SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  27
Pertemuan 11 FAKTOR KOMPRESIBILITAS Dr. I Made Astra, M.Si Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan ilmu Pengetahuan Alam
BAB 12 CAMPURAN DARI GAS IDEAL DAN UAP Sifat-sifat campuran dipengaruhi komposisi campuran dan sifat-sifat masing-masing komponennya  ,[object Object],[object Object],[object Object],Analisa molar menyatakan komposisi campuran berdasarkan jumlah molekul masing-masing komponen.  Analisa gravimetri menyatakan komposisi campuran berdasarkan massa masing-masing komponen 02/02/11 ©  2010 Universitas Negeri Jakarta  |  www.unj.ac.id  |
KOMPOSISI CAMPURAN Jika suatu campuran gas terdiri dari  k  komponen maka sifat-sifatnya adalah sebagai berikut  ,[object Object],[object Object],[object Object],02/02/11 ©  2010 Universitas Negeri Jakarta  |  www.unj.ac.id  |
KOMPOSISI CAMPURAN ,[object Object],[object Object],[object Object],02/02/11 ©  2010 Universitas Negeri Jakarta  |  www.unj.ac.id  |
Hubungan P-v-T campuran gas  ,[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],02/02/11 ©  2010 Universitas Negeri Jakarta  |  www.unj.ac.id  |
Fraski Tekanan & Fraksi Volume Perbandingan antara P i  dengan P camp  disebut  fraksi tekanan .  Perbandingan antara V i  dengan V camp  disebut  fraksi volume   02/02/11 ©  2010 Universitas Negeri Jakarta  |  www.unj.ac.id  |
Campuran gas ideal Untuk gas ideal berlaku persamaan PV = N R u  T sehingga fraksi tekanan, fraksi volume dapat dinyatakan sebagai : P i  = y i  P camp , besaran ini disebut tekanan parsial. V i  = y i  V camp , besaran ini disebut volume parsial. Untuk gas ideal komposisi campuran dapat dijelaskan dengan analisa volumetri . Prosentase volume dari masing-masing komponen ekivalen dengan prosentase dari  fraksi molekul  02/02/11 ©  2010 Universitas Negeri Jakarta  |  www.unj.ac.id  |
Campuran gas riil Hukum Dalton dan hukum amagat dapat juga digunakan untuk gas riil, tetapi tekanan dan volume masing-masing komponen ditentukan dengan persamaan yang sesuai bukan dengan persamaan gas ideal.  Hukum Dalton  : Z i  ditentukan pada temperatur dan volume campuran masing-masing komponen gas.  Hukum Amagat  : Z i  pada temperatur dan tekanan campuran untuk masing-masing komponen gas.  Menggunakan faktor kompresibilitas (Z) 02/02/11 ©  2010 Universitas Negeri Jakarta  |  www.unj.ac.id  |
Kays Rule Cara lain dilakukan dengan menggunakan “ Kay’s rule ”. Dengan cara ini faktor kompresibilitas ditentukan dari “ pseudocritical pressure P’ cr,camp   “ dan “ pseudocritical temperature T’ cr,camp   “ 02/02/11 ©  2010 Universitas Negeri Jakarta  |  www.unj.ac.id  |
Persamaan Van der Waals 02/02/11 ©  2010 Universitas Negeri Jakarta  |  www.unj.ac.id  |
Sifat-sifat campuran Gas  Energi Dalam Entalpi 02/02/11 ©  2010 Universitas Negeri Jakarta  |  www.unj.ac.id  |
Sifat-sifat campuran Gas Entropi Panas jenis 02/02/11 ©  2010 Universitas Negeri Jakarta  |  www.unj.ac.id  |
Contoh Analisis volumetri dari suatu campuran gas ideal memberikan data sebagai berikut : Komponen % volume N 2   60 CO 2   40 Campuran berada pada tekanan 1,5 Mpa dan temperatur 30 o C. Hitunglah : a. Komposisi berdasarkan analisa gravimetri b. Tentukan massa campuran jika volumenya 1 m 3 c. Campuran gas dilewatkan suatu alat penukar kalor sehingga  temperaturnya bertambah 120 o C. Tentukan kalor yang diserap  campuran. 02/02/11 ©  2010 Universitas Negeri Jakarta  |  www.unj.ac.id  |
Penyelesaian a. Analisa gravimetri b. Masa campuran 02/02/11 ©  2010 Universitas Negeri Jakarta  |  www.unj.ac.id  |
Penyelesaian 02/02/11 ©  2010 Universitas Negeri Jakarta  |  www.unj.ac.id  |
c. Perpindahan kalor  02/02/11 ©  2010 Universitas Negeri Jakarta  |  www.unj.ac.id  |
Soal latihan ,[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],02/02/11 ©  2010 Universitas Negeri Jakarta  |  www.unj.ac.id  |
