SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  10
TUGAS
             STATISTIK MATEMATIKA




                      OLEH :



             NAMA     : Erik Pebriansyah

             NPM      : A1C009064

             DOSEN   : Nurul Astuti Yensy B, S.Si, M.Si




         PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

    FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

             UNIVERSITAS BENGKULU
                          2012
Jenis Fungsi Distribusi Probabilitas

  1. Fungsi Distribusi Diskrit
              Fungsi f(x) adalah suatu fungsi peluang atau distribusi peluang suatu peubah
      acak diskrit X bila, untuk setiap hasil x yang mungkin, berlaku :
      a.
      b.
      c.


       Contoh:
   1. Undian dengan sebuah mata uang yang homogin          P(G) = P(H) = ½. Kalau dihitung
      banyak muka G yang nampak =         , maka muka H = 0 G dan muka G = 1 G, maka
      untuk muka H dan muka G masing-masing            = 0 dan     = 1. Didapat notasi baru




       Untuk undian dua buah mata uang, maka peristiwa yang terjadi adalah : GG, GH, HG,
       HH    P(GG) = P(GH) = P(HG) = P(HH)               . Jika X= muka G,          = 0,1,2.
       Sehingga,
                                                                   Didapat:


                      X                  P(X)
                      0                    ¼
                      1                    ½
                      2                    ¼
                   Jumlah                  1


       Untuk undian dengan tiga buah mata uang, maka pristiwa terjadi: GGG, GGH, GHG,
       HGG, HHG, HGH, GHH, HHH, didapat peluang tiap peristiwa =                 = banyak
       muka G yang nampak, maka        = 0, 1, 2, 3. Didapat
X                       P(X)
                                0                       ⅛
                                1                       ⅜
                                2                       ⅜
                                3                       ⅛
                            Jumlah                         1


 Proses ini dapat diteruskan untuk undian dengan empat mata uang, lima mata uang dan
 seterusnya.


 Simbol     di atas bersifat variabel dan hanya memiliki harga-harga 0, 1, 2, 3, …., tiap
 harga variabel terdapat nilai peluangnya, disebut variabel acak diskrit.


 Dalam kedua tabel di atas jumlah peluang selalu sama dengan satu                        distribusi peluang
 untuk variabel acak X telah terbentuk.


 Variabel acak diskrit X menentukan distribusi peluang apabila untuk nilai-nilai
                                                               n
     x2, . . . , xn terdapat peluang           sehingga:             p ( xi ) 1
                                                               i 1


      disebut fungsi peluang untuk variabel acak                pada harga


 Ekspektasinya.                               dan penjumlahan dilakukan untuk semua harga
   yang mungkin.           merupakan rata-rata untuk variabel acak



2. Pengamatan memperlihatkan bahwa banyak kendaraan melalui sebuah tikungan setiap
   menit mengikuti distribusi peluang sebagai berikut.


    Banyak
                      0        1        2        3         4             5         6       7      8
   Kendaraan
    Peluang
                    0,01     0,05      0,10     0,28   0,22            0,18       0,08   0,05    0,03
Jawab:
 Peluang dalam satu menit peling sedikit ada 3 kendaraan yang melalui tikungan itu =
        1 – (0,01 + 0,05 + 0,10) = 0,84.
 Rata-rata tiap menit:
        (0)(0,01) + (1)(0,05) + (2)(0,10) + (3)(0,28) + (4)(0,22) + (5)(0,18) + (6)(0,08) +
        (7)(0,05) + (8)(0,03) = 3,94. Atau terdapat 394 kendaraan setiap 100 menit.


a) Distribusi Peluang Bionomial Diskrit
        Sebuah eksperimen yang hanya menghasilkan dua peristiwa A dan bukan A, atau A ,

untuk                   dan        A                                       tetap harganya, maka
percobaan yang berulang-ulang dari eksperimen itu dinamakan percobaan Bernoulli.
        Jika percobaan bernoulli sebanyak N kali secara independen, menghasilkan peristiwa

A dan sisanya           –              A        –            A    maka peluang terjadinya peristiwa
  sebanyak                  kali di antara     , dihitung oleh:

                P( R)       C xN P xQ N    x



Dimana:
P(R)=peluang terjadinya sebesar R untuk N kejadian .
N       = jumlah kejadian.
R       = jumlah kejadian yang diharapkan
P       = peluang terjadinya kejadian (parameter distribusi)
Q = peluang kegagalan (tidak terjadi) =
                N!
 C xN                , jumlah kombinasi N dan x pada 1 (satu) satuan waktu                     dengan
           x!( N x)!


