2. TEORI BELAJAR MENGAJAR
• hasil belajar merupakan perubahan atau
kemampuan yang akan dimiliki oleh seseorang
setelah menerima pengalaman belajarnya.
Hasil belajar tersebut terjadi terutama berkat
usaha dan kerja keras dari siswa dan guru.
Hasil belajar didapat dari proses pembelajaran
yang telah disusun sedemikian rupa secara
sistematis dengan tujuan tertentu, dimana
proses pembelajaran dilanjutkan dengan
evaluasi guru.
3. Teori belajar dibagi menjadi:
Behaviourisme
• Teori Pengkondisian Klasik Ivan Pavlov
• Teori Stimulus-Respons John Watson
• Hukum Efek dan Teori Koneksionisme Edward Thorndike
• Pengkondisian Disadari B.F. Skinner
Kognitivisme
• Jerome Bruner
• Bruner memiliki peran besar dalam perubahan arus utama psikologi
dari behaviorisme ke kognitivisme pada dekade 1950-an dan 1960-
an.
• Teori Noam Chomsky dalam Belajar Bahasa
• Avram Noam Chomsky adalah profesor emeritus bidang linguistik di
Massachusetts Institute of Technology (MIT).
4. Teori Piaget
• Piaget profesor psikologi di Universitas Jenewa, Swiss.
Teorinya tentang perkembangan kognitif anak (dibahas
pada bab tersendiri) merupakan salah satu tonggak
munculnya kognitivisme.
Teori Vygotsky
• Lev Vygotsky adalah pakar psikologi lulusan Insitut
Psikologi Moskow, Uni Soviet (sekarang Rusia). Karya
utamanya antara lain Thought and Language (1937),
Selected Psychological Studies (1956), dan
Development of the Higher Mental Processes (1960).
• Teori Humanisme “Kekuatan Ketiga”
5. PROGRAM PENGAJARAN
FUNGSI PROGRAM PENGAJARAN
• Sebagai petunjuk arah kegiatan dalam mencapai tujuan
pembelajaran yang dilakukan
• Sebagai pola dasar dalam mengatur tugas dan wewenang
bagi setiap unsur yang terlibat dalam kegiatan
pembelajaran
• Sebagai pedoman kerja bagi setiap unsur, baik guru
maupun murid
• Sebagai alat ukur keefektifan suatu proses pembelajaran
sehingga setiap saat dapat diketahui ketepatan dan
kelambanan kerja
• Untuk bahan penyusunan data agar terjadi keseimbangan
kerja
6. PELAKSANAAN PROGRAM
PENGAJARAN
Hal Yang Harus Dipahami Guru Sebelum Program Pengajaran
• Siapkan bahan pengajaran
• Buatlah bahan yang sistematis.
• Temukanlah analogi atau ilustrasi untuk mempermudah penjelasan
fakta-fakta dan prinsip-prinsip yang sulit dimengerti oleh siswa.
• Koneksikan/hubungkan hal yang diajarkan dengan kenyataan
sehari-hari yang dialami siswa.
• Gunakan sebanyak mungkin sumber referensi berupa buku-buku
atau bahan-bahan yang sesuai,
• Belajar sedikit tetapi mendalam jauh lebih baik daripada belajar
banyak tetapi tahu sedikit
• Persiapan yang mantap, membuat guru percaya diri dan
penguasaan materi tidak diragukan lagi.
7. Evaluasi Dalam Pengajaran
• Perumusan tujuan evaluasi
• Penetapan aspek-aspek yang akan diukur
• Menetapkan metode dan bentuk tes
• Merencanakan waktu evaluasi
• Melakukan uji coba atau tes
8. PRINSIP-PRINSIP PENDIDIKAN ORANG
DEWASA
• Prinsip Pendidikan Orang Dewasa
• Orang dewasa mempunyai konsep diri
• Orang dewasa kaya akan pengalaman
• Orang dewasa memiliki masa kesiapan untuk
belajar
• Orang dewasa berpandangan untuk segera
mempraktekkan hasil belajaranya
• Orang dewasa dapat belajar
• Belajar merupakan proses yang terjadi pada diri
sendiri
9. • Tujuan Pendidikan Orang Dewasa
• Membantu melakukan penyesuaian psikologis
dengan kondisi social.
• Melengkapi keterampilan yang diperlukan untuk
menemukan dan memecahkan masalah yang
menekankan pemecahan dengan keterampilan
bukan isi.
• Menolong merubah kondisi sosial orang dewasa.
• Memberi bantuan agar orang dewasa menjadi
individu bebas dan otonom.
10. MACAM – MACAM METODE
PEMBELAJARAN UMUM
• Metode ceramah
• Metode ceramah plus
• Metode tanya jawab
• Metode diskusi
• Metode penugasan
• Metode karya wisata
11. Pengelolaan kelas
• Pengelolaan kelas adalah upaya yang
dilakukan guru dalam mengelola anak
didiknya di kelas dengan menciptakan atau
mempertahankan suasana atau kondisi kelas
yang mendukung program pengajaran untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
12. RANCANGAN PEMBELAJARAN
PRAKTEK PENYUSUNAN
Tujuan Instruksional Umum (TIU) merupakan bagian tidak
terpisahkan dari tujuan yang lebih tinggi (tujuan Kurikuler,
Institusional, Nasional). Sedangkan fungsi TIU adalah :
• a) menunjukkan kedudukan pokok bahasan dalam kesatuan isi
pengajaran,
• b) menyatakan ringkasan tujuan pokok bahasan,
• c) sebagai pedoman dalam menyusun sasaran belajar,
• d) sebagai pedoman menentukan kegiatan mengajar.
