SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  20
MAGM
A ERVINA SUSANTI
4001414034
RISYANTII
4001414040
UMI CHULSUM
4001414044
MEILA FRIDE FIKRIANA
4001414046
ASAL-USUL MAGMA
Turner dan Verhoogen (1960), F. F Groun (1947), Takeda
(1970)
Cairan silikat kental yang pijar
terbentuk secara alamiah,
bertemperatur tinggi antara 900ºC –
1200º C atau lebih dan bersifat mobile
(dapat bergerak) serta terdapat pada
kerak bumi bagian bawah
Daerah
pemekaran
lempeng
Tempat munculnya magma
zona penunjam
lempeng
Daerah hot spot
Bunsen (1951)Bunsen (1951)
MAGMA
PRIMER
MAGMA
PRIMER
Basaltis
GranitisGranitis
Basaltis
Dally
(1933)
Magma primer
Bersifat basa
Akan mengalami proses differensiasi menjadi
magma bersifat lain
Magma basa
bersifat encer
(viskositas rendah),
kandungan unsur
kimia berat, kadar
H+, OH- dan gas
tinggi
SIFAT FISIK DAN
KIMIA MAGMA
Bahan cair kental pijar
mengandung gas
bersuhu tinggi
Mudah bergerak, dan arah
pergerakannya mempunyai
kecendrungan menuju arah
permukaan bumi
membentuk gunung api.
Proses Pembentukan
Magma
Proses
Pembentukan
Magma1. Pemisahan (differentiation)
2. Percampuran (assimilation)
3. Anaktesis
4. Hibridasi serta metamorfisma regional
Komposisi
Magma
1. Senyawa yang bersifat non volatil
2. Senyawa volatil
3. Unsur-unsur lain atau unsur jejak
EVOLUSI MAGMA
Proses perubahan magma menjadi magma
bersifat lain
HIBRIDASI
ANATEKSIS
SINTESIS
Differensiasi Magma
proses perubahan magma dari kondisi awal menjadi
suatu tubuh batuan beku yang bervariasi.
Fraksinasi Kristal
Liquid Immiscibility
Crystal
Settling
Filter
Pressing
Fraksinasi
Kristal
Crystal
Floatation
INTRUSI MAGMA
proses terobosan magma ke dalam lapisan kulit
bumi (litosfer) tetapi tidak sampai keluar dari
permukaan bumi.
EKSTRUSI MAGMA
proses keluarnya magma dari dapur magma hingga
ke permukaan bumi.
BENTUK INTRUSI MAGMA
Skema Pembentukan Mineral Dalam Magma.
Pada skema di atas terdapat dua seri pembentukan mineral. Olivin,
Piroksen, Hornblenda dan Biotit terdapat pada seri discontinue. Ini
adalah seri mineral kaya Fe dan Mg (Feromagnesian).
Adapun pada sisi kanan Deret Reaksi Bowen terdapat rangkaian
pembentukan mineral plagioklas yang disebut dengan seri
continue. Seri Continue artinya magma dari suhu tertinggi hingga
suhu terendah akan terus menerus membentuk mineral plagioklas,
dan sepanjang pembentukkanya akan terus terjadi substitusi
antara unsur Ca dan Na.
magma!
2. Sebutkan dan jelaskan proses evolusi
magma!
3. Jelaskan mengenai intrusi dan ekstrusi
magma!
4. Sebutkan komposisi magma beserta
contohnya!
5. Jelaskan hubungan antara teori
tektonika lempeng dengan proses
pembentukan magma!
6. Sebutkan proses pembentukan
magma!
7. Sebutkan dua seri pembentukan

Contenu connexe

Tendances

Proses pembentukan magma
Proses pembentukan magmaProses pembentukan magma
Proses pembentukan magmaEdugrafis Bumi
 
genesa mineral bijih pembukaan
genesa mineral bijih pembukaangenesa mineral bijih pembukaan
genesa mineral bijih pembukaandesra99
 
Pengolahan Data Magnetik KARSAM 2012
Pengolahan Data Magnetik KARSAM 2012Pengolahan Data Magnetik KARSAM 2012
Pengolahan Data Magnetik KARSAM 2012Fajar Perdana
 
