Tiga kalimat ringkasan:
Paus Leo XIII dengan tegas memanggil Guido Maria Conforti untuk menjadi Uskup Agung Ravenna meskipun Conforti menolak karena alasan kesehatan dan pengalaman. Pertemuan mereka menyadarkan Conforti untuk taat kepada kehendak Allah meskipun berat.
4. Panggilan mendadak ke Vatikan
Dua data penting:
• 25 april 1902, Card. Agostino Riboldi wafat.
• 9 juni 1902, Paus Leo XIII dalam Concistorium
mengusulkan Guido Maria Conforti sebagai uskup
Agung di Ravenna.
• Apakah dalam kurun waktu 45 hari, Keuskupan Agung
Ravenna harus terisi?
• Tanggal 16 mei 1902, ada sebuah colloquium dramatis
antara Paus Leo XIII dan Conforti.
5. Pengantar
• Concistorium dibuat satu atau dua kali setahun.
Tahun 1902, hanya ada satu kali, 9 Juni 1902.
• Ada keinginan dari Paus Leo XIII untuk segera
menyelesaikan masalah sede vacante di
Ravenna.
• Prosedur pemilihan uskup secara normal tidak
berfungsi dengan baik. Permasalahan di Ravenna
sangat pelik. Uskup Agung Bologna, Domenico
Svampa mengutarakan demikian:
6. Uskup Agung Bologna, Domenico Svampa (1901):
… sekarang ada pemikiran serius untuk melihat dengan bijak
Katedral yang sangat terkenal dan sangat penting itu … Untuk
Ravenna, perlu seseorang dengan keutamaan yang agung,
karitas yang sejati, semangat yang berkobar demi kebaikan
jiwa-jiwa. Kita melihat bahwa para imam sungguh terpecah,
ada awam yang hampir kafir, anak muda yang tumbuh tanpa
iman dan sosialisme sangat dominan. Semoga uskup yang baru
dapat memperbaiki segala kejahatan sedapat mungkin, dan
mendamaikan hati para imam. Lebih lanjut, sangat bijak
memilih orang yang sungguh-sungguh baru, tidak terikat
dengan relasi sebelumnya, punya kemampuan untuk menjadi
bagian yang satu dan yang lain, kalau tidak.. Semangat skisma
ini tidak akan bisa dibendung dengan mudah. Sungguh penting
juga agar kandidat memahami praktek KHK, untuk
membangkitkan kuria…
7. • Catatan dari Uskup Agung Bologna, Domenico Svampa
(1901) mengindikasikan satu homo novus dan outsider
dan sangat diandalkan. Maka, terpilih Agostino riboldi,
Uskup Pavia, sudah senior dan berpengaruh,
berpengaruh di daerah Lombardia dan paham akan
permainan orang-orang Ravenna. Dia menerima
mandat ini dalam ketaatan. Tetapi kesehatannya tidak
menginjinkan. Beliau wafat 25 april 1902. Masalah
Ravenna kembali muncul di meja kerja Paus.
8. Para Uskup Agung biasanya dipilih dari keuskupan
sufragan. Ravenna memiliki 7: 4 uskup romagnoli, 2
marchigiani dan 1 viterbese dan mereka semua ex
Stato Pontificio! Paus Pecci membuat sebuah
perubahan.
• Kasus Card. Andrea Ferrari, yang dalam waktu
pendek bergeser dari Parma, ke Guastalla, ke
Como lalu berakhir di Milano.
• Conforti sangat istimewa: usia muda (37 tahun),
bukan orang Ravenna, bersemangat,
cemerlang, bukan uskup!
Siapa yang mengusulkan Conforti?
9. Beberapa kemungkinan:
• Card. Andrea Ferrari, Uskup Milano
• Mons. Magani, Uskup Parma
• Mons. Domenico Svampa, Uskup Bologna
• Mons. Lucido maria Parocchi, ex Uskup Pavia
Mons. Lucido maria Parocchi
• Lahir di Mantova, menjadi uskup di Pavia 1871-1877,
lalu ke Bologna selama 5 tahun dan dari sini dipanggil
ke Roma dengan berbagai tugas.
• Dia memiliki relasi yang baik dengan para benediktin di
Parma dan selalu mendapat info tentang situasi di
Parma. Maka, dia mengenal Parma! Maka, dia juga
terlibat dengan pemanggilan kanonik Pietro Tonarelli ke
Roma, karena keterkaitannya dengan pekerjaan kuria di
Parma.
10. Kronologi pemilihan di Ravenna:
• 25 april, Uskup Ravenna, Riboldi, meninggal.
• 30 april, ditentukan administrator apostolik
• 5 mei, Parocchi kembali ke Roma, setelah sakit
beberapa waktu lamanya di Porto.
