Maple Leaf Foods (MLF) mengalami masalah kontaminasi bakteri dalam produk makanannya pada 2008 yang menyebabkan kematian konsumen. Perusahaan melakukan penarikan produk dari pasar dan bekerja sama dengan lembaga kesehatan untuk menyelesaikan masalah ini. Langkah-langkah perbaikan diperlukan untuk memulihkan kepercayaan konsumen dan menjamin keamanan produk.
2. Problem Isue Di pertengahan Juli 2008 Maple
Leaf Foods (MLF) terkena masalah
mengenai penyebaran bakteri
dalam makanan yang mereka
produksi hingga menyebabkan
kematian manusia di Kanada
dimana hal tersebut menyebabkan
perusahaan harus menarik kembali
produknya dari pasaran.
3. 1. MLF memiliki HACCP (Hazard
Analysis and Critical Control Point)
2. MLF berkolaborasi dengan CFIA
(Canadian Food Inspection
Agency), PHAC (Public Health
Agency of Canada), dan
profesional pihak ketiga sehingga
menghasilkan makanan yang aman
untuk di konsumsi
3. SDM production
4. Food Production Step
5. SOP
6. Communication to Public
7. People poisoning
8. Toronto Public Health
9. Canadian Public Health surveillance
Gambaran Lingkungan
4. Aksi Alternatif
1. Melakukan ganti rugi kepada
konsumen karena penyebaran
bakteri tersebut
2. Membuat daftar produk yang
terkontaminasi bakteri dan
mengumumkannya di surat
kabar, internet, televisi agar
konsumen mengetahui produk-
produk yang terkontaminasi
3. Melakukan clear-up dalam
lingkungan produksi (alat
produksi dan bahan baku) agar
dapat kembali berproduksi
dengan sehat
4. Melayani kebutuhan informasi
konsumen dengan jujur dan
5. Faktanya :
• 20 Agustus : Dari 26 sample yang
diujikan, ditemukan 17 terindikasi
bakteri listeria.
• 17 September : PHAC reports 47
cases, 24 deaths, nine suspected
cases.
• 220 jenis makan ditarik dari pasar
sejak 1 januari hingga 24 agustus
2013
7. • Ketelitian
Melakukan setiap proses tahap produksi dengan teliti mulai dari pengadaan
bahan baku distribusi ke konsumen.
• Pengontrolan Kualitas
setiap tahapn proses produksi telah melalui proses kontrol yang lengkap
• Jaminan kualitas
Dapat memberikan jaminan kualitas pada level tertinggi
• Keterbukaan
Keterbukaan terhadap tahapan proses produksi sehingga publik paham
bahwa perusahaan akan sangat ketat dalam memberi jaminan produk yang
bebas dari bakteri.
• Kepercayaan
Membangun kepercayaan publik hingga tak ada lagi rasa ragu dengan
membuktikan kepada 1000 responden yg dipilih secara acak atas
rekomendasi lembaga kesehatan bewenang
• Membina Hubungan Baik
Membina hubungan baik dengan customer dengan cara memberikan
respon cepat terhadap setiap keluhan dan masukkan dari customer akan
dapat membangun opini publik yang positif
Kunci Sukses (2)
8. Solusi Alternatif
Jangka Pendek
1. Menarik semua produk yang terindikasi terdapat bakteri/virus dari
pasaran.
2. Memberikan ganti rugi termasuk biaya perawatan sebagai bentuk
pertanggungjawaban kepada hak konsumen.
Jangka Panjang
1. Eksternal
Untuk membangun kembali kepercayaan customer, perusahaan bisa
melakukan :
1. Perusahaan bekerjasama dengan lembaga kesehatan yang berwenang untuk
mengeluarkan sertifikasi atas produk-produk makanan tersebut atas hasil penelitian
lembaga tersebut.
2. Kampanye makan sehat secara meluas dengan sasaran segmen yang paling banyak
mengkonsumsi produk makannya selama ini dengan menampilkan proses produksi makan
yang terbaharukan dengan jaminan kesehatan dari lembaga berwenang.
2. Internal
1. Memperbaiki prosedur setiap tahapan produksi.
2. Melakukan assesment terhadap SDM yang akan ditempatkan dilingkungan produksi serta
mengganti semua SDM yang tidak memenuhi standar dari hasil assement ulang.
9. Kesimpulan
1. MLF harus lebih ketat dalam
menerapkan standar hygine
karena Sebagai perusahan
consumer goods faktor jaminan
produk bebas dari bakteri yang
dapat meracuni sangat utama
2. Memberikan training secara
berkala kepada tim R&D bagian
produksi agar dapat selalu
mengetahui perkembagan
terkini terkait jenis bakteri/virus
terbaru dan bagaimana
menhindarinya.
3. Meminta secara berkala
lembaga kesehatan berwenang
untuk melakukan pengecekan
terhadap hasil prduksi makanan
untuk menjamin kualitas hygine.
Keberlangsungan Bisnis
(BC)
1. Meminta maaf secara
terbuka kepada publik
terhadap kelalaian yang
menyebabkan korban jiwa.
2. Dibutuhkan kejujuran dan
empati dalam
menyampaikan informasi
kepada masyarakat
3. Tetap bertanggungjawab
terhadap segala dampak
yang terjadi.
4. Berjanjin untuk memberi
lebih dari hanya sekedar
menanggung seluruh biaya
yang timbul dari kejadian
tersebut dan santunan
kepada keluarga korban
yang meninggal.
Manajemen Krisis
(CM)
&