Soal Latihan ,[object Object],[object Object],[object Object],02/02/11 ©  2010 Universitas Negeri Jakarta  |  www.unj.ac.id  |
Campuran udara dan uap air  ,[object Object],[object Object],[object Object],Pada “  air conditioning  “ temperatur udara berkisar antara -10 o C hingga 50 o C. Pada keadaan tersebut udara kering dapat dianggap sebagai gas ideal dengan panas jenis konstan (C p =1.005 kJ/kg atau C p =0.240Btu/lbmR).   h udara kering  = C p    T   02/02/11 ©  2010 Universitas Negeri Jakarta  |  www.unj.ac.id  |
Demikian pula uap air dapat dianggap sebagai gas ideal (Psat air pada 50 o C = 12.3 kPa, pada tekanan rendah uap air mempunyai sifat-sifat gas ideal). Entalpi uap air hanya merupakan fungsi dari temperatur saja. Karena itu entalpi uap air dapat dinyatakan dengan entalpi uap air jenuh pada temperatur yang sama. h uap air  (T, P  rendah )    h g  (T)  P udara  = P udara kering  + P uap air 02/02/11 ©  2010 Universitas Negeri Jakarta  |  www.unj.ac.id  |
Kelembaban jenis Kelembaban jenis (specific humidity / humidity ratio) Perbandingan antara massa uap air dengan massa udara kering pada temperatur dan volume yang sama Total entalpi udara merupakan jumlah entalpi udara kering dan entalpi uap air.  H = H udara kering  + H uap air Dibagi dengan m udara kering  menghasilkan  atau  h = C p  T +    h g   02/02/11 ©  2010 Universitas Negeri Jakarta  |  www.unj.ac.id  |
Kelembaban relatif Kelembaban relatif (relative humidity) Misalkan kita punya 1 kg udara kering. Sesuai definisi udara kering maka kelembaban jenisnya adalah nol. Jika kemudian ditambahkan uap air maka kelembaban jenisnya akan bertambah. Semakin banyak uap air yang ditambahkan maka kelembaban jenisnya semakin bertambah pula, sampai udara tidak mampu lagi menyerap uap air. Pada keadaan ini disebut udara jenuh, setiap uap air yang ditambahkan akan terkondensasi.  Perbandingan antara massa uap air dengan maksimum massa uap air yang dapat diserap udara pada temperatur yang sama disebut kelembaban relatif. dengan P g =P sat @T 02/02/11 ©  2010 Universitas Negeri Jakarta  |  www.unj.ac.id  |
“ Dew point temperature ” Adalah temperatur pada saat mulai terjadi kondensasi jika udara didinginkan pada tekanan konstan. T dew point  = T sat @ P uap air Wet-bulb temperature ” (temperatur bola basah) Untuk menentukan kelembaban udara digunakan suatu alat yang  disebut “Wet-bulb psychrometer ” . Alat ini terdiri dua buah termometer. Satu disebut bola kering (“ dry-bulb ”) dan yang satu lagi disebut bola basah(“wet-bulb”) karena ditutupi oleh kapas basah. Prinsip kerjanya adalah dengan “ Adiabatic saturation ” 02/02/11 ©  2010 Universitas Negeri Jakarta  |  www.unj.ac.id  | Air,  temperatur T 2 Udara  T 1  ,   1 ,   1 Udara jenuh T 2  ,   2 ,   2 =100% Air,
Sebuah sistem saluran sangat panjang yang diisolasi dan mempunyai kantung air. Udara tidak jenuh dengan kelembaban jenis   1  (tidak diketahui) serta temperatur T 1  (terukur) mengalir ke dalam saluran. Sebagian air akan menguap dan bercampur dengan udara. Karena saluran sangat panjang maka udara akan keluar dalam keadaan jenuh (  =100%) dengan temperatur T 2  (disebut “ adiabatic saturation temperatur ”). Sistem diatas dapat dianalisa sebagai sistem aliran tunak. ,[object Object],02/02/11 ©  2010 Universitas Negeri Jakarta  |  www.unj.ac.id  |
[object Object],Maka dihasilkan Untuk “ wet-bulb psychrometer ” T 1  adalah temperatur bola kering dan T 2  adalah temperatur bola basah. 02/02/11 ©  2010 Universitas Negeri Jakarta  |  www.unj.ac.id  |
Soal Sebuah ruangan mempunyai temperatur bola kering 22 o C dan temperatur bola basah 16 o C. Jika tekanan udara adalah 100 kPa hitunglah : a. Kelembaban jenisnya b. kelembaban relatifnya c. temperatur “ Dew point  “ 02/02/11 ©  2010 Universitas Negeri Jakarta  |  www.unj.ac.id  |
THANK YOU 02/02/11 ©  2010 Universitas Negeri Jakarta  |  www.unj.ac.id  |