Contoh:
Debit puncak banjir sungai Citarum-Nanjung priode                            tahun adalah 359m3/det.
Tentukan dalam waktu 10 tahun peluang debit banjir tersebut:
a. Tidak terjadi ?
b. Terjadi satu kali ?
c. Terjadi dua kali ?
d. Terjadi tiga kali ?
e. Rata-rata dan deviasi standarnya ?
b) Distribusi Peluang Poisson
      Distribusi Poisson dapat pula dianggap sebagai pendekatan kepada distribusi
 binomial. N cukup besar dan P(A), sangat dekat kepada nol sehingga                 tetap,
         distribusi binomial menjadi distribusi Poisson, dilakukan pendekatan
 sedangkan
                                                  R
                                                  e
      Dirumuskan menjadi P ( R )                         dimana:
                                                  R!

 P(R)= peluang terjadinya sebesar R dalam jumlah kejadian
 R       = jumlah kejadian yang diharapkan
         =rata-rata hitung (mean) distribusi Poisson.
 N = jumlah kejadian.
 e = 2,71828
      Dengan parameter statistiknya sebagai berikut::

 a.       rata-rata hitung (mean)           NP
 b.       Variansi    2
                            NPQ

 c.       Deviasi standar           NPQ
                                   Q P
 d.       Kemencengan CS
                                   NPQ
                                          1 6 PQ
 e.       Koefisien Kurtosis CK                           3
                                           NPQ
Contoh:
      Dalam suatu DPS dibangun dam pengendali banjir dengan umur bangunan 100 tahun.
Berapa peluang terjadinya banjir 550 m3/det dengan priode ulang 200 tahun selama priode
umur dam tersebut, apabila ditentukan dengan Distribusi Poisson ?

Jawab:
     Priode ulang banjir 200 tahun, maka peluang terjadinya 1 kali banjir adalah:
           1     1
     P                    0,005   , dan           NP 100.0,005 0,5 sehingga:
           T    200
                R
                 e         0,05 1.2,71828   0,5
     P( R)            =                                0,308
                 R!                 1!
Artinya, pada DPS itu dengan umur dam pengendali banjir 100 tahun, selama priode
  umur tersebut akan terjadi banjir priode 200 tahun dengan peluang


2. Fungsi Distribusi Kontinu
   Fungsi f((x) adalah fungsi padat peubah acak kontinu X, yang didefnisikan di atas
himpunan semua bilangan real R, bila:
    a.
    b.

    c.


Contoh:
Masa pakai, dinyatakan dengan X, untuk semacam alat dapat dilukiskan oleh fungsi
densitas eksponensial dengan persamaan :
                                , dalam bulan dan e = 2,7183.
 Tentukan peluang sebuah alat demikian yang dapat dipakai selama :
a. Antara 3 dan 3½ bulan,
b. Lebih dari 3 bulan,
c. Tentukan pula rata-rata masa pakainya.
Jawab:
                                    3½
                                                    ½x                  ½x            x 3½
 a.                                         ½e           dx         e                 x 3
                                        3




      Peluang masa pakai alat antara 3 dan 3½ bulan ialah 0,0493.


 b. dengan a = 3 dan b = ∞,maka:

                                                         ½x                  ½x        x
                                                    ½e        dx        e              x 3
                                                3




 c. Untuk x ≥ 0, maka:

                          ½x                    ½x                      ½x        x
                     ½e        dx           e        dx            2e             x 0
                 0                  0

