3. Turner dan Verhoogen (1960), F. F Groun (1947), Takeda
(1970)
Cairan silikat kental yang pijar
terbentuk secara alamiah,
bertemperatur tinggi antara 900ºC –
1200º C atau lebih dan bersifat mobile
(dapat bergerak) serta terdapat pada
kerak bumi bagian bawah
6. Dally
(1933)
Magma primer
Bersifat basa
Akan mengalami proses differensiasi menjadi
magma bersifat lain
Magma basa
bersifat encer
(viskositas rendah),
kandungan unsur
kimia berat, kadar
H+, OH- dan gas
tinggi
7. SIFAT FISIK DAN
KIMIA MAGMA
Bahan cair kental pijar
mengandung gas
bersuhu tinggi
Mudah bergerak, dan arah
pergerakannya mempunyai
kecendrungan menuju arah
permukaan bumi
membentuk gunung api.
12. Differensiasi Magma
proses perubahan magma dari kondisi awal menjadi
suatu tubuh batuan beku yang bervariasi.
Fraksinasi Kristal
Liquid Immiscibility
15. INTRUSI MAGMA
proses terobosan magma ke dalam lapisan kulit
bumi (litosfer) tetapi tidak sampai keluar dari
permukaan bumi.
EKSTRUSI MAGMA
proses keluarnya magma dari dapur magma hingga
ke permukaan bumi.
18. Pada skema di atas terdapat dua seri pembentukan mineral. Olivin,
Piroksen, Hornblenda dan Biotit terdapat pada seri discontinue. Ini
adalah seri mineral kaya Fe dan Mg (Feromagnesian).
19. Adapun pada sisi kanan Deret Reaksi Bowen terdapat rangkaian
pembentukan mineral plagioklas yang disebut dengan seri
continue. Seri Continue artinya magma dari suhu tertinggi hingga
suhu terendah akan terus menerus membentuk mineral plagioklas,
dan sepanjang pembentukkanya akan terus terjadi substitusi
antara unsur Ca dan Na.
20. magma!
2. Sebutkan dan jelaskan proses evolusi
magma!
3. Jelaskan mengenai intrusi dan ekstrusi
magma!
4. Sebutkan komposisi magma beserta
contohnya!
5. Jelaskan hubungan antara teori
tektonika lempeng dengan proses
pembentukan magma!
6. Sebutkan proses pembentukan
magma!
7. Sebutkan dua seri pembentukan
Notes de l'éditeur
Pendapat para ahli
Magma berasal dari pembusukan mineral radioaktif. Pada suatu unsur radioaktif yang terkandung pada suatu mineral radioaktf , pada saat unsur itu meluruh menjadi unsur radioaktif yang susunanya lebih stabil, akan mengeluarkan sejumlah bahan (tenaga) panasyang mampu melelehkan batuan sekitarnya
Magma yang muncul dipermukaan bumi berasal dari mantel
Dipermukaan bumi magma membeku dan membentuk batuan yang disebut batuan beku
Magma yang muncul dizona pemekaran lempeng kerak bumi berasal dari mantel dan membeku membentuk kerak samudera
Magma yang muncul sebagai hot spot, berasal hari mantel. Hot spot ini di lantai samudera membentuk gunung api atau pulau pulau gunung api di tengah samudera. Karena lempeng samudera terus bergerak, maka terbentuk deretan pulau” tengah samudera, seperti rantai pulau” hawai di smudera pasifik
Magma yang muncul di zona penunjaman berasal dari kerak samudera yang meleleh kembali ketika menunjam masuk kembali ke dalam mantel. Ketika berjalan naik ke permukaan bumi magma ini juga melelehkan sebagian batuan yang diterobosnya. Kemunculan magma ini membentuk dretan gunung api.
Basaltis: merupakan magma yang terbentuk oleh lelehan/peleburan parsial selubung yang mendesak ke atas sepanjang pusat pemekaran, dimana lempeng” bergerak saling menjauh oleh sebab itu jenis magma ini mendominasi kerak samudera
Granitis: merupakan magma yang terjadi didaerah penunjaman akibat lelehan parsial dari kerak samudera dan kerak benua bagian bawah dibagian lebih dalam dari dasar jalur pegunungan aktif (pada daera” tumbukan lempeng dan dimana suhu & tekanan sangat tinggi) oleh sebab itu magma ini mendominasi kerak benua
Dari tumbukan tersebut disebabkan Lempeng Samudra lebih tipis maka akan menunjam menyusup dibawah Lempeng Daratan , penyusupan ke bawah ini akan menjadikan temperaturnya sangat tinggi sehingga akan melelehkan material material kerak ini menjadi magma (partial melting) dan akibat kandungan magma yang mengandung pula unsur gas maka akan menyebabkan magma menjadi mobil bergerak naik dan keluar melalui bidang lemah dimuka bumi, sehingga terbentuklah gunung-gunung berapi.