Contenu connexe

Tendances

Hukum hukum termodinamika
Hukum hukum termodinamikaHukum hukum termodinamika
Hukum hukum termodinamikaFKIP UHO
 
Kimia fisik 2 Potensial kimia ppt
Kimia fisik 2  Potensial kimia pptKimia fisik 2  Potensial kimia ppt
Kimia fisik 2 Potensial kimia pptDaniel Marison
 
Ppt.termodinamika entropi-dan-hk-kedua
Ppt.termodinamika entropi-dan-hk-keduaPpt.termodinamika entropi-dan-hk-kedua
Ppt.termodinamika entropi-dan-hk-keduaHusain Anker
 
Pengertian gas ideal dan gas nyata
Pengertian gas ideal dan gas nyataPengertian gas ideal dan gas nyata
Pengertian gas ideal dan gas nyataAris Wibowo
 
Model-model Energi dalam Zat Padat
Model-model Energi dalam Zat PadatModel-model Energi dalam Zat Padat
Model-model Energi dalam Zat PadatRisdawati Hutabarat
 
Penerapan defrensial
Penerapan defrensialPenerapan defrensial
Penerapan defrensialFKIP UHO
 
Makalah Gas Tidak Ideal (Real Gas)
Makalah Gas Tidak Ideal (Real Gas)Makalah Gas Tidak Ideal (Real Gas)
Makalah Gas Tidak Ideal (Real Gas)Nurfaizatul Jannah
 
Materi kuliah fisika teknik I : fisika dasar
Materi kuliah fisika teknik I : fisika dasarMateri kuliah fisika teknik I : fisika dasar
Materi kuliah fisika teknik I : fisika dasarMario Yuven
 
Harga Air kalorimeter
Harga Air kalorimeterHarga Air kalorimeter
Harga Air kalorimetersilvi novrian
 
Xi 2 3.1 gas ideal
Xi 2 3.1 gas idealXi 2 3.1 gas ideal
Xi 2 3.1 gas idealrizki arya
 
Efek Panas- Thermodinamika
Efek Panas- ThermodinamikaEfek Panas- Thermodinamika
Efek Panas- ThermodinamikaFadhly M S
 
Gas Ideal Dan Gas Nyata
Gas Ideal Dan Gas NyataGas Ideal Dan Gas Nyata
Gas Ideal Dan Gas Nyatarevy44
 
Laporan kimfis 1 kelompok i
Laporan kimfis 1 kelompok i Laporan kimfis 1 kelompok i
Laporan kimfis 1 kelompok i Dede Suhendra
 
ITP UNS SEMESTER 1 Laporan Fisika Pemuaian panjang
ITP UNS SEMESTER 1 Laporan Fisika Pemuaian panjangITP UNS SEMESTER 1 Laporan Fisika Pemuaian panjang
ITP UNS SEMESTER 1 Laporan Fisika Pemuaian panjangFransiska Puteri
 
Unit 1 dasar pengukuran dan ketidakpastian
Unit 1 dasar pengukuran dan ketidakpastianUnit 1 dasar pengukuran dan ketidakpastian
Unit 1 dasar pengukuran dan ketidakpastianRezky Amaliah
 
Kegagalan Fisika Klasik menjelaskan Mekanika Kuantum
Kegagalan Fisika Klasik menjelaskan Mekanika KuantumKegagalan Fisika Klasik menjelaskan Mekanika Kuantum
Kegagalan Fisika Klasik menjelaskan Mekanika KuantumAdli Sone
 
Volume molal parsial
Volume molal parsialVolume molal parsial
Volume molal parsialqlp
 

Tendances (20)

Hukum hukum termodinamika
Hukum hukum termodinamikaHukum hukum termodinamika
Hukum hukum termodinamika
 
Kimia fisik 2 Potensial kimia ppt
Kimia fisik 2  Potensial kimia pptKimia fisik 2  Potensial kimia ppt
Kimia fisik 2 Potensial kimia ppt
 
Sistem dan dimensi
Sistem dan dimensiSistem dan dimensi
Sistem dan dimensi
 
Ppt.termodinamika entropi-dan-hk-kedua
Ppt.termodinamika entropi-dan-hk-keduaPpt.termodinamika entropi-dan-hk-kedua
Ppt.termodinamika entropi-dan-hk-kedua
 
Materi 1 mekanika fluida 1
Materi 1 mekanika fluida 1Materi 1 mekanika fluida 1
Materi 1 mekanika fluida 1
 
Pengertian gas ideal dan gas nyata
Pengertian gas ideal dan gas nyataPengertian gas ideal dan gas nyata
Pengertian gas ideal dan gas nyata
 
Karakterisasi bet
Karakterisasi betKarakterisasi bet
Karakterisasi bet
 
Model-model Energi dalam Zat Padat
Model-model Energi dalam Zat PadatModel-model Energi dalam Zat Padat
Model-model Energi dalam Zat Padat
 