   Rata-rata masa pakai alat itu selama 2 bulan



Variansi

      Ada 3 teorema untuk menghitung variansi ataupun simpangan baku. Bila dimisalkan
  g(X) sebagai fungsi peubah acak X, maka rataan dan varinsi g(X) dinyatakan dengan
  masing-masing                                 .
      a. Teorema 1
           Misalkanlah X peubah acak dengan distribusi peluang f(x). Maka variansi g(X)

           adalah

      b. Teorema 2
           Bila X suatu peubah acak a dan b suatu tetapan maka
      c. Teorema 3
           Bila X suatu peubah acak dan a adalah tetapan, maka
3. Fungsi Distribusi Normal

   Jika variabel acak kontinu X mempunyai fungsi densitas pada                dengan persamaan
                                                    2
                                                X
                              1          1/ 2
   umumnya :            =            e
                               2
   dengan :

               fungsi densitas peluang normal

        = 3,1416, nilai konstan yang bila ditulis hingga 4 desimal .

        = 2,7183, bilangan konstan, bila ditulis hingga 4 desimal

        = Variabel acak kontinyu

        = parameter, rata-rata untuk distribusi.

        = parameter, simpangan baku untuk distribusi.

     untuk -                      maka dikatakann bahwa variabel acak X berdistribusi normal.



Sifat-sifat penting distribusi normal:
   1) grafiknya selalu ada di atas sumbu datar .
   2) bentuknya simetrik terhadap x = μ.
   3) Mempunyai satu modus, jadi kurva unimodal, tercapai pada
                            0,3989
                 sebesar


   4) Grafiknya mendekati (berasimtutkan) sumbu datar x dimulai dari                            ke
       kiri.
   5) Luas daerah grafik selalu sama dengan satu unit persegi.
hubungan distribusi binomial dan distribusi normal

 Jika untuk fenomena yang berdistribusi binomial berlaku:
     a)    N cukup besar,
     b)    P(A) = peluang peristiwa A terjadi, tidak terlalu dekat kepada nol.


 Distribusi binomial dapat didekati oleh distribusi normal dengan rata-rata                         NP

     dan simpangan baku        =      NPQ. , untuk


Untuk pambakuan, distribusi normal baku dapat dipakai, maka digunakan transformasi:
      X     NP
Z=
          NPQ

Pendekatan distribusi binomial oleh distribusi normal sangat berfaedah, antara lain untuk
mempermudah perhitungan.


4. Distribusi Multinomial

     Distribusi multinomial ialah perluasan dari distribusi binomial. Misalkan sebuah
eksperimen menghasilkan peristiwa-peristiwa                                         dengan peluang
                                                         Terhadap eksperimen ini kita lakukan percobaan
sebanyak N kali. Maka peluang akan terdapat                            peristiwa        peristiwa
peristiwa Ek diantara N, ditentukan oleh distribusi multinomial berikut :
                            N!               x1   x2         x
                                            1     2    ...   k   k
                       x1! x 2 !... x k !




Eskpektasi terjadinya tiap peristiwa                                 berturut-turut adalah


Variansnya
Contoh :
1) Dalam undian dengan sebuah dadu sebanyak 12 kali, maka peluang terdapat mata 1, mata
    2, … mata 6 masing-masing tepat dua kali adalah

        12!          2    2    2    2    2         2
                 1/ 6 1/ 6 1/ 6 1/ 6 1/ 6 1/ 6
    2!2!2!2!2!2!



2) Sebuah kotak berisi 3 barang yang dihasilkan oleh mesin A, 4 oleh mesin B dan 5 oleh
    mesin C. kecuali dikategorikan berdasarkan mesin, identitas lainnya mengenai barang
    tersebut sama. Sebuah barang diambil secara acak dari kotak itu, identitas mesinnya
    dilihat, lalu disimpan kembali kedalam kotak. Tentukan peluang diantara 6 barang yang
    diambil dengan jalan demikian terdapat 1 dari mesin A, 2 dari mesin B dan 3 dari mesin
    C.
    Jawab :
                                            3                     4
    Jelas bahwa P (dari mesin A)              P (dari mesin B) =    dan P (dari mesin C)
                                           12                    12
               Dengan rumus di atas didapat :
    P (1 dari mesin A dan 2 dari mesin B dan 3 dari mesin C)

                     1        2        3
           6! 3           4        5
         1!2!3! 12       12       12




.