186703099 petrologi-batubara
186703099 petrologi-batubara186703099 petrologi-batubara
186703099 petrologi-batubaraSylvester Saragih
 
1. pendahuluan genesa endapan mineral
1. pendahuluan genesa endapan mineral1. pendahuluan genesa endapan mineral
1. pendahuluan genesa endapan mineralIrvan Aditya
 
Tekstur khusus batuan beku
Tekstur khusus batuan bekuTekstur khusus batuan beku
Tekstur khusus batuan bekuInri Pata'dungan
 
Tambang eksplorasi
Tambang eksplorasiTambang eksplorasi
Tambang eksplorasioilandgas24
 
Distribusi tegangan sekitar terowongan
Distribusi tegangan sekitar terowongan Distribusi tegangan sekitar terowongan
Distribusi tegangan sekitar terowongan yuliadiyuliadi2
 
Resume batu conglomerate, breksi, sandstone, dan mudstone
Resume batu conglomerate, breksi, sandstone, dan mudstoneResume batu conglomerate, breksi, sandstone, dan mudstone
Resume batu conglomerate, breksi, sandstone, dan mudstone'Oke Aflatun'
 
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yog...
 Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yog... Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yog...
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yog...Mario Yuven
 
Bab 3-bentuk-dan-tekstur-bijih
Bab 3-bentuk-dan-tekstur-bijihBab 3-bentuk-dan-tekstur-bijih
Bab 3-bentuk-dan-tekstur-bijihRomi Fadli
 
140710080104 2 1192
140710080104 2 1192140710080104 2 1192
140710080104 2 1192kerong
 
Laporan akhir praktikum paleontologi
Laporan akhir praktikum paleontologiLaporan akhir praktikum paleontologi
Laporan akhir praktikum paleontologivanjavaganesha
 
Laporan Geologi Fisik
Laporan Geologi FisikLaporan Geologi Fisik
Laporan Geologi FisikUDIN MUHRUDIN
 

Tendances (20)

Kuliah 5 penentuan umur
Kuliah 5   penentuan umurKuliah 5   penentuan umur
Kuliah 5 penentuan umur
 
Proses pembentukan magma
Proses pembentukan magmaProses pembentukan magma
Proses pembentukan magma
 
Petrologi batuan beku
Petrologi batuan bekuPetrologi batuan beku
Petrologi batuan beku
 
Endapan epithermal agus sabar
Endapan epithermal agus sabarEndapan epithermal agus sabar
Endapan epithermal agus sabar
 
Makalah eksplorasi panas bumi dalam geofisika
Makalah eksplorasi panas bumi dalam geofisikaMakalah eksplorasi panas bumi dalam geofisika
Makalah eksplorasi panas bumi dalam geofisika
 
genesa mineral bijih pembukaan
genesa mineral bijih pembukaangenesa mineral bijih pembukaan
genesa mineral bijih pembukaan
 
Pengolahan Data Magnetik KARSAM 2012
Pengolahan Data Magnetik KARSAM 2012Pengolahan Data Magnetik KARSAM 2012
Pengolahan Data Magnetik KARSAM 2012
 
186703099 petrologi-batubara
186703099 petrologi-batubara186703099 petrologi-batubara
186703099 petrologi-batubara
 
batu Kyanite
batu Kyanitebatu Kyanite
batu Kyanite
 
1. pendahuluan genesa endapan mineral
1. pendahuluan genesa endapan mineral1. pendahuluan genesa endapan mineral
1. pendahuluan genesa endapan mineral
 
Tekstur khusus batuan beku
Tekstur khusus batuan bekuTekstur khusus batuan beku
Tekstur khusus batuan beku
 
Tambang eksplorasi
Tambang eksplorasiTambang eksplorasi
Tambang eksplorasi
 
Distribusi tegangan sekitar terowongan
Distribusi tegangan sekitar terowongan Distribusi tegangan sekitar terowongan
Distribusi tegangan sekitar terowongan
 
Resume batu conglomerate, breksi, sandstone, dan mudstone
Resume batu conglomerate, breksi, sandstone, dan mudstoneResume batu conglomerate, breksi, sandstone, dan mudstone
Resume batu conglomerate, breksi, sandstone, dan mudstone
 
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yog...
 Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yog... Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yog...
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yog...
 
