2. Model data dalam SIG itu di
organisir menjadi dua bagian, yaitu.
Data Spasial.
Data Non Spasial.
3. Data Spasial.
Data Spasial adalah data yang menyimpan kenampakan-
kenampakan permukaan bumi, seperti jalan, sungai,
dan lain-lain.
Model data spasial dibedakan menjadi dua, yaitu.
Model Data Vektor
Model Data Raster
4. Model Data Vektor
Model data vektor diwakili oleh simbol-simbol atau selanjutnya didalam
SIG dikenal dengan feature, seperti feature titik (Point), feature garis
(Line), dan feature area (Surface).
Model Data Vektor
5. Model Data Raster
Model data raster merupakan data yang sangat sederhana, dimana setiap
informasi disimpan dalam grid, yang berbentuk sebuah bidang. Grid
tersebut disebut pixel. Data yang disimpan dalam format ini data hasil
scanning, seperti citra satelit digital.
Model Data Raster
6. Data Non Spasial.
Data non spasial / data atribut adalah data
yang menyimpan atribut dari kenampakan-
kenampakan permukaan bumi.
7. Dalam Komponen-komponen SIG itu salah satunya
adalah perangkat lunak (software).
Perangkat lunak SIG adalah program komputer yang
dibuat khusus dan memiliki kemampuan
pengelolaan, penyimpanan, pemrosesan, analisis
dan penayangan data spasial.
Adapun merk software-software ini cukup beragam,
misalnya Arc/Info, ArcView, ArcGIS, Map Info, TNT
Mips (MacOS, Windows, Unix, Linux tersedia),
GRASS, bahkan ada Knoppix GIS dan masih banyak
lagi.
8. ArcView
ArcView merupakan salah satu perangkat lunak desktop Sistem Informasi Geografis dan
pemetaan yang telah dikembangkan oleh ESRI (Environmental Systems Research Institute,
Inc).
Kemampuan perangkat SIG Arc View ini secara umum dapat dijabarkan sebagai berikut :
Pertukaran data : membaca dan menuliskan data dari dan ke dalam format
perangkat lunak SIG lainnya.
Melakukan analisis statistik dan operasi-operasi matematis.
Menampilkan Informasi (basisdata) spasial maupun atribut.
Menjawab query spasial maupun atribut.
Melakukan fungsi-fungsi dasar SIG.
Membuat peta tematik.
Meng-customize aplikasi dengan menggunakan bahasa skrip.
Melakukan fungsi-fungsi SIG khusus lainnya (dengan menggunakan extension yang
ditujukan untuk mendukung penggunaan perangkat lunak SIG ArcView).
10. Project.
Project merupakan suatu unit organisasi tertinggi di
dalam ArcView yang dapat digunakan untuk
menyimpan, mengelompokkan, dan mengorganisasikan
semua komponen-komponen program : view, theme,
tabel, chart, layout, dan script dalam satu kesatuan yang
utuh.
Sebuah project merupakan kumpulan windows dan
dokumen yang dapat diaktifkan dan ditampilkan selama
bekerja dengan ArcView.
Project Arc View diimplementasikan ke dalam sebuah
file teks (ASCII) dengan nama belakang (extension)
".APR".
12. Thema
Theme merupakan suatu bangunan dasar sistem ArcView.
Themes merupakan kumpulan dari beberapa layer ArcView yang
membentuk suatu “tematik” tertentu.
Sumber data yang dapat direpresentasikan sebagai theme adalah
shapefile, coverage (ArcInfo), dan citra raster.
Satu set data theme sekurang-kurangnya terdiri dari tiga format
data sebagai berikut :
.shp file yang memuat data grafis/geometry
.shx file yang memuat index grafis/geometry
.dbf file dBASE yang memuat informasi atribut/keterangan
13. View
View mengorganisasikan theme.
Sebuah view merupakan representasi grafis informasi spasial
dan dapat menampung beberapa "layer" atau "theme“
informasi spasial (titik, garis, poligon, dan citra raster).
Seluruh pekerjaan yang berkaitan dengan manajemen data
grafis dapat dilakukan pada View, mulai dari input data,
manipulasi tampilan data grafis, sampai analisis data.