Contenu connexe

Tendances

Pertemuan 3 relasi & fungsi
Pertemuan 3 relasi & fungsiPertemuan 3 relasi & fungsi
Pertemuan 3 relasi & fungsi
aansyahrial
 
Pembuktian Sifat – Sifat Operasi Matriks
Pembuktian Sifat – Sifat Operasi MatriksPembuktian Sifat – Sifat Operasi Matriks
Pembuktian Sifat – Sifat Operasi Matriks
Ipit Sabrina
 
Fungsi phi dan teorema euler
Fungsi phi dan teorema eulerFungsi phi dan teorema euler
Fungsi phi dan teorema euler
vionk
 
Teori bilangan bab ii
Teori bilangan bab iiTeori bilangan bab ii
Teori bilangan bab ii
Septian Amri
 
Order dari Elemen Grup
Order dari Elemen GrupOrder dari Elemen Grup
Order dari Elemen Grup
wahyuhenky
 
Analisis bab1 bab2
Analisis bab1 bab2Analisis bab1 bab2
Analisis bab1 bab2
Charro NieZz
 
Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)
Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)
Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)
Dyas Arientiyya
 
Grup dan subgrup siklik
Grup dan subgrup siklikGrup dan subgrup siklik
Grup dan subgrup siklik
StepanyCristy
 

Tendances (20)

Grup siklik
Grup siklikGrup siklik
Grup siklik
 
03 limit dan kekontinuan
03 limit dan kekontinuan03 limit dan kekontinuan
03 limit dan kekontinuan
 
Grup permutasi
Grup permutasiGrup permutasi
Grup permutasi
 
Pertemuan 3 relasi & fungsi
Pertemuan 3 relasi & fungsiPertemuan 3 relasi & fungsi
Pertemuan 3 relasi & fungsi
 
BAB 1 Transformasi
BAB 1 Transformasi BAB 1 Transformasi
BAB 1 Transformasi
 
Subgrup normal dan grup faktor
Subgrup normal dan grup faktorSubgrup normal dan grup faktor
Subgrup normal dan grup faktor
 
Barisan dan Deret ( Kalkulus 2 )
Barisan dan Deret ( Kalkulus 2 )Barisan dan Deret ( Kalkulus 2 )
Barisan dan Deret ( Kalkulus 2 )
 
Aljabar 3-struktur-aljabar
Aljabar 3-struktur-aljabarAljabar 3-struktur-aljabar
Aljabar 3-struktur-aljabar
 
Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )
Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )
Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )
 
Teori bilangan
Teori bilanganTeori bilangan
Teori bilangan
 
Teori Group
Teori GroupTeori Group
Teori Group
 
Pembuktian Sifat – Sifat Operasi Matriks
Pembuktian Sifat – Sifat Operasi MatriksPembuktian Sifat – Sifat Operasi Matriks
Pembuktian Sifat – Sifat Operasi Matriks
 
Fungsi phi dan teorema euler
Fungsi phi dan teorema eulerFungsi phi dan teorema euler
Fungsi phi dan teorema euler
 
Teori bilangan bab ii
Teori bilangan bab iiTeori bilangan bab ii
Teori bilangan bab ii
 
Order dari Elemen Grup
Order dari Elemen GrupOrder dari Elemen Grup
Order dari Elemen Grup
 
Analisis bab1 bab2
Analisis bab1 bab2Analisis bab1 bab2
Analisis bab1 bab2
 
Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)
Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)
Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)
 
Grup dan subgrup siklik
Grup dan subgrup siklikGrup dan subgrup siklik
Grup dan subgrup siklik
 
Homomorfisma grup
Homomorfisma grupHomomorfisma grup
Homomorfisma grup
 
Aturan Inferensi dan Metode Pembuktian
Aturan Inferensi dan Metode PembuktianAturan Inferensi dan Metode Pembuktian
Aturan Inferensi dan Metode Pembuktian
 

Similaire à STATISTIK MATEMATIKA (Distribusi)

variabel random dan distribusi peluang
variabel random dan distribusi peluangvariabel random dan distribusi peluang
variabel random dan distribusi peluang
Ceria Agnantria
 