Penerapan defrensial
Penerapan defrensialPenerapan defrensial
Penerapan defrensial
 
Makalah Gas Tidak Ideal (Real Gas)
Makalah Gas Tidak Ideal (Real Gas)Makalah Gas Tidak Ideal (Real Gas)
Makalah Gas Tidak Ideal (Real Gas)
 
Materi kuliah fisika teknik I : fisika dasar
Materi kuliah fisika teknik I : fisika dasarMateri kuliah fisika teknik I : fisika dasar
Materi kuliah fisika teknik I : fisika dasar
 
Harga Air kalorimeter
Harga Air kalorimeterHarga Air kalorimeter
Harga Air kalorimeter
 
Xi 2 3.1 gas ideal
Xi 2 3.1 gas idealXi 2 3.1 gas ideal
Xi 2 3.1 gas ideal
 
Efek Panas- Thermodinamika
Efek Panas- ThermodinamikaEfek Panas- Thermodinamika
Efek Panas- Thermodinamika
 
Gas Ideal Dan Gas Nyata
Gas Ideal Dan Gas NyataGas Ideal Dan Gas Nyata
Gas Ideal Dan Gas Nyata
 
Laporan kimfis 1 kelompok i
Laporan kimfis 1 kelompok i Laporan kimfis 1 kelompok i
Laporan kimfis 1 kelompok i
 
ITP UNS SEMESTER 1 Laporan Fisika Pemuaian panjang
ITP UNS SEMESTER 1 Laporan Fisika Pemuaian panjangITP UNS SEMESTER 1 Laporan Fisika Pemuaian panjang
ITP UNS SEMESTER 1 Laporan Fisika Pemuaian panjang
 
Unit 1 dasar pengukuran dan ketidakpastian
Unit 1 dasar pengukuran dan ketidakpastianUnit 1 dasar pengukuran dan ketidakpastian
Unit 1 dasar pengukuran dan ketidakpastian
 
Kegagalan Fisika Klasik menjelaskan Mekanika Kuantum
Kegagalan Fisika Klasik menjelaskan Mekanika KuantumKegagalan Fisika Klasik menjelaskan Mekanika Kuantum
Kegagalan Fisika Klasik menjelaskan Mekanika Kuantum
 
Volume molal parsial
Volume molal parsialVolume molal parsial
Volume molal parsial
 

En vedette

Pert 14 teori perturbasi bebas waktu nondegenerate
Pert 14 teori perturbasi bebas waktu nondegeneratePert 14 teori perturbasi bebas waktu nondegenerate
Pert 14 teori perturbasi bebas waktu nondegeneratejayamartha
 
Termodinamika (14) a persamaan_dan_pertidaksamaan_clausius
Termodinamika (14) a persamaan_dan_pertidaksamaan_clausiusTermodinamika (14) a persamaan_dan_pertidaksamaan_clausius
Termodinamika (14) a persamaan_dan_pertidaksamaan_clausiusjayamartha
 
Fistum 5-schoedinger
Fistum 5-schoedingerFistum 5-schoedinger
Fistum 5-schoedingerjayamartha
 
Fistum 6-potensial kotak
Fistum 6-potensial kotakFistum 6-potensial kotak
Fistum 6-potensial kotakjayamartha
 
Pert 1 analisis atom hidrogen
Pert 1 analisis atom hidrogenPert 1 analisis atom hidrogen
Pert 1 analisis atom hidrogenjayamartha
 
Pert 13 teori perturbasi bebas waktu degenerate
Pert 13 teori perturbasi bebas waktu degeneratePert 13 teori perturbasi bebas waktu degenerate
Pert 13 teori perturbasi bebas waktu degeneratejayamartha
 

En vedette (6)

Pert 14 teori perturbasi bebas waktu nondegenerate
Pert 14 teori perturbasi bebas waktu nondegeneratePert 14 teori perturbasi bebas waktu nondegenerate
Pert 14 teori perturbasi bebas waktu nondegenerate
 
Termodinamika (14) a persamaan_dan_pertidaksamaan_clausius
Termodinamika (14) a persamaan_dan_pertidaksamaan_clausiusTermodinamika (14) a persamaan_dan_pertidaksamaan_clausius
Termodinamika (14) a persamaan_dan_pertidaksamaan_clausius
 
Fistum 5-schoedinger
Fistum 5-schoedingerFistum 5-schoedinger
Fistum 5-schoedinger
 
Fistum 6-potensial kotak
Fistum 6-potensial kotakFistum 6-potensial kotak
Fistum 6-potensial kotak
 
Pert 1 analisis atom hidrogen
Pert 1 analisis atom hidrogenPert 1 analisis atom hidrogen
Pert 1 analisis atom hidrogen
 