Skala waktu-geologi
Skala waktu-geologiSkala waktu-geologi
Skala waktu-geologi
 
Bab 3-bentuk-dan-tekstur-bijih
Bab 3-bentuk-dan-tekstur-bijihBab 3-bentuk-dan-tekstur-bijih
Bab 3-bentuk-dan-tekstur-bijih
 
140710080104 2 1192
140710080104 2 1192140710080104 2 1192
140710080104 2 1192
 
Laporan akhir praktikum paleontologi
Laporan akhir praktikum paleontologiLaporan akhir praktikum paleontologi
Laporan akhir praktikum paleontologi
 
Laporan Geologi Fisik
Laporan Geologi FisikLaporan Geologi Fisik
Laporan Geologi Fisik
 

En vedette (15)

Magma
MagmaMagma
Magma
 
Gels and magmas
Gels and magmasGels and magmas
Gels and magmas
 
Magmas and gel
Magmas and gelMagmas and gel
Magmas and gel
 
Volcanoes
VolcanoesVolcanoes
Volcanoes
 
Tugas geografi
Tugas geografiTugas geografi
Tugas geografi
 
Konsentrasi magma
Konsentrasi magmaKonsentrasi magma
Konsentrasi magma
 
Magma 2013
Magma 2013Magma 2013
Magma 2013
 
pembentukan.mineral di alam
pembentukan.mineral di alampembentukan.mineral di alam
pembentukan.mineral di alam
 
Magma
MagmaMagma
Magma
 
Roques líquides. CTMA 1r Batxillerat
Roques líquides. CTMA 1r BatxilleratRoques líquides. CTMA 1r Batxillerat
Roques líquides. CTMA 1r Batxillerat
 
Igneous And Magma
Igneous And MagmaIgneous And Magma
Igneous And Magma
 
Pharmaceutical gel
Pharmaceutical gelPharmaceutical gel
Pharmaceutical gel
 
Pharmaceutical dosage forms
Pharmaceutical dosage formsPharmaceutical dosage forms
Pharmaceutical dosage forms
 
Kewajiban menuntut ilmu
Kewajiban menuntut ilmuKewajiban menuntut ilmu
Kewajiban menuntut ilmu
 
TATA SURYA DAN PEMBENTUKAN BUMI
TATA SURYA DAN PEMBENTUKAN BUMI TATA SURYA DAN PEMBENTUKAN BUMI
TATA SURYA DAN PEMBENTUKAN BUMI
 

Dernier

PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...rofinaputri
 
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdf
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdfe-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdf
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdfIAARD/Bogor, Indonesia
 
PERCOBAAN 3 Dissolved Oxygen-Kimia Lingkungan.docx
PERCOBAAN 3 Dissolved Oxygen-Kimia Lingkungan.docxPERCOBAAN 3 Dissolved Oxygen-Kimia Lingkungan.docx
PERCOBAAN 3 Dissolved Oxygen-Kimia Lingkungan.docxMuhammadSatarKusumaS
 
bagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampel
bagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampelbagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampel
bagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampelbaiqtryz
 
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI pptMATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI pptAnggitBetaniaNugraha
 
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...TitinSolikhah2
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfssuser4743df
 
Presentasi METABOLISME PROTEIN & ASAM-AMINO
Presentasi METABOLISME PROTEIN & ASAM-AMINOPresentasi METABOLISME PROTEIN & ASAM-AMINO
Presentasi METABOLISME PROTEIN & ASAM-AMINOssuser1cc42a
 
Dana Setiawan (Paparan terkait Konstruksi Jalan )
Dana Setiawan   (Paparan terkait Konstruksi Jalan )Dana Setiawan   (Paparan terkait Konstruksi Jalan )
Dana Setiawan (Paparan terkait Konstruksi Jalan )RifkiAbrar2
 

Dernier (9)

PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
 
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdf
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdfe-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdf
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdf
 
PERCOBAAN 3 Dissolved Oxygen-Kimia Lingkungan.docx
PERCOBAAN 3 Dissolved Oxygen-Kimia Lingkungan.docxPERCOBAAN 3 Dissolved Oxygen-Kimia Lingkungan.docx
PERCOBAAN 3 Dissolved Oxygen-Kimia Lingkungan.docx
 
bagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampel
bagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampelbagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampel
bagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampel
 