Pert 9 10 -distribusi probabilitas
Pert 9 10 -distribusi probabilitasPert 9 10 -distribusi probabilitas
Pert 9 10 -distribusi probabilitas
Canny Becha
 
Bab ii peluang dan distribusi peluang
Bab ii peluang dan distribusi peluangBab ii peluang dan distribusi peluang
Bab ii peluang dan distribusi peluang
Ir. Zakaria, M.M
 
DISTRIBUSI PELUANG TEORITIS.pptx
DISTRIBUSI PELUANG TEORITIS.pptxDISTRIBUSI PELUANG TEORITIS.pptx
DISTRIBUSI PELUANG TEORITIS.pptx
CLAYNightcore
 
Distribusi peluang diskrit(8)
Distribusi peluang diskrit(8)Distribusi peluang diskrit(8)
Distribusi peluang diskrit(8)
rizka_safa
 
Peluang dan Distribusi Peluang
Peluang dan Distribusi PeluangPeluang dan Distribusi Peluang
Peluang dan Distribusi Peluang
bagus222
 
Statistika I - Pertemuan 8 Distribusi Peluang Diskrit.ppt
Statistika I - Pertemuan 8 Distribusi Peluang Diskrit.pptStatistika I - Pertemuan 8 Distribusi Peluang Diskrit.ppt
Statistika I - Pertemuan 8 Distribusi Peluang Diskrit.ppt
blacknait
 

Similaire à STATISTIK MATEMATIKA (Distribusi) (20)

variabel random dan distribusi peluang
variabel random dan distribusi peluangvariabel random dan distribusi peluang
variabel random dan distribusi peluang
 
STATISTIK MATEMATIKA
STATISTIK MATEMATIKASTATISTIK MATEMATIKA
STATISTIK MATEMATIKA
 
Statistika - Distribusi peluang
Statistika - Distribusi peluangStatistika - Distribusi peluang
Statistika - Distribusi peluang
 
Konsep dasar probabilitas
Konsep dasar probabilitasKonsep dasar probabilitas
Konsep dasar probabilitas
 
4 probabilitas ptik
4 probabilitas ptik4 probabilitas ptik
4 probabilitas ptik
 
Pert 9 10 -distribusi probabilitas
Pert 9 10 -distribusi probabilitasPert 9 10 -distribusi probabilitas
Pert 9 10 -distribusi probabilitas
 
Teori Peluang Baru.pptx
Teori Peluang Baru.pptxTeori Peluang Baru.pptx
Teori Peluang Baru.pptx
 
Kelompok 3 staTER PRESENTASI.pptx
Kelompok 3 staTER PRESENTASI.pptxKelompok 3 staTER PRESENTASI.pptx
Kelompok 3 staTER PRESENTASI.pptx
 
Statistika_Dasar_4.pdf
Statistika_Dasar_4.pdfStatistika_Dasar_4.pdf
Statistika_Dasar_4.pdf
 
Revisi Modul_Kelompok 1_Distribusi Binomial, Pascal, dan Geometrik_STATMAT.docx
Revisi Modul_Kelompok 1_Distribusi Binomial, Pascal, dan Geometrik_STATMAT.docxRevisi Modul_Kelompok 1_Distribusi Binomial, Pascal, dan Geometrik_STATMAT.docx
Revisi Modul_Kelompok 1_Distribusi Binomial, Pascal, dan Geometrik_STATMAT.docx
 
DISTRIBUSI PROBABILITAS
DISTRIBUSI PROBABILITASDISTRIBUSI PROBABILITAS
DISTRIBUSI PROBABILITAS
 
Bab ii peluang dan distribusi peluang
Bab ii peluang dan distribusi peluangBab ii peluang dan distribusi peluang
Bab ii peluang dan distribusi peluang
 
DISTRIBUSI PELUANG TEORITIS.pptx
DISTRIBUSI PELUANG TEORITIS.pptxDISTRIBUSI PELUANG TEORITIS.pptx
DISTRIBUSI PELUANG TEORITIS.pptx
 