Pert 13 teori perturbasi bebas waktu degenerate
Pert 13 teori perturbasi bebas waktu degeneratePert 13 teori perturbasi bebas waktu degenerate
Pert 13 teori perturbasi bebas waktu degenerate
 

Similaire à Termodinamika (11) b faktor_kompresibilitas

Termodinamika (1- 2) j besaran_-_ besaran_sistem
Termodinamika (1- 2) j besaran_-_ besaran_sistemTermodinamika (1- 2) j besaran_-_ besaran_sistem
Termodinamika (1- 2) j besaran_-_ besaran_sistemjayamartha
 
Termodinamika (4) f temperatur_gas_ideal
Termodinamika (4) f temperatur_gas_idealTermodinamika (4) f temperatur_gas_ideal
Termodinamika (4) f temperatur_gas_idealjayamartha
 
Termodinamika - 04 f
Termodinamika - 04 fTermodinamika - 04 f
Termodinamika - 04 fjayamartha
 
77190036 gas-ideal-sulies
77190036 gas-ideal-sulies77190036 gas-ideal-sulies
77190036 gas-ideal-suliesSaif Azhar
 
Teori kinetik-gas(1)
Teori kinetik-gas(1)Teori kinetik-gas(1)
Teori kinetik-gas(1)auliarika
 
Termodinamika (5) a kesetimbangan_mekanik
Termodinamika (5) a kesetimbangan_mekanikTermodinamika (5) a kesetimbangan_mekanik
Termodinamika (5) a kesetimbangan_mekanikjayamartha
 
Termodinamika (11) a persamaan_keadaan_gas_(nyata_dan_ideal)
Termodinamika (11) a persamaan_keadaan_gas_(nyata_dan_ideal)Termodinamika (11) a persamaan_keadaan_gas_(nyata_dan_ideal)
Termodinamika (11) a persamaan_keadaan_gas_(nyata_dan_ideal)jayamartha
 
Aplikasi stoikiometri tugas ii
Aplikasi stoikiometri tugas iiAplikasi stoikiometri tugas ii
Aplikasi stoikiometri tugas iiyahyakurnia23
 
Aplikasi stoikiometri tugas ii
Aplikasi stoikiometri tugas iiAplikasi stoikiometri tugas ii
Aplikasi stoikiometri tugas iiyahyakurnia23
 
Termodinamika (6) c proses_kuasistatik
Termodinamika (6) c proses_kuasistatikTermodinamika (6) c proses_kuasistatik
Termodinamika (6) c proses_kuasistatikjayamartha
 
Termodinamika (4) g penskalaan_termometer
Termodinamika (4) g penskalaan_termometerTermodinamika (4) g penskalaan_termometer
Termodinamika (4) g penskalaan_termometerjayamartha
 

Similaire à Termodinamika (11) b faktor_kompresibilitas (20)

Termodinamika (1- 2) j besaran_-_ besaran_sistem
Termodinamika (1- 2) j besaran_-_ besaran_sistemTermodinamika (1- 2) j besaran_-_ besaran_sistem
Termodinamika (1- 2) j besaran_-_ besaran_sistem
 
TEORI KINETIK GAS _R (1).pptx
TEORI KINETIK GAS _R (1).pptxTEORI KINETIK GAS _R (1).pptx
TEORI KINETIK GAS _R (1).pptx
 
Termodinamika (4) f temperatur_gas_ideal
Termodinamika (4) f temperatur_gas_idealTermodinamika (4) f temperatur_gas_ideal
Termodinamika (4) f temperatur_gas_ideal
 
Termodinamika - 04 f
Termodinamika - 04 fTermodinamika - 04 f
Termodinamika - 04 f
 
Farfis i
Farfis iFarfis i
Farfis i
 
Gas Ideal
Gas IdealGas Ideal
Gas Ideal
 
GAS
GASGAS
GAS
 
09 bab 8
09 bab 809 bab 8
09 bab 8
 
77190036 gas-ideal-sulies
77190036 gas-ideal-sulies77190036 gas-ideal-sulies
77190036 gas-ideal-sulies
 
Teori Kinetik Gas
Teori Kinetik GasTeori Kinetik Gas
Teori Kinetik Gas
 
Teori kinetik-gas(1)
Teori kinetik-gas(1)Teori kinetik-gas(1)
Teori kinetik-gas(1)
 
MODUL 8.pptx
MODUL 8.pptxMODUL 8.pptx
MODUL 8.pptx
 
Teor
TeorTeor
Teor
 
Termodinamika (5) a kesetimbangan_mekanik
Termodinamika (5) a kesetimbangan_mekanikTermodinamika (5) a kesetimbangan_mekanik
Termodinamika (5) a kesetimbangan_mekanik
 