Pada Gambar berikut ditampilkan contoh project ArcView yang terdiri dari 3
view, yaitu Daerah Administrasi, Penggunaan Lahan, dan Jenis Tanah.
14. Apabila kita perhatikan gambar tersebut, dapat diketahui bahwa masing-masing view terdiri
dari 3 theme yaitu theme kota_geo, admin_line_geo dan admin_poly_geo pada view
administrasi, theme kota_geo, admin_line_geo dan penglah_poly_geo pada view penggunaan
lahan serta theme kota_geo, admin_line_geo dan ordo ta nah_poly_geo pada view tanah.
15. Tabel
Sebuah tabel merupakan representasi data.
Sebuah tabel akan berisi informasi deskriptif mengenai layer
tertentu. Setiap baris data (record) mendefinisikan sebuah entry
(misalnya informasi mengenai salah satu poligon batas provinsi) di
dalam basisdata spasialnya, setiap kolom (field) mendefinisikan
atribut atau karakteristik dari entry (misalnya nama, luas, keliling,
atau populasi suatu provinsi) yang bersangkutan.
Pada data vektor, data yang tersimpan dalam table saling
terkoneksi dengan data grafis pada view.
Perubahan data pada table akan menyebabkan perubahan data
grafis pada View dan juga sebaliknya.
17. Chart
Chart merupakan representasi grafis dari resume tabel data.
Chart juga bisa mendukung hasil suatu query terhadap suatu tabel data.
Bentuk chart yang didukung oleh Arc View adalah line, bar, column, xy
scatter, area, dan pie.
Tampilan Project ArcView dengan 1 Chart
18. Layout
Layout digunakan untuk menggabungkan semua dokumen (view, tabel,
dan chart) ke dalam suatu dokumen yang siap cetak. Dalam layout dapat
dilakukan penambahan berbagai atribut peta sesuai dengan kaedah-
kaedah kartografi yang berlaku.
Tampilan Project ArcView dengan 3 Layout
19. Script
Script merupakan bahasa (semi) pemrograman sederhana
(makro) yang digunakan untuk mengotomasikan kerja Arc
View.
Arc View menyediakan bahasa sederhana ini dengan sebutan
Avenue. Bagi pengguna ArcView tingkat lanjut, penggunaan
fasilitas ini akan sangat membantu dalam analisis data,
karena kita dapat melakukan customasi dan kreasi sendiri
proses analisis yang sesuai dengan kebutuhan.
Disamping itu, dengan menggunakan script maka proses
analisis yang dilakukan berulang-ulang dapat dilakukan
dengan lebih efektif dan efesien.
21. ArcView dalam operasinya menggunakan, membaca dan mengolah data
dalam format Shapefile, selain itu ArcView juga dapat memanggil data-
data dengan format BSQ, BIL, BIP, JPEG, TIFF, BMP, GeoTIFF atau data
grid yang berasal dari ARC/INFO serta banyak lagi data-data lainnya.
Setiap data spasial yang dipanggil akan tampak sebagai sebuah Theme
dan gabungan dari theme-theme ini akan tampil dalam sebuah view.
ArcView mengorganisasikan komponen-komponen programnya (view,
theme, table, chart, layout dan script) dalam sebuah project.
Project merupakan suatu unit organisasi tertinggi di dalam ArcView.
Salah satu kelebihan dari ArcView adalah kemampuannya berhubungan
dan berkerja dengan bantuan extensions.
Extensions (dalam konteks perangkat lunak SIG ArcView) merupakan
suatu perangkat lunak yang bersifat “plug-in” dan dapat diaktifkan ketika
penggunanya memerlukan kemampuan fungsionalitas tambahan.
Extensions bekerja atau berperan sebagai perangkat lunak yang dapat
dibuat sendiri, telah ada atau dimasukkan (di-instal) ke dalam perangkat
lunak ArcView untuk memperluas kemampuan-kemampuan kerja dari
ArcView itu sendiri.
Contoh-contoh extensions ini seperti Spasial Analyst, Edit Tools v3.1,
Geoprocessing, JPGE (JFIF) Image Support, Legend Tool, Projection Utility
Wizard, Register and Transform Tool dan XTools Extensions.