
  • 4. Jawab:  Peluang dalam satu menit peling sedikit ada 3 kendaraan yang melalui tikungan itu = 1 – (0,01 + 0,05 + 0,10) = 0,84.  Rata-rata tiap menit: (0)(0,01) + (1)(0,05) + (2)(0,10) + (3)(0,28) + (4)(0,22) + (5)(0,18) + (6)(0,08) + (7)(0,05) + (8)(0,03) = 3,94. Atau terdapat 394 kendaraan setiap 100 menit. a) Distribusi Peluang Bionomial Diskrit Sebuah eksperimen yang hanya menghasilkan dua peristiwa A dan bukan A, atau A , untuk dan A tetap harganya, maka percobaan yang berulang-ulang dari eksperimen itu dinamakan percobaan Bernoulli. Jika percobaan bernoulli sebanyak N kali secara independen, menghasilkan peristiwa A dan sisanya – A – A maka peluang terjadinya peristiwa sebanyak kali di antara , dihitung oleh: P( R) C xN P xQ N x Dimana: P(R)=peluang terjadinya sebesar R untuk N kejadian . N = jumlah kejadian. R = jumlah kejadian yang diharapkan P = peluang terjadinya kejadian (parameter distribusi) Q = peluang kegagalan (tidak terjadi) = N! C xN , jumlah kombinasi N dan x pada 1 (satu) satuan waktu dengan x!( N x)! Contoh: Debit puncak banjir sungai Citarum-Nanjung priode tahun adalah 359m3/det. Tentukan dalam waktu 10 tahun peluang debit banjir tersebut: a. Tidak terjadi ? b. Terjadi satu kali ? c. Terjadi dua kali ? d. Terjadi tiga kali ? e. Rata-rata dan deviasi standarnya ?
  • 5. b) Distribusi Peluang Poisson Distribusi Poisson dapat pula dianggap sebagai pendekatan kepada distribusi binomial. N cukup besar dan P(A), sangat dekat kepada nol sehingga tetap, distribusi binomial menjadi distribusi Poisson, dilakukan pendekatan sedangkan R e Dirumuskan menjadi P ( R ) dimana: R! P(R)= peluang terjadinya sebesar R dalam jumlah kejadian R = jumlah kejadian yang diharapkan =rata-rata hitung (mean) distribusi Poisson. N = jumlah kejadian. e = 2,71828 Dengan parameter statistiknya sebagai berikut:: a. rata-rata hitung (mean) NP b. Variansi 2 NPQ c. Deviasi standar NPQ Q P d. Kemencengan CS NPQ 1 6 PQ e. Koefisien Kurtosis CK 3 NPQ Contoh: Dalam suatu DPS dibangun dam pengendali banjir dengan umur bangunan 100 tahun. Berapa peluang terjadinya banjir 550 m3/det dengan priode ulang 200 tahun selama priode umur dam tersebut, apabila ditentukan dengan Distribusi Poisson ? Jawab: Priode ulang banjir 200 tahun, maka peluang terjadinya 1 kali banjir adalah: 1 1 P 0,005 , dan NP 100.0,005 0,5 sehingga: T 200 R e 0,05 1.2,71828 0,5 P( R) = 0,308 R! 1!
  • 6. Artinya, pada DPS itu dengan umur dam pengendali banjir 100 tahun, selama priode umur tersebut akan terjadi banjir priode 200 tahun dengan peluang 2. Fungsi Distribusi Kontinu Fungsi f((x) adalah fungsi padat peubah acak kontinu X, yang didefnisikan di atas himpunan semua bilangan real R, bila: a. b. c. Contoh: Masa pakai, dinyatakan dengan X, untuk semacam alat dapat dilukiskan oleh fungsi densitas eksponensial dengan persamaan : , dalam bulan dan e = 2,7183. Tentukan peluang sebuah alat demikian yang dapat dipakai selama : a. Antara 3 dan 3½ bulan, b. Lebih dari 3 bulan, c. Tentukan pula rata-rata masa pakainya.