Termodinamika (11) a persamaan_keadaan_gas_(nyata_dan_ideal)
Termodinamika (11) a persamaan_keadaan_gas_(nyata_dan_ideal)Termodinamika (11) a persamaan_keadaan_gas_(nyata_dan_ideal)
Termodinamika (11) a persamaan_keadaan_gas_(nyata_dan_ideal)
 
Aplikasi stoikiometri tugas ii
Aplikasi stoikiometri tugas iiAplikasi stoikiometri tugas ii
Aplikasi stoikiometri tugas ii
 
Aplikasi stoikiometri tugas ii
Aplikasi stoikiometri tugas iiAplikasi stoikiometri tugas ii
Aplikasi stoikiometri tugas ii
 
Persamaan Gas Ideal
Persamaan Gas IdealPersamaan Gas Ideal
Persamaan Gas Ideal
 
Termodinamika (6) c proses_kuasistatik
Termodinamika (6) c proses_kuasistatikTermodinamika (6) c proses_kuasistatik
Termodinamika (6) c proses_kuasistatik
 
Termodinamika (4) g penskalaan_termometer
Termodinamika (4) g penskalaan_termometerTermodinamika (4) g penskalaan_termometer
Termodinamika (4) g penskalaan_termometer
 

Plus de jayamartha

Kalkulus 1 - Kuis 4
Kalkulus 1 - Kuis 4Kalkulus 1 - Kuis 4
Kalkulus 1 - Kuis 4jayamartha
 
Kalkulus 1 - Kuis 3
Kalkulus 1 - Kuis 3Kalkulus 1 - Kuis 3
Kalkulus 1 - Kuis 3jayamartha
 
Kalkulus 1 - Kuis 2
Kalkulus 1 - Kuis 2Kalkulus 1 - Kuis 2
Kalkulus 1 - Kuis 2jayamartha
 
Kalkulus 1 - Kuis 1
Kalkulus 1 - Kuis 1Kalkulus 1 - Kuis 1
Kalkulus 1 - Kuis 1jayamartha
 
Week 15 kognitif
Week 15 kognitifWeek 15 kognitif
Week 15 kognitifjayamartha
 
15-superconductivity
15-superconductivity15-superconductivity
15-superconductivityjayamartha
 
12-14 d-effect_of_electron_-_electron_interaction
12-14 d-effect_of_electron_-_electron_interaction12-14 d-effect_of_electron_-_electron_interaction
12-14 d-effect_of_electron_-_electron_interactionjayamartha
 
7-metal_vs_semiconductor
7-metal_vs_semiconductor7-metal_vs_semiconductor
7-metal_vs_semiconductorjayamartha
 
12 -14 c-spin_paramagnetism
12 -14 c-spin_paramagnetism12 -14 c-spin_paramagnetism
12 -14 c-spin_paramagnetismjayamartha
 
12 -14 b-diamagnetism
12 -14 b-diamagnetism12 -14 b-diamagnetism
12 -14 b-diamagnetismjayamartha
 
12-14 a-magnetic_effects_in_quantum _mechanics
12-14 a-magnetic_effects_in_quantum _mechanics12-14 a-magnetic_effects_in_quantum _mechanics
12-14 a-magnetic_effects_in_quantum _mechanicsjayamartha
 
Week4-5 tb-kognitif
Week4-5 tb-kognitifWeek4-5 tb-kognitif
Week4-5 tb-kognitifjayamartha
 
10-11 a-energy_bands
10-11 a-energy_bands10-11 a-energy_bands
10-11 a-energy_bandsjayamartha
 
7 -metal_vs_semiconductor
7 -metal_vs_semiconductor7 -metal_vs_semiconductor
7 -metal_vs_semiconductorjayamartha
 
Week-13 model pembelajaran
Week-13 model pembelajaranWeek-13 model pembelajaran
Week-13 model pembelajaranjayamartha
 
5-6-definition_of_semiconductor
5-6-definition_of_semiconductor5-6-definition_of_semiconductor
5-6-definition_of_semiconductorjayamartha
 
Week-15 kognitif
Week-15 kognitifWeek-15 kognitif
Week-15 kognitifjayamartha
 
Week 15 kognitif
Week 15 kognitifWeek 15 kognitif
Week 15 kognitifjayamartha
 

Plus de jayamartha (20)

Kalkulus 1 - Kuis 4
Kalkulus 1 - Kuis 4Kalkulus 1 - Kuis 4
Kalkulus 1 - Kuis 4
 
Kalkulus 1 - Kuis 3
Kalkulus 1 - Kuis 3Kalkulus 1 - Kuis 3
Kalkulus 1 - Kuis 3
 
Kalkulus 1 - Kuis 2
Kalkulus 1 - Kuis 2Kalkulus 1 - Kuis 2
Kalkulus 1 - Kuis 2
 
Kalkulus 1 - Kuis 1
Kalkulus 1 - Kuis 1Kalkulus 1 - Kuis 1
Kalkulus 1 - Kuis 1
 
P6
P6P6
P6
 
Week 15 kognitif
Week 15 kognitifWeek 15 kognitif
Week 15 kognitif
 
15-superconductivity
15-superconductivity15-superconductivity
15-superconductivity
 