• 13 mei, Conforti dipanggil mendadak ke Roma.
• 16 mei, Conforti menerima nominasi.
• 17 mei, Conforti mengunjungi Parocchi, memohon
dispensasi sedapat mungkin melalui dia. Tetapi dia
menjawab tidak mungkin. Bahkan, sebelum nominasi
ini, Conforti sudah dicanangkan untuk kesukupan
Livorno dan Reggio.. Tetapi karena permohonan Mons.
Magani, yang menyatakan bahwa kehadirannya di
Parma itu sangat vital dan mendesak, maka dibatalkan.
Maka, kali ini, Bapa Suci sudah bersikap bulat.
12. Pada hari rabu lalu, saya dipanggil ke Roma melalui sebuah
surat yang separuh memaksa. Saya langsung melakukan
perjalanan seketika itu juga dan saya hadir pada pukul 10 hari
yang sama. Saya terkejut karena Vatikan mengundang saya
pada pukul 18.00 pad ahari itu juga untuk ber-udiensi dengan
Paus yang berkehendak berbicara dengan saya.
Pada waktu yang telah ditentukan, saya hadir di hadapan
Pontifex Maximus bersama dengan Mons. Maffi, administrator
aktual Keuskupan Agung Ravenna, yang dipanggil secara
mendadak juga. Hatiku berdebar-debar akan apa yang akan
terjadi. Namun, ketika Bapa Suci mengatakan bahwa dia
menghendaki saya untuk menjadi Uskup Agung Ravenna,
dengan didampingi oleh Mons. Maffi sebagai uskup auxilier,
saya sangat sedih.
Surat Conforti kepada Kard. Andrea Ferrari, Uskup Milan
13. Saya memohon agar beliau mengalihkan beban yang begitu
berat. Saya menambahkan juga bahwa keutamaan dan
pemahaman doktriner saya lemah, saya tidak berpengalaman,
kesehatan tidak baik, karakter saya lemah, seminari untuk misi
baru saja dibangun dan masih memerlukan kehadiran
saya...tetapi tidak satupun dari alasan-alasan ini diterimanya.
Saya memohon untuk bertukar tempat, tetapi sia-sia.
Saya juga memohon, jika memang kehendak dari Bapa suci
agar saya menjadi uskup, barangkali bisa diberikan satu
keuskupan yang lebih kecil ... Lalu dia menjawab permohonan
saya ini dengan kata-kata yang tidak pernah akan saya
lupakan:.....
Surat Conforti kepada Kard. Andrea Ferrari, Uskup Milan
14. Lalu dia menjawab permohonan saya ini dengan kata-kata yang
tidak pernah akan saya lupakan:
Jangan mementingkan diri sendiri dan dan bersikeras
terhadap orang lain. Maka sekarang saya menekan dan
memerintahkan. Kepada Vikaris Kristus, siapapun harus taat
dengan seluruh hidupnya. Maka, saya mengundang kamu
untuk datang ke Roma secara pribadi, untuk memecahkan
balok es ini dan agar dari mulut Paus sendiri, kamu bisa
mendengar apa yang dikehendakinya. Maka, sediakanlah
dirimu untuk melakukan kehendak Allah dan rahmat Allah
akan berlimpah terhadapmu (FCT XI, 132).
Saya keluar dari Vatikan dengan hati bergejolak dan sepanjang
malam saya mengalami demam. ... Hanya cerminan untun
memenuhi kehendak Allah, yang tidak dapat saya ragukan
karena keluar dari mulut Vikaris Kristus, itulah yang menghibur
ku! ...
Surat Conforti kepada Kard. Andrea Ferrari, Uskup Milan
15. Udiensi dengan Paus Leo XIII.
Paus mengkomunikasikan keputusannya dan Conforti
menjawab bahwa penerimaan itu tidak memungkinkan dan
dia merasa tidak sanggup untuk memikulnya karena berbagai
alasan.
C. Saya tidak memiliki kesehatan yang cukup.
L. Anda akan melakukan apa yang dapat anda lakukan. Saya
diilih menjadi paus pada usia 71 tahun dan saya masih berada
di sini dan tidak sedang meninggal. Saya akan melakukan apa
yang dapat saya lakukan.
C. Saya harus merawat rumah misi yang baru.
L. Ini hanya soal pergantian penjaga. Jika Conforti meninggal,
apakah rumah akan runtuh? Orang lain akan mengetahui apa
yang harus dilakukan dan akan melakukannya!
Don remigio Balestra, kesaksian tertulis kedua
16. Udiensi dengan Paus Leo XIII.
C. Saya tidak siap untuk pelayanan yang begitu mulia dan
begitu baru... Saya Vikaris di Parma, tetapi keuskupan ada di
tangan Uskup, Penasehat dan Kuria.