  • 7. Jawab: 3½ ½x ½x x 3½ a. ½e dx e x 3 3 Peluang masa pakai alat antara 3 dan 3½ bulan ialah 0,0493. b. dengan a = 3 dan b = ∞,maka: ½x ½x x ½e dx e x 3 3 c. Untuk x ≥ 0, maka: ½x ½x ½x x ½e dx e dx 2e x 0 0 0 Rata-rata masa pakai alat itu selama 2 bulan Variansi Ada 3 teorema untuk menghitung variansi ataupun simpangan baku. Bila dimisalkan g(X) sebagai fungsi peubah acak X, maka rataan dan varinsi g(X) dinyatakan dengan masing-masing . a. Teorema 1 Misalkanlah X peubah acak dengan distribusi peluang f(x). Maka variansi g(X) adalah b. Teorema 2 Bila X suatu peubah acak a dan b suatu tetapan maka c. Teorema 3 Bila X suatu peubah acak dan a adalah tetapan, maka
  • 8. 3. Fungsi Distribusi Normal Jika variabel acak kontinu X mempunyai fungsi densitas pada dengan persamaan 2 X 1 1/ 2 umumnya : = e 2 dengan : fungsi densitas peluang normal = 3,1416, nilai konstan yang bila ditulis hingga 4 desimal . = 2,7183, bilangan konstan, bila ditulis hingga 4 desimal = Variabel acak kontinyu = parameter, rata-rata untuk distribusi. = parameter, simpangan baku untuk distribusi. untuk - maka dikatakann bahwa variabel acak X berdistribusi normal. Sifat-sifat penting distribusi normal: 1) grafiknya selalu ada di atas sumbu datar . 2) bentuknya simetrik terhadap x = μ. 3) Mempunyai satu modus, jadi kurva unimodal, tercapai pada 0,3989 sebesar 4) Grafiknya mendekati (berasimtutkan) sumbu datar x dimulai dari ke kiri. 5) Luas daerah grafik selalu sama dengan satu unit persegi.
  • 9. hubungan distribusi binomial dan distribusi normal  Jika untuk fenomena yang berdistribusi binomial berlaku: a) N cukup besar, b) P(A) = peluang peristiwa A terjadi, tidak terlalu dekat kepada nol.  Distribusi binomial dapat didekati oleh distribusi normal dengan rata-rata NP dan simpangan baku = NPQ. , untuk Untuk pambakuan, distribusi normal baku dapat dipakai, maka digunakan transformasi: X NP Z= NPQ Pendekatan distribusi binomial oleh distribusi normal sangat berfaedah, antara lain untuk mempermudah perhitungan. 4. Distribusi Multinomial Distribusi multinomial ialah perluasan dari distribusi binomial. Misalkan sebuah eksperimen menghasilkan peristiwa-peristiwa dengan peluang Terhadap eksperimen ini kita lakukan percobaan sebanyak N kali. Maka peluang akan terdapat peristiwa peristiwa peristiwa Ek diantara N, ditentukan oleh distribusi multinomial berikut : N! x1 x2 x 1 2 ... k k x1! x 2 !... x k ! Eskpektasi terjadinya tiap peristiwa berturut-turut adalah Variansnya
  • 10. Contoh : 1) Dalam undian dengan sebuah dadu sebanyak 12 kali, maka peluang terdapat mata 1, mata 2, … mata 6 masing-masing tepat dua kali adalah 12! 2 2 2 2 2 2 1/ 6 1/ 6 1/ 6 1/ 6 1/ 6 1/ 6 2!2!2!2!2!2! 2) Sebuah kotak berisi 3 barang yang dihasilkan oleh mesin A, 4 oleh mesin B dan 5 oleh mesin C. kecuali dikategorikan berdasarkan mesin, identitas lainnya mengenai barang tersebut sama. Sebuah barang diambil secara acak dari kotak itu, identitas mesinnya dilihat, lalu disimpan kembali kedalam kotak. Tentukan peluang diantara 6 barang yang diambil dengan jalan demikian terdapat 1 dari mesin A, 2 dari mesin B dan 3 dari mesin C. Jawab : 3 4 Jelas bahwa P (dari mesin A) P (dari mesin B) = dan P (dari mesin C) 12 12 Dengan rumus di atas didapat : P (1 dari mesin A dan 2 dari mesin B dan 3 dari mesin C) 1 2 3 6! 3 4 5 1!2!3! 12 12 12 .