Distribusi peluang diskrit(8)
Distribusi peluang diskrit(8)Distribusi peluang diskrit(8)
Distribusi peluang diskrit(8)
 
statistik
statistikstatistik
statistik
 
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)Beberapa distribusi peluang diskrit (1)
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)
 
Distribusi probabilitas
Distribusi probabilitasDistribusi probabilitas
Distribusi probabilitas
 
ditribusi teoritis
ditribusi teoritisditribusi teoritis
ditribusi teoritis
 
Peluang dan Distribusi Peluang
Peluang dan Distribusi PeluangPeluang dan Distribusi Peluang
Peluang dan Distribusi Peluang
 
Statistika I - Pertemuan 8 Distribusi Peluang Diskrit.ppt
Statistika I - Pertemuan 8 Distribusi Peluang Diskrit.pptStatistika I - Pertemuan 8 Distribusi Peluang Diskrit.ppt
Statistika I - Pertemuan 8 Distribusi Peluang Diskrit.ppt
 

Dernier

Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
pipinafindraputri1
 

Dernier (20)

Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptStoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptxPelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
 

STATISTIK MATEMATIKA (Distribusi)

  • 1. TUGAS STATISTIK MATEMATIKA OLEH : NAMA : Erik Pebriansyah NPM : A1C009064 DOSEN : Nurul Astuti Yensy B, S.Si, M.Si PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS BENGKULU 2012
  • 2. Jenis Fungsi Distribusi Probabilitas 1. Fungsi Distribusi Diskrit Fungsi f(x) adalah suatu fungsi peluang atau distribusi peluang suatu peubah acak diskrit X bila, untuk setiap hasil x yang mungkin, berlaku : a. b. c. Contoh: 1. Undian dengan sebuah mata uang yang homogin P(G) = P(H) = ½. Kalau dihitung banyak muka G yang nampak = , maka muka H = 0 G dan muka G = 1 G, maka untuk muka H dan muka G masing-masing = 0 dan = 1. Didapat notasi baru Untuk undian dua buah mata uang, maka peristiwa yang terjadi adalah : GG, GH, HG, HH P(GG) = P(GH) = P(HG) = P(HH) . Jika X= muka G, = 0,1,2. Sehingga, Didapat: X P(X) 0 ¼ 1 ½ 2 ¼ Jumlah 1 Untuk undian dengan tiga buah mata uang, maka pristiwa terjadi: GGG, GGH, GHG, HGG, HHG, HGH, GHH, HHH, didapat peluang tiap peristiwa = = banyak muka G yang nampak, maka = 0, 1, 2, 3. Didapat
  • 3. X P(X) 0 ⅛ 1 ⅜ 2 ⅜ 3 ⅛ Jumlah 1 Proses ini dapat diteruskan untuk undian dengan empat mata uang, lima mata uang dan seterusnya. Simbol di atas bersifat variabel dan hanya memiliki harga-harga 0, 1, 2, 3, …., tiap harga variabel terdapat nilai peluangnya, disebut variabel acak diskrit. Dalam kedua tabel di atas jumlah peluang selalu sama dengan satu distribusi peluang untuk variabel acak X telah terbentuk. Variabel acak diskrit X menentukan distribusi peluang apabila untuk nilai-nilai n x2, . . . , xn terdapat peluang sehingga: p ( xi ) 1 i 1 disebut fungsi peluang untuk variabel acak pada harga Ekspektasinya. dan penjumlahan dilakukan untuk semua harga yang mungkin. merupakan rata-rata untuk variabel acak 2. Pengamatan memperlihatkan bahwa banyak kendaraan melalui sebuah tikungan setiap menit mengikuti distribusi peluang sebagai berikut. Banyak 0 1 2 3 4 5 6 7 8 Kendaraan Peluang 0,01 0,05 0,10 0,28 0,22 0,18 0,08 0,05 0,03