L. Saya seorang Paus dan saya memiliki penasehat. Demikian
juga Uskup Agung Ravenna akan dan harus mencari bantuan
dari para penasehat yang baik.
C. Saya tidak memiliki pengetahuan yang cukup untuk
menjadi guru bagi para imam dan umat Allah di Keuskupan
yang demikian besar.
L. Tentang hal ini, itu urusan saya.. (lalu Paus menambahkan)
Banyaknya resistensi pada Vikarius Kristus tidak
menyenangkan saya.. Saya tidak senang.. Janganlah anda
meminta saya untuk memberikan sebuah perintah yang keras,
itu tidak saya sukai
Don remigio Balestra, kesaksian tertulis kedua
17. Udiensi dengan Paus Leo XIII.
C. Yang Mulia, di dalam perkataanmu... (airmata Conforti
menghambat kata-kata keluar dari mulutnya dan dia pun jatuh
bertelut).
Paus kemudian merengkuhnya untuk berdiri, memberi salam
dengan lemah lembut dan berkata: Besok anda akan datang
ke Concistorium dengan katamata emas.
Setelah saling memberi salam, udiensi selesai (FCT 11, hlm
126-127)
Don remigio Balestra, kesaksian tertulis kedua
18. Refleksi pelayanan dalam ketaatan
• Dalam setiap tahap kehidupan ada kematian yang
dirayakan.
• Saat ini adalah saat transformasi iman dan kesiapsediaan
mendengarkan Roh kudus. Saatnya bagi Conforti untuk
membuka diri pada kehadiran «Yang Ilahi»
• = Berhenti mengandalkan diri sendiri dan keluar dari
kenyamanan
• = Mengabaikan kemampuan dan kekuatan sendiri dan
menyambut permintaan dari Paus
• Menjadi Uskup Agung Ravenna meminta sebuah «jarak
kehidupan afektif» dan sebuah «tanggung jawab efektif»
19. Refleksi pelayanan dalam ketaatan
• Figur Conforti di sini:
• Lekat pada «ciptaan»: seminari yang baru.
• Berpikir bahwa dia sendiri aktor utama karya besar Allah
(tanpa kehadirannya di Parma, seminari tidak akan
berkembang?)
• Masuk akal segala kecemasannya, tetapi, Salib Kristus
meminta sebuah logika yang lain: TOTALITAS
• Menyingkap jejak logika totalis Conforti sejak seminaris:
• Persembahan harian, pengudusan harian, sakramen,
kesetiaan pada pimpinan, rasa memiliki pada Gereja..
• Tuluskah ini semua?
20. • Setelah 3 tahun, situasi geografis di Ravenna tidak
menguntungkan kondisi kesehatannya.
• Dia mengajukan pengunduran diri (FCT XIII, 499-
501)
• Paus Pius X menerima tgl 16 september 1907
• Dia meminta Conforti untuk menjadi Uskup
Koajutor di Parma, mendampingi Mons.
Magani.
• Namun, Mons. Magani kemudian meninggal
secara mendadak dan cepat, sehingga Conforti
memegang tanggung jawab penuh sebagai
Uskup dan sekaligus Superior General Xaverian
di Parma
Refleksi pelayanan dalam
ketaatan
21. Refleksi pelayanan dalam
ketaatan
• Apakah salib Conforti berkelanjutan dari
Ravenna ke Parma? Beberapa
permasalahan yang dihadapi:
• Para imam modernisme yang melawan
selibat dan seminari
• Situasi sosial dan politik di Italia dengan
reformasi agraria
• Perdamaian terancam dengan perpecahan
dan sektarianisme
22. Refleksi pelayanan
dalam ketaatan
Penyerahan diri kepada Allah, yang dihidupi
oleh Conforti dalam pelayanan sebagai Imam,
Uskup dan Superior Jenderal Xaverian,
dimatangkan lewat bagai tantangan kehidupan
dan pertobatan berkelanjutan
This template can be used as a starter file for presenting training materials in a group setting.
Sections
Right-click on a slide to add sections. Sections can help to organize your slides or facilitate collaboration between multiple authors.
Notes
Use the Notes section for delivery notes or to provide additional details for the audience. View these notes in Presentation View during your presentation.
Keep in mind the font size (important for accessibility, visibility, videotaping, and online production)
Coordinated colors
Pay particular attention to the graphs, charts, and text boxes.
Consider that attendees will print in black and white or grayscale. Run a test print to make sure your colors work when printed in pure black and white and grayscale.
Graphics, tables, and graphs
Keep it simple: If possible, use consistent, non-distracting styles and colors.
Label all graphs and tables.