2. Istilah Skizofrenia
Berasal dari bahasa Jerman yaitu schizo (= perpecahan / split) dan
phrenos (= mind).
Pada skizofrenia terjadi suatu perpecahan pikiran, perilaku dan
perasaan.
3. Definisi
Skizofrenia adalah sekelompok gangguan psikologi dengan gangguan
dasar pada kepribadian dan distorsi khas proses pikir yang ditandai
dengan proses pikir penderita yang lepas dari realita sehingga terjadi
perubahan kepribadian seseorang yang reversible dan menuju
kehancuran serta tidak berguna sama sekali
( DepKes , 1995 )
4. Definisi
Skizofrenia dapat didefinisikan sebagai suatu sindrom dengan variasi
penyebab (banyak yang belum diketahui), dan perjalanan penyakit (tak
selalu bersifat kronis) yang luas, serta sejumlah akibat yang tergantung
pada pengaruh genetik, fisik, dan sosial budaya
(Kaplan and Sadock, 2010)
5. Epidemiologi
• Prevalensi sebesar 1 % dari populasi di dunia (rata-rata 0,85%).
• Angka insidens : 1 per 10.000 orang pertahun.
• Prevalensi skizofrenia berdasarkan jenis kelamin ras dan budaya adalah
sama. Wanita cenderung mengalami gejala yang lebih ringan, lebih
sedikit rawat inap dan fungsi sosial yang lebih baik di komunitas
dibandingkan laki-laki.
• Onset skizofrenia pada laki-laki terjadi lebih awal dibandingkan pada
wanita.
• Onset puncak pada laki-laki terjadi pada usia 15-25 tahun sedangkan
pada wanita terjadi pada usia 25-25 tahun.
6. Epidemiologi
• Jarang terjadi pada penderita berusia kurang 10 tahun atau lebih dari 50
tahun.
• Pengobatan skizofrenia pada penderita yang berusia antara 15-55 tahun
kira2 hanya sebanyak 90%.
• Individu yang didiagnosis dengan skizofrenia 60-70% tidak pernah
menikah.
• Penderita skizofrenia 25-50% berusaha untuk bunuh diri dan 10%nya
berhasil melakukan bunuh diri.
• Umumnya penderita skizofrenia akan menggunakan zat untuk menurunkan
depresi dan kecemasan serta untuk mendapatkan kesenangan. Penderita
skizofrenia sekitar 88% ketergantungan dengan nikotin.
7. Jenis/Subtipe
F 20.0. Skizofrenia paranoid
F 20.1. Skizofrenia disorganisasi (hebefrenik)
F 20.2. Skizofrenia katatonik
F 20.3. Skizofrenia tak terinci
F 20.4. Depresi paska skizofrenia
F 20.5. Skizofrenia residual
F 20.6. Skizofrenia simpleks
F 20.7. Skizofrenia lainnya
F 20.8. Skizofrenia yang tak tergolongkan (YTT)
8. • Subtipe paling umum
• Waham & halusinasi auditorik jelas terlihat
• Gangg.afektif tdk menonjol
• Perjalana peny. Episodik, remisi sebagian/sempurna
• Onset usia lebih tua dibandingkan tipe lain
Skizofrenia Paranoid
9. • Bentuk afektif tampak jelas
• Waham dan halusinasi yg mengambang dan putus2
• Menegakkan diagnosa ini butuh waktu 2-3bulan
• Ciri khas : ada perilaku yang tanpa tujuan dan tanpa
maksud
• Biasanya pasien memiliki kepribadian pramorbid: Pemalu
dan menyendiri
• Prognosis makin buruk :
– Gejala negatif berkembang dgn cepat
– Afek smakin datar
– Dorongan kehendak <<
Skizofrenia disorganisasi (hebefrenik)
10. • Stupor( berkurangnya reaktivitas thdp lingkungan)
• Kegelisahan (aktiv. motorik yg tidak bertujuan,tdk
pengaruh dari external)
• Postur ketatonik (sukarela mengambil dan
mempertahankan sikap tubuh tertentu yg tidak wajar)
• Negativisme (pergerakan ke arah yang
berlawanan,melawan semua perintah)
• Rigiditas (mempertahankan posisi tubuh yang kaku)
Skizofrenia Katatonik
11. • Ada halusinasi
• Waham
• Gejala-gejala psikosis aktif yang menonjol
(kebingungan,inkoheren)
• Memenuhi kriteria diagnosis skizofrenia
• Tidak dapat digolongkan pada tipe paranoid,
katatonik, hebefrenik,residual,dan depresi paska
skizofrenia.
Skizofrenia Tak Terinci
12. Pedoman diagnostik :
• Skizofrenia sudah berlangsung 1tahun
• Gejala skizofrenia tetap ada
• Terdapat gejala depresi yg menonjol dan
mengganggu, memenuhi kriteria untuk suatu
episode depresi dan berlangsung min. 2 minggu
Depresi paska skizofrenia
13. • Stadium kronis
• Kriteria diagnosis:
- Gejala negatif menonjol
- Riw. 1/lebih periode psikotik yg jelas di masa lalu
- Min.1 thn, Intensitas dan frekuensi gejala yg
nyata sangat berkurang & menimbulkan gejala negatif
- Tidak terdapat demensia,penyakit otak organik
Skizofrenia residual
14. • Gejala negatif perlahan-lahan tapi progresif
• Tidak ada waham dan halusinasi
• Kurang nyata gejala psikotik jika dibandingkan
tipe lain
• Gejala negatif timbul tanpa didahului gejala
psikotik yg nyata
Skizofrenia simpleks
15. • Termasuk :
Skizofrenia senesopatik
Gang.skizofreniform YTT
Skizofrenia siklik
Skizofrenia laten
Gang.lir-skizofrenia akut
Skizofrenia lainnya
Skizofrenia YTT
16. Referensi
• http://bbtklppjakarta.pppl.depkes.go.id/assets/files/downloads/f13
75258333-schizophrenia.pdf diunduh Selasa, 9 Juni 2015 pukul
19.58 WIB
• Maslim,Rusdi.2013.Diagnosis Gangguan Jiwa,Rujukan Ringkas
PPDGJ-III dan DSM-5 Cetakan 2.Jakarta:Bagian Ilmu Kedokteran
Jiwa FK-Unika Atmajaya.
• Katona,Cornelius.Cooper,Claudia.Robertson,Mary.2012.At a
Glance Psikiatri Edisi Keempat.Jakarta:Erlangga.
• Utama,Hendra.2014.Buku Ajar Psikiatri Edisi
Kedua.Jakarta:Badan Penerbit FKUI.
Notes de l'éditeur
Skizofrenia berasal dari kata Yunani yang bermakna schizo artinya terbagi, terpecah dan phrenia artinya pikiran. Jadi pikirannya terbagi atau terpecah. (Rudyanto, 2007)
Skizofrenia adalah gangguan kejiwaan dan kondisi medis yang mempengaruhi fungsi otak manusia, mempengaruhi fungsi normal kognitif, emosional dan tingkah laku.