  • 4. Jawab:  Peluang dalam satu menit peling sedikit ada 3 kendaraan yang melalui tikungan itu = 1 – (0,01 + 0,05 + 0,10) = 0,84.  Rata-rata tiap menit: (0)(0,01) + (1)(0,05) + (2)(0,10) + (3)(0,28) + (4)(0,22) + (5)(0,18) + (6)(0,08) + (7)(0,05) + (8)(0,03) = 3,94. Atau terdapat 394 kendaraan setiap 100 menit. a) Distribusi Peluang Bionomial Diskrit Sebuah eksperimen yang hanya menghasilkan dua peristiwa A dan bukan A, atau A , untuk dan A tetap harganya, maka percobaan yang berulang-ulang dari eksperimen itu dinamakan percobaan Bernoulli. Jika percobaan bernoulli sebanyak N kali secara independen, menghasilkan peristiwa A dan sisanya – A – A maka peluang terjadinya peristiwa sebanyak kali di antara , dihitung oleh: P( R) C xN P xQ N x Dimana: P(R)=peluang terjadinya sebesar R untuk N kejadian . N = jumlah kejadian. R = jumlah kejadian yang diharapkan P = peluang terjadinya kejadian (parameter distribusi) Q = peluang kegagalan (tidak terjadi) = N! C xN , jumlah kombinasi N dan x pada 1 (satu) satuan waktu dengan x!( N x)! Contoh: Debit puncak banjir sungai Citarum-Nanjung priode tahun adalah 359m3/det. Tentukan dalam waktu 10 tahun peluang debit banjir tersebut: a. Tidak terjadi ? b. Terjadi satu kali ? c. Terjadi dua kali ? d. Terjadi tiga kali ? e. Rata-rata dan deviasi standarnya ?
  • 5. b) Distribusi Peluang Poisson Distribusi Poisson dapat pula dianggap sebagai pendekatan kepada distribusi binomial. N cukup besar dan P(A), sangat dekat kepada nol sehingga tetap, distribusi binomial menjadi distribusi Poisson, dilakukan pendekatan sedangkan R e Dirumuskan menjadi P ( R ) dimana: R! P(R)= peluang terjadinya sebesar R dalam jumlah kejadian R = jumlah kejadian yang diharapkan =rata-rata hitung (mean) distribusi Poisson. N = jumlah kejadian. e = 2,71828 Dengan parameter statistiknya sebagai berikut:: a. rata-rata hitung (mean) NP b. Variansi 2 NPQ c. Deviasi standar NPQ Q P d. Kemencengan CS NPQ 1 6 PQ e. Koefisien Kurtosis CK 3 NPQ Contoh: Dalam suatu DPS dibangun dam pengendali banjir dengan umur bangunan 100 tahun. Berapa peluang terjadinya banjir 550 m3/det dengan priode ulang 200 tahun selama priode umur dam tersebut, apabila ditentukan dengan Distribusi Poisson ? Jawab: Priode ulang banjir 200 tahun, maka peluang terjadinya 1 kali banjir adalah: 1 1 P 0,005 , dan NP 100.0,005 0,5 sehingga: T 200 R e 0,05 1.2,71828 0,5 P( R) = 0,308 R! 1!
  • 6. Artinya, pada DPS itu dengan umur dam pengendali banjir 100 tahun, selama priode umur tersebut akan terjadi banjir priode 200 tahun dengan peluang 2. Fungsi Distribusi Kontinu Fungsi f((x) adalah fungsi padat peubah acak kontinu X, yang didefnisikan di atas himpunan semua bilangan real R, bila: a. b. c. Contoh: Masa pakai, dinyatakan dengan X, untuk semacam alat dapat dilukiskan oleh fungsi densitas eksponensial dengan persamaan : , dalam bulan dan e = 2,7183. Tentukan peluang sebuah alat demikian yang dapat dipakai selama : a. Antara 3 dan 3½ bulan, b. Lebih dari 3 bulan, c. Tentukan pula rata-rata masa pakainya.