Pergerakan lempeng lempeng pada mantel bumi dapat merupakan pergerakan yang saling menjauh, saling bertumbukan ataupun saling bergesekan. Pergerakkan lempeng lempeng tersebut disebabkan oleh adanya Arus Konveksi.
pemisahan (differentiation), yaitu proses dimana magma yang homogen terpisah dalam fraksi-fraksi komposisi yang berbeda-beda.
percampuran (assimilation), saat evolusi magma juga dipengaruhi oleh batuan sekitarnya (wall-rock). Magma dalam temperatur tinggi, sewaktu kristal-kristal mulai terbentuk maka panas ini akan menjalar dan melarutkan batuan-batuan sekitarnya. Sehingga mempengaruhi komposisi magma tersebut. Hal ini sering
1. Senyawa yang bersifat non volatil dan merupakan senyawa oksida dalam magma terdiri dari SiO2 , Al2O9, Fe2O9, FeO, MnO, CaO,Na2O,K2O, TiO2, P2O5.
2. Senyawa volatil ; terdiri dari fraksi-fraksi gas CH4, CO2, HCl, H2S, SO2 dsb.
3. Unsur-unsur lain atau unsur jejak : Rb, Ba, Sr, Ni, Co, V, Li, Cr, S, Pb.
Hibridisasi : pembentukan magma baru karena pencampuran 2 magma yang berlainan jenis.
b. Sintesis : pembentukan magma baru karena proses asimilasi dengan batuan gamping.
c. Anateksis : proses pembentukan magma dari peleburan batuan pada kedalaman yang sangat besar.
proses perubahan magma dari kondisi awal yang homogen dalam skala besar sehingga menjadi suatu tubuh batuan beku yang bervariasi
Fraksinasi Kristal (terbentuknya kristal kristal dari magma ) dan
2. Liquid Immiscibility (pemisahan kristal kristal akibat hilangnya gas ).
Magma yang mengandung unsur-unsur volatile seperti air (H2O), Karbon dioksida (CO2), Sulfur dioksida (SO2), Sulfur (S) dan Klorin (Cl). Pada saat magma naik kepermukaan bumi, unsur-unsur ini membentuk gelombang gas, seperti buih pada air soda.
Telah kita ketahui bersama bahwa magma terbentuk di litosfer yang berasal dari pergesekan antara 2 lempeng dalam zona subduksi. Pergesekan antara 2 lempeng menimbulkan panas dan mampu melelehkan batuan yang kemudian lelehan batuan tersebut menjadi dapur magma. Magma dengan temperatur yang tinggi dan tekanan tinggi pula akan selalu menuju ke tekanan yang lebih rendah yaitu di permukaan bumi. Maka dari itu usaha magma untuk keluar atau menuju ke tekanan yang lebih rendah dikenal dengan ekstrusi dan intrusi.
Intrusi adalah proses terobosan magma ke dalam lapisan kulit bumi (litosfer) tetapi tidak sampai keluar dari permukaan bumi.
Ekstrusi adalah proses keluarnya magma dari dapur magma hingga ke permukaan bumi.
Bentuk bentuk Intrusi magma
Batolit
Batolit adalah batuan beku yang terbentuk di dalam dapur magma, sebagai akibat penurunan suhu yang sangat lambat. Atau dengan kata lain, batolit adalah intrusi magma yang berada dekat dengan dapur magma.
Lakolit
Lakolit adalah magma yang menyusup di antara lapisan batuan yang menyebabkan lapisan batuan di atasnya terangkat sehingga menyerupai lensa cembung, sementara permukaan atasnya tetap rata.
Sill
Sill adalah magma yang tipis menyusup di antara lapisan batuan. Kedudukan nya sejajar dengan perlapisan batuan.
Diaterma
Diatrema adalah magma yang mengisi pipa letusan, berbentuk silinder, mulai dari dapur magma sampai ke permukaan bumi.
20
Dike atau Intrusi korok
Intrusi korok atau gang atau Dike adalah intrusi magma memotong lapisan-lapisan litosfer dengan bentuk pipih atau lempeng. Dan perbedaan antara intrusi korok dengan sill adalah apabila sill sejajar diantara 2 lapisan batuan. Sedangkan apabila intrusi korok adalah intrusi magma yang berbentuk pipih yang posisinya memotong vertikal antar lapisan batuan.
Apolisa
Apolisa adalah semacam cabang dari intrusi gang namun lebih kecil atau percabangan magma yang ukurannya kecil atau sering disebut juga urat-urat magma.
Pada suhu yang tinggi cenderung dominan terbentuk Ca Plagioklas, sebaliknya pada suhu yang semakin lebih redah akan semakin dominan Na Plagioklas. Adapun SiO2 pada suhu tinggi masih belum banyak berpartisipasi membentuk mineral, sehingga semakin rendah suhunya larutan magma akan semakin di dominasi oleh SiO2. Magma setelah membentuk mineral-mineral olivin, piroksen akan semakin didominasi SiO2 dan semakin bersifat asam.