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI pptMATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
 
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
 
Presentasi METABOLISME PROTEIN & ASAM-AMINO
Presentasi METABOLISME PROTEIN & ASAM-AMINOPresentasi METABOLISME PROTEIN & ASAM-AMINO
Presentasi METABOLISME PROTEIN & ASAM-AMINO
 
Dana Setiawan (Paparan terkait Konstruksi Jalan )
Dana Setiawan   (Paparan terkait Konstruksi Jalan )Dana Setiawan   (Paparan terkait Konstruksi Jalan )
Dana Setiawan (Paparan terkait Konstruksi Jalan )
 

Magma

Notes de l'éditeur

  1. Pendapat para ahli Magma berasal dari pembusukan mineral radioaktif. Pada suatu unsur radioaktif yang terkandung pada suatu mineral radioaktf , pada saat unsur itu meluruh menjadi unsur radioaktif yang susunanya lebih stabil, akan mengeluarkan sejumlah bahan (tenaga) panasyang mampu melelehkan batuan sekitarnya
  2. Magma yang muncul dipermukaan bumi berasal dari mantel Dipermukaan bumi magma membeku dan membentuk batuan yang disebut batuan beku
  3. Magma yang muncul dizona pemekaran lempeng kerak bumi berasal dari mantel dan membeku membentuk kerak samudera Magma yang muncul sebagai hot spot, berasal hari mantel. Hot spot ini di lantai samudera membentuk gunung api atau pulau pulau gunung api di tengah samudera. Karena lempeng samudera terus bergerak, maka terbentuk deretan pulau” tengah samudera, seperti rantai pulau” hawai di smudera pasifik Magma yang muncul di zona penunjaman berasal dari kerak samudera yang meleleh kembali ketika menunjam masuk kembali ke dalam mantel. Ketika berjalan naik ke permukaan bumi magma ini juga melelehkan sebagian batuan yang diterobosnya. Kemunculan magma ini membentuk dretan gunung api.
  4. Basaltis: merupakan magma yang terbentuk oleh lelehan/peleburan parsial selubung yang mendesak ke atas sepanjang pusat pemekaran, dimana lempeng” bergerak saling menjauh oleh sebab itu jenis magma ini mendominasi kerak samudera Granitis: merupakan magma yang terjadi didaerah penunjaman akibat lelehan parsial dari kerak samudera dan kerak benua bagian bawah dibagian lebih dalam dari dasar jalur pegunungan aktif (pada daera” tumbukan lempeng dan dimana suhu & tekanan sangat tinggi) oleh sebab itu magma ini mendominasi kerak benua
  5. Dari tumbukan tersebut disebabkan Lempeng Samudra lebih tipis maka akan menunjam menyusup dibawah Lempeng Daratan , penyusupan ke bawah ini akan menjadikan temperaturnya sangat tinggi sehingga akan melelehkan material material kerak ini menjadi magma (partial melting) dan akibat kandungan magma yang mengandung pula unsur gas maka akan menyebabkan magma menjadi mobil bergerak naik dan keluar melalui bidang lemah dimuka bumi, sehingga terbentuklah gunung-gunung berapi. Pergerakan lempeng lempeng pada mantel bumi dapat merupakan pergerakan yang saling menjauh, saling bertumbukan ataupun saling bergesekan. Pergerakkan lempeng lempeng tersebut disebabkan oleh adanya Arus Konveksi.
  6. pemisahan (differentiation), yaitu proses dimana magma yang homogen terpisah dalam fraksi-fraksi komposisi yang berbeda-beda.  percampuran (assimilation), saat evolusi magma juga dipengaruhi oleh batuan sekitarnya (wall-rock). Magma dalam temperatur tinggi, sewaktu kristal-kristal mulai terbentuk maka panas ini akan menjalar dan melarutkan batuan-batuan sekitarnya. Sehingga mempengaruhi komposisi magma tersebut. Hal ini sering
