Dokumen tersebut merangkum evolusi bintang mulai dari terbentuknya dari nebula sampai menjadi bintang tua seperti bintang netral atau black hole. Tahapan evolusi bintang meliputi: (1) tahap awal membentuk bintang stabil di deret utama, (2) tahap raksasa merah setelah hidrogen habis, (3) tahap katai putih dan degenerasi elektron, (4) tahap pelontaran melalui ledakan supernova menjadi
1. “EVOLUSI BINTANG”
Presented by:
Febrina Siska Widyaningtyas
(09302244049)
Dhiah Febri Wijayanti (09302244059)
I Putu Eka Putra Sanjaya (09302244066)
Emanuel Nur Cahyanto (09302244077)
Tri Haryosso (093022440 80)
2. EVOLUSI BINTANG
Evolusi bintang adalah perubahan pelahan-
lahan sejak suatu bintang terjadi sampai
menjadi bintang yang stabil memasuki
deret utama dalam waktu yang lama
menjadi bintang raksasa mengalami
keadaan degenerasi seterusnya
melontarkan sebagian massanya bagian luar
dan membentuk massa kecil dengan
kerapatan yang besar sampai menjadi
bintang netron dan black hole, melalui
tahapan-tahapan berikut:
3. Tahap awal (Evolusi mula-mula)
Bintang terbentuk dari pengerutan
Gravitasional kabut atau nebula sebagian
energi potensialnya terpancarkan menjadi
energi termal dan energi radiasi
Gumpalan membesar suhu pusatnya
cukup tinggi untuk berlangsungnya reaksi
inti tekanannya cukup besar untuk
menghentikan pengerutan sehingga
bintang menjadi stabil dan kemudian masuk
ke deret utama (Main sequence).
4. Tahap raksasa
Setelah lama bintang berada di deret
utama, reaksi inti menghasilkan
helium cukup banyak dipusatnya dan
disebut pusat helium dengan reaksi
inti hidrogen tetap. Setelah 10% dari
hidrogen berubah menjadi helium,
bintang menjadi raksasa merah (red
giant).
5. Tahap bajang putih dan degenerasi
Suhu di pusat raksasa merah (red giant)
sangat tinggi sehingga terjadi reaksi
tripel alpha, yaitu tiga inti helium
rnembentuk satu inti karbon, di samping
masih berlangsungnya reaksi inti hidrogen
Bintang mengerut terus dan masanya
menjadi besar akhirnya menjadi bajang
putih atau katai – putih (white dwarf) yang
rapat massanya mencapai 10 pangkat 9
Kg/m kubik dan elektron bebas mengalami
keadaan degenerasi.
8. Tahap bajang gelap
Setelah mengalami- keadaan degenerasi, bajang putih
mendingin dan menjadi bajang gelap, yaitu bajang yang telah
kehilangan sumber energi.
Tahap pelontaran
Bintang netron dan black hole setelah bintang
menangkap elektron dan mamancarkan netron,
tekanan dipusat bintang menurun tajam sekali,
sehingga menimbulkan ledakan dahsyat dengan
energi sekitar 10 pangkat 42 sampai 10 pangkat 44
Joule terkenal dengan sebutan supernova, sehingga
terlontar seluruh massanya yang dibagian luar dan
tinggal intinya yang menjadi massif dengan
kerapatan 10 pangkat 18 Kg/m kubik, yang
dinamakan bintang netron atau pulsar dan black
hole atau lorong gelap. Disebut lorong gelap,
karena sarnpai saat ini masih belum banyak
diketahui orang keadaan area ini..
11. MATAHARI SEBAGAI SAMPEL BINTANG
• Hasil penelitian Fraunhofer pada tahun 1823
nenyatakan, bahwa spektrum bintang rnengandung
garis-garis gelap serupa dengan spektrurn matahari.
Simpulan dari keadaan ini, matahari adalah bintang.
• Da1am penyelidikan seterusnya terhadap bintang,
matahari bisa dipergunakan sebagai waki1 bintang.
• dikatakan matahari sebagai sampel bintang. ,
12. Subramanyan Chandrasekhar,
Batas Chandrasekhar Pemenang Hadiah Nobel Fisika 1983
M = 1,44 M
Massa maksimum bintang katai putih.
Bintang dengan massa lebih besar tidak
dapat didukung oleh tekanan degenerasi
elektron Runtuh (Collapse)
Makin besar massa bintang
katai putih, makin kecil
radiusnya
13.
14. Orbit bintang ganda Sirius
Pada tahun 1844, F.W. Bessel menemukan bahwa bintang Sirius tidak bergerak lurus,
melainkan berkelok-kelok. Kesimpulan: Sirius adalah sebuah bintang ganda. Sirius A
dan B.
15. Luminositas Bintang adalah:
L = 4πR 2σTe
4
R = radius bintang
σ = tetapan Stefan-Boltzmann
= 5,67 x 10-5 erg cm-2 K-4 s-1
Te = temperatur efektif bintang
2 4
L R Te
=
Lsun Rsun
T
e sun
L = 4 x 1033 erg/detik
R = 7 x 1010 cm = 700.000 kilometer
Te = 5800 K
Contoh:
Bintang Antares: L = 6300 L , Te = 2.800 K
Berapa kali dibandingkan matahari radiusnya?
Jawab:
R = 364 R
Antares adalah bintang maharaksasa merah
(Bandingkan jarak Bumi-Matahari = 214 R)