1. Program screening "see & treat" dilaksanakan di 4 puskesmas untuk mendeteksi kanker serviks pada wanita.
2. Screening menggunakan tes IVA dan pap smear pada 600 wanita berisiko.
3. Hasilnya 10 wanita dicurigai kanker dan 7 wanita terkonfirmasi memiliki pra-kanker setelah pemeriksaan lanjut.
3. Screening: Penemuan penyakit secara aktif pada
orang-orang yang tampak sehat dan tidak
menunjukkan adanya gejala.
·Uji screening tidak dimaksudkan sebagai
diagnostik, akan tetapi seringkali digunakan
sebagai tes diagnosis.
Diagnosis menyangkut konfirmasi mengenai ada
atau tidaknya suatu penyakit pada individu yang
dicurigai atau menderita suatu penyakit tertentu.
4. strategi yang digunakan dalam suatu
populasi untuk mendeteksi penyakit pada
individu tanpa tanda-tanda atau gejala
penyakit itu,
usaha secara aktif untuk mendetesi atau
mencari penderita penyakit tertentu yang
tampak gejala atau tidak tampak dalam suatu
masyarakat
Screening tidak dimaksudkan untuk
mendiagnosis
5. 1. Penyakit yang dipilih merupakan masalah kesehatan
prioritas
2. Tersedia obat potensial untuk terapi nya
3. Tersedia fasilitas dan biaya untuk diagnosis dan
terapinya nya
4. Penyakit lama dan dapat dideteksi dengan test khusus
5. Screeningnya memenuhi syarat sensitivitas dan
spesivisitas
6. Teknik dan cara screening harus dapat diterima oleh
masyarakat
7. Sifat perjalanan penyakit dapat diketahui dengan pasti
8. Ada SOP tentang penyakit tersebut
9. Biaya screening harus seimbang (lebih rendah) dengan
resiko biaya bila tanpa screening
10. Penemuan kasus terus menerus
6. 1. Penyaringan masal (mass screening)
Penyaringan yang melibatkan populasi
secara keseluruhan.
Contoh: screening pra kanker leher rahim
dengan metode IVA pada 22.000 wanita.
2. Penyaringan Multiple
Penyaringan yang dilakukan dengan
menggunakan beberapa teknik uji
penyaringan pada saat yang sama.
7. 3. Penyaringan yang ditargetkan
Penyaringan yang dilakukan peda kelompok-
kelompok yang terkena paparan yang spesifik.
Contoh screening pada pekerja pabrik yang
terkena bahan timbal.
4. Penyaringan oportunistik
Penyaringan yang dilakukan hanya terbatas
pada penderita penderita yang berkonsultasi
kepada praktisi kesehatan
Contoh: screening pada klien yang
berkonsultasi kepada seorang dokter.
8. 1. Deteksi dini penyakit tanpa gejala atau dengan
gejala
2. Dengan ditemukannya penderita tanpa gejala
dapat dilakukan pengobatan secara tuntas
3. Mengetahui diagnosis sedini mungkin agar cepat
terapinya
4. Mencegah meluasnya penyakit
5. Mendidik masyarakat melakukan general check
up
6. Memberikan gambaran kepada tenaga
kesehatan tentang suatu penyakit(waspada mulai
dini)
7. Memperoleh data epidemiologis, untuk peneliti
dan klinisi
9. Tahap 1
Tahap pertama melakukan pemeriksaan
terhadap kelompok penduduk yang
dianggap mempunyai resiko tinggi menderita
penyakit
-Bila hasil test negatif maka dianggap orang
tersebut tidak menderita penyakit
- Bila hasil test positif maka dilakukan
pemeriksaan tahap kedua
10. Tahap 2
Yaitu pemeriksaan diagnostik yang bila
hasilnya positif maka dianggap sakit dan
mendapat pengobatan, tetapi bila hasilnya
negatif maka dianggap tidak sakit.
Bagi tahap kedua yang hasilnya negatif
dilakukan pemeriksaan ulang secara periodik.
Ini berarti bahwa proses screening adalah
pemeriksaan pada tahap pertama.
11. 1. Pada sekelompok individu yang tampak sehat
dilakukan pemeriksaan (test) dan hasil test
dapat positif dan negatif
2. Individu dengan hasil test negatif, pada suatu
saat dapat dilakukan test ulang
3. Pada individu dengan hasil test positif
dilakukan pemeriksaan diagnostik yang lebih
spesifik dan bila hasilnya positif dilakukan
pengobatan secara intensif
4. Individu dengan hasil test negatif dapat
dilakukan test ulang dan seterusnya sampai
semua penderita terjaring.