12-14 d-effect_of_electron_-_electron_interaction
12-14 d-effect_of_electron_-_electron_interaction12-14 d-effect_of_electron_-_electron_interaction
12-14 d-effect_of_electron_-_electron_interaction
 
7-metal_vs_semiconductor
7-metal_vs_semiconductor7-metal_vs_semiconductor
7-metal_vs_semiconductor
 
12 -14 c-spin_paramagnetism
12 -14 c-spin_paramagnetism12 -14 c-spin_paramagnetism
12 -14 c-spin_paramagnetism
 
12 -14 b-diamagnetism
12 -14 b-diamagnetism12 -14 b-diamagnetism
12 -14 b-diamagnetism
 
12-14 a-magnetic_effects_in_quantum _mechanics
12-14 a-magnetic_effects_in_quantum _mechanics12-14 a-magnetic_effects_in_quantum _mechanics
12-14 a-magnetic_effects_in_quantum _mechanics
 
Week4-5 tb-kognitif
Week4-5 tb-kognitifWeek4-5 tb-kognitif
Week4-5 tb-kognitif
 
10-11 a-energy_bands
10-11 a-energy_bands10-11 a-energy_bands
10-11 a-energy_bands
 
7 -metal_vs_semiconductor
7 -metal_vs_semiconductor7 -metal_vs_semiconductor
7 -metal_vs_semiconductor
 
Week-13 model pembelajaran
Week-13 model pembelajaranWeek-13 model pembelajaran
Week-13 model pembelajaran
 
5-6-definition_of_semiconductor
5-6-definition_of_semiconductor5-6-definition_of_semiconductor
5-6-definition_of_semiconductor
 
Week-15 kognitif
Week-15 kognitifWeek-15 kognitif
Week-15 kognitif
 
Week 15 kognitif
Week 15 kognitifWeek 15 kognitif
Week 15 kognitif
 
Pert 1-4
Pert 1-4Pert 1-4
Pert 1-4
 

Dernier

MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanAdePutraTunggali
 
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAAmmar Ahmad
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptPpsSambirejo
 
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptxRegresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptxRizalAminulloh2
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYNovitaDewi98
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptxModul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptxRIMA685626
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfKartiniIndasari
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"baimmuhammad71
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfEniNuraeni29
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024RoseMia3
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxsyahrulutama16
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024editwebsitesubdit
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...Kanaidi ken
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024ssuser0bf64e
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANwawan479953
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptxSusanSanti20
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxSaujiOji
 

Dernier (20)

MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptxRegresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptxModul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 

