Pupuk hijau (legume) dikomposkan dengan cara dibenam dan ditebar selama 2, 1, atau 0 minggu sebelum tanam untuk mengetahui pengaruhnya terhadap pertumbuhan dan produksi caisim. Hasilnya akan dirangkum dalam leaflet untuk disebarkan kepada petani.
2. PENDAHULUAN
DEGRADASI LAHAN PERTANIAN (semakin merosot
bahan organik tanah)
PARA AHLI mencari sumber bahan untuk pemulihan
tanah
SUMBER BAHAN ORGANIK MURAH adalah pupuk
hijau/sisa panen tanaman (cara dikomposkan atau
dibenamkan)
3. Sumber pupuk hijau LEGUM
2. Kaya nitrogen
3. Mudah terdekomposisi
PERMASALAHAN:
Caisim sayuran daun nitrogen tinggi
Kompos (legum) nitrogen tinggi
perbaiki sifat fisik,
kimia & biologi
tanah
4. Manfaat kompos:
(2)mengandung unsur hara dalam jenis dan
jumlah bervariasi tergantung bahan asal,
(3)menyediakan unsur hara secara lambat
(slow release) dan jumlah terbatas,
(4)mempunyai fungsi utama menambah
kesuburan dan kesehatan tanah.
5. Tabel 1. Kandungan C-Organik Dan Unsur Hara Pada Beberapa Jenis Pupuk Hijau
Jenis tanaman Kandungan (%)
C-org N P K Ca Mg
Flemingia (Flemingia 40.4-51.0 2.9-3.0 0.2-0.4 0.5-1.3 1.6 0.41
macrophylla)
Glirisidia (Glirisidia 36.9-40.7 2.4-3.7 0.2 0.9-2.2 1.9-3.2 0.5-0.8
sepium)
Lamtoro (Lescaena td 3.1-4.6 0.2-0.3 1.5-1.9 0.8-2.1 0.3-0.4
leucocephala)
Kaliandra (Caliandra 41.9-46.4 2.6-4.1 0.1-0.2 0.5-0.6 0.9-1.8 0.4-0.5
callolhyceus)
Sesbaria (Sesbaria 37.0 4.0-4.7 0.2 1.1-2.4 0.8-1.7 0.2-0.5
sesban)
Sumber: Agus dan Widianto,
2004
6. TUJUAN
mengetahui pengaruh beberapa cara dan
lama pengomposan pupuk hijau (legume)
terhadap pertumbuhan dan produksi caisim
(Brassica juncea L.).
7. HIPOTESA
Cara aplikasi tertentu dari pupuk hijau
memberikan pertumbuhan dan produksi
terbaik terhadap caisim (Brassica juncea L.).
Lama pengomposan tertentu dari pupuk hijau
memberikan pertumbuhan dan produksi
terbaik terhadap caisim (Brassica juncea L.).
Kombinasi cara dan lama pengomposan
tertentu dari pupuk hijau memberikan
pertumbuhan dan produksi terbaik terhadap
caisim (Brassica juncea L.).
8. METODOLOGI
Tempat : di Instalasi Sayuran, STPP Bogor
Waktu : percobaan Mei - Juli 2012, keseluruhan
pelaksanaan penelitian Maret - Oktober 2012
Alat dan Bahan : traktor, cangkul, sprayer, ajir,
tambang, timbangan, kantong plastik, ember,
kored, tali rafiyah, meteran, pupuk hijau
(legume) segar, urea, furadan 3G, dithane M45,
decis/curacrone, bahan kimia uji tanah, dll.
9. Percobaan menggunakan Rancangan Acak Kelompok
Lengkap (RAKL) faktorial petak terpisah (split plot
design).
Faktor pertama petak utama (cara aplikasi pupuk hijau)
terdiri 2 level yaitu ditebar dan dibenam.
Faktor kedua anak petak (waktu pengomposan pupuk
hijau) terdiri 3 level yaitu 2 minggu sebelum tanam (-2
MST), 1 minggu sebelum tanam (-1 MST) dan 0 minggu
sebelum tanam (0 MST).
Diperoleh 6 kombinasi perlakuan, setiap perlakuan
diulang 3 kali, ulangan terpisah dari cara aplikasi pupuk
hijau, sehingga diperoleh 18 unit percobaan.
Setiap unit percobaan terdiri 20 tanaman, diambil
sampel 5 tanaman per unit percobaan.
11. Model statisitika :
Yijk = µ + αi +Kk+δik+βj+(αβ)ij+εijk
Keterangan :
Yijk = nilai pengamatan pada perlakuan petak utama ke-i,
anak petak ke-j, ulangan ke-k
µ = nilai rata-rata umum
α = pengaruh perlakuan intensitas naungan taraf ke-i (i =
1,2,3)
Kk= pengaruh ulangan ke-k (k = 1, 2, 3)
δik = galat petak utama (intensitas naungan)
βj = pengaruh perlakuan aksesi taraf ke-j (j = 1, 2)
(αβ)ij = interaksi antara perlakuan petak utama ke-i dengan
anak petak ke-j
εijk = galat anak petak (asal bibit)
Data yang diperoleh dianalisis dengan sidik ragam, berpengaruh
12. Perlakuan penelitian :
Faktor 1 (petak utama) terdiri 2 level :
B1 = pupuk hijau dibenam
B2 = pupuk hijau ditebar
Faktor 2 (anak petak) terdiri 3 level :
A1 = waktu pengomposan 2 minggu sebelum tanam
(-2MST)
A2 = waktu pengomposan 1 minggu sebelum tanam
(-1MST)
A3 = waktu pengomposan 0 minggu sebelum tanam
(0MST)
13. Peubah yang diamati adalah komponen
vegetatif dan generatif tanaman.
Komponen vegetatif yang diamati yaitu
tinggi tanaman dan jumlah daun.
Komponen generatif yang diamati yaitu
umur panen dan berat (bobot) panen
14. OUTPUT
Hasil penelitian akan dibuat LEAFLET
untuk bisa disebarkan kepada petani,
kelompoktani dan kalangan yang
memerlukan