  7. 1. Senyawa yang bersifat non volatil dan merupakan senyawa oksida dalam magma terdiri dari SiO2 , Al2O9, Fe2O9, FeO, MnO, CaO,Na2O,K2O, TiO2, P2O5. 2. Senyawa volatil ; terdiri dari fraksi-fraksi gas CH4, CO2, HCl, H2S, SO2 dsb. 3. Unsur-unsur lain atau unsur jejak : Rb, Ba, Sr, Ni, Co, V, Li, Cr, S, Pb.
  8. Hibridisasi : pembentukan magma baru karena pencampuran 2 magma yang berlainan jenis. b. Sintesis : pembentukan magma baru karena proses asimilasi dengan batuan gamping. c. Anateksis : proses pembentukan magma dari peleburan batuan pada kedalaman yang sangat besar.
  9. proses perubahan magma dari kondisi awal yang homogen dalam skala besar sehingga menjadi suatu tubuh batuan beku yang bervariasi Fraksinasi Kristal (terbentuknya kristal kristal dari magma ) dan 2. Liquid Immiscibility (pemisahan kristal kristal akibat hilangnya gas ).
  10. Magma yang mengandung unsur-unsur volatile seperti air (H2O), Karbon dioksida (CO2), Sulfur dioksida (SO2), Sulfur (S) dan Klorin (Cl). Pada saat magma naik kepermukaan bumi, unsur-unsur ini membentuk gelombang gas, seperti buih pada air soda.
  11. Telah kita ketahui bersama bahwa magma terbentuk di litosfer yang berasal dari pergesekan antara 2 lempeng dalam zona subduksi. Pergesekan antara 2 lempeng menimbulkan panas dan mampu melelehkan batuan yang kemudian lelehan batuan tersebut menjadi dapur magma. Magma dengan temperatur yang tinggi dan tekanan tinggi pula akan selalu menuju ke tekanan yang lebih rendah yaitu di permukaan bumi. Maka dari itu usaha magma untuk keluar atau menuju ke tekanan yang lebih rendah dikenal dengan ekstrusi dan intrusi. Intrusi adalah proses terobosan magma ke dalam lapisan kulit bumi (litosfer) tetapi tidak sampai keluar dari permukaan bumi. Ekstrusi adalah proses keluarnya magma dari dapur magma hingga ke permukaan bumi.
  12. Bentuk bentuk Intrusi magma Batolit Batolit adalah batuan beku yang terbentuk di dalam dapur magma, sebagai akibat penurunan suhu yang sangat lambat. Atau dengan kata lain, batolit adalah intrusi magma yang berada dekat dengan dapur magma. Lakolit Lakolit adalah magma yang menyusup di antara lapisan batuan yang menyebabkan lapisan batuan di atasnya terangkat sehingga menyerupai lensa cembung, sementara permukaan atasnya tetap rata. Sill Sill adalah magma yang tipis menyusup di antara lapisan batuan. Kedudukan nya sejajar dengan perlapisan batuan. Diaterma Diatrema adalah magma yang mengisi pipa letusan, berbentuk silinder, mulai dari dapur magma sampai ke permukaan bumi. 20 Dike atau Intrusi korok Intrusi korok atau gang atau Dike adalah intrusi magma memotong lapisan-lapisan litosfer dengan bentuk pipih atau lempeng. Dan perbedaan antara intrusi korok dengan sill adalah apabila sill sejajar diantara 2 lapisan batuan. Sedangkan apabila intrusi korok adalah intrusi magma yang berbentuk pipih yang posisinya memotong vertikal antar lapisan batuan. Apolisa Apolisa adalah semacam cabang dari intrusi gang namun lebih kecil atau percabangan magma yang ukurannya kecil atau sering disebut juga urat-urat magma.
  13. Pada suhu yang tinggi cenderung dominan terbentuk Ca Plagioklas, sebaliknya pada suhu yang semakin lebih redah  akan semakin dominan Na Plagioklas. Adapun SiO2 pada suhu tinggi masih belum banyak berpartisipasi membentuk mineral, sehingga semakin rendah suhunya larutan magma akan semakin di dominasi oleh SiO2. Magma setelah membentuk mineral-mineral olivin, piroksen akan semakin didominasi SiO2 dan semakin bersifat asam.