Termodinamika (11) b faktor_kompresibilitas

  • 1. Pertemuan 11 FAKTOR KOMPRESIBILITAS Dr. I Made Astra, M.Si Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan ilmu Pengetahuan Alam
  • 2.
  • 3.
  • 4.
  • 5.
  • 6. Fraski Tekanan & Fraksi Volume Perbandingan antara P i dengan P camp disebut fraksi tekanan . Perbandingan antara V i dengan V camp disebut fraksi volume 02/02/11 © 2010 Universitas Negeri Jakarta | www.unj.ac.id |
  • 7. Campuran gas ideal Untuk gas ideal berlaku persamaan PV = N R u T sehingga fraksi tekanan, fraksi volume dapat dinyatakan sebagai : P i = y i P camp , besaran ini disebut tekanan parsial. V i = y i V camp , besaran ini disebut volume parsial. Untuk gas ideal komposisi campuran dapat dijelaskan dengan analisa volumetri . Prosentase volume dari masing-masing komponen ekivalen dengan prosentase dari fraksi molekul 02/02/11 © 2010 Universitas Negeri Jakarta | www.unj.ac.id |
  • 8. Campuran gas riil Hukum Dalton dan hukum amagat dapat juga digunakan untuk gas riil, tetapi tekanan dan volume masing-masing komponen ditentukan dengan persamaan yang sesuai bukan dengan persamaan gas ideal. Hukum Dalton : Z i ditentukan pada temperatur dan volume campuran masing-masing komponen gas. Hukum Amagat : Z i pada temperatur dan tekanan campuran untuk masing-masing komponen gas. Menggunakan faktor kompresibilitas (Z) 02/02/11 © 2010 Universitas Negeri Jakarta | www.unj.ac.id |
  • 9. Kays Rule Cara lain dilakukan dengan menggunakan “ Kay’s rule ”. Dengan cara ini faktor kompresibilitas ditentukan dari “ pseudocritical pressure P’ cr,camp “ dan “ pseudocritical temperature T’ cr,camp “ 02/02/11 © 2010 Universitas Negeri Jakarta | www.unj.ac.id |
  • 10. Persamaan Van der Waals 02/02/11 © 2010 Universitas Negeri Jakarta | www.unj.ac.id |
  • 11. Sifat-sifat campuran Gas Energi Dalam Entalpi 02/02/11 © 2010 Universitas Negeri Jakarta | www.unj.ac.id |
  • 12. Sifat-sifat campuran Gas Entropi Panas jenis 02/02/11 © 2010 Universitas Negeri Jakarta | www.unj.ac.id |
  • 13. Contoh Analisis volumetri dari suatu campuran gas ideal memberikan data sebagai berikut : Komponen % volume N 2 60 CO 2 40 Campuran berada pada tekanan 1,5 Mpa dan temperatur 30 o C. Hitunglah : a. Komposisi berdasarkan analisa gravimetri b. Tentukan massa campuran jika volumenya 1 m 3 c. Campuran gas dilewatkan suatu alat penukar kalor sehingga temperaturnya bertambah 120 o C. Tentukan kalor yang diserap campuran. 02/02/11 © 2010 Universitas Negeri Jakarta | www.unj.ac.id |
  • 14. Penyelesaian a. Analisa gravimetri b. Masa campuran 02/02/11 © 2010 Universitas Negeri Jakarta | www.unj.ac.id |
  • 15. Penyelesaian 02/02/11 © 2010 Universitas Negeri Jakarta | www.unj.ac.id |
  • 16. c. Perpindahan kalor 02/02/11 © 2010 Universitas Negeri Jakarta | www.unj.ac.id |
  • 17.
  • 18.
  • 19.
  • 20. Demikian pula uap air dapat dianggap sebagai gas ideal (Psat air pada 50 o C = 12.3 kPa, pada tekanan rendah uap air mempunyai sifat-sifat gas ideal). Entalpi uap air hanya merupakan fungsi dari temperatur saja. Karena itu entalpi uap air dapat dinyatakan dengan entalpi uap air jenuh pada temperatur yang sama. h uap air (T, P rendah )  h g (T) P udara = P udara kering + P uap air 02/02/11 © 2010 Universitas Negeri Jakarta | www.unj.ac.id |
  • 21. Kelembaban jenis Kelembaban jenis (specific humidity / humidity ratio) Perbandingan antara massa uap air dengan massa udara kering pada temperatur dan volume yang sama Total entalpi udara merupakan jumlah entalpi udara kering dan entalpi uap air. H = H udara kering + H uap air Dibagi dengan m udara kering menghasilkan atau h = C p T +  h g 02/02/11 © 2010 Universitas Negeri Jakarta | www.unj.ac.id |
  • 22. Kelembaban relatif Kelembaban relatif (relative humidity) Misalkan kita punya 1 kg udara kering. Sesuai definisi udara kering maka kelembaban jenisnya adalah nol. Jika kemudian ditambahkan uap air maka kelembaban jenisnya akan bertambah. Semakin banyak uap air yang ditambahkan maka kelembaban jenisnya semakin bertambah pula, sampai udara tidak mampu lagi menyerap uap air. Pada keadaan ini disebut udara jenuh, setiap uap air yang ditambahkan akan terkondensasi. Perbandingan antara massa uap air dengan maksimum massa uap air yang dapat diserap udara pada temperatur yang sama disebut kelembaban relatif. dengan P g =P sat @T 02/02/11 © 2010 Universitas Negeri Jakarta | www.unj.ac.id |
  • 23. “ Dew point temperature ” Adalah temperatur pada saat mulai terjadi kondensasi jika udara didinginkan pada tekanan konstan. T dew point = T sat @ P uap air Wet-bulb temperature ” (temperatur bola basah) Untuk menentukan kelembaban udara digunakan suatu alat yang disebut “Wet-bulb psychrometer ” . Alat ini terdiri dua buah termometer. Satu disebut bola kering (“ dry-bulb ”) dan yang satu lagi disebut bola basah(“wet-bulb”) karena ditutupi oleh kapas basah. Prinsip kerjanya adalah dengan “ Adiabatic saturation ” 02/02/11 © 2010 Universitas Negeri Jakarta | www.unj.ac.id | Air, temperatur T 2 Udara T 1 ,  1 ,  1 Udara jenuh T 2 ,  2 ,  2 =100% Air,
  • 24.
  • 25.
  • 26. Soal Sebuah ruangan mempunyai temperatur bola kering 22 o C dan temperatur bola basah 16 o C. Jika tekanan udara adalah 100 kPa hitunglah : a. Kelembaban jenisnya b. kelembaban relatifnya c. temperatur “ Dew point “ 02/02/11 © 2010 Universitas Negeri Jakarta | www.unj.ac.id |
  • 27. THANK YOU 02/02/11 © 2010 Universitas Negeri Jakarta | www.unj.ac.id |