12. Kelompok orang yang
tampak sehat
Hasil tes negatif Hasil test positif
Bisa test ulang Pemeriksaan
diagnostik
Hasil test positif Bisa test negatif
Pengobatan
intensif
13. • Mamografi dan Termografi untuk mendeteksi Ca. Mamae
• Papanicolaou Test & IVA > untuk mendeteksi Ca. Serviks
• Sphygmomanometer dan Stetoscope > Hipertensi
• Photometer > Diabetes > kadar gula darah melalui darah
• Plano test > kehamilan > kadar HCG dalam darah
• EKG (Elektrokardiogram) > jantung koroner
• Pita ukur lila > status gizi bumul
• X-Ray > TBC > pemeriksaan Sputun BTA
• Head to toe > abnormal pada tubuh
14. • Rectal Toucher > Ca. Prostat
• Pervasive Developmental Disorders Screening Test-II
(PDDST-II) > autis > gangguan prilaku usia 12-18 bulan
• CHAT (Checklist Autism in Toddlers) > autis > gangguan
perilaku usia >18 bulan
• Audio gram dan typanogram > gangguan
pendengaran
• MRI (Magnetic Resonance Imaging) dan CAT Scans
(Computer Assited Axial Tomography) > kelainan struktur
otak
• Optalmoskop > gangguan syaraf optic
• Tonometer > gangguan tekanan mata
• Screening premarital > status kesehatan pra nikah
[hematologi rutin, GD, RH, Torch, Hepatitis B, VDRL/RPR]
15.
16. 1
Program screening “see & and treat” yang
dilaksanakan oleh female cancer program
yang di 4 Puskesmas (Puskesmas Kampung
Melayu, Cipinang Besar Utara, Bidara Cina,
dan Rawa Bunga) , dengan kurun waktu dari
April 2009-Mei 2009.
17. Skrining dan uji diagnostik menggunakan
metode IVA dan Pap Smear untuk deteksi dini
lesi prakanker serviks, dengan pemeriksaan
biopsi untuk deteksi lanjut.
18.
19.
20. Syarat penerimaan sampel adalah
1. pasien bersedia mengikuti prosedur penelitian
2. Sudah menikah
3. Pasien dengan salah satu faktor risiko sebagai
berikut:
- Umur Saat Menikah <20 Tahun,
- Penderita Umur >30 Tahun,
- Riwayat/Akseptor Kontrasepsi Hormonal,
- Mempunyai Keluhan Keputihan/Perdarahan
Kontak,
- Multiparitas,
- Pekerjaseks Komersial,
- Perokok.
21. Sampel ditolak bila:
1. Pasien sudah didiagnosis keganasan serviks
secara histopatologi
2. Pasien terdiagnosis hamil,
3. Riwayat pemakaian obat intravagina dalam
1 minggu terakhir
4. Menstruasi atau
5. Terjadi perdarahan pada saat pemeriksaan,
22. Didapatkan 600 orang yang menjadi
subjek screening yang sesuai dengan target
kriteria screening.
23. Pemeriksaan terhadap kelompok penduduk
yang dianggap mempunyai resiko tinggi
menderita penyakit dengan pemeriksaan IVA
didapati dari 600 orang dicurigai Ca.serviks
sebanyak 10 orang.
24. setelah didapati 10 orang yang dicurigai Ca.serviks
maka dilakukan uji diagnostik dengan pap
smear untuk mendapatkan sample kemudian
dikirim ke laboratorium untuk dilakukan histologi.
Setelah itu akan didapatkan hasil dysplasia (tanda-
tanda mengarah ke kanker) sebanyak 7 orang dan
3 orang yang lain tidak mengalami tanda-
tanda keganasan kanker. 7 orang yang terdeteksi
tersebut dianjurkan untuk melakukan
pengobatan intensif berdasarkan stadium
yang di derita
25. Kelompok orang yaang
beresiko : 600 orang
Hasil tes negatif : Hasil test positif :
590 orang 10 orang
Bisa test ulang Pemeriksaan
diagnostik
Hasil test positif : Hasil negatif :
7 orang 3 orang
Pengobatan
intensif