Tujuan Instruksional Khusus (TIK), sasaran belajar merupakan
pernyataan tujuan pembelajaran yang sangat rinci.
• Melalui TIK dapat diketahui macam isi ajaran dan tingkat perubahan
prilaku yang diharapkan. Untuk itu TIK harus menyatakan sesuatu
yang teramati, terukur, dan operasional.
13. STRATEGI BELAJAR
4 Strategi dasar dalam proses belajar-mengajar, yaitu :
• Mengidentifikasi serta menetapkan spesifikasi dan
kualifikasi perubahan tingkah laku dan kepribadian anak
didik sebagaimana yang diharapkan.
• Memilih sistem pendekatan belajar-mengajar berdasarkan
aspirasi dan pandangan hidup masyarakat.
• Memilih dan menetapkan prosedur, metode dan tehnik
belajar mengajar yang dianggap paling tepat dan efektif
sehingga bisa menjadi pegangan guru dalam kegiatan
mengajarnya.
• Menetapkan norma-norma dan batas-batas keberhasilan
serta standar keberhasilan hingga dapat dijadikan pedoman
bagi guru dalam proses evaluasi hasil belajar-mengajar.
14. MICROTEACHING”
• pembelajaran mikro bertujuan untuk
meningkatkan kemampuan dalam proses
pembelajaran atau kemampuan profesional
mahasiswa calon guru dalam berbagai
keterampilan yang spesifik. Melalui
pembelajaran mikro, mahasiswa calon guru
dapat berlatih berbagai keterampilan
mengajar dalam keadaan terkontrol untuk
meningkatkan kompetensinya.
15. Tujuan operasional Microteaching
• Mengembangkan kemampuan mawas diri dan menilai
orang lain
• Memungkinkan adanya perbaikan dalam waktu singkat.
• Menanamkan rasa percaya pada diri dan bersifat terbuka
dengan kritik orang lain
• Mengembangkan sikap kritis murobbi.
• Menanamkan kesadaran akan nilai ketrampilan mngajar
dan komponen-komponenya.
• Mengenal kelemahan-kelemahan dan keliruan –keliruan
dalam penampilan ketrampilan mengajar dan tahu
penampilan yang baik.
16. CARA BELAJAR SISIWA AKTIF (CBSA)
• CBSA adalah pendekatan pengajaran yang
memberikan kesempatan kepada siswa untuk
aktif terlibat secar
fisik, mental, intelektual, dan emosional
dengan harapan siswa memperoleh
pengalaman belajar secara maksimal, baik
dalam ranah kognitif, afektif, maupun
psikomotor
17. Inndikator CBSA
• 1. aktivitas belajar anak didik
• 2. aktivitas guru mengajar
• 3. program belajar
• 4. suasana belajar
• 5. saranan belajar
18. Sumber media dan alat Pembelajaran
• Media pembelajaran merupakan alat bantu yang berfungsi
untuk menjelaskan sebagian dari keseluruhan program
pembelajaran yang sulit dijelaskan secara verbal.
• Dalam bagian ini dipaparkan berbagai fungsi media dalam
pembelajaran. Pada mulanya media hanya berfungsi
sebagai alat bantu visual dalam kegiatan
pembelajaran, yaitu berupa sarana yang dapat memberikan
pengalaman visual kepada siswa antara lain untuk
mendorong motivasi belajar, memperjelas dan
mempermudah konsep yang kompleks dan abstrak menjadi
lebih sederhana, konkrit, serta mudah difahami. Dengan
demikian media dapat berfungsi untuk mempertinggi daya
serap atau retensi belajar siswa terhadap materi
pembelajaran
19. PEMBUATAN DAN PENGGUNAAN
MEDIA DAN ALAT PENGAJARAN
• Syarat Desain Pembelajaran
• Kejelasan tujuan pembelajaran (realistis dan terukur)
• Relevansi tujuan pembelajaran dengan
Kurikulum/SK/KD
• Kesesuaian materi, pemilihan media dan evaluasi
(latihan, test, kunci jawaban) dengan tujuan
pembelajaran
• Ketepatan penggunaan media yang sesuai dengan
tujuan dan materi pembelajaran Sistematika yang
runut, logis, dan jelas
• Interaktivitas
20. lanjutan
• Penumbuhan motivasi belajar
• Kontekstualitas
• Kelengkapan dan kualitas bahan bantuan belajar
• Kejelasan uraian materi, pembahasan, contoh,
simulasi, latihan
• Relevansi dan konsistensi alat evaluasi
• Konsistensi evaluasi dengan tujuan pembelajaran
• Pemberian umpan balik terhadap latihan dan
hasil evaluasi
21. Prinsip-Prinsip Pemilihan Alat
Pengajaran:
• Alat-alat yang dipilih harus sesuai dengan kematangan dan
pengalaman anak/siswa
• Alat yang dipilih harus tepat, memadai, dan mudah
digunakan
• Harus direncanakan dengan teliti dan diperiksa lebih dahulu
• Penggunaan alat peraga disertai kelanjutannya dengan
diskusi, analisis, dan evaluasi
• Sesuai dengan batas kemampuan biaya.