  • 7. Jawab: 3½ ½x ½x x 3½ a. ½e dx e x 3 3 Peluang masa pakai alat antara 3 dan 3½ bulan ialah 0,0493. b. dengan a = 3 dan b = ∞,maka: ½x ½x x ½e dx e x 3 3 c. Untuk x ≥ 0, maka: ½x ½x ½x x ½e dx e dx 2e x 0 0 0 Rata-rata masa pakai alat itu selama 2 bulan Variansi Ada 3 teorema untuk menghitung variansi ataupun simpangan baku. Bila dimisalkan g(X) sebagai fungsi peubah acak X, maka rataan dan varinsi g(X) dinyatakan dengan masing-masing . a. Teorema 1 Misalkanlah X peubah acak dengan distribusi peluang f(x). Maka variansi g(X) adalah b. Teorema 2 Bila X suatu peubah acak a dan b suatu tetapan maka c. Teorema 3 Bila X suatu peubah acak dan a adalah tetapan, maka
  • 8. 3. Fungsi Distribusi Normal Jika variabel acak kontinu X mempunyai fungsi densitas pada dengan persamaan 2 X 1 1/ 2 umumnya : = e 2 dengan : fungsi densitas peluang normal = 3,1416, nilai konstan yang bila ditulis hingga 4 desimal . = 2,7183, bilangan konstan, bila ditulis hingga 4 desimal = Variabel acak kontinyu = parameter, rata-rata untuk distribusi. = parameter, simpangan baku untuk distribusi. untuk - maka dikatakann bahwa variabel acak X berdistribusi normal. Sifat-sifat penting distribusi normal: 1) grafiknya selalu ada di atas sumbu datar . 2) bentuknya simetrik terhadap x = μ. 3) Mempunyai satu modus, jadi kurva unimodal, tercapai pada 0,3989 sebesar 4) Grafiknya mendekati (berasimtutkan) sumbu datar x dimulai dari ke kiri. 5) Luas daerah grafik selalu sama dengan satu unit persegi.
  • 9. hubungan distribusi binomial dan distribusi normal  Jika untuk fenomena yang berdistribusi binomial berlaku: a) N cukup besar, b) P(A) = peluang peristiwa A terjadi, tidak terlalu dekat kepada nol.  Distribusi binomial dapat didekati oleh distribusi normal dengan rata-rata NP dan simpangan baku = NPQ. , untuk Untuk pambakuan, distribusi normal baku dapat dipakai, maka digunakan transformasi: X NP Z= NPQ Pendekatan distribusi binomial oleh distribusi normal sangat berfaedah, antara lain untuk mempermudah perhitungan. 4. Distribusi Multinomial Distribusi multinomial ialah perluasan dari distribusi binomial. Misalkan sebuah eksperimen menghasilkan peristiwa-peristiwa dengan peluang Terhadap eksperimen ini kita lakukan percobaan sebanyak N kali. Maka peluang akan terdapat peristiwa peristiwa peristiwa Ek diantara N, ditentukan oleh distribusi multinomial berikut : N! x1 x2 x 1 2 ... k k x1! x 2 !... x k ! Eskpektasi terjadinya tiap peristiwa berturut-turut adalah Variansnya
  • 10. Contoh : 1) Dalam undian dengan sebuah dadu sebanyak 12 kali, maka peluang terdapat mata 1, mata 2, … mata 6 masing-masing tepat dua kali adalah 12! 2 2 2 2 2 2 1/ 6 1/ 6 1/ 6 1/ 6 1/ 6 1/ 6 2!2!2!2!2!2! 2) Sebuah kotak berisi 3 barang yang dihasilkan oleh mesin A, 4 oleh mesin B dan 5 oleh mesin C. kecuali dikategorikan berdasarkan mesin, identitas lainnya mengenai barang tersebut sama. Sebuah barang diambil secara acak dari kotak itu, identitas mesinnya dilihat, lalu disimpan kembali kedalam kotak. Tentukan peluang diantara 6 barang yang diambil dengan jalan demikian terdapat 1 dari mesin A, 2 dari mesin B dan 3 dari mesin C. Jawab : 3 4 Jelas bahwa P (dari mesin A) P (dari mesin B) = dan P (dari mesin C) 12 12 Dengan rumus di atas didapat : P (1 dari mesin A dan 2 dari mesin B dan 3 dari mesin C) 1 2 3 6! 3 4 5 1!2!3